77 Dari Tabel 5 dapat diketahui bahwa prestasi kerja dengan cara pikul adalah
sebesar 0,49 m3.hmjam. Bila waktu kerja efektif per hari 6 jam; maka volume kayu yang dapat dikumpulkan sebanyak ± 3 m3 per hari. Pada kenyataan, cara manual malah
semakin menurun produktivitasnya seiring makin lesunya tenaga. Apalagi lapangan yang dihadapi harus naik turun bukit dengan kelerengan mendekati 40
, sehingga jangankan membawa beban, jalan tanpa bebanpun sudah merasa kepayahan. Bahkan, berdasarkan
hasil wawancara dengan masyarakat diperoleh informasi bahwa cara pikul yang dilakukan sendiri maupun rombongan, pada medan seperti di atas biasanya tidak lebih
dari 7 kali sehari. Berarti sebenarnya kemampuan dengan cara manual per orang tidak lebih dari sekitar 0,1-0,17 m3hari-orang. Biaya pemikulan yang sudah dibuat menjadi
balok biasanya tergantung jarak dan ukuran kayu, dan dengan biaya per sekali pikul sebesar Rp 3000,- per balok ukuran 20 x 20 x 250 cm. Berarti pendapatan sehari tidak
lebih dari Rp 15.000 – Rp 25.000 per orang. Pendapatan sebesar itu tentu jauh dari kebutuhan hidup untuk keperluan makan, minum sekeluarga, biaya sekolah, biaya
transportasi, kesehatan dan lain-lainnya. Oleh karena itu, untuk medan yang sulit serta jarak pikul cukup jauh, sebaiknya cara pengumpulan kayu menggunakan alat bantu.
IV. TEKNOLOGI MADYA PENGELUARAN KAYU
A. Expo-2000
Alat ini dibangun pada awalnya hanya sebagai alat muat bongkar namun kemudian dikembangkan menjadi alat ekstraksi kayu baik dengan jalan di sarad maupun
sistem kabel layang skyline system yang sangat sesuai untuk digunakan pada medan sulit, dimana banyak ditemukan juga pada hutan rakyat.
Percobaan yang secara khsusus di hutan rakyat belum banyak dilakukan secara intensif sebagaimana di lahan hutan. Percobaan yang pernah dilakukan di hutan
rakyat dilaksanakan di Kampung Ciguha, Desa Jampang Tengah, Kecamatan Bojong Lopang, Kabupaten Sukabumi. Hasil uji coba kegiatan tersebut dan tampilan
kemampuan alat hasil rekayasa disajikan pada Gambar 2 dan 3. Sedangkan produktivitas yang tercapai pada saat kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2003 disajikan pada
Tabel 6.
78
Tabel 6. Rata-rata waktu dan produktivitas kerja alat Expo-2000
Volume penarikan
m
3
Kelompok Waktu yang
diperlukan menit
Produktivitas kerja
m
3
.hmjam Selisih
produktivitas m
3
.hmjam Selisih waktu
terhadap kelompok I
menit 0,1
I 6,39
0,712398 2,526908
0,1-0,2 II 6,45
1,415326 1,823981 0,06 0,2-0,3 III
6,91 2,548109 0,691197
0,52 0,3 IV 7,54 3,239307
1,15 Sumber : Endom 2004
Dari Tabel 6 diketahui bahwa waktu yang diperlukan untuk menarik sortimen kayu tampak tidak jauh berbeda, berkisar antara 6-7 menit per rit. Artinya, waktu yang
diperlukan untuk menarik kayu kelompok I dengan volume 0,1 m3 sampai dengan kelompok IV dengan volume 0,3 m3 tidak jauh berbeda. Hal ini terjadi karena
pergerakan mesin relatif konstan, dan kegiatan ekstraksi dilakukan dengan tekanan gas dan kecepatan yang sama dan tetap pada gigi 3.
Tempat pengumpulan kayu Panggung bawah
Tinggi 2m
Lembah
Gambar 1. Posisi dan lokasi pembongkaran kayu panggung bawah di pinggir jurang
79 Bentangan mendatar lembah ± 150 m
Pesawahan ± 35 m
parit ± 2m Panggung atas Bentangan kabel utama
Bentangan kabel penarik
Panggung bawah Sortimen kayu Jembatan bamboo
Sungai ± 12 m
Gambar 2. Skema profil keadaan lapangan pengoperasian alat Expo-2000
Dari Tabel 6 diketahui pula bahwa sekalipun ada penambahan waktu seiring beban muatan yang semakin bertambah, namun selisih waktu yang diperlukan sangat
kecil, dengan perbedaan waktu penarikan untuk kelompok volume 0,1 m3 dengan volume 0,1 sd 0,2 m3,; 0,2 sd 0,3 m3 dan 0,3 m3 masing-masing secara berurutan
hanya 0,06 menit; 0,52 menit dan 1,15 menit. Ini berarti sebenarnya produktivitas dengan manarik kayu yang lebih besar jauh lebih tinggi hasilnya dibanding menarik yang
lebih kecil karena beda waktu tidak begitu besar. Berdasarkan fakta itu, maka dapat dikatakan bahwa alat Expo-2000 akan
menjadi lebih efisien bila volume kayu yang ditarik berukuran besar 0,3 m3 per trip, karena waktu yang dibutuhkan hanya menambah waktu sekitar 1,15 menit saja. Apabila
itu yang terjadi maka bila sehari dilakukan kegiatan ekstraksi selama 8 jam kerja; berarti produktivitas kerja per hari dapat mencapai 8 x 3,24 m3 = 25,92 m3hari. Sedang
dengan jam kerja efektif 6 jamhari maka produktivitas kerjanya hanya mencapai 19,44 m3hari. Sedangkan biaya pengumpulan kayu dengan waktu kerja efektif 6 jamhari
adalah sebesar Rp 12.577 m
3
.
80
B. Sistem kabel gaya berat Gravity Skyline System, GSS