Pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN AUGMENTED REALITY
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP
GELOMBANG

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :
MAULINA FITRIA NINGSIH
NIM 1110016300033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015

Scanned by CamScanner


ABSTRAK
MAULINA FITRIA NINGSIH 1110016300033. Pengaruh Media
Pembelajaran Berbasis Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Konsep Gelombang. Skripsi Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran berbasis
augmented reality terhadap hasil belajar siswa pada konsep gelombang. Penelitian
ini dilakukan di kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 SMA Negeri 5 Tangerang Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2015. Instrumen yang digunakan adalah
tes objektif tipe pilihan ganda dan instrumen non tes berupa angket. Berdasarkan
analisis data tes, diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
penggunaan media pembelajaran berbasis augmented reality terhadap hasil belajar
siswa pada konsep gelombang. Hal tersebut didasarkan pada hasil uji hipotesis
dengan menggunakan uji t terhadap data posttest. Hasilnya adalah nilai t hitung
sebesar 3,83 dan nilai t tabel sebesar 2,00. Terlihat bahwa nilai t hitung > t tabel . Selain
itu, nilai rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran
berbasis augmented reality lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata hasil belajar
siswa tanpa menggunakan media pembelajaran berbasis augmented reality. Hasil
belajar siswa kelompok eksperimen juga lebih unggul pada ranah kognitif

tingkatan C1 (mengingat), C2 (memahami), C3 (menerapkan), dan C4
(menganalisis). Selanjutnya, berdasarkan analisis data nontes, dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan penerapan media pembelajaran berbasis augmented
reality dalam pembelajaran fisika konsep gelombang memperoleh respon baik.
Kata kunci : media pembelajaran, augmented reality, hasil belajar, gelombang.

iv

ABSTRACT
MAULINA FITRIA NINGSIH 1110016300033. The Effects of Learning
Media Based Augmented Reality on Learning Result of Students on the Wave
Concept. Skripsi of Physics Education Program, Science Education Departement,
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, State Islamic University of Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2015.
The research aims to know the effects of learning media based augmented reality
on learning result of students on the wave concept. This research was done on
class XI Science 2 and XI Science 3 State Senior High School 5 of South
Tangerang. This research was done in Januari 2015. The instrument that were
used are test instrument like objective test multiple choice and non-test instrument
like questionnaire. Based on result of the analysis test data, we got conclusion

that there is a significant effect of the use of learning media based augmented
reality to the learning result of students on the wave concept. The conclusion is
based on result of statistical test of hypothesis that used t test in both of posttest
result of classes. The result is, t hitung = 3,83 and t tabel = 2,00. Can be seen that
t hitung > t tabel . The mean of learning result that was used learning media based
augmented reality was higher than the mean of learning result without used
learning media based augmented reality. Learning media based augmented
reality proved to increase the ability of recalling (C1), comprehension (C2),
application (C3), and analyze (C4) . Based on result of the analysis non test data
was also show that learning using learning media based augmented reality are in
good category.
Key words : learning media, augmented reality, learning result, wave.

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Media Pembelajaran Berbasis Augmented Reality terhadap Hasil Belajar Siswa
pada Konsep Gelombang”. Skripsi ini menggambarkan bagaimana peningkatan
hasil

belajar

siswa dengan menggunakan media pembelajaran berbasis

augmented reality.
Apresiasi dan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam penelitian ini. Secara khusus, apresiasi dan terima
kasih tersebut disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Baiq Hana Susanti, M.Sc, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPA Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Iwan Permana Suwarna, M.Pd, selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan pembimbing akademik yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses perkuliahan dan pembuatan

skripsi.
4. Ibu Erina Hertanti, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan skripsi.
5. Ibu Ai Nurlaela, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, saran, dan pengarahan selama proses pembuatan skripsi.
6. Seluruh dosen, staf, dan karyawan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
khususnya jurusan pendidikan IPA yang telah memberikan ilmu pengetahuan,
pemahaman, dan pelayanan selama proses perkuliahan.
7. Ibu Dra. Hj. Ara Juhara, M. M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 5
Tangerang Selatan yang telah memberikan izin melakukan penelitian di SMA
tersebut. Dan Ibu Nofia Candrawati, M.Pd, selaku guru bidang studi fisika,

vi

dewan guru, staf, karyawan, dan siswa-siswi SMA Negeri 5 Tangerang
Selatan, yang telah memberikan bantuannya selama penelitian berlangsung.
8. Ayah, Mamah, kakak-kakakku (Mba Surami, Mas Anto, Mas Didi, Mba
Nani), dan seluruh keluarga yang tiada henti memberikan kasih sayang,
dukungan, dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
9. Teman-teman seperjuangan Fisika angkatan 2010 yang telah memberi

bantuan, inspirasi dan motivasi. Khususnya Lia, Lulu, Waji, Enong, Hayatul.
Serta yang lainnya Roland Farno Muhammad, Selly Nurjanah, Fitri
Karningsih, Teguh, Iwan Setiawan, dan Yusuf Suhendri.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga segala bentuk bantuan, saran, dan bimbingan yang diberikan kepada
penulis mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
yang membangun

demi

kesempurnaan

penyusunan

skripsi

ini


sangat

dinantikan. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak.
Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Maret 2015

Maulina Fitria Ningsih

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASYAH.............................
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ..........................................
ABSTRAK ..................................................................................................
ABSTRACK ...............................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................
DAFTAR TABEL ......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
B. Identifikasi Masalah .................................................................
C. Pembatasan Masalah ................................................................
D. Rumusan Masalah ....................................................................
E. Tujuan Penelitian .....................................................................
F. Manfaat Penelitian ...................................................................

Hal
i
ii
iii
iv

v
vi
viii
x
xi
xii

1
5
5
5
6
6

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori .............................................................................
1. Media Pembelajaran ...........................................................
2. Teknologi dan Media Memudahkan Pembelajaran............
3. Augmented reality ..............................................................
4. Hasil Belajar .......................................................................

5. Konsep Gelombang ............................................................
B. Penelitian Relevan....................................................................
C. Kerangka Berpikir ....................................................................
D. Hipotesis Penelitian..................................................................

7
7
15
16
21
25
29
31
33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................
B. Metode Penelitian.....................................................................
C. Desain Penelitian ......................................................................
D. Variabel Penelitian ...................................................................

E. Populasi dan Sampel Penelitian ...............................................
F. Teknik Pengumpulan Data .......................................................
G. Instrumen Penelitian.................................................................
1. Instrumen Tes .......................................................................
2. Instrumen Nontes .................................................................
H. Kalibrasi Instrumen ..................................................................
1. Kalibrasi Instrumen Tes .......................................................
a. Uji Validitas ....................................................................

34
34
34
35
35
36
36
36
38
38
38
39

viii

b. Uji Reabilitas...................................................................
c. Taraf Kesukaran ..............................................................
d. Daya Pembeda.................................................................
2. Kalibrasi Instrumen Nontes..................................................
I. Teknik Analisis Data ................................................................
1. Analisis Data Tes .................................................................
a. Uji Prasyarat Analisis Data Tes ......................................
1) Uji Normalitas ...........................................................
2) Uji Homogenitas .......................................................
b. Uji Hipotesis ...................................................................
2. Analisis Data Nones ............................................................
J. Hipotesis Statistik ....................................................................

40
41
42
43
44
44
44
44
45
45
46
47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................
1. Hasil Pretest ........................................................................
2. Hasil Posttest .......................................................................
3. Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest ......................
a. Hasil Pretest dan Posttest ...............................................
b. Kemampuan Berpikir Kognitif .......................................
4. Uji Normal Gain (N-Gain) .................................................
5. Hasil Analisis Data Tes........................................................
a. Uji Psrayarat Analisis......................................................
1) Uji Normalitas ...........................................................
2) Uji Homogenitas .......................................................
b. Uji Hipotesis ...................................................................
6. Hasil Analisis Data Angket..................................................
B. Pembahasan ..............................................................................

49
49
50
52
52
53
56
56
56
56
57
58
58
59

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..............................................................................
B. Saran .........................................................................................

66
66

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN .........................................................................

67
69

ix

DAFTAR GAMBAR

Virtuality continum ...............................................................
Marker ..................................................................................
Markerless AR pada face tracking ........................................
Peta konsep gelombang .........................................................
Gelombang stasioner ujung terikat ........................................
Gelombang stasioner ujung bebas .........................................
Diagram distribusi frekuensi nilai pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol ...................................................................
Gambar 4.2 Diagram distribusi frekuensi nilai posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol ...................................................................
Gambar 4.3 Diagram hasil pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdasarkan jenjang kognitif ...........................
Gambar 4.4 Diagram peningkatan hasil belajar fisika siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada ranah kognitif................

Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar

2.1
2.2
2.3
2.4
2.4
2.4
4.1

x

17
18
19
25
28
29
49
41
54
55

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 3.13
Tabel 3.14
Tabel 3.15
Tabel 3.16
Tabel 3.17
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7

Desain penelitian ........................................................................
Teknik pengumpulan data .........................................................
Kisi-kisi instrumen tes ..............................................................
Kisi-kisi instrumen nontes .........................................................
Interpretasi validitas ..................................................................
Hasil uji validitas instrumen tes .................................................
Kriteria reliabilitas .....................................................................
Hasil uji reliabilitas instrumen tes..............................................
Kriteria taraf kesukaran ..............................................................
Hasil uji taraf kesukaran instrumen tes .....................................
Kategori daya pembeda .............................................................
Hasil uji daya pembeda instrumen tes .......................................
Uji validitas instrumen nontes....................................................
Kategori uji normalitas...............................................................
Kategori uji homogenitas Fisher ................................................
Penskoran alternatif jawaban pernyataan angket .......................
Kategori angket siswa ................................................................
Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil pretest
kelas eksperimen dan kelas kontrol ...........................................
Ukuran pemusatan dan penyebaran data hasil posttest
kelas eksperimen dan kelas kontrol ...........................................
Rekapitulasi data pretest – posttest kelas eksperimen dan kelas
kontrol ........................................................................................
Hasil uji normalitas data pretest-posttest kelas eksperimen dan
kelas kontrol ..............................................................................
Hasil uji homogenitas data pretest-posttest kelas eksperimen
dan kelas kontrol ........................................................................
Uji hipotesis pretest-posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Hasil angket penggunaan media pembelajaran berbasis
augmented reality .......................................................................

xi

35
36
37
38
39
40
41
41
41
42
42
43
43
44
45
47
47
50
52
53
57
57
58
59

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Perangkat Pembelajaran .....................................................
1. RPP Kelas Eksperimen ....................................................
2. RPP Kelas Kontrol ...........................................................

69
70
92

Lampiran B Instrumen Penelitian ............................................................
1. Instrumen Tes ..................................................................
a. Kisi-kisi Instrumen Tes untuk Uji Coba Penelitian ....
b. Instrumen Tes untuk Uji Coba Penelitian ....................
2. Analisis Hasil Uji Instrumen ...........................................
a. Soal Uji Coba Instrumen Tes .......................................
c. Soal Instrumen Tes Penelitian .....................................
d. Lembar Jawaban ..........................................................
e. Kisi-kisi Instrumen Nontes .........................................
f. Instrumen Nontes ........................................................

114
115
115
117
137
137
147
150
152
153

Lampiran C Analisis Data Hasil Penelitian .............................................
1. Hasil Pretest ....................................................................
2. Hasil Posttest ...................................................................
3. Uji Normalitas Hasil Pretest ............................................
a. Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen ...................
b. Uji Normalitas Pretest Kelas Kontrol ..........................
4. Uji Normalitas Hasil Posttest ..........................................
a. Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen ..................
b. Uji Normalitas Posttest Kelas Kontrol .........................
5. Uji Homogenitas Hasil Pretest ........................................
6. Uji Homogenitas Hasil Posttest ........................................
7. Uji Hipotesis Hasil Pretest ...............................................
8. Uji Hipotesis Hasil Posttest ..............................................
9. Data Hasil Angket Respon Siswa .....................................
10. Data Presentase Ranah Kognitif .......................................

154
155
162
168
168
172
175
175
179
182
185
188
191
194
196

Lampiran D Tampilan E-module Berbasis CTL .....................................

204

Lampiran E Surat-surat Penelitian ...........................................................
1. Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................
2. Surart Bimbingan Skripsi .................................................
3. Surat Keterangan Penelitian ............................................
4. Lembar Uji Referensi ......................................................
5. Biodata Penulis ................................................................

213
214
215
216
217
222

xii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Sejalan dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam

era globalisasi, pemerintah terus melakukan kebijakan dalam meningkatkan mutu
dan efisiensi sistem pendidikan nasional. Salah satu mata pelajaran yang turut
dikembangkan oleh pemerintah dalam meningkatkan mutu dan efisiensi sistem
pendidikan nasional adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). IPA
merupakan ilmu pengetahuan yang telah mengalami uji kebenaran melalui metode
ilmiah, IPA memiliki beberapa ciri, diantaranya: objektif, metodik, sistematis,
universal, dan tentatif. 1 Fisika sebagai cabang dari ilmu pengetahuan alam
memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Fisika merupakan ilmu
pengetahuan yang berkaitan dengan penemuan dan pemahaman mendasar
mengenai hukum-hukum yang menggerakkan materi, energi, ruang, dan waktu.
Fisika mempelajari gejala alam yaitu perilaku dan sifat materi dalam bidang yang
sangat beragam, mulai dari partikel submikroskopis yang membentuk segala
materi hingga perilaku materi alam semesta sebagai satu kesatuan. 2
Pembelajaran Fisika berkaitan dengan cara mencari tahu mengenai gejala
alam secara sistematis, sehingga dalam proses pembelajaran fisika bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi mata pelajaran fisika merupakan pembelajaran yang
dihasilkan dari suatu proses penemuan. 3 Dari pengertian di atas jelaslah bahwa
pembelajaran fisika bukan hanya produk tetapi merupakan proses. Proses
pembelajaran fisika menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi dalam menjelajahi dan memahami alam sekitar
secara ilmiah. 4 Pembelajaran fisika diarahkan untuk mencari tahu dan

1

Dr. Zulfiani, M.Pd, Tonih Feronika, M.Pd, Kinkin Suartini M. Pd, Strategi Pembelajaran
Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 46.
2
http://id.wikipedia.org/wiki/Fisika, diakses 8 May 2015 pukul 06.55
3
Lya Eka Mandiri, Eko Setyadi Kurniawan, Nur Ngazizah, Pengembangan LKS Fisika
SMA Kelas X Semester II Berbasis Web-learning Tanpa Jaringan, Jurnal Radiasi, Vol.3.No.1,
2013, h.12.
4
Dr. Zulfiani, M.Pd, Tonih Feronika, M.Pd, Kinkin Suartini M, Pd, loc.cit.

1

2

menindaklanjuti, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman
yang lebih mendalam mengenai alam sekitar.
Pada dasarnya pembelajaran merupakan proses komunikasi antara guru dan
siswa. Proses komunikasi yang baik melibatkan siswa ikut berperan serta dalam
proses pembelajaran. 5 Jadi pembelajaran tidak hanya terfokus kepada guru yang
menyampaikan materi, namun ada interaksi dua arah antar siswa dengan guru. Hal
ini diharapkan dapat membuat siswa berperan aktif selama pembelajaran,
sehingga siswa lebih tertarik untuk memperhatikan materi yang sedang diajarkan.
Proses komunikasi yang terjadi tidak selamanya berjalan dengan lancar,
bahkan pada proses komunikasi yang kurang baik dapat menimbulkan salah
pengertian ataupun salah konsep. 6 Untuk mencapai proses komunikasi yang
efisien, dibutuhkan alat bantu yang dapat memberikan suatu alternatif
pembelajaran bagi siswa agar dapat memahami konsep-konsep yang telah
diajarkan. Salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
adalah media pembelajaran. Media pembelajaran memiliki beberapa nilai praktis
diantaranya, pertama media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan atau
informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil
belajar. Kedua media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan
perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang
lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa belajar
sendiri-sendiri sesuai dengan minatnya. Ketiga media pembelajaran dapat
mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu. Keempat media pembelajaran
dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa di
lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan
guru, masyarakat, dan lingkungannya. 7

5

Sadirman A. M, Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014), Cet. 22, h. 14.
6
Siti Haerunisa, Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Gaya Mgnet Di Kelas V SDN Tembong 2 Kec. Cipocok Jaya Kota
Serang, Skripsi UPI, 2013, h. 2, tidak dipublikasikan.
7
Drs. Uus Ruswandi, M.Pd, Dr. Badrudin, M. Ag, Media Pembelajaran, (Bandung: CV.
Insan Mandiri, 2008), h. 16

3

Salah satu bentuk media yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam
proses pembelajaran adalah media visual. Media visual merupakan media yang
dipakai menyangkut indera penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan
ke dalam simbol-simbol komunikasi visual. Seiring dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, telah muncul berbagai media pembelajaran yang
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Berdasarkan penelitian
yang telah dilakukan oleh Desi Afrida, setelah dilakukan observasi didapatkan
bahwa hasil belajar fisika siswa di kelas masih tergolong rendah. 8 Selain itu,
penelitian yang dilakukan oleh Department of Information Systems University
Teknologi Malaysia, didapatkan bahwa nilai siswa yang melakukan pembelajaran
dengan menggunakan bantuan teknologi lebih besar dibandingkan nilai siswa
yang melakukan pembelajaran tanpa menggunakan bantuan teknologi di kelas. 9
Salah satu bentuk media visual yang telah memanfaatkan sistem teknologi
informasi dan komunikasi adalah augmented reality (AR). Augmented reality
merupakan salah satu alternatif perantara yang dapat digunakan sebagai media
visual yang tepat bagi siswa. 10 Sistem ini berbeda dengan virtual reality (VR)
yang sepenuhnya merupakan virtual environment. Augmented reality adalah
teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga
dimensi

ke

dalam

sebuah

lingkungan

nyata

tiga

dimensi

kemudian

memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara realtime. Augmented reality
merupakan inovasi computer graphics. Dengan menerapkan teknologi ini,
penyampaian informasi yang didapat akan lebih menarik dan interaktif.

8

Desi Afrida, Penerapan Pembelajaran IPA (FISIKA) Berbasis Pendekatan Keterampilan
Proses (PKP) Dengan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Pengetahuan Prosedural Siswa Kelas
VII. 3 SMPN 1 Bengkulu, Skripsi Universitas Bengkulu, 2007, h. 2, tidak dipublikasikan.
9
Oye, N. D, dkk., The Impact of E-Learning on Students Performance In Tertiary
Institution, Jurnal Department of Information Systems Universiti Teknologi Malaysia, IJCNWC
IRACST, Vol. 2, No. 2, 2012, h. 129.
10
Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisa, dan Yusapril Eka Putra, Aplikasi Augmented Reality
Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia pada Smartphone Android, Jurnal Teknik Informatika,
Vol. 1, 2012, h. 2.

4

Pemanfaatan teknologi ini merupakan salah satu cara baru dalam meningkatkan
pembelajaran dan menambah pengetahuan. 11
Berbagai potensi dan keuntungan dari penerapan augmented reality untuk
pendidikan, antara lain salah satunya memiliki kekuatan untuk menarik siswa
dengan cara yang sebelumnya tidak memungkinkan dan memberikan kebebasan
bagi siswa dalam melakukan proses penemuan dengan cara mereka sendiri. 12
Berdasarkan karakteristik augmented reality tersebut, maka salah satu
konsep fisika yang dianggap cocok diterapkan dengan media augmented reality
adalah konsep gelombang, karena pada materi gelombang terdapat peristiwa yang
harus digambarkan secara real. Misalnya, guru sulit untuk menjelaskan peristiwa
polarisasi yang terjadi pada gelombang transversal, karena peristiwa tersebut
cenderung abstrak, maka sulit untuk divisualisasikan. Contoh lainnya, ketika
menjelaskan sifat-sifat gelombang dengan menggunakan bahan real seperti air,
pola gelombang yang diciptakan tidak terlalu jelas, tetapi dengan augmented
reality pola gelombang akan terlihat lebih jelas dan nyata. Dengan augmented
reality bisa ditampilkan fenomena gelombang tanpa mengurangi imajinasi siswa.
Penyajian konsep gelombang menjadi lebih menarik dan lebih efisien. Selain itu,
siswa diberi kesempatan untuk memperagakan augmented reality secara langsung.
Melalui, augmented reality diharapkan siswa lebih aktif dan berperan serta dalam
kegiatan pembelajaran, sehingga siswa dapat mengkonstruk pemikirannya dan
memahami materi yang disampaikan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai implementasi media pembelajaran augmented reality pada
visualisasi konsep gelombang kelas XI pada Sekolah Menengah Atas. Adapun
judul yang penulis ambil adalah “Pengaruh Media Pembelajaran Augmented
Reality terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Gelombang“.

11

Yanuar Tri Aji Waskito, Penerapan Augmented Reality untuk Katalog Baju Distro Couple
Couple, Skripsi Program Studi Teknik Informatika UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013, h. 1,
tidak dipublikasikan.
12
Mukhlis Yuzti Perdana, Yuli Fitrisa, dan Yusapril Eka Putra, loc. cit.

5

B.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka

dapat diidentifikasikan masalah, antara lain:
1.

Proses komunikasi yang kurang baik pada saat pembelajaran dapat
menyebabkan siswa salah dalam memahami konsep.

2.

Hasil belajar fisika siswa di kelas masih tergolong rendah.

3.

Fenomena pada konsep gelombang sulit untuk divisualisasikan, sehingga
diperlukan media yang dapat menggambarkan konsep gelombang secara
lebih real.

C.

Pembatasan Masalah
Agar tidak melebar dari masalah penelitian, maka dalam penelitian ini

penyusun membatasi masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1.

Nilai siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Hasil
belajar yang diukur hanya berorientasi pada ranah kognitif yang merajuk
pada Taksonomi Bloom yang telah direvisi oleh Lorin W. Anderson, dkk.
Ranah kognitif yang diukur pada konsep gelombang mulai dari C 1 sampai
C4.

2.

Untuk mengatasi hasil belajar yang rendah, maka dalam penelitian ini
digunakanlah media sebagai alat bantu pembelajaran yaitu media
pembelajaran augmented reality.

D.

Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:
1.

Apakah terdapat pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap
hasil belajar siswa pada konsep gelombang?

2.

Bagaimanakah respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan media
pembelajaran augmented reality?

6

3.

Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah menerapkan media
pembelajaran augmented reality?

E.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka penelitian ini

bertujuan untuk:
1.

Mengetahui pengaruh media pembelajaran augmented reality terhadap hasil
belajar siswa pada konsep gelombang.

2.

Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan
media pembelajaran augmented reality

3.

Mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar siswa setelah
menerapkan media pembelajaran augmented reality.

F.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat, antara

lain:
1.

Memberikan informasi dalam menyusun dan mengembangkan media
pembelajaran augmented reality yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

2.

Menjadi bahan rujukan bagi guru yang akan mengembangkan media
pembelajaran tambahan.

3.

Memberikan wawasan dalam bidang penelitian pendidikan.

BAB II
KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS
A.

Kajian Teoritis

1.

Media Pembelajaran

a.

Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”.

Menurut Heinich, media merupakan alat saluran komunikasi, perantara sumber
pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver). Heinich mencontohkan
media ini seperti film, televisi, diagram, bahan tercetak (printed materials),
komputer dan instruktur. Contoh media tersebut dapat dipertimbangkan sebagai
media pembelajaran jika membawa pesan-pesan (messages) dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran. 1 Dijelaskan pula oleh Scramm bahwa media
adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pembelajaran. 2 Media salah satu alat komunikasi dalam menyampaikan pesan
tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran,
media yang digunakan dalam proses pembelajaran tersebut disebut sebagai media
pembelajaran. Heinich dkk mengumukakan media pembelajaran sebagai berikut:
Batasan Medium sebagai perantara yang mengantarkan informasi antara
sumber dan penerima. Jadi televisi, film, foto, rekaman audio, gambar yang
diproyeksikan, bahan-bahan cetakan, dan sejenisnya adalah media
komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang
bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pembelajaran
maka media itu disebut media pembelajaran. 3
Media pembelajaran ini salah satu komponen proses belajar mengajar yang
memiliki peranan sangat penting dalam menunjang keberhasilan proses belajar
mengajar. Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen
dalam lingkungan siswa yang dapat memberikan rangsangan untuk belajar.
Seperti yang telah dikemukakan Gagne, bahwa penggunaan media pembelajaran
juga dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses pembelajaran.

1

Drs. Rusman, M.Pd, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan
Profesionalisme Guru Abad 21, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 159
2
Ibid
3
Ibid , h. 160

7

8

Hal ini dikuatkan oleh pendapat Miarso yang menyatakan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan
serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan belajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan,
dan terkendali. 4
Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses
penyaluran informasi. 5 Disamping sebagai penyaluran informasi, media menurut
Education Association (NEA) media merupakan benda yang dapat dimanipulasi,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas
program instruksional. 6
Dari definisi tersebut, dapat diartikan media merupakan sesuatu yang
bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan
audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya.
Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk
belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan. Media pembelajaran merupakan suatu alat/wahana yang jika tidak
digunakan dengan baik dapat menjadikan pembelajaran menjadi verbalisme, salah
tafsir, perhatian tidak terpusat, dan tidak terjadinya pemahaman yang baik oleh
siswa. Sedangkan media pembelajaran jika digunakan dengan baik dapat
menjadikan pembelajaran menjadi perangsang, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan presepsi yang sama oleh semua siswa, sehingga hakikat dari media
yaitu untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima benar-benar memenuhi
fungsinya. Berdasarkan definisi tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah suatu alat/ wahana yang dapat memudahkan siswa dalam
4

Ibid
Drs. Uus Ruswandi, M.Pd, Dr. Badrudin, M. Ag, Media Pembelajaran, (Bandung: CV.
Insan Mandiri, 2008), h. 9
6
Ibid, h. 10
5

9

mempelajari materi pelajaran. Media pembelajaran yang digunakan harus dapat
menarik perhatian siswa pada kegiatan belajar mengajar dan lebih merangsang
kegiatan belajar siswa.

b.

Nilai Praktis Media Pembelajaran
Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai

praktis sebagai berikut :
1)

Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki
siswa atau mahasiswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam
karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam
pengalaman yang dimiliki mereka. Dua orang anak yang hidup di dua
lingkungan berbeda akan mempunyai pengalaman yang berbeda pula.
Dalam hal ini media dapat mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.

2)

Media dapat mengatasi ruang kelas. Banyak hal yang sukar untuk dialami
secara langsung oleh siswa/mahasiswa di dalam kelas, seperti; objek yang
terlalu besar atau terlalu kecil, gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat
atau terlalu lambat. Dengan media kesukaran-kesukaran tersebut dapat
diatasi.

3)

Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan
lingkungan. Gejala fisik dan sosial dapat diajak berkomunikasi dengannya.

4)

Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Pengamatan yang dilakukan
siswa dapat secara bersama-sama diarahkan kepada hal-hal yang dianggap
penting sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

5)

Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
Penggunaan media, seperti; gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat
memberikan konsep dasar yang benar.

6)

Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan
menggunakan media, horizon pengalaman akan semakin luas, persepsi
semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap,
sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.

10

7)

Media dapat meningkatkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.
Pemasangan gambar di papan iklan, pemutar film dan mendengarkan
program audio dapat menimbulkan rangsangan tertentu ke arah keinginan
untuk belajar.

8)

Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit
sampai kepada yang abstrak. Sebuah film tentang suatu benda atau kejadian
yang tidak dapat dilihat secara langsung oleh siswa, akan dapat memberikan
gambaran yang konkrit tentang wujud, ukuran, dan lokasi. Disamping itu
dapat pula mengarahkan kepada generalisasi tentang arti kepercayaan suatu
kebudayaan dan sebagainya. 7

c.

Kriteria Pemilihan Media
Media merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan proses

belajar mengajar. Karena beranekaragamnya media tersebut, maka masing-masing
media mempunyai karakteristik yang berbeda-beda untuk itu perlu memilihnya
dengan cermat dan tepat agar dapat digunakan secara tepat.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih media,
diantaranya; tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi
siswa, ketersediaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software),
mutu teknis dan biaya. Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan antara lain :
1)

Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai, baik yang berhubungan dengan aspek kognitif, afektif,
ataupun psikomotor. Tujuan ini terkait dengan materi yang akan
disampaikan oleh guru.

2)

Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar harus
disesuaikan dengan kemampuan seorang guru. Oleh sebab itu seorang guru
dapat mengikuti berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh bidang
pengembangan pada organisasi media pendidikan. Selain itu, guru juga

7

Ibid, h. 16.

11

dapat membaca petunjuk yang berkaitan dengan penggunaan media dalam
proses belajar mengajar.
3)

Sesuai dengan taraf berpikir anak dari segi subjek menjadi perhatian yang
serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan taraf berpikir
anak. Dengan mempertimbangkan peserta didik, program pengajaran akan
lebih bermakna bagi dirinya.

4)

Kemudahan untuk memperolehnya atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan merupakan hal yang perlu
menjadi pertimbangan seorang guru. Sering kali suatu media dianggap tepat
untuk digunakan di kelas akan tetapi di sekolah tersebut tidak tersedia media
dan peralatan yang diperlukan, sedangkan untuk mendesain atau merancang
media tersebut tidak mungkin dilakukan oleh guru.

5)

Sesuai dengan situasi dan kondisi, aspek ini sama dengan aspek-aspek
lainnya. Situasi dan kondisi meliputi tempat dan audien, contohnya siswa
yang mengikuti pembelajaran di pagi hari akan lebih fresh dibandingkan
siswa yang melakukan pembelajaran di siang hari.

6)

Kualitas alat/teknik, untuk menghindari terjadinya ketidakberesan dalam
proses belajar mengajar yang disebabkan oleh kualitas (mutu) alatnya,
seorang guru seyogyanya memiliki media yang representatif, seperti kualitas
gambar dan suara.

7)

Penggunaan media pengajaran seyogyanya dapat meningkatkan efektifitas
dan efisiensi proses belajar mengajar. Dengan media, diharapkan informasi
yang disajikan dapat diserap oleh siswa dan media tersebut dapat
menghemat biaya, waktu dan tenaga. 8

d.

Fungsi Media Pembelajaran
Ada beberapa pengertian tentang media pembelajaran yang telah dipelajari,

tersirat tujuan dari penggunaan suatu media yaitu untuk membantu guru
menyampaikan pesan-pesan secara mudah kepada siswa, sehingga siswa dapat
menguasai pesan-pesan secara cepat, dan akurat. Dalam kerangka proses belajar
8

Ibid, h. 28-31

12

mengajar yang dilakukan guru, penggunaan media dimaksudkan agar siswa yang
terlibat dalam kegiatan belajar itu terhindar dari gejala verbalisme, yakni
mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti atau
maknanya.
Secara umum, media pembelajaran mempunyai fungsi sebagai berikut:
1)

Sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran
merupakan

alat

bantu

yang

dapat

memperjelas,

mempermudah,

mempercepat pencapaian pesan atau materi pembelajaran pada siswa,
sehingga inti materi pelajaran secara utuh dapat disampaikan kepada para
siswa. Disamping itu melalui alat bantu pembelajaran ini memungkinkan
siswa belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual
auditori & kinestetiknya. Dampak pada siswa lain dalam kelas diharapkan
dapat memberikan stimulus, mempersamakan pengalaman dan pemahaman
objek pesan yang disampaikan dalam pembelajaran.
2)

Sebagai komponen dari sub sistem pembelajaran. Pembelajaran merupakan
suatu sistem yang manadi dalamnya memiliki sub-sub komponen
diantaranya adalah komponen media pembelajaran. Dengan demikian media
pembelajaran

merupakan

sub

komponen

yang

dapat

menentukan

keberhasilan proses maupun hasil belajar.
3)

Sebagai pengarah dalam pembelajaran. Salah satu fungsi dari media
pembelajaran adalah sebagai pengarah pesan atau materi apa yang akan
disampaikan, atau kompetesi apa yang akan dikembangkan untuk dimiliki
siswa. Banyak pembelajaran tidak mencapai hasil prestasi siswa dengan
baik karena tidak memiliki atau tidak optimalnya alat bantu yang digunakan
dalam pembelajaran.

4)

Sebagai permainan atau membangkitkan perhatian dan motivasi siswa.
Media pembelajaran dapat membangkitkan perhatian dan motivasi siswa
dalam belajar, karena media pembelajaran dapat mengakomodasi semua
kecakapan siswa dalam belajar. Media pembelajaran dapat memberikan
bantuan pemahaman pada siswa yang kurang memiliki kecakapan
mendengar atau melihat atau yang kurang memiliki konsentrasi dalam

13

belajar. Alat bantu pembelajaran ini juga dapat menimbulkan gairah belajar,
interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
5)

Meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secara kualitas dan kuantitsa
media pembelajaran sangat memberikan kontribusi terhadap hasil maupun
proses

pembelajaran.

Oleh

karena

itu

dalam

penggunaan

media

pembelajaran harus memperhatikan rambu-rambu mekanisme media
pembelajaran.
6)

Mengurangi terjadinya verbalisme. Dalam pembelajaran sering terjadi siswa
mengalami verbalisme karena apa yang diterangkan atau dijelaskan guru
lebih bersifat abstrak atau tidak ada wujud, tidak ada ilustrasi nyata atau
salah contoh, sehingga siswa hanya bisa mengatakan tetapi tidak memahami
bentuk, wujud, atau karakteristik objek. Dengan demikian media
pembelajaran dapat berfungsi sebagai alat yang efektif dalam memperjelas
pesan yang disampaikan.

7)

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. Sering terjadi
dalam pembelajaran menjelaskan objek pembelajaran yang sifatnya sangat
luas, besar, atau sempit, kecil atau bahaya, sehingga memerlukan alat bantu
untuk menjelaskan, mendekatkan pada objek yang dimaksud. 9
Fungsi media dalam proses pembelajaran cukup penting dalam
meningkatkan kualitas proses pembelajaran terutama membantu siswa untuk
belajarn. Dua unsure yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran,
yaitu metode dan media pembelajaran. Kedua hali ini saling berkaitan satu
sama lain.
Fungsi media pembelajaran menurut Hamalik, yaitu:

1)

Untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.

2)

Penggunaan media nerupakan bagian integral dalam sistem pembelajaran.

3)

Media pembelajaran penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.

4)

Penggunaan media dalam pembelajaran adalah untuk mempercepat proses
pembelajaran dan membantu siswa dalam upaya memahami materi yang
disajikan oleh guru dalam kelas.
9

Dr. Rusman, op.cit., h. 162-163

14

5)

Penggunaan media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mempertinggi
mutu pendidikan. 10
Selain itu menurut Kempt dan Dayton, fungsi utama media pembelajaran

adalah:
1)

Memotivasi minat dan tindakan, direalisasikan dengan teknik drama atau
hiburan

2)

Menyajikan informasi, digunakan dalam rangka penyajian informasi di
hadapan sekelompok siswa.

3)

Memberi instruksi, informasi yang terdapat dalam media harus melibatkan
siswa. 11
Menurut Arief S. Sadiman dkk, fungsi umum media pembelajaran adalah:

1)

Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan berkala).

2)

Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya :
a) objek yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar, film
bingkai, film, atau model
b) objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film, atau gambar.
c) gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photo graphy

3)

Dengan menggunakan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif siswa. Dalam hal ini media berguna untuk :
a) menimbulkan semangat belajar
b) memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan
c) memungkinkan siswa belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.

4)

Media dapat mempersamakan pengalaman, menimbulkan persepsi yang
sama. 12
10

Ibid, h. 164
Ibid
12
Dr. Arief S. Sadirman, M.Sc, dkk, Media Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 1996), cet. 4, h. 16-17
11

15

Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan
sangat membantu dalam penyampaian pesan dan isi pelajaran serta memberikan
makna lebih dari proses pembelajaran sehingga memotivasi siswa untuk
meningkatkan proses belajarnya.

2.

Teknologi dan Media Memudahkan Pembelajaran
Belakangan ini ketika sebagian besar orang mendengar kata teknologi,

mereka memikirkan benda-benda seperti komputer, pemutar MP3, handphone,
dan lain-lain. Kata teknologi selalu memiliki berbagai penafsiran, mulai dari
sekedar peranti keras hingga cara sistematis dalam menyelesaikan masalah.
Teknologi berasal dari bahasa Yunani yaitu technologia. Techne artinya
kemampuan dan logia artinya ungkapan. Teknologi merupakan istilah yang luas
berkaitan dengan pemanfaatan dan pengetahuan tentang perkakas dan
keterampilan. 13
Teknologi memiliki peranan di seluruh bagian kurikulum. Dengan
teknologi, siswa tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Melalui jaringan
komputer dan pusat media seperti internet, dunia mejadi ruang kelas bagi setiap
siswa. Salah satu kemajuan terbaru dalam teknologi adalah kemampuan
menyimpan informasi dalam format digital. Informasi ini mencakup teks, audio,
visual, dan film.
Siswa dapat memanfaatkan teknologi dan media dalam serangkaian cara
untuk meningkatkan kegiatan belajar. Pemanfaatan kegiatan yang berpusat pada
siswa memungkinkan guru menggunakan waktu mereka untuk memeriksa dan
memperbaiki masalah siswa, berkonsultasi dengan siswa secara individual, dan
mengajar secara satu per satu dalam kelompok kecil. Banyak waktu yang bisa
dimanfaatkan guru dalam kegiatan tersebut akan bergantung pada tingkat peran
pengajaran yang diberikan pada teknologi dan media. Tentunya ini bukan berarti
teknologi pengajaran bisa menggantikan guru, tetapi lebih kepada teknologi dan

13

Sharon E. Smaldino, dkk, Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar, (Jakarta:
Kencana, 2011), h. 4.

16

media bisa membantu guru menjadi pengelola kreatif dari pengalaman belajar,
ketimbang hanya sebagai pembagi informasi.

3.

Augmented Reality

a.

Pengertian Augmented Reality
Augmented reality adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan

bentuk benda nyata yang dihasilkan di dalam komputer. Sebuah aplikasi
augmented reality dapat berisi berbagai fungsi, baik untuk interaksi atau display.
Salah satu contoh augmented reality adalah ketika berada di sebuah museum dan
menggunakan aplikasi yang terdapat pada museum, kita dapat memindai kode bar
di dasar patung dan aplikasi akan menunjukkan gambar dari patung dengan
deskripsi interaktif sepenuhnya. Ini bisa menjelaskan di mana dan kapan itu
dibuat. Kemudian augmented reality juga dapat digunakan untuk menampilkan
peta museum yang menunjukkan karya yang berbeda, hal ini memungkinkan kita
untuk mengikuti peta lokasi tersebut. 14
Augmented reality merupakan sebuah sistem yang menggabungkan dunia
nyata dan komputer grafis. Tujuan dari augmented reality adalah menambahkan
pengertian dan informasi dunia nyata dimana sistem augmented reality
mengambil dunia nyata sebagai dasar dan menggabungkan beberapa teknologi
dengan menambahkan data kontekstual agar pemahaman seseorang menjadi
semakin jelas. 15
Teknologi augmented reality merupakan salah satu terobosan yang
digunakan pada akhir-akhir ini di dibidang interaksi. Penggunaan teknologi ini
akan sangat membantu dalam menyampaikan suatu informasi kepada pengguna.
Augmented reality merupakan teknologi interkasi yang menggabungkan antara
dunia nyata (real world) dan dunia maya (virtual world). 16

14

Trevor Ward, Augmented Reality using Appcelerator Titanium Starter, ebook,
(Birmingham: Packt Publ