C. Tuj uan
Tuj uan kegiat an pengembangan karet t ahun 2014 yait u:
a.
Percepat an peremaj aan karet rakyat didaerah sent ra-sent ra produksi dan
pelaksanaan perluasan karet rakyat di wilayah perbat asan, pasca konf lik, pasca
bencana, daerah miskin t ert inggal.
b.
Penggunaan klon unggul unt uk peningkat an produksi dan produkt ivit as
karet rakyat .
c.
Peningkat an pendapat an masyarakat melalui pengembangan karet rakyat
rakyat , memperluas kesempat an dan peluang kerj a.
d.
Pengat uran j arak t anam dan pemanf aat an lahan diant ara karet dengan t anaman
sela
e.
Menj aga kelest arian lingkungan dan sumberdaya alam.
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A.
Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
1. Pelaksanaan kegiat an pengembangan
dilakukan melalui pendekat an t eknis sepert i yang dilakukan selama ini dan
pendekat an sosial budaya yang mampu merangsang perubahan sikap, perilaku
5
dan peran sert a pet ani yang disinergiskan dengan program pembangunan dan
pengembangan Pert anian di Kabupat en Kot a;
2. Daerah sasaran kegiat an pengembangan
karet : a. Daerah sasaran peremaj aan karet
rakyat adalah daerah sent ra produksi karet , yang diut amakan pada kondisi:
1 Tanaman t ua rusak t idak
menggunakan bahan t anaman unggul.
2 Tingkat kerusakan bidang sadap
minimal 60. 3
Produksi per ha dibawah bat as minimum nilai ekonomis;
4 Kerapat an t anaman kurang dari 100
pohon ha at au melebihi 800 pohon h.
b. Daerah sasaran perluasan karet adalah daerah-daerah yang secara agroklimat
sesuai unt uk pengembangan karet , diut amakan di wilayah wilayah
perbat asan,
pasca konf lik, pasca bencana, daerah miskin t ert inggal.
c. Proses seleksi kelompok sasaran dan
calon lokasi dilakukan oleh Tim Teknis yang dibent uk Provinsi, j ika Kegiat an
merupakan TP Propinsi, sedangkan
6
j ika kegiat an merupakan TP Kabupat en kot a, dilakukan oleh Tim
Teknis yang dibent uk Kabupat en Kot a, yang dilakukan secara t erbuka,
dit et apkan secara musyawarah at as dasar kepent ingan pengembangan
usaha pert anian di daerah dan usulan dari masyarakat .
d. Unt uk TP Provinsi, Calon Pet ani CP
yang t elah diseleksi dit et apkan oleh Pemerint ah Daerah Propinsi
at au Kepala Dinas yang membidangi
perkebunan Provinsi set empat , sedangkan unt uk TP Kabupat en Kot a,
Calon Pet ani CP yang t elah diseleksi dit et apkan oleh Pemerint ah Daerah
Kabupat en at au Kepala Dinas yang membidangi perkebunan Kabupat en
Kot a set empat .
e. Calon Lahan CL, adalah lahan milik
pet ani, yang t idak dalam sengket a dan secara t eknis memenuhi persyarat an
agroklimat .
a. Krit eria Calon Pet ani dan Calon Lahan
CP CL dapat diat ur lebih rinci dalam Pet unj uk Pelaksanaan JUKLAK yang
disusun oleh Provinsi sesuai dengan kondisi wilayah yang ada.
b. Pelaksanaan kegiat an diat ur secara
spesif ik dalam Pet unj uk Teknis
7
JUKNIS oleh Kabupat en Kot a sesuai kondisi pet ani dan budaya set empat .
c. Paket bant uan dalam bent uk benih
siap salur, sarana dan prasarana produksi.
3. Paket bant uan merupakan hibah, yang pelaksanaannya
mengacu kepada
PEDOMAN PENGADAAN DAN PENGELOLAAN BARANG DAN JASA
LINGKUP SATKER DITJEN PERKEBUNAN TAHUN 2014 yang dikeluarkan oleh
Direkt orat Jenderal Perkebunan Kement erian Pert anian.
B.
Spesifikasi Teknis
Spesif ikasi t eknis benih karet yang digunakan sebagai berikut :
1.
Berasal dari benih bina, yait u benih yang t elah dilepas oleh Ment eri
Pert anian, dengan klon anj uran yait u IRR 104, IRR 112, IRR 118, IRR 220, BPM
24, PB 260, PB 330, PB 340 klon penghasil lat eks dan IRR 5, IRR 39, IRR
42, IRR 107, IRR 119, RRIC 100 klon penghasil lat eks-kayu,
dengan memperhat ikan kondisi agroekosist em
daerah set empat .
8
2. Menggunakan polybag sesuai ket ent uan
t eknis. 3.
Merupakan benih okulasi bukan seedl i ng dan t elah disert if ikasi
C. Metode Pelaksanaan
1. Peremaj aan
a. Kegiat an Peremaj aan t anaman karet
merupakan penanaman kembali pada areal t anaman yang sudah ada dengan
kondisi t anaman t ua dan t idak ekonomis;
b. Menerapkan inovasi t eknologi t erkini.
2. Perluasan Perluasan t anaman dilakukan dengan :
a. Menanam t anaman pada lahan kosong,
lahan bukaan baru yang sesuai unt uk pengembangan t anaman karet ;
b. Menerapkan inovasi t eknologi t erkini, dan
disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing;
c. Lokasi pada daerah perbat asan, pasca
konf lik, pasca bencana,
daerah miskin t ert inggal.
9
III. PELAKSANAAN KEGIATAN