PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BERBASIS AKTIVITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Kopi Burung Jalak di Malang)

(1)

PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI BERBASIS AKTIVITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

(Studi Kasus Pada Perusahaan Kopi Burung Jalak di Malang)

SKRIPSI

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

Bangkit Aditya Irwandi 201110170311362

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MALANG


(2)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengendalian Biaya Produksi Berbasis Aktivitas pada Perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” di Malang”, ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

Sebuah kebahagiaan bagi penulis karena telah berhasil menyelesaikan perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Selesainya tulisan ini tidak lepas dari orang-orang yang membantu dan memberi dukungan kepada penulis. Pada kesempatan ini juga, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Suwandi dan Ibu Tri Asmarani selaku orang tua, atas dukungan doa, semangat, serta materi yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memperoleh gelar sarjana.

2. Rudianto sekeluarga, Dedik Krisnawandi sekeluarga dan adik penulis Meiniar Mega Arini atas dukungannya selama ini.

3. Karindya Widhanti selaku istri tercinta yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepada penulis.

4. Bapak Prof. Dr. Muhadjir Effendi selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.


(3)

vi

5. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. selaku Dekan dan Bapak/Ibu Pembantu Dekan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas segala kebijakan yang telah diterapkan, khususnya kebijakan akademik yang menunjang keberhasilan penulis dalam menyelesaikan studi.

6. Ibu Dra. Sri Wibawani W. A., M.Si., Ak. dan Ibu Eris Tri Kurniawati, SE., MM., Ak., selaku pembimbing skripsi, atas segala pengarahan dan bimbingannya yang sangat berharga bagi penulis.

7. Ibu Dra. Ratna Utami, MM. selaku Dosen Wali dan Bapak Ach. Syaiful H. A., SE., M.Sc., Ak. selaku pengganti Dosen Wali Akuntansi Kelas G Angkatan 2011 serta Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas ilmu pengetahuan yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan. 8. Bapak Kamsir selaku pemilik dan Bapak Totok Ismutarto selaku Bagian

Produksi pada Perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung Jalak di Malang yang telah memberi ijin penelitian pada perusahaan ini.

9. Febri, Catur, dan Reksa selaku teman spesial dengan segala keahlian dan kerendahan hati yang selalu memberi semangat dan mendukung di segala kondisi baik saat senang maupun kesusahan.

10. Dhimas, Hikmawan, Anang, Yudha, dan Fadel selaku teman dekat sekaligus partner dalam usaha membangun dan merawat Usaha Persewaan Alat Camping, Tour dan Toko “BaseCamp Piranha”.

11. Herman, Arik, Bayu, Idham, Fitroh, Udin, Devi, Emel, Fakhru, Lala, Shantya, Alifa, Ismy, Lita, Lila, Enci, I’in, Dhias, Anis, Susi dan Yulita


(4)

vii

selaku teman dekat dan teman berpetualang yang juga memberi semangat dan mendukung penulis selama mengerjakan skripsi ini.

12. Teman-teman Akuntansi Kelas G Angkatan 2011 Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah memberikan dorongan dan kenangan yang indah selama menuntut ilmu di kampus tercinta.

13. Semua pihak, baik keluarga maupun teman-teman dari kelas lain dan segala golongan yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengharapkan semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi para pembaca pada umumnya dan penulis pada khususya. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu penulis dengan senang hati menerima bila ada kritik serta saran yang bersifat membangun demi sempurnanya penyusunan skripsi ini.

Malang, 1 September 2015 Penulis


(5)

viii

ORISINILITAS SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 1 September 2015 Mahasiswa

Bangkit Aditya Irwandi 201110170311362


(6)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KARTU KENDALI BIMBINGAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

ORISINALITAS SKRIPSI ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAKSI ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Penelitian Terdahulu ... 6

B. Tinjauan Pustaka ... 7

1. Biaya ... 7

2. Pengendailan Biaya ... 8

3. Harga Pokok Produksi ... 8

4. Penentuan Tarif BOP ... 10


(7)

x

6. Activity Based Costing System (ABC System) ... 12

7. Perbedaan antara Activity Based Costing System (ABC System) dengan Sistem Biaya Tradisional ... 15

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

A. Lokasi Penelitian ... 16

B. Jenis Penelitian ... 16

C. Jenis dan Sumber Data ... 16

D. Teknik Pengumpulan Data... 17

E. Teknik Analisis Data ... 17

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 20

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 20

1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 20

2. Lokasi Perusahaan ... 21

3. Bentuk Hukum Perusahaan ... 22

4. Struktur Organisasi ... 23

5. Produksi ... 24

B. Deskripsi Data Penelitian ... 26

C. Perhitungan Biaya Produksi Berbasis Aktivitas ... 29

BAB V KESIMPULAN ... 42

A. Kesimpulan ... 42

B. Saran ... 43

DAFTAR PUSTAKA ... 44


(8)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 23 Gambar 4.2 Proses Produksi ... 25


(9)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Jenis Kopi Bubuk Produksi ... 26

Tabel 4.2 Jumlah Produksi per Hari ... 26

Tabel 4.3 Perhitungan Bahan Baku ... 27

Tabel 4.4 Data Produksi Kopi Bubuk ... 28

Tabel 4.5 Biaya Langsung ... 29

Tabel 4.6 Identifikasi Aktifitas dan Level Aktifitas ... 30

Tabel 4.7 Cost Pool dan Cots Driver ... 31

Tabel 4.8 Cost Pool ... 31

Tabel 4.9 Perhitungan BOP pada Kopi Bubuk MS ... 32

Tabel 4.10 Perhitungan BOP pada Kopi Bubuk MPJ ... 33

Tabel 4.11 Perhitungan BOP pada Kopi Bubuk JL ... 33

Tabel 4.12 Perhitungan BOP pada Kopi Bubuk KK ... 34

Tabel 4.13 Perhitungan BOP pada Kopi Open ... 34

Tabel 4.14 Perhitungan Biaya Produksi pada Kopi Bubuk MS ... 35

Tabel 4.15 Perhitungan Biaya Produksi pada Kopi Bubuk MPJ ... 36

Tabel 4.16 Perhitungan Biaya Produksi pada Kopi Bubuk JL ... 36

Tabel 4.17 Perhitungan Biaya Produksi pada Kopi Bubuk KK ... 36

Tabel 4.18 Perhitungan Biaya Produksi pada Kopi Open ... 37

Tabel 4.19 Perbandingan Perhitungan Biaya Tradisional dan Biaya Berbasis Aktivitas ... 39


(10)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN


(11)

44

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, M. 2011. Analisis Penerapan Metode Activity Based Costing System Dalam Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel Pada Hotel Coklat Makassar, Universitas Hasanuddin.

Carter, W. K. 2012. Akuntansi Biaya. 14 ed. Jakarta: Salemba Empat.

Carter, W. K., dan M. F. Usry. 2009. Akuntansi Biaya. 13 ed. Jakarta: Salemba Empat.

Dunia, F. A., dan W. Abdullah. 2012. Akuntansi Biaya. 3 ed. Jakarta: Salemba Empat.

Erlina. 2002. Fungsi dan Pengertian Akuntansi Biaya. Digitized by USU digital Library. Diakses 25 April 2015

Fachroji, A. 2012. "Penentuan Harga Pokok Produksi Menggunakan Metode ABC di PT TMG. Surabaya". Jurnal Tekmapro, Vol. 3, No. 2, hlm.

Garrison, R. H., dan E. W. Noreen. 2000. Akuntansi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat.

Garrison, R. H., E. W. Norren, dan P. C. Brewer. 2013. Akuntansi Manajerial. 14 ed. Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, N., dan B. Supomo. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Yogyakara: BPFE.

Mulyadi. (2003). Activity Based Costing: System Sistem Informasi Biaya Untuk Pengurangan Biaya, Edisi 6. Yogyakarta: UPP AM YKPN.


(12)

45 Novia, D. 2010. "Perhitungan Tarif FOH"

dinanovia.lecture.ub.ac.id/files/2010/04/FOH. [diakses pada 14 September 2015].

Rahmaji, D. 2013. "Penerapan Activity-Based Costing System Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi PT. Celebes Mina Pratama". Jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi, Vol. 1, No. 3, hlm.

Suratinoyo, A. W. 2013. "Penerapan Sistem ABC Untuk Penentuan Harga Pokok Produksi pada Bangun Wenang Beverage". Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 1, No. 3, hlm.


(13)

1

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan utama perusahaan didirikan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan perusahaan diperoleh dari laba yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa perusahaan. Dengan persaingan pasar yang ketat perusahaan harus lebih cermat dalam mengatur laba perusahaan, baik itu perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memiliki banyak biaya. Secara umum perusahaan pemanufakturan memiliki perhitungan biaya yang lebih rumit dibandingkan jenis perusahaan yang lainnya.

Perusahaan manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja serta bahan pembantu untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Dalam melakukan produksi, perusahaan manufaktur tentu saja tak lepas dari biaya-biaya. Biaya ini dapat yang berasal dari kegiatan produksi maupun kegiatan yang lainnya.

Mulyadi (2005) menyatakan bahwa biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya adalah pengorbanan yang bisa diukur dengan satuan uang atas kepemilikan


(14)

2

barang atau jasa untuk memperoleh tujuan tertentu dan jangka waktu atau masa manfaat dari pengorbanan tersebut.

Mulyadi (2003:149) menyatakan bahwa akuntansi biaya tradisional didesain untuk perusahaan manufaktur dan yang berorientasi ke penentuan kos produk dengan fokus biaya pada tahap produksi. Sementara Erlina (2002:4) menerangkan bahwa dalam sistem biaya tradisional, untuk membebankan biaya ke produk digunakan penggerak aktifitas tingkat unit (unit level drivers), karena ini merupakan faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi. Perusahaan manufaktur tradisional sebagian besar perusahaan menggunakan alokasi biaya berbasis unit atau volume produk sedangkan pada perusahaan manufaktur maju menggunakan cara tersebut dapat mengakibatkan distorsi biaya. Distorsi biaya adalah pembebanan biaya yang terlalu tinggi atau terlalu rendah pada suatu objek biaya. Untuk meminimalisir distorsi biaya pada perusahaan manufaktur, penentuan HPP harus dilakukan secara akurat, agar pada saat memproduksi barang-barang tidak memberikan biaya yang berlebih maupun kurang.

Manfaat penentuan HPP yang akurat akan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Penentukan harga pokok produksi menggunakan akuntansi biaya tradisional dinilai tidak sesuai bila diterapkan pada perusahaan manufaktur yang memiliki banyak variasi produk yang dibuat. Biaya produk yang dihasilkan oleh sistem biaya tradisional dapat memberikan informasi biaya yang terdistorsi. Dikatakan terdistorsi karena


(15)

3

dalam sistem biaya akuntansi tradisional mengasumsikan produk individual menyebabkan adanya biaya dan kemudian menghitung biaya berdasarkan konsumsi biaya yang berhubungan dengan unit produk.

Seiring banyaknya perusahaan manufaktur serta didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penggunan Activity Based Costing System (ABC system) dianggap dapat memenuhi kebutuhan manajemen dalam memperoleh informasi biaya secara relevan dan akurat. Pada tahun 1980-an metode Activity Based Costing System (ABC system) menjadi bahan pembicaraan yang menarik oleh kalangan akademik, konsultan maupun para manajer karena dianggap mampu menutupi kelemahan metode tradisional.

ABC System adalah sistem informasi biaya yang mengelola biaya berdasarkan aktivitas. Informasi tentang aktivitas diukur, dicatat, dan disediakan dalam shared database. Sistem ini didesain untuk dapat diterapkan dalam berbagai jenis perusahaan baik itu manufaktur, jasa, maupun dagang yang memiliki banyak varian produk yang dibuat.

Menurut Muh. Akbar (2011) keunggulan ABC System adalah yang pertama dapat meyakinkan manajemen bahwa mereka harus mengambil sejumlah langkah untuk menjadi lebih kompetitif. Sebagai hasilnya mereka dapat berusaha untuk meningkatkan mutu sambil secara simultan memfokus mengurangi biaya. Analisis biaya dapat menyoroti bagaimana benar-benar mahalnya biaya manufacturing, yang pada akhirnya dapat memicu aktivitas untuk mereorganisasi proses memperbaiki mutu dan mengurangi biaya; ABC


(16)

4

dapat membantu dalam pengambilan keputusan; Manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran kompetitif yang lebih wajar; Dengan analaisis biaya yang diperbaiki, manajemen dapat melakukan analaisis yang lebih akurat mengenai volume yang dilakukan untuk mencari breakevent atas produk yang bervolume rendah; Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemen dapat mulai merekayasa kembali proses manufcturing untuk mencapai pola keluaran mutu yang lebih efisien dan lebih tinggi.

Perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Selilir No. 92, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Alasan pemilihan perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang sebagai obyek penelitian karena pengalokasian biaya overhead pabrik masih menggunakan sistem tradisional, yaitu membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan jumlah unit yang diproduksi sebagai biayanya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul skripsi “Pengendalian Biaya Produksi Berbasis Aktivitas pada Perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” di Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan bagaimana perhitungan


(17)

5

biaya produksi perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang bila menggunakan pengendalian biaya produksi basis aktivitas?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk menganalisis perhitungan biaya produksi perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang bila menggunakan pengendalian biaya produksi basis aktivitas.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang dalam menentukan pengendalian biaya produksi pada perusahaan.

b. Bagi akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi bagi peneliti selanjutnya guna menumbuhkan penelitian-penelitian yang lebih baik.


(1)

45

Rahmaji, D. 2013. "Penerapan Activity-Based Costing System Untuk Menentukan Harga Pokok Produksi PT. Celebes Mina Pratama". Jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi, Vol. 1, No. 3, hlm.

Suratinoyo, A. W. 2013. "Penerapan Sistem ABC Untuk Penentuan Harga Pokok Produksi pada Bangun Wenang Beverage". Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, Vol. 1, No. 3, hlm.


(2)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan utama perusahaan didirikan adalah untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan perusahaan diperoleh dari laba yang dihasilkan dari penjualan produk atau jasa perusahaan. Dengan persaingan pasar yang ketat perusahaan harus lebih cermat dalam mengatur laba perusahaan, baik itu perusahaan jasa, dagang maupun manufaktur. Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memiliki banyak biaya. Secara umum perusahaan pemanufakturan memiliki perhitungan biaya yang lebih rumit dibandingkan jenis perusahaan yang lainnya.

Perusahaan manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja serta bahan pembantu untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Dalam melakukan produksi, perusahaan manufaktur tentu saja tak lepas dari biaya-biaya. Biaya ini dapat yang berasal dari kegiatan produksi maupun kegiatan yang lainnya.

Mulyadi (2005) menyatakan bahwa biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Biaya adalah pengorbanan yang bisa diukur dengan satuan uang atas kepemilikan


(3)

barang atau jasa untuk memperoleh tujuan tertentu dan jangka waktu atau masa manfaat dari pengorbanan tersebut.

Mulyadi (2003:149) menyatakan bahwa akuntansi biaya tradisional didesain untuk perusahaan manufaktur dan yang berorientasi ke penentuan kos produk dengan fokus biaya pada tahap produksi. Sementara Erlina (2002:4) menerangkan bahwa dalam sistem biaya tradisional, untuk membebankan biaya ke produk digunakan penggerak aktifitas tingkat unit (unit level drivers), karena ini merupakan faktor yang menyebabkan perubahan biaya sebagai akibat perubahan unit yang diproduksi. Perusahaan manufaktur tradisional sebagian besar perusahaan menggunakan alokasi biaya berbasis unit atau volume produk sedangkan pada perusahaan manufaktur maju menggunakan cara tersebut dapat mengakibatkan distorsi biaya. Distorsi biaya adalah pembebanan biaya yang terlalu tinggi atau terlalu rendah pada suatu objek biaya. Untuk meminimalisir distorsi biaya pada perusahaan manufaktur, penentuan HPP harus dilakukan secara akurat, agar pada saat memproduksi barang-barang tidak memberikan biaya yang berlebih maupun kurang.

Manfaat penentuan HPP yang akurat akan dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Penentukan harga pokok produksi menggunakan akuntansi biaya tradisional dinilai tidak sesuai bila diterapkan pada perusahaan manufaktur yang memiliki banyak variasi produk yang dibuat. Biaya produk yang dihasilkan oleh sistem biaya tradisional dapat memberikan informasi biaya yang terdistorsi. Dikatakan terdistorsi karena


(4)

dalam sistem biaya akuntansi tradisional mengasumsikan produk individual menyebabkan adanya biaya dan kemudian menghitung biaya berdasarkan konsumsi biaya yang berhubungan dengan unit produk.

Seiring banyaknya perusahaan manufaktur serta didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penggunan Activity Based Costing System (ABC system) dianggap dapat memenuhi kebutuhan manajemen dalam memperoleh informasi biaya secara relevan dan akurat. Pada tahun 1980-an metode Activity Based Costing System (ABC system) menjadi bahan pembicaraan yang menarik oleh kalangan akademik, konsultan maupun para manajer karena dianggap mampu menutupi kelemahan metode tradisional.

ABC System adalah sistem informasi biaya yang mengelola biaya berdasarkan aktivitas. Informasi tentang aktivitas diukur, dicatat, dan disediakan dalam shared database. Sistem ini didesain untuk dapat diterapkan dalam berbagai jenis perusahaan baik itu manufaktur, jasa, maupun dagang yang memiliki banyak varian produk yang dibuat.

Menurut Muh. Akbar (2011) keunggulan ABC System adalah yang pertama dapat meyakinkan manajemen bahwa mereka harus mengambil sejumlah langkah untuk menjadi lebih kompetitif. Sebagai hasilnya mereka dapat berusaha untuk meningkatkan mutu sambil secara simultan memfokus mengurangi biaya. Analisis biaya dapat menyoroti bagaimana benar-benar mahalnya biaya manufacturing, yang pada akhirnya dapat memicu aktivitas untuk mereorganisasi proses memperbaiki mutu dan mengurangi biaya; ABC


(5)

dapat membantu dalam pengambilan keputusan; Manajemen akan berada dalam suatu posisi untuk melakukan penawaran kompetitif yang lebih wajar; Dengan analaisis biaya yang diperbaiki, manajemen dapat melakukan analaisis yang lebih akurat mengenai volume yang dilakukan untuk mencari breakevent atas produk yang bervolume rendah; Melalui analisis data biaya dan pola konsumsi sumber daya, manajemen dapat mulai merekayasa kembali proses manufcturing untuk mencapai pola keluaran mutu yang lebih efisien dan lebih tinggi.

Perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Selilir No. 92, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Alasan pemilihan perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang sebagai obyek penelitian karena pengalokasian biaya overhead pabrik masih menggunakan sistem tradisional, yaitu membebankan biaya overhead pabrik berdasarkan jumlah unit yang diproduksi sebagai biayanya.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul skripsi “Pengendalian Biaya Produksi Berbasis Aktivitas pada Perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” di Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan bagaimana perhitungan


(6)

biaya produksi perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang bila menggunakan pengendalian biaya produksi basis aktivitas?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk menganalisis perhitungan biaya produksi perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang bila menggunakan pengendalian biaya produksi basis aktivitas.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

a. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan Kopi Bubuk Cap Burung “Jalak” Malang dalam menentukan pengendalian biaya produksi pada perusahaan.

b. Bagi akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi bagi peneliti selanjutnya guna menumbuhkan penelitian-penelitian yang lebih baik.