Kaw asan Perbat asan dan Tert inggal Tahun Anggar an 2016
3
168PMK.052015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian NegaraLembaga, pasal 6:
1 Pengguna Anggaran PA menyusun Pedoman Umum dalam rangka penyaluran bantuan Pemerintah.
2 Berdasarkan Pedoman Umum yang ditetapkan oleh PA, Kuasa Pengguna Anggaran KPA menyusun petunjuk teknis penyaluran bantuan
Pemerintah. Untuk keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan pengelolaan dukungan
bantuan di kawasan perbatasan dan daerah tertinggal agar berjalan efektif dan efisien serta sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusun
Pedoman Teknis Pengelolaan Dukungan Sarana Produksi Untuk Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal Tahun Anggaran 2016.
Buku Pedoman Teknis ini, selanjutnya segera dijabarkan oleh Dinas
Pertanian Provinsi dengan menyusun petunjuk pelaksanaan secara rinci
dan lengkap, termasuk spesifikasi teknis sarana produksi sesuai kebutuhannya dimasing-masing wilayah.
B. Maksud
Maksud penyusunan Pedoman Teknis Pengelolaan Dukungan Sarana Produksi Untuk Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal Tahun Anggaran
2016 adalah memberikan acuan atau pedoman dalam melaksanakan anggaran
bantuan pemerintah bagi petugas dan stakeholder lainnya baik di Pusat, Provinsi dan KabupatenKota.
C. Tujuan, Sasaran dan Indikator Keberhasilan 1. Tujuan
Tujuan dukungan sarana produksi dari pemerintah untuk petani dan kelompok tani dikawasan perbatasan dan atau daerah tertinggal adalah:
a.
memberikan penjelasan secara umum tentang kriteriasyarat dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh penerima bantuan sarana produksi.
b.
memperlancar penyaluran bantuan sarana produksi.
c.
memudahkan dalam pengendalian, monitoring dan evaluasi.
Kaw asan Perbat asan dan Tert inggal Tahun Anggar an 2016
4
2. Sasaran
Terlaksananya dukungan sarana produksi untuk 8 delapan provinsi kawasan perbatasan dan 6 enam provinsi kawasan tertinggal sejumlah
30 unit berdasarkan lokasi prioritas Lokpri yang diterbitkan oleh Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan BNPP Tahun 2015 - 2019 Lampiran 1,
sedangkan untuk daerah tertinggal disesuaikan dengan lokasi prioritas Lokpri Bappenas Tahun 2015 - 2019 Lampiran 3.
3. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan kinerja pemberian bantuan pemerintah Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2016 mencakup indikator
keluaran output, indikator hasil outcome, indikator manfaat benefit, dan indikator dampak impact dengan penjelasan sebagai berikut:
-
indikator output: sarana produksi untuk kawasan perbatasan dan kawasan tertinggal.
-
indikator outcome: tercapainya produktivitas tanaman pangan
terlaksananya penggunaan benih unggul bersertifikat terlaksananya luas areal tanaman pangan aman dari gangguan OPT
dan DPI terlaksananya kontribusi penurunan susut hasil tanaman pangan
-
indikator benefit: meningkatnya kesejahteraan petani kecil dan kelompok tani di wilayah perbatasan danatau daerah tertinggal melalui peningkatan
pendapatan.
-
indikator impact : meningkatkan ketersediaan pangan nasional.
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan Petunjuk Teknis Pengelolaan Dukungan Sarana Produksi Untuk Kawasan Perbatasan dan Daerah Tertinggal Tahun Anggaran
2016 antara lain:
1. Pendahuluan 2. Mekanisme Pelaksanaan kegiatan
3. Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kaw asan Perbat asan dan Tert inggal Tahun Anggar an 2016
5
E. Pengertian
Beberapa pengertian yang perlu dijelaskan sebagai berikut: 1. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025, yang
selanjutnya disebut sebagai RPJPN 2005- 2025, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 20 dua puluh tahun
terhitung sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2025. 2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019,
yang selanjutnya disebut RPJMN 2015-2019, adalah dokumen perencanaan pembangunan nasional untuk periode 5 lima tahun terhitung
sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019. 3. Rencana Strategis Tahun 2015-2019, yang selanjutnya disebut Renstra KL
2015-2019, adalah dokumen perencanaan KementerianLembaga untuk periode 5 lima tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019. 4. Desain Besar Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan
Perbatasan Tahun 2011-2025, yang selanjutnya disebut Desain Besar 2011-2025, adalah dokumen perencanaan pengelolaan batas wilayah
negara dan kawasan perbatasan untuk periode berlakunya RPJPN 2005- 2025.
5. Rencana Induk Pengelolaan Perbatasan Negara Tahun 2015-2019, yang selanjutnya disebut Renduk 2015-2019, adalah rencana pembangunan
nasional jangka menengah 5 lima tahun yang memberikan arah kebijakan, strategi, dan program dalam pengelolaan batas wilayah negara
dan pembangunan kawasan perbatasan. 6. Rencana Aksi Pengelolaan Batas Wilayah Negara Dan Kawasan
Perbatasan, yang selanjutnya disebut Renaksi, adalah rencana pembangunan nasional jangka pendek atau tahunan sebagai implementasi
dari Renduk 2015-2019. 7. Pembangunan adalah semua proses perbaikan atau perubahan yang
dilakukan melalui
upaya-upaya secara
sadar, terencana,
dan berkesinambungan atas suatu masyarakat atau suatu sistem sosial secara
keseluruhan menuju kehidupan yang lebih baik atau lebih maju.
Kaw asan Perbat asan dan Tert inggal Tahun Anggar an 2016
6
8. Pengelolaan adalah aktivitas manajemen yang meliputi perencanaan, dan pengorganisasian, pelaksanaan, serta pengawasan serta pengendalian.
9. Wilayah negara adalah salah satu unsur negara yang merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan pedalaman, perairan kepulauan dan
laut teritorial beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta ruang udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan yang terkandung di
dalamnya. 10. Kawasan perbatasan adalah bagian dari wilayah negara yang terletak pada
sisi dalam sepanjang batas wilayah Indonesia dengan negara lain, dalam hal batas wilayah negara di darat, kawasan perbatasan berada di
kecamatan. 11. Badan Nasional Pengelola Perbatasan, yang selanjutnya disingkat BNPP,
adalah Badan Nasional Pengelola Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 43 Tahun
2008 tentang Wilayah Negara.
12.
Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok
masyarakat atau lembaga pemerintahnon pemerintah. 13. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah MenteriPimpinan
Lembaga yang bertanggung jawab atas penggunaan anggaran pada Kementerian NegaraLembaga yang bersangkutan.
14. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut Kuasa PA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran
pada Kementerian NegaraLembaga yang bersangkutan.
15. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PAKuasa PA untuk mengambil keputusan
danatau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.
16. Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP-SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh Kuasa PA
untuk melakukan pengujian atas Surat Perintah Pembayaran SPP dan menandatangani Surat Perintah Membayar SPM.
Kaw asan Perbat asan dan Tert inggal Tahun Anggar an 2016
7
17. Bendahara adalah orang atau badan yang diberi tugas untuk dan atas nama negara, menerima, menyimpan, dan membayarmenyerahkan uang
atau surat berharga atau barang-barang negara. 18. Bendahara Pengeluaran adalah orang yang oleh karena negara, dan
tugasnya menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggung jawabkan uang dan atau surat-surat berharga dalam
rangka 4 pelaksanaan belanja APBN oleh Kementerian NegaraLembaga dan atau satuan kerja selaku PAKPA.
19. Pembukuan adalah kegiatan pencatatan baik penerimaan maupun pengeluaran uang atau barang.
20. Surat Perintah Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah suatu dokumen yang dibuatditerbitkan oleh pejabat yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan kegiatanPPK dan disampaikan kepada PP-SPM. 21. Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut SPM adalah dokumen
yang diterbitkan oleh PAKPA atau pejabat lain yang ditunjuk untuk mencairkan dana yang bersumber dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
DIPA atau dokumen lain yang dipersamakan. 22. Surat Perintah Pencairan Dana yang selanjutnya disebut SP2D adalah
surat perintah yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa Bendahara Umum Negara BUN untuk pelaksanaan pengeluaran atas beban APBN
berdasarkan SPM. 23. Bank Pemerintah adalah bankpos mitra kerja sebagai tempat dibukanya
rekening atas nama satuan kerja untuk menampung Dana Bantuan Pemerintah yang akan disalurkan kepada penerima Bantuan Pemerintah.
24. Dana Dekonsentrasi adalah dana yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang dilaksanakan oleh Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan
untuk instansi vertikal Pusat di daerah. 25. Dana Tugas Pembantuan adalah dana yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang dilaksanakan oleh daerah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan
tugas pembantuan.
Kaw asan Perbat asan dan Tert inggal Tahun Anggar an 2016
8
26. Barang Milik Negara yang selanjutnya disebut BMN adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.
F. Dasar Hukum