lxxxvii menghargai, situasinya aman dan nyaman. Menurut peneliti bahwa nilai
perdamaian yang Slank sebarkan kepada para penggemarnya telah mereka pahami dengan baik, dan jika nilai ini bisa dipahami dengan baik maka dalam
mengatur massa Slankers akan lebih mudah untuk diterapkan agar tidak berbuat sesuatu yang merugikan masyarakat pada umumnya.
3. Penilaian terhadap Kondisi Sosial Sikap Kritik Sosial oleh Komunitas
Pekalongan Slankers Club PSC
Seperti halnya idola mereka, para Slankers di Pekalongan Slankers Club PSC juga memiliki sikap kritis terhadap situasikondisi social
mengenai masalah yang terjadi akhir-akhir ini. Dengan masih memakai responden yang sama dengan kedua pemahaman di atas yaitu dengan
mengkategorikan responden dari tingkat umur dan dari tingkat pendidikan. Pertama dari tingkat umur dibagi menjadi dua yaitu umur diatas 20
tahun dan umur di bawah 20 tahun. Dari tingkat umur diatas 20 tahun mengungkapkan sebagai berikut ; Hery 24 tahun mengungkapkan :
“Keadaan sekarang itu susah mas, apa-apa jadi mahal.yang paling kerasa ya kita-kita ini sebagai orang kecil.” Wawancara, 24 Januari
2009. Sedangkan menurut Bambang 25 tahun menyikapi keadaan social
saat ini sebagai berikut :
lxxxviii “Jaman sekarang itu kan harusnya kita tambah maju yan mas? Tapi
kok kita-kita sebagai wong cilik kok enggak pernah ngerasain kemajuan apa-apa. Pasti gara-gara koruptor-koruptor yang makan
duit kita mas ya.” Wawancara, 24 Januari 2009. Kemudian dari tingkat umur di bawah 20 tahun, Jati 19 tahun
menyatakan : “Saya bingung mas mau ngomong gimana, tapi yang jelas kita ini
yang paling merasakan susahnya jaman sekarang. Mau cari makan saja susahnya minta ampun, sampai-sampai saya pernah ngamen mas
gara-gara nggak ada yang bisa dimakan dirumah.” Wawancara, 25 Januari 2009.
Bergas 18 tahun mengungkapkan sebagai berikut :
“Ya mas kan bisa lihat sendiri gimana repotnya kondisi sekarang, apalagi masalah ekonomi, mereka-mereka yang jadi pejabat sih enak
enggak bingung, soalnya kebutuhan mereka ditanggung. Lha kaya kita ini mas, ngrokok sebatang saja kita bayar pajak kan?” Wawancara,
25 Januari 2009. Pernyataan-pernyataan dari kelompok umur di atas dapat ditarik
kesimpulan bersama bahwa mereka sebagian besar kondisi ekonomi masyarakat merupakan suatu kondisi yang seharusnya diperhatikan, karena
menurut mereka hal itu sangat penting. Mereka menganggap kondisi ekonomi saat ini jauh dari apa yang mereka harapkan yaitu kondisi dimana dalam
memenuhi kebutuhan sangatlah susah. Untuk kategori dari tingkat pendidikan peneliti juga memilah menjadi
dua, yaitu di atas SD dan di bawah SD. Dari tingkat di atas SD, Richard mengungkapkan kondisi sosial saat ini sebagai berikut :
lxxxix “Menurut saya kondisi saat sekarang nggak ada bedanya mas sama
jaman penjajahan dulu. Kalo dulu kita dijajah Belanda, sekarang kita dijajah sama saudara kita sendiri. Jadi intinya kita itu dijajah terus,
Cuma penjajahnya saja yang beda.” Wawancara, 25 Januari 2009. Mahdi juga mengungkap sebagai berikut :
“Wah kalau keadaan sekarang itu gimana ya mas, menurut saya sih mungkin terlalu banyak penduduk jadi buat ngaturnya jadi repot.”
Wawancara, 24 Januari 2009. Sedangkan dari tingkat pendidikan di bawah SD, Sibenk menyatakan
kondisi sosial akhir-akhir ini sebagai berikut : “Semua barang jadi mahal mas, terutama kebutuhan sehari-hari kaya
beras, minyak, gula, semuanya mahal” Wawancara, 26 Januari 2009.
Menurut Benjo tentang penilaian mengenai kondisi social saat ini
sebagai berikut : “Katanya sekolah sudah gratis, tapi nyatanya masih sja bayar ini
itunya juga banyak. Sekarang itu yang mau jadi pejabat harus belajar bohong dulu mas. Nanti kalo sudah kepilih, ya sudah lupa sama yang
milih dulu. Moral orang kita yang sudah pada rusak mas.” Wawancara, 27 Januari 2009.
Dari semua pernyataan dari kedua kategori di atas dapat ditarik pokok
permasalahannya yaitu kekecewaan terhadap apa yang telah masyarakat percayakan kepada pemerintah. Masih banyak kesusahan-kesusahan yang
dialami masyarakat terutama masalah ekonomi. Pernyataan para responden di atas mempunyai banyak kesamaan
dengan apa yang sering Slank suarakan misalnya dalam lagu-lagunya yang berisi ketidakpuasan kita terhadap kinerja pemerintah serta segelintir orang-
orang yang bisa menikmati fasilitas negara. Secara tak langsung pengaruh
xc penilaian mereka telah sedikit banyak dipengaruhi oleh suara-suara Slank,
karena hal itu bisa terlihat dari lirik-lirik lagu ciptaan beberapa penggemar Slank yang juga berisikan kritik sosial.
C. Bentuk-bentuk Tindakan sebagai Pencerminan Pengidolaan terhadap Slank