Ikatan Ionik Ikatan Kovalen Ikatan Logam

II.1.1. Ikatan Kristal

Zat padat terdiri dari atom-atom yang letaknya berdekatan dan gaya yang saling mengikatnya merupakan penyebab dari sifat yang berbeda-beda pada berbagai jenis zat padat. Ikatan dihasilkan dari usaha atom untuk mencapai kondisi ideal, yaitu mendapatkan kulit luar yang penuh Gribbin, 2005. Berdasarkan cara atom berikatan satu sama lain dalam membentuk kristal, maka jenis-jenis ikatannya dapat diuraikan sebagai berikut:

II.1.1.1. Ikatan Ionik

Ikatan ionik adalah ikatan antara ion positif dengan ion negatif yang ditandai dengan adanya pemberian dan penerimaan elektron kulit terluarnya. Ikatan ionik berasal dari gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion positif dan ion negatif. Terbentuknya ion-ion tersebut disebabkan oleh adanya transfer elektron antar atom-atom yang membentuk ikatan. Ikatan ini termasuk kategori ikatan kuat atau primer. Kristal dengan ikatan ini bersifat keras, titik lebur tinggi, dan dapat larut dalam cairan polar seperti air Beberapa contoh kristal ionik antara lain : NaCl, CsCl, dan KBr Bibit, 2004.

II.1.1.2. Ikatan Kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian bersama beberapa pasangan elektron oleh atom-atom dengan valensi sama yang saling berikatan. Ikatan ini termasuk ikatan kuat atau primer. Kristal dengan ikatan kovalen memiliki sifat sangat keras, titik lebur tinggi, larut dalam sangat sedikit cairan, transparan terhadap cahaya tampak. Contoh ikatan kovalen terdapat pada karbon intan C Bibit, 2004. Hal yang khas dari ikatan kovalen adalah sifat terarahnya yang sangat kuat seperti karbon, germanium dan silikon yang berstruktur intan. Ikatan pada 2 atom karbon dalam kristal inti membentuk struktur tetrahedral, artinya setiap atom karbon dikelilingi oleh 4 buah atom karbon tetangga terdekat Companion, 1991.

II.1.1.3. Ikatan Logam

Ikatan logam adalah ikatan yang dibentuk oleh gaya tarik-menarik elektrostatis antara ion-ion positif yang menempati lokasi tertentu pada titik-titik kisi kristal dengan awan elektron yang mengitarinya. Ikatan ini termasuk kategori ikatan kuat atau primer. Kristal dengan ikatan logam bersifat berkilauan, tak tembus cahaya, dapat ditempa, dapat menghantarkan kalor dan listrik dengan baik. Contohnya adalah natrium Na dengan energi kohesi E c sebesar 1 , 1 eVatom Bibit, 2004.

II.1.1.4. Ikatan Van der Waals