Cara Hambat Rangkaian Reaksi Karies
CARA MENGHAMBAT
RANGKAIAN REAKSI KARIES
Laelia Dwi Anggraini
Pediatric dentist
I HEAR and I FORGET
I SEE and I REMEMBER
I DO and I UNDERSTAND
Confucius, Ancient Chinese Philosopher
HASIL PENGGUNAAN
INDERA
MATA = 55%
TELINGA=15%
OTAK &
TANGAN =90%
LAELIA DWI ANGGRAINI, Paediatric Dentist
Praktek :
- AMC Senin sore
- Pribadi, Jl Gejayan 57 Yk. Selasa, Rb, Jumat & Sabtu
Kantor :
Prodi Kedokteran Gigi, Fak Kedokteran, Univ Muh Yogyakarta
Dekanat FKIK UMY lantai 3 Terpadu UMY
Contact person :
Gandok RT 4 RW 25 Wedomartani, Sleman
Jl. Hayam Wuruk 86 Yogyakarta telf 510810
Hp. 08122788529
Email : laelia_dentist@yahoo.com
.
Karies Gigi
Definisi : mrpk suatu penyakit jaringan keras gigi,
email,dentin & sementum; yg disebabkan
aktivitas mikroorganisme dalam suatu
karbohidrat.
Tanda umum : adanya demineralisasi jaringan
keras gigi, diikuti kerusakan bahan organiknya.
Terdapat perubahan warna dari gigi.
Karies yg bersifat merusak dng cepat biasanya lbh
terang dari pada yg menghitam
Harus dapat membedakan antara pewarnaan stain
pd pit dan fissure dengan karies
• 9 dari 10 anak mengalami karies gigi
• Rerata tiap anak mengalami 8 gigi
decay
• (Fit for School Jawa Barat, 2013)
• 76% anak mengalami infeksi dalam rongga mulut
• Rerata tiap anak mengalami 3 infeksi odontogenik (Fit for School Jawa
Barat, 2013)
Kecenderungan Indeks DMF-T*)
menurut Provinsi, 2007 & 2013
10,0
8,0
8,5
5,4
6,0
4,0
4,5
2,0
Pabar
Malut
NTB
Papua
NTT
Bengkulu
Sumut
Banten
DKI
Riau
Aceh
Jabar
Bali
Sultra
Gorontalo
Jateng
Maluku
Lampung
Indonesia
Sumbar
Kaltim
Kep.Riau
Kalteng
Sumsel
Sulut
Jatim
Jambi
Sulteng
Sulbar
DIY
Sulsel
Kalbar
Kalsel
Babel
0,0
2007
2013
*) DMF-T adalah penjumlahan komponen D-T, M-T dan FT , yang menunjukkan kerusakan
gigi yg dialami penduduk umur ≥12 tahun
Proporsi penduduk ≥ 10 tahun dengan Berperilaku
benar sikat gigi menurut Provinsi, 2007 & 2013
50
40
30
20
5,4
10
0,4
8
2,3
0
2007
2013
Indeks DMF-T provinsi
Riskesdas 2013
8
3
1
2
6
4
5
Indeks DMF-T
Sangat rendah (0,8 - 1,1)
Rendah (1,2 – 2,6)
Sedang (2,7 – 4,4)
Tinggi (>4,5)
9
7
1
0
indeks DMFT > 10 tahun berdasarkan provinsi,
RISKESDAS 2007
The content of fluoride in 20 provinces in
Indonesia
North
Sumatea :
trace
East
North
Kalimantan
Sulawesi :
West Kalimantan : : 0,00 –
1,6
0,05
Jambi : 0,15
0,00
Central
Central
Kaliman
Sulawesi :
Maluku :
tan :
South
0,00 – 3,6
0,2
0,05 South
Sumater
Kalimantan : South
a : 0,05
Sulaw
0,05 – 0,2
Bengkulu
– 0,2 Lampung :
esi :
: trace
0,1
0,08
Central
Jakarta :
Java :
0,0 – 0,7
0,01 –
West
East Java
Java : 0,45
: 0,05 – Bali : 0,2
0,05 – Yogyaka 2,10
– 0,3
rta
:
0,75
0,00 –
0,4
Papua : 0,3
*
Persentase Distribusi Dokter Gigi
0 – 25% = Kurang
Sekali
26% - 50% = Kurang
51% - 75% = Sedang
76% - 100% = Baik
Dasar Hukum
UU 36 – 2009 ttg KESEHATAN
–
Pasal 93
Pasal 93 :
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan
kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan dan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi
perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat dan usaha
kesehatan gigi sekolah.
Ayat (1)Lingkup masalah dari kesehatan gigi dan mulut ditinjau dari fase tumbuh kembang:.
Fase janin;. Ibu Hamil;. Anak-anak;. Remaja; Dewasa; dan Lanjut Usia.
Ayat( 2) pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat,
usaha kesehatan gigi sekolah
– Pasal 94
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan,
alat dan obat kesehatan gigi dan mulut
WHO Oral Health Promotion: An Essential
Element of a Health-Promoting School
(2003)
Kesehatan gigi dan mulut yang tidak baik
memberikan pengaruh pada pendidikan anakanak di sekolah dan keberhasilan mereka di
kemudian hari.
Lebih dari 50 juta jam per tahun hilang dari
sekolah karena penyakit gigi dan mulut.
Kehilangan gigi dapat mempengaruhi asupan
gizi anak-anak dan, berakibat pada
pertumbuhan dan perkembangan mereka.
GIZI dan KESGILUT
• Di DKI Jakarta hasil evaluasi karies gigi
pada anak balita tahun 1993 menemukan
44,4% anak mengalami susah makan
karena keluhan sakit gigi, dan hal ini
berdampak 13,1% anak mempunyai status
gizi di bawah normal. (Dinkes DKI, 1993)
Karies sudah menjadi isu
internasional
Poor oral health is associated with stunted
growth and compromised nutrition. Early
childhood caries (ECC) could lead to failure
to thrive. ECC has been considered an
indicator for malnutrition, a condition that
affects growth and development of children.
(WHO, 2003)
Strategy for Oral Health in South-East
Asia, 2013-2020
Target
Penurunan angka
kematian akibat kanker
mulut sebesar 25% di
tahun 2025
Penurunan angka karies
gigi sebesar 25% di tahun
2025
18
Oral Health & the Millennium Development Goals
(Oral Health Atlas, FDI, IADR,WHO, 2009)
Dr Habib Benzian, DDS MSc DPH, Prof Martin Hobdell, Dr Christopher Holmgren, Dr Roby
Beaglehole, Jon Crail, Prof Judith Mackay, and Prof Wim van Palenstein Helderman
Direct effect of pain & dental
infection:
• Difficulty eating & swallowing
• Mal- / undernutrition & low
BMI
Indirect effects:
• Days missed at school / work
• Expenditure for costly care
•
•
•
•
•
Dental pain & infection lead to days
missed at school - leading cause of
absenteism for children
Toothache impacts on
concentration, child's sleep and
education performance
Mother's oral health status is a
determinant of child oral health
Mother's need to know how to
take care of child oral health
As women live longer good oral
health throughout the entire
lifespan becomes more
important
•
•
•
Dental infection can lead
to death
Harmful traditional
practices and low-quality
oral care can lead to
death
Noma can lead to death
Oral health in young children:
Oral pain and general health
Good mastication and body weight
Mastication and brain growth
Tooth esthetics and personality
Healthy mouth and body
Oral health and quality of life of the child,
parents, family and community
Prevention
1. Fluorides •
Self administrated: • Fluoride toothpaste, fluoride
supplement/tablet, fluoride mouthrinses • Toothpastes
with fluoride concentration of 1000 ppm and above are
efficacious in preventing caries.Children under 3 years
should use a smear of toothpaste whilst those aged 3-6
years should use a pea sized amount of toothpaste. •
Professional applied: • Fluoride varnish, gel, foam
• For high risk young children, a small amount of resin
based fluoride varnish can be applied at intervals of 3
months or 6 months
Prevention
2. Chlorhexidine gels 3. Fissure sealants
Prof. PE Petersen, Prof. A Rugg-Gunn, Prof. H Ogawa, International Dental
Conference on “Caries Control throughout Life in Asia”, 2013
Pre-school children
Situation
High
incidence of
early
childhood
caries (ECC)
Barriers
Solutions & suggestions
- Policy:
• Inconsistent
• Lack of
incentive for
operators
- Unstable political
problems
- Objectives should be set up and
maintained based on identified risk
factors and evidence
- Authority of dental profession
should not be affected by the
government
- Oral health = “HEALTH”
-
- Raising the awareness e.g.
through multimedia (television,
books)
- Provide oral health education
programs for mother-to-be
- Launch oral health/caries free
rewarding scheme
- Holistic/multidisciplinary approach
as a team
Limited public
awareness
Pre-school children
Situation
Barriers
High
- Lack of man
incidence of power and effort
early
childhood
caries (ECC) - Limited budget
Solutions & suggestions
- Readiness of dental profession
• Education
• Attitude
• Referral of patients
- Supporters:
- Government
- Organizations
- Industry
Approaches to treating carious primary
teeth
Specialists in pediatric dentistry
limited number
busy schedule work plan, child management
General dental practitioners
Dental therapists or dental nurses
preventive restoration approach
less invasive dental treatment
changing attitudes and priorities
HASIL KESEPAKATAN WORKSHOP ON “EFFECTIVE USE OF
FLUORIDE IN ASIA” 22-24 MARET 2011 DI PHANG-NGA, THAILAND
Jumlah pasta gigi mengandung fluor yang digunakan
Anak usia 6 bulan – 2 tahun
Lapisan tipis pada bulu sikat gigi khusus anak/setengah
biji kacang polong (0,05 – 0,1 gram)
Anak usia lebih dari 2 – 6 tahun
Seukuran biji kacang polong atau selebar sikat gigi
khusus anak (0,25 gram).
Jumlah yang cukup untuk anak dibawah 6 tahun
Program
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Ibu Hamil dan Anak Usia Balita bagi Tenaga
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Promprev di Paud, TK (sikat gigi tiap hari)
Panduan Nasional Praktik Klinik (PNPK) untuk Early
Childhood Caries
Donut Irene
Best Practice
Risk assessment
15 faktor resiko karies pada anak
Dengan alat bantu (software dan manual)
dapat lebih tepat memprediksi penyebab
karies anak dan solusi perbaikannya
SURVEY KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI
BERSAMA
Program ECC di Thailand
Integrating management of oral health
into general health care
Community action :
Healthy public policy
no sugar in follow on formula milk
National policy: Tooth brushing after lunch in
daycare center
Community participation:
ECC surveillance in local community
Community action :
empowering local media
30
Program ECC di Malaysia
Focus on promotive and preventive oral healthcare
targeted to parents, childcare providers and health
personnel
Clinical prevention carried out (fissure sealants,
preventive resin restoration, topical fluoride
application) for children at high risk to dental caries
Collaborative efforts of maternal and child health
clinics, community health clinics and registered
childcare centers
Clinical Practice Guidelines : Management of Severe
Early Childhood Caries
Kesimpulan
Program ECC Masuk dalam rencana aksi daerah
Upaya menurunkan ECC dg Promprev dengan teknologi
tepat guna.
Integrasi Program ex. Tumbuh kembang Anak
Kerja sama lintas profesi dan lintas sektor
Best practice model berbasis bukti –replikasi – scale up.
Riset di bidang kesgilut dihubungkan dengan kes. Anak
Tindak lanjut penyusunan Panduan Klinis ECC
Kebijakan PromPrev dlm JKN
.
Terima kasih
Sebenarnya, bagaimana proses
karies?
Tahapan proses karies
1. A tooth surface without caries
Gb anak dengan free caries
spot initial caries. The first
signs of demineralization. It’s not yet a
cavity, the surface is still hard. It’s not
calculated as D/Decayed according to
WHO criteria
2. White
3. The enamel surface has broken down. We
have got a lesion with a soft floor. Even
reversed.
Awal terjadi karies
4. Secondary caries
Adalah suatu karies sekunder, ialah karies
yang timbul sesudah dilakukan penumpatan.
Disebabkan kebocoran mikro pada tepi
tumpatan, pertemuan antara gigi dengan
tumpatan.
Tahap Karies pd gigi
a. Karies email: tdk sakit
b. Karies dentin :Sensitif thd
rangsangan, pabas,
dingin manis, kadang kala
utk makan yg keras terasa
linu/sakit
c. Mengenai syaraf gigi: rasa
sakit yg spontan,
mghilang lama
d. Abscess: bengkak, tdk
dapat mengunyah
makanan, kadang disertai
demam
MACAM KARIES GIGI
Gambar dibawah ini menunjukkan lesi karies gigi
Gb. Rampan karies
DIAGRAM ALUR KARIES
plak KH yg bisa diragikan
Email sehat ----------------------- Email karies
Saliva
Fluor
Modifikasi diet
Pembersihan plak
Awal proses karies
Permukaan gigi, tertutup plak, mengandung
banyak bakteri.
Plak sering ditemukan menutupi gusi, antara
gigi/interdental, pada fisura gigi, dan tempat
lain yang tersembunyi
Kontaminasi bakteri-gigi-saliva-karbohidrat,
ditambah waktu pelekatan yang panjang,
menyebabkan terjadinya karies gigi
DEMINERALISASI
Karbohidrat difermentasikan bakteri
berubah menjadi asam (lactic acid, acetic
acid, pyruvic acid)gigi kehilangan kalsium
dan fosfat email gigi terkikis.
gula
gigi
kalsium
fosfat
plak
REMINERALISASI
Saliva membasuh karbohidrat. Saliva berfungsi
sebagai buffer asam --> kalsium dan fosfat
kembali masuk ke gigi proses diperkuat
masukan fluoride email gigi terbentuk
kembali.
saliva
fluoride
kalsium
fosfat
gigi
plak
Penyebab karies
THE DENTAL CARIES THEORY
MIKROORGANISME
Tanpa ada mikroorganisme, karies gigi tidak
terjadi
Bakteri penyebab karies adalah S.mutans, S.
mitis, S.sanguis, S.miller, Lactobacillus,
Actinomyces, dll
Bakteri kariogenik : S.mutans, strain
Lactobacillus
Bakteri yang terdapat dalam plak gigi
visible deteksi dengan disclosing agent
HOST/GIGI
Host, dalam hal ini gigi berperan mendukung
terjadinya karies.
Tanpa adanya media ini, mikroorganisme
tidak akan berkembang dan menyebabkan
defek pada gigi yang disebut karies
Gigi yang termasuk : pit & fissure, dibawah
kontak point gigi, leher gigi dekat gingiva,
permukaan akar gigi, tepi tumpatan,
permukaan di bawah gigi palsu
FOOD/KARBOHIDRAT
Food/ makanan yang menyebabkan karies
terutama karbohidrat
Di dalamnya terdapat glukosa (terutama),
bersifat kariogenik
KH +bakteri ikatan asam
Glukosa difusi dalam plak gigi
pH plak = asam tjd demineralisasi
normal 30-60 menit
Laktosa kariogenik, jika stagnate pada gigi
Makanan yang bersifat kariogenik
TIME/WAKTU
Waktu berperan besar atas terjadinya karies
Adanya waktu yang panjang, menyebabkan
mikroorganisme „berkesempatan‟ berinteraksi
dengan makanan dan akhirnya „menempel‟
pada host/gigi, shg menimbulkan lesi karies
Jika kontak makanan dg mikroorganisme
sedikit/singkat, maka kemungkinan terjadi
karies adalah lebih kecil.
Interaksi antara komponen penyebab karies
dalam waktu yang lama pertinggi karies
SALIVA
LINGKUNGAN
mengandung agen buffer asam
(seperti:bicarbonat), masuk dalam plak
menetralisir asam memperbaiki kerusakan
email = REMINERALISASI, kira2 dlm 10
menit
FLUOR
Terdapat pada fluoride meningkatkan proses
remineralisasi fluorhydroxyapatite
CAIRAN PADA SULCUS GINGIVA
Terdapat antibodi
Apa yang terjadi jika salah satu
komponen tsb tidak ada ?
Konsumsi diet KH (gula) dikurangi, frekuensi
serangan asam berkurang.
Bakteri (S.mutans, Lactobacilli) dikurangi,
pembentukaan berkurang, demineralisasi
menjadi lambat
Penggunaan fluoride utk meningkatkan
resistensi karies, menyebabkan
demineralisasi melambat,
remineralisasi menjadi efisien
KARIOGRAM
Adalah suatu program komputerisasi yang
dilakukan untuk mengamati potensi atau
kerentanan atas terjadinya suatu karies pada
seorang anak.
Kerentanan ini diamati dari hasil pola makan,
pola kebersihan dan kondisi saliva dalam
rongga mulutnya.
Masing-masing items diberikan skoring nilai.
Nilai tiap-tiap items dimasukkan dalam
program komputerisasi kemudian akan
muncul suatu gambaran (diagram) terjadinya
karies gigi.
Penelitian Yani dan Laelia (2014),
menyimpulkan bahwa Indeks Karies ICDAS
berdasar status gizi normal dan
gemuk,adalah tidak ada signifikansi
KARIES DAPAT DICEGAH
Dasar-dasar pencegahan karies :
modifikasi satu atau lebih dari faktor
penyebab karies.
CARA PENCEGAHAN KARIES
Hilangkan substrat karbohidrat
Mengurangi frekuensi konsumsi gula.
Membatasi saat makan saja.
Tingkatkan ketahanan gigi
Paparan fluor secara tepat. Penutupan pit
dan fissure. Imunisasi (?).
Hilangkan plak bakteri
Tidak semua bakteri dalam rongga mulut
penyebab karies gigi. Mengurangi kuman
kariogenik.
USAHA-USAHA PREVENTIF
Hal mendasar yang harus diperhatikan :
1. Drg tahu bhw Px kondisi resiko tinggi
terkena karies
2. Drg menerangkan pd Px
3. Yakinkan kegunaan usaha preventif
Usaha-usaha preventif tsb adalah :
1. Pengendalian diet
2. Pengendalian plak secara mekanis, irigasi
& kimia
3. Penggunaan sediaan fluor
PENGENDALIAN DIET
Konsumsi karbohidrat yang terbatas
Jumlah konsentrasi glukosa dalam makanan
Pengurangan gula
Konsistensi makanan
PENGENDALIAN PLAK SECARA
KIMIA
Pemakaian klorheksidin 0,2% yang
digunakan setiap hari dalam bentuk larutan
kumur mulut, terbukti efektif dalam mencegah
plak
Efek samping : perubahan warna pada gigi &
restorasi, serta rasa tidak enak
Solusi tentang rasa tidak enak :
pencampuran dengan perasa/aroma lain
Pengendalian plak secara irigasi
Alat irigasi air dapat menghilangkan plak
berupa suatu tekanan semprotan air
Kelemahan : pasien mengabaikan perawatan
& kadang terjadi abses
Irigasi air tidak dapat menghilangkan noda
plak pada permukaan gigi (Schmid, 1980)
Anjuran : waspada alat & amati
penggunaannya
Pengendalian plak secara mekanis
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Pemolesan (gigi tambalan, gigi tiruan)
suatu keharusan
2. Sikat gigi efektif
3. Alat pembersih yang lain
PENGGUNAAN SEDIAAN FLUOR
Sebagai upaya peningkatan ketahanan
permukaan gigi thd asam
Melalui :
1. Fluoridasi air minum
2. Pemberian tablet fluoride
3. Pemberian fluoride secara topikal
4. Larutan kumur yang mengandung fluor
PENCEGAHAN PRIMER DARI
KARIES
Penurunan jumlah karies yang efektif
Metode paling efektif dan efisien adalah
penggunaan sikat gigi yang tepat.
Inti pencegahan adalah menghilangkan plak
sedini mungkin
Hal lain adalah menghindari kontaminasi dari
KH-host-mikroorganisme dan waktu
Scaling dan pemolesan gigi yang teratur
See you
RANGKAIAN REAKSI KARIES
Laelia Dwi Anggraini
Pediatric dentist
I HEAR and I FORGET
I SEE and I REMEMBER
I DO and I UNDERSTAND
Confucius, Ancient Chinese Philosopher
HASIL PENGGUNAAN
INDERA
MATA = 55%
TELINGA=15%
OTAK &
TANGAN =90%
LAELIA DWI ANGGRAINI, Paediatric Dentist
Praktek :
- AMC Senin sore
- Pribadi, Jl Gejayan 57 Yk. Selasa, Rb, Jumat & Sabtu
Kantor :
Prodi Kedokteran Gigi, Fak Kedokteran, Univ Muh Yogyakarta
Dekanat FKIK UMY lantai 3 Terpadu UMY
Contact person :
Gandok RT 4 RW 25 Wedomartani, Sleman
Jl. Hayam Wuruk 86 Yogyakarta telf 510810
Hp. 08122788529
Email : laelia_dentist@yahoo.com
.
Karies Gigi
Definisi : mrpk suatu penyakit jaringan keras gigi,
email,dentin & sementum; yg disebabkan
aktivitas mikroorganisme dalam suatu
karbohidrat.
Tanda umum : adanya demineralisasi jaringan
keras gigi, diikuti kerusakan bahan organiknya.
Terdapat perubahan warna dari gigi.
Karies yg bersifat merusak dng cepat biasanya lbh
terang dari pada yg menghitam
Harus dapat membedakan antara pewarnaan stain
pd pit dan fissure dengan karies
• 9 dari 10 anak mengalami karies gigi
• Rerata tiap anak mengalami 8 gigi
decay
• (Fit for School Jawa Barat, 2013)
• 76% anak mengalami infeksi dalam rongga mulut
• Rerata tiap anak mengalami 3 infeksi odontogenik (Fit for School Jawa
Barat, 2013)
Kecenderungan Indeks DMF-T*)
menurut Provinsi, 2007 & 2013
10,0
8,0
8,5
5,4
6,0
4,0
4,5
2,0
Pabar
Malut
NTB
Papua
NTT
Bengkulu
Sumut
Banten
DKI
Riau
Aceh
Jabar
Bali
Sultra
Gorontalo
Jateng
Maluku
Lampung
Indonesia
Sumbar
Kaltim
Kep.Riau
Kalteng
Sumsel
Sulut
Jatim
Jambi
Sulteng
Sulbar
DIY
Sulsel
Kalbar
Kalsel
Babel
0,0
2007
2013
*) DMF-T adalah penjumlahan komponen D-T, M-T dan FT , yang menunjukkan kerusakan
gigi yg dialami penduduk umur ≥12 tahun
Proporsi penduduk ≥ 10 tahun dengan Berperilaku
benar sikat gigi menurut Provinsi, 2007 & 2013
50
40
30
20
5,4
10
0,4
8
2,3
0
2007
2013
Indeks DMF-T provinsi
Riskesdas 2013
8
3
1
2
6
4
5
Indeks DMF-T
Sangat rendah (0,8 - 1,1)
Rendah (1,2 – 2,6)
Sedang (2,7 – 4,4)
Tinggi (>4,5)
9
7
1
0
indeks DMFT > 10 tahun berdasarkan provinsi,
RISKESDAS 2007
The content of fluoride in 20 provinces in
Indonesia
North
Sumatea :
trace
East
North
Kalimantan
Sulawesi :
West Kalimantan : : 0,00 –
1,6
0,05
Jambi : 0,15
0,00
Central
Central
Kaliman
Sulawesi :
Maluku :
tan :
South
0,00 – 3,6
0,2
0,05 South
Sumater
Kalimantan : South
a : 0,05
Sulaw
0,05 – 0,2
Bengkulu
– 0,2 Lampung :
esi :
: trace
0,1
0,08
Central
Jakarta :
Java :
0,0 – 0,7
0,01 –
West
East Java
Java : 0,45
: 0,05 – Bali : 0,2
0,05 – Yogyaka 2,10
– 0,3
rta
:
0,75
0,00 –
0,4
Papua : 0,3
*
Persentase Distribusi Dokter Gigi
0 – 25% = Kurang
Sekali
26% - 50% = Kurang
51% - 75% = Sedang
76% - 100% = Baik
Dasar Hukum
UU 36 – 2009 ttg KESEHATAN
–
Pasal 93
Pasal 93 :
Pelayanan kesehatan gigi dan mulut memelihara dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi,
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi, dan pemulihan
kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan dan dilaksanakan melalui pelayanan kesehatan gigi
perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat dan usaha
kesehatan gigi sekolah.
Ayat (1)Lingkup masalah dari kesehatan gigi dan mulut ditinjau dari fase tumbuh kembang:.
Fase janin;. Ibu Hamil;. Anak-anak;. Remaja; Dewasa; dan Lanjut Usia.
Ayat( 2) pelayanan kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat,
usaha kesehatan gigi sekolah
– Pasal 94
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan,
alat dan obat kesehatan gigi dan mulut
WHO Oral Health Promotion: An Essential
Element of a Health-Promoting School
(2003)
Kesehatan gigi dan mulut yang tidak baik
memberikan pengaruh pada pendidikan anakanak di sekolah dan keberhasilan mereka di
kemudian hari.
Lebih dari 50 juta jam per tahun hilang dari
sekolah karena penyakit gigi dan mulut.
Kehilangan gigi dapat mempengaruhi asupan
gizi anak-anak dan, berakibat pada
pertumbuhan dan perkembangan mereka.
GIZI dan KESGILUT
• Di DKI Jakarta hasil evaluasi karies gigi
pada anak balita tahun 1993 menemukan
44,4% anak mengalami susah makan
karena keluhan sakit gigi, dan hal ini
berdampak 13,1% anak mempunyai status
gizi di bawah normal. (Dinkes DKI, 1993)
Karies sudah menjadi isu
internasional
Poor oral health is associated with stunted
growth and compromised nutrition. Early
childhood caries (ECC) could lead to failure
to thrive. ECC has been considered an
indicator for malnutrition, a condition that
affects growth and development of children.
(WHO, 2003)
Strategy for Oral Health in South-East
Asia, 2013-2020
Target
Penurunan angka
kematian akibat kanker
mulut sebesar 25% di
tahun 2025
Penurunan angka karies
gigi sebesar 25% di tahun
2025
18
Oral Health & the Millennium Development Goals
(Oral Health Atlas, FDI, IADR,WHO, 2009)
Dr Habib Benzian, DDS MSc DPH, Prof Martin Hobdell, Dr Christopher Holmgren, Dr Roby
Beaglehole, Jon Crail, Prof Judith Mackay, and Prof Wim van Palenstein Helderman
Direct effect of pain & dental
infection:
• Difficulty eating & swallowing
• Mal- / undernutrition & low
BMI
Indirect effects:
• Days missed at school / work
• Expenditure for costly care
•
•
•
•
•
Dental pain & infection lead to days
missed at school - leading cause of
absenteism for children
Toothache impacts on
concentration, child's sleep and
education performance
Mother's oral health status is a
determinant of child oral health
Mother's need to know how to
take care of child oral health
As women live longer good oral
health throughout the entire
lifespan becomes more
important
•
•
•
Dental infection can lead
to death
Harmful traditional
practices and low-quality
oral care can lead to
death
Noma can lead to death
Oral health in young children:
Oral pain and general health
Good mastication and body weight
Mastication and brain growth
Tooth esthetics and personality
Healthy mouth and body
Oral health and quality of life of the child,
parents, family and community
Prevention
1. Fluorides •
Self administrated: • Fluoride toothpaste, fluoride
supplement/tablet, fluoride mouthrinses • Toothpastes
with fluoride concentration of 1000 ppm and above are
efficacious in preventing caries.Children under 3 years
should use a smear of toothpaste whilst those aged 3-6
years should use a pea sized amount of toothpaste. •
Professional applied: • Fluoride varnish, gel, foam
• For high risk young children, a small amount of resin
based fluoride varnish can be applied at intervals of 3
months or 6 months
Prevention
2. Chlorhexidine gels 3. Fissure sealants
Prof. PE Petersen, Prof. A Rugg-Gunn, Prof. H Ogawa, International Dental
Conference on “Caries Control throughout Life in Asia”, 2013
Pre-school children
Situation
High
incidence of
early
childhood
caries (ECC)
Barriers
Solutions & suggestions
- Policy:
• Inconsistent
• Lack of
incentive for
operators
- Unstable political
problems
- Objectives should be set up and
maintained based on identified risk
factors and evidence
- Authority of dental profession
should not be affected by the
government
- Oral health = “HEALTH”
-
- Raising the awareness e.g.
through multimedia (television,
books)
- Provide oral health education
programs for mother-to-be
- Launch oral health/caries free
rewarding scheme
- Holistic/multidisciplinary approach
as a team
Limited public
awareness
Pre-school children
Situation
Barriers
High
- Lack of man
incidence of power and effort
early
childhood
caries (ECC) - Limited budget
Solutions & suggestions
- Readiness of dental profession
• Education
• Attitude
• Referral of patients
- Supporters:
- Government
- Organizations
- Industry
Approaches to treating carious primary
teeth
Specialists in pediatric dentistry
limited number
busy schedule work plan, child management
General dental practitioners
Dental therapists or dental nurses
preventive restoration approach
less invasive dental treatment
changing attitudes and priorities
HASIL KESEPAKATAN WORKSHOP ON “EFFECTIVE USE OF
FLUORIDE IN ASIA” 22-24 MARET 2011 DI PHANG-NGA, THAILAND
Jumlah pasta gigi mengandung fluor yang digunakan
Anak usia 6 bulan – 2 tahun
Lapisan tipis pada bulu sikat gigi khusus anak/setengah
biji kacang polong (0,05 – 0,1 gram)
Anak usia lebih dari 2 – 6 tahun
Seukuran biji kacang polong atau selebar sikat gigi
khusus anak (0,25 gram).
Jumlah yang cukup untuk anak dibawah 6 tahun
Program
Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut
Ibu Hamil dan Anak Usia Balita bagi Tenaga
Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Promprev di Paud, TK (sikat gigi tiap hari)
Panduan Nasional Praktik Klinik (PNPK) untuk Early
Childhood Caries
Donut Irene
Best Practice
Risk assessment
15 faktor resiko karies pada anak
Dengan alat bantu (software dan manual)
dapat lebih tepat memprediksi penyebab
karies anak dan solusi perbaikannya
SURVEY KESEHATAN GIGI DAN
MULUT
CUCI TANGAN DAN SIKAT GIGI
BERSAMA
Program ECC di Thailand
Integrating management of oral health
into general health care
Community action :
Healthy public policy
no sugar in follow on formula milk
National policy: Tooth brushing after lunch in
daycare center
Community participation:
ECC surveillance in local community
Community action :
empowering local media
30
Program ECC di Malaysia
Focus on promotive and preventive oral healthcare
targeted to parents, childcare providers and health
personnel
Clinical prevention carried out (fissure sealants,
preventive resin restoration, topical fluoride
application) for children at high risk to dental caries
Collaborative efforts of maternal and child health
clinics, community health clinics and registered
childcare centers
Clinical Practice Guidelines : Management of Severe
Early Childhood Caries
Kesimpulan
Program ECC Masuk dalam rencana aksi daerah
Upaya menurunkan ECC dg Promprev dengan teknologi
tepat guna.
Integrasi Program ex. Tumbuh kembang Anak
Kerja sama lintas profesi dan lintas sektor
Best practice model berbasis bukti –replikasi – scale up.
Riset di bidang kesgilut dihubungkan dengan kes. Anak
Tindak lanjut penyusunan Panduan Klinis ECC
Kebijakan PromPrev dlm JKN
.
Terima kasih
Sebenarnya, bagaimana proses
karies?
Tahapan proses karies
1. A tooth surface without caries
Gb anak dengan free caries
spot initial caries. The first
signs of demineralization. It’s not yet a
cavity, the surface is still hard. It’s not
calculated as D/Decayed according to
WHO criteria
2. White
3. The enamel surface has broken down. We
have got a lesion with a soft floor. Even
reversed.
Awal terjadi karies
4. Secondary caries
Adalah suatu karies sekunder, ialah karies
yang timbul sesudah dilakukan penumpatan.
Disebabkan kebocoran mikro pada tepi
tumpatan, pertemuan antara gigi dengan
tumpatan.
Tahap Karies pd gigi
a. Karies email: tdk sakit
b. Karies dentin :Sensitif thd
rangsangan, pabas,
dingin manis, kadang kala
utk makan yg keras terasa
linu/sakit
c. Mengenai syaraf gigi: rasa
sakit yg spontan,
mghilang lama
d. Abscess: bengkak, tdk
dapat mengunyah
makanan, kadang disertai
demam
MACAM KARIES GIGI
Gambar dibawah ini menunjukkan lesi karies gigi
Gb. Rampan karies
DIAGRAM ALUR KARIES
plak KH yg bisa diragikan
Email sehat ----------------------- Email karies
Saliva
Fluor
Modifikasi diet
Pembersihan plak
Awal proses karies
Permukaan gigi, tertutup plak, mengandung
banyak bakteri.
Plak sering ditemukan menutupi gusi, antara
gigi/interdental, pada fisura gigi, dan tempat
lain yang tersembunyi
Kontaminasi bakteri-gigi-saliva-karbohidrat,
ditambah waktu pelekatan yang panjang,
menyebabkan terjadinya karies gigi
DEMINERALISASI
Karbohidrat difermentasikan bakteri
berubah menjadi asam (lactic acid, acetic
acid, pyruvic acid)gigi kehilangan kalsium
dan fosfat email gigi terkikis.
gula
gigi
kalsium
fosfat
plak
REMINERALISASI
Saliva membasuh karbohidrat. Saliva berfungsi
sebagai buffer asam --> kalsium dan fosfat
kembali masuk ke gigi proses diperkuat
masukan fluoride email gigi terbentuk
kembali.
saliva
fluoride
kalsium
fosfat
gigi
plak
Penyebab karies
THE DENTAL CARIES THEORY
MIKROORGANISME
Tanpa ada mikroorganisme, karies gigi tidak
terjadi
Bakteri penyebab karies adalah S.mutans, S.
mitis, S.sanguis, S.miller, Lactobacillus,
Actinomyces, dll
Bakteri kariogenik : S.mutans, strain
Lactobacillus
Bakteri yang terdapat dalam plak gigi
visible deteksi dengan disclosing agent
HOST/GIGI
Host, dalam hal ini gigi berperan mendukung
terjadinya karies.
Tanpa adanya media ini, mikroorganisme
tidak akan berkembang dan menyebabkan
defek pada gigi yang disebut karies
Gigi yang termasuk : pit & fissure, dibawah
kontak point gigi, leher gigi dekat gingiva,
permukaan akar gigi, tepi tumpatan,
permukaan di bawah gigi palsu
FOOD/KARBOHIDRAT
Food/ makanan yang menyebabkan karies
terutama karbohidrat
Di dalamnya terdapat glukosa (terutama),
bersifat kariogenik
KH +bakteri ikatan asam
Glukosa difusi dalam plak gigi
pH plak = asam tjd demineralisasi
normal 30-60 menit
Laktosa kariogenik, jika stagnate pada gigi
Makanan yang bersifat kariogenik
TIME/WAKTU
Waktu berperan besar atas terjadinya karies
Adanya waktu yang panjang, menyebabkan
mikroorganisme „berkesempatan‟ berinteraksi
dengan makanan dan akhirnya „menempel‟
pada host/gigi, shg menimbulkan lesi karies
Jika kontak makanan dg mikroorganisme
sedikit/singkat, maka kemungkinan terjadi
karies adalah lebih kecil.
Interaksi antara komponen penyebab karies
dalam waktu yang lama pertinggi karies
SALIVA
LINGKUNGAN
mengandung agen buffer asam
(seperti:bicarbonat), masuk dalam plak
menetralisir asam memperbaiki kerusakan
email = REMINERALISASI, kira2 dlm 10
menit
FLUOR
Terdapat pada fluoride meningkatkan proses
remineralisasi fluorhydroxyapatite
CAIRAN PADA SULCUS GINGIVA
Terdapat antibodi
Apa yang terjadi jika salah satu
komponen tsb tidak ada ?
Konsumsi diet KH (gula) dikurangi, frekuensi
serangan asam berkurang.
Bakteri (S.mutans, Lactobacilli) dikurangi,
pembentukaan berkurang, demineralisasi
menjadi lambat
Penggunaan fluoride utk meningkatkan
resistensi karies, menyebabkan
demineralisasi melambat,
remineralisasi menjadi efisien
KARIOGRAM
Adalah suatu program komputerisasi yang
dilakukan untuk mengamati potensi atau
kerentanan atas terjadinya suatu karies pada
seorang anak.
Kerentanan ini diamati dari hasil pola makan,
pola kebersihan dan kondisi saliva dalam
rongga mulutnya.
Masing-masing items diberikan skoring nilai.
Nilai tiap-tiap items dimasukkan dalam
program komputerisasi kemudian akan
muncul suatu gambaran (diagram) terjadinya
karies gigi.
Penelitian Yani dan Laelia (2014),
menyimpulkan bahwa Indeks Karies ICDAS
berdasar status gizi normal dan
gemuk,adalah tidak ada signifikansi
KARIES DAPAT DICEGAH
Dasar-dasar pencegahan karies :
modifikasi satu atau lebih dari faktor
penyebab karies.
CARA PENCEGAHAN KARIES
Hilangkan substrat karbohidrat
Mengurangi frekuensi konsumsi gula.
Membatasi saat makan saja.
Tingkatkan ketahanan gigi
Paparan fluor secara tepat. Penutupan pit
dan fissure. Imunisasi (?).
Hilangkan plak bakteri
Tidak semua bakteri dalam rongga mulut
penyebab karies gigi. Mengurangi kuman
kariogenik.
USAHA-USAHA PREVENTIF
Hal mendasar yang harus diperhatikan :
1. Drg tahu bhw Px kondisi resiko tinggi
terkena karies
2. Drg menerangkan pd Px
3. Yakinkan kegunaan usaha preventif
Usaha-usaha preventif tsb adalah :
1. Pengendalian diet
2. Pengendalian plak secara mekanis, irigasi
& kimia
3. Penggunaan sediaan fluor
PENGENDALIAN DIET
Konsumsi karbohidrat yang terbatas
Jumlah konsentrasi glukosa dalam makanan
Pengurangan gula
Konsistensi makanan
PENGENDALIAN PLAK SECARA
KIMIA
Pemakaian klorheksidin 0,2% yang
digunakan setiap hari dalam bentuk larutan
kumur mulut, terbukti efektif dalam mencegah
plak
Efek samping : perubahan warna pada gigi &
restorasi, serta rasa tidak enak
Solusi tentang rasa tidak enak :
pencampuran dengan perasa/aroma lain
Pengendalian plak secara irigasi
Alat irigasi air dapat menghilangkan plak
berupa suatu tekanan semprotan air
Kelemahan : pasien mengabaikan perawatan
& kadang terjadi abses
Irigasi air tidak dapat menghilangkan noda
plak pada permukaan gigi (Schmid, 1980)
Anjuran : waspada alat & amati
penggunaannya
Pengendalian plak secara mekanis
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
1. Pemolesan (gigi tambalan, gigi tiruan)
suatu keharusan
2. Sikat gigi efektif
3. Alat pembersih yang lain
PENGGUNAAN SEDIAAN FLUOR
Sebagai upaya peningkatan ketahanan
permukaan gigi thd asam
Melalui :
1. Fluoridasi air minum
2. Pemberian tablet fluoride
3. Pemberian fluoride secara topikal
4. Larutan kumur yang mengandung fluor
PENCEGAHAN PRIMER DARI
KARIES
Penurunan jumlah karies yang efektif
Metode paling efektif dan efisien adalah
penggunaan sikat gigi yang tepat.
Inti pencegahan adalah menghilangkan plak
sedini mungkin
Hal lain adalah menghindari kontaminasi dari
KH-host-mikroorganisme dan waktu
Scaling dan pemolesan gigi yang teratur
See you