Bhinneka Tunggal Ika sebagai Wujud Integrasi Nasional

Bhinneka Tunggal Ika sebagai Wujud Integrasi Nasional

Membina Identitas Bangsa Indonesia: Semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Wujud
Integrasi Nasional
A. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multikultural. Ini disebabkan oleh beragamnya suku
bangsa, agama, bahasa dan lain-lain. Kondisi bangsa Indonesia yang multikultural tersebut
menganut semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai lambang pemersatu bangsa Indonesia.
Keadaan tersebut menjadikan sebuah identitas atau jati diri bangsa Indonesia yang harus
diwujudkan demi tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Dwi Winarno menyatakan bangsa Indonesia relatif berhasil membentuk identitas nasional.
Beberapa bentukidentitas bangsa Indonesia adalah sebagai berikut: 1) Bahasa Nasional atau
persatuan, bahasa Indonesia. 2) Dasar filsafat Negara yaitu pancasila. 3) Lagu kebangsaan
Indonesia Raya. 4) Lambang Negara Garuda Pancasila. 5) Semboyan negara Bhinneka Tunggal
Ika. 6) Bendera Negara Sang Merah Putih. 7) Konstitusi Negara yaitu UUD 1945. 8) Bentuk
Negara kesatuan Republik Indonesia. 9) Konsep Wawasan Nusantara. 10) Kebudayaan daerah
yang diterima sebagai kebudayaan nasional. Dari ke-10 identitas bangsa Indonesia tersebut akan
dibahas salah satu yaitu mengenai semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang merupaka semboyan
pemersatu bangsa Indonesia.
UUD Republik Indonesia menyatakan dengan tegas tentang realitas multikultural Bangsa

Indonesia. Kenyataan tersebut dilukiskan di dalam lambang negara “Bhinneka Tunggal Ika.”
Kebhinnekaan masyarakat dan bangsa Indonesia diakui bahkan dijadikan sebagai dasar
perjuangan nasional permulaan abad ke-20.
Untuk itu integrasi nasional bangsa Indonesia pun harus diwujudkan di tengah masyarakat
Indonesia yang majemuk karena masyarakat yang majemuk merupakan salah satu potensi
sumber konflik yang menyebabkan disintegrasi bangsa. Agar identitas bangsa Indonesia di mata
dunia terkenal dengan bangsa yang majemuk tetapi satu dalam keanekaragaman (suku, bahasa,
agama, dll, yang berbeda-beda) semboyan Bhinneka Tunggal Ika harus diwujudkan.
1. Rumusan Masalah
2. Bagaimanakah peran Bhinneka Tunggal Ika sebagai faktor pembentuk identitas bangsa
Indonesia?
3. Bagaimana cara membina bangsa Indonesia yang multikultural agar tercapai Integrasi
nasional melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika?

B. PEMBAHASAN
Bhinneka Tunggal Ika sebagai Identitas Bangsa Indonesia
Jati diri bangsa Indonesia atau identitas bangsa Indonesia merupakan suatu yang pelik, ada yang
beranggapan sebagai bangsa Indonesia harus melepaskan identitasnya yang berifat kesukuan atau
keanggotaannya dalam berbagai kehidupan sosial masyarakat. Jati diri bangsa Indonesia
merupakan sesuatu yang telah disepakati bersama seperti cita-cita masa depan yang sama

berdasarkan pengalaman sejarah baik pengalaman yang menggembirakan maupun yang pahit.
Semuanya itu telah membentuk rasa solidaritas yang tinggi sebagai satu bangsa dan oleh sebab
itu bertekad untuk memperbaikai masa depan yang lebih baik.
Negara-bangsa Indonesia terdiri dari lebih dari 700 suku bangsa dengan kebudayaannya masingmasing. Itu sebabnya juga mengapa bhinneka Tunggal Ika merupakan lambang negara kita
sebagaimana dicantumkan dalam pasal 36A UUD. Dari kebhinnekaan itulah ingin diwujudkan
identitas Bangsa Indonesia. Dengan kata lain Bhinneka Tunggal Ika merupakan gambaran nyata
dari keadaan masyarakat bangsa Indonesia yang majemuk dan ini pun dijadikan sebagai dasar
perjuangan bangsa Indonesia dalam membentuk integrasi nasional.
Masalah yang dihadapi oleh bangsa masyarakat-negara yang sedang berkembang tidak hanya
struktur masyarakat yang sangant majemuk secara cultural sehingga sukar menciptakan suatu
identitas yang disepakati bersama, tetapi juga masyarakat-negara macam apa yang hendak
mereka ciptakan.
Bhinneka Tunggal Ika seperti kita pahami sebagai motto Negara, yang diangkat dari penggalan
kakawin Sutasoma karya besar Mpu Tantular pada jaman Keprabonan Majapahit (abad 14)
secara harfiah diartikan sebagai bercerai berai tetapi satu. Motto ini digunakan sebagai ilustrasi
dari jati diri bangsa Indonesia yang secara natural, dan sosial-kultural dibangun diatas
keanekaragaman.
Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut diharapkan bangsa Indonesia menjadi bangsa
yang berhasil mewujudkan integrasi nasional di tengah masyarakatnya yang majemuk. Dengan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut juga diharapkan sebagai landasan atau dasar

perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia agar dikenal di mata
dunia sebagai bangsa yang multikulturalisme.
Oleh karena itu, masyarakat majemuk menjadikan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial,
demokrasi, nasionalisme, kekeluargaan, ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai
ideologi nasional, sedangkan nilai-nilai lain seperti individualisme, komunisme, fasisme, dan
teokrasi tidak mereka jadikan sebagai ideologi nasional karena dipandang tidak tepat dan tidak
sesuai dengan karakteristik masyarakat. Selain itu, masyarakat yang majemuk juga dipandang
sebagai masyarakat yang rentan dengan konflik yang bisa menyebabkan disintegrasi bangsa,
maka dari itu nilai-nilai kemanusiaan, keadilan sosial, demokrasi, nasionalisme, kekeluargaan
yang diwujudkan dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi dasar perjuangan
kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.

Membina Semboyan Bhinneka Tunggal Ika Agar Tercapai Integrasi Nasional
Identitas bangsa Indonesia merupakan sesuatu yang perlu diwujudkan dan terus menerus
berkembang atau seperti yang telah dirumuskan Bung Karno merupakan ekspresi dari roh
kesatuan Indonesia, kemauan untuk bersatu dan mewujudkan sesuatu dan bermuatan yang nyata.
Perwujudan identitas bangsa Indonesia tersebut jelaslah merupakan hasil proses pendidikan sejak
dini dalam lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan formal dan in-formal.
Menurut masykuri abdillah, salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat modern yang
demokatis adalah tewujudnya masyarakat yang menghargai kemajemukan (pluralitas)

masyarakat dan bangsa serta mewujudkannya sebagai suatu keniscayaan. Kemajemukan ini
merupakan Sunnatullah (hukum alam). Dilihat dari segi etnis, bahasa, agama dan sebagainya,
indonesia termasuk salah satu negara yang paling majemuk di dunia. Hal ini disadari betul oleh
p a r a Founding Fathers kita, sehingga mereka merumuskan konsep pluralisme ini dengan
semboyan “ Bhinneka Tunggal Ika”.
Tentunya setiap bangsa ingin menonjolkan keunggulan dari identitas bangsanya terlebih-lebih
dalam era globalisasi dewasa ini di mana pertemuannya antar bangsa menjadi sangat cepat dan
mudah. Dalam pergaulan antar bangsa nilai-nilai yang positif dari suatu bangsa akan ikut
membina perdamaian dan kehidupan yang lebih tenteram di planet bumi ini. Identitas bangsa
indonesia seperti yang kita kenal sebagai bangsa yang ramah-tamah,toleran, kaya akan tradisi
dari suku-suku bangsa yang Bhinneka perlu terus dikembangkan untuk kebudayaan dan
perdamaian seluruh umat manusia.
Dengan ke-Bhinneka Tunggal Ika-an itu berarti masyarakat Indonesia adalah plural. Dan di
dalam masyarakat plural, dialog adalah keniscayaan bahkan keharusan. Sesungguhnya bicara
pluralisme dan dialog antar-agama itu bukan hal baru di negeri ini. Memang isu pluralisme
adalah setua usia manusia, hanya cara dan metode manusia menghadapinya yang berbeda. Jadi
masyarakat yang majemuk itu haruslah mengadakan dialog agar integrasi tetap terjaga dan
mereka juga harus bersatu dalam perbedaan.
Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in diversity) merupakan salah satu identitas pembentuk
bangsa. Yang dimaksudkan dengan bersatu dalam perbedaaan adalah kesetiaanwarga masyarakat

pada suatu lembaga yang disebut negara, atau pemerintahan yang mereka pandang dan yakini
mendatangkan kehidupan yang lebih manusiawi tetapi tanpa menghilangkan keterikatan kepada
suku bangsa, adat-istiadat, ras, atau agama. Setiap warga masyarakat akan memiliki kesetiaan
ganda (multi loyalities) sesuai dengan porsinya. Walaupun mereka tetap memiliki keterikatan
terhadap identitas kelompok, namun mereka menunjukan kesetiaan yang lebih besar pada
kebersamaaan yang berwujud dalam bentuk bangsa-negara di bawah suatu pemerintahan yang
berkeabsahan.
Membina identitas bangsa memerlukan upaya yang berkesinambungan serta berkaitan dengan
berbagai aspek. Kedudukan seseorang sebagai warganegara Indonesia tidak mengenal
diskriminasi, kehidupan bersama yang penuh toleransi dan menghindari berbagai perasaan curiga
satu dengan yang lain atau tidak adanya trust di dalam kehidupan bersama, kemampuan dan
keinginan untuk melihat perbedaan antar suku bukan sebagai hal yang memisahkan di dalam

kehidupan dan pergaulan sehari-hari bahkan lebih mempererat dan memperjaya kehidupan dan
kebudayaan nasional. Ini dikarenakan dalam era globalisasi sekarang ini setiap bangsa ingin
menonjolkan identitas bangsanya agar lebih dikenal di mata dunia.
C. KESIMPULAN
Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut mempunyai peran terhadap bangsa Indonesia
yaitu agar menjadi bangsa yang berhasil mewujudkan integrasi nasional di tengah masyarakatnya
yang majemuk. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika tersebut juga diharapkan sebagai

landasan atau dasar perjuangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
agar dikenal di mata dunia sebagai bangsa yang multikulturalisme.
Membina bangsa Indonesia yang multikultural memerlukan upaya yang berkesinambungan serta
berkaitan dengan berbagai aspek agar tercapai Integrasi nasional melalui semboyan Bhinneka
Tunggal Ika yaitu dengan mengadakan proses pendidikan sejak dini dalam lingkungan keluarga,
lingkungan pendidikan formal dan in-formal tentang Prinsip bersatu dalam perbedaan (unity in
diversity) karena individu dalam masyarakat majemuk haruslah memiliki kesetiaan ganda (multi
loyalities) terhadap bangsa-negaranya, mereka juga tetap memiliki keterikatan terhadap identitas
kelompoknya, namun mereka menunjukan kesetiaan yang lebih besar pada bangsa Indonesia.