Modul 3 : Intervensi Perubahan Perilaku

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI
Indonesia. Departemen Kesehatan . Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan .
Modul Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku: Paket 1.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2009.

616 .979.2
Ind

M

MODUL Pelatihan Intervensi Perubahan Perilaku (IPP) Paket 1:
Modul1
Modul 2
Modul 3
Modul4
Modul 5
Modul 6
Modul 7
Modul8
Modul9

Modul10
Modul 11
Modul12
Modul13
Modul14
Modul15
Modul16
Modul17
Modul18

KEBIJAKAN DALAM PENANGGULANGAN PROGRAM IMS, HIV DAN AIDS
PERAN DAN TUGAS PETUGAS LAPANGAN
ORGAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL
PENJAJAKAN KEBUTUHAN SECARA CEPAT (PKSC) UNTUK PENGEMBANGAN
INTERVENSI PERUBAHAN PERILAKU
ORGAN REPRODUKSI DAN SEKSUAL
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
SEKS: SEKSUALITAS DAN JENDER
HIV DAN AIDS
ORIENTASI SEKSUAL , PERILAKU SEKSUAL DAN IDENTITAS SEKSUAL

PERILAKU BERISIKO DAN AM AN
KONDOM
NEGOSIASI KONDOM
KESEHATAN REPRODUKSI DAN KESEHATAN SEKSUAL
NARKOTIKA, ALKOHOL , PSIKOTR9 PIKA, DAN ZAT-ZAT ADIKTIF (NAPZA)
MITOS DAN FAKTA
NI LAI - NILAI
MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR
RENCANA TINDAK LANJUT

1. Judul I. HIV " . AI DS
III. SEXUALLITY TRANSM ITTED DI SEASES
IV. SEXUAL AN D GEN DER DI SORDERS
NARCOTICA VI. USAID VII.UN DP

PROGRAM

Modul Pe,lotihonlntervensi
Perubohon PerHoku


PAKET 1

616.979.2
Ind

M

KONSEP INTIERVENSI
IPERUBAHAN PERILAKU

Departemen Kesehatan RI
Jakarta  

2009

KAlA PENGANlAR  
>

Program penanggulangan IMS, HIV dan AIDS telah berjalan di I:ndonesia kurang
lebih selama 20 tahun sejak ditemukannya kasus AIDS yang pertama pada 1983.

Hingga kini program penanggulangan telah berkembang pesat meliputi
pencegahan hingga pengobatan perawatan dan dukungan. Perkembangan
program ini menunjukkan pula .pemahaman yang lebih baik para
penyelenggara dan pelaksana program terhadap persoalan IMS, HIV dan AIDS
serta berkembangnya ragam, besaran dan percepatan respon untuk
mengatasinya.

Secara garis besar hingga saat ini, terdapat dua tipe intervensi dalam program
penanggulangan IMS, HIV dan AIDS yakni: Iintervensi Perubahan Perilaku dan
Intervensi Biomedis. Keduanya merupakan komponen penting dalam upaya
penanggulangan dan saling melengkapL Pemahaman mengenai program
penanggulangan yang komprehensif biasanya juga merujuk pada lengkap
tidaknya kedua komponen terse but dihadirkan dalam disain dan
implementasinya. Meski keduanya dianggap sebagai komponen yang sama
penting, intervensi biomedis lebih luas dikenal, menjanjikan penyelesaian klinis
dan medis yang lebih pasti, serta memiliki konsep dan instrumen yangjelas dan
mudah untuk diobservasi.

Intervensi perubahan perilaku sendiri dengan teknik dan metode yang berbeda
sebetulnya mempunyai standar proses, dan (protokol) tahapan implementasi

yang jelas. Akan tetapi ragam intervensi perubahan perilaku kurang dikenal
dan kurang dipahami dengan baik. Konsepnya sering dianggap abstrak, dan
tidak banyak yang menguasai metode, teknik hingga instrumennya. Hal ini
antara lain disebabkan belum tersedianya modul pelatlhan yang secara

..

komprehensif dapat memberikan bekal pengetahuan sekaligus
keterampilan kepada petugas lapangan (outreach worker).

Dalam rangka meningkatkan kualitas intervensi di tingkat lapangan yang
dapat membekali pengetahuan sekaligus keterampilan penerapan intervensi
efektiftelah dikembangkan DUA paket modullntervensi Perubahan Perilaku
komprehensif. Kedua paket ini disebut sebagai Modul Pelatihan Intervensi
Perubahan Perilaku OPP) untuk Pencegahan Penularan IMS dan HIV melalui
Transmisi Seksual. Paket SATU menekankan pada peletakan dasar
pengetahuan yang kuat mengenai program IMS/ HIV/ AIDS serta isu terkait
lainnya. Sedangkan Paket DUA bertujuan membekali petugas dengan
keterampilan komunikasi sekaligus penerapan intervensi efektif.


Satu set buku yang disajikan pada bagian ini khusus memuat Modul Pelatihan
Intervensi Perubahan Pedlaku Paket SATU.

Seluruh modul pada Paket SATU ini disusun berdasarkan pedoman Intervensi
Perubahan Perilaku yang disiapkan oleh Program Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI
dan Departemen Kesehatan. Pada wilayah kerja Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI/
paket modul ini sudah diujicobakan dan digunakan untuk melatih kurang
lebih 600 petugas I'apangan yang bekerja pad a 60-an LSM/ tersebar di delapan
provinsi yaitu DKI Jakarta/ Jawa Barat/ Jawa T.imur/ Jawa Tengah/ Kepulauan
Riau/ Sumatera Utara/ Papua dan Papua Barat. Pelatihan diberikan bagi
petugas lapangan yang mendampingi berbagai kelompok berperilaku risiko
tinggi seperti: Wanita Pekerj>a Seks (WPS)/ Laki-'laki yang berhubungan Seks
dengan Laki-Iaki lain (LSL)/ Waria/ serta Pria berperilaku risiko tinggi.
Akhirnya kepada semua pihak yanq telah memberikan masukan sampai

..

terbitnya buku ini kami ucapkan terimp kasih/ yakni United Nations

Development Programme Goverment of Indonesia melalui proyek United's

Capacity Development to The Global Fund's Principle Recipient in Indonesia
yang telah mendanai ォセァゥ。エョ@

finalisasi modul ini.

Ucapan terima kasih disampaikan khusus kepada Tim BCI (Behavior Change
Intervention/lntervensi Perubahan Perilaku) Aksi Stop AIDS (ASA)/FHI dan
para konsultan yang telah memberikan bantuan ォ・。ィャゥセ@

untuk

menyelesaikan buku yang sangat penting ini.

Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, koreksi dan
masukan dari pembaca sa ngat diharapkan.

Editor

..


SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL DEPARTEMEN KESEHATAN RI

Perkembangan epidemi HIV dan AIDS di dunia telah menyebabkan HIV dan
AIDS menjadi masalah global dan semakin nyata menjadi masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia . Dalam rangka mempercepat akselerasi upaya
penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, sangatlah penting untuk
memadukan upaya pencegahan dengan upaya perawatan, dukungan serta
pengobatan dimana keduanya merupakan komponen penting dan saling
melengkapi.

Kurang disadarinya risiko penularan IMS, HIV dan AIDS oleh kelompok berisi'ko
serta masih rendahnya kesadaran untuk mengetahui status HIVnya yang
ditunjukkan dengan masih cukup besarnya kasus AIIDS yang ditemukan pada
stadium lanjut di Rumah Sa kit sehingga menyebabkan tingginya tingkat
kematian kasus AIDS merupakan isu strategis yang digunakan sebagai sasaran
respon pengendalian epidemi HIV dan AIDS.

Upaya perawatan, dukungan serta pengobatan yang juga dikenal dengan
intervensi biomedis telah berjalan dengan baik dan mampu menyelesaikan
permasalahan klinis dan medis yang lebih pasti sedangkan upaya pencegahan

I

I

khususnya intervensi perubahan perilaku belum dikenal dan dipahami dengan

"

I

baik.

Intervensi perubahan perilaku sangat penting dilakukan untuk mengubah
pengetahuan, sfkap, keya kinan, perilaku atau tindakan individu maupun
populasi untuk mengurangi perilaku berisiko terinfeksi HIV. Berdasarkan tingkat
epidemi HIV di Indonesia yang terkonsentrasi. maka sasaran utama upaya



intervensi perubah an perilaku ini ditujukan kepada kelompok populasi

berisiko tinggi yang berperilaku tidak aman terhadap penularan HIV.

Untuk mendukung kegiatan intervensi perubahan perilaku (IPP) yang
berkualitas di lapangan maka perllu disusun buku-buku pan d uan IPP
termasuk paket modul pelatihan IPP bagi petugas lapangan.

Sepatutnyalah kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak baik perorangan atau institusil yang telah berperan
serta dalam penyusunan dan

ー・ョケュセイ。@

modul pelatihan Intervensi

Perubahan Perilaku untuk Pencegahan Penularan IMS,HIV dan AIDS melalui
Hubungan Seksual, 2009.

Semoga modullPP ini dapat bermanfaatdalam program pengendalian HIV/
AIDS di Indonesia.


Sekretaris Jenderal Depkes-RI

c::: セ「@
dr. Siafii Ahmad, MPH
NIP: 19490929197712 1 001

..

DAFTAR lSI

MODUl  
Kata pengantar .............................................................................................................i  
Sambutan Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan RI ............................ v  
Daftar lsi ....................................................................................................................... vi i  
I.

Deskripsi Singkat ............................................................................................... 1  

II.

Tujuan Pembelajaran ....................................................................................... 2  

III.

Pokok Pembahasan dan Sub Pokok Pembahasan ................................ 3  

IV.

Wa ktu .....................................................................;............................................... 3  

V.

Metode ..................................................................................................................3  

VI.

Alat Bantu dan Media .......................................................................................4  

VII. Langkah-Iangkah Pembelajaran ..................................................................4  
Bahan Pembelajaran ............................................................................................. 13  
Referensi ...................................................................................................................... 35  
Lampiran-Iampiran:  
Lampiran 1  
Lembar Aktivitas 1: Apa ya Perbedaannya? .................................................... 37  
Lembar Aktivitas 2: Tahapan Melakukan IPP ..........::..................................... 40  
Lembar Aktivitas 3:  
Kalau Kegiatan ini Termasuk Strategi yang mana ya.................................... 45 

Lampiran 2  
Evaluasi Akhir Modul ............................................................................................... 49  
Lampiran 3  
Slide presentasi ......................................................................................................... 51  
Daftar Istilah ............................................................................................................... 69  
Daftar Penyusun dan Kontributor ...................................................................... 72  



MODUL 

K'ONSEP INTERVENSI
PERUBAHAN PERILAKU

I. Deskripsi Singkat

Berbagai intervensi mencegah dan menanggulangi IMS, HIV dan
AIDS dilakukan oleh pemerintah, pemerhati dan praktisi di
Indonesia. Saat ini intervensi program penanggulangan IMS, HIV
dan AIDS diklasifikasikan menjadi intervensi bio medis yang
berkaitan penyediaan tes HIV untuk mereka yang ingin mengetahui
status mereka, pengobatan dan perawatan terhadap mereka yang
terinfeksi oleh HIV. Intervensi lainya adalah Intervensi Perubahan Perilaku (lPP) yang
bertujuan mengubah perilaku dari populasi perilaku berisiko tinggi (dikenal sebagai
most at risk population) dan populasi yang berperilaku kurang berisiko hingga perilaku

mereka menjadi lebih aman.
IPP memusatkan perubahan perilaku di tingkat individu, kelompok dan masyarakat
dengan meningkatkan keberhasilan dari perubahan perilaku yang diharapkan.
Intervensi yang dilakukan di tingkat individu antara lain penjangkauan, hotline dan
penilaian risiko individu. Di tingkat kelompok ada penjangkauan, penilaian risiko
kelompok, kelompok dampingan sebaya, adapun di tingkat komunitas terdapat
. intervensi mobilisasi komunitas dan pemasaran sosial kondom.

..

JUaOM

Dalam modulini kita akan membahas tentang: Pengertian, Tujuan, Jenis-Jenis
Intervensi Perubahan Perilaku, Pengertian Komunikasi
Perubahan Perilaku dan Kaitan Antara Intervensi Perubaha
Perilaku dan Komunikasi Perubahan Perilaku dan Tahapan
Pelaksanaan Intervensi Perubahan Perilaku.

II. Tujuan Pembelajaran

, I A. Tujuan Pembelajaran Umum:

'2. Menjelaskan tujuan intervensi
perubahan perilaku.
3. Menjelaskan jenis-jenis intervensi

Setelah mempelajari materi

perubahan perilaku.

ini peserta mampu memahami
intervensi perubahan perilaku.

4. Menjelaskan pengertian komunikasi
perubahan perilaku.

B. Tujuan Pembelajaran Khusus:
5. Menjelaskan kaitan intervensi
Setelah mempelajari materi
peserta mampu:
1.   Menjelaskan pengertian
intervensi perubahan
perilaku.

perubahan perilaku & komunikasi
perubahan perilaku.
6. Menguraikan tahapan pelaksanaan
intervensi perubahan perilaku.

MODUl 

V. Metode

Intervensi Perubahan Perilaku
1.   Pengertian Intervensi Perubahan
Perilaku.
2.   Tujuan Intervensi Perubahan

1.

Curah pendapat.

2.

Ceramah tanya jawab.

3.

Diskusi kelompok.

4.

Diskusi plieno.

5. Latihan.

Perilaku.
3.   Jenis-Jenis Intervensi Perubahan
Perilaku.
4.   Pengertian Komunikasi Perubahan
Perilaku.
5.   Kaitan Intervensi Perubahan
Perilaku dan Komunikasi Perubahan :
Perilaku.
6.   Tahapan Pelaksanaan Intervensi
Perubahan Perilaku.

IV. Waktu

7 Jam Pelatihan (315 men it)

..

MODUL 

8.   Empat buah amplop besar
berwarna coklat untuk LA3.

9. Potongan kertas bertuliskan katakata sesuai dengan instruksi
dalam LA3.
10.   Kertas flipchart.
11.   Isolasi.

VI. Alat Bantu dan Media

12.   Spidol.

1.   Slide Presentasi.

13.   LCD.

Lembar aktivitas 1:

2.

14.  Laptop.

Apa ya perbedaannya?
Lembar Aktivitas 2: Tahapan

3.

Melakukan IPP.

VII. Langkah-Langkah
Pembelajaran

4.   Lembar Aktivitas 3: Kalau
Kegiatan ini termasuk strategi

SESI 1: Pengkondisian (10 menit).

yang mana ya ...

5. Lima buah amplop untuk LA 1.
6.

Lima buah amp lop besar untuk

Sapa peserta dengan ramah dan ucapkan

LA2.

salam.

7. Potongan kertas bertuliskan

..

Langkah 1:

Apabila fasilitator belum berkenalan

kata-kata sesuai dengan

dengan peserta, fasilitator perkenalkan diri

instruksi dalam LA 2.

dan meminta semua peserta menyebutkan
nama masing-masing .

MODUL 

Bila diperlukan, ajak  peserta melakukan
kegiatan untuk mencairkan suasana atau
melakukan energizer.

Langkah 2:

SESI 2: Pembahasan Sub Pokok
Bahasan Pengertian Intervensi
Perubahan Perilaku Dan Tujuan
Intervensi Perubahan Perilaku
(45 Menit).

Jelaskan  pada peserta topik-topik yang
akan dibicarakan dalam sesi ini dan
mengapa topik-topik tersebut penting
untuk dibahas.
Jelaskan tujuan sesi dengan

Langkah 1: Pengantar.
Katakan  bahwa "Apa yang dilakukan oleh
FHI dengan berbagai mitra kerjanya adalah
mengelola intervensi perubahan perilaku

menayangkan slide tentang tujuan
yang tujuannya adalah untuk mengubah
pembelajaran.
perilaku berisiko dari kelompok berisiko

Langkah 3:
Tanya  peserta "Apakah sudah siap untuk  

tinggi (Most at Risk PopulationlMARP).
Intervensi ini penting untuk
mengendalikan penyebaran IMS, HIV dan

mengikuti pembelajaran?"  
AIDS. Untuk merancang intervensi
Bila ya, mulai dengan sesi 2.  
perubahan perilaku yang mumpuni
diperlukan pemahaman yang tepat apakah
yang dimaksud dengan intervensi
perubahan perilaku sehingga rancangan
intervensi yang di'kembangkan dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

II

..

JUOOM  

Langkah 2: Tanya peserta:

jawaban, jangan memaksakan diri untuk

•   Apa pemahaman mereka tentang

menjawab. Katakan bahwa fasil itator akan

pengertian intervensi perubahan

meneari informasi lebih lanjut tentang hal

perilaku?

tersebut dan menyampaikan pada peserta.

•   Apa pemahaman mereka tentang
tujuan intervensi perubahan

Langkah 4:

perilaku?

Lakukan rangkuman sesi.  

Tuliskan kata-kata kunci jawaban

SESI 3: Pembahasan Sub Pokok
Bahasan Jenis-Jenis Intervensi

peserta pada kertas flipehart.
Ajak peserta untuk merangkum

Perubahan Perilaku (60 Menit).

pendapat peserta tentang
pengertian dan tujuan intervensi

Langkah 1:

perubahan perilaku.

Tanya peserta "Apa pemahaman mereka  
tentang jenis-jenis intervensi?"  

Langkah 3:

Tuliskan kata-kata kunei jawaban peserta  

Jelaskan pengertian dan tujuan

pada kertas flipehart.  

intervensi perubahan perilaku yang
sebenarnya dengan menayangkan
slide presentasi tentang pengertian

IPP.
Beri kesempatan peserta untuk  
berta nya.  
Jawablah secara singkat danjelas.  
Bila fasilitator belum mendapatkan  



aェセォ@

peserta untuk merangkum pendapat  
mereka tentang jenis-jenis intervensi.  

MODUL 
KONSEP INTERVENSI PERUBAHAN PERILAKU

Langkah 2:

SESI 4: Pembahasan Sub Pokok
Pengertian Komunikasi
Jelaskan jenis-jenis intervensi dengan   b。ィセウョ@
Perubahan Perilaku Dan Kaitan
menayangkan slide presentasi tentang ;  
Antara Intervensi Perubahan
jenis-jenis intervensi.  
Perilaku Dan Komunikasi Perubahan
Perilaku (70 Menit).
Langkah 1:
Katakan bahwa kita akan melakukan diskusi  

kelompok tentang pengertian IPp, KPP dan  
keterkaitkan antara IPP dan KPP.  
Jelaskan panduan diskusi sesuai dengan  

Langkah 3:

Lembar Aktivitas 1 (LA 1 terlampir).  

Beri kesempatan peserta bertanya.  
Jawablah secara singkat dan jelas. Bila;   Langkah 2:

fasilitator belum mendapatkan  

Setelah melakukan LA 1, tanya peserta "Apa  

jawaban, jangan memaksakan diri  

pemahaman mereka tentang pengertian  

untuk menjawab. Katakan bahwa  

komunikasi perubahan perilaku dan  

fasilitator akan mencari informasi lebih   keterkaitan antara intervensi komunikasi  
lanjut tentang hal tersebut dan  

perubahan perilaku?"  

menyampaikan pada peserta.

Tuliskan kata-kata kunci jawaban peserta  

pada kertas flipchart.  

Langkah 4:

Ajak peserta untuk merangkum pendapat  

Buatlah rangkuman sesi.  

mereka tentang pengertian komunikasi  

..

MODUL 

perubahan perilaku dan keterkaitan

Perubahan Perilaku dan Komunikasi  

antara intervensi perubahan perilaku

Perubahan Perilaku.  

dan komunikasi perubahan perilaku.  

Langkah 4:
Beri kesempatan peserta bertanya.  
Jawablah secara singkat dan jelas. Bila  
fasilitator belum mendapatkan jawaban,  
.   jangan memaksakan diri untuk menjawab.
Katakan bahwa fasilitator akan mencari
informasi lebih lanjut tentang hal tersebut
dan menyampaikan pad a peserta.

Langkah 3:
Setelah membahas tentang

Langkah 5:

pengertian IPP dan KPp, serta

Lakukan rangkuman sesi.  

keterkaitan antara IPP dan KPP  

SESI 5: Pembahasan Sub Pokok
Bahasan Tahapan Pelaksanaan
• Jelaskan pengertian komunikasi
Intervensi Perubahan Perilaku
perubahan perilaku dan keterkaitan ; (120 Menit) .
berdasarkan hasil diskusi peserta:

antara intervensi perubahan

.

perilaku dan dengan menayangkan セ@

Langkah 1:

slide presentasi: Pengertian

Jelaskan bahwa untuk mengembangkan

Komunikasi Perubahan Perilaku

suatu intervensi perubahan perilaku maka

dan Keterkaitan antara Intervensi .

perlu dilakukan beberapa tahapan.

DI

Minta beberapa peserta yang pernah

pelaksanaan IPP dengan menayangkan

melakukan intervensi perubahan

slide presentasi tahapan pelaksanaan

perilaku untuk menceritakan

IPP.

pengalamannya mengembangkan IPP
yang pernah dilakukan oleh

Langkah 4: '

lembaganya .

Beri kesempatan peserta bertanya.

Tulis kata -kata kunci pengalaman

Jawablah secara singkat dan jelas. Bila

peserta dalam kertas flipchart.

fasilitator belum mendapatkan jawaban,

Ajak peserta merangkum tahapan

jangan memaksakan diri untuk

pelaksanaan berdasarkan pengalaman

menjawab. Katakan bahwa fasilitator

tersebut.

akan mencari informasi lebih lanjut
tentang hal tersebut dan menyampaikan

Langkah 2:

pada peserta.

Katakan "Kita akan melakukan

kegiatan kelompok mengenai tahapan
melaksanakan intervensi perubahan
perilaku."
Lakukan kegiatan sesuai dengan

panduan pada LA 2 (terlampir).

Langkah 3:
Setelah membahas tentang tahapan
pelaksanaan IPP berdasarkan hasil
diskusi peserta, jelaskan tahapan

..

MODUL 

Langkah 5:

jawaban, jangan memaksakan diri untuk

Katakan untuk mendalami lebih

menjawab. Katakan bahwa fasilitator akan

lanjut mengenai tahapan ke-empat

mencari informasi lebih lanjut tentang hal

dalam mengembangkan intervensi

tersebut dan menyampaikan pada peserta.

perubahan perilaku, kita akan
melakukan kegiatan kelompok

Langkah 8:

berupa perlombaan.

Katakan "Intervensi perubahan perilaku

Lakukanlangkahsesuaipanduan

merupakan peta untuk mencapai tujuan

dalam LA3 (terJampir)

yang telah kita tetapkan bersama. Dengan
demikian setiap tahapan dalam intervensi

Langkah 6:

ini harus direncanakan dan dilaksanakan

Setelah membahas tentang tahapan

dengan sebaik-baiknya karena satu tahapan

langkah 4 dalam pelaksanaan IPP

dengan tahapan lainnya berkaitan dengan

berdasarkan hasil diskusi peserta,

erat:'

jelaskan langkah 4 tahapan

pelaksanaan IPP dengan

Langkah 9:

menayangkan slide presentasi Tujuh

Buat rangkuman sesi.

Strategi Pengembangan IPP.

Langkah 7:
Beri kesempatan peserta bertanya.
Jawablah secara singkat dan jelas.

Bila fas ilitator beium mendapatkan

MODUL 

SESI6: Rangkuman Dan Pembulatan
(10 Menit).
Langkah 1:
Lakukan  evaluasi akhir modul (panduan
terlampir).

Langkah 2:
Buatlah  rangkuman secara singkat tentang
materi IPP yang telah dibahas.

Langkah 3:
Katakan  pada peserta bahwa informasi lebih
lanjut tentang konsep IPP dapat dibaca pada

hand-out dan ditanyakan pada fasilitator di
luar kelas selama pelatihan berlangsung.

BAHAN 
PEMBElAJARAN 

KONSEP INTERVENSI
PERUBAHAN  PERllAKU 

A. Pengertian dan Tujuan Intervensi Perubahan Perilaku
Intervensi Perubahan Perilaku adalah 5uatukegiatan (atau serangkaian paket
kegiatan) yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap, keyakinan,
perilaku atautindakan individu maupun populasi untuk mengurangi perilaku

0

berisikonya. Sebuah intervensi memiliki proses yang jelas, apa yang ingin kita
capai, dan protokol yang memuat petunjuk mengenai tahap-tahap
implementasinya.

Strategi merupakan metode atau  
pendekatan tertentu yang secara  
konsisten digunakan selama intervensi.  
Salah satu contoh strategi adalah  
memanfaatkan teman sebaya(peer)
dalam intervensi di tingkat kelompok.  

Intervensi dibedakan menjadi dua, yaltu  
intervensi perubahan perilaku dan  
intervensi medis. Intervensi medis lebih  
sering berkaitan dengan berbagai  

III

BAHAN 
PEMBElAJARAN 

fasilitas pelayanan kesehatan yang

dikembangkan bersama kelompok

tersedia baik untuk mencegah maupun

tersebut

menanggulangi IMS, HIV dan AIDS.

Tujuan dari IPP:

Misalnya, terapi subtitusi, ARV,
pengobatan Infeksi Oportunistik (10) dan
IMS. Tujuan dari intervensi medis adalah
melakukan pengobatan, mengurangi
penderitaan serta meningkatkan kualitas
hidup.
Intervensi Perubahan Perilaku adalah
pendekatan umum untuk mengubah
perilaku berisiko dan mempertahankan
perilaku positif melaiui serangkaian
kegiatan sesuai kebutuhan kelompok'
dengan nienciptakan lingkungan yang
mendukung perubahan individu dan
kolektif.
Dengan demikian kombinasi dari
berbagai kegiatan yang terencana secara
strategis dan berkaitan dengan
kebutuhan kelompok terte!)tu dan

•   Mengurangi perilaku berisiko.
•   Mempertahankan perilaku positif
dengan menciptakan lingkungan
yang mendukung perubahan
perilaku individu dan kolektif.
Tujuan akhir program adalah
penurunan prevalensi IMS, HIV dan
AIDS melalui:

BAHAN 
PEMBElAJARAN 


•   Perubahan perilaku yang

Program lainnya adalah

terjadi melalui penyebaran

menyediakan produk dan layanan

luasan informasi untuk

yang berkualitas sehingga

meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan kelompok

.

.

memudahkafl kelompok
berperilaku berisiko khususnya

perilaku risiko tinggi misalnya

dan masyarakat pada umumnya

Laki-laki berhubungan Seks

mengubah perilakunya.

dengan Laki-laki (LSL), waria,
Pria·risti - High Risk Men (HRM),
WanitaPenjaja Seks (WPS) dan
Pria Penjaja Seks (PPS).
•   Upaya untuk menurunkan
prevalensi yang dilakukan ' FHI
melalui kerjasama lembaga
pelaksana program
(implementing agencies), tokoh

masyarakat, pemerintah, sektor
usaha sehingga terbentuk
lingkungan kondusif, yang
mendukung kelompok perilaku
risiko tinggi untuk mengubah
perilakunya.

BAHAN 
PEMBELAJARAN 

B. Jenis-jenis Intervensi Perubahan Perilaku
1. Intervensi diTingkat Individu

セ@ b. Intervensi tingkat individu pada

layanan kesehatan berbasis
a.  Intervensi Tingkat Individu Berbasis
Komunitas
1)

Penilaian Ri siko Individu (PRI),
termasuk pengurangan risiko

fasilitas kesehatan .
1)

Layanan IMS:
a) Penapisan IMS untuk WPS,
Waria, PPS dan LSL.

dan konseling pendidikan

b) Diagnosis dan pengobatan.

kesehatan serta jaringan ke

c) Pengurangan risiko dan

layanan kesehatan . Dilakukan

konseling pendidikan

hanya oleh PL yang terlatih di

kesehatan.

tingkat komunitas .
2)   Layanan Hotline: termasuk

d) Pemantapan sistem rujukan
untuk penyediaan layanan

pengurangan risiko dan

kesehatan (misalnya,

konseling pendidikan

Konseling Testing Sukarela

kesehatan.

(KTS), pengobatan dan
perawatan 10, Anti Retroviral
Theraphy (ART), perawatan

paliatif dll).

BAHAN 
PEMBElAJARAN 
KONSEP INTERVENSI PERU BAHAN PERILAKU  

2) Layanan KTS:
a)

b)

Manajemen/pengelolaan aspek

hanya oleh PL yang terlatih di

psikologis dan medis.

tingkat komunitas.

Pengurangan risiko dan
konseling pendidikan kesehatan.

c)

b.   KDS-Positif:

Pemantapan sistem

Kelompok orang positif yang

rujukan untuk penyediaan

difasilitasi Manajemen Kasus (MK)I

layanan kesehatan (misalnya,

konselor. Kegiatan KDS akan

KTS, pengobatan dan perawatan

mencakup penyesuaian perilaku

10, ART. perawatan paliatif) atau

(coping behavior), perbaikan

kelompok dukungan.
d)

jaringan ke layanan. Difasilitasi

Penyediaan perawatan
akut/kronis/paliatif (termasuk 10,
ART) atau perujukan untuk
pelayanan.

2. Intervensi di tingkat kelompok
a.   Kelompok Dukungan Sebaya
(KDS):
termasuk Penilaian Risiko
Kelompok (PRK) yaitu
pengurangan risiko dan konseling
pendidikan kesehatan serta

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
KONSEP INTERVENSI PERUBAHAN PERILAKU

kual ita s hidup, dan

b. Positive prevention dan rujukan ke

pelaksanaan pencegahan

layanan yang dilakukan pada

bagi mereka yang sudah HIV

tingkat komunitas.

positif (positive prevention).

c. Layanan klinis.

Pada tahap lebih akhir, KDS
akan d ifasilitasi juga oleh

5. Konseling Pasangan dan Rujukan

sesama orang positif. PRK dan

Merupakan layanan konseling

konseling pendidikan

pasangan termasuk promosi layanan

kesehatan dan jaringan ke

kesehatan dan konseling untuk

layanan juga akan dilakukan .

pasangan KD.

3.   Outreach termasuk:
a.   Penyediaan/pemberian
info rmasi
b.   Promosi/ pen i ng kata n
perilaku lebih aman.

c. Distribusi kondom/ pelicin  
dan media KIE.  
d.   Rujukan ke layanan.

4.   M anajemen Kasus

Pencegahan untuk:
a.   Terapi kecakapan dan  
kepatuhan minum obat.  

6. Komunikasi Kesehatan (KK) & 
Informasi Publik UP) termasuk
a. Kampanye multi-media terfokus.
b. Pengembangan media KIE
terfokus (media cetak, bulletin dll).

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
c. Sesi pendidikan sing kat
(presentasi, penyuluhan).

b. Advokasi: di tingkat komunitas,
:,  

melalui LSM mitra, melakukan
kegiatan-kegiatan advokasi

7. Konseling, Testing dan Rujukan:
a.   Pre dan post test konseling,
dan testing
b.  Rujukan ke layanan yang
relevan .

berbasis komunitas dan di tingkat
pusat melalui kegiatan-kegiatan
yang dikembangkan melalui
strategi komunikasi (komponen
advokasi).

c. Intervensi Struktural: kebijakan
8. Intervensi Tingkat Komunitas
a.   Mobilisasi Komunitas:
termasuk edutainment dan

menggunakan kondom 100%
(100% condom use policy)

d.   Pemasaran Sosial : penggunaan

kegiatan-kegiatan berbasis

metode-metode pemasaran untuk

komunitas dan media.

mempermudah akses materi-materi
pencegahan (kondom dan pelicin)
kepada KD.

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
KONSEP INTERVENSI PER UBAHAN PERILAKU

c. 

Pengertian Komunikasi Perubahan Perilaku

Suatu proses interaktif yang

KPP:

melibatkan KD dan komunitas untuk
Merupakan bagian penting dari
merancang beragam pesan dengan

program komprehensif yang

menggunakan berbagai macam media
bertujuan untuk:
dan saluran untuk mempromosikan,
•   Meningkatkan pengetahuan KD
mengembangkan dan memelihara
mengenai: IMS, HIV dan AIDS.
perilaku positif. KPP merupakan salah
satu strategi IPP yang paling populer

•   Mengubah sikap dan kepercayaan
kelompok.

dan telah diakui secara luas oleh
berbagai lembaga internasional.

•   Mengubah persepsi risiko.
•   Meningkatkan keterampilan
mempertahankan perilaku aman.

BAHAN 
PEMBElAJARAN 

D.

Keterkaitan KPP dan IPP:

•   Sering digunakan bergantian, padahal maknanya berbeda.
•   Saling melengkapi tetapi TIDAK SAMA.
•   Program Perubahan Perilaku merupakan pendekatan umum, KPP  
merupakan bagian Perubahan perilaku.  
•   IPP meliputi serangkaian intervensi termasuk intervensi komunikasi.

Perbedaan IPP dan KPP:

•   IPP:
Menekankan pentingnya melakukan transformasi situasi sosial dengan
menciptakan lingkungan yang mendukung perubahan perilaku.

Sustainability (kelanggengan)

•   KPP:  
Memusatkan pada perubahan perilaku individu dan kelompok.  

IDI

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
KONSEP INTERVENSI PE RU BAHAN PERILAKU  

E. Tahapan Pelaksanaan Intervensi Perubahan Perilaku

1

2
Mengidentifikasi
faktor penentll
perilaku

Memilih kelompok
dampingan

3
Mengembangkan
strategi
セ@

.

5 ·

'.

Mengembangkan
rencana mon-ev


Nセ@

.セ@

,,' .
4
Merencanakan
. k,egiatan

'.

Bagaimanakah mengembangkan

perlu anda lakukan adalah

intervensi perubahan perilaku?

mencari informasi tersebut. Anda
harus menggunakan berbagai

Tahapan pertama adalah memilih kelompok

sumber yang ada, mulai dari

dampingan. Ada berbagai sumber informasi yang

berbagai laporan program yang

dapat digunakan untuk memilih KD. Anda dapat

ada di lembaga penyandang

memulainya dengan cara melakukan telaah

dana, laporan penelitian di

(kajian) terhadap apa yang telah diketahui dan

perguruan tinggi atau akademi

apa yang telah dilakukan di wilayah intervensi,

atau lembaga penelitian serta

Beragam informasi dari permasalahan kesehatan ,
yang ingin anda tangani biasanya tersedia, yang



berbagai data sekunder yang ada
di lembaga pemerintahan.

KONSEP INTERVENSI PERUBAHAN PERllAKU

BAHAN 
PEMBELAJARAN 

Gunakan berbagai sumber untuk

Tahap kedua adalah mengidentifikasi

memperoleh informasi yang akan

faktor penentu perilaku yang

memandu anda mengambil keputusan

mempengaruhi terjadinya perubahan

untuk menentukan kelompok dampingan.

perilaku. Secara keseluruhan faktor

Berbagai kelompok perilaku risiko tinggi

yang menentukan perubahan perilaku

yang sering menjadi KD dar; lembaga

dibedakan menjadi dua yaitu: pertama

pemerhati dan praktisi pencegahan dan

faktor perubahan perilaku tidak

penanggulangan IMS, HlV dan AIDS disebut

langsung, termasuk di dalamnya

kelompok yang beresiko tinggi atau most at

adalah individual, keluarga, sistem

risk population (MARP).

kesehatan dan faktor yang ada di
tingikat nasional. Di tingkat nasional
ada beberapa faktor yang secara tidak
langsung, yaitu: hukum dan berbagai
peraturan utamanya yang berkaitan
dengan kesehatan. Umumnya
kebijakan kesehatan yang ditetapkan
oleh pemerintah positif. Misalnya,
Undang-Undang no mer 23 tahun 1992
tentang kesehatan dimana pemerintah
menetapkan bahwa salah satu
paradigma pembangunan kesehatan
adalah pelayanan proaktif yang
bertujuan untuk menjangkau klien
baru dan mempertahankan klien lama.

BAHAN 
PEMBElAJARAN 
KONSEP INTERVENSI PERU BAHAN PERllAKU

mendukung kebijakan tersebut? Apakah ada
peraturan yang tidak sesuai (atau malah
bertentangan) dengan undang-undang ini?
Komponen lain di tingkat nasional yang
dapat mempengaruhi perubahan perilaku di
tingkat individu secara tidak langsung adalah
kesetaraan jender. Misalnya, perempuan
mempunyai akses untuk memperoleh alat
kontrasepsi hanya bila mereka teiah menikah.
Sebagian besar alat kontrasepsi yang tersedia
Untuk itu diperlukan pengkajian secara
seksama: "Apakah peraturan ini
didukung berbagai perangkat guna
memastikan bahwa pelaksanaannya
efektif?,: Misalnya: Bagaimana dengan
sistem pencatatan identitas dari klien?
Bagaimana sistem memperbaharui
perubahan informasi dari klien? Apakah
petugas kesehatan memperoleh
pelatihan untuk mendokumentasikan
identitas klien? Apa yang akan
dilakukan untuk mempertahankan klien
lama dan memperoleh klien baru?
Apakah sudah ada peraturan yang

diperuntukkan perempuan dan hanya ada
satu kontrasepsi untuk laki-Iaki yaitu
kondom, yang sampai saat ini tingkat
penggunaannya masih sangat rendah.

BAHAN 
PEMBELAJARAN 

Peraturan yang menyatakan bahwa hanya
bila kondisi kehamilan membahayakan
kesehatan ibu, maka ibu berhak melakukan
aborsi. Peraturan semacam ini adalah
menempatkan perempuan pada posisi
dimana mereka tidak dapat menentukan apa
yang terbaik untuk mereka. Di tingkat sistem,
perubahan perilaku ditentukan oleh kebijakan
dan infrastruktur, ketersediaan dan
kemudahan akses terhadap produk, pendapat
dari kelompok pendukung dan kelompok oposisi serta opini publik. Misalnya, penggunaan
kondom secara konsisten memerlukan berbagai ketersediaan dan akses untuk memperoleh
kondom, selain harga yang terjangkau dan keterampilan menggunakan kondom atau
membujuk pasangan menggunakan kondom.

Faktor penentu perubahan perilaku individu dan
kelompok secara langsung dapat dibedakan
menjadi ヲ。セエッイ@

yang berasal dari luar diri individu

dan kelompok, misalnya: persepsi yang
bersangkutan mengenai perilakunya saat ini,
keyakinan dan ketrampilan untuk melakukan
perubahan, persepsi mereka terhadap norma sosial
yang ada. Selain itu ada faktor langsung lainnya

BAHAN 
PEMBElAJARAN 
yaitu akses individu terhadap produk dan
layanan yang diperlukan untuk
melakukan perubahan perilaku serta
keadaan keuangan yang mempengaruhi
keteguhan mereka saat melakukan
perubahan perilaku.

Tahapan ketiga adalah mengembangkan
strategi untuk mencapai tujuan
perubahan perilaku yang telah ditetapkan.
Sesuai dengan kesepakatan kerjasama
antara FHI dengan lembaga mitranya, ada
7 strategi yang dikembangkan untuk
mengubah perilaku berisiko KD menjadi
lebih aman, yaitu: peningkatan kapasitas,

menyediakan layanan, dan meningkatkan

mempunyai akses dan memperoleh

partisipasi dan semangat kerelawanan dari

kepercayaan KD, menciptakan

kelompok dampingannya.

lingkungan mendukung, meningkatkan
pemahaman, mendukung perubahan

Tahapan keempat adalah merencanakan

perilaku jangka panjang,

kegiatan untuk setiap strategi yang telah

mempertahankan perilaku aman dan

dikembangkan. Kegiatan ini merupakan
panduan bagi mitra kerja FHI, meskipun
demikian kegiatan lain dapat ditambahkan

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
sekiranya memang diperlukan. Adapun
kegiatannya adalah sebagai berikut:

4}  Pelatihan bagi pengelola
hotline (jika ada).

5}  Dukungan teknis untuk
1.   Persia pan dan Peningkatan Kapasitas
Lembaga Pelaksana
a.

Seleksi dan rekrutmen staf.

b.

Penyiapan kantor dan drop-in
centre (jika ada drop-in centre).

c.

manajemen keuangan dan
sistem money.
6}  Pelatihan lainnya.

2.   Pembukaan Akses Pada Kelompok

Orientasi dan pelatihan staf.

Dampingan

1} Orientasi program dan

a.  Penjajakan kebutuhan secara

peluncuran (start up).
2) Pelatihan outreach bagi KL
dan PL.
3} Pelatihan konselor dan MK
(jika ada).

cepat.
b. Pemetaan lokasi intervensi dan
pendekatan informal kepada
orang kunci di lapangan.

c. Sosialisasi program kepada
pemangku kepentingan tin9kat
lokasi dan KD.
d. Sosialisasi program kepada
pemangku kepentingan wilayah
(termasuk calon-calon mitra
layanan kesehatan).
e.  Kampanye massal sosialisasi
program kepada masyarakat
sekitar (event penting lainnya).

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
KONSEP INTERVENSI PER UBAHAN PERllAKU

3.  Penciptaan dan Penguatan

e.  Intervensi struktural.

Lingkungan yang Kondusif bagi

f. Advokasi.

Perubahan Penla ku dan

g.  La innya ........................  

Kesehatan KD
4.   Peningkatan Pengetahuan dan
Kesadaran KD Terhadap IMS, HIV dan
AIDS
a.  Outreach melalui pendekatan  
individu dan kelompok kecill  
teridentifikasi .  
b.  Diskusi rutin/penyuluhan dengan KD
(Iebih bersifat klasikal dengan peserta
banyak minimall 0 orang .
a.  Pertemuan koordinasi berkala
dengan Komisi Penanggulangan
AIDS (KPA) kota/kabupaten .
b.   Pertemuan rutin dengan  

e. Penyediaan dan distribusi media KIE.
d.   Penyediaan dan distribusi kondom
dan pelicin.
e.   Edutainment.

pemangku kepentingan  

f.   Layanan Hotline.

tingkat lokasi untuk  

g.   Komunikasi kesehatan dan informasi

pembentukan pokja .  

publik lain dalam beragam bentuk.

c. Pertemuan koordinasi dengan
distributor kondom dan
penyedia layanan kesehatan.
d.   Mobilisasi komunitas .

BAHAN 
PEMBElAJARAN 
5. Pemberian Dukungan Terhadap

e.

Perubahan Perilaku

implementasi pemasaran sosia!

a.   Penilaian risiko individu.

kondom.

b.   Penilaian risiko kelompok.

f.

c. Pembentukan dan pengelolaan
I

Pengembangan dan

pengelolaan outlet kondom

kelompok dukungan sebaya
(KDS)-non ODHA.

alternatif.
g.

d.   Pertemuan koordinasi dengan
distributor kondom untuk
pemasaran sosial kondom.

Pertemuan pembentukan dan

Monitoring dan pengembangan
outlet kondom.

h.

Layanan Konseling Rujukan
Pasangan / Partner Counseling
Referral System (PCRS).

6.   Mempertahankan Perilaku yang
Aman dan Penyediaan Layanan
a.   Pertemuan pembentukan
kesepakatan dengan penyedia
layanan kesehatan.
b.   Rujukan pemeriksaan dan
penapisan IMS.

c. Rujukan pelayanan VCT
(Counseling Testing Referral/CTR)

dan MK Prevention Care
Management (PCM).

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
d.

e.

Pertemuan monev dengan mitra

Tahapan kelima adalah mengembangkan

penyedia layanan.

rencana pemantauan dan evaluasi.

Lainnya .........................................

7.   Peningkatan Keterlib atan dan

Apakah Pemantauan?

Menumbuhkan Semangat Kerelawanan
diantara KD

Pemantauan dan evaluasi merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari

a.   Seleksi dan rekrutmen Peer
Education (PE) .

b.   Pelatihan PE .

suatu program. Pemantauan dan
evaluasi diperlukan untuk menilai
kemajuan dan keberhasilan program,

e.   Pendidikan Peer/ Outreach oleh PE.
d.   Pertemuan monev PE.

mengenali faktor penghambat dan
penghalang keberhasilan program,

e.   Pelibatan PE dalam kegiatandan menggunakan informasi yang
kegiatan lembaga .

f.   Lainnya .........................................  

dikumpulkan untuk melakukan
berbagai perbaikan yang diperlukan
dalaml program yang sedang
dilaksanakan. Setiap perencana
program membutuhkan informasi
teratur saat program berlangsung.
Walaupun suatu program sudah
direncanakan dengan baik,
kesalahan, penyimpangan dan
berbagai hambatan bisa saja muncul

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
dalam pelaksanaan, yang akan

Idealnya rencana pemantauan

mempengaruhi kemajuan dan

dikembangkan saat tahap awal

keberhasilan program secara

pengembangan program, sebagai

keseluruhan.

bagian dari perencanaan, sehingga
proses pemantauan dapat dilakukan

Tujuan utama pemantauan untuk

segera setelah aktifltas program dimulai.

menilai sejauh mana kegiatan pokok

Pemantauan merupakan proses yang

dilaksanakan sesuai rencana dan

berkelal')jutan yang dilakukan pada

memandu pemangku kepentingan

setiap tahapan program dengan

mengambil keputusan berdasarkan

demikian penting bagi perancang

informasi (informed decision) terutama

program untuk mengalokasi waktu,

yang berkaitan dengan pencapaian

sumber tenaga dan dana untuk

program dan penggunaan sumber

melakukan pemantauan terhadap

secara eflsien.

proses pelaksanaan program.

Bagaimana cara melakukan
pemantauan?
Anda dapat mengidentifikasikan
hambatan dan masalah di lapangan
melalui pemantauan bulanan,
triwulanan, atau model pemantauan
lainnya yang anda anggap efektif

Ell  

BAHAN 
PEMBELAJARAN 

terhadap kegiatan yang dilakukan. Di samping

berubah akibat kegiatan yang

juga melalui interaksi dan observasi langsung

dilaksanakan ッセ・ィ@

terhadap aktivitas yang dilaksanakan oleh

mitra kerja. Dengan demikian

petugas lapangan maupun terhadap kelompok

perencana program maupun

dampingan dari lembaga mitra kerja.

para pengambil keputusan

lembaga

memahami bagaimana dan
sejauh mana suatu program
berkontribusi terhadap
perubahan.

Pada program pencegahan dan
penanggulangan HIV dan AIDS
yang dilaksanakan oleh FHI,
dampak program yang biasanya

Apakah evaluasi?
Evaluasi adalah kegiatan menilai sejauhmana
tujuan program tercapai, utamanya perubahan
atau perbaikan yang terjadi di tingkat
masyarakat. Mengingat kegiatan penilaian
dimaksudkan untuk mengukur dampak
program di tingkat masyarakat maka salah satu
indikatornya adalah menilaf sejauhmana
pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat

dievaluasi termasuk:

•   Norma Sosial
•   Prevalensi IMS
•   Mortalitas dan Morbiditas
dari HIV
•   Dampak Ekonomi

BAHAN 
PEMBELAJARAN 
Untuk mengukur hasil dan mengevaluasi
efektivitas program, diperlukan penelitian
seksama. Program yang anda terapkan harus
dapat dievaluasi dengan melihat perubahan status
kesehatan, peningkatan pengetahuan,
peningkatan kesadaran, sikap, pengetahuan dan
perilaku, serta jangkauan program. Evaluasi harus
dirancang untuk mengukur hasil-hasil yang secara
lang sung berhubungan dengan tujuan program
yang telah ditentukan. Misalnya, untuk program
promosi kondom, perencana program tertarik
mengetahui proses pengambilan keputusan
pemakai kondom dan ingin memasukkan metode
penelitian kualitatif dalam evaluasinya. Di sisi lain
penyandang dana mung kin lebih tertarik pada
efektivitas biaya, sedangkan KPA ingin
mengetahui tingkat kenaikan pemakaian kondom
selama program berlangsung . Kepentingan ketiga
kelompok ini sebaiknya dapat dipertemukan
dengan pemilihan perangkat instrumen dan
pertanyaan yang berbeda pula.

REFER ENS I  
.. ,

• •• •

• . . . . ... 4 " .. .  .. ..  

1.   Original Draft presented to State Planning Group on February
25, 1999 Updated and presented to the State Planning Group
in February 2004: Effective HIV Interventions and Strategies.
2.   Warren C. Robinson and Gary L. Lewis, Population Research
Institute, the Pennsylvania State University, USA, October 2003.
Cost Effectiveness Analysis of Behaviour Change Intervention:
A Proposed New Approach and an Application to Egypt.
3.   Family Health I,nternational, Institute for HIV AIDS, September
2002. Behavior Change Communication for HIV/AIDS: A
Strategic Fram ework.
4.   HIV/AIDS Prevention And Intervention Section Division of HIVI
AIDS-STD Michigan Department Of Community Health
Revised: May 2003. Quality Assurance Standards for HIV
Prevention Interventions.
5.   AIDSCAP, Behaviour Change: A Summary of Four Major
Theories, USAID, 1996.

LAMPI RAN

LEMBAR AKTIVITAS 1
APA  YA  PERBEDAANNYA...  ? 

Panduan 
PERSIAPAN FASILITATOR
Siapkan kertas flipchart dan spidol.
2.   Siapkan cara untuk membagi peserta menjadi 5 kelompok
1.

3.   Siapkan 5 lembar amplop yang berisi daftar pertanyaan

yang harus dibahas oleh kelompok.

4. Siapkan 6 meja di untuk diskusi panel mengenai IPP dan
KPP.

5. Tunjuk satu orang peserta yang berperan sebagai
moderator diskusi pie no. Peserta ini harus memiliki
pemahaman yang mendalam mengenai IPP dan KPP. Bila
tidak ada, maka fasilitator atau co-fasilitator dapat berperan
sebagai fasilitator.

Langkah 1:

Katakan "Sekarang kita akan melakukan kegiatan kelompok terlebih

dahulu untuk membahas mengenai IPP atau dikenal sebagai Behaviour
Change Intervention (BCI) dan KPP atau Behaviour Change
Communication (BCC)."

Catatan fasilitator

Daftar pertanyaan yang ada di dalam amplop.
1.   Apakah IPP atau BCI itu? Singkatan, pengertian dan tujuan .
2.   Apakah KPP atau BCC? Singkatan, pengertian dan tujuan.
3.  Apakah keterkaitan antara BCI dan BCC?

lAMPIRAN

1

lEMBAR AKTIVITAS 1
APA YA PE RBEOAANNYA ... ?

langkah 2:  Sampaikan instruksi sebagai berikut:
•   Peserta diminta membagi diri ke dalam 5 kelompok.
•   Bagikan amplop pada setiap kelompok.
•   Berikan kesempatan pada kelompok membaca tugas di dalam
amplop.
•   Minta kelompok menuliskan hasil diskusi tersebut pada kertas
f!ipchart yang telah disediakan.
•   Tanyakan "Apakah kelompok sudah memahami tugas mereka?"
•   Beri kesempatan untuk berdiskusi selama 10 menit.
•   Setelah 10 menit minta peserta berkumpul kembali dalam kelompok
besar.

langkah 3:  Sampaikan  instruksi lanjutan sebagai berikut:
•   Minta setiap kelompok memilih satu perwakilan yang akan
menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
•   Minta kelompok untuk memilih anggota yang dapat menyampaikan
hasil diskusi secara akurat dan jelas. Anggota kelompok lain dapatmemberikan bantuan hanya bila perlu.
•   Minta perwakilan (disebut sebagai panelis) duduk di depan bersama
dengan moderator dan panelis lainnya.
•   Batasi diskusi panel selama 15 menit.

..

LAMPIRAN 
LEMBAR AKTIVITAS I  
APA YA PERBEDAANNYA... ?

•   Tugas moderator:
Mengajukan pertanyaan yang tertera di daftar pada setiap
panelis.
Memfasilitasi diskusi mengenai pengertian IPP, KPP dan
perbedaan kedua konsep tersebut.
Lakukan dengan melibatkan seluruh.
Libatkan peserta lain hanya bila diperlukan atau diskusi tidak
berjalan lancar.
Mengajukan pertanyaan yang relevan pada panelis.
Merangkum hasil diskusi dan membuat kesepakatan
(bila memungkinkan) pengertian IPP, KPP dan perbedaannya.
Bacakan hasil pembahasan bersama.
Catatan fasilitator
Pertanyaan yang berhubungan dengan IPP dan KPP:
1. Bagaimanakah caranya untuk melakukan IPP?
2. Bagaimana cara melakukan KPP?
3. Mana yang lebih luas antara IPP dan KPP? Mengapa?
4. Kalau outreach itu merupakan IPP atau KPP?
Langkah 4:

Setelah diskusi selesai, tanyakan pada seluruh peserta:


Bagaimana pendapat anda tentang proses untuk memperoleh
pemahaman tentang IPP dan KPP?



Langkah 5:

Apa yang memudahkan dari proses tadi? Apa yang menyulitkan?

Lakukan langkah pembelajaran selanjutnya.

" .,

piNセA@

1

LEMBAR  AKTIVITAS  2 
TAHA PAN  MElAK UKAN IP P AD ALA H...

Panduan 

PERSI APAN FASI LITATOR
1.

Siapkan cara yan g akan digunakan untuk m embagi

peserta menja d i 4 kelom pok.
2.   Siap kan 4 lembar amplop yang berisi poto ngan ka t a
yang harus dikerj akan setiap kelompok. Pastikan tu lisan
yang anda buat cukup besar sehingga memudahkan
seluruh peserta membacanya.
3.   Siapkan kertas flipchart sebanyak jumlah kelo m pok.
4.

Setiap amplo p berisi kata-kata sebagai berikut
a. Tahap pertama
b. Memilih
c. Kelompok dampingan
d. Tahap ke-dua
e.   Mengidentifi kasi faktor
f.   Penentu perilaku
g. Tahap ke-tiga
h. Mengembangkan strategi
i.   Tahap ke-empat

j.   Merencanakan kegiatan
k.   Tahap ke-lima
I.   Mengembangkan rencana
m. Pemantauan dan evaluasi

1

lAMPIRAN
LEMBAR AKTIVITAS 2  

1

TM1APAN MELAKUKAN IPP ADALAH ...  
セ@

'"

-r

", '.  

Langkah 1:

"

GセBA@

.

Katakan "Kita akan melakukan kegiatan kelompok untuk membahas

tahapan untuk melaksanakan intervensi perubahan perilaku:'

Langkah 2:

Sampai kan instruksi sebagai berikut:

•   Peserta diminta membagi diri ke dalam 4 kelompok.
•   Bagikan amplop pada setiap kelompok.
•   Tugas kelompok adalah menyusun tahapan melakukan intervensi
perubahan perilaku berdasarkan pada informasi yang ada di dalam
amplop. Informasi harus disusun sedemikian rupa sehingga
merupakan urutan tahapan yang harus dilaksanakan.
•   Diskusikan dalam kelompok "Apa saja yang akan dilakukan dalam
setiap tahapan atau berbagai informasi (yang menu rut kelompok
penting) untuk disampaikan saat mempresentasikan hasil
diskusinya".
•   Katakan kelompok dipersilahkan mempresentasikan hasilnya dalam
bentuk lagu, puisi, pantun atau teater.
•   Tanyakan "Apakah kelompok sudah memahami apa yang harus
mereka lakukan?"
•   Beri kesempatan untuk berdiskusi selama 10 menit.
•   Setelah 10 menit minta seluruh peserta untuk berkumpul kembali
dalam kelompok besar.

l1li  

lAMPIRAN

Langkah 3: 

1

LEMBAR AKTIVITAS 2
TAHAPAN MELAKUKAN IPP ADALAH ...

Sampaikan  instruksi lanjutan sebagai berikut:
•   Minta kelompok mempresentasikan hasil pembahasannya.
•   Berikan kesempatan pada kelompok lain untuk mengajukan
pertanyaan.
• 

Ajukan pertanyaan pada setiap kelompok untuk memperoleh
kedalaman informasi.

• 

Rangkum seluruh hasil presentasi kelompok

Catatan fasilitator 
A.   Upayakan untuk mengajukan pertanyaan yang berbeda untuk
setiap kelompok. Misalnya: ajukan pertanyaan tahapan
pertama pada kelompok satu; ajukan pertanyaan tahapan
kedua pada kelompok dua, dan seterusnya.
B.   Contoh pertanyaan yang diajukan pada 'kelompok
1.   Tahapan pertama:
a.   Siapa kelompok dampingan kita?
b.   Apa yang menyebabkan kita menetap'kan mereka
sebagai kelompok sasaran dari program yang kita kelola?

c.   Bagaimana perilaku dari kelompok dampingan saat ini?
d.   Perubahan perilaku seperti apa yang kita harapkan?
2.   Tahapan ke-dua:
a.   Apa saja faktor penentu perubahan perilaku?
b.   Apa semua faktor penentu perubahan perilaku itu sama?
Apakah ada faktor yang secara langsung mempengaruhi
perubahan perilaku? Atau apakah ada faktor tidak
langsung?

LAMPI RAN
LEMBAR AKTIVITAS 2  
TAHAPAN MELAKUKAN IPP ADALAH ...  
1 •. , .

...

.  ,t  y

Nセ@

flo  .. '''''' 



セ@

" .  
セB@

.-

.... w ..---



3.   Tahapan ke ­tiga: 
a.   Apa  saja  strategi yang dapat digunakan untuk intervensi 
perubahan perilaku? 
b.   Dikaitkan dengan program yang  dilaksanakan oleh  FHI, 
apakah ada strategi yang  lainnya? 
c.   Apakah ada bedanya antara strategi  untuk 
melaksanakan  intervensi  perubahan perilaku  dengan 
intervensi efektif yang dilaksanakan  oleh  FHI? 
4.   Tahapan ke ­empat: 
a.   Apa  saja  kegiatan  yang dilakukan  untuk  melaksanakan 
strategi tersebut di atas? 
b.   Apakah ada kegiatan  lain  yang  perlu ditambahkan? 
5.   Tahapan ke­lima : 
a.   Apa  yang dimaksud dengan pemantauan dan evaluasi? 
Apakah  ada  perbedaannya? 
b.   Apa  saja yang dilakukan  saat pemantauan? 
c.   Siapa  yang  melakukan  pemantauan? 
d.   Apa  yang  biasanya dilakukan  terhadap hasil  
pemantauan?  
e.   Kapan  biasanya  evaluasi  dilaksanakan?  
Siapa yang dapat melakukan evaluasi?  

lAMPIRAN 

Langkah 4:

1

LEMBAR AKTIVITAS 2
TAHAPAN MELAKUKAN IPP ADALAH ...

Tanyakan pada seluruh peserta: 

•   Bagaimana pendapat anda tentang proses tadi untuk memaham i 
tahapan melakukan 'intervensi  perubahan