Bahagia itu Sederhana
Bahagia itu Sederhana
Di sela-sela menikmati menu makan malam kali ini, yakni "Mie
Goreng", Aku tiba-tiba mempunyai ide yang menurutku bisa dimanfaatkan
untuk mengisi waktu malam ini.
"Kak, boleh tidak malam ni kito tengok 1 goye?2, kataku selepas
menyudahi makan malamku. Salah satu dari pelajar, sebut saja bernama
Sureena,
menjawab
dengan
spontan.
Di
pun
berkata
dengan
polosnya,”Goye apo3 kak? Saya biasa tengok goye Siam. Lantas Aku pun
menimpali
dengan
pernyataan
yang
tak
menyurutkan
niat
untuk
mengajak mereka belajar dan bersenang-senang. “Nah … itu kak. Karena
kalian belum pernah atau jarang melihat goye Indonesia, makanya kakak
ajak kalian untuk melihat. Goye Indonesia molek
4
oo kak…. sungguh
laaaa (dengan nada penuh semangat dan antusias ala-ala sales kompor
gas). Setelah terlibat perbincangan antar pelajar dengan bahasa Thai
yang tak ku pahami asal usulnya itu, salah satu dari mereka menjawab
“Iya kak…. Saya nok nok nok5 aaa kak. Nok tengok goye hok sedak-sedak6
(dengan senyum simpul dipipinya). “
Aku pun kemudian menambahkan tentang nama film yang hendak kita
tonton nanti. Laskar Pelangi karya Andrea Hirata lah yang dinobatkan
menjadi film pilihan kami (Temanku, Diana dan Aku). Akan tetapi, tiba-tiba
Aku ada sebuah ide lagi yakni setelah menikmati film tersebut, Aku
meminta mereka untuk membuat ringkasan tentang apa yang ditampilkan
dari film Laskar Pelangi itu. Hal ini sekaligus ingin mengukur kemampuan
mereka dalam memahami bahasa Indonesia melalui film. Namun, mereka
tidak tahu kalau niatku yang utama adalah itu. Setelah Aku ungkapkan
unek-unekku di depan mereka, mereka pun Nampak antusias dan tidak
sabar. Lalu, kami pun menyegerakan untuk membubarkan forum,
menyelesaikan hal-hal pribadi kita, lalu pergi ke ruangan belajar untuk
mengisi waktu luang malam ini untuk menonton Laskar Pelangi.
1
2
3
4
5
6
Menonton
Film
Apa
Bagus
Mau
Mau melihat film yang keren-keren
Dua puluh menit kemudian, kami semua menuruni anak tangga satu
demi satu dan menuju lantai 1 ruang belajar kami. Afnan, salah satu
pelajar kami, sebagai operator yang memulai menyalakan computer.
Didampingi dengan Diana yang sibuk mengutak ati remote projector agar
kami bias menikmati film dengan lcd projector yang sudah disediakan.
Karena Aku masih sibuk dengan urusanku, Aku yang dating terakhir.
Ketika Aku datang, seketika Aku disambut oleh suara Diana yang khas Bu
Guru itu. “Fir, piye iki ngga iso meneh LCD ne 7. Ngga onok gambar e8. Ra
sido ndilok Laskar Pelangi meneh9, “dengan nada yang sedikit kecewa.
Aku pun segera menghampiri dia dan mencoba mengutak utiknya. Sambil
membaca basmallah, sholawat, dan takbir, Aku mencoba lagi … lagi …
dan lagi. Alhamdulillah …. Akhirnya LCD Projector pun bisa dipakai, akan
tetapi memakai laptop milik Diana. Setelah kita merasa senang karenal
LCD Projector sudah sembuh, lagi-lagi kita diribetkan dengan yang
namanya sound. Suara yang diputar dari laptop, tidak bias keluar jika
laptop dihubungkan dengan LCD Projector. Setelah mencoba beberapa kali
dan hasilnya nihil, dengan terpaksa dan berat hati, agenda menoonton
Laskar Pelangi dan grab the point pun dibatalkan. Lalu, agenda itu
digantikan dengan karaokean bersama. Mulai dari west songs, Indonesia
songs, sampai Thailand songs. Kami pun bersenang-senang dengan
mendendangkan lirik demi lirik setiap lagu.
Bersama
mereka,
malam
ini
Aku
merasakan
kebahagiaan.
Menurutku, bahagia itu sederhana. Se-sederhana cara kita mengalihkan
agenda yang semula gagal, denga agenda lain yang tak kalah seru juga.
Mereka para pelajar, dari mereka Aku bisa melihat arti ketulusan.
Ketulusan setiap bait kata yang menghangatkan, canda tawa renyah yang
meramaikan suasana, dan kekeluargaan yang mereka jalin meski di awal
mereka
sama
sekali
tidak
mengenal
satu
sama
lain.
terpampang nyata, cethaaar, membahana samudra raya.
Semuanya
10
hehehe.
Yaaa….. meskipun agenda menonton Laskar Pelangi gagal, insyallah one
day kita tetap bisa menontonnya. Yaaa…. One day sebelum kami (Diana
7 Fir, bagaimana ini LCDnya tidak bisa dipakai lagi.
8 Gambarnya tidak bisa keluar
9 Tidak jadi lagi menonton Laskar Pelangi
10 Jargon Syahrini
dan Aku) kembali ke tanah air, Aku ingin memutar film Laskar Pelangi di
depan mereka. Dengan harapan, mereka termotivasi dengan setiap
potong adegan di film tersebut…. Bahwa untuk kehidupan yang lebih baik,
perjuangan juga harus dilakukan. Hidup yang indah berbanding lurus
dengan usaha dan perjuangan setiap insan manusianya. Tidak ada upaya
yang berbuah sia-sia. Percayalah … sekecil apapun usaha kita, Allah tak
akan membiarkannya terbuang tak berguna. Yakin dan sungguh-sungguh
…… itu kuncinya.
Thailand, 16 April 2015
FYNA
Di sela-sela menikmati menu makan malam kali ini, yakni "Mie
Goreng", Aku tiba-tiba mempunyai ide yang menurutku bisa dimanfaatkan
untuk mengisi waktu malam ini.
"Kak, boleh tidak malam ni kito tengok 1 goye?2, kataku selepas
menyudahi makan malamku. Salah satu dari pelajar, sebut saja bernama
Sureena,
menjawab
dengan
spontan.
Di
pun
berkata
dengan
polosnya,”Goye apo3 kak? Saya biasa tengok goye Siam. Lantas Aku pun
menimpali
dengan
pernyataan
yang
tak
menyurutkan
niat
untuk
mengajak mereka belajar dan bersenang-senang. “Nah … itu kak. Karena
kalian belum pernah atau jarang melihat goye Indonesia, makanya kakak
ajak kalian untuk melihat. Goye Indonesia molek
4
oo kak…. sungguh
laaaa (dengan nada penuh semangat dan antusias ala-ala sales kompor
gas). Setelah terlibat perbincangan antar pelajar dengan bahasa Thai
yang tak ku pahami asal usulnya itu, salah satu dari mereka menjawab
“Iya kak…. Saya nok nok nok5 aaa kak. Nok tengok goye hok sedak-sedak6
(dengan senyum simpul dipipinya). “
Aku pun kemudian menambahkan tentang nama film yang hendak kita
tonton nanti. Laskar Pelangi karya Andrea Hirata lah yang dinobatkan
menjadi film pilihan kami (Temanku, Diana dan Aku). Akan tetapi, tiba-tiba
Aku ada sebuah ide lagi yakni setelah menikmati film tersebut, Aku
meminta mereka untuk membuat ringkasan tentang apa yang ditampilkan
dari film Laskar Pelangi itu. Hal ini sekaligus ingin mengukur kemampuan
mereka dalam memahami bahasa Indonesia melalui film. Namun, mereka
tidak tahu kalau niatku yang utama adalah itu. Setelah Aku ungkapkan
unek-unekku di depan mereka, mereka pun Nampak antusias dan tidak
sabar. Lalu, kami pun menyegerakan untuk membubarkan forum,
menyelesaikan hal-hal pribadi kita, lalu pergi ke ruangan belajar untuk
mengisi waktu luang malam ini untuk menonton Laskar Pelangi.
1
2
3
4
5
6
Menonton
Film
Apa
Bagus
Mau
Mau melihat film yang keren-keren
Dua puluh menit kemudian, kami semua menuruni anak tangga satu
demi satu dan menuju lantai 1 ruang belajar kami. Afnan, salah satu
pelajar kami, sebagai operator yang memulai menyalakan computer.
Didampingi dengan Diana yang sibuk mengutak ati remote projector agar
kami bias menikmati film dengan lcd projector yang sudah disediakan.
Karena Aku masih sibuk dengan urusanku, Aku yang dating terakhir.
Ketika Aku datang, seketika Aku disambut oleh suara Diana yang khas Bu
Guru itu. “Fir, piye iki ngga iso meneh LCD ne 7. Ngga onok gambar e8. Ra
sido ndilok Laskar Pelangi meneh9, “dengan nada yang sedikit kecewa.
Aku pun segera menghampiri dia dan mencoba mengutak utiknya. Sambil
membaca basmallah, sholawat, dan takbir, Aku mencoba lagi … lagi …
dan lagi. Alhamdulillah …. Akhirnya LCD Projector pun bisa dipakai, akan
tetapi memakai laptop milik Diana. Setelah kita merasa senang karenal
LCD Projector sudah sembuh, lagi-lagi kita diribetkan dengan yang
namanya sound. Suara yang diputar dari laptop, tidak bias keluar jika
laptop dihubungkan dengan LCD Projector. Setelah mencoba beberapa kali
dan hasilnya nihil, dengan terpaksa dan berat hati, agenda menoonton
Laskar Pelangi dan grab the point pun dibatalkan. Lalu, agenda itu
digantikan dengan karaokean bersama. Mulai dari west songs, Indonesia
songs, sampai Thailand songs. Kami pun bersenang-senang dengan
mendendangkan lirik demi lirik setiap lagu.
Bersama
mereka,
malam
ini
Aku
merasakan
kebahagiaan.
Menurutku, bahagia itu sederhana. Se-sederhana cara kita mengalihkan
agenda yang semula gagal, denga agenda lain yang tak kalah seru juga.
Mereka para pelajar, dari mereka Aku bisa melihat arti ketulusan.
Ketulusan setiap bait kata yang menghangatkan, canda tawa renyah yang
meramaikan suasana, dan kekeluargaan yang mereka jalin meski di awal
mereka
sama
sekali
tidak
mengenal
satu
sama
lain.
terpampang nyata, cethaaar, membahana samudra raya.
Semuanya
10
hehehe.
Yaaa….. meskipun agenda menonton Laskar Pelangi gagal, insyallah one
day kita tetap bisa menontonnya. Yaaa…. One day sebelum kami (Diana
7 Fir, bagaimana ini LCDnya tidak bisa dipakai lagi.
8 Gambarnya tidak bisa keluar
9 Tidak jadi lagi menonton Laskar Pelangi
10 Jargon Syahrini
dan Aku) kembali ke tanah air, Aku ingin memutar film Laskar Pelangi di
depan mereka. Dengan harapan, mereka termotivasi dengan setiap
potong adegan di film tersebut…. Bahwa untuk kehidupan yang lebih baik,
perjuangan juga harus dilakukan. Hidup yang indah berbanding lurus
dengan usaha dan perjuangan setiap insan manusianya. Tidak ada upaya
yang berbuah sia-sia. Percayalah … sekecil apapun usaha kita, Allah tak
akan membiarkannya terbuang tak berguna. Yakin dan sungguh-sungguh
…… itu kuncinya.
Thailand, 16 April 2015
FYNA