Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

28

C. Kerangka Pikir

Dari kajian penelitian yang relevan didapat rangkuman pada Tabel 4 berikut : Tabel 4. Tabulasi Penelitian yang Relevan Aspek Hasil Penelitian I Hasil Penelitian II Hasil Penelitian III Sistem yang Dikembangkan 1. Metode Research and development Research and development Research and development Research and development 2. Model Pengembangan Waterfall Waterfall Waterfall Waterfall 3. Framework CodeIgneter Yes it is CodeIgneter Yes it is 4. Pengujian - Functionality - Reliability - Usability - Efficiency - Maintainability - Portability - Functionality - Reliability - Usability - Efficiency - Maintainability - Functionality - Reliability - Usability - Efficiency - Maintainability - Portability - Functionality - Reliability - Usability - Efficiency - Maintainability - Portability Kerangka pikir pada penelitian ini dijelaskan pada Gambar 6 berikut ini : Gambar 6. Kerangka Pikir 29 Permasalahan yang muncul yaitu promosi ekstrakurikuler guna memperkenalkan ekstrakurikuler di SMA Negeri 1 Purbalingga diberikan jangka waktu yang sedikit sehingga informasi yang disampaikan tidak maksimal. Hal tersebut dikarenakan jumlah ekstrakurikuler yang terdapat di SMA Negeri 1 Purbalingga sangat beragam yaitu 25 jenis. Perekrutan dilakukan dengan pendaftaran yang dilakukan secara manual dengan pendataan oleh kesiswaan. Hal tersebut menjadi kendala dimana banyak siswa yang mengikuti lebih dari batas ekstrakurikuler yang diperbolehkan dalam peraturan sekolah. Oleh sebab itu, diperlukan formulir secara online guna membatasi pilihan siswa. Solusi yang diberikan yaitu pembuatan sistem informasi ekstrakurikuler dengan analisis kualitas sistem informasi yang dikembangkan. Batasan dilakukan guna menetapkan masalah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sistem informasi ekstrakurikuler yang dikembangkan berbasis website secara online. Terdapat formulir pendaftaran yang dapat diakses dengan menampilkan pilihan ekstrakurikuler sesuai dengan peraturan sekolah. Sistem informasi ekstrakurikuler yang dikembangkan kemudian diuji kuallitas pada aspek functionality, reliabilty, usability, efficiency, maintainability dan portability. Pengembangan sistem informasi ekstrakurikuler dilakukan dengan model waterfall. Tahapan pengembangan sistem informasi dimulai dari analisis kebutuhan, desain sistem, pengodean hingga pengujian. Hasil pengembangan sistem informasi ekstrakurikuler kemudian dilakukan analisis kualitas. Analisis kualitas dilakukan setelah pengujian aspek functionality, reliabilty, usability, efficiency, maintainability dan portability selesai. Hasil analisis kualitas tersebut kemudian dijadikan dalam pengambilan kesimpulan terhadap kualitas sistem informasi ekstrakurikuler yang telah dikembangkan. 30

D. Pertanyaan Penelitian