Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung cukup panjang dan diorganisasikan dalam lingkungan sekolah ataupun di luar sekolah menurut pola-pola tertentu yang dianggap baik. Pada umumnya para pendidik berpendapat bahwa tugas lembaga pendidikan adalah pendorong pertumbuhan seseorang kearah tujuan yang diharapkan oleh individu dan masyarakat sekitarnya Adang Suherman dan Agus Mahendra 2001:8. Jika seluruh kegiatan yang berlangsung dalam lembaga pendidikan dipusatkan untuk memacu peserta didiknya untuk dapat mencapai tujuan pendidikan. Mengenai kualitas sistem pendidikan berarti sangat erat kaitannya dengan proses belajar mengajar, istilah belajar lebih menekankan pada aktivitas guru atau pendidik. Menurut Adang Suherman dan Agus Mahendra 2001:9, menyatakan bahwa tujuan mengajar pada dasarnya adalah mendorong siswa agar belajar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan, jadi seluruh aktivitas yang berlangsung dalam proses belajar mengajar semuanya dipusatkan untuk memacu siswa agar belajar lebih giat, sebagai perkembangan pendidikan pada umumnya dan pendidikan jasmani dan kesehatan pada khususnya. Pendidikan jasmani dan kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat berperan dalam perwujudan pendidikan nasional. Untuk mendukung tujuan pendidikan nasional, maka perlu diperhatikan mengenai pembangunan keolahragaan nasional. Menurut Sugiyanto 1995:6 mengenai pembangunan keolahragan nasional ada 6 pokok-pokok yang diamanatkan dalam GBHN 1993, yaitu sebagai berikut: 1. Pembinaan dan pengembangan olahraga yang merupakan bagian upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia diarahkan pada peningkatan jasmani, mental dan rohani masyarakat, serta ditujukan untuk membentuk watak dan kepribadian, disiplin dan sportifitas yang tinggi serta peningkatan prestasi yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. 2. Gerakan memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat terus ditingkatkan agar lebih meluas dan merata di seluruh pelosok tanah air untuk menciptakan budaya berolahraga dan iklim yang sehat yang mendorong peran serta aktif masyarakat dalam meningkatkan prestasi olahraga. 3. Dalam upaya peningkatan prestasi olaraga perlu terus dilaksanakan pembinaan olahragawan sedini mungkin melalui pencarian dan pemantauan, pembibitan, pendidikan, dan pelatihan olaraga prestasi yang didasarkan pada ilmu pengetahuan dan teknologi secara efektif dan efesien serta peningkatan kualitas keolahragaan baik di tingkat pusat maupun daerah. 4. Perbaikan gizi olahragawan, penyempurnaan metode pelatihan, dan penggunaan peralatan olahraga perlu memanfaatkan ilmu penetahuan dan teknologi secara cepat. 5. Penyediaan sarana dan prasarana olahraga yang memadai di lingkungan sekolah dan lingkungan pekerjaan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun peran serta masyarakat. 6. Olahragawan, pelatih, dan Pembina yang berprestasi diberi perhatian khusus dan penghargaan yang wajar untuk meningkatkan semangat dan motivasi dalam memacu prestasi yang lebih tinggi. Hal ini tampat jelas dalam tujuan pendidikan olahraga dan kesehatan yang secara umum mencakup segi- segi kehidupan masyarakat. Di sisi lain Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang memungkinkan warganya mengembangkan dirinya sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya dengan manusia sebagai dasar, tujuan dan pedoman. Pembinaan dan upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia ditujukan untuk peningkatan kesehatan jasmani dan rohani, sikap disiplin dan sportifitas serta pembangunan prestasi untuk membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, untuk mewujudkan pembangunan nasional merupakan seluruh komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan jasmani merupakan kegiatan yang terpadu dari proses pendidikan yang pada pencapaian tujuanya menggunakan aktifitas jasmani, sedangkan sasaran tujuan yang ingin dicapai meliputi perkembangan dari segi kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk domain psikomotor dalam perkembanganya, khususnya yang terkait dengan tujuan pendidikan jasmani ditambah domain fisik, khususnya yang terkait dengan pengembangan kapasitas fisik, yaitu kebugaran jasmani Khomsin, 2002:37. Sejalan dengan konsep tesebut maka pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktifitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani Adang Suherman 2000:27. Keberhasilan Jurusan PJKR dalam mencetak calon-calon pendidik yang professional dalam mengajar pendidikan jasmani seperti yang diharapkan, ditentukan oleh banyak faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern. Faktor intern antara lain tenaga pendidik. Peserta didik dan sarana prasarana, sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan masyarakat dan dukungan keluarga. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 45 setiap pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional dan kejiwaan peserta didik. Dalam dunia olahraga, kita juga mengenal berbagai tujuan seseorang untuk melakukan aktifitas olahraga. Salah satu tujuannya adalah untuk pencapaian prestasi maksimal. Dalam pencapaian prestasi diperlukan beberapa aspek pendukung yang harus dilakukan dan dipersiapkan. Salah satunya adalah ketersediaan sarana dan prasarana. Selama ini perkembangan olahraga semakin pesat dan bahkan sudah memasyarakat, sehingga sebagian masyarakat telah memandang olahraga sudah menjadi bagian dari hidupnya. Bahkan melakukan olahraga sama pentingnya dengan kebutuhan lainnya Abror Hisyam 1991:1. Oleh sebab itu, sudah sewajarnya apabila kebutuhan sarana dan prasarana perlu ada dan ditingkatkan, supaya dapat melakukan kegiatan olaraga sebagaimana mestinya. Dengan adanya perkembangan olahraga yang sangat pesat perlu diketahui faktor-faktor yang mampengaruhi pertumbuhan sarana dan prasarana olahraga yaitu: 1. Jumlah penduduk yang semakin bertambah besar, 2. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melakukan olahraga. 3. Makin meluasnya daerah kota-kota, 4. Berkurangnya lapangan terbuka, 5. Mobilitas transportasi makin meningkat, 6. Meningkatnya mekanisasi dalam industri, 7. Arus perpindahan penduduk dari desa ke kota, 8. Meningkatnya taraf hidup sosial, ekonomi dan budaya Abror Hisyam 1991:2 Dari ke-8 faktor yang mempengaruhi perkembangan sarana dan prasarana olahraga, maka dari pihak-pihak yang terkait perlu mengantisipasi dari faktor apa yang akan menghambat dan yang mempermudah tumbuhnya sarana dan prasarana olahraga. Perlu disadari bahwa sarana dan prasarana sangat dibutuhkan dan sangat penting dalam melakukan kegiatan olahraga. Karena tanpa adanya sarana dan prasarana, olahraga tidak akan berkembang sesuai dengan perkembangan olahraga di negara lain. Menurut Abror Hisyam 1991:2 peranan sarana dan prasarana diadakan ialah untuk memberi kemudahan tercapainya tujuan olahraga dan memungkinkan melaksanakan kegiatan olahraga. Dalam keterkaitan hal tersebut, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang juga memiliki sejumlah besar sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana tersebut digunakan untuk memberi kemudahan tercapainya tujuan olahraga dan memungkinkan melaksanakan kegiatan olahraga. Tetapi ada perbedaan yang menonjol antara keberadaan sarana dan prasarana tersebut dengan keberadaan sarana dan prasarana yang lain. Sarana dan prasarana yang ada di Jurusan PJKR FIK UNNES ini lebih digunakan untuk menunjang perkuliahan yang bersifat praktek. Di laboratorium PJKR memang terdapat banyak sekali peralatan penunjang perkuliahan bahkan didalamnya juga terdapat peralatan-peralatan yang ada tetapi tidak digunakan sebagai penunjang perkuliahan praktek, misalnya busur beserta anak panahnya, beberapa stik golf, dan lain-lain. Di dalam laboratorium tersebut memang terdapat peralatan yang beraneka ragam dan tidak sedikit jumlahnya. Tetapi realita di lapangan menyatakan bahwa dalam perkuliahan masih ada beberapa mahasiswa yang mengatakan “kurang alat” pada beberapa mata kuliah tertentu. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui apakah jumlah sarana prasarana yang ada di laboratorium jurusan PJKR sudah rasional dengan jumlah mahasiswa perkelas jurusan PJKR yang rata-rata memiliki 50 mahasiswa ditiap kelasnya. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui apakah sarana prasarana yang ada di jurusan PJKR sesuai standar nasional ataukah tidak. Hal-hal lain yang mendorong peneliti untuk mengangkat permasalahan ini adalah karena peneliti merasa terpanggil untuk memajukan jurusan PJKR lewat fakta-fakta yang terdapat di lapangan tentang kuantitas dan kualitas sarana prasarana di jurusan yang nantinya dapat menjadi pertimbangan, apakah pihak jurusan akan menambah koleksi peralatan dan memperbaiki kualitas sarana prasarana yang ada yang pada akhirnya nanti akan meingkatkan kualitas mahasiswa PJKR dalam skill berolahraga. Selain hal tersebut di atas, penelitian yang diarahkan pada laboratorium FIK sebagai sumber belajar dan objek penelitian juga belum pernah peneliti jumpai

1.2 Permasalahan

Dokumen yang terkait

Program Studi Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Lingkungan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo

0 60 8

Survei Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Putra Kelas IV dan V Sekolah Dasar Negeri Gugus Kartini Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi, Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universit

0 0 1

Survei Tentang Minat Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Terhadap UKM Sepakbola Universitas Negeri Semarang Tahun 2005.

0 1 1

Kondisi Sarana Prasarana Perkuliahan Praktek di Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang Tahun 2005.

0 0 1

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM BEROLAHRAGA DI SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA.

1 7 126

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA NEGERI 3 YOGYAKARTA.

0 0 31

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI MENGGUNAKAN JASA PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015.

0 0 123

Profil Kondisi Fisik Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 16

Perbedaan Status Gizi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Rekreasi Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Antara Jalur Masuk Reguler Dengan Reguler Mandiri Tahun 2011 - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 52

Perbedaan Status Gizi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Rekreasi Program Studi Ilmu Keolahragaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang Antara Jalur Masuk Reguler dan Non Reguler Mandiri Tahun 2011 - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 25