HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Anggit Ginanjar Prastyo Aji
Universitas Kristen Satya Wacana
Email: 942016014@student.uksw.edu
Abstract
The background of this research is based on the lack of students motivation in learning. The
lack of student motivation can influenced by many factors, one of them is social environment
of the school. The social environment of the school is a real relationship between humans,
interaction between learners and educators with other people who are involved in
theinteraction of education in schools. The social environment can affect student’s learning
motivation in the school. The purpose of this study are to describes the social environment of
the school, describing the student’s learning motivation and the relationship between the
social environments to motivate students to learn in school. This research is quantitative
correlation type with 28 research subjects students who studying in SDN 2 Greges. The
results of this study can showing that there is a significant relationship between social
environment of the school with student’s learning motivation.
Keywords: social environment of school, learning motivation, students
Pendahuluan

diselenggarkan di lingkungan keluarga.


Menurut UU No. 20 Tahun 2003
tentang

Sisdiknas,

penyelenggaraan

Jalur

pendidikan

diselenggarakan

non
di

formal
lingkungan


pendidikan dapat diselenggarakan melalui

masyarakat yang terdiri atasa berbagai

jalur pendidikan sekolah atau yang di

satuan dan jenis program.

sebut dengan pendidikan formal dan jalur

Strategi pembelajaran adalah suatu

pendidikan luar sekolah yang di kenal

kegiatan

dengan

dan


dikerjakan guru dansiswa agar tujuan

pendidikan Informal. Jalur pendidikan

pembelajaran dapat tercapai secara efektif

formal diselenggarakan di sekolah dan

dan efisien. menyebutkan bahwa strategi

jalur

pembelajaran itu adalah suatu set materi

pendidikan

pendidikan

nonformal


nonformal

pembelajaran

prosedur

yang

pembelajaran

harus

diselenggarkan di lingkungan masyarakat

dan

yang

sedangkan jalur pendidikan informal


digunakan secara bersama-sama untuk

menimbulkan hasil belajar pada siswa.

kurang bervariatif maka motivasi belajar

Dari kedua pengertian tersebut dapat

siswa di sekolah ini masih tergolong rendah.

disimpulkan bahwa strategi pembelajaran

Menurut Astori (2009: 184) seorang siswa

adalah suatu kegiatan perencanaan yang

dapat dikatakan memiliki motivasi rendah

dilaksanakan secara bersama-sama antara


apabila

guru dan siswa untuk mencapai tujuan

kurang,

pembelajaran secara optimal, demikian

mengerjakan

adalah beberapa kutipan dari Kemp dan

membawa beban berat, sulit untuk bisa

Hans.

jalan

perhatian


terhadap

pelajaran

juang

kurang,

seperti

diminta

semangat
sesuatu

sendiri

ketika

diberikan


tugas,

Sekolah Dasar Negeri 2 Greges

memiliki ketergantungan kepada orang

merupakan salah satu sekolah negeri di

lain, mereka bisa jalan kalau sudah

Kecamatan

ini

‘dipaksa’, daya konsentrasi rendah, mereka

Model

cenderung menjadi pembuat kegaduhan,


pengajarannya pun sebagaimana yang

dan mudah berkeluh kesah dan pesimis

lazim diterapkan dalam standar pendidikan

ketika menghadapi kesulitan.

didirakan

Tembarak.
pada

tahun

Sekolah
1974.

yaitu dengan metode pembelajaran yang


Sejalan dengan pendapat diatas,

efektif dan relavan. Di sekolah ini

Ahmadi, dkk (2010: 83) mengatakan,

disediakan perpustakaan. Dan siswa juga

seseorang

diwajibkan

tampak acuh tak acuh, mudah putus asa,

untuk

perpustakaan

paling


mengunjungi
tidak

tiga

kali

seminggu.
hasil

wawancara

motivasinya

lemah,

perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran,
suka

Berdasarkan

yang

menganggu

kelas,

sering

meninggalkan pelajaran akibatnya banyak

penulis dengan Kepala Sekolah SDN 2,

mengalami

diperoleh data bahwa tercatat 104 orang

wawancara kedua penulis pada tanggal 9

siswa yang berasal dari berbagai daerah

Oktober 2016 dengan salah satu pengajar

sekitar desa Banjar (data ini merupakan

yaitu Nurhayati.

data sekunder).

kesulitan

belajar.

Hasil

Diperoleh gambaran bahwa motivasi

Latar belakang pendidikan siswa di

belajar siswa cukup rendah, dilihat dari

SDN 2 Greges bermacam-macam, ada yang

kehadiran siswa mengikuti kegiatan belajar

sebelumnya mengenyam pendidikan di TK,

mengajar di sekolah yang cukup rendah.

ada juga yang di playgroup, bahkan ada juga

Kemauan siswa untuk belajar mandiri

yang langsung ke SD tidak melalui TK.

dalam pelajaran juga masih rendah. Selain

Jumlah siswa di sekolah ini cukup banyak,
mengingat

sistem

pembelajaran

masih

itu, perhatian dan keaktifan siswa ketika

kegiatan pembelajaran berlangsung juga

yang akrab dengan guru maupun dengan

masih kurang. Lebih lanjut Kepala Sekolah

teman sekelas.

mengatakan bahwa pada umumnya siswa
yang

baru

masuk

sekolah

memiliki

motivasi belajar yang cukup tinggi.

Selain guru dan siswa, kegiatan
belajar juga dipengaruhi oleh keadaan
masyarakat di sekitar sekolah. Syah (2012:

Tingginya motivasi belajar siswa

154) mengatakan masyarakat dan teman

dapat dipengaruhi oleh berbagai hal salah

sepermainan siswa juga mempengaruhi

satunya

di

kegiatan belajar siswa. sejalan dengan

sekolah tempat siswa belajar. Dalyono

pendapat tersebut, Djaali (2012: 100)

(2001: 133) mengatakan, lingkungan sosial

mengungkapkan, apabila di sekitar tempat

ialah

yang

tinggal keadaan masyarakat terdiri atas

mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan

orang-orang yang berpendidikan, terutama

sosial ada yang diterima secara langsung

anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi

dan ada yang tidak langsung. Pengaruh

dan

langsung seperti dalam pergaluan sehari-

mendorong anak lebih giat belajar.

adalah

semua

lingkungan

sosial

orang/manusia

moralnya

hari, seperti keluarga, teman-teman, kawan
sekolah dan sepekerjaan dan sebagainya.
Pengembangan hubungan sosial di

baik,

Masyarakat
lingkungan

hal

sebagai

sosial

ini

akan

salah

sekolah

satu

memiliki

beberapa peranan terhadap sekolah. Ihsan

dalam kelas baik antara siswa dengan guru

(1996:

maupun antara sesama siswa sangatlah

masyarakat terhadap sekolah antara lain:

penting

(1) Pengawasan, masyarakat terlibat juga

untuk

meningkatkan

aktifitas

104)

mengatakan

belajar. Dembo dalam Prayitno (1989:147)

dalam

mengemukakan, siswa butuh pengakuan

(social control); (2) Pemberi bantuan

dari guru dan teman-temannya sebagai

berupa

pembiayaan

sumber motivasi dalam belajar. Banyak

gedung,

sarana

siswa yang bergairah dan menampakkan

Penyedia narasumber; (4) Masyarakat

aktifitas yang tinggi dalam belajar bukan

sebagai laboratorium atau sumber belajar.

karena

memiliki

dan

terhadap
sekolah

sekolah
seperti

prasarana);

(3)

berprestasi,

Tujuan penelitian ini adalah (1)

tetapi karena sokongan sosial. Siswa-siswa

untuk mendeskripsikan lingkungan sosial

seperti ini sangat membutuhkan sokongan

sekolah,

sosial

Mereka

belajar siswa di sekolah, dan (3) untuk

menampakkan kegairahan dalam belajar

melihat hubungan antara lingkungan sosial

jika mereka mempunyai hubungan sosial

sekolah dengan motivasi belajar siswa di

dalam

motivasi

pengawasan

peranan

belajar.

(2)

mengambarkan

Sekolah Dasar Negeri 2 Greges.

motivasi

Untuk menggambarkan lingkungan
Metode Penelitian

sosial sekolah dan motivasi belajar siswa

Penelitian ini merupakan penelitian

digunakan analisis SPSS. Selanjutnya

kualitatif jenis korelasi. Menurut Yusuf

untuk melihat hubungan antara variabel (x)

(2005:

dan variabel (y) menggunakan rumus

84)

penelitian

korelasional

merupakan suatu tipe penelitian yang

product moment pada program SPSS 22.0.

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

Hasil dan Pembahasan

hubungan antara dua variabel atau lebih.

Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini variabel yang akan

Data tentang lingkungan sosial

diteliti yaitu lingkungan sosial sebagai

Sekolah Dasar Negeri 2 Greges yang

variabel (X) dengan motivasi belajar siswa

berhasil

sebagai variabel (Y).

sebanyak 28 orang secara kunatitatif.

Populasi yang digunakan dalam

Untuk

dikumpulkan
mengumpulkan

dari

sampel

data

tersebut

penelitian ini adalah seluruh siswa yang

penulis telah menyebarkan angket kepada

sudah memasuki di salah satu Sekolah

peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 2

Dasar Negeri dan terdaftar pada tahun

Greges dengan menggunakan pengolahan

ajaran 2016/2017 yang berjumlah 28

data menggunakan program SPSS version

orang. Menurut Arikunto ( 1992: 112 )

22.0 sebagai brikut:

bahwa apabila subjeknya kurang dari 100
lebih

baik

diambil

penelitiannya
populasi,

semua

merupakan

selanjutnya

jika

sehingga
penelitian

Correlations

Spear lingkunga
man's n
rho

jumlah

N
motivasi

subjeknya besar dapat diambil antara 1015% atau 20-25% atau lebih. Karena
jumlah populasi lebih dari seratus maka

Jenis data yang diperlukan dalam
lingkungan

adalah

,026

28

28

-,370*

1,000

,026

.
28

Berdasarkan hasil pengolahan data
menggunakan SPSS 22.0 menunjukkan

berjumlah 28 orang.
ini

Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)

.

N
28
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

semua populasi dijadikan sampel yang

penelitian

Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)

lingkunga motivas
n
i
1,000
-,370*

data

mengenai

sosial sekolah dan motivasi

belajar siswa di sekolah. Adapun sumber
data dalam penelitian ini adalah siswa
yang ada di Sekolah Dasar Negeri 2
Greges yang berjumlah 28 orang.

bahwa hubungan lingkungan sosial dengan
motivasi belajar siswa signifikan. Hal
tersebut

dapat

dilihat

dari

tabel

korelasional yang menunjukan angka .026,
yang

berarti

ada

hubungan

antara

lingkungan sosial dengan motivasi belajar
siswa.

Dari

hasil

proses

analisis

Pembahasan

mengunakan program SPSS 22.0 dapat

Gambaran Lingkungan Sosial Sekolah

diketahui

Dasar Negeri 2 Greges

lingkungan sosial dengan motivasi belajar

Berdasarkan temuan penelitian dan

bahwa

hubungan

antara

siswa signifikan (baik).

hasil pengolahan data tentang gambaran

Djamarah

(2010:

152)

lingkungan sosial Sekolah dilihat dari

mendefiisikan

tenaga pendidik, hubungan sesama siswa,

suatu gejala psikologis dalam bentuk

dan masyarakat disekitar sekolah. Dalam

dorongan yang timbul pada diri seseorang

hasil penelitian terlihat dari hasil analisis

sadar atau tidak sadar untuk melakukan

SPSS,

bahwa

suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

lingkungan sosial ada hubungan yang

Selanjutnya Djamarah (2011: 148) juga

signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil

mengemukakan

analisis

belajar

dapat

dikemukakan

menggunakan

program

SPSS

bahwa

motivasi

bahwa

mengajar,

dalam

motivasi

adalah

proses
sangat

dengan taraf signifikan (1-tailed) sebesar .

diperlukan, sebab seseorang yang tidak

026.

mempunyai motivasi dalam belajar pasi
Dalyono (2001: 133) mengatakan,

lingkungan

semua

Motivasi dapat lahir dari dalam

orang/manusia lain yang mempengaruhi

individu itu sendiri yang dapat juga disebut

kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada

dengan

yang kita terima secara langsung dan ada

motivasi yang lahir dari lingkungan atau

yang tidak langsung.

luar adalah motivasi ekstirnsik. Sardiman

Dari

sosial

adalah

tidak akan melakukan kegiatan balajar.

penjelasan

intrinsik,

sedangkan

dapat

(2009: 91) mengemukakan bahwa di

disimpulkan lingkungan sosial di Sekolah

dalam kegiaan belajar mengajar peranan

Dasar Negeri 2 Greges seperti tenaga

motivasi baik intrinsik maupun eksrinsik

pendidik, pergaulan sesama siswa serta

sangat

masyarakat disekitar lingkungan sekolah

motivasi

sudah termasuk baik. Hal ini tentu juga

mengembangkan aktivitas dan inisiatif,

akan

dapat

berpengaruh

pembelajaran

yang

diatas

motivasi

pada

kegiatan

dilaksanakan

sekolah tersebut.

di

diperlukan.
setiap

pelajar

mengarahkan

ketekunan

Dengan
akan

dan

adanya
dapat

memelihara

dalam melakukan kegiatan

belajar. Berdasarkan beberapa uraian ditas
maka dapat disimpulkan bahwa motivasi

Gambaran Motivasi Belajar Siswa

belajar merupakan alat penggerak dan
pendorong

seseorang

untuk

dapat

melakukan pembelajaran, motivasi yang

kondisi

muncul dapat dibagi menjadi dua yaitu

mencakup

motivasi muncul dari diri sendiri yang

intelektual, dan nilai-nilai yang lainnya.

dapat disebut motivasi intrinsik sedangkan

Lingkungan sosial merupakan lingkungan

motivasi yang muncul dari luar dapat

pergaulan antar manusia, pergaulan antar

disebut sebagai motiasi ekstrinsik.

pendidik dan peserta didik, serta orang-

Dari analisis data diatas dapat
diperoleh gambaran motivasi siswa di

orang

lingkungan.

Lingkungan

lingkungan

lainnya

yang

fisik,

terlibat

ini

sosial,

dalam

kependidikan.

sekolah ini sudah baik yang terliha dari

Slameto

(2010:

66)

adanya kemauan untuk belajar, tigginya

mengungkapkan, di dalam relasi guru

keinginan dan hasrat serta usaha siswa

dengan siswa yang baik, siswa akan

dalam belajar.

menyukai gurunya juga akan menyukai
mata pelajaran yang diberikannya sehingga

Hubungan Antara Lingkungan Sosial

siswa

berusaha

mempelajari

sebaik-

Sekolah dengan Motivasi Belajar Siswa

baiknya. Selain itu, Slameto (2010: 99)

di Sekolah Dasar Negeri 2 Greges

juga mengungkapkan ada empat hal yang

Berdasarkan hasil analisis data

dapat dikerjakan guru dalam memberikan

yang telah diperoleh penulis, ditemukan

motivasi ini yaitu (1) membangkitkan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan

dorongan kepada siswa untuk belajar, (2)

antara kedua variabel. Hal ini terbukti dari

menjelaskan secara konkret kepada siswa

hasil analisis data yang menunjukkan

apa yang dapat dilakukan pada akhir

bahwa dalam proses analisis SPSS 22.0

pengajaran,

menunjukkan taraf signifikan .026, itu

terhadap prestasi yang dicapai sehingga

berarti hipotesis diterima.

dapat merangsang untuk mencapai prestasi

Slameto dalam Djamarah (2011:
13) merumuskan belajar merupakan suatu
memperoleh

ganjaran

membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Komponen lain dalam lingkungan

perubahan

sosial sekolah yang ikut mempengaruhi

tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

motivasi belajar siswa adalah hubungan

sebagai hasil pengalaman individu itu

sesama siswa di sekolah. Sejalan dengan

sendiri

dengan

pendapat Hamalik (2011: 104) yang

lingkungannya. Dengan demikian dapat

mengatakan, hubungan-hubungan pribadi

disimpulkan

saling aksi dan mereaksi, penerimaan

dalam
bahwa

suatu

memberikan

yang lebih baik di kemudian hari dan, (4)

proses usaha yang dilakukan individu
untuk

(3)

interaksi
kegiatan

belajar

mengajar tidak dapat dipisahkan dengan

oleh

anggota

kelompok,

kerjasama

dengan teman-teman sekelompok akan

Semakin baik keadaan lingkungan

menentukan perasan puas dan rasa aman

sosial

di

semakin tinggi motivasi siswa untuk

sekolah.

Hal-hal

ini

sangat

berpengaruh pada kelakuan dan motivasi

belajar.

belajarnya. Lingkungan Sosial dalam

Saran

penelitian ini terdiri dari tenaga pendidik,
teman

sebaya

mengakibatkan

Sehubungan dengan kesimpulan
penelitian, maka penulis mengemukakan

sekitar

beberapa saran, yaitu diharapkan Kepala

tersebut

Sekolah dan tenaga pendidik lainnya untuk

mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

meningkatkan kedekatan dan hubungan

Karena lingkungan sosial yang sebagian

yang baik dengan semua peserta didik,

besar

menyampaikan materi dengan menarik,

sekolah.

yang

tinggal

Lingkungan

sudah

tercapainya
Sehingga

siswa

akan

dan

masyarakat

sesama

seklah

sosial

baik,

mengakibatkan

motivasi
dapat

di

belajar

siswa.

menggunakan

disimpulkan

bahwa

pembelajaran

berbagai
yang

metode

menarik,

serta

lingkungan sosial sangat mempengaruhi

memberikan penilaian terhadap kemajuan

motivasi belajar siswa.

yang dialami oleh siswa. Diharapkan
kepada

semua

siswa

semangat

untuk

terus

Kesimpulan dan Saran

meningkatkan

dan motivasi

Kesimpulan

dalam belajar, membina hubungan yang

Berdasakan hasil penelitian dan

baik dengan semua tenaga pengajar/guru,

pembahasan tentang hubungan antara

sesama siswa serta semua masyarakat di

lingkungan

dengan

sekitar sekolah. Diharapkan kepada semua

motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar

siswa untuk lebih rajin dan serius dalam

Negeri 2 Greges, diperoleh kesimpulan

mengikuti

lingkungan sosial sekolah sudah baik.

sekolah. Karena terdapat hubungan yang

Motivasi belajar siswa di sekolah ini juga

signifikan antara lingkungan sosial dengan

sudah baik. Hal ini terbukti dari hasil

motivasi belajar, maka hendaknya semua

penelitian yang mengungkapkan bahwa

pihak yang terkait dapat menciptakan

adanya proses analisis yang dihasilkan

suasana lingkungan yang kondusif serta

oleh

menyenangkan.

sosial

program

sekolah

SPSS

22.0

yang

menunjukkan taraf signifikan .026 yang
berarti ada hubungan antara lingkungan
sosial dengan motivasi belajar siswa.

kegiatan

pembelajaran

Sehingga

dapat

meningkatkan motivasi belajar siswa.

di

juga

Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Djaali. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Djamarah, Saiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ihsan, Fuad. 1996. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Prayitno, Elida. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Sardiman. 2009. Interaksi dan motivasi belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rase Grafindo
Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. FIP IKIP Padang.