UJI LINEARITAS PENGEMBANGAN JARINGAN TRA

UJI LINEARITAS PENGEMBANGAN JARINGAN TRANSPORTASI
TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH
Bunnaya Syifa Qolby¹
¹Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota,
Universitas Pasundan
b.syifaqolby@gmail.com
Program Studi Perencanaan Wilayah dan KotaUniversitas Pasundan Bandung
Jl. Dr. Setiabudhi No.193, Bandung

1. Pendahuluan
Pengembangan wilayah merupakan produk akhir dari penataan ruang di perencanaan
wilayah,dimana pengembangan wilayah menjadi sangat penting sebagai ruh dari penataan
ruang. Juga merupakan salah satu cara untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan
pembangunan

wilayah.

Pesatnya

perkembangan


wilayah

diiringi

oleh

mobilitas

masyarakatnya, karena adanya perkembangan jaringan transportasi untuk memenuhi
kebutuhan pergerakan atau konektivitas transportasi masyarakat ke antar kawasan
pengembangan wilayah dan pinggirannya sehingga dapat terbentuk struktur ruang wilayah.
Perkembangan jaringan transportasi juga bisa merangsang perkembangan/pertumbuhan
wilayah. Sehingga terdapat hubungan timbal balik antara pengembangan wilayah dengan
pengembangan jaringan transportasi. Untuk wilayah dengan perekonomian yang telah maju,
peran pertumbuhan dan perkembangan wilayah merupakan pemacu timbulnya permintaan
peningkatan pembangunan jaringan transportasi. Sedangkan untuk wilayah yang belum
berkembang perekonomiannnya, ketersediaan jaringan transportasi merupakan pendorong
kemajuan pertumbuhan dan perkembangan wilayah. Istilah ini disebut Ships Follow the Trade
and Ships Promote the Trade yang artinya kapal yang dimaksudkan adalah transportasi


mengikuti jalur perdagangan untuk wilayah yang sudah berkembang dan transportasi yang
disediakan untuk mempromosikan perdagangan pada wilayah yang belum berkembang agar
terjadi perkembangan wilayah pada wilayah tersebut.

Untuk mengetahui apakah perkembangan jaringan transportasi terhadap perkembangan
wilayah mempunyai hubungan linear atau tidak secara signifikan antara variabel predictor (X)
dengan variabel kriterium (Y), maka dari itu saya melakukan analisis uji linearitas dengan
menghipotesiskan berupa:
X = perkembangan jaringan transportasi
Y = perkembangan wilayah
2. Teori

A. Definisi Perkembangan Jaringan Transportasi
Dalam mata kuliah Pengantar dan Perencanaan Transportasi, perkembangan jaringan
transportasi merupakan bentuk hasil dari perencanaan transportasi. Karena transportasi sendiri
adalah proses pergerakan atau perpindahan manusia dan atau barang konkret dan abstrak dari
satu tempat yang merupakan zona asal menuju tempat lainnya yaitu zona tujuan yang didalam
pergerakannya memerlukan sarana berupa kendaraan, prasarana seperti jalan serta pelayanan
jasa nya yang mengontrol pergerakan. Sehingga perencanaan transportasi ini merupakan suatu
proses dalam memilih dan menentukan alternatif pengadaan transportasi, sehingga didapat

hasil yang optimal dengan penggunaan sumber daya yang efisien. (Fidel Miro,2002)
Untuk mengembangkan jaringan transportasi sendiri dalam perencanaan transportasi
masuk dalam komponen makro sistem transportasi yaitu perencanaan pada sistem jaringannya,
sistem jaringan pergerakan yang berupa pergerakan manusia dan atau barang yang memerlukan
moda transportasi dalam bentuk sarana dan media prasarana tempat moda tersebut bergerak.
Prasarana transportasi ini dikenal dengan sistem jaringan transportasi yang meliputi jaringan
jalan raya, kereta api, bis, terminal, Bandar udara dan pelabuhan laut.
Sehingga Perkembangan jaringan transportasi terjadi karena adanya permintaan pergerakan
transportasi. Transportasi terjadi karena adanya permintaan untuk memenuhi kebutuhan yang
diperlukan untuk mengembangkan kawasan wilayah yang terbatas sumber daya nya. Karena
adanya sumber daya yang terbatas inilah yang dimiliki oleh suatu wilayah, dan sumber daya
yang diperlukan wilayah ini tersebar di wilayah lain, maka untuk memenuhi kebutuhannya dan
mengembangkan kawasan wilayahnya maka dilakukanlah transportasi dengan didukung
kelengkapan sarana dan prasarana.

B. Definisi Perkembangan Wilayah
Menurut Saefulhakim, dkk (2002) wilayah adalah satu kesatuan unit geografis yang antar
bagiannya mempunyai keterkaitan secara fungsional. Oleh karena itu, yang dimaksud dengan
pewilayahan (penyusunan wilayah) adalah pendelineasian unit geografis berdasarkan
kedekatan, kemiripan, atau intensitas hubungan fungsional (tolong menolong, bantu

membantu, lindung melindungi) antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Wilayah
pengembangan

adalah

pewilayahan

untuk

tujuan

pengembangan

/

pembangunan

/ development.
Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, maka pengembangan wilayah
akan ditujukan pada pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Pertumbuhan pembangunan

daerah pada tahun 2018 akan didorong melalui pertumbuhan peranan sektor jasa-jasa, sektor
industri pengolahan dan sektor pertanian. Peningkatan kontribusi sektor-sektor tersebut
dilakukan seiring dengan terus dikembangkannya kawasan-kawasan strategis di wilayah yang
menjadi main prime mover (pendorong pertumbuhan utama) antara lain Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK), Kawasan Industri, Kawasan Perkotaan (megapolitan dan metropolitan),
Kawasan Pariwisata serta Kawasan yang berbasis pertanian dan potensi wilayah seperti
agropolitan dan minapolitan.
Menurut Direktorat Pengembangan Kawasan Strategis, Ditjen Penataan Ruang,
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah (2002), Prinsip-prinsip dasar dalam
pengembangan wilayah adalah :
1. Sebagai growth center dimana pengembangan wilayah tidak hanya bersifat internal
wilayah, namun harus diperhatikan sebaran atau pengaruh (spred effect) pertumbuhan
yang dapat ditimbulkan bagi wilayah sekitarnya, bahkan secara nasional
2. Pengembangan wilayah memerlukan upaya kerjasama pengembangan antar daerah dan
menjadi persyaratan utama bagi keberhasilan pengembangan wilayah
3. Pola pengembangan wilayah bersifat integral yang merupakan integrasi dari daerahdaerah yang tercakup dalam wilayah melalui pendekatan kesetaraan .
Dalam pengembangan wilayah, mekanisme pasar harus juga menjadi prasyarat bagi
perencanaan

pengembangan


kawasan.

Dalam pemetaan pengembangan wilayah, satu wilayah pengembangan diharapkan mempunyai
unsur-unsur strategis antara lain berupa sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan
infrastruktur yang saling berkaitan dan melengkapi sehingga dapat dikembangkan secara

optimal dengan memperhatikan sifat sinergisme di antaranya (Direktorat Pengembangan
Wilayah dan Transmigrasi, 2003).

C. Uji Linearitas
Linearitas adalah sifat hubungan yang linear antar variabel, artinya setiap perubahan yang
terjadi pada satu variabel akan diikuti perubahan dengan besaran yang sejajar pada variabel
lainnya
Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui status linier tidaknya
suatu distribusi data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui uji linieritas akan menentukan
teknik-teknik analisa yang akan digunakan bisa digunakan atau tidak. Apabila dari hasil uji
linieritas didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data penelitian dikatagorikan linier maka
data penelitian dapat digunakan dengan metoda-metoda yang ditentukan (misalnya analisa
regresi linier). Demikian juga sebaliknya apabila ternyata tidak linier maka distribusi data harus

dianalisis dengan metoda lain
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang
linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam analisis
korelasi

atau

regresi

linear.

Langkah yang harus dilakukan untuk melakukan uji linieritas adalah membuat pengelompokan
skor predictor yang nilainya sama menjadi satu kelompok data dengan tetap memperhatikan
pasangan data pada masing-masing criteria.
Pada uji linieritas yang diharapkan adalah harga F empiric yang lebih kecil dari F teoritik,
yang berarti bahwa dalam distribusi data yang diteliti memiliki bentuk yang linier, dan apabila
F empiric lebih besar dari F teoritiknya maka berarti distribusi data yang diteliti adalah tidak
linier.

3. Aplikasi dalam SPSS

Pada pengujian kali ini saya menggunakan uji linearitas untuk membuktikan apakah
variabel yang saya tentukan mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan,
dimana dalam pembahasannya:
A. Signifikansi : Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan
pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang
linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05.
B. Dasar Pengambilan Keputusan pada Uji Linearitas :

1. Melihat nilai signifikansi pada output SPSS : Jika nilai signifikansi lebih besar
dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terdapat hubungan linear secara
signifikan antara variabel predictor (X) dan variabel kriterium (Y). Begitupun
sebaliknya.
2. Melihat nilai �ℎ�

��

dan �

�� . Jika nilai �ℎ�


��

lebih kecil dari �

�� .. Maka

kesimpulannya terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel
predictor (X) dan variabel kriterium (Y). Begitupun sebaliknya.

4. Hasil dan Pembahasan
Pada pengujian kali ini saya menggunakan 2 variabel yaitu perkembangan jaringan
transportasi dan perkembangan wilayah. Untuk membuktikan kedua variabel terdapat
hubungan linear secara signifikan antara variabel predictor (X) dan variabel kriterium
(Y), maka dilakukan pengujian seperti yang dijelaskan di bawah ini.
A. Tahapan Pengerjaan
Berikut merupakan langkah – langkah dalam menggunakan Uji Linearitas pada SPSS,
diantaranya :

1. Buka SPSS
2. Klik


Variabel

View,

kemudian

Pengembangan_Jaringan_Transportasi,

pada

bagian

kemudian

di

Name
baris


Pengembangan_Wilayah, pada kolom Type ubah menjadi Numeric.

tulis

saja

selanjutnya

3. Kemudian pindahkan ke bagian Data View dan lengkapi data seperti gambar di
bawah ini.

4. Klik menu Analyze, kemudian pilih Compare Means, dan klik Means

5. Selanjutnya akan muncul kotak dengan nama Means, masukkan variabel
Perkembangan_Jaringan_Transportasi (X) ke kotak Independent List dan variabel
Perkembangan_Wilayah (Y) ke kotak Dependent List.

6. Selanjutnya, klik Options, pada Statistics for First Layer, pilih Test of Linearity,
kemudian klik Continue.

7. Klik OK, maka akan keluar hasil sebagai berikut.

B. Kesimpulan
Dalam pengambilan keputusan, dapat dilihat dari nilai siginifikansi dan nilai �ℎ�

Tabel Anova. Maka dapat dilihat 2 pertimbangan :

��

pada

a. Berdasarkan nilai signifikansi : dari output diatas, diperoleh nilai signifikansi = 0,543
lebih besar 0,05 yang artinya terdapat hubungan linier secara signifikan antara variabel
Pengembangan Jaringan Transportasi dengan variabel Pengembangan Wilayah.
b. Melihat nilai F : dari output diatas, diperoleh nilai �ℎ�


��

= 3,07. Karena nilai �ℎ�

��

< nilai �

�� ,

��

= 0,912. Lalu kita lihat nilai

maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel Pengembangan Jaringan
Transportasi dengan variabel Pengembangan Wilayah.

Kedua variabel terdapat hubungan linier secara signifikan sehingga data yang diperoleh
dikategorikan sebagai data yang baik karena data tersebut terhubung liner secara signifikan
antara variabel Pengembangan Jaringan Transportasi dengan variabel Pengembangan Wilayah.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan jaringan transportasi berpengaruh pada
Pengembangan suatu Wilayah.

5. Daftar Pustaka
Puspa, Balebat. 2018. Modul Praktikum Statistik Perencanaan. Modul SPSS untuk statistik
perencanaan tahun 2018. Hal. 3.
Rohjan, Jajan. 2018. Matakuliah Perencanaan Transportasi. Materi Pengertian Transportasi,
Pengertian Perencanaan Transportasi, Komponen Makro Sistem Transportasi, dan Kaitan
antara Transportasi dengan Pengembangan Wilayah.
Djatmiko, Ari. 2018. Matakuliah Perencanaan Wilayah, Materi kaitan antara Pengembangan
Wilayah dan Penataan Ruang, Fokus Pengembangan Wilayah.
Karina,

Anindya.

2012.

Uji

Linieritas.

Diambil

dari

http://ueu5067.weblog.esaunggul.ac.id/2012/04/27/uji-linieritas/ .(8 Maret 2018)
Consultant,

Duwi.

2011.

Uji

Linieritas.

Diambil

dari

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/uji-linieritas.html .(8 Maret 2018)

Heryansyah, Tedy. 2017. Memahami Pembangunan dan Pengembangan Wilayah. Diambil
dari https://blog.ruangguru.com/memahami-pembangunan-dan-pengembangan-wilayah .(8
Maret 2018)

2015.

Konsep

Wilayah

dan

Pengembangan

Wilayah.

Diambil

dari

http://www.radarplanologi.com/2015/10/konsep-wilayah-dan-pengembangan-wilayah.html.
(8 Maret 2018)