9 Maka jumlah kolamtambak contoh uji per kelompok desa :
np =
√ S
2
² S
1
² = V0.08550.0045 = 4,358899 ~ 5 kolam
Maka Nilai DE adalah :
DE = 1+np
ρ : 1 + 50,05 = 1,217945
Tabel 1. Jumlah contoh ikan untuk deteksi 1 spesimen terinfeksi minimal dengan tingkat kepercayaan 95 .
Populasi Prevalensi
2 5
10 20
30 40
50
50 50
35 20
10 7
5 2
100 75
45 23
10 9
7 6
250 110
50 25
10 9
8 7
500 130
55 26
10 9
8 7
1000 140
55 27
10 9
9 8
1500 140
55 27
10 9
9 8
2000 145
60 27
10 9
9 8
4000 145
60 27
10 9
9 8
10000 145
60 27
10 9
9 8
= 10000
150 60
30 10
9 9
8 Sumber: Modifikasi Amos 1985 dalam SOP Pengambilan Contoh Media
Pembawa Hidup dan Non Hidup Puskari, 2013.
3. Cara penentuan desakolam contoh uji
Untuk memastikan keacakan pemilihan contoh uji desa atau kolam dapat dilakukan dengan menggunakan nomor acak, misalnya dalam satu
kecamatan terdiri dari 30 desa, setelah dilakukan perhitungan desa contoh uji berjumlah 7 desa, maka caranya tuliskan nama 30 desa dalam kertas
yang digulung kemudian diambil secara acak sebanyak 7 gulung, maka 7 desa yang tertera adalah desa contoh uji.
4. Cara penentuan jumlah ikan contoh
Perhitungan jumlah ikan contoh yang akan diambil dari kolam contoh dilakukan dengan melihat jumlah populasi dalam kolam dan besaran
prevalensi yang ditentukan. Sebagai awal perhitungan tahun 2015, prevalensi ditetapkan dengan asumsi sebesar 15.
10 Contoh perhitungannya :
Misal total populasi kolam X = 500 ekor, prevalensi 15 , maka jumlah ikan contoh yang diambil berdasarkan Tabel Amos 1985 adalah :
Jumlah ikan contoh prevalensi 20 + Jumlah ikan contoh prevalensi 10
2
= 26 + 10 =
18 ekor
2 Maka ikan contoh yang diambil dari kolam contoh dengan populasi ikan
sebanyak 500 ekor adalah 18 ekor.
5. Cara pengambilan contoh uji
Pengambilan contoh uji dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain :
a. Jika ikan berukuran besardapat ditangani secara individual, digunakan
pengambilan contoh uji systematic random. Sebagai contoh, contoh uji dapat dikumpulkan pada saat panen atau selama kegiatan pengelolaan
rutin yang melibatkan penanganan ikan seperti penilaian atau vaksinasi. Sampling sistematik dilakukan dengan memilih ikan secara
berkala. Misalnya, untuk mengambil 18 ekor ikan dari total populasi 500 ekor, interval pengambilan contoh uji yaitu 50018 = 28. Ini berarti
bahwa setiap ikan ke-28 dari tangkikolam harus diambil 1 ekor. Untuk memastikan keacakan, sebaiknya digunakan nomor acak antara 1 dan
28 untuk mengambil ikan pertama misalnya menggunakan tabel nomor acak, untuk ikan ke dua dan selanjutnya diambil setiap ikan ke-28.
b. Jika ikan berukuran keciltidak dapat ditangani secara individual, maka
ikan harus ditangkap dengan cara yang paling efisien dan praktis; Namun, pengambilan contoh uji harus diupayakan dapat mewakili
populasi. Penggunaan jaring dip adalah metode yang biasa digunakan untuk menangkap ikan. Menjaring 18 ikan ukuran kecil dengan
berulang kali mencelupkan di satu tempat sangat tidak dianjurkan. Salah satu cara untuk memenuhi keterwakilan adalah pengambilan
contoh uji di titik yang berbeda di dalam tangkikolam dengan cara beberapa di salah satu ujung, beberapa di kedua sisi, beberapa di ujung
lain, beberapa di tengah, beberapa dekat dengan tepi. Selain itu, jika ukuran ikan berbeda, harus dilakukan upaya menangkap ikan untuk
memberikan kesempatan berbagai kelompok ikan dapat tertangkap
11 yaitu tidak hanya mencoba untuk menangkap ikan kecil, tapi termasuk
yang besarmewakili semua ukuran OIE, 2014.
6. Penanganan contoh uji