Debu 20 – 50 Pasir 20 – 50
Dengan liat 1030 Pasir debu 020
Dengan liat 4050 atau 10
5 Statuts hara
tanah Tinggi – sangat
tinggi Sedang
Rendah 6
PH tanah 4,5 – 5,5
5,6 – 6,5 4,5 atau
6,5 Tabel 3.13
Penentuan kelas kesesuaian iklim atau tanah untuk tanaman karet Kelas Kesesuaian
Keterangan Produktivitas
rataan kghath
Sangat sesuai S1 Maksimal satu pembatas medium
1.600 Cukup sesuai S2
Maksimal dua pembatas medium 1.400
Kurang sesuai S3 Dua pembatas medium dan satu
pembatas berat 1.100
Tidak sesuai S4 Pembatas berat 2 dua
800 Catatan
:
Apabila tanaman masih TBM, maka kelompok produktivitas diberi nilai 20, sedangkan standar produktivitas bagi tanaman yang baru mulai menghasilkan
sampai dengan TM tahun ke 10 dihitung secara proporsional dengan memperhatikan TMnya.
Contoh perhitungan : Cara I Pada 3 tahun terakhir, ratarata produktivitas karet pada kebun A adalah
1.000 kg KKtahun Standar produktivitas karet 1.300 kgHatahun
Jadi persentase produktivitas tanaman 1.0001.300 x 100 = 76,92 Maka nilai kelompok ini adalah 80
Cara II Contoh kelas kesesuaian lahan kebun tanaman kelapa sawit adalah S1 dengan komposisi umur 10 tahun seluas 4.000 ha dan 14 tahun seluas
2.000 ha. Ratarata produksi kelapa sawit dalam 3 tahun terakhir sebesar 160.000 ton TBS. Maka penilaian produktivitas sbb:
Lihat angka dari standar produktivitas S1 pada Tabel 3.7, selanjutnya : Potensi produksi = {4000 x 31 + 2000 x 30} = 184.000 ton TBS
Nilai produktivitas = 160.000184.000 x 100 = 86,9 Maka nilai kelompok produktivitas adalah 80
Penetapan Nilai Sub Sistem Kebun : Nilai aspek kebun merupakan ratarata dari nilai ratarata kelompok bahan
tanaman, lahan, pemeliharaan tanaman dan kelompok produktivitas tanaman.
III. SUB SISTEM PENGOLAHAN
Sub sistem pengolahan terdiri dari delapan kelompok, yaitu kelompok Unit Pengolahan HasilPabrik, Efisiensi Pengolahan, Bahan Penolong, Hasil Olah, Hasil
Samping, Produks dan Mutu, Energi, dan Kemitraan Pengolahan. Masingmasing kelompok mempunyai kontribusi bobot yang sama dalam penilaian subsistem
pengolahan. Sedangkan nilai untuk tiaptiap kelompok ditentukan dari masingmasing sub
kelompok sebagai berikut : A. Kelompok Unit Pengolahan Hasil Pabrik
Kelompok unit pengolahan hasilpabrik terdiri dari dua sub kelompok, yaitu sub kelompok Kapasitas Terpasang dan sub kelompok Kapasitas Terpakai, dengan
rincian penilaian sebagai berikut : 1. Sub kelompok Kapasitas Terpasang
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 21. b. Cara penilaian
Penilaian didasarkan pada rasio kapasitas terpasang terhadap kapasitas izin, dengan rincian sebagai berikut :
Apabila rasio kapasitas terpasang terhadap kapasitas izin antara 80
sd 130, diberi nilai 100 Apabila rasio kapasitas terpasang terhadap kapasitas izin antara 50
sd 80, diberi nilai 80 Apabila rasio kapasitas terpasang terhadap kapasitas izin 50, diberi
nilai 0 2. Sub kelompok Kapasitas Terpakai
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 21. b. Cara penilaian
Penilaian didasarkan pada rasio kapasitas terpakai terhadap kapasitas terpasang, dengan rincian sebagai berikut :
Apabila rasio kapasitas terpakai terhadap kapasitas terpasang 80, diberi nilai 100
Apabila rasio kapasitas terpakai terhadap kapasitas terpasang antara 50 sd 80, diberi nilai 80
Apabila rasio kapasitas terpakai terhadap kapasitas terpasang antara 50, diberi nilai 0
Nilai kelompokUnit Pengolahan Hasil Pabrik merupakan ratarata dari nilai sub kelompok Kapasitas Terpasang dan sub kelompok kapasitas terpakai.
Catatan : Apabila tidak memiliki pabrik karena : -
Jenis tanaman yang diusahakan tidak memerlukan pabriknilai 100 -
Perlu pabrik, tapi : a diolah dengan kontrakdiolah di pabrik lain yang satu grupnilai 60; b diolah tanpa kontrakdijual tanpa diolahnilai 40
B. Kelompok Efisiensi Pengolahan Penilaian Kelompok efisiensi pengolahan didasarkan pada tingkat rendemen yang
dicapai dibandingkan dengan rendemen standar, dengan rincian penilaian sebagai berikut :
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 22. b. Cara penilaian
Apabila tingkat rendemen yang dicapai 95 dari tingkat rendemen standar, diberi nilai 100
Apabila tingkat rendemen yang dicapai 90 95 dari tingkat rendemen standar, diberi nilai 75
Apabila tingkat rendemen yang dicapai 75 90 dari tingkat rendemen standar, diberi nilai 50
Apabila tingkat rendemen yang dicapai 75 dari tingkat rendemen standar, diberi nilai 0
Catatan : Rendemen standar = rendemen sesuai kondisi setempat
C. Kelompok Bahan Penolong Penilaian Kelompok bahan penolong didasarkan pada kesesuaian bahan
penolong yang digunakan terhadap rekomendasi teknis badan litbang untuk pengolahan masingmasing komoditi, dengan rincian penilaian sebagai berikut :
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 22. b. Cara penilaian
Apabila menggunakan bahan penolong sesuai rekomendasi teknis, diberi nilai 100
Apabila menggunakan bahan penolong tidak sesuai rekomendasi teknis, diberi nilai 50
Apabila menggunakan bahan penolong tidak sesuai rekomendasi teknis dan berbahaya terhadap manusia dan atau lingkungan, diberi nilai 0
D. Kelompok Hasil Olah Penilaian Kelompok hasil olah didasarkan pada kesesuaian mutu produk primer
yang dihasilkan terhadap standar kualitas produk, dengan rincian penilaian sebagai berikut :
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 22. b. Cara penilaian
Apabila kualitas ratarata produk selama 3 tahun 90 sesuai standar mutu tertinggi, diberi nilai 100
Apabila kualitas ratarata produk selama 3 tahun 80 90 sesuai standar mutu tertinggi, diberi nilai 70
Apabila kualitas ratarata produk selama 3 tahun 80 sesuai standarmutu tertinggi , diberi nilai 40
Tabel 4.1 Penilaian mutu produksi primer untuk kelapa sawit
N o
Produk Skor 1
jumlah 2
Nilai 1x2
CPO ALB
5 100
5 – 10 70
10 40
Nilai Mutu Produk Penilaian untuk komoditas lain kecuali kelapa sawit dilakukan dengan
menghitung persentase mutu tertinggi yang dihasilkan bagi jenis mutu akhir pada komoditas yang bersangkutan tiap tahun, kemudian dihitung rata
ratanya. Jenis mutu tertinggi setiap komoditas terlihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Jenis mutu tertinggi setiap komoditas
N o
Komoditas Tingkat Mutu Akhir
1 Karet
Sheet I, Crepe 2
Kopi Mutu I + II
3 Teh
teh hitamteh hijau Mutu I + Mutu II
untuk semua jenis mutu 4
Kakao Mutu I
5 Tebu
SHS 6
Tembakau Krosok Mutu I
7 Lada
Mutu I 8
Panili Mutu I
9 Kapok
Mutu I 10 Pala
Mutu I 11 Jambu Mete
Mutu I 12 Rosella
Mutu A 13 KenafJute
Mutu A 14 Cassiavera
Mutu AA dan A atau KA 15 Kelapa
Kopra, Mutu III Catatan :
1. Khusus untuk komoditas karet, penilaian dilakukan bagi setiap jenis mutu akhir seperti sheet, SIR atau Crepe. Bagi perusahaan yang
mempunyai hasil produksi ketigatiganya, penilaian akhir merupakan ratarata tertimbang berdasarkan volume produksi masingmasing jenis
mutu tersebut. 2. Untuk komoditaskomoditas yang dianggap mempunyai 1 macam tingkat
mutu akhir diberi nilai maksimal, misalnya SIR, Latex untuk karet. E. Kelompok Hasil Samping
Kelompok hasil samping tediri dari dua sub kelompok, yaitu sub kelompok pemanfaatan hasil samping dan sub kelompok pemanfaatan limbah cair, dengan
rincian penilaian sebagai berikut : 1. Sub kelompok pemanfaatan hasil samping
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 23. b. Cara penilaian
Penilaian sub kelompok pemanfaatan hasil samping didasarkan pada prosentase pemanfaatan hasil samping sebagai berikut :
Apabila hasil samping seluruhnya digunakandimanfaatkan sendiri dan
atau dijual, diberi nilai 100 Apabila hasil samping sebagian besar digunakandimanfaatkan sendiri
dan atau dijual, diberi nilai 75 Apabila hasil samping sebagian kecal digunakandimanfaatkan sendiri
dan atau dijual, diberi nilai 50 Apabila hasil samping seluruhnya tidak dimanfaatkan, diberi nilai 0
2. Sub kelompok pemanfaatan limbah cair a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 23.
b. Cara penilaian Penilaian sub kelompok pemanfaatan limbah cair didasarkan pada
digunakan atau tidaknya limbah cair yang dihasilkan, dengan rincian sebagai berikut :
Apabila limbah cair digunakan sendiri danatau dijual, diberi nilai 100
Apabila limbah cair sebagian besar digunakan sendiri danatau dijual, diberi nilai 75
Apabila limbah cair sebagian kecil digunakan sendiri danatau dijual, diberi nilai 50
Apabila limbah cair tidak digunakan, diberi nilai 0 Apabila tidak menghasilkan limbah cair untuk komoditas tertentu,
diberi nilai 100 Nilai kelompok Hasil samping merupakan nilai ratarata dari kedua sub
kelompoknya. F. Kelompok Produk dan Mutu
Kelompok Produk dan mutu tediri dari tiga sub kelompok, yaitu sub kelompok Produk yang dihasilkan, sub kelompok Standar Mutu yang digunakan, dan sub
kelompok caaian mutu, dengan rincian penilaian sebagai berikut : 1. Sub kelompok Produk yang dihasilkan
Penilaian sub Kelompok produk yang dihasilkan didasarkan pada kesesuaiannya dengan izin, sebagai berikut :
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 23. b. Cara penilaian
Apabila jenis produk yang dihasilkan sesuai dengan izin, diberi nilai 100 Apabila jenis produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan izin, diberi nilai
50 2. Standar mutu yang digunakan
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 2324. b. Cara penilaian
Apabila telah menerapkan standar kendali mutu yang mendapat sertifikat ISO 9000, diberi nilai 100
Apabila telah menerapkan standar kendali mutu yang sesuai dengan standar mutu yang ada SNI atau yang lain, diberi nilai 80
Apabila telah menerapkan sistem kendali mutu, diberi nilai 60 Apabila tidak menerapkan sistem kendali mutu, diberi nilai 40
3. Sub Kelompok Capaian Mutu Penilaian didasarkan pada produksi selama tiga tahun apakah memenuhi
standar atau tidak, dengan catatan standar mutu yang digunakan adalah SNI; dan apabila SNI belum ada maka digunakan standar dari badan litbang.
a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 24
b. Cara penilaian
Apabila 75 dari produksi selama 3 tahun memenuhi standar mutu SNI, diberi nilai 100
Apabila 50 75 dari produksi selama 3 tahun memenuhi standar mutu SNI, diberi nilai 50
Apabila 50 dari produksi selama 3 tahun memenuhi standar mutu SNI, diberi nilai 0
B. Kelompok Energi Penilaian Kelompok energi didasarkan pada sumber energi yang digunakan,
dengan rincian penilaian sebagai berikut : a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 24
b. Cara penilaian Apabila energi yang digunakan berasal dari pemanfaatan limbah, diberi nilai
100
Apabila energi yang digunakan berasal dari kombinasi pemanfaatan limbah dan biofuel, diberi nilai 50
Apabila energi yang digunakan berasal dari penggunaan bahan bakar kayu atau Bahan bakar fosil, diberi nilai 0.
C. Kelompok Kemitraan Pengolahan Penilaian kelompok Kemitraan Pengolahan didasarkan pada pelaksanaan
kemitraan pengolahan yang dilihat dari persentase volume bahan olah bahan baku pabrik yang berasal dari pekebun Luar kebun sendiri, rincian penilaian
sebagai berikut : a. Data yang dipergunakan bersumber dari kuesioner halaman 24
b. Cara Penilaian : -
80 dari kapasitas pabrik bahan bakunya berasal dari pekebun diberi nilai 100;
- 60 80 dari kapasitas pabrik bahan bakunya berasal dari pekebun
diberi nilai 75; -
40 60 dari kapasitas pabrik bahan bakunya berasal dari pekebun diberi nilai 50;
- 40 dari kapasitas pabrik bahan bakunya berasal dari pekebun diberi
nilai 25; -
Tidak menampung bahan baku dari luar diberi nilai 0
Penetapan Nilai Sub Sistem Pengolahan Hasil : Nilai aspek Pengolahan Hasil merupakan jumlah ratarata nilai kelompok Unit
Pengolahan HasilPabrik, Efisiensi Pengolahan, Bahan Penolong, Hasil Olah, Hasil
Samping, Mutu dan Produk, Energi dan Kemitraan.
IV. SUB SISTEM SOSIAL