Model Pengembangan Waterfall Kajian Teori 1. Sistem Informasi

16

5. Model Pengembangan Waterfall

Software Development Life Cycle merupakan proses mengembangkan perangkat lunak menggunakan model dan metodologi yang telah digunakan sebelumnya berdasarkan cara yang telah teruji baik Rosa A.S. Shalahuddin 2013: 26. Model Software Development Life Cycle SDLC yang digunakan dalam pengembangan sistem informasi ekstrakurikuler adalah model waterfall air terjun. Dijelaskan oleh Rosa A.S. Shalahuddin 2013: 31 model waterfall air terjun merupakan model SDLC yang cocok untuk pengembangan perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah. Model waterfall disebut juga siklus kehidupan klasik atau model sekuensial linier sequential linier. Menurut Rosa A.S. Shalahuddin 2013: 28 model waterfall menyediakan pendekatan dengan alur hidup perangkat lunak secara terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahapan pendukung. Menurut Pressman 2002: 39, pada sekuensial linier pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sistematik dan sekuensial mulai dari tingkat dan kemajuan sistem pada analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Tahap-tahap model waterfall yang disampaikan Sommerville, 2007 yaitu sebagai berikut : 1. Analisis, merupakan tahapan untuk memperoleh informasi kebutuhan perangkat lunak dengan cara konsultasi dengan pengguna. Tahapan ini mendefinisikan secara rinci fungsi-fungsi, batasan, spesifikasi, dan tujuan dari perangkat lunak yang dikembangkan. Menurut Raymond McLeod Schell 2004: 139 metode yang lebih disukai adalah wawancara, dengan alasan : komunikasi dua arah, meningkatkan antusiasme pada proyek, menjalin kepercayaan antara pengguna dan pengembang. 17 2. Desain, merupakan tahapan perancangan sistem yang berfokus pada struktur data, arsitektur perangkat lunak, antarmuka pengguna, dan prosedur pengkodean. Dijelaskan oleh Rosa A.S Shalahuddin 2013: 29 bahwa tahap desain menerjemahkan kebutuhan perangkat lunak pada tahap analisis kebutuhan menjadi program di tahap pengodean. 3. Pengkodean, merupakan tahapan perancangan perangkat lunak menjadi serangkaian program atau unit program. Diperkuat oleh Rosa A.S Shalahuddin 2013: 29 bahwa hasil dari tahap pembuatan kode adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap sebelumnya yaitu tahap desain. 4. Pengujian, merupakan tahapan yang bertujuan untuk menguji hubungan dari fungsi-fungsi perangkat lunak untuk menjamin persyaratan sistem telah terpenuhi. Tahapan ini memastikan keluaran yang dihasilkan telah sesuai. Dijelaskan oleh Sommerville 2007: 67-68 bahwa tahapan model waterfall mengambil kegiatan dasar yang digunakan pada hampir semua pengembangan perangkat lunak, sehingga mudah untuk dipahami terlebih jika hanya digunakan dalam pengembangan perangkat lunak yang tidak besar. Metode waterfall dipilih karena tahapan dalam pengembangan perangkat lunak mudah dipahami dan memiliki struktur alur yang urut dan sistematis. Model air terjun cocok digunakan karena kebutuhan pengguna sudah diketahui dan kemungkinan kecil terjadi perubahan kebutuhan selama pengembangan. Kelebihan dari model waterfall adalah “struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap pengembangan, dan setiap tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan tidak ada tumpang tindih pela ksanaan tahap” Rosa A.S. Shalahuddin, 2013: 31. 18

6. Analisis Kualitas Perangkat Lunak