PROCEEDING PEMAPARAN HASIL-HASIL KEGIATAN LAPANGAN DAN NON LAPANGAN TAHUN 2006, PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI
mengikuti bidang patahan yang telah mengalami ubahan argilik. Urat kuarsa
dilokasi ini umumnya berupa lensa-lensa mengandung pirit tersebar yang sebagian telah
mengalami oksidasi, tebal urat antara 20-25 cm dengan arah juruskemiringan N95°E50°.
Indikasi adanya mineralisasi di daerah lainnya yaitu disekitar S. Larangan pada tebing
jalan, Foto 1 dan ditemukan float berupa bongkahan urat kalsit mengandung
mineralisasi galena, chalkopirit dan pirit yang mengelompok membentuk spots. Selain itu
ditemukan pula urat-urat kuarsa berupa float di S. Penaruban mengandung pirit yang tersebar
2.2. Bahan Galian
Bahan galian utama yang terdapat di wilayah ini terdiri dari:
o Emas, pendulangan emas sejak terjadinya
krisis ekonomi hingga saat ini merupakan mata pencaharian sebagian masyarakat di
sekitar aliran S. Larangan dan Kali Arus. Masyarakat dalam mencari emas ini
melakukan dengan cara penggalian pada endapan aluvial tua yang kemudian
dilakukan pendulangan. Di Desa Gancang K. Arus, masyarakat setempat mengambil
pasir yang mengandung emas dilakukan dengan cara pembuatan sumur hingga
kedalaman 4 -5 m dan diteruskan dengan pembuatan terowongan-terowongan,
dibantu dengan pompa air untuk mengeluarkan genangan air didalamnya.
Foto 2
o Bahan galian batugamping, yang
keterdapatannya dapat dijumpai hampir disepanjang jalan dari Ajibarang menuju ke
arah kota kecamatan Gumelar, saat ini sudah banyak diusahakan penambangannya.
Batugamping hasil penggalian kemudian diangkut dengan menggunakan truk
kemudian dilakukan pembakaran pada tungku pembakaran, selanjutnya setelah
disiram dengan air dilakukan penggilingan menjadi serbuk-serbuk halus dan
dimasukkan kedalam karung untuk dipasarkan.
o Bahan galian tanah liatlempung,
keterdapatannya terutama pada daerah alterasi argilik. Bahan galian ini terdapat di
Desa Cihonje dan dipasarkan kedaerah- daerah sentra pembuatan gerabahkeramik.
Selain untuk bahan pembuatan keramik, tanah liat dibagian permukaan oleh
sebagian masyarakat dibuat semen merah dengan cara dibakar yang kemudian
dilakukan penggilingan yang hasilnya berupa serbuk halus berwarna merah.
o Pasir dan kerikil, terdapat di sepanjang alur
S. Tajum dan anak-anak sungai disekitarnya, penambangannya dilakukan
secara tradisionil dan digunakan sebagai bahan bangunan.
o Bongkah-bongkah andesitbasal, yang
tersebar disepanjang aliran-aliran sungai. Bongkahan-bongkahan tersebut
dihancurkan dengan menggunakan mesin dijadikan batu split, digunakan sebagai
bahan bangunan dan pondasi jalan. Bahan galian granodioritdiorit yang terletak di
desa Baseh, kecamatan Kedung Banteng. Dilokasi ini sudah terdapat pabrik yang
dilengkapi dengan mesin pemotong batuan dan alat poles, dimana batuan
granodioritdiorit yang telah dipotong dengan ukuran-ukuran tertentu dipasarkan
untuk dijadikan lantai atau ornamen bangunan.
3. KRITERIA PERTAMBANGAN SEKALA KECIL