5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Citra Digital
Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi fx,y yaitu dua dimensi, dimana x dan y merupakan koordinat spasial dan fx,y disebut dengan intensitas atau tingkat
keabuan citra pada koordinat x dan y. Sedangkan image processing adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah atau memanipulasi gambar dalam bentuk dua
dimensi. Image processing dapat juga dikatakan segala operasi untuk memperbaki, menganalisa, atau mengubah suatu gambar Gonzales Woods, 2002.
2.1.1. Grayscaling Grayscaling merupakan proses perubahan nilai pixel dari warna RGB menjadi grey-
level Gonzales Woods, 2002. Pada dasarnya proses ini dilakukan dengan meratakan nilai pixel dari 3 nilai RGB menjadi 1 nilai. Untuk memperoleh hasil yang
lebih baik, nilai pixel tidak langsung dibagi menjadi 3 melainkan terdapat presentasi dari masing-masing nilai tersebut. Untuk mengubah gambar RGB menjadi grayscale
dapat menggunakan rumus Wu 2007 yaitu : Gray = 0.2989 R + 0.5870 G + 0.1140 B
Keterangan : R = Red merah
G = Green hijau B = Blue biru
2.1.2. Binarization Gambar hitam putih relatif lebih mudah dianalisa dibandingkan dengan gambar
berwarna. Wu, 2007. Karena itu sebelum dianalisa, gambar dikonversikan terlebih dahulu menjadi binary image. Proses konversi ini disebut binarization. Dalam proses
binerisasi, warna yang ada dikelompokkan menjadi 0 hitam dan 1 putih. Pengelompokannya berdasarkan pada suatu konstanta ambang batas level. Jika nilai
Universitas Sumatera Utara
6
pixel lebih besar sama dengan level, maka nilai outputnya adalah 1, dan sebaliknya, jika nilai pixel lebih kecil dari level, maka nilai outputnya adalah 0.
2.1.3. Image Thinning Thinning
atau disebut
juga skeletonizing
adalah suatu
metode untuk
merepresentasikan transformasi suatu bentuk gambar ke bentuk graph dengan mereduksi informasi tertentu dalam gambar tersebut Ahmad, 2005. Thinning ini
biasa digunakan untuk mencari bentuk dasar dari suatu gambar dengan menghilangkan informasi yang tidak diperlukan.
2.2. Jaringan Syaraf Biologi