UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CULTURAL HERITAGE PASCA KLAIM MALAYSIA TAHUN 2006 - 2009

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam setiap Negara selalu mempunyai budaya yang menjadikan ciri khas dari setiap negaranya. Keanekaragaman budaya dari suatu Negara menjadikan Negara itu mempunyai keunikan yang berbeda dengan Negara lainnya. Begitu juga Indonesia, Indonesia memiliki banyak keanekaragaman budaya. Hal ini menjadikan Indonesia dikenal di dunia internasional sebagai Negara yang kaya akan budaya dan suku yang beragam, dan bagi Indonesia kebudayaan juga dapat digunakan untuk menarik atau sebagai pemikat untuk mendatangkan wisatawan asing.

Dalam realitas suatu hubungan, baik hubungan nasional dan internasional memiliki keterkaitan satu dengan yang lainya. Keterkaitan tersebut memberikan konstribusi yang sangat kuat bagi hubungan pihak-pihak yang bersangkutan. Setiap Negara harus bisa menjaga dan melestarikan budaya. Begitu juga Indonesia yang harus memperhatikan pelestarian kebudayaannya dan melindungi dengan baik agar budaya tidak terancam hilang satu persatu.

Hubungan Indonesia dan Malaysia mengalami perenggangan yang disebabkan oleh klaim Budaya Indonesia oleh Malaysia. Permasalahan Malaysia dan Indonesia sudah ada pada tahun 1960-an. Adanya slogan politik yaitu “Ganyang Malaysia” yang muncul saat perseteruan antara Malaysia dan Indonesia. Istilah Dwikora adalah akronim dari Dwi Komando Rakyat. Dwikora merupakan slogan yang diungkapkan


(2)

presiden Soekarno pada tanggal 3 Mei 1964 dalam rangka mengganyang Malaysia. Berikut adalah isi Dwi Komando Rakyat:

1. Perhebat ketahanan revolusi Indonesia

2. Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia

Aksi tersebut dilakukan Soekarno karena Malaysia dianggap sudah tidak menghormati Indonesia melalui aksi demonstrasi anti Indonesia pada tanggal 17 September 1963 di Kuala Lumpur dengan cara menyerbu gedung KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia), merobek-robek foto Soekarno, membawa lambang Negara Garuda Pancasila ke hadapan Tuanku Abdul Rahman Perdana Menteri Malaysia saat itu dan memaksanya untuk menginjak Garuda. Sejak saat itulah kemarahan Soekarno atas Malaysia mencapai puncaknya yang pada akhirnya memunculkan komando Dwikora.1

Pada kepemimpinan Soekarno, hubungan Malaysaia dan Malaysia tidak baik, dikarenakan Presiden RI Sokerno memutuskan hubungan diplomatik dengan Malaysia. Setelah itu keadaan Indonesia dan Malaysia menjadi baik kembali setelah Soeharto menjadi Presiden ke-2. Pada tanggal 11 Agustus 1966, Indonesia melaksanakan persetujuan normalisasi hubungan dengan Malaysia yang pernah putus sejak tanggal 17 September 1963. Persetujuan normalisasi ini merupakan hasil

1

http://politik.kompasiana.com/2010/12/30/sisi-lain-dibalik-dwikora-ganyang-malaysia-soekarno-1964/ diakses tanggal 21 April 2012


(3)

Persetujuan Bangkok tanggal 29 Mei sampai tanggal 1 Juni 1966.2 Namun pada tahun 2002 terjadi kembali klaim yang dilakukan Malaysia tentang Sipadan-Ligitan yang menyebabkan Indonesia kehilangan wilayah itu, dan adanya pengklaiman beberapa budaya Indonesia yang membuat hubungan kedua Negara ini semakin renggang.

Konflik budaya dimulai pada pertengahan bulan Oktober 2007 yang bermula ketika ada beberapa pemuda dari Malaysia menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Rasa Sayange” dalam acara pembukaan forum pertukaran pemuda Jepang-Asean di Tokyo dan lagu ini dijadikan jingle dalam salah satu iklan pariwisata Malaysia. Kedua, adanya alat musik Malaysia yang disebut dengan “Malay Bamboo” yang sangat mirip dengan “Alat Musik Angklung” asal Jawa Barat. Ketiga adalah masalah dunia seni dan budaya Indonesia, yaitu adanya Tarian Malaysia yang dinamakan “Barong Dance” yang sama dengan tarian “Reog Ponorogo” yang berasal dari Ponorogo, Jawa Timur. Keempat, Malaysia juga mengklaim beberapa motif batik dari Indonesia yang salah satunya adalah motif batik parang dari Yogyakarta, dan yang terakhir adalah adanya iklan Malaysia Truly Asia yang menampilkan Tarian Pendet dari Bali yang digunakan sebagai iklan Malaysia di Discovery Channel. 3

Seperti diketahui bahwa kesenian-kesenian diatas merupakan kesenian yang berasal dari Indonesia. Untuk itu harus diakui bahwa sejarah saja tidak cukup untuk menjadikan kesenian Indonesia adalah kebudayaan dari Indonesia. Perlu adanya

2

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE:Berakhirnya_Masa_Orde_Baru_dan_Lahirnya_Reformasi_ diakses tanggal 21 April 2012

3

Beberapa kebudayaan yang diklaim Malaysia, dalam http://malaysia.com/2009/08/ diakses tanggal 10 september 2009


(4)

pengakuan dari dunia internasional yang menetapkan bahwa kesenian tersebut berasal dari Indonesia. Ini salah satu hal yang dimanfaatkan Negara Malaysia untuk menjadikan beberapa kesenian yang berasal dari Indonesia sebagai kesenian yang berasal dari Malaysia, yaitu karena kurang pedulinya perhatian dari pemerintah dan masyarakat Indonesia.

Melihat beberapa kesenian yang diklaim oleh Malaysia, Indonesia baru tergugah untuk peduli dan berusaha mempertahankan kebudayaan yang sudah dimiliki. Indonesia juga mengesahkan sebagian kesenian secara resmi ke UNESCO, Beberapa contoh kesenian budaya yang didaftarkan ke UNESCO adalah, Keris, Wayang, Kerajinan Batik, Alat Musik Angklung, Reog Ponorogo, Tari Pendet, Lagu Daerah Rasa Sayange.

Dengan cara ini Indonesia tetap bisa mempertahankan kebudayaannya sebagai kesenian asli Indonesia. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah yang diwakili oleh Departemen Luar Negeri, Departemen Budaya dan Pariwisata yang sudah berusaha keras untuk mempertahankan kebudayaan yang dimiliki Indonesia, dan dukungan dari masyarakat Indonesia sendiri yang secara tidak langsung juga membantu.4

Dengan munculnya permasalahan seperti ini penulis berkeinginan menjelaskan bagaimana upaya pemerintah Indonesia dalam mempertahankan kesenian budaya dengan diplomasi yang sudah di lakukan dengan seoptimal mungkin sehingga warisan budaya Indonesia terselamatkan dari klaim Negara lain, dan yang

4


(5)

menarik adalah masalah klaim budaya ini sering terjadi antara Indonesia dan Malaysia.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mempertahankan Curtural Heritage Pasca Klaim Malaysia Tahun 2006 – 2009

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang telah dilakukan Indonesia Dalam Mempertahankan Curtural Heritage Pasca Klaim Malaysia Tahun 2006 – 2009

1.4. MANFAAT PENELITIAN

1.4.1. Manfaat Teoritis

Karya tulis ini akan sangat berguna bagi pengembangan pengetahuan dan wawasan di bidang ilmu Hubungan Internasional, terutama tentang Bagaimana Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mempertahankan Curtural Heritage Pasca Klaim Malaysia Tahun 2006 – 2009

1.4.2. Dari segi praktis

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi guna menambah informasi dan masukan dalam memecahkan masalah penelitian berikutnya terutama yang berhubungan dengan diplomasi. Serta berguna untuk menjawab pertanyaan


(6)

yang muncul dalam masyarakat terutama mengenai Indonesia dalam mempertahankan Culture Heritage.

1.5. PENELITIAN TERDAHULU

Sebagai dasar untuk melengkapi tinjauan pustaka, maka disajikan peneliti terdahulu yang berkaitan dengan judul skripsi ini, yang bertujuan untuk membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian yang terdahulu yang terkait adalah Pertama, penelitian yang berjudul Diplomasi Pemerintah Indonesia Dalam Memperoleh Pengakuan Batik dari UNESCO, oleh Putra Riski Adi SIP, Mahasiswa FISIP/Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Malang. Melalui tulisannya dijelaskan bahwa batik merupakan bagian dari identitas nasional bangsa Indonesia. Dalam hal ini batik tidak hanya dapat dipandang dari segi budaya dan ekonomi saja, tapi dapat dilihat dari segi sosial dan politik. Dalam konsep diplomasi budaya. keberadaan batik sebagai identitas nasional bangsa Indonesia dapat menjadi alat pertukaran nilai kebangsaan masyarakat Indonesia di hadapan masyarakat dunia lainnya. Batik sebagai budaya asli Indonesia sangat rentan dengan masalah klaim budaya.

Dalam diplomasi ini di ajukan pengakuan secara hukum di dunia Internasional yaitu UNESCO, dimana secara garis besarnya adalah usaha-usaha Indonesia terhadap dan kepedulianpemerintah maupun masyarakat Indonmesia terhadap kelestarian


(7)

batik. Dengan di sahkan batik dari UNESCO ini negara lain tidak berhak untuk menggunakan nama batik sebagai kebudayaan asli mereka.5

Kedua, penelitian yang berjudul Wayang sebagai Diplomasi Kebudayaan Indonesia, oleh Roy.S.L., Dalam tulisannya Diplomasi diartikan tidak sekedar sebagai perundingan, melainkan semua upaya hubungan luar negeri. Sedangkan yang disebut dengan kebudayaan, secara makro atau dalam pengertian umum berarti segala hasil dan upaya budidaya manusiaterhadap lingkungan.

Diplomasi kebudayaan sesungguhnya adalah merupakan satu-satunya jenis diplomasi yang dimiliki manusia, baik itu diplomasi ekonomi, diplomasi militer, dan lain-lain termasuk sebagai hasil budaya. Secara keseluruhan, diplomasi kebudayaan dapat diartikan sebagai usaha suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olahraga dan kesenian.

UNESCO menetapkan Wayang sebagai warisan adikarya budaya lisan atau yang bersifat non bendawi dalam peradaban manusia milik bangsa-bangsa. Secara tidak langsung ini juga membuktikan bahwa wayang juga adalah kesenian Indonesia. Pengakuan UNESCO terhadap Wayang Indonesia ini dapat juga di artikan bahwa Wayang merupakan karya monumental Indonesia untuk dunia, dan tidak ada lagi negara lain yang dapat mengakui Wayang sebagai kesenian mereka.6

5

Putra Riski Adi, 2011, Diplomasi Pemerintah Indonesia Dalam Memperoleh Pengakuan Batik dari UNESCO

6


(8)

Penelitian diatas adalah langkah-langkah diplomasi yang telah di ambil oleh pemerintah indonesia yang keduanya menggunakan konsep diplomasi kebudayaan yaitu melakukan pengajuan pengakuan secara dunia Internasional agar tidak ada lagi negara lain yang mengakui budaya milik negara Indonesia. Disini yang membedakan penelitian diatas dengan penelitian penulis adalah, pertama, penulis menggunakan diplomasi kebudayaan yang mengarah pada eksibisi, dengan melakukan pameran kebudayaan sebagai salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk mempertahankan kebudayaan Indonesia yang bertujuan untuk mendapatkan pengakuan di dunia internasional. Kedua, Perbedaan Penelitian ini juga lebih luas yaitu membahas beberapa kesenian budayayang berbeda dari penelitian terdahulu dimana hanya membahas masalah batik saja.

1.6. LANDASAN KONSEP

1.6.1. Diplomasi Kebudayaan

Diplomasi Kebudayaan dapat di artikan sebagai usaha suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olaraga dan kesenian, ataupun cara makro sesuai dengan ciri-ciri khas yang utama, misalnya propaganda dan lain-lain, yang dalam pengertian konvesional dapat dianggap sebagai bukan politik, ekonomi atau pun militer.7

Isi Diplomasi Kebudayaan adalah segala hal yang secara makro maupun mikro dianggap sebagai pendayagunaan aspek budaya (dalam politik luar negeri),

7


(9)

antara lain kesenian, pariwisata, olahraga , tradisi, teknologi sampai dengan pertukaran ahli dan lainnya sebagainya.8

Seacara makro, diplomasi kebudayaan adalah usaha-usaha suatu Negara dalam upaya memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, termasuk didalamnya adalah pemanfaatan bidang-bidang ideologi, teknologi, polotik, ekonomi, militer, sosial dan lain-lain dalam percaturan masyarakat internasional.

Ada bentuk konsep diplomasi kebudayaan menurut tujuan, bentuk dan sarananya, yaitu

Eksibisi atau pameran dapat dilakukan untuk menampilkan konsep-konsep atau karya kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi maupun nilai-nilai sosial atau idieologi dari suatu bangsa kepada bangsa lain. Eksibisi ini merupakan bentuk diplomasi kebudayaan paling konvensional mengingat gaya diplomasi modern adalah diplomasi secara terbuka, artinya bahwa diplomasi modern secara konvesional menganut dasar yang eksibisionistik dan trasnparan. Eksibisionistik artinya bahwa, setiap bangsa dianggap mempunyai keinginan, bahkan nyaris merupakan keharusan untuk selalu pamer tentang “keunggulan-keunggulan” tertentu yang dimilikinya.

Eksibisi dapat dilakukan di luar negeri maupun didalam negeri, baik secara sendirian(satu negara) maupun secara multinasional, dan itu membuktikan bahwa melalui pamerandapat diperoleh manfaat pengakuan yang kemudian dikaitkan dengan kepentingan nasiona, baik melalui perdagangan, pariwisata, pendidikan maupun yang

8


(10)

lainnya,9 misalnya berlangsungnya Diplomasi Kuliner dan Budaya Indonesia di Sri Langka. Kegiatan ini merupakan wujud diplomasi untuk memperkenalkan Budaya Indonesia kepada masyarakat Sri Langka terhadap kuliner dan kesenian Indonesia, yang bertujuan untuk semakin memperkuat citra positif kuliner dan budaya Indonesia di luar negeri.10

Tujuan diplomasi kebudayaan adalah untuk mencari pengakuan, penyesuaian, bujukan, ancaman, hegemoni atau subversi. Secara teoretik tujuan diplomasi kebudayaan adalah untuk memenuhi kepentingan nasional. Sedangkan kepentingan nasional itu sendiri dapat diartikan sebagai yang bertumpu sama sekali dengan yang legal-formal pemerintah, maupun juga yangberlangsungpada masyarakat luas, baik orang per orang maupun kelompok.11

Politik kebudayaan berkenaan dengan segala usaha atau tindakan yang bermaksud mempengaruhi, mengatur atau langsung menetapkan perkembangan kebudayaan di dalam kehidupan bangsa dan negara. Kebudayaan dapat dikatakan berkenaan dengan seluruh aspek kehidupan manusia bahkan juga jiwa manusia itu sendiri, sehingga umumnya mencakup ilmu dan teknologi, hukum dan politik, kesenian, bahkan agama sebagai institusi, dan lain sebagainya, tanpa melepaskannya dari pengertian yang luas.12

9

Tulus Warsito dan Wahyuni Kartika Sari,2007:21. Diplomasi Kebudayaan,Ombak Yogyakarta

10

TB Massa Djafar,dkk. http://unas.ac.id/viewberita.do.id, diakses tgl 07 september 2009

11

Tulus Warsito dan Wahyuni Kartika Sari,2007:29-30. Diplomasi Kebudayaan,Ombak Yogyakarta 12

Ismid Hadad,Editor.1982:98-99.Kebudayaan Politik dan Keadilan Sosial,Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta.


(11)

1.6.2.Konsep Luar negeri

Konsep Luar Negeri juga berperan untuk menjelaskan hubungan suatu negara dengan kejadian dan situasi diluar negaranya, yaitu, pertama, Kebijakan Luar Negeri sebagai sekumpulan orientasi (a cluster of orientation) merupakan pedoman bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi kondisi-kondisi eksternal yang menuntut pembuatan keputusan dan tindakan berdasarkan orientasi tersebut. Kedua, politik luar negeri sebagai perangkat komitmen dan rencana untuk bertindak (as a set of commitments to and plan for action). Dalam hal ini kebijakan luar negeri berupa rencana dan komitmen kongkrit yang dikembangkan oleh pembuat keputusan untuk membina dan mempertahankan situasi lingkungan eksternal yang konsisten dengan orientasi kebijakan luar negeri. Ketiga, Kebijakan luar negeri sebagai bentuk perilaku atau aksi (as a form of behaviour). Pada tingkat ini kebijakan luar negeri berada ditingkat yang lebih empiris, yaitu berupa langkah-langkah nyata yang berhubungan dengan kejadian serta situasi di lingkungan eksternal. Jadi kebijakan luar negeri dapat dibedakan sebagai sekumpulan orientasi, sekumpulan komitmen dan rencana aksi, dan sebagai bentuk perilaku. Setiap negara menghubungkan negaranya kepada peristiwa dan situasi dengan bentuk kebijakan luar negeri.13

Pelaksanaan kebijakan politik luar negeri dari sarana dan taktis dalam perumusan kebijakan luar negeri adalah keputusan yang mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Keberhasilan yang dicapai dalam melaksanakan rencana-rencana

13

R.Anak Agung Banyu Perwita dan R.Yanyan Mochamad Yani.2006:53. Pengantar Ilmu Hubungan Internasional,Remaja Rosdakarya,Bandung


(12)

yang disusun secara teliti adalah suatu ujian yang penting bagi keampuhan kebijakan luar negeri suatu negara. Dimana perencanaan merupakan bagian dari pendekatan strategis perumusan kebijakan politik menyangkut penggunaan sarana taktis dan terampil. Dari segi taktis adalah melaksanakan perundingan antara negara dapat digolongkan dalam tiga kategori: tindakan penegasan, tindakan negatif, dan tindakan dan tindakan yang mendahului. Suatu tindakan terbuka yang menegsakan kedudukan negara dapat ditempatkan dalam kategori pertama dan kebanyakan perundingan antara negara-negara adalah demikian sifatnya.14

1.7. METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan suatu cara yang utama dan sistematis yang diperlukan untuk mengerjakan suatu penelitian dalam suatu hal dengan usaha untuk mencapai dan mendukung keberhasilan dalam suatu penelitian.

Menurut Koenjoroningrat, metodologi adalah cara jalan sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode ini menyangkut masalah kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran, dari suatu pengetahuan yang bersangkutan.15

1.7.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kajian kepustakaan (library research) dengan menggunakan metode deskriptif. Kajian kepustakaan adalah pembacaan kritis dan mendalam terhadap buku-buku, literatur

14

Padmo Wahjono dan Nazarruddin Sjamsuddin.1988:653-654. Pengantar Ilmu Politik,Rajawali Pers,Jakarta.S

15


(13)

yang berkaitan dengan permasalahan. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang semata-mata berusaha memberikan gambaran atau mendeskripsikan keadaan obyek atau permasalahan.

Penelitian deskriptif juga bisa didefinisikan sebagai suatu bentuk pemaparan dan penganalisaan data yang diperoleh oleh peneliti berdasarkan landasan teori dalam rangka mencapai sebuah kesimpulan.16

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data

Oleh karena penelitian ini adalah penelitian pustaka, maka penelitian mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan yang berkaitan dengan judul yang dibahas peneliti. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisa berdasarkan tema pembahasan.

1.7.3. Teknik Analisa Data

Analisa data merupakan proses yang di tempuh setelah dantum-dantum yang diperlukan ditemukan dalam penelitian. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analitik yaitu suatu pendekatan yang berisi pemaparan dengan menggambarkan dantum-dantum kemudian data-data yang diperoleh tersebut dianalisis.

Menurut Bogdan dan Taylor, metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

16


(14)

orang dan perilaku yang dapat diamati17

1.7.4. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup yang akan dibahas dalam metode penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1.7.4.1.Batasan Waktu

Batasan waktu yang digunakan agar peneliti terfokus pada rentang waktu penelitian agar tidak terlalu jauh dari bahasan yang diteliti. Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi rentang waktu penelitian pada batasan waktu didasarkan masa pemerintahan tahun 2006 hingga 2009, karena kasus ini terjadi pada kurun waktu itu.

1.7.4.2. Batasan Materi

Dalam penelitian ini, penulis akan membatasi materi penelitian hanya pada Upaya pemerintah Indonesia.

17


(15)

1.8.STRUKTUR PENULISAN Sistematika Penulisan

BAB JUDUL PEMBAHASAN

I

II

PENDAHULUAN

MACAM-MACAM

KESENIAN BUDAYA

INDONESIA YANG

DIKLAIM OLEH

MALAYSIA

1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Teoritis 1.4.2. Dari Segi Praktis 1.5. Penelitian Terdahulu 1.6. Landasan Konsep

1.6.1. Konsep Diplomasi Kebudayaan 1.6.2. Konsep Kebijakan Luar negeri 1.7. Metode Penelitian

1.7.1. Jenis Penelitian

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data 1.7.3. Teknik Analisa Data 1.7.4. Ruang Lingkup Penelitian

1.7.4.1. Batasan Waktu 1.7.4.2. Batasan Materi 1.8. Stuktur Penulisan

2.1. Batik 2.2. Tari Pendet 2.3. Reog Ponorogo 2.4. Lagu Rasa Sayange 2.5. Alat Musik Angklung


(16)

III UPAYA INDONESIA UNTUK

MEMPERTAHANKAN

KESENIAN BUDAYA

INDONESIA

3.1. Upaya Indonesia dalam

Mempertahankan Kesenian Budaya 3.1.1. Upaya Penyelesaian Masalah

Klaim Batik dan Promosi Internasional

3.1.2. Upaya Penyelesaian Masalah Klaim Tari Pendet dan Promosi Internasional

3.1.3. Upaya Penyelesaian Masalah Klaim Reog Ponorogo dan Pameran

3.1.4. Pengakuan Lagu Rasa Sayange 3.1.5. Upaya Penyelesaian Masalah

Klaim Alat Musik Angklung dan Promosi Internasional

3.2. Analisa Peneliti Terhadap Masalah Klaim Budaya Indonesi

3.2.1. Efektifitas Pemerintah dalam menangani masalah klaim kesenian Budaya

3.2.1.1. Efektifitas Dalam Penanganan Batik

3.2.1.2. Efektifitas Dalam Penanganan Tari Pendet

3.2.1.3. Efektifitas Dalam Penanganan Reog Ponorogo

3.2.1.4. Efektifitas Dalam Penanganan Lagu Rasa Sayange


(17)

IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

3.2.1.5. Efektifitas Dalam Penanganan Alat musik Angklung

3.2.2. Peran Negara dan Organisasi Internasional dalam penyelesaian masalah Kesenian Budaya Indonesia

3.2.2.1. Peran Negara

(Pemerintah, Seniman, Masyarakat)

3.2.2.2. Peran Organisasi Internasional

(UNESCO)

3.2.3. Rumusan Upaya Pemerintah Indonesia

4.1. Kesimpulan 4.2. Saran


(18)

SKRIPSI

UPAYA PEMERINTAH INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CULTURAL HERITAGE PASCA KLAIM MALAYSIA TAHUN 2006 - 2009

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Memperoleh gelar Sarjana Strata – 1

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh : FARIYANA Nim : 05260153

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2012


(19)

(20)

(21)

(22)

(23)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala anugerah-NYA sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Upaya Pemerintah Indonesia Dalam Mempertahankan Curtural Heritage Pasca Klaim Malaysia Tahun 2006 – 2009” sebagai syarat untuk memperoleh gelar S.Ip di Jurusan Ilmu Hubungan Internasional FISIP-UMM.

Dengan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak langsung. Karena tanpa adanya bimbingan, bantuan, dan kerjasama dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan setulus hati ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat, anugerah tidak ternilai yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Nabi Besar Muhammad SAW sebagai petunjuk jalan yang mulia, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan

3. Bapak Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Tonny Dian Effendi, S.Sos., M.Si selaku ketua jurusan Ilmu Hubungan Internasional, dan dosen pembimbing I yang telah memberikan banyak bimbingan, dan memberikan masukan-masukan


(24)

ilmu pengetahuan yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Victory Pradhitama S.Sos., M.Si selaku dosen pembimbing II yang memberikan banyak bantuan dan arahan kepada penulis.

7. Seluruh dosen di jurusan Ilmu Hubungan Internasional yang telah memberikan bekal ilmu yang bermanfaat dan semua staff FISIP yang telah banyak membantu

8. Kepada kedua orang tua penulis, Bapak dan Ibu tercinta, adik tersayang yang telah memberikan doa, perhatian, semangat, serta dukungan bagi penulis.

9. Dodow, Titin, Lia, dan segenap teman-teman jurusan HI-UMM, terutama kelas C_2005.

10.Semua sahabat-sahabatku tercinta dan semua teman-teman di kos, terima kasih banyak.

11.Rico Dwi C_Riri, yang telah banyak membantu terima kasih banyak . 12.Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,

yang telah memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan dan dukungan moril dalam rangka menyelesaikan laporan skripsi ini

Penulis berusaha mencapai hasil yang semaksimal mungkin, akan tetapi mengingat keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa hasilnya kurang sempurna. Oleh karena itu Kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi penyusunan yang lebih baik. Dan semoga hasil yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya Jurusan Ilmu


(25)

(26)

DAFTAR ISI

Hal.

Lembar Cover ... i

Lembar Persetujuan Skripsi ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan Orisinalita ... iv

Berita Acara Bimbingan ... v

Lembar Persembahan ... vi

Abstraksi ... vii

Kata Pengantar ... ix

Daftar Isi ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5

1.4.2. Segi Praktis ... 6

1.5. Penelitian Terdahulu ... 6

1.6. Landasan Konsep ... 8

1.6.1. Konsep Diplomasi Kebudayaan ... 8

1.6.2. Konsep Luar negeri ... 11

1.7. Metode Penelitian ... 12

1.7.1. Jenis Penelitian ... 12

1.7.2. Teknik Pengumpulan Data ... 13

1.7.3. Teknik Analisa Data ... 13


(27)

1.7.4.1. Batasan Waktu ... 14

1.7.4.2. Batasan Materi ... 14

1.8. Stuktur Penulisan ... 15

BAB II MACAM-MACAM KESENIAN BUDAYA INDONESIA YANG DIKLAIM MALAYSIA 2.1. Batik ... 18

2.2. Tari Pendet ... 22

2.3. Reog ponorogo ... 28

2.4. Lagu Rasa Sayange ... 30

2.5. Alat Musik Angklung ... 33

BAB III UPAYA INDONESIA UNTUK MEMPERTAHANKAN KESENIAN BUDAYA INDONESIA 3.1. Upaya Indonesia Untuk mempertahankan Kesenian Budaya Indonesi ... 39

3.1.1. Upaya Penyelesaian Masalah Klaim Batik dan Promosi Internasional ... 39

3.1.2. Upaya penyelesaian Masalah Klaim Tari pendet dan promosi Internasional ... 45

3.1.3. Upaya Penyelesaian Masalah Klaim Reog Ponorogo Dan Pameran ... 50

3.1.4. Pengakuan Lagu Rasa Sayange ... 53

3.1.5. Upaya Penyelesaian Masalah Klaim Alat Musik Angklung dan promosi Internasional ... 58

3.2. Analisa Peneliti Terhadap Masalah Klaim Budaya Indonesia ... 63

3.2.1. Efektifitas Pemerintah Dalam Menangani Masalah Klaim kesenian Budaya ... 63


(28)

3.2.1.2. Efektifitas Dalam Penanganan Tari pendet ... 64 3.2.1.3. Efektifitas Dalam penanganan reog Ponorogo .... 64 3.2.1.4. Efektifitas Dalam Penanganan Lagu rasa sayang 65 3.2.1.5. Efektifitas Dalam Penanganan Alat Musik

Angklung ... 66 3.2.2. Peran negara dan organisasi Internasinal Dalam

Penyelesaian Masalah Kesenian Budaya

Indonesia ... 67 3.2.2.1. Peran Negara

(Pemerintah, Seniman, Masyarakat) ... 67 3.2.2.2. Peran Organisasi Internasional

(UNESCO) ... 69 3.2.3. Rumusan Upaya Pemerintah Indonesia ... 72

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan ... 76 4.2. Saran ... 77 4.3. Saran Untuk Penelitian Lanjutan ... 79

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(29)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Sutrisno, Hadi, Prof, Drs, MA. Metode Riset I. Yogyakarta: Andi Ofset. Hal. 72. Sanafiah, Faisal, 1989. Format-format Penelitian Sosial. Hal. 20.

Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal. 5.

Riski Adi, Putra: 2011, Diplomasi Indonesia Dalam memperjuangkan Batik Sebagai Budaya Asli Indonesia, UMM

Roy.S.L., Diplomasi (jakarta Rajawali press,1991)

Warsito, Tulus dan Wahyuni Kartika Sari,2007:3. Diplomasi Kebudayaan, Ombak Yogyakarta

Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung.

Ismid Hadad,Editor.1982:98-99. Kebudayaan Politik dan Keadilan Sosial, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta R.Anak Agung Banyu Perwita dan R.Yanyan Mochamad Yani.2006:53. Pengantar

Ilmu Hubungan Internasional, Remaja Rosdakarya,Bandung.

Padmo Wahjono dan Nazarruddin Sjamsuddin.1988:653-654. Pengantar Ilmu Politik, Rajawali Pers,Jakarta.S

Internet:

Sisi-lain-dibalik-dwikora-ganyang-malaysia-soekarno-1964,

http://politik.kompasiana.com/2010/12/30/ diakses tanggal 21 April 2012

Berakhirnya_Masa_Orde_Baru_dan_Lahirnya_Reformasi

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE: _ diakses tanggal 21 April 2012

Beberapa kebudayaan yang diklaim Malaysia, di:


(30)

Unesco, di: http://unesco.org/culture/ieh/IRL/00170 di akses tanggal 1mei 2010

Diplomasi Kuliner dan Budaya di Srilangka, di:

TB Massa Djafar,dkk. http://unas.ac.id/viewberita.do.id, diakses tgl 07 september 2009

Pesona Batik, di:

http://pesonabatik.site40.net/sejarah_Batik.html diakses 21 Agustus 2011

Seni budaya cermin besar Tari Pendet, di:

http:/budayaindonesia.com/2009/08/23/seni-budaya-cermin-besar-tari-pendet/ diakses 23 Agustus 2009

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, di:

http://reogponorogo.com, , 1978-9diakses 3 Agustus 2011

Reog Ponorogo, Kota Reog, di:

http://reogponorogo_kotareog.com diakses 21 September 2011

Kompas: Reog Malaysia Produk Ponorogo, di:

http://www.kompas.com di akses 13 Oktober 2011

Rasa Sayange, di:

http://rasasayange.com/Rasa-Sayange.html diakses 7 Mei 2011

Antara News: "The Governor of Maluku Insists that the Song 'Rasa Sayange' Belongs to Indonesia" , di:

http://www.antaranews.com di akses 28 November 2011

Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia, di:

http://www.budaya-indonesia.com diakses 21 September 2011

Teknik Membatik, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/01/06/21541497/ diakses 22Januari 2012


(31)

Soal batik, di:

http://www.kompas.com/lipsus112009/kpkread/2009/10/02/12534766/Soal.B atik, 2 Oktober 2009, diakses 17 Januari 2012

Unesco tetapkan batik sebagai warisanbudaya indonesia, di:

http://www.indosiar.com/fokus,unesco-tetapkan-batik-warisan-budaya-indonesia_82099.html diakses 28 desember 2011

Batik Indonesia, Batik Malaysia dan Hari Batik, di:

http://www.kompas.com/ Batik.Indonesia..Batik.Malaysia.dan.Hari.Batik.htm diakses 3 Februari 2012

Batik Indonesia diharapkan lebih dihargai dunia, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/09/11/02182741/batik.indonesia.dihara pkan.lebih.dihargai.dunia diakses 22 Januari 2012

Pameran batik dua keluarga presiden, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/07/10/21255642/pameran.batik.dua.kel uarga.presiden diakses 22 Januari 2012

Indonesia Akan Pamerkan Batik Ibu Obama,di:

NewYork,kompas.com

http://www.kompas.com/Indonesia.Akan.Pamerkan.Batik.Ibu.Obama.htm diakses 22Januari 2012

Batik Pesisir Utara Dipamerkan di Museum KAA, di:

http://tribunjabar.co.id/Artikel. diakses 15 September 2012

Masalah Tari Pendet, di:

http://www.kompas.com/lipsus052009/antasariread/2009/09/11/06482925/RI. Sesalkan.Aksi..quot.Sweeping.quot. diakses 22 Januari 2012

Klaim Tari Pendet, di:

http://www.republika.com ,Republika, 25 Agustus 2009 di akses 6 Februari 2012


(32)

Presiden Terima Laporan Klaim Malaysia, di:

http://indosiar.com/fokus ,presiden-sudah-terima-laporan-klaim-malaysia_81859.html diakses 28 Desember 2011

Malaysia Klaim tari Pendet Bali, di:

http://www.republikaonline.com/berita/Malaysia_klaim_tari_pendet_bali diakses on 21 Oktober 2012

Isu Tidak Mempengaruhi Kunjungan Wisataan Malaysia, di:

http://www.kompas.com/lipsus052009/antasariread/2009/09/07/12405453/Isu

.Pendet.Tak.Pengaruhi.Kunjungan.Wisatawan.Malaysia diakses 22 Januari

2012

Departemen Budaya Pariwisata menampilkan Pendet Dalam Pameran Kebudayaan di Malaysia,

http://www.pameranbudaya.com/depbudpar-akan-tampilkan-pendet-pada-pameran-kebudayaan-di-malaysia.html diakses 22 Januasi 2012

Pemerintah Ponorogo Patenkan Reog di Tingkat Dunia, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/08/02/18083213/pemkab.ponorogo.ber usaha.patekan.reog.di.tingkat.dunia diakses 22 Januari 2012

Sejarah Reog Ponorogo, di:

http://www.scribd.com/doc/60973936/Sejarah-Reog-Ponorogo diakses 22

Januari 2012

Protes Keras atas Reog Ponorogo, di:

http://www.kompas.com/function.simplexml-load-file.htm diakses 22 Januari 2012

Reog Ponorogo dalam acara turut melepas matahari dan Tahun Baru 2009, di:

http://nasional.kompas.com/read/2008/12/31/13453624/reog.ponorogo.turut. melepas.matahari.2008 diakses 22 Januari 2012


(33)

http://nasional.kompas.com/read/2008/01/10/16393649/function.simplexml-load-file diakses 22 Januari 2012

Reog Kendang Tulung Agung Terdaftar di Haki, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/10/22/20323064/reog.kendang.tulunga gung.terdaftar.di.haki diakses 22 Januari 2012

Malaysia Akan Terus Gunakan Rasa Sayange Bagi Kampanye Pariwisata, di:

http://antaranews.com/ Malaysia Akan Terus Gunakan 'Rasa Sayange' Bagi Kampanye Pariwisata.htm diakses 14 Agustus 2011

Penelusuran Sejarah Lagu Rasa Sayange, di:

http://antaranews.com diakses 14 Agustus 2011

Batik Menyusul Angklung, di:

http://www.kompas.com/lipsus052009/antasariread/2009/10/17/15135184/Set elah.Batik.Semoga.Angklung.Menyusul diakses 22 Januari 2012

Unesco Akui Angklung Milik Resmi Indonesia, di:

http://www.kompas.com/unesco-resmi-akui-angklung-milik.html diakses

5Januari 2012

Alat Musik Angklung di Klaim Malaysia, di :

http://www.budaya.indonesia.org/iaci/Alat_Musik_Angklung_oleh_Pemerinta h_Malaysia di akses 21 September 2011

Perajin Angklung Minim Regenerasi, di:

http://www.kompas.com/Perajin.Angklung..Minim.Regenerasi.htm diakses 3 Februari 2012

Bambu.Menembus.Dunia, di:

http://www.kompas.com/dengan..htm di akses 3 Februari 2012

Indonesia di Acara Mahasiswa Asean, di:

http://kompas.com/Angklung..quot.Ikon.quot..Indonesia.di.Acara.Mahasiswa. Asean.htm diakses 23 Januari 2012


(34)

PBB-Unesco, di :http:// www.unesco.org/new/en/education diakses 3 Februari 2012

Budaya Generasi

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/speech/2098928-genggam-budaya-dalam-diri-generasi diakses 22 Januari 2012

Indonesia melakukan Promosi Melalui Negara-Negara ASEAN, di:

http://kompas.com/read/2011/01/17/12530153/jero.wacik.asean diakses 28 Januari 2012

ASEAN Saling Berkunjung Ke Tempat Wisata, di:

http://kompas.com/read/2009/01/08/07563178/jero.wacik.ajak.asean.saling.be rkunjung.ke.tempat.wisata diakses 28 Januari 2012

Warisan Dunia, di:


(1)

xii

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Sutrisno, Hadi, Prof, Drs, MA. Metode Riset I. Yogyakarta: Andi Ofset. Hal. 72. Sanafiah, Faisal, 1989. Format-format Penelitian Sosial. Hal. 20.

Lexy J. Moleong. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Hal. 5.

Riski Adi, Putra: 2011, Diplomasi Indonesia Dalam memperjuangkan Batik Sebagai Budaya Asli Indonesia, UMM

Roy.S.L., Diplomasi (jakarta Rajawali press,1991)

Warsito, Tulus dan Wahyuni Kartika Sari,2007:3. Diplomasi Kebudayaan, Ombak Yogyakarta

Ganjar Kurnia. 2003. Deskripsi kesenian Jawa Barat. Dinas Kebudayaan & Pariwisata Jawa Barat, Bandung.

Ismid Hadad,Editor.1982:98-99. Kebudayaan Politik dan Keadilan Sosial, Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta R.Anak Agung Banyu Perwita dan R.Yanyan Mochamad Yani.2006:53. Pengantar

Ilmu Hubungan Internasional, Remaja Rosdakarya,Bandung.

Padmo Wahjono dan Nazarruddin Sjamsuddin.1988:653-654. Pengantar Ilmu Politik, Rajawali Pers,Jakarta.S

Internet:

Sisi-lain-dibalik-dwikora-ganyang-malaysia-soekarno-1964,

http://politik.kompasiana.com/2010/12/30/ diakses tanggal 21 April 2012 Berakhirnya_Masa_Orde_Baru_dan_Lahirnya_Reformasi

http://www.crayonpedia.org/mw/BSE: _ diakses tanggal 21 April 2012 Beberapa kebudayaan yang diklaim Malaysia, di:


(2)

xiii

Unesco, di: http://unesco.org/culture/ieh/IRL/00170 di akses tanggal 1mei 2010 Diplomasi Kuliner dan Budaya di Srilangka, di:

TB Massa Djafar,dkk. http://unas.ac.id/viewberita.do.id, diakses tgl 07 september 2009

Pesona Batik, di:

http://pesonabatik.site40.net/sejarah_Batik.html diakses 21 Agustus 2011 Seni budaya cermin besar Tari Pendet, di:

http:/budayaindonesia.com/2009/08/23/seni-budaya-cermin-besar-tari-pendet/ diakses 23 Agustus 2009

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, di:

http://reogponorogo.com, , 1978-9diakses 3 Agustus 2011 Reog Ponorogo, Kota Reog, di:

http://reogponorogo_kotareog.com diakses 21 September 2011 Kompas: Reog Malaysia Produk Ponorogo, di:

http://www.kompas.com di akses 13 Oktober 2011 Rasa Sayange, di:

http://rasasayange.com/Rasa-Sayange.html diakses 7 Mei 2011

Antara News: "The Governor of Maluku Insists that the Song 'Rasa Sayange' Belongs to Indonesia" , di:

http://www.antaranews.com di akses 28 November 2011 Alat Musik Angklung oleh Pemerintah Malaysia, di:

http://www.budaya-indonesia.com diakses 21 September 2011 Teknik Membatik, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/01/06/21541497/ diakses 22Januari 2012


(3)

xiv Soal batik, di:

http://www.kompas.com/lipsus112009/kpkread/2009/10/02/12534766/Soal.B atik, 2 Oktober 2009, diakses 17 Januari 2012

Unesco tetapkan batik sebagai warisanbudaya indonesia, di:

http://www.indosiar.com/fokus,unesco-tetapkan-batik-warisan-budaya-indonesia_82099.html diakses 28 desember 2011

Batik Indonesia, Batik Malaysia dan Hari Batik, di:

http://www.kompas.com/ Batik.Indonesia..Batik.Malaysia.dan.Hari.Batik.htm diakses 3 Februari 2012

Batik Indonesia diharapkan lebih dihargai dunia, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/09/11/02182741/batik.indonesia.dihara pkan.lebih.dihargai.dunia diakses 22 Januari 2012

Pameran batik dua keluarga presiden, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/07/10/21255642/pameran.batik.dua.kel uarga.presiden diakses 22 Januari 2012

Indonesia Akan Pamerkan Batik Ibu Obama, di: NewYork,kompas.com

http://www.kompas.com/Indonesia.Akan.Pamerkan.Batik.Ibu.Obama.htm diakses 22Januari 2012

Batik Pesisir Utara Dipamerkan di Museum KAA, di:

http://tribunjabar.co.id/Artikel. diakses 15 September 2012 Masalah Tari Pendet, di:

http://www.kompas.com/lipsus052009/antasariread/2009/09/11/06482925/RI. Sesalkan.Aksi..quot.Sweeping.quot. diakses 22 Januari 2012

Klaim Tari Pendet, di:

http://www.republika.com ,Republika, 25 Agustus 2009 di akses 6 Februari 2012


(4)

xv Presiden Terima Laporan Klaim Malaysia, di:

http://indosiar.com/fokus,presiden-sudah-terima-laporan-klaim-malaysia_81859.html diakses 28 Desember 2011

Malaysia Klaim tari Pendet Bali, di:

http://www.republikaonline.com/berita/Malaysia_klaim_tari_pendet_bali diakses on 21 Oktober 2012

Isu Tidak Mempengaruhi Kunjungan Wisataan Malaysia, di:

http://www.kompas.com/lipsus052009/antasariread/2009/09/07/12405453/Isu .Pendet.Tak.Pengaruhi.Kunjungan.Wisatawan.Malaysia diakses 22 Januari 2012

Departemen Budaya Pariwisata menampilkan Pendet Dalam Pameran Kebudayaan di Malaysia,

http://www.pameranbudaya.com/depbudpar-akan-tampilkan-pendet-pada-pameran-kebudayaan-di-malaysia.html diakses 22 Januasi 2012

Pemerintah Ponorogo Patenkan Reog di Tingkat Dunia, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/08/02/18083213/pemkab.ponorogo.ber usaha.patekan.reog.di.tingkat.dunia diakses 22 Januari 2012

Sejarah Reog Ponorogo, di:

http://www.scribd.com/doc/60973936/Sejarah-Reog-Ponorogo diakses 22 Januari 2012

Protes Keras atas Reog Ponorogo, di:

http://www.kompas.com/function.simplexml-load-file.htm diakses 22 Januari 2012

Reog Ponorogo dalam acara turut melepas matahari dan Tahun Baru 2009, di: http://nasional.kompas.com/read/2008/12/31/13453624/reog.ponorogo.turut. melepas.matahari.2008 diakses 22 Januari 2012


(5)

xvi

http://nasional.kompas.com/read/2008/01/10/16393649/function.simplexml-load-file diakses 22 Januari 2012

Reog Kendang Tulung Agung Terdaftar di Haki, di:

http://nasional.kompas.com/read/2009/10/22/20323064/reog.kendang.tulunga gung.terdaftar.di.haki diakses 22 Januari 2012

Malaysia Akan Terus Gunakan Rasa Sayange Bagi Kampanye Pariwisata, di:

http://antaranews.com/ Malaysia Akan Terus Gunakan 'Rasa Sayange' Bagi Kampanye Pariwisata.htm diakses 14 Agustus 2011

Penelusuran Sejarah Lagu Rasa Sayange, di:

http://antaranews.com diakses 14 Agustus 2011 Batik Menyusul Angklung, di:

http://www.kompas.com/lipsus052009/antasariread/2009/10/17/15135184/Set elah.Batik.Semoga.Angklung.Menyusul diakses 22 Januari 2012

Unesco Akui Angklung Milik Resmi Indonesia, di:

http://www.kompas.com/unesco-resmi-akui-angklung-milik.html diakses 5Januari 2012

Alat Musik Angklung di Klaim Malaysia, di :

http://www.budaya.indonesia.org/iaci/Alat_Musik_Angklung_oleh_Pemerinta h_Malaysia di akses 21 September 2011

Perajin Angklung Minim Regenerasi, di:

http://www.kompas.com/Perajin.Angklung..Minim.Regenerasi.htm diakses 3 Februari 2012

Bambu.Menembus.Dunia, di:

http://www.kompas.com/dengan..htm di akses 3 Februari 2012 Indonesia di Acara Mahasiswa Asean, di:

http://kompas.com/Angklung..quot.Ikon.quot..Indonesia.di.Acara.Mahasiswa. Asean.htm diakses 23 Januari 2012


(6)

xvii

PBB-Unesco, di :http:// www.unesco.org/new/en/education diakses 3 Februari 2012 Budaya Generasi

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/speech/2098928-genggam-budaya-dalam-diri-generasi diakses 22 Januari 2012

Indonesia melakukan Promosi Melalui Negara-Negara ASEAN, di:

http://kompas.com/read/2011/01/17/12530153/jero.wacik.asean diakses 28 Januari 2012

ASEAN Saling Berkunjung Ke Tempat Wisata, di:

http://kompas.com/read/2009/01/08/07563178/jero.wacik.ajak.asean.saling.be rkunjung.ke.tempat.wisata diakses 28 Januari 2012

Warisan Dunia, di: