Rancangan Aplikasi Polling SMS Pemilihan Ketua PEMA Berbasis Web
BERBASIS WEB
TUGAS AKHIR
WIDYA TRI ASTUTI
112406203
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
(2)
BERBASIS WEB
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
WIDYA TRI ASTUTI 112406203
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
(3)
PERSETUJUAN
Judul : Rancangan Aplikasi Polling SMS Pemilihan Ketua Pema Berbasis Web
Kategori : Tugas Akhir
Nama : Widya Tri Astuti
Nomor Induk Mahasiswa : 112406203
Program Studi : Diploma (D3) Teknik Informatika
Departemen : Matematika
Fakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
Disetujui di
Medan, Juni 2014
Disetujui oleh
Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA Universitas Sumatera Utara
Ketua, Pembimbing,
Dr. Elly Rosmaini, M.Si. Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc. NIP. 19600520 198503 2 002 NIP. 19631106 198902 2 001
(4)
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis mengucapkan ke hadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan, kesempatan dan ilmu pengetahuan pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “RANCANGAN APLIKASI POLLING SMS PEMILIHAN KETUA PEMA BERBASIS WEB”
Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan pada Program Studi Diploma Tiga (D3) Teknik Informatika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang begitu tidak ternilai kepada kedua orang tua yang telah membesarkan dan mendidik penulis dengan segala pengorbanan serta kasih sayang yang tulus, dan telah memberikan banyak dukungan serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Ibu Dra. Normalina Napitupulu, M.Sc selaku dosen pembimbing penulis yang selalu memberikan masukan berbentuk kritik dan saran kepada penulis selama pembuatan tugas akhir ini mulai dari awal sampai dengan selesai, Dr. Elly Rosmaini,M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Bapak Prof.Dr.Tulus,Vordipl.Math.,M.Si.,Ph.D selaku Ketua Departemen Matematika, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan Fakultas MIPA, Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Orangtua penulis yaitu Ayah Fazali dan Ibu Alm.Zainar Aryani, keluarga penulis, teman-teman Kom E 2011, Novita Milva Khalida Batubara dan Doni Alvino yang memberikan semangat dan bantuan untuk penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
(5)
kekurangan dalam penulisan tugas akhir ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi penyempurnaan. Demikian tugas akhir ini saya buat. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.
“Dengan kepercayan dan berikhtiar, setiap air mata yang terjatuh dalam doa akan bernilai harganya, maka lakukanlah bagian kita dengan ulet dan lihatlah, Allah SWT akan menyelesaikan bagian-Nya yang terkadang tak dapat dinalar oleh kita”
Medan, Juni 2014 Penulis,
WIDYA TRI ASTUTI NIM. 112406203
(6)
ABSTRAK
Metode pemilihan pada saat ini masih menggunakan secara konvesional. Di Indonesia ketika diadakan pemilihan Presiden, para pemilih mendatangi tempat pemilihan, kemudian pemilih menunggu antrian untuk melakukan pemilihan. Setelah semua pemilih sudah melaksanakan pemilihan maka suara dihitung satu persatu. Cara ini memerlukan waktu yang cukup lama. Dimana panitia pemilihan harus melakukan pengumpulan data dan penghitungan suara satu persatu dengan melihat kertas pilihan pemilih. Pada saat ini layanan sms sudah bisa dapat digunakan untuk berbagai fasilitas mulai dari info jadwal penerbangan hingga polling SMS. Dengan sistem Polling SMS ini pengumpulan data pilihan dan perhitungan jumlah suara dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem informasi. Sehingga mempermudah panitia dalam melaksanakan tugasnya. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan aplikasi Gammu. Sehingga penulis akan membuat sebuah Sistem Polling SMS sederhana untuk pemilihan ketua PEMA.
(7)
ABSTRACT
The selection method is still using a conventional manner. In Indonesia, when the presidential election was held, the voters went to the polls, then voters waiting in line to make a selection. After all the voters already carry the electoral votes are counted one by one. This method requires a long time. Where the election committee shall perform data collection and counting one by one to see the paper voter choice. At this time sms service can already be used for a variety of facilities ranging from flight schedules information by SMS poll. With this SMS Polling system of data collection and calculation of the amount of sound options can be done automatically by the information system. Thus simplifying the committee in carrying out its duties. The system is built using PHP and uses Gammu application. So I will make a simple SMS Polling System for PEMA conclave.
(8)
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Abstrak vi
Abstract vii
Daftar Isi viii
Daftar Tabel xi
Daftar Gambar xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 3
1.5 Metode Penelitian 4
1.6 Sistematika Penulisan 5
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Landasan Teori 7
2.1.1 Sistem 7
2.1.2 Komponen Sistem 8
2.1.3 Batasan Sistem 9
2.1.4 Lingkungan Luar Sistem 9
2.1.5 Penghubung Sistem 9
2.1.6 Masukan Sistem 10
2.1.7 Keluaran Sistem 10
2.1.8 Pengolahan Sistem 10
2.1.9 Sasaran Sistem 11
2.2 Informasi 11
2.3 Sistem Informasi 12
2.4 Analisis dan Perancangan Sistem 14
2.4.1 Analisis Sistem 14
2.4.2 Perancangan Sistem 15
2.5 Data Flow Diagram (DFD) 16
2.6 Flowchart 18
2.7 Short Message Service (SMS) 18
2.8 SMS Gateway 19
2.9 Website 20
2.10 Internet 20
2.11 Apache Server 21
2.12 PHP (Hypertext Preprocessor) 21
(9)
2.14 Database 24
2.15 Normalisasi 26
2.16 Kamus Data 27
BAB 3 ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem Berjalan 28
3.1.1 Diagram Konteks 28
3.1.2 Data Flow Diagram Level 0 29
3.1.3 Data Flow Diagram Level 1 30
3.1.4 Form Output 31
3.1.5 Form Input 32
3.2 Perancangan Sistem Usulan 33
3.2.1 Diagram Konteks Usulan 33
3.2.2 DFD Level 0 Usulan 34
3.2.3 DFD Level 1 Sistem Usulan 35
3.2.4 Rancangan Output/Laporan 36
3.2.5 Rancangan Input 38
3.2.6 Rancangan User Interface 39
3.2.7 Kamus Data 45
3.2.8 Rancangan Database 45
3.2.9 Struktur User Interface 51
3.2.10 Algoritma Pemrograman 52
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan Sistem 57
4.2 Pembahasan Hasil Sistem 58
4.3 Studi Kelayakan Sistem 69
4.4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem 70
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan 72
5.2 Saran 73
Daftar Pustaka
(10)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Tabel Admin 48
Tabel 3.2 Tabel Direktur 49
Tabel 3.3 Tabel Polling Detail 49
(11)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Komponen DataFlow Diagram menurut Yourdan dan DeMarco 16 Gambar 2.2 Komponen DataFlow Diagram menurut Gene dan Serson 16
Gambar 2.3 Arsitektur SMS Gateway 19
Gambar 3.1 Diagram Konteks Sistem Berjalan 29
Gambar 3.2 DFD Level 0 Sistem Berjalan 29
Gambar 3.3 DFD Level 1 Perhitungan Suara 30
Gambar 3.4 Form Laporan Hasil Pemilihan Ketua PEMA 31
Gambar 3.5 Form Input Calon Ketua PEMA 32
Gambar 3.6 Diagram Konteks Usulan 33
Gambar 3.7 DFD Level 0 Sistem Usulan 34
Gambar 3.8 DFD Level 1 Sistem Usulan, Perhitungan Suara 35
Gambar 3.9 Laporan Hasil Pemilihan 36
Gambar 3.10 Laporan SMS Pemilih 37
Gambar 3.11 Rancangan Form Input Ketua PEMA 38
Gambar 3.12 Rancangan Form Input Pilihan 38
Gambar 3.13 Rancangan Halaman Home 39
Gambar 3.14 Rancangan Halaman Login Administator 40
Gambar 3.15 Rancangan Halaman Administrator 41
Gambar 3.16 Rancangan Halaman Input Ketua PEMA 42 Gambar 3.17 Rancangan Halaman Laporan Hasil Pemilihan 43 Gambar 3.18 Rancangan Laporan Hasil Pilihan SMS 44 Gambar 3.19 Bentuk Unnormal Database 45 Gambar 3.20 Bentuk Normal 1 (1NF) Database 46
Gambar 3.21 Bentuk Normal Kedua (2NF) Database 47
Gambar 3.22 Struktur User Interface 51 Gambar 3.23 Flowchart Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA 52 Gambar 3.24 Halaman 2 Flowchart Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA 53 Gambar 3.25 Halaman 3 Flowchart Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA 53
Gambar 3.26 Halaman 4 Flowchart Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA 54
Gambar 3.27 Halaman 5 Flowchart Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA 54
(12)
ABSTRAK
Metode pemilihan pada saat ini masih menggunakan secara konvesional. Di Indonesia ketika diadakan pemilihan Presiden, para pemilih mendatangi tempat pemilihan, kemudian pemilih menunggu antrian untuk melakukan pemilihan. Setelah semua pemilih sudah melaksanakan pemilihan maka suara dihitung satu persatu. Cara ini memerlukan waktu yang cukup lama. Dimana panitia pemilihan harus melakukan pengumpulan data dan penghitungan suara satu persatu dengan melihat kertas pilihan pemilih. Pada saat ini layanan sms sudah bisa dapat digunakan untuk berbagai fasilitas mulai dari info jadwal penerbangan hingga polling SMS. Dengan sistem Polling SMS ini pengumpulan data pilihan dan perhitungan jumlah suara dapat dilakukan secara otomatis oleh sistem informasi. Sehingga mempermudah panitia dalam melaksanakan tugasnya. Sistem ini dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan aplikasi Gammu. Sehingga penulis akan membuat sebuah Sistem Polling SMS sederhana untuk pemilihan ketua PEMA.
(13)
ABSTRACT
The selection method is still using a conventional manner. In Indonesia, when the presidential election was held, the voters went to the polls, then voters waiting in line to make a selection. After all the voters already carry the electoral votes are counted one by one. This method requires a long time. Where the election committee shall perform data collection and counting one by one to see the paper voter choice. At this time sms service can already be used for a variety of facilities ranging from flight schedules information by SMS poll. With this SMS Polling system of data collection and calculation of the amount of sound options can be done automatically by the information system. Thus simplifying the committee in carrying out its duties. The system is built using PHP and uses Gammu application. So I will make a simple SMS Polling System for PEMA conclave.
(14)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada Era globalisasi seperti sekarang ini dimana kemajuan teknologi komunikasi dan informasi terus berkembang dengan pesat, serta pola kehidupan masyarakat Indonesia yang sudah relatif maju, maka dapat dipastikan bahwa hampir semua orang saat ini sudah memanfaatkan teknologi seluler. SMS (Short Messages Services) adalah layanan atau fasilitas yang diberikan dan dikembangkan oleh operator GSM (Global System of Mobile Communication). Layanan SMS ini merupakan salah satu hasil dari pengembangan aplikasi mobile-phone atau perangkat selular yang berfungsi sebagai media berkomunikasi. Adapun cara komunikasi dengan menggunakan SMS adalah dengan cara mengirimkan pesan singkat yang berupa text atau alphanumeric yang sederhana.
Berdasarkan Informasi di atas dan juga berkembangan Teknologi informasi, maka penulis memiliki ide untuk membangun SMS Gateway yang dapat
(15)
digunakan sebagai sistem Polling. Maka dari itu penulis memilih judul
“Rancangan Aplikasi Polling SMS Pemilihan Ketua PEMA Berbasis Web”.
1.2Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana merancang dan membangun aplikasi polling sms pemilihan ketua pema berbasis web.
1.3Batasan Masalah
Untuk memfokuskan pada tujuan penulisan Tugas Akhir maka penulis membatasi pembahasan Tugas Akhir ini. Adapun yang menjadi pembatasan masalah adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan sistem SMS broadcast berbasis website ini menggunakan Windows sebagai sistem operasi, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan Gammu sebagai perangkat aplikasi SMS.
2. Pengiriman informasi berbasis SMS ini menggunakan tiga sistem antara lain, Info on Demand yaitu menerima pesan dari pengguna (user) berdasarkan format tertentu dan sistem akan membalasnya secara otomatis,
(16)
Sending Message yaitu mengirim pesan berupa informasi kepada pengguna.
3. Tidak semua ponsel mendukung aplikasi ini, hanya ponsel dengan jaringan GSM dan ponsel yang sudah memiliki fungsi untuk dijadikan sebagai modem, sebagai contoh Nokia 3120 classic, Nokia E63, Samsung GT-S3350, LG KM900 atau lebih lengkapnya dapat dilihat di alamat website http://wammu.eu/phones.
4. Perancangan sistem informasi berbasis SMS ini tidak membahas mengenai keamanan data, sosialisasi kata kunci untuk melakukan permintaan data, dan kerahasiaan nomor pengirim.
5. Tahap metode pengembangan yang digunakan dalam pembuatan sistem SMS broadcast berbasis website ini hanya sampai pada batasan testing atau pengujian.
1.4Tujuan Peneliatian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan sebelumnya maka tujuan Tugas Akhir ini adalah:
1. Merancang Sistem SMS Gateway dengan menggunakan GAMMU untuk menampung SMS.
2. Merancang sebuah website sebagai media informasi hasil Polling SMS dan wacana Polling SMS.
(17)
3. Website yang dirancang diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan terhadap suatu wacana.
4. Menerapkan pengetahuan yang di peroleh selama proses perkuliahan, khususnya yang berkaitan dengan Sistem Informasi dan bahasa pemograman PHP.
1.5Metode Penelitian
Metode penelitian adalah langkah-langkah sistematik yang digunakan untuk mengerjakan atau menyelesaikan suatu masalah. Metode penelitian digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan penelitian agar hasil dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang ditentukan sebelumnya.
Metode penelitian yang digunakan penulis untuk meyelesaikan permasalahan yang terjadi di atas adalah:
1. Perencanaan Sistem
Dalam perencanaan sistem dilakukan beberapa tahapan, yaitu: a. Pengamatan dan tinjauan terhadap aplikasi sejenis. b. Pengajuan judul Tugas Akhir kepada pembimbing c. Penyusunan dan Pembuatan proposal Tugas Akhir.
(18)
Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah: a. Studi Pustaka/Literatur
Penulis mencari referensi terkait tentang perancangan dan pembuatan Sistem SMS Gateway dan Sistem Informasi Berbasis Website melalui internet maupun buku.
b. Sampling
Penulis melakukan pengambilan sample Sistem SMS Gateway dan Sistem Informasi Berbasis Website.
3. Perancangan Sistem
Penulis melakukan perancangan sistem secara global dan terinci seperti Perancangan Data Flow Diagram (DFD), Output, Input, Kamus datadanStruktur Algoritma Pemrograman.
1.6Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN
Pembahasan dalam bagian ini berkisar pada latar berlakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan pembahasan, metodologi penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.
(19)
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini merupakan uraian tentang teori-teori, analisa sistem, desain sistem, implementasi dan perangkat lunak yang digunakan
BAB 3 : ANALISA DANPERANCANGAN SISTEM
Pembahasan menguraikan tentang perencanaan pembuatan keseluruhan sistem dalam aplikasi yang akan dibuat.
BAB 4 : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang struktur menu pengujian sistem, instalasi, dan keterangan menu.
BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan yang merupakan pendapat terakhir berdasarkan uraian-uraian sebelumnya dari hasil.
(20)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Landasan Teori
2.1.1 Sistem
Setiap individu memiliki pengertian tersendiri mengenai sistem, demikian halnya dengan para ahli, memiliki pandangan yang berbeda mengenai sistem, di bawah ini merupakan pengertian sistem menurut para ahli.
Menurut Jogiyanto HM (2005:2) sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Kusrini, M.Kom dan Andri Koniyo (2007 : 5) bahwa sistem mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut di definisikan. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan yaitu:
(21)
a. Pendekatan sistem sebagai elemen yang merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu.
b. Pendekatan sistem sebagai prosedur yang merupakan urutan operasi kerja yang biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang ditetapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi yang terjadi.
Berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari beberapa sub-sub sistem yang saling terintegrasi sehingga menciptakan suatu sistem yang kompleks yang saling bekerja sama antara satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 3-5) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan.
2.1.2 Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
(22)
bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai karakteristik dari suatu sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2.1.3 Batasan Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
2.1.4 Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, jika tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
2.1.5 Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan
(23)
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
2.1.6 Masukan Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal. Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
2.1.7 Keluaran Sistem
Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
2.1.8 Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
(24)
2.1.9 Sasaran Sistem
Suatu sistem mempunyai tujuan atau sasaran, kalau sistem tidak mempunyai sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
2.2.Informasi
Sebelum pengertian informasi dibahas lebih lanjut, maka harus dipahami terlebih dahulu pengertian data sebagai entitas pembentuk informasi. Berikut ini adalah pengertian data menurut para ahli :
Data dikumpulkan dari semua sistem fisik dan lingkungan lalu dimasukkan ke dalam basis data. Peranti lunak pemrosesan data mengubah data menjadi informasi bagi manajemen perusahaan dan bagi individu-individu dan organisasi-organisasi di dalam lingkungan perusahaan. Informasi adalah data hasil pemrosesan yang memiliki makna, biasanya menceritakan suatu hal yang belum diketahui. (Raymond McLeod & George P. Schell, 2008 : 10)
Menurut Abdul Kadir (2003 : 31) informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
(25)
Dari pengertian dan pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa data
merupakan fakta berupa nilai, keadaan, sifat yang merepresentasikan keadaan sebenarnya yang selanjutnya digunakan sebagai masukan suatu sistem informasi. Sementara informasi adalah sekumpulan data baik yang sudah diolah maupun masih merupakan data mentah yang memiliki nilai lebih bagi pihak lain yang pada akhirnya digunakan sebagai bahan perbandingan dan bahan dasar untuk mengambil keputusan.
2.3 Sistem Informasi
Raymond McLeod & George P. Schell (2008 : 10) menjelaskan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan.
Menurut Kusrini, M.Kom dan Andri Koniyo (2007 : 9) sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang dipakai oleh suatu perusahaan maupun organisasi yang berfungsi untuk membantu segala aktivitas di dalam perusahaan tersebut dan
(26)
menyediakan informasi yang dibutuhkan dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya.
Menurut Kusrini, M.Kom dan Andri Koniyo (2007 : 9) dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen sistem informasi yaitu:
a. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti printer
dan komputer.
b. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras memproses data.
c. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
d. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi. e. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
f. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
(27)
2.4 Analisis dan Perancangan Sistem
2.4.1 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan suatu tahap menganalisis komponen-komponen yang ada dari suatu sistem serta menguraikannya sehingga dapat diketahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta hambatan-hambatannya dan segera dilakukan perbaikan terhadap sistem yang sedang berjalan atau membuat sistem baru yang lebih kompleks.
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 27-28) tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah (mencakup mendefinisikan input, proses, dan output
dari sistem yang sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).
2. Memahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan membuat definisinya (mendefinisikan input, proses, dan output).
3. Melihat alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan memperhatikan modifikasi sistem tersebut.
4. Memilih salah satu alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya. 5. Mengimplementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah
ditawarkan tersebut.
6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan yang telah dilakukan terhadap sistem.
(28)
2.4.2 Perancangan Sistem
Menurut Hanif Al Fatta (2007:24) Perancangan sistem adalah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi dengan analisis sistem yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap harapannya, dan sebuah sebuah sistem yang diperbaiki.
Menurut Jogiyanto H.M (2005:195) Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, serta menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
Desain sistem terdiri dari beberapa tahapan yaitu:
1. Desain sistem secara global, merupakan rancangan umum dari program aplikasi untuk membuat informasi mengenai isi program secara keseluruhan dari alur program yang dibuat.
2. Desain sistem secara rinci, merupakan penjabaran lebih lengkap dan terinci dari desain sistem secara global.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan perancangan sistem adalah proses penggambaran, pemetaan sebuah perencanaan dari suatu sistem yang akan dikembangkan baik secara konseptual (global) maupun secara terinci.
(29)
2.5 Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005 : 64) data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil.
Komponen Data Flow Diagram menurut Yourdan dan DeMarco
Terminator Proses
Terminator Proses Data Store Alur Data Gambar 2.1 Komponen Data Flow Diagram menurut Yourdan dan DeMarco
Komponen Data Flow Diagram menurut Gene dan Serson
Terminator Proses Data Store Alur Data Gambar 2.2 Komponen Data Flow Diagram menurut Gene dan Serson
Di bawah ini akan dijelaskan komponen-komponen data flow diagram :
1. Terminator
Terminator merupakan entitas diluar sistem yang berkomunikasi /
berhubungan langsung dengan sistem. Terdapat 2 jenis terminator, yaitu :
(30)
Merupakan terminator yang menjadi sumber.
b. Terminator tujuan
Merupakan terminator yang menjadi tujuan data atau informasi sistem.
2. Proses
Komponen proses menggambarkan transformasi input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan.
3. Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi nama dengan kata benda bersifat jamak. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database
yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file
disket dan fileharddisk.
4. Alur Data
Alur data digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau paket data dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.
(31)
2.6 Flowchart
Menurut Kusrini, M.Kom dan Andri Koniyo (2007 : 80) flowchart merupakan bagan yang menunjukkan aliran (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika, digunakan terutama sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
2.7 Short Messages Services (SMS)
Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada sistem komunikasi tanpa kabel, dikembangkan dan distandarisasi oleh suatu badan yang bernama European Telecomunication Standards Institute (ETSI) sebagai bagian dari pengembangan GSM fase 2, yang terdapat pada dokumentasi GSM 03.40 dan GSM 03.38. Fitur SMS ini memungkinkan perangkat Stasiun Seluler Digital (Digital Cellular Terminal, seperti ponsel) untuk dapat mengirim pesan dalam bentuk alphanumeric dan menerima pesan-pesan teks dengan panjang sampai dengan 160 karakter melalui jaringan GSM. Layanan SMS merupakan layanan yang bersifat nonreal time dimana sebuah short message dapat di-submit ke suatu tujuan, tidak peduli apakah tujuan tersebut aktif atau tidak. (Erwin Abdurachim, 2011)
(32)
2.8 SMS Gateway
Menurut Erwin Abdurachim (2011),SMS Gateway adalah aplikasi SMS dimana pesan yang diterima dan dikirimkan menggunakan bantuan Gateway Device terintegrasi dengan database server yang dapat mendistribusikan pesan SMS secara otomatis. (Budidoyo 2010)
Kelebihan SMS Gateway:
1. SMS Gateway merupakan aplikasi berbasis komputer, sehingga dapat diotomatisasi.
2. Dapat menyimpan data dalam jumlah yang banyak karena disimpan di sebuah hardisk server.
(33)
2.9 Website
Website adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik
berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan dengan dokumen lainnya (Hypertext) yang dapat diakses melalui browser. Browser adalah perangkat lunak untuk mengakses halaman-halaman web, seperti Internet
Explorer, Mozila Firefox, Opera, Safari, Google Chrome, dan lain-lain. Informasi
yang disajikan melalui browser dibangun dengan bahasa semi pemrograman
HTML (Hypertext Markup Language), dan kemudian ditingkatkan fungsinya
untuk menyisipkan kode-kode bahasa pemrograman web, seperti PHP, ASP, JSP
dan lain-lain, sehingga mampu menampilkan informasi yang lebih interaktif dan dinamis serta terhubung dengan database (Yuhefizar, 2008 : 159).
2.10 Internet
Secara etimologis, internet berasal dari bahasa Inggris, yakni inter berarti antar dan net berarti jaringan sehingga dapat diartikan sebagai hubungan antarjaringan.
Internet yang merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking
merupakan suatu jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa saling mengakses satu sama lain. Dengan internet, satu komputer dapat berkomunikasi secara langsung dengan komputer lain di berbagai belahan dunia. Satu hal yang merupakan kelebihan internet dibanding media lainnya, yang juga membuat internet
(34)
berkembang sangat pesat adalah internet dapat menembus batas ruang dan waktu.
Internet dapat menembus dimensi kehidupan pemakainya. Ketakter-batasan
internet bisa memberikan servis selama 24 jam sehari dan 365 hari setahun
nonstop. Suatu kelebihan yang tidak dimiliki media lainnya, di samping bisa diakses kapan saja dan dimana saja. (Teguh Wahyono, 2005:1)
2.11 Apache Server
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang
dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows
dan Novell Netware serta platform lainnya) dan bersifat open source yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web ini menggunakan HTTP.
2.12 PHP (Hypertext Preprocessor)
PHP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. Blog, Toko Online, CMS, Forum, dan
(35)
PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag-based seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai akhiran “.php”. (Triswansyah Yuliano, 2007)
2.13 MySQL
Menurut Adityo Pratama (2006) MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual di bawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaanya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL memiliki beberapa keistimewaan, antara lain : 1. Portabilitas
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi. 2. Perangkat Lunak sumber terbuka
MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, di bawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
(36)
3. Multi-user
MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Raga tipe data
MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
6. Perintah dan Fungsi
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
7. Keamanan
MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnet mask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
8. Skalabilitas dan Pembatasan
MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
(37)
MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, UNIX soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Lokalisasi
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
11. Antar Muka
MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12. Klien dan Peralatan
MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool) yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
2.14 Database
Menurut Jogiyanto H.M (2005:217) database (basis data) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di
(38)
simpanan luar komputer dan digunakan perangkat lunak tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen yang penting di sistem informasi, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.
Data dalam sebuah database disusun berdasarkan sistem hirarki yang unik, yaitu:
1. Database, yaitu kumpulan file yang saling terkait satu sama lain, misalnya file
induk karyawan, file jabatan, file penggajian, dan lain sebagainya.
2. File, yaitu kumpulan dari record yang saling terkait dan memiliki format field
yang sama dan sejenis.
3. Record, yaitu kumpulan field yang menggambarkan suatu unit data individu tertentu.
4. Field, yaitu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat dan lain sebagainya.
5. Byte, yaitu atribut dari field yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field. Huruf tersebut berupa numerik maupun abjad dan karakter khusus.
6. Bit, yaitu bagian terkecil dari data secara keseluruhan, yaitu karakter ASCII nol atau satu yang merupakan komponen pembentuk byte. (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2006:102)
(39)
2.15 Normalisasi
Menurut Abdul Kadir (2009:116) normalisasi adalah suatu proses yang digunakan untuk menentukan pengelompokkan atribut-atribut dalam sebuah relasi sehingga diperoleh relasi yang berstruktur baik. Dalam hal ini yang dimaksud dengan relasi yang berstruktur baik adalah relasi yang memenuhi dua kondisi berikut:
1. Mengandung redundansi sesedikit mungkin, dan
2. Memungkinkan baris-baris dalam relasi disisipkan, dimodifikasi, dan dihapus tanpa menimbulkan kesalahan atau ketidakkonsistenan.
Secara umum proses normalisasi dibagi menjadi beberapa tahap, di antaranya: tahap tidak normal, normalisasi tahap satu, normalisasi tahap dua dan normalisasi tahap tiga. Pada tahap yang ketiga biasanya sudah diperoleh tabel yang optimal.
1. Bentuk tidak normal. Pada tahap ini, semua data yang direkam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi.
2. Normalisasi tahap 1. Pada tahap ini, dibentuk tabel-tabel yang menampung data yang ada dan dikelompokkan berdasarkan suatu karakteristik tertentu. Pada tahap ini harus diusahakan tidak ada field dari satu tabel yang berulang. 3. Normalisasi tahap 2. Pada tahap ini dilakukan penentuan field kunci dari
masing-masing tabel. Kunci tersebut harus unik dan dapat mewakili tabel. 4. Normalisasi tahap 3. Pada tahap ini dilakukan penentuan relasi antar tabel,
sehingga akan ditemukan adanya field kunci sekunder pada tabel-tabel tertentu. (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, 2006:131)
(40)
2.16 Kamus Data
Menurut Jogiyanto HM (2005:725) kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.
(41)
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem Berjalan
3.1.1 Diagram Konteks
0 Sistem Pemilihan
Ketua PEMA
Calon Ketua PEMA Data Calon Pemilih
Ketua
Hasil Pemilihan
Panitia Peraturan Laporan
Data Pilihan Data Pemilih
Hasil Pemilihan
Gambar 3.1 Diagram Konteks Sistem Berjalan
Dari diagram konteks diatas, terdapat 3 Entitas. Yakni Entitas Calon Ketua, Entitas Pemilih dan Entitas Panitia. Dimana pada Sistem didapatkan data Calon Ketua PEMA dari Entitas Calon Ketua PEMA, data Pemilih dan data pilihan dari
(42)
Entitas Pemilih dan Peraturan dari Entitas Panitia. Kemudian dari Sistem dikirimkan Hasil Pemilihan kepada Entitas Calon Ketua PEMA dan Entitas Pemilih serta mengirimkan Laporan kepada Panitia.
3.1.2 Data Flow Diagram Level 0
1 Input Data Calon Ketua PEMA
Data Calon
Ketua Calon Ketua
2 Pemilihan
Pemilih Data Calon Ketua
Data Pilihan Pilihan 3 Penghitungan Suara Data Pilihan 4 Laporan Data Hasil Perhitungan
Hasil Penghitungan
Pimpinan Laporan
Data hasil Perhitungan
Data Hasil Perhitungan
Data Calon Ketua
(43)
Dari diagram diatas dapat dilihat proses pertama adalah proses input data calon ketua dimana entitas calon ketua memberikan datanya untuk diproses dan disimpan kedalam database calon ketua. Kemudian dari database calon ketua diberikan kepada entitas pemilih, selanjutnya pemilih mengirimkan data pilihan sehingga terjadi proses pemilihan yang nantinya data pilihan akan disimpan ke database pilihan. Setelah itu dilakukan proses penghitungan suara, dimana data didapat dari data piihan. Kemudian dilanjutkan ke proses pembuatan laporan yang nantinya akan dicatat kedalam database hasil penghitungan dan hasil laporan dikirimkan ke Entitas Panitia, Entitas Pemilih dan Entitas Calon Ketua.
3.1.3 Data Flow Diagram Level 1
3 Penghitungan
Suara
Pilihan Data Pilihan Hasil Penghitungan Hasil Penghitungan Calon Ketua Data Calon
Ketua
Gambar 3.3 DFD Level 1 Perhitungan Suara
Dari diagram diatas dapat dilihat pada saat proses penghitungan suara, data pilihan diambil dari database pilihan dan kemudian data calon ketua diambil dari database calon ketua sehingga dari data pilihan tersebut dihitung jumlah suara setiap calon ketua. Setelah penghitungan selesai, data penghitungan disimpan kedalam database Hasil Penghitungan.
(44)
3.1.4 Form Output
Laporan Hasil Pemilihan Ketua PEMA
Tahun 2014
No Calon Ketua Jumlah Suara
1 2 3 4
Disetujui Oleh,
Ketua Panitia
Diketahui Oleh
Wakil Ketua Panitia
Gambar 3.4 Form Laporan Hasil Pemilihan Ketua PEMA
(45)
3.1.5 Form Input
Biodata Calon Ketua PEMA
NIP :
Nama :
Kelas :
Gambar 3.5 Form Input Calon Ketua PEMA
Form ini diberikan oleh calon Ketua PEMA dan setelah itu deberikan oleh Panitia untuk diseleksi kembali. Setelah itu nama Ketua PEMA keluar di daftar pilihan ketika pemilihan dilaksanakan.
(46)
3.2Perancangan Sistem Usulan
3.2.1 Diagram Konteks Usulan
0 Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA
Administrator Pemilih
-Data Ketua
- Hasil Pemilihan - Laporan
-No Handphone -Data Pilihan
- Hasil Pemilihan
Panitia - Laporan
Gambar 3.6 Diagram Konteks Usulan
Dari diagram diatas terdapat 3 entitas yaitu entitas Administrator, Pemilih dan Panitia. Pada Entitas Pemilih data Pilihan dan data Nomor Handphone dikirimkan ke Sistem dan Hasil Pemilihan diterima dari Sistem. Pada entitas Administrator, Administrator menginputkan data Ketua PEMA kedalam database sistem dan Administrator menerima data Ketua PEMA, Hasil Pemilihan dan Laporan dari Sistem. Sedangkan Entitas Panitia hanya menerima Laporan saja.
(47)
3.2.2 DFD Level 0 Usulan 1 Input Calon Ketua Pemilih 2 Pemilihan
Administaror Data Direktur
Calon Ketua Data Calon Ketua Data Pilihan No. Handphone Pemilih Pilihan Data Pilihan No. Handphone 3 Penghitungan Suara Data Pilihan Data Pemilih Data Calon Ketua Hasil Perhitungan Hasil Polling 3. Laporan Hasil Polling Laporan Hasil Polling Laporan Hasil Polling Laporan Laporan Data Calon Ketua
(48)
Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa data Calon Ketua pertama kali diberikan kepada administrator dan kemudian administrator menginputkan data Calon Ketua ke dalam database.
Kemudian pada proses berikutnya adalah proses pemilihan dimana data pilihan dikirimkan oleh entitas sehingga sistem dapat menyimpan data Pilihan dan data Pemilih berupa nomor handphone pemilih tersebut.
Berikutnya adalah proses perhitungan suara dimana data yang diperlukan adalah data Calon Ketua dan data Pilihan sehingga sistem dapat menghitung perolehan suara masing-masing Calon Ketua dan menginputkannya kedalam database.
Pada proses berikutnya adalah proses Laporan dimana laporan yang dibuat adalah Laporan Hasil Pemilihan Suara dimana datanya didapat dari database Hasil Pemilihan. Dan kemudian Laporan Hasil Pemilihan diberikan kepada Administrator, Calon Ketua dan Pemilih.
3.2.3 DFD Level 1 Sistem Usulan
3 Perhitungan
Suara Pemilih
(49)
Dari Diagram diatas dapat dilihat proses perhitungan suara didapat dari Entitas Pemilih. Entitas pemilih memberikan SMS pilihan ke sistem dan kemudian sistem akan mengolah SMS tersebut untuk mendapatkan pilihan Entitas Pemilih dan menginputkannya kedalam database Polling.
3.2.4 Rancangan Output/Laporan
1. Laporan Hasil Pemilihan
Laporan Hasil Pemilihan Ketua PEMA
Tahun 2014
No Calon Ketua Jumlah Suara
1 2 3 4
Disetujui Oleh,
Ketua Panitia
Diketahui Oleh
Wakil Ketua Panitia
(50)
Laporan hasil pemilihan ini terdiri dari 3 kolom yaitu kolom nomor, nama calon Ketua dan Jumlah Suara. Laporan ini akan ditampilkan di website sehingga semua pengunjung website dapat melihat hasil pemilihan secara langsung
2. Laporan Hasil SMS Pemilih
Laporan Hasil SMS Pemilihan Ketua PEMA
Tahun 2014
No Nomor Handphone Pilihan
1 2 3 4
Disetujui Oleh,
Ketua Panitia
Diketahui Oleh
Wakil Ketua Panitia
Gambar 3.10 Laporan SMS Pemilih
Laporan SMS Pemilih ini terdiri dari sebuah tabel dengan 3 kolom yaitu tabel nomor, nomor handphone dan pilihan. Laporan ini hanya dapat dilihat oleh Administrator dan Calon Ketua sebagai bukti hasil pemilihan.
(51)
3.2.5 Rancangan Input
1. Input Direktur
Input Calon Ketua PEMA
ID Calon Ketua
:
Nama :
Foto :
Gambar 3.11 Rancangan Form Input Ketua PEMA
Pada Form input direktur ini terdapat 2 Text Field, 1 File Upload dan 1 Button. Dimana ID dan Nama menggunakan Text Field, sedangkan Foto menggunakan File Upload.
2. Rancangan Form Pilihan
REG Kode Calon Ketua
Gambar 3.12 Rancangan Form Input Pilihan
Submit browse
(52)
Rancangan Form input pilihan ini berupa text SMS dari masing-masing handphone pemilih. Pemilih hanya perlu mengirimkan SMS dengan format “REG Kode Calon Ketua” dan MySQL akan memproses text pada SMS untuk memvalidasi text SMS tersebut. Setelah di validasi maka data pilihan dan nomor handphone pemilih akan disimpan kedalam database.
3.2.6 Rancangan User Interface
1. Halaman Index/Home
Halaman Utama
Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA Home Profil Pemilihan
Ketua
Admin
---
---
--- Calon Ketua PEMA
--- Copyright @2014 Widya
Gambar 3.13 Rancangan Halaman Home Foto Logo Banner
(53)
2. Halaman Login Administrator
Halaman Utama
Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA Home Profil Pemilihan
Ketua
Admin
Login
ID :
Password :
Calon Ketua PEMA
--- Copyright @2014 Widya
Gambar 3.14 Rancangan Halaman Login Administrator Foto Logo
Submit Banner
(54)
3. Halaman Administrator
Halaman Utama
Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA
Home
Calon Ketua PEMA
Laporan Logout
---
---
--- Calon Ketua PEMA
--- Copyright @2014 Widya
Gambar 3.15 Rancangan Halaman Administrator Foto Logo Banner
(55)
4. Halaman Input Calon Ketua PEMA
Halaman Utama
Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA
Home
Calon Ketua PEMA
Laporan Logout
Input Ketua PEMA
ID
Calon
Ketua :
Nama :
Foto :
Calon Ketua PEMA
---
Copyright @2014 Widya
Gambar 3.16 Rancangan Halaman Input Ketua PEMA Foto Logo
Submit browse
(56)
5. Halaman Laporan Hasil Pemilihan
Halaman Utama
Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA
Home
Calon Ketua PEMA
Laporan Logout
Laporan Hasil Pemilihan Ketua PEMA
Tahun 2014
No Calon Ketua Jumlah Suara
1 2 3 4 Disetujui Oleh, Ketua Panitia Diketahui Oleh
Wakil Ketua Panitia
Calon Ketua PEMA
---
Copyright @2014 Widya
Gambar 3.17 Rancangan Halaman Laporan Hasil Pemilihan
Foto Logo Banner
(57)
6. Halaman Laporan Hasil Pilihan SMS
Halaman Utama
Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA
Home
Calon Ketua PEMA
Laporan Logout
Laporan Hasil SMS Pemilihan Ketua PEMA
Tahun 2014
No Nomor Handphone Pilihan
1 2 3 4 Disetujui Oleh, Ketua Panitia Diketahui Oleh
Wakil Ketua Panitia
Calon Ketua PEMA
---
Copyright @2014 Widya
Gambar 3.18 Rancangan Laporan Hasil Pilihan SMS
Foto Logo Banner
(58)
3.2.7 Kamus Data
1. Admin : {username, password}; 2. Ketua_PEMA : {idketua, nama_ketua, foto}; 3. PollingDetail : {id, no_hp, idketua}
4. PollingResult : {idketua, voices}
3.2.8 Rancangan Database
Berikut ini adalah rancangan database dari sistem informasi pemilihan Ketua PEMA ini.
1. Normalisasi Database a. Bentuk Unnormal
Tabel Sistem Informasi Pemilihan Direktur
Username Password Idketua nama_ketua
Foto Id no_hp Idketua Idketua Voices
(59)
b. Bentuk Normal 1 (1NF)
Pada tabel di atas masih terdapat kelompok berulang yang dapat
dipisahkan ke dalam entitas yang berbeda. Berikut ini adalah bentuk First
Normal Form(1NF)
Admin
username password
Direktur
idketua nama_ketua
foto
Polling
id no_hp idketua
voices
(60)
c. Bentuk Normal ke 2 (2NF)
Admin
Username Password
Direktur
idketua nama_ketua
Foto
Polling Detail
Id no_hp idketua
Polling Result
idketua Voices
(61)
2. Rancangan Tabel
Perancangan Normalisasi terkait dengan perancangan tabel-tabel yang digunakan dalam database. Sebelumnya harus ditentukan field-field serta panjang dan tipe setiap field yang digunakan agar dapat membangun database yang fleksibel dan efisien. Selain itu Primary Key yang digunakan dalam tiap tabel harus ditentukan agar mempermudah relasi anter tabel. Pada perancangan tabel-tabel dalam database berikut ini Primary Key
direpresentasikan dengan tanda ’*’ dan Foreign Key direpresentasikan
dengan tanda ’**’.
Struktur tabel yang dirancang dalam database sebagai berikut : 1) Tabel Admin
Tabel 3.1 Tabel Admin
Field Type Panjang Keterangan
* Username Varchar 15
Username Administrator
Password Varchar 15
Password Administrator
(62)
2) Tabel Direktur
Tabel 3.2 Tabel Direktur
Field Type Panjang Keterangan
* Id_ketua Int 4 ID Calon Ketua PEMA
nama_ketua Varchar 35
Nama Calon Ketua PEMA
Foto Varchar 50
Foto Calon Ketua PEMA
3) Tabel Polling Detail
Tabel 3.3 Tabel Polling Detail
Field Type Panjang Keterangan
* Id Int 8 ID number
no_hp Varchar 15
Nomor handphone pemilih
(63)
4) Tabel Polling Result
Tabel 3.4 Tabel Polling Result
Field Type Panjang Keterangan
** Id_ketua Varchar 4 ID Calon Ketua PEMA
Voices Int 8
Jumlah suara calon direktur
3. Relasi Antar Tabel
(64)
3.2.9 Struktur User Interface
Index
Home Profil Pemilihan Ketua Admin
Hasil Polling
Cara Memilih
Home Admin
Calon Ketua Laporan
Edit Calon Ketua Tambah Calon
Ketua Hasil Polling
SMS Pilihan
(65)
3.2.10 Algoritma Pemrograman
Start
Stop Index
Home
Profil
Pemilihan Ketua
Admin
Home
Profil
Pemilihan Ketua
Admin
1
2
3
4 6
(66)
1
Home T Home
6 F
Gambar 3.24 Halaman 2 Flowchart Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA
2
Profil T Profil
6
F F
(67)
3 Pemilihan Ketua Hasil Pemilihan T Cara Memilih 6
F F T
Hasil Pemilihan
Cara Memilih
Gambar 3.26 Halaman 4 Flowchart Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA
4 Admin 6 F Login T F Username, Password T Cek Login T F 7
(68)
7 Administrator Home Ketua Tambah Ketua Ubah Ketua Hapus Ketua Tambah Ketua Ubah Ketua Hapus Ketua DB Pemilihan Ketua T F F T T T F Laporan Hasil Pemilihan Hasil SMS Pemilih Hasil Pemilihan Hasil SMS Pemilih Cetak Laporan Hasil Pemilihan Cetak Laporan Hasil SMS Pemilih
T T F T 6 Logout F T F
(69)
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1Persiapan Sistem
1. Modem
Pasang modem CDMA sebagai media penerima SMS yang masuk.
(70)
2. Gammu
Install Gammu dan buka windows > services.
Gambar 4.2 Services
Lalu cari Gammu SMSD service kemudian klik kanan pada Gammu SMSD Services lalu klik start.
(71)
4.2Pembahasan Hasil Sistem
Berikut ini pembahasan dan tampilan-tampilan yang ada pada Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA :
1. Halaman Home
Halaman Home merupakan halaman pembuka yang menjadi tampilan awal pada Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA. Berikut ini output dari tampilan Home tersebut.
(72)
2. Halaman Struktur Organisasi
Halaman ini adalah halaman yang menampilkan cara melakukan pemilihan dari Pemilihan Ketua PEMA. Berikut adalah output dari halaman tersebut
(73)
3. Halaman Hasil Polling
Halaman ini adalah halaman yang menampilkan Hasil Polling, dimana jumlah suara didapat dari proses perhitungan suara dari database. Berikut adalah output dari halaman tersebut
(74)
4. Halaman Login Admin
Halaman ini adalah halaman yang menampilkan form login admin agar administrator dapat membuka halaman index administrator. Berikut adalah output dari halaman tersebut
(75)
5. Halaman Index Admin
Halaman ini adalah halaman utama administrator ketika administrator berhasil login. Berikut adalah output dari halaman tersebut
(76)
6. Halaman Tambah Calon Ketua
Halaman ini adalah halaman untuk menambahkan Calon Ketua kedalam database. Berikut adalah output dari halaman tersebut
(77)
7. Halaman Edit Calon Ketua
Halaman ini adalah halaman yang menampilkan data calon ketua yang ada dalam database, dengan halaman ini administrator dapat menyimpan dan megubah data calon ketua yang dipilih administrator. Berikut adalah output dari halaman tersebut.
(78)
8. Halaman Ubah Calon Ketua
Halaman ini adalah halaman untuk mengubah data calon ketua yang dipilih sebelumnya. Berikut adalah output dari halaman tersebut
(79)
9. Halaman Hasil Polling Admin
Halaman ini adalah halaman yang menampilkan Hasil Polling, dimana halaman ini akan menampilkan 2 list. Dimana administrator dapat memilih mencetak laporan dalam bentuk Tabel ataupun dalam bentuk Grafik. Berikut adalah output dari halaman tersebut
(80)
10. Halaman Tabel Hasil Polling
Halaman ini adalah halaman Laporan Hasil Polling dengan bentuk Tabel. Berikut adalah output dari halaman tersebut
(81)
11. Halaman Grafik Hasil Polling
Halaman ini adalah halaman Laporan Hasil Polling dengan bentuk Grafik. Berikut adalah output dari halaman tersebut
Gambar 4.16 Halaman Laporan Grafik Hasil Perolehan SMS Sementara
(82)
4.3Studi Kelayakan Sistem
Berikut ini adalah studi kelayakan Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA: 1) Kelayakan Teknik
Sistem ini mempermudah dalam pencatatan jumlah suara yang dikirimkan oleh pemilih dikarenakan data pilihan langsung disimpan kedalam database. Dan mempermudah dalam penghitungan suara karena jumlah suara di hitung otomatis oleh sistem.
2) Kelayakan Ekonomi
Secara ekonomi sistem informasi menghemat biaya kertas dan biaya operasional lainnya.
3) Kebutuhan Operasional Sistem
Untuk menjalankan Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA, dibutuhkan spesifikasi minimum perangkat lunak dan perangkat keras, antara lain :
a. Perangkat Lunak (Software)
1). Sistem Operasi Windows Xp.
2). PHP, MySQL Server, Apache Server dalam satu paket Software yaitu WAMP Server.
3). Editor PHP (Adobe Dream Weaver, Notepad).
4). Web Browser (Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera) b. Perangkat Keras (Hardware)
(83)
2). RAM (Memory) minimal 256 MB. 3). HDD 20 GB.
4). Monitor, Keyboard, dan Mouse. 5). Komputer (PC).
6). Modem Huawei model E156G
4.4Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Pada bagian ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem ini. Berdasarkan hasil evaluasi dan uji coba, kelebihan dan kekurangan sistem dijelaskan di bawah ini.
1. Kelebihan Sistem
Adapun kelebihan-kelebihan dari Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA adalah :
a. SMS masuk yang langsung di validasi oleh sistem. b. Pencatatan pilihan suara yang otomatis oleh sistem. c. Penghitungan suara yang dilakukan otomatis oleh sistem.
d. Pembuatan laporan hasil pemilihan dalam bentuk tabel maupun grafik. e. Pencarian laporan SMS Pilihan berdasarkan tanggal yang diinputkan
(84)
Adapun kekurangan-kekurangan dari Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA ini adalah :
1. Pengubahan password admin harus dari phpmyadmin.
2. Informasi Calon Ketua masih sebatas Nama dan Foto Calon Ketua saja.
3. Fungsi backup pada aplikasi dan backup file masih terbatas pada backup database dan harus dilakukan secara manual.
(85)
BAB 5
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Dari uraian bab satu sampai dengan bab empat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem Informasi ini menggunakan modem Huawei model E156G untuk
menampung SMS dari Pemilih.
2. Sistem Informasi ini hanya dapat berjalan pada Sistem Operasi Windows. 3. Sistem Informasi ini menggunakan 1 Database, 4 Tabel digunakan untuk
Website dan 17 Tabel untuk Aplikasi Gammu .
4. Sistem Informasi ini dapat menambahkan data Calon Ketua yang baru tanpa batasan jumlah Calon Ketua yang akan diinputkan.
5. Sistem Informasi ini dapat membuat Laporan dalam bentuk Tabel dan Bentuk Grafik sesuai tanggal yang diinginkan.
6. Perintah Trigger digunakan untuk melakukan otomatisasi penginputan data polling setiap tabel inbox yang ditambahkan.
(86)
5.2Saran
Sistem Informasi Pemilihan Ketua Pema berbasis SMS ini masih mempunyai banyak kekurangan dan dapat dikembangkan lebih baik lagi. Di bawah ini adalah beberapa saran untuk pengembangan Sistem Informasi Pemilihan Ketua Pema berbasis SMS:
1. Sistem Informasi ini tidak mencatat data pemilih sehingga biodata pengirim SMS tidak diketahui.
2. Sistem Informasi ini masih menggunakan satu ID administrator saja. 3. Sistem Informasi tidak bisa merespon kegagalan pengiriman SMS pemilih. 4. Masalah jaringan kartu GSM tidak bisa diatasi oleh sistem.
(87)
Al-Fatta Hanif, 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.
Membuat SMS POLLING Sederhana. (2009, 04 22). Retrieved 04 14, 2012, fromTeknoKompas.com http://tekno.kompas.com/read/2009/04/22/10414075/Membuat.
SMS.POLLING.%20Sederhana
Y.B., M. (2004). Trik Membangun Situs Menggunakan PHP dan MySQL. Jakarta: Elex Media Komputindo.
(1)
69
4.3Studi Kelayakan Sistem
Berikut ini adalah studi kelayakan Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA: 1) Kelayakan Teknik
Sistem ini mempermudah dalam pencatatan jumlah suara yang dikirimkan oleh pemilih dikarenakan data pilihan langsung disimpan kedalam database. Dan mempermudah dalam penghitungan suara karena jumlah suara di hitung otomatis oleh sistem.
2) Kelayakan Ekonomi
Secara ekonomi sistem informasi menghemat biaya kertas dan biaya operasional lainnya.
3) Kebutuhan Operasional Sistem
Untuk menjalankan Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA, dibutuhkan spesifikasi minimum perangkat lunak dan perangkat keras, antara lain :
a. Perangkat Lunak (Software) 1). Sistem Operasi Windows Xp.
2). PHP, MySQL Server, Apache Server dalam satu paket Software yaitu WAMP Server.
3). Editor PHP (Adobe Dream Weaver, Notepad).
4). Web Browser (Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera) b. Perangkat Keras (Hardware)
(2)
2). RAM (Memory) minimal 256 MB. 3). HDD 20 GB.
4). Monitor, Keyboard, dan Mouse. 5). Komputer (PC).
6). Modem Huawei model E156G
4.4Kelebihan dan Kekurangan Sistem
Pada bagian ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sistem ini. Berdasarkan hasil evaluasi dan uji coba, kelebihan dan kekurangan sistem dijelaskan di bawah ini.
1. Kelebihan Sistem
Adapun kelebihan-kelebihan dari Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA adalah :
a. SMS masuk yang langsung di validasi oleh sistem. b. Pencatatan pilihan suara yang otomatis oleh sistem. c. Penghitungan suara yang dilakukan otomatis oleh sistem.
d. Pembuatan laporan hasil pemilihan dalam bentuk tabel maupun grafik. e. Pencarian laporan SMS Pilihan berdasarkan tanggal yang diinputkan
2. Kekurangan Sistem
(3)
71
Adapun kekurangan-kekurangan dari Sistem Informasi Pemilihan Ketua PEMA ini adalah :
1. Pengubahan password admin harus dari phpmyadmin.
2. Informasi Calon Ketua masih sebatas Nama dan Foto Calon Ketua saja.
3. Fungsi backup pada aplikasi dan backup file masih terbatas pada backup database dan harus dilakukan secara manual.
(4)
BAB 5
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Dari uraian bab satu sampai dengan bab empat dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Sistem Informasi ini menggunakan modem Huawei model E156G untuk
menampung SMS dari Pemilih.
2. Sistem Informasi ini hanya dapat berjalan pada Sistem Operasi Windows. 3. Sistem Informasi ini menggunakan 1 Database, 4 Tabel digunakan untuk
Website dan 17 Tabel untuk Aplikasi Gammu .
4. Sistem Informasi ini dapat menambahkan data Calon Ketua yang baru tanpa batasan jumlah Calon Ketua yang akan diinputkan.
5. Sistem Informasi ini dapat membuat Laporan dalam bentuk Tabel dan Bentuk Grafik sesuai tanggal yang diinginkan.
6. Perintah Trigger digunakan untuk melakukan otomatisasi penginputan data polling setiap tabel inbox yang ditambahkan.
(5)
73
5.2Saran
Sistem Informasi Pemilihan Ketua Pema berbasis SMS ini masih mempunyai banyak kekurangan dan dapat dikembangkan lebih baik lagi. Di bawah ini adalah beberapa saran untuk pengembangan Sistem Informasi Pemilihan Ketua Pema berbasis SMS:
1. Sistem Informasi ini tidak mencatat data pemilih sehingga biodata pengirim SMS tidak diketahui.
2. Sistem Informasi ini masih menggunakan satu ID administrator saja. 3. Sistem Informasi tidak bisa merespon kegagalan pengiriman SMS pemilih. 4. Masalah jaringan kartu GSM tidak bisa diatasi oleh sistem.
(6)
Al-Fatta Hanif, 2007, Analisis & Perancangan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta. Membuat SMS POLLING Sederhana. (2009, 04 22). Retrieved 04 14, 2012, fromTeknoKompas.com http://tekno.kompas.com/read/2009/04/22/10414075/Membuat.
SMS.POLLING.%20Sederhana
Y.B., M. (2004). Trik Membangun Situs Menggunakan PHP dan MySQL. Jakarta: Elex Media Komputindo.