Hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare pada Hubungan antara kualitas fisik air bersih dengan kejadian diare pada

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Kejadian Diare pada Balita Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2009 Responden Kejadian diare f 1. Diare 2. Tidak diare 43 17 71,7 28,3 Total 60 100 Berdasarkan Tabel 12. diketahui bahwa kejadian diare pada responden, yaitu sebanyak 43 balita 71,7 dan yang tidak mengalami diare, yaitu sebanyak 28,3.

C. Analisis Bivariat

Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi square χ². Adanya hubungan dengan kejadian diare pada balita ditunjukkan dengan nilai p 0,05.

1. Hubungan antara sumber air minum dengan kejadian diare pada

balita di wilayah kerja Puskesmas Nogosari tahun 2009 Pengujian secara statistik antara variabel sumber air minum dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali tahun 2009 ditampilkan pada Tabel 13. Tabel 13. Hasil Hubungan antara Sumber Air Minum dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2009 Kejadian diare Diare Tidak diare Total p Sumber air minum f f f Terlindung 6 10 10 16,6 16 26,7 Tidak terlindung 37 61,7 7 11,7 44 73,3 Total 43 71,7 17 28,3 60 100 0,001 Berdasarkan Tabel 13. diketahui bahwa sumber air minum yang tidak terlindung pada responden dengan kejadian diare pada balita sebanyak 44 responden 73,3. Hasil analisis statistik menunjukkan nilai p-value = 0,001 ≤ 0,05 berarti disimpulkan ada hubungan antara sumber air minum yang dikonsumsi dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali tahun 2009.

2. Hubungan antara kualitas fisik air bersih dengan kejadian diare pada

balita di wilayah kerja Puskesmas Nogosari tahun 2009 Pengujian hubungan antara kualitas fisik air bersih dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali tahun 2009. Hasil selengkapnya dapat dijelaskan pada Tabel 14. Tabel 14. Hasil Hubungan antara Kualitas Fisik Air Bersih dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali Tahun 2009 Kejadian diare Diare Tidak diare Total p Kualitas fisik air bersih f f f Memenuhi 19 31,7 10 16,6 29 48,3 Tidak memenuhi 24 40 7 11,7 31 51,7 Total 43 71,7 17 28,3 60 100 0,307 Berdasarkan Tabel 14 diketahui bahwa kualitas fisik air bersih yang memenuhi syarat pada responden dengan kejadian diare sebanyak 29 orang 48,3 dan yang tidak memenuhi syarat sebanyak 31 orang 51,7. Hasil statistik menunjukkan nilai p-value = 0,307 ≥ 0,05 berarti kesimpulan yang diambil adalah tidak ada hubungan antara kualitas fisik air bersih dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Nogosari Kabupaten Boyolali tahun 2009.

3. Hubungan antara kepemilikan jamban dengan kejadian diare pada