Database Normalisasi KESIMPULAN DAN SARAN

24 MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCPIP, UNIX soket UNIX, atau Named Pipes NT.

10. Lokalisasi

MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.

11. Antar Muka

MySQL memiliki antar muka interface terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API Application Programming Interface. 12. Klien dan Peralatan MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan tool yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.

13. Struktur tabel

MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.

2.14 Database

Menurut Jogiyanto H.M 2005:217 database basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di Universitas Sumatera Utara 25 simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya. Data dalam sebuah database disusun berdasarkan sistem hirarki yang unik, yaitu: 1. Database, yaitu kumpulan file yang saling terkait satu sama lain, misalnya file induk karyawan, file jabatan, file penggajian, dan lain sebagainya. 2. File, yaitu kumpulan dari record yang saling terkait dan memiliki format field yang sama dan sejenis. 3. Record, yaitu kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data individu tertentu. 4. Field, yaitu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat dan lain sebagainya. 5. Byte, yaitu atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field. Huruf tersebut berupa numerik maupun abjad dan karakter khusus. 6. Bit, yaitu bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte. Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2006:102 Universitas Sumatera Utara 26

2.15 Normalisasi

Menurut Abdul Kadir 2009:116 normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokkan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik. Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut: 1. Mengandung redundansi sesedikit mungkin, dan 2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan. Secara umum proses normalisasi dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya: tahap tidak normal, normalisasi tahap satu, normalisasi tahap dua dan normalisasi tahap tiga. Pada tahap yang ketiga biasanya sudah diperoleh tabel yang optimal. 1. Bentuk tidak normal. Pada tahap ini, semua data yang direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi. 2. Normalisasi tahap 1. Pada tahap ini, dibentuk tabel-tabel yang menampung data yang ada dan dikelompokkan berdasarkan suatu karakteristik tertentu. Pada tahap ini harus diusahakan tidak ada field dari satu tabel yang berulang. 3. Normalisasi tahap 2. Pada tahap ini dilakukan penentuan field kunci dari masing-masing tabel. Kunci tersebut harus unik dan dapat mewakili tabel. 4. Normalisasi tahap 3. Pada tahap ini dilakukan penentuan relasi antar tabel, sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel tertentu. Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2006:131 Universitas Sumatera Utara 27

2.16 Kamus Data