MODUS PENIPUAN TRANSAKSI BARANG DALAM GAME ONLINE DAN PROSPEK PENYELESAIANNYA

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia adalah negara yang cukup maju dalam perkembangannya di bidang teknologi. Jaringan komunikasi yang terus mengalami kemajuan telah memicu peningkatan akses informasi dan hiburan sebagai salah satu kebutuhan masyarakat, salah satunya adalah kemajuan jaringan internet. Selain mempunyai dampak positif yang besar, pemanfaatan internet juga mempunyai dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, salah satunya adalah timbulnya kejahatan. Dampak negatif juga dapat timbul apabila terjadi kesalahan yang ditimbulkan oleh peralatan komputer yang akan mengakibatkan kerugian besar bagi pemakai (user) atau pihak-pihak yang berkepentingan. Termasuk juga adanya kesalahan yang di sengaja yang mengarah kepada penyalahgunaan komputer.1

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dalam kemajuan jaringan internet, jual-beli online (online shop) semakin marak dari tahun-ke tahun. Hal tersebut juga seiring dengan maraknya praktik kejahatan berupa penipuan dalam jual-beli online itu sendiri. Dalam proses pembelian secara online, pertama pembeli dapat memesan contoh barang yang telah dipasarkan melalui situs website penjual. Kedua, pembeli melakukan transaksi penawaran harga. Ketiga, pembeli dapat melakukan pembayaran melalui rekening bank. Keempat, setelah

1

Andi Hamzah; Budi Marsita. 1992. Aspek-Aspek Pidana di Bidang Komputer. Jakarta. Sinar Grafika. Hal. 23-24.


(2)

2 uang diterima oleh penjual maka penjual wajib memberikan/mengirimkan barang yang ditawarkan ke alamat pembeli. Online shop memanfaatkan media sosial seperti: Facebook, Twitter, Blog, dan sebagainya, untuk memasarkan produk-produk yang ingin dijual.

Di Indonesia banyak para developer yang menyediakan situs-situs game online sebagai sarana bisnis. Bagi sebagian orang, game online bisa saja menjadi salah satu alternatif sarana hiburan, bahkan lebih dari itu dapat juga menjadi lahan bisnis untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Sebagian player game online (seller) menggunakan sarana hiburan ini untuk mencari nafkah dengan cara membuat dan mencari barang atau mata uang dalam game tersebut untuk kemudian mereka menjual hasil barang dan mata uang game (virtual money) tersebut kepada player lain (buyer).

Dengan banyaknya orang yang manfaatkan game online sebagai mata pencaharian dan semakin ramainya minat user game online dari hari-ke hari, dapat dikatakan bahwa bisnis game online dalam hal jual-beli barang (item) untuk menunjang permainan game online tertentu sangat menjanjikan. Bayangkan saja 1 (satu) barang (item) dalam sebuah game online tertentu harganya beragam, dari harga yang puluhan ribu rupiah sampai dengan jutaan rupiah. Kondisi ini pada akhirnya mendorong beberapa gamers untuk mencari nafkah melalui game online, bahkan ada diantara mereka yang menggantungkan hidupnya kepada sebuah game online.

Tidak semua player yang memanfaatkan game online sebagai media bisnis jual-beli item maupun uang virtual berlaku jujur dalam setiap transaksinya dengan para buyer. Sebagian dari mereka ada juga yang berbuat curang dengan


(3)

3 melakukan penipuaan terhadap player lain yang bertransaksi dengannya. Salah satu praktik penipuan yang dapat dijadikan contoh dalam hal ini adalah sebagaimana yang pernah di share oleh seorang korban penipuan di kaskus. Lebih lengkapnya penulis paparkan sebagai berikut:

1. User Kaskus ID: M Pasha Auliarahim2

Sebelumnya saya tidak bermaksud untuk mempermalukan agan yg satu ini, tapi saya ingin membeberkan fakta saja untuk diklarifikasi oleh pihak yg bersangkutan goelam *nama aslinya Ghulam syaif Asaq (nama yg bagus gan, tapi ga sebagus perilakunya) Begini ceritanya:

Saya selaku pembeli jasa bypassing gameonline yg tertera diatas sangat menyesali perbuatan agan goelam ini, kenapa?, Semenjak ditransfernya uang sebesar 250k pada tanggal 19/7/2013 hingga sekarang saya belum menerima jasa tersebut, yg katanya mau dikirim lewat email. Tapi nyatanya? Ini beberapa alasan yg ia berikan selama masih bisa kontek2an.

1. Uploadnya yg sangat lama hingga sering error, ini alasan saat setelah ditransfer, saya menunggu hingga esoknya.

2. Ditunggu aja sampai besok gan, kalo nggak saya kirim balik duitnya.

3. Komputer saya lagi rusak, kena virus nih, lagi dibenerin

Gue : KOk ga dikirm2 sih duitnya, saya mau dibalikan saja duitnya gan!!

Goelam : sms lagi nomer rekeningmu, saya kehilangan nnomer nya, dan tunggu ya sampe besok jam 12, dan sampai sekarang uang pun saya belum terima, dan nomer yg bisa dihubungi tidak membalas sms atau mengangkat telpon, padahal nomernya aktif loh gan yg ini nih 085736088139,

Saya sangat menyesali perbuatan agan yg satu ini, mohon bagi yang kenal bisa disadarkan agan yg satu ini, ini bulan puasa loh gan, nama agan bagus sekali, tapi kok kelakuannya begini? masa sama uang 250k harga diri anda sampai segininya gan?

Berikut saya lampirkan bukti2 yg saya punya (chat fb, bukti pembayaran)

2

M Pasha Auliarahim. Kasus Penipuan Jual Beli Jasa Game Online Atas Nama Goelem Mojokerto.

http://www.kaskus.co.id/thread/51f1973c1dd719c957000004/kasus-penipuan-jual-beli-jasa-game-online-atas-nama-goelam-mojokerto, diakses tanggal 14 Desember 2014.


(4)

(5)

5 2. User Kaskus ID: Reyneroy3

Hari kamis tanggal 23-1/2014 ane lagi main dota 2 kebetulan ane lagi butuh barang (key) untuk transaksi, nah key itu ane beli ke salah satu orang yang jual key pada saat itu kebetulan saat itu dia 1 kota sama saya di kota bandung cuma saya ajak COD dia kaya yg nolak, awalnya ane curiga cuma karena ane possitve thinking aja jadi ane lanjutin niat beli "key" sama dia eh setelah ane kirim uangnya ke rekening dia taunya pas ane tanya kapan key nya saya ambil, dia banyak alasan, ya atm nya nyangkut, ya blm masuk duitnya, banyak banget alessannya. saya sebagai gamers sejati sangat prihatin dengan kejadian ini, karena semakin kesini semakin banyak hal serupa terjadi. jadi saran ane pada para gamers semua, hati2 lah melakukan "real money trade" agar tidak ada yg dirugikan nantinya.

Dengan contoh kasus di atas kita dapat melihat karena keingininan untuk menyenangkan diri sendiri dengan mudahnya kita memberikan sejumlah uang yang cukup besar kepada orang yang tidak kita kenal. Meski penipuan jual beli online sudah sebagian terkuak, namun penindakan pelaku terhadap penipuan masih banyak yang belum sampai ke ranah hukum. Hal ini disebabkan para korban penipuan online enggan melaporkan kepada pihak berwajib, sedangkan pasal penipuan merupakan delik aduan. Kebanyakan mereka malu menjadi korban, dan saat melapor tidak disertai dengan bukti yang kuat.

Dalam Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), telah dijelaskan mengenai sanksi pidana atas tindak pidana penipuan, sebagai berikut:

Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan menggunakan nama palsu atau martabat (hoedaningheid) palsu; dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang, diancam, karena penipuan, dengan pidana penjara paling lama empat tahun.

3

Reyneroy. Penipuan Game Online Merajalela Gan. http://www.kaskus.co.id/thread/ 52e0d988108b46ec528b45e2/penipuan-game-online-merajalela-gan, diakses tanggal 14 Desember 2014.


(6)

6 Kasus penipuan dalam transaksi jual-beli online dapat dikategorikan sebagai cyber crime. Dengan demikan para pelaku penipuan dapat dikenakan pelanggaran atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Pasal 28 ayat (1) UU ITE yang menyatakan bahwa salah satu perbuatan yang dilarang oleh UU ini adalah: “Setiap Orang dengan sengaja, dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.” Sanksi atas pelanggaran ketentuan dalam Pasal 28 ayat (1) diatur dalam Pasal 45 ayat (2) yang berbunyi: “Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).”

Rumusan kedua pasal tersebut di atas, kita dapat memahami bahwasanya Pasal 378 KUHP dan Pasal 28 ayat (1) jo. Pasal 45 ayat (2) UU ITE memiliki perbedaan dimana Pasal 378 KUHP lebih condong kepada unsur-unsur penipuannya sedangkan Pasa 28 ayat (1) UU ITE lebih condong kepada adanya unsur berita bohong yang lebih merugikan konsumen dalam transaksi ekektronik.

Dengan demikian, tampak sekilas bahwa hakikatnya pihak kepolisian dapat mengenakan pasal berlapis terhadap tindak pidana yang memenuhi unsur pada tindak pidana penipuan dalam jual beli barang dalam game online sebagaimana diatur dalam Pasal 378 KUHP dan memenuhi unsur-unsur tindak pidana Pasal 28 ayat (1) UU ITE. Polisi dapat menggunakan kedua pasal tersebut.


(7)

7 Menurut pendapat praktisi hukum Iman Sjahputra, kasus penipuan yang menyebabkan kerugian konsumen dari transaksi elektronik jumlahnya banyak. Dalam artikelnya, Imam Sjahputra memaparkan:

Bahwa seringkali kasus penipuan dalam transaksi elektronik tidak dilaporkan ke pihak berwenang karena nilai transaksinya dianggap tidak terlalu besar. Menurut Iman, masih banyaknya penipuan dalam transaksi elektronik karena hingga saat ini belum dibentuk Lembaga Sertifikasi Keandalan yang diamanatkan Pasal 10 UU ITE.4

Dalam hal jual beli online khususnya pada game online kita mengacu pada Pasal 5 ayat (1) UU ITE yang mengatur bahwa Informasi Eletkronik dan/atau Dokumen Elektronik dan/atau hasil cetaknya merupakan alat bukti hukum yang sah. Joshua Sitompul menjelaskan mengenai pengertian Informasi Elektronik dan Dokumen Elektronik sebagai berikut:

Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange (EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. (Pasal 1 butir 1 UU ITE).

Sedangkan yang dimaksud dengan Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya. (Pasal 1 butir 4 UU ITE).5

4

Imam Sjahputra. Konsumen Masih Dirugikan Dalam Transaksi Elektronik.

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt4f0db1bf87ed3/pasal-untuk-menjerat-pelaku-penipuan-dalam-jual-beli-online, diakses tanggal 15 Desember 2014.

5

Joshua Sitompul. Syarat dan Kekuatan Hukum Alat Bukti Elektronik.

http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl5461/syarat-dan-kekuatan-hukum-alat-bukti-elektronik, diakses tanggal 15 Maret 2014.


(8)

8 Dalam praktiknya untuk mengungkap pelaku penipuan dalam dunia trasaksi game online sering kali mengalami kesulitan dalam pembuktiannya. Sekalipun pada hakikatnya adalah merupakan tugas polisi untuk mencari bukti-bukti yang nyata atas sebuah perkara pidana, namun dalam kenyataannya proses ini seringkali mengalami jalan buntu. Pasal 5 ayat (1) huruf (a) angka (2) KUHAP telah dijelaskan dengan gamblang bahwa karena kewajibannya, polisi dalam ranah penyelidikan memiliki wewenang untuk mencari keterangan dan alat bukti.

Sementara itu, dalam Pasal 5 ayat (1) huruf (b) angka (1) dijelaskan bahwa atas perintah penyidik, polisi (penyelidik) dapat melakukan penangkapan kepada tersangka. Definisi Penangkapan menurut Pasal 1 angka 20 UU No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) adalah:

Suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.

Lebih lanjut, di dalam Pasal 17 KUHAP diatur bahwa: “perintah penangkapan dilakukan terhadap seorang yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti permulaan yang cukup.” Dalam penjelasan Pasal 17 KUHAP disebutkan bahwa yang dimaksud dengan “bukti permulaan yang cukup” ialah bukti permulaan untuk menduga adanya tindak pidana sesuai dengan bunyi Pasal 1 angka 14 KUHAP. Adapun Pasal 1 angka 14 KUHAP menjelaskan mengenai definisi tersangka sebagai “seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.”


(9)

9 Pasal 184 KUHAP mengatur mengenai alat bukti yang sah. Sebelumnya, di dalam Pasal 183 KUHAP dinyatakan bahwa hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali apabila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya. Oleh karena itu, berdasarkan Pasal 184 KUHAP yang seringkali dikenal sebagai alat bukti yang sah dalam penjatuhan putusan oleh hakim, antara lain: keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa.

Kendala yang dihadapi oleh buyer dalam kasus penipuan jual-beli game online, ada kalanya mereka sama sekali tidak memiliki bukti yang cukup untuk menjerat pelaku sampai pada tahap sidang di pengadilan. Ada kalanya mereka hanya memiliki alat bukti berupa struk dari ATM sebagai bukti transfer. Struk ATM tersebut juga masih perlu dipertanyakan mengenai tujuan transfer uang tersebut. Dengan kata lain, bukti transaksi melalui transfer ATM tersebut perlu dibuktikan lebih lanjut bahwa transfer uang tersebut merupakan uang dari buyer yang ditujukan kepada orang terntentu selaku seller dalam perkara penipuan jual-beli online yang dimaksud. Bukti ini merupakan bukti yang lemah, karena kalau hanya dengann struk yang berasal dari ATM, struk tersebut bisa saja dimanipulasi. Untuk mengetahui pernah atau tidaknya transaksi kita harus mengkonfirmasi kepada bank terkait sehingga mereka bisa mengeluarkan pernyataan bahwa sanya korban telah mengirimkan sejumlah uang kepada seller yang di anggap penipu, akan tetapi proses dikeluarkannya pernyataan dari bank tersebut membutuhkan waktu yang lama.


(10)

10 Di sisi lain, kendala yang dialami oleh pihak penyidik dalam melakukan penyidikan adalah mengetahui posisi atau keberadaan pelaku sehingga dapat dilakukan penangkapan ketika sudah ada bukti permulaan yang cukup. Penangkapan ini dilakukan oleh pihak penyelidik (polisi) atas perintah penyidik guna mendapatkan keterangan yang lebih komperhensif untuk melakukan penuntutan dan proses pembuktian di pengadilan atas tindak pidana yang dilakukan oleh tersangka penipuan.

Kasus penipuan dalam transaksi (jual beli) barang dalam game online memiliki karakter khusus baik dari segi modus pelaku maupun prospek penyelesaiannya. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dipaparkan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam sebuah penulisan hukum yang berjudul “Modus Penipuan Transaksi Barang Dalam Game

OnlineDan Prospek Penyelesaiannya”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas dalam penulisan hukum ini, yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana modus pelaku melakukan tindak pidana penipuan dalam game online?

2. Bagaimana prospek penyelesaian penipuan transaksi barang dalam game online?


(11)

11 C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa saja modus yang di gunakan oleh pelaku dalam tindak pidana penipuan dalam transaksi barang game online.

2. Untuk mengetahui prospek penyelesaian penipuan transaksi barang dalam game online.

D. Manfaat Penelitian D.1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini akan berguna dan memberikan kontribusi untuk perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu hukum pidana baik secara umum maupun khusus.

D.2. Manfaat Praktis 1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru guna menambah wawasan terhadap permasalahan yang diangkat, sekaligus sebagai persyaratan akademis untuk mendapat gelar keserjanaan bidang ilmu hukum.

2. Bagi Masyarakat

Melalui penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya para gammers dapat mengetahui dan mengantisipasi penipuan yang dilakukan oleh para seller yang tidak bertanggungjawab dalam bertransaksi di game online.


(12)

12 3. Bagi Penegak Hukum

Dengan adanya penelitian ini diharapkan para penegak hukum khususnya kepolisian dapat lebih terbantu dan dipermudah dalam mengungkap dan menindak pelaku penipuan transaksi barang dalam game online.

4. Bagi Mahasiswa

Diharapkan mahasiswa dapat memperoleh wawasan baru menegenai studi yang diangkat penulis dalam penulisan hukum ini, sehingga nantinya saat terjun di masyarakat dapat turut serta dalam membantu penegakan hukum khususnya dalam pencegahan dan penindakan pelaku penipuan transaksi barang dalam game online. E. Metode Penelitian

E.1. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan menganalisa kasus dan penyelesaiannya dengan prosedur undang-undang, dan melihat hukum sebagai norma dalam masyarakat. Dalam hal ini, penulis akan menganalisa perkara penipuan transaksi barang dalam game online dengan menggunakan aturan perundang-undangan yang berlaku yakni berdasarkan ketentuan dalam KUHP dan UU ITE.


(13)

13 E.2. Sumber Bahan Hukum

1. Bahan Hukum Primer

Sumber bahan primer merupakan bahan-bahan hukum yang mengikat. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bahan hukum primer berupa:

a. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

b. UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik.

2. Bahan Hukum Sekunder

Bahan hukum sekunder, berupa semua publikasi tentang hukum yang bukan merupakan dokumen-dokumen resmi. Publikasi tentang hukum meliputi buku-buku teks, kamus-kamus hukum, jurnal-jurnal hukum, dan pandangan tokoh, serta artikel yang berhubungan dengan penipuan transaksi barang dalam game online.

E.3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum

Pada penelitian hukum ini, penulis mengumpulkan bahan-bahan hukum dengan metode studi kepustakaan. Studi Kepustakaan dilakukan dengan cara melakukan penelusuran atas berbagai bahan hukum seperti buku, jurnal-jurnal, majalah, artikel, surat kabar dan buletin.

E.4. Analisa Bahan Hukum

Analisa data dalam suatu penelitian adalah penulis menggunakan metode analisis isi (Content Analysis). Metode tersebut merupakan suatu metode dalam menganalisa bahan hukum guna diperolehnya gambaran umum penelitian yang


(14)

14 tidak didasarkan atas bilangan kualitatif melainkan didasarkan pada pengujian objek penelitian hukum terhadap teori-teori/ kaidah hukum yang sesuai, di sertai dengan menganalisa bahan hukum dari segi isi.

E.5. Sistematika Penulisan

Penulisan hukum ini ini akan dibagi dalam 4 (empat) bab, yang mana akan dibagi menjadi sub bab didalam bab tersebut. Adapun sistematika penulisan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan hukum. Di dalam sub bab metode penelitian akan diuraikan tentang jenis penelitian dan pendekatan, sumber bahan hukum, teknik pengumpulan bahan hukum serta analisa bahan hukum.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka meliputi deskripsi yaitu membahas mengenai tinjauan umum tentang modus penipuan, tinjauan umum transaksi barang online, dan tinjauan umum tentang game online.

BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas dan menjawab permasalahan yang telah ditentukan sebelumnya yakni mengenai modus pelaku melakukan tindak pidana penipuan dalam game online, dan yang


(15)

15 terakhir adalah mengenai prospek penyelesaian penipuan transaksi barang dalam game online.

BAB IV : PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupkan inti atas hasil penelitian dan analisa penulis terhadap obyek yang diteliti berdasarkan rumusan masalah yang diajukan. Saran berisi mengenai masukan atas masalah yang diteliti oleh penulis yang dianggap penting untuk menjawab persoalan yang telah dianalisa dan disimpulkan pada bagian sebelumnya.


(16)

MODUS PENIPUAN TRANSAKSI BARANG DALAM GAME ONLINE DAN PROSPEK PENYELESAIANNYA

PENULISAN HUKUM

Oleh:

ODIE SEPTO NUGROHO 09400153

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

2015


(17)

MODUS PENIPUAN TRANSAKSI BARANG DALAM GAME ONLINE DAN PROSPEK PENYELESAIANNYA

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh:

ODIE SEPTO NUGROHO 09400153

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM


(18)

(19)

(20)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya, sehingga penelitian dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Modus Penipuan Transaksi Barang dalam Game Online dan Prospek Penyelesaiannya. Shalawat serta salam selalu tertuju kepada baginda Rasuluallah Muhammad SAW Sang Revolusioner pembawa rahmat bagi umat muslim dan seluruh alam semesta.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar kesarjanaan strata satu (S-1) dalam bidang ilmu hukum di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

Skripsi ini mungkin tidak dapat diselesaikan oleh penulis tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak selama penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kepada Allah SWT yang telah memberikan hidayah serta kelapangan pemikiran serta rizki yang begitu melimpah dalam pembuatan tugas akhir ini.

2. Bapak Mochammad Widjanarko dan Ibu Yenny Ramadhani, selaku orang tua yang selalu memberikan dukungan untuk menyelesaikan gelar kesarjanaan penulis

3. Bapak Dr. Muhajir Effendy M.AP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh gelar kesarjanaan di kampus putih tercinta ini;

4. Bapak Dr.Sulardi, SH., M.Si, selaku dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan fasilitas dan dukungan pada penyusunan skripsi ini;

5. Bapak Sidik Sunaryo, SH., M.Si selaku Dosen Pembimbing I, yang telah memotivasi dan meluangkan waktu serta memberikan masukan-masukan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Bapak Haris Thofly, SH. MH selaku pembimbing II, penulis secara pribadi mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya karena telah membimbing penulis, meluangkan waktu, serta memberikan ide-ide segar dan sudut pandang baru dalam melihat suatu permasalahan sehubungan dengan skripsi yang di angkat penulis hingga tugas akhir ini selesai.

7. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan.


(21)

8. Teman-teman angkatan 2009 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang secara keseluruhan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah bersama-sama berjuang dalam segala hal.

9. Teman-teman kontrakan belakang kampus bapak ali subhan, mas chandra ,Jodi setiawan,faiz rahman dan ainur rochman yang berkontribusi sangat besar dalam terciptanya skripsi

Semoga amal baik dari semua pihak tersebut mendapat balasan dari Allah SWT atas keikhlasan membantu penulis dalam penyususnan skripsi ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas bahwa penulis sebagai manusia yang senantiasa memiliki sifat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Salam hormat,

Malang, 4 Agusuts 2015 Penulis,


(22)

DAFTAR ISI

JUDUL DALAM ...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ...iv

ABSTRAKSI ... v

ABSTRACT ...vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ...ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

D.1. Manfaat Teoritis ... 11

D.2. Manfaat Praktis ... 11

E. Metode Penelitian ... 12

E.1. Pendekatan ... 12

E.2. Sumber Bahan Hukum ... 13

E.3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 13

E.4. Analisa Bahan Hukum ... 13

E.5. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 16

A. Tinjauan Umum Tentang Modus Penipuan ... 16

B. Tinjauan Umum Tentang Game Online ... 20

B.1. Pengertian Game Online ... 20

B.2. Tipe Game Online ... 22

C. Tinjauan Umum Transaksi Barang Online ... 24

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Data Analisis ... 33

A.1. Jenis Barang Dalam Game Online ... 33

A.2. Cara Memperoleh Barang Dalam Game Online ... 33 A.3. Contoh Item Dan Gold Game Online Yang Dijual Di Online Market . 35


(23)

A.4. Contoh Kasus Penipuan Transaksi Barang Dalam Game Online ... 43

B. Modus Penipuan Transaksi Barang Dalam Game Online... 50

C. Prospek Penyelesaian Penipuan Transaksi Barang Dalam Game Online .. 62

C.1. Menurut Perundang-Undangan Penyelesaian Penipuan Transaksi Barang Dalam Game Online ... 62

C.2. Konsep Ideal Penyelesaian Penipuan Transaksi Barang Dalam Game ... Online ... 67

BAB IV PENUTUP ... 78

Kesimpulan ... 78

Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 83


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Andi Hamzah; Budi Marsita. 1992. Aspek-Aspek Pidana di Bidang Komputer. Jakarta. Sinar Grafika.

Bagir Manan. 2008. Retorative Justice (Suatu Perkenalan), dalam Refleksi Dinamika Hukum Rangkaian Pemikiran dalam dekade Terakhir. Jakarta. Perum Percetakan Negara RI.

Edmon Makarim. 2004. Kompilasi Hukum Telematika. Jakarta. PT. Raja Gravindo Persada. Moch. Anwar. 1989. Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku II) Jilid I. Bandung. Citra

Aditya Bhakti.

M.Sudrajat Bassar. 1986. Tindak-Tindak Pidana Tertentu Dalam KUHP. Bandung. Remaja Karya.

M. Yahya Harahap. 1982. Segi-segi Hukum Perikatan. Bandung. PT. Alumni.

P.A.F Lamintang. 2011. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung. Citra Aditya. Qirom Syamsudin Meliala. 1985. Pokok-pokok Hukum Perjanjian, Cetakan. Pertama.

Yogyakarta. Liberty.

Ridwan Khairandy. 2001. Pembaharuan Hukum Kontrak sebagai Antisipasi Transaksi Elektronik Commerce. Jurnal Hukum UII, Yogyakarta. Fakultas Hukum UII. R.Subekti. 1995. Aneka Perjanjian, cetakan kesepuluh. Bandung. Citra Aditya Bakti. Sudikno Mertokusumo. 1986. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta. Liberty. _______. Pedoman Penulisan Hukum. 2012, Fakultas Hukum UMM.

Internet:

Admin. 2014 Top 10 Incredibly Valuable Game Loot Rankings. http://imaginarymarkets.com/2014, diakses tanngal 20 April 2015.

Ardly. Waspada Ada Penipu. https://steamcommunity.com/groups/KaskusDota2, diakses tanggal 21 April 2015.


(25)

Fgkarl. [Info] Penipu Item DOTA 2. http://m.kaskus.co.id/, diakses tanggal 21 April 2015. Ganda Saputra. Game Online. http://www.academia.edu/, diakses tanggal 13 April 2015. Hendra Pandean. Data Penipu. http://www.datapenipu.com/, diakses tanggal 21 April 2015. Imam Arif Hidayat. Hati-hati Impersonator. http://steamcommunity.com/, diakses tanggal 22

April 2015.

Imam Sjahputra. Konsumen Masih Dirugikan Dalam Transaksi Elektronik. http://www.hukumonline.com/, diakses tanggal 15 Desember 2014.

Indra Gunawan. Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online". http://indraguna.staff.telkomuniversity.ac.id, diakses tanggal 14 April 2015.

Jafron Mcrae. Blacklist Penipu DOTA 2. www.dota2marketindonesia.com, diakses tanggal 21 April 2015.

Johan Dewangga. Cybercrime dan Penanggulangannya Dengan Penegakan Hukum Pidana dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 di Indonesia. http://jhohandewangga.wordpress.com/, diakses tanggal 11 April 2015.

Joshua Sitompul. Syarat dan Kekuatan Hukum Alat Bukti Elektronik. http://www.hukumonline.com/, diakses tanggal 15 Maret 2014.

King Neeo. Scammer Report. http://steamcommunity.com.tw/groups/, diakses tanggal 23 April 2015.

Liekim. No Rek Penipu/ Jualan Gold Canaan. http://forum.prodigy.co.id/, diakses tanggal 22 April 2015.

Mohammad Taufik H. Penipuan Transaksi Dunia Maya. http://rumahpengaduan.com/, diakses tanggal 22 April 2015.

Muhamad Fauzan. Penipuan Pembelian Cash Pada My Game-On. http://rumahpengaduan.com/, diakses tanggal 22 April 2015.

M. Pasha Auliarahim. Kasus Penipuan Jual Beli Jasa Game Online Atas Nama Goelem Mojokerto. http://www.kaskus.co.id, diakses tanggal 14 Desember 2014.

Queenlittle. Kejahatan Dalam Internet. https://queenlittle.wordpress.com/page/5/, diakses tanggal 12 April 2015.


(26)

Reyneroy. Penipuan Game Online Merajalela Gan. http://www.kaskus.co.id/, diakses tanggal 14 Desember 2014.

Rifqi Razaqi Rajab. Faking Trade. http://steamcommunity.com/, diakses tanggal 23 April 2015.

Usman. Pengertian Online. http://blog.binadarma.ac.id, diakses tanggal 7 April 2015. Wikipedia. Permainan Daring. http://id.wikipedia.org/, diakses tanggal 13 April 2015. _________. Definisi Game Online. http://repository.usu.ac.id/, diakses tanggal 13 April 2015. _________. Kamus Bahasa Indonesia Online. http://kamusbahasaindonesia.org/, diakses

tanggal 11 April 2015.

________. Penipuan Dalam Hukum Pidana Indonesia. http://www.lnassociates.com/, diakses tanggal 12 April 2015.

http://www.dota2.com/store

http://pcgmedia.com/golden-baby-roshan http://www.eurogamer.net/

http://itemku.com/games/ http://www.entropiaplanets.com/

Perundang-undangan:

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).


(1)

8. Teman-teman angkatan 2009 Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang secara keseluruhan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah bersama-sama berjuang dalam segala hal.

9. Teman-teman kontrakan belakang kampus bapak ali subhan, mas chandra ,Jodi setiawan,faiz rahman dan ainur rochman yang berkontribusi sangat besar dalam terciptanya skripsi

Semoga amal baik dari semua pihak tersebut mendapat balasan dari Allah SWT atas keikhlasan membantu penulis dalam penyususnan skripsi ini hingga selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak terlepas bahwa penulis sebagai manusia yang senantiasa memiliki sifat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak guna menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Salam hormat,

Malang, 4 Agusuts 2015 Penulis,


(2)

DAFTAR ISI

JUDUL DALAM ...i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ...iv

ABSTRAKSI ... v

ABSTRACT ...vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ...ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

D.1. Manfaat Teoritis ... 11

D.2. Manfaat Praktis ... 11

E. Metode Penelitian ... 12

E.1. Pendekatan ... 12

E.2. Sumber Bahan Hukum ... 13

E.3. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum ... 13

E.4. Analisa Bahan Hukum ... 13

E.5. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 16

A. Tinjauan Umum Tentang Modus Penipuan ... 16

B. Tinjauan Umum Tentang Game Online ... 20

B.1. Pengertian Game Online ... 20

B.2. Tipe Game Online ... 22

C. Tinjauan Umum Transaksi Barang Online ... 24

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

A. Data Analisis ... 33

A.1. Jenis Barang Dalam Game Online ... 33

A.2. Cara Memperoleh Barang Dalam Game Online ... 33 A.3. Contoh Item Dan Gold Game Online Yang Dijual Di Online Market . 35


(3)

A.4. Contoh Kasus Penipuan Transaksi Barang Dalam Game Online ... 43

B. Modus Penipuan Transaksi Barang Dalam Game Online... 50

C. Prospek Penyelesaian Penipuan Transaksi Barang Dalam Game Online .. 62

C.1. Menurut Perundang-Undangan Penyelesaian Penipuan Transaksi Barang Dalam Game Online ... 62

C.2. Konsep Ideal Penyelesaian Penipuan Transaksi Barang Dalam Game ... Online ... 67

BAB IV PENUTUP ... 78

Kesimpulan ... 78

Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 83


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Andi Hamzah; Budi Marsita. 1992. Aspek-Aspek Pidana di Bidang Komputer. Jakarta. Sinar Grafika.

Bagir Manan. 2008. Retorative Justice (Suatu Perkenalan), dalam Refleksi Dinamika Hukum

Rangkaian Pemikiran dalam dekade Terakhir. Jakarta. Perum Percetakan Negara

RI.

Edmon Makarim. 2004. Kompilasi Hukum Telematika. Jakarta. PT. Raja Gravindo Persada. Moch. Anwar. 1989. Hukum Pidana Bagian Khusus (KUHP Buku II) Jilid I. Bandung. Citra

Aditya Bhakti.

M.Sudrajat Bassar. 1986. Tindak-Tindak Pidana Tertentu Dalam KUHP. Bandung. Remaja Karya.

M. Yahya Harahap. 1982. Segi-segi Hukum Perikatan. Bandung. PT. Alumni.

P.A.F Lamintang. 2011. Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia. Bandung. Citra Aditya. Qirom Syamsudin Meliala. 1985. Pokok-pokok Hukum Perjanjian, Cetakan. Pertama.

Yogyakarta. Liberty.

Ridwan Khairandy. 2001. Pembaharuan Hukum Kontrak sebagai Antisipasi Transaksi

Elektronik Commerce. Jurnal Hukum UII, Yogyakarta. Fakultas Hukum UII.

R.Subekti. 1995. Aneka Perjanjian, cetakan kesepuluh. Bandung. Citra Aditya Bakti. Sudikno Mertokusumo. 1986. Mengenal Hukum Suatu Pengantar. Yogyakarta. Liberty. _______. Pedoman Penulisan Hukum. 2012, Fakultas Hukum UMM.

Internet:

Admin. 2014 Top 10 Incredibly Valuable Game Loot Rankings.

http://imaginarymarkets.com/2014, diakses tanngal 20 April 2015.

Ardly. Waspada Ada Penipu. https://steamcommunity.com/groups/KaskusDota2, diakses tanggal 21 April 2015.


(5)

Fgkarl. [Info] Penipu Item DOTA 2. http://m.kaskus.co.id/, diakses tanggal 21 April 2015. Ganda Saputra. Game Online. http://www.academia.edu/, diakses tanggal 13 April 2015. Hendra Pandean. Data Penipu. http://www.datapenipu.com/, diakses tanggal 21 April 2015. Imam Arif Hidayat. Hati-hati Impersonator. http://steamcommunity.com/, diakses tanggal 22

April 2015.

Imam Sjahputra. Konsumen Masih Dirugikan Dalam Transaksi Elektronik. http://www.hukumonline.com/, diakses tanggal 15 Desember 2014.

Indra Gunawan. Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online". http://indraguna.staff.telkomuniversity.ac.id, diakses tanggal 14 April 2015.

Jafron Mcrae. Blacklist Penipu DOTA 2. www.dota2marketindonesia.com, diakses tanggal 21 April 2015.

Johan Dewangga. Cybercrime dan Penanggulangannya Dengan Penegakan Hukum Pidana

dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 di Indonesia.

http://jhohandewangga.wordpress.com/, diakses tanggal 11 April 2015.

Joshua Sitompul. Syarat dan Kekuatan Hukum Alat Bukti Elektronik. http://www.hukumonline.com/, diakses tanggal 15 Maret 2014.

King Neeo. Scammer Report. http://steamcommunity.com.tw/groups/, diakses tanggal 23 April 2015.

Liekim. No Rek Penipu/ Jualan Gold Canaan. http://forum.prodigy.co.id/, diakses tanggal 22 April 2015.

Mohammad Taufik H. Penipuan Transaksi Dunia Maya. http://rumahpengaduan.com/, diakses tanggal 22 April 2015.

Muhamad Fauzan. Penipuan Pembelian Cash Pada My Game-On.

http://rumahpengaduan.com/, diakses tanggal 22 April 2015.

M. Pasha Auliarahim. Kasus Penipuan Jual Beli Jasa Game Online Atas Nama Goelem

Mojokerto. http://www.kaskus.co.id, diakses tanggal 14 Desember 2014.

Queenlittle. Kejahatan Dalam Internet. https://queenlittle.wordpress.com/page/5/, diakses tanggal 12 April 2015.


(6)

Reyneroy. Penipuan Game Online Merajalela Gan. http://www.kaskus.co.id/, diakses tanggal 14 Desember 2014.

Rifqi Razaqi Rajab. Faking Trade. http://steamcommunity.com/, diakses tanggal 23 April 2015.

Usman. Pengertian Online. http://blog.binadarma.ac.id, diakses tanggal 7 April 2015. Wikipedia. Permainan Daring. http://id.wikipedia.org/, diakses tanggal 13 April 2015. _________. Definisi Game Online. http://repository.usu.ac.id/, diakses tanggal 13 April 2015. _________. Kamus Bahasa Indonesia Online. http://kamusbahasaindonesia.org/, diakses

tanggal 11 April 2015.

________. Penipuan Dalam Hukum Pidana Indonesia. http://www.lnassociates.com/, diakses tanggal 12 April 2015.

http://www.dota2.com/store

http://pcgmedia.com/golden-baby-roshan http://www.eurogamer.net/

http://itemku.com/games/ http://www.entropiaplanets.com/

Perundang-undangan:

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).