yang berarti bahwa P dan Q berhak menggunakan kunci K.

12

11. Aturan verifikasi nonce yaitu

Pǀ≡X,Pǀ≡Qǀ~X Pǀ≡Qǀ≡X Jika P meyakini bahwa X fresh, dan P meyakini bahwa Q pernah berkata X, maka P meyakini bahwa Q meyakini X. 12. Aturan yuridiksi Pǀ≡Qǀ⇒X,Pǀ≡Qǀ≡X Pǀ≡X Jika P meyakini bahwa Q mempunyai yuridiksi atas benar tidaknya X, dan P meyakini bahwa Q meyakini X adalah benar, maka P pasti juga yakin bahwa X benar, karena Q memiliki otoritas. . 3 METODE Metode penelitian pada penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yaitu Analisis masalah Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap permasalahan keamanan pada komunikasi suara pada jaringan PSTN milik PT. TELKOM. Permasalahan yang ada saat ini adalah belum ada jaminan keamanan pada komunikasi suara yang dilakukan oleh PT. TELKOM selaku pemilik jaringan telekomunikasi publik di Indonesia yang bersifat end to end bagi para pelanggannya. Jaminan keamanan tersebut meliputi kerahasiaan, non repudiasi dan autentikasi. Untuk menerapkan protokol layanan privasi suara dibutuhkan suatu pihak ketiga terpercaya yaitu CA serta membutuhkan seperangkat telepon yang telah memiliki kemampuan kriptografi. Namun kondisi saat ini, Indonesia belum memiliki CA sendiri dan belum memproduksi perangkat telepon yang berkemampuan kriptografi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diajukan sebuah CA dan juga telepon kriptografi. Membuat arsitektur yang diajukan Berikut ini adalah arsitektur protokol stack SS7 over Internet Protokol IP yang digunakan pada sistem telekomunikasi PT. TELKOM pada Gambar 9. 13 Gambar 9 Protokol stack SS7 Suhariyanto, Telkom 2015 Berdasarkan Gambar 9 di atas, diketahui bahwa perbedaan SS7 tradisional dengan SS7 over IP terletak pada layer paling bawah yaitu layer 3 dan 4, karena pada layer 3 yaitu SCTP merupakan layer adapatasi yang melakukan fungsi pemetaan pada protokol Sigtran. Secara jelas perbedaan protokol stack SS7 over IP dan SS7 tradisional dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 perbedaan protokol stack SS7 tradisional dan SS7 over IP Pemasangan AC dan CA pada jaringan PSTN menurut Sharif dan Wijasekera 2003 diletakan pada Application Service Element ASE yang terletak pada layer aplikasi jaringan SS7. Berdasarkan protokol stack yang digunakan pada jaringan SS7 over IP tersebut, pada level TCAP yang merupakan user part dengan fungsi untuk menerjemahkan sinyal, menentukan urutan aksi berdasarkan pesan sinyal untuk aplikasi tertentu seperti telepon ataupun data. Layer tersebut berada pada arsitektur jaringan PSTN yang disebut IP transfer point ITP. Maka arsitektur jaringan yang diusulkan yaitu dengan menambahkan server AC dan CA pada IP Transfer Point ITP. Dalam tahap ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan perangkat apa saja yang harus disiapkan PT. Telkom sebagai pemilik jaringan PSTN, fungsi dan spesifikasi