HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN
HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN SOSIAL DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Anggit Ginanjar Prastyo Aji
Universitas Kristen Satya Wacana
Email: 942016014@student.uksw.edu
Abstract
The background of this research is based on the lack of students motivation in learning. The
lack of student motivation can influenced by many factors, one of them is social environment
of the school. The social environment of the school is a real relationship between humans,
interaction between learners and educators with other people who are involved in
theinteraction of education in schools. The social environment can affect student’s learning
motivation in the school. The purpose of this study are to describes the social environment of
the school, describing the student’s learning motivation and the relationship between the
social environments to motivate students to learn in school. This research is quantitative
correlation type with 28 research subjects students who studying in SDN 2 Greges. The
results of this study can showing that there is a significant relationship between social
environment of the school with student’s learning motivation.
Keywords: social environment of school, learning motivation, students
Pendahuluan
diselenggarkan di lingkungan keluarga.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003
tentang
Sisdiknas,
penyelenggaraan
Jalur
pendidikan
diselenggarakan
non
di
formal
lingkungan
pendidikan dapat diselenggarakan melalui
masyarakat yang terdiri atasa berbagai
jalur pendidikan sekolah atau yang di
satuan dan jenis program.
sebut dengan pendidikan formal dan jalur
Strategi pembelajaran adalah suatu
pendidikan luar sekolah yang di kenal
kegiatan
dengan
dan
dikerjakan guru dansiswa agar tujuan
pendidikan Informal. Jalur pendidikan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif
formal diselenggarakan di sekolah dan
dan efisien. menyebutkan bahwa strategi
jalur
pembelajaran itu adalah suatu set materi
pendidikan
pendidikan
nonformal
nonformal
pembelajaran
prosedur
yang
pembelajaran
harus
diselenggarkan di lingkungan masyarakat
dan
yang
sedangkan jalur pendidikan informal
digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.
kurang bervariatif maka motivasi belajar
Dari kedua pengertian tersebut dapat
siswa di sekolah ini masih tergolong rendah.
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
Menurut Astori (2009: 184) seorang siswa
adalah suatu kegiatan perencanaan yang
dapat dikatakan memiliki motivasi rendah
dilaksanakan secara bersama-sama antara
apabila
guru dan siswa untuk mencapai tujuan
kurang,
pembelajaran secara optimal, demikian
mengerjakan
adalah beberapa kutipan dari Kemp dan
membawa beban berat, sulit untuk bisa
Hans.
jalan
perhatian
terhadap
pelajaran
juang
kurang,
seperti
diminta
semangat
sesuatu
sendiri
ketika
diberikan
tugas,
Sekolah Dasar Negeri 2 Greges
memiliki ketergantungan kepada orang
merupakan salah satu sekolah negeri di
lain, mereka bisa jalan kalau sudah
Kecamatan
ini
‘dipaksa’, daya konsentrasi rendah, mereka
Model
cenderung menjadi pembuat kegaduhan,
pengajarannya pun sebagaimana yang
dan mudah berkeluh kesah dan pesimis
lazim diterapkan dalam standar pendidikan
ketika menghadapi kesulitan.
didirakan
Tembarak.
pada
tahun
Sekolah
1974.
yaitu dengan metode pembelajaran yang
Sejalan dengan pendapat diatas,
efektif dan relavan. Di sekolah ini
Ahmadi, dkk (2010: 83) mengatakan,
disediakan perpustakaan. Dan siswa juga
seseorang
diwajibkan
tampak acuh tak acuh, mudah putus asa,
untuk
perpustakaan
paling
mengunjungi
tidak
tiga
kali
seminggu.
hasil
wawancara
motivasinya
lemah,
perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran,
suka
Berdasarkan
yang
menganggu
kelas,
sering
meninggalkan pelajaran akibatnya banyak
penulis dengan Kepala Sekolah SDN 2,
mengalami
diperoleh data bahwa tercatat 104 orang
wawancara kedua penulis pada tanggal 9
siswa yang berasal dari berbagai daerah
Oktober 2016 dengan salah satu pengajar
sekitar desa Banjar (data ini merupakan
yaitu Nurhayati.
data sekunder).
kesulitan
belajar.
Hasil
Diperoleh gambaran bahwa motivasi
Latar belakang pendidikan siswa di
belajar siswa cukup rendah, dilihat dari
SDN 2 Greges bermacam-macam, ada yang
kehadiran siswa mengikuti kegiatan belajar
sebelumnya mengenyam pendidikan di TK,
mengajar di sekolah yang cukup rendah.
ada juga yang di playgroup, bahkan ada juga
Kemauan siswa untuk belajar mandiri
yang langsung ke SD tidak melalui TK.
dalam pelajaran juga masih rendah. Selain
Jumlah siswa di sekolah ini cukup banyak,
mengingat
sistem
pembelajaran
masih
itu, perhatian dan keaktifan siswa ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung juga
yang akrab dengan guru maupun dengan
masih kurang. Lebih lanjut Kepala Sekolah
teman sekelas.
mengatakan bahwa pada umumnya siswa
yang
baru
masuk
sekolah
memiliki
motivasi belajar yang cukup tinggi.
Selain guru dan siswa, kegiatan
belajar juga dipengaruhi oleh keadaan
masyarakat di sekitar sekolah. Syah (2012:
Tingginya motivasi belajar siswa
154) mengatakan masyarakat dan teman
dapat dipengaruhi oleh berbagai hal salah
sepermainan siswa juga mempengaruhi
satunya
di
kegiatan belajar siswa. sejalan dengan
sekolah tempat siswa belajar. Dalyono
pendapat tersebut, Djaali (2012: 100)
(2001: 133) mengatakan, lingkungan sosial
mengungkapkan, apabila di sekitar tempat
ialah
yang
tinggal keadaan masyarakat terdiri atas
mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan
orang-orang yang berpendidikan, terutama
sosial ada yang diterima secara langsung
anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi
dan ada yang tidak langsung. Pengaruh
dan
langsung seperti dalam pergaluan sehari-
mendorong anak lebih giat belajar.
adalah
semua
lingkungan
sosial
orang/manusia
moralnya
hari, seperti keluarga, teman-teman, kawan
sekolah dan sepekerjaan dan sebagainya.
Pengembangan hubungan sosial di
baik,
Masyarakat
lingkungan
hal
sebagai
sosial
ini
akan
salah
sekolah
satu
memiliki
beberapa peranan terhadap sekolah. Ihsan
dalam kelas baik antara siswa dengan guru
(1996:
maupun antara sesama siswa sangatlah
masyarakat terhadap sekolah antara lain:
penting
(1) Pengawasan, masyarakat terlibat juga
untuk
meningkatkan
aktifitas
104)
mengatakan
belajar. Dembo dalam Prayitno (1989:147)
dalam
mengemukakan, siswa butuh pengakuan
(social control); (2) Pemberi bantuan
dari guru dan teman-temannya sebagai
berupa
pembiayaan
sumber motivasi dalam belajar. Banyak
gedung,
sarana
siswa yang bergairah dan menampakkan
Penyedia narasumber; (4) Masyarakat
aktifitas yang tinggi dalam belajar bukan
sebagai laboratorium atau sumber belajar.
karena
memiliki
dan
terhadap
sekolah
sekolah
seperti
prasarana);
(3)
berprestasi,
Tujuan penelitian ini adalah (1)
tetapi karena sokongan sosial. Siswa-siswa
untuk mendeskripsikan lingkungan sosial
seperti ini sangat membutuhkan sokongan
sekolah,
sosial
Mereka
belajar siswa di sekolah, dan (3) untuk
menampakkan kegairahan dalam belajar
melihat hubungan antara lingkungan sosial
jika mereka mempunyai hubungan sosial
sekolah dengan motivasi belajar siswa di
dalam
motivasi
pengawasan
peranan
belajar.
(2)
mengambarkan
Sekolah Dasar Negeri 2 Greges.
motivasi
Untuk menggambarkan lingkungan
Metode Penelitian
sosial sekolah dan motivasi belajar siswa
Penelitian ini merupakan penelitian
digunakan analisis SPSS. Selanjutnya
kualitatif jenis korelasi. Menurut Yusuf
untuk melihat hubungan antara variabel (x)
(2005:
dan variabel (y) menggunakan rumus
84)
penelitian
korelasional
merupakan suatu tipe penelitian yang
product moment pada program SPSS 22.0.
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
Hasil dan Pembahasan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang akan
Data tentang lingkungan sosial
diteliti yaitu lingkungan sosial sebagai
Sekolah Dasar Negeri 2 Greges yang
variabel (X) dengan motivasi belajar siswa
berhasil
sebagai variabel (Y).
sebanyak 28 orang secara kunatitatif.
Populasi yang digunakan dalam
Untuk
dikumpulkan
mengumpulkan
dari
sampel
data
tersebut
penelitian ini adalah seluruh siswa yang
penulis telah menyebarkan angket kepada
sudah memasuki di salah satu Sekolah
peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 2
Dasar Negeri dan terdaftar pada tahun
Greges dengan menggunakan pengolahan
ajaran 2016/2017 yang berjumlah 28
data menggunakan program SPSS version
orang. Menurut Arikunto ( 1992: 112 )
22.0 sebagai brikut:
bahwa apabila subjeknya kurang dari 100
lebih
baik
diambil
penelitiannya
populasi,
semua
merupakan
selanjutnya
jika
sehingga
penelitian
Correlations
Spear lingkunga
man's n
rho
jumlah
N
motivasi
subjeknya besar dapat diambil antara 1015% atau 20-25% atau lebih. Karena
jumlah populasi lebih dari seratus maka
Jenis data yang diperlukan dalam
lingkungan
adalah
,026
28
28
-,370*
1,000
,026
.
28
Berdasarkan hasil pengolahan data
menggunakan SPSS 22.0 menunjukkan
berjumlah 28 orang.
ini
Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)
.
N
28
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
semua populasi dijadikan sampel yang
penelitian
Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)
lingkunga motivas
n
i
1,000
-,370*
data
mengenai
sosial sekolah dan motivasi
belajar siswa di sekolah. Adapun sumber
data dalam penelitian ini adalah siswa
yang ada di Sekolah Dasar Negeri 2
Greges yang berjumlah 28 orang.
bahwa hubungan lingkungan sosial dengan
motivasi belajar siswa signifikan. Hal
tersebut
dapat
dilihat
dari
tabel
korelasional yang menunjukan angka .026,
yang
berarti
ada
hubungan
antara
lingkungan sosial dengan motivasi belajar
siswa.
Dari
hasil
proses
analisis
Pembahasan
mengunakan program SPSS 22.0 dapat
Gambaran Lingkungan Sosial Sekolah
diketahui
Dasar Negeri 2 Greges
lingkungan sosial dengan motivasi belajar
Berdasarkan temuan penelitian dan
bahwa
hubungan
antara
siswa signifikan (baik).
hasil pengolahan data tentang gambaran
Djamarah
(2010:
152)
lingkungan sosial Sekolah dilihat dari
mendefiisikan
tenaga pendidik, hubungan sesama siswa,
suatu gejala psikologis dalam bentuk
dan masyarakat disekitar sekolah. Dalam
dorongan yang timbul pada diri seseorang
hasil penelitian terlihat dari hasil analisis
sadar atau tidak sadar untuk melakukan
SPSS,
bahwa
suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
lingkungan sosial ada hubungan yang
Selanjutnya Djamarah (2011: 148) juga
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
mengemukakan
analisis
belajar
dapat
dikemukakan
menggunakan
program
SPSS
bahwa
motivasi
bahwa
mengajar,
dalam
motivasi
adalah
proses
sangat
dengan taraf signifikan (1-tailed) sebesar .
diperlukan, sebab seseorang yang tidak
026.
mempunyai motivasi dalam belajar pasi
Dalyono (2001: 133) mengatakan,
lingkungan
semua
Motivasi dapat lahir dari dalam
orang/manusia lain yang mempengaruhi
individu itu sendiri yang dapat juga disebut
kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada
dengan
yang kita terima secara langsung dan ada
motivasi yang lahir dari lingkungan atau
yang tidak langsung.
luar adalah motivasi ekstirnsik. Sardiman
Dari
sosial
adalah
tidak akan melakukan kegiatan balajar.
penjelasan
intrinsik,
sedangkan
dapat
(2009: 91) mengemukakan bahwa di
disimpulkan lingkungan sosial di Sekolah
dalam kegiaan belajar mengajar peranan
Dasar Negeri 2 Greges seperti tenaga
motivasi baik intrinsik maupun eksrinsik
pendidik, pergaulan sesama siswa serta
sangat
masyarakat disekitar lingkungan sekolah
motivasi
sudah termasuk baik. Hal ini tentu juga
mengembangkan aktivitas dan inisiatif,
akan
dapat
berpengaruh
pembelajaran
yang
diatas
motivasi
pada
kegiatan
dilaksanakan
sekolah tersebut.
di
diperlukan.
setiap
pelajar
mengarahkan
ketekunan
Dengan
akan
dan
adanya
dapat
memelihara
dalam melakukan kegiatan
belajar. Berdasarkan beberapa uraian ditas
maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
Gambaran Motivasi Belajar Siswa
belajar merupakan alat penggerak dan
pendorong
seseorang
untuk
dapat
melakukan pembelajaran, motivasi yang
kondisi
muncul dapat dibagi menjadi dua yaitu
mencakup
motivasi muncul dari diri sendiri yang
intelektual, dan nilai-nilai yang lainnya.
dapat disebut motivasi intrinsik sedangkan
Lingkungan sosial merupakan lingkungan
motivasi yang muncul dari luar dapat
pergaulan antar manusia, pergaulan antar
disebut sebagai motiasi ekstrinsik.
pendidik dan peserta didik, serta orang-
Dari analisis data diatas dapat
diperoleh gambaran motivasi siswa di
orang
lingkungan.
Lingkungan
lingkungan
lainnya
yang
fisik,
terlibat
ini
sosial,
dalam
kependidikan.
sekolah ini sudah baik yang terliha dari
Slameto
(2010:
66)
adanya kemauan untuk belajar, tigginya
mengungkapkan, di dalam relasi guru
keinginan dan hasrat serta usaha siswa
dengan siswa yang baik, siswa akan
dalam belajar.
menyukai gurunya juga akan menyukai
mata pelajaran yang diberikannya sehingga
Hubungan Antara Lingkungan Sosial
siswa
berusaha
mempelajari
sebaik-
Sekolah dengan Motivasi Belajar Siswa
baiknya. Selain itu, Slameto (2010: 99)
di Sekolah Dasar Negeri 2 Greges
juga mengungkapkan ada empat hal yang
Berdasarkan hasil analisis data
dapat dikerjakan guru dalam memberikan
yang telah diperoleh penulis, ditemukan
motivasi ini yaitu (1) membangkitkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
dorongan kepada siswa untuk belajar, (2)
antara kedua variabel. Hal ini terbukti dari
menjelaskan secara konkret kepada siswa
hasil analisis data yang menunjukkan
apa yang dapat dilakukan pada akhir
bahwa dalam proses analisis SPSS 22.0
pengajaran,
menunjukkan taraf signifikan .026, itu
terhadap prestasi yang dicapai sehingga
berarti hipotesis diterima.
dapat merangsang untuk mencapai prestasi
Slameto dalam Djamarah (2011:
13) merumuskan belajar merupakan suatu
memperoleh
ganjaran
membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Komponen lain dalam lingkungan
perubahan
sosial sekolah yang ikut mempengaruhi
tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
motivasi belajar siswa adalah hubungan
sebagai hasil pengalaman individu itu
sesama siswa di sekolah. Sejalan dengan
sendiri
dengan
pendapat Hamalik (2011: 104) yang
lingkungannya. Dengan demikian dapat
mengatakan, hubungan-hubungan pribadi
disimpulkan
saling aksi dan mereaksi, penerimaan
dalam
bahwa
suatu
memberikan
yang lebih baik di kemudian hari dan, (4)
proses usaha yang dilakukan individu
untuk
(3)
interaksi
kegiatan
belajar
mengajar tidak dapat dipisahkan dengan
oleh
anggota
kelompok,
kerjasama
dengan teman-teman sekelompok akan
Semakin baik keadaan lingkungan
menentukan perasan puas dan rasa aman
sosial
di
semakin tinggi motivasi siswa untuk
sekolah.
Hal-hal
ini
sangat
berpengaruh pada kelakuan dan motivasi
belajar.
belajarnya. Lingkungan Sosial dalam
Saran
penelitian ini terdiri dari tenaga pendidik,
teman
sebaya
mengakibatkan
Sehubungan dengan kesimpulan
penelitian, maka penulis mengemukakan
sekitar
beberapa saran, yaitu diharapkan Kepala
tersebut
Sekolah dan tenaga pendidik lainnya untuk
mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
meningkatkan kedekatan dan hubungan
Karena lingkungan sosial yang sebagian
yang baik dengan semua peserta didik,
besar
menyampaikan materi dengan menarik,
sekolah.
yang
tinggal
Lingkungan
sudah
tercapainya
Sehingga
siswa
akan
dan
masyarakat
sesama
seklah
sosial
baik,
mengakibatkan
motivasi
dapat
di
belajar
siswa.
menggunakan
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
berbagai
yang
metode
menarik,
serta
lingkungan sosial sangat mempengaruhi
memberikan penilaian terhadap kemajuan
motivasi belajar siswa.
yang dialami oleh siswa. Diharapkan
kepada
semua
siswa
semangat
untuk
terus
Kesimpulan dan Saran
meningkatkan
dan motivasi
Kesimpulan
dalam belajar, membina hubungan yang
Berdasakan hasil penelitian dan
baik dengan semua tenaga pengajar/guru,
pembahasan tentang hubungan antara
sesama siswa serta semua masyarakat di
lingkungan
dengan
sekitar sekolah. Diharapkan kepada semua
motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar
siswa untuk lebih rajin dan serius dalam
Negeri 2 Greges, diperoleh kesimpulan
mengikuti
lingkungan sosial sekolah sudah baik.
sekolah. Karena terdapat hubungan yang
Motivasi belajar siswa di sekolah ini juga
signifikan antara lingkungan sosial dengan
sudah baik. Hal ini terbukti dari hasil
motivasi belajar, maka hendaknya semua
penelitian yang mengungkapkan bahwa
pihak yang terkait dapat menciptakan
adanya proses analisis yang dihasilkan
suasana lingkungan yang kondusif serta
oleh
menyenangkan.
sosial
program
sekolah
SPSS
22.0
yang
menunjukkan taraf signifikan .026 yang
berarti ada hubungan antara lingkungan
sosial dengan motivasi belajar siswa.
kegiatan
pembelajaran
Sehingga
dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
di
juga
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Djaali. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Djamarah, Saiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ihsan, Fuad. 1996. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Prayitno, Elida. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Sardiman. 2009. Interaksi dan motivasi belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rase Grafindo
Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. FIP IKIP Padang.
MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR
Anggit Ginanjar Prastyo Aji
Universitas Kristen Satya Wacana
Email: 942016014@student.uksw.edu
Abstract
The background of this research is based on the lack of students motivation in learning. The
lack of student motivation can influenced by many factors, one of them is social environment
of the school. The social environment of the school is a real relationship between humans,
interaction between learners and educators with other people who are involved in
theinteraction of education in schools. The social environment can affect student’s learning
motivation in the school. The purpose of this study are to describes the social environment of
the school, describing the student’s learning motivation and the relationship between the
social environments to motivate students to learn in school. This research is quantitative
correlation type with 28 research subjects students who studying in SDN 2 Greges. The
results of this study can showing that there is a significant relationship between social
environment of the school with student’s learning motivation.
Keywords: social environment of school, learning motivation, students
Pendahuluan
diselenggarkan di lingkungan keluarga.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003
tentang
Sisdiknas,
penyelenggaraan
Jalur
pendidikan
diselenggarakan
non
di
formal
lingkungan
pendidikan dapat diselenggarakan melalui
masyarakat yang terdiri atasa berbagai
jalur pendidikan sekolah atau yang di
satuan dan jenis program.
sebut dengan pendidikan formal dan jalur
Strategi pembelajaran adalah suatu
pendidikan luar sekolah yang di kenal
kegiatan
dengan
dan
dikerjakan guru dansiswa agar tujuan
pendidikan Informal. Jalur pendidikan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif
formal diselenggarakan di sekolah dan
dan efisien. menyebutkan bahwa strategi
jalur
pembelajaran itu adalah suatu set materi
pendidikan
pendidikan
nonformal
nonformal
pembelajaran
prosedur
yang
pembelajaran
harus
diselenggarkan di lingkungan masyarakat
dan
yang
sedangkan jalur pendidikan informal
digunakan secara bersama-sama untuk
menimbulkan hasil belajar pada siswa.
kurang bervariatif maka motivasi belajar
Dari kedua pengertian tersebut dapat
siswa di sekolah ini masih tergolong rendah.
disimpulkan bahwa strategi pembelajaran
Menurut Astori (2009: 184) seorang siswa
adalah suatu kegiatan perencanaan yang
dapat dikatakan memiliki motivasi rendah
dilaksanakan secara bersama-sama antara
apabila
guru dan siswa untuk mencapai tujuan
kurang,
pembelajaran secara optimal, demikian
mengerjakan
adalah beberapa kutipan dari Kemp dan
membawa beban berat, sulit untuk bisa
Hans.
jalan
perhatian
terhadap
pelajaran
juang
kurang,
seperti
diminta
semangat
sesuatu
sendiri
ketika
diberikan
tugas,
Sekolah Dasar Negeri 2 Greges
memiliki ketergantungan kepada orang
merupakan salah satu sekolah negeri di
lain, mereka bisa jalan kalau sudah
Kecamatan
ini
‘dipaksa’, daya konsentrasi rendah, mereka
Model
cenderung menjadi pembuat kegaduhan,
pengajarannya pun sebagaimana yang
dan mudah berkeluh kesah dan pesimis
lazim diterapkan dalam standar pendidikan
ketika menghadapi kesulitan.
didirakan
Tembarak.
pada
tahun
Sekolah
1974.
yaitu dengan metode pembelajaran yang
Sejalan dengan pendapat diatas,
efektif dan relavan. Di sekolah ini
Ahmadi, dkk (2010: 83) mengatakan,
disediakan perpustakaan. Dan siswa juga
seseorang
diwajibkan
tampak acuh tak acuh, mudah putus asa,
untuk
perpustakaan
paling
mengunjungi
tidak
tiga
kali
seminggu.
hasil
wawancara
motivasinya
lemah,
perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran,
suka
Berdasarkan
yang
menganggu
kelas,
sering
meninggalkan pelajaran akibatnya banyak
penulis dengan Kepala Sekolah SDN 2,
mengalami
diperoleh data bahwa tercatat 104 orang
wawancara kedua penulis pada tanggal 9
siswa yang berasal dari berbagai daerah
Oktober 2016 dengan salah satu pengajar
sekitar desa Banjar (data ini merupakan
yaitu Nurhayati.
data sekunder).
kesulitan
belajar.
Hasil
Diperoleh gambaran bahwa motivasi
Latar belakang pendidikan siswa di
belajar siswa cukup rendah, dilihat dari
SDN 2 Greges bermacam-macam, ada yang
kehadiran siswa mengikuti kegiatan belajar
sebelumnya mengenyam pendidikan di TK,
mengajar di sekolah yang cukup rendah.
ada juga yang di playgroup, bahkan ada juga
Kemauan siswa untuk belajar mandiri
yang langsung ke SD tidak melalui TK.
dalam pelajaran juga masih rendah. Selain
Jumlah siswa di sekolah ini cukup banyak,
mengingat
sistem
pembelajaran
masih
itu, perhatian dan keaktifan siswa ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung juga
yang akrab dengan guru maupun dengan
masih kurang. Lebih lanjut Kepala Sekolah
teman sekelas.
mengatakan bahwa pada umumnya siswa
yang
baru
masuk
sekolah
memiliki
motivasi belajar yang cukup tinggi.
Selain guru dan siswa, kegiatan
belajar juga dipengaruhi oleh keadaan
masyarakat di sekitar sekolah. Syah (2012:
Tingginya motivasi belajar siswa
154) mengatakan masyarakat dan teman
dapat dipengaruhi oleh berbagai hal salah
sepermainan siswa juga mempengaruhi
satunya
di
kegiatan belajar siswa. sejalan dengan
sekolah tempat siswa belajar. Dalyono
pendapat tersebut, Djaali (2012: 100)
(2001: 133) mengatakan, lingkungan sosial
mengungkapkan, apabila di sekitar tempat
ialah
yang
tinggal keadaan masyarakat terdiri atas
mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan
orang-orang yang berpendidikan, terutama
sosial ada yang diterima secara langsung
anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi
dan ada yang tidak langsung. Pengaruh
dan
langsung seperti dalam pergaluan sehari-
mendorong anak lebih giat belajar.
adalah
semua
lingkungan
sosial
orang/manusia
moralnya
hari, seperti keluarga, teman-teman, kawan
sekolah dan sepekerjaan dan sebagainya.
Pengembangan hubungan sosial di
baik,
Masyarakat
lingkungan
hal
sebagai
sosial
ini
akan
salah
sekolah
satu
memiliki
beberapa peranan terhadap sekolah. Ihsan
dalam kelas baik antara siswa dengan guru
(1996:
maupun antara sesama siswa sangatlah
masyarakat terhadap sekolah antara lain:
penting
(1) Pengawasan, masyarakat terlibat juga
untuk
meningkatkan
aktifitas
104)
mengatakan
belajar. Dembo dalam Prayitno (1989:147)
dalam
mengemukakan, siswa butuh pengakuan
(social control); (2) Pemberi bantuan
dari guru dan teman-temannya sebagai
berupa
pembiayaan
sumber motivasi dalam belajar. Banyak
gedung,
sarana
siswa yang bergairah dan menampakkan
Penyedia narasumber; (4) Masyarakat
aktifitas yang tinggi dalam belajar bukan
sebagai laboratorium atau sumber belajar.
karena
memiliki
dan
terhadap
sekolah
sekolah
seperti
prasarana);
(3)
berprestasi,
Tujuan penelitian ini adalah (1)
tetapi karena sokongan sosial. Siswa-siswa
untuk mendeskripsikan lingkungan sosial
seperti ini sangat membutuhkan sokongan
sekolah,
sosial
Mereka
belajar siswa di sekolah, dan (3) untuk
menampakkan kegairahan dalam belajar
melihat hubungan antara lingkungan sosial
jika mereka mempunyai hubungan sosial
sekolah dengan motivasi belajar siswa di
dalam
motivasi
pengawasan
peranan
belajar.
(2)
mengambarkan
Sekolah Dasar Negeri 2 Greges.
motivasi
Untuk menggambarkan lingkungan
Metode Penelitian
sosial sekolah dan motivasi belajar siswa
Penelitian ini merupakan penelitian
digunakan analisis SPSS. Selanjutnya
kualitatif jenis korelasi. Menurut Yusuf
untuk melihat hubungan antara variabel (x)
(2005:
dan variabel (y) menggunakan rumus
84)
penelitian
korelasional
merupakan suatu tipe penelitian yang
product moment pada program SPSS 22.0.
bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
Hasil dan Pembahasan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang akan
Data tentang lingkungan sosial
diteliti yaitu lingkungan sosial sebagai
Sekolah Dasar Negeri 2 Greges yang
variabel (X) dengan motivasi belajar siswa
berhasil
sebagai variabel (Y).
sebanyak 28 orang secara kunatitatif.
Populasi yang digunakan dalam
Untuk
dikumpulkan
mengumpulkan
dari
sampel
data
tersebut
penelitian ini adalah seluruh siswa yang
penulis telah menyebarkan angket kepada
sudah memasuki di salah satu Sekolah
peserta didik di Sekolah Dasar Negeri 2
Dasar Negeri dan terdaftar pada tahun
Greges dengan menggunakan pengolahan
ajaran 2016/2017 yang berjumlah 28
data menggunakan program SPSS version
orang. Menurut Arikunto ( 1992: 112 )
22.0 sebagai brikut:
bahwa apabila subjeknya kurang dari 100
lebih
baik
diambil
penelitiannya
populasi,
semua
merupakan
selanjutnya
jika
sehingga
penelitian
Correlations
Spear lingkunga
man's n
rho
jumlah
N
motivasi
subjeknya besar dapat diambil antara 1015% atau 20-25% atau lebih. Karena
jumlah populasi lebih dari seratus maka
Jenis data yang diperlukan dalam
lingkungan
adalah
,026
28
28
-,370*
1,000
,026
.
28
Berdasarkan hasil pengolahan data
menggunakan SPSS 22.0 menunjukkan
berjumlah 28 orang.
ini
Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)
.
N
28
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
semua populasi dijadikan sampel yang
penelitian
Correlation
Coefficient
Sig. (1-tailed)
lingkunga motivas
n
i
1,000
-,370*
data
mengenai
sosial sekolah dan motivasi
belajar siswa di sekolah. Adapun sumber
data dalam penelitian ini adalah siswa
yang ada di Sekolah Dasar Negeri 2
Greges yang berjumlah 28 orang.
bahwa hubungan lingkungan sosial dengan
motivasi belajar siswa signifikan. Hal
tersebut
dapat
dilihat
dari
tabel
korelasional yang menunjukan angka .026,
yang
berarti
ada
hubungan
antara
lingkungan sosial dengan motivasi belajar
siswa.
Dari
hasil
proses
analisis
Pembahasan
mengunakan program SPSS 22.0 dapat
Gambaran Lingkungan Sosial Sekolah
diketahui
Dasar Negeri 2 Greges
lingkungan sosial dengan motivasi belajar
Berdasarkan temuan penelitian dan
bahwa
hubungan
antara
siswa signifikan (baik).
hasil pengolahan data tentang gambaran
Djamarah
(2010:
152)
lingkungan sosial Sekolah dilihat dari
mendefiisikan
tenaga pendidik, hubungan sesama siswa,
suatu gejala psikologis dalam bentuk
dan masyarakat disekitar sekolah. Dalam
dorongan yang timbul pada diri seseorang
hasil penelitian terlihat dari hasil analisis
sadar atau tidak sadar untuk melakukan
SPSS,
bahwa
suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
lingkungan sosial ada hubungan yang
Selanjutnya Djamarah (2011: 148) juga
signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil
mengemukakan
analisis
belajar
dapat
dikemukakan
menggunakan
program
SPSS
bahwa
motivasi
bahwa
mengajar,
dalam
motivasi
adalah
proses
sangat
dengan taraf signifikan (1-tailed) sebesar .
diperlukan, sebab seseorang yang tidak
026.
mempunyai motivasi dalam belajar pasi
Dalyono (2001: 133) mengatakan,
lingkungan
semua
Motivasi dapat lahir dari dalam
orang/manusia lain yang mempengaruhi
individu itu sendiri yang dapat juga disebut
kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada
dengan
yang kita terima secara langsung dan ada
motivasi yang lahir dari lingkungan atau
yang tidak langsung.
luar adalah motivasi ekstirnsik. Sardiman
Dari
sosial
adalah
tidak akan melakukan kegiatan balajar.
penjelasan
intrinsik,
sedangkan
dapat
(2009: 91) mengemukakan bahwa di
disimpulkan lingkungan sosial di Sekolah
dalam kegiaan belajar mengajar peranan
Dasar Negeri 2 Greges seperti tenaga
motivasi baik intrinsik maupun eksrinsik
pendidik, pergaulan sesama siswa serta
sangat
masyarakat disekitar lingkungan sekolah
motivasi
sudah termasuk baik. Hal ini tentu juga
mengembangkan aktivitas dan inisiatif,
akan
dapat
berpengaruh
pembelajaran
yang
diatas
motivasi
pada
kegiatan
dilaksanakan
sekolah tersebut.
di
diperlukan.
setiap
pelajar
mengarahkan
ketekunan
Dengan
akan
dan
adanya
dapat
memelihara
dalam melakukan kegiatan
belajar. Berdasarkan beberapa uraian ditas
maka dapat disimpulkan bahwa motivasi
Gambaran Motivasi Belajar Siswa
belajar merupakan alat penggerak dan
pendorong
seseorang
untuk
dapat
melakukan pembelajaran, motivasi yang
kondisi
muncul dapat dibagi menjadi dua yaitu
mencakup
motivasi muncul dari diri sendiri yang
intelektual, dan nilai-nilai yang lainnya.
dapat disebut motivasi intrinsik sedangkan
Lingkungan sosial merupakan lingkungan
motivasi yang muncul dari luar dapat
pergaulan antar manusia, pergaulan antar
disebut sebagai motiasi ekstrinsik.
pendidik dan peserta didik, serta orang-
Dari analisis data diatas dapat
diperoleh gambaran motivasi siswa di
orang
lingkungan.
Lingkungan
lingkungan
lainnya
yang
fisik,
terlibat
ini
sosial,
dalam
kependidikan.
sekolah ini sudah baik yang terliha dari
Slameto
(2010:
66)
adanya kemauan untuk belajar, tigginya
mengungkapkan, di dalam relasi guru
keinginan dan hasrat serta usaha siswa
dengan siswa yang baik, siswa akan
dalam belajar.
menyukai gurunya juga akan menyukai
mata pelajaran yang diberikannya sehingga
Hubungan Antara Lingkungan Sosial
siswa
berusaha
mempelajari
sebaik-
Sekolah dengan Motivasi Belajar Siswa
baiknya. Selain itu, Slameto (2010: 99)
di Sekolah Dasar Negeri 2 Greges
juga mengungkapkan ada empat hal yang
Berdasarkan hasil analisis data
dapat dikerjakan guru dalam memberikan
yang telah diperoleh penulis, ditemukan
motivasi ini yaitu (1) membangkitkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan
dorongan kepada siswa untuk belajar, (2)
antara kedua variabel. Hal ini terbukti dari
menjelaskan secara konkret kepada siswa
hasil analisis data yang menunjukkan
apa yang dapat dilakukan pada akhir
bahwa dalam proses analisis SPSS 22.0
pengajaran,
menunjukkan taraf signifikan .026, itu
terhadap prestasi yang dicapai sehingga
berarti hipotesis diterima.
dapat merangsang untuk mencapai prestasi
Slameto dalam Djamarah (2011:
13) merumuskan belajar merupakan suatu
memperoleh
ganjaran
membentuk kebiasaan belajar yang baik.
Komponen lain dalam lingkungan
perubahan
sosial sekolah yang ikut mempengaruhi
tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
motivasi belajar siswa adalah hubungan
sebagai hasil pengalaman individu itu
sesama siswa di sekolah. Sejalan dengan
sendiri
dengan
pendapat Hamalik (2011: 104) yang
lingkungannya. Dengan demikian dapat
mengatakan, hubungan-hubungan pribadi
disimpulkan
saling aksi dan mereaksi, penerimaan
dalam
bahwa
suatu
memberikan
yang lebih baik di kemudian hari dan, (4)
proses usaha yang dilakukan individu
untuk
(3)
interaksi
kegiatan
belajar
mengajar tidak dapat dipisahkan dengan
oleh
anggota
kelompok,
kerjasama
dengan teman-teman sekelompok akan
Semakin baik keadaan lingkungan
menentukan perasan puas dan rasa aman
sosial
di
semakin tinggi motivasi siswa untuk
sekolah.
Hal-hal
ini
sangat
berpengaruh pada kelakuan dan motivasi
belajar.
belajarnya. Lingkungan Sosial dalam
Saran
penelitian ini terdiri dari tenaga pendidik,
teman
sebaya
mengakibatkan
Sehubungan dengan kesimpulan
penelitian, maka penulis mengemukakan
sekitar
beberapa saran, yaitu diharapkan Kepala
tersebut
Sekolah dan tenaga pendidik lainnya untuk
mempengaruhi kegiatan belajar siswa.
meningkatkan kedekatan dan hubungan
Karena lingkungan sosial yang sebagian
yang baik dengan semua peserta didik,
besar
menyampaikan materi dengan menarik,
sekolah.
yang
tinggal
Lingkungan
sudah
tercapainya
Sehingga
siswa
akan
dan
masyarakat
sesama
seklah
sosial
baik,
mengakibatkan
motivasi
dapat
di
belajar
siswa.
menggunakan
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
berbagai
yang
metode
menarik,
serta
lingkungan sosial sangat mempengaruhi
memberikan penilaian terhadap kemajuan
motivasi belajar siswa.
yang dialami oleh siswa. Diharapkan
kepada
semua
siswa
semangat
untuk
terus
Kesimpulan dan Saran
meningkatkan
dan motivasi
Kesimpulan
dalam belajar, membina hubungan yang
Berdasakan hasil penelitian dan
baik dengan semua tenaga pengajar/guru,
pembahasan tentang hubungan antara
sesama siswa serta semua masyarakat di
lingkungan
dengan
sekitar sekolah. Diharapkan kepada semua
motivasi belajar siswa di Sekolah Dasar
siswa untuk lebih rajin dan serius dalam
Negeri 2 Greges, diperoleh kesimpulan
mengikuti
lingkungan sosial sekolah sudah baik.
sekolah. Karena terdapat hubungan yang
Motivasi belajar siswa di sekolah ini juga
signifikan antara lingkungan sosial dengan
sudah baik. Hal ini terbukti dari hasil
motivasi belajar, maka hendaknya semua
penelitian yang mengungkapkan bahwa
pihak yang terkait dapat menciptakan
adanya proses analisis yang dihasilkan
suasana lingkungan yang kondusif serta
oleh
menyenangkan.
sosial
program
sekolah
SPSS
22.0
yang
menunjukkan taraf signifikan .026 yang
berarti ada hubungan antara lingkungan
sosial dengan motivasi belajar siswa.
kegiatan
pembelajaran
Sehingga
dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.
di
juga
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2010. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Departemen Pendidikan. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Djaali. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Djamarah, Saiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Saiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ihsan, Fuad. 1996. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Prayitno, Elida. 1989. Motivasi dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud.
Sardiman. 2009. Interaksi dan motivasi belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rase Grafindo
Persada.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. FIP IKIP Padang.