5
pengajaran instruction function maupun sebagai pendidik education function. Ia akan selalu mengalami masalah dalam proses mengajar.
B. Identifikasi Masalah
Mengingat tugas dan tanggung jawab guru begitu komplek, membawa konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranannya dalam proses
belajar mengajar secara efisien dan efektif dan akan mampu mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Oleh sebab
itu motivasi berprestasi guru dalam mengajar hendaknya lebih ditingkatkan. Hal ini hanya dapat terwujud bila Kepala Sekolah sebagai pemimpin mampu
menggerakan, mengarahkan dengan memberikan pengaruh yang positif yang dapat menyebabkan guru tergerak melaksanakan tugas mengajar dengan
penuh keyakinan. Berdasarkan uraian di atas dapat diidentifikasi berbagai masalah
sebagai berikut : Motivasi berprestasi adalah dorongan dari dalam diri individu untuk
berprestasi. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan motivasi berprestasi guru, dapat dipertanyakan sebagai berikut : Apakah guru dalam melaksanakan
tugasnya sudah maksimal ? Apakah guru mempunyai kemauan yang kuat untuk melaksanakan tugasnya ? Apakah guru merasa optimis dalam usahanya
mencapai keberhasilan pengajaran ? Apakah guru berkemauan untuk mengembangkan kemampuannya ? Apakah guru senang dalam melaksanakan
tugasnya ?
6
Apakah guru mempunyai kepastian melaksanakan tugas-tugas dengan baik ? Apakah guru dalam melaksanakan tugas membuat program ? Apakah
guru mengerti membuat perencanaan pengajaran dengan cermat ? Apakah guru menggunakan metode mengajar dengan tepat ? Apakah guru
melaksanakan evaluasi belajar sesuai dengan prosedur ? Bagaimana guru berinteraksi dengan siswa ? Bagaimana hubungan sesama guru di tempat
kerja ? Apakah guru merasakan kewibawaan Kepala Sekolah ? Apakah
Kepala Sekolah mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat ? Apakah Kepala Sekolah dapat dijadikan suri tauladan ? Apakah Kepala Sekolah sering
memberi pujian kepada guru ?
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi motivasi berprestasi guru dalam melaksanakan tugas pembelajaran. Oleh karena itu, maka dalam
penelitian ini dibatasi oleh dua faktor yang diduga berpengaruh terhadap motivasi berprestasi guru yaitu keyakinan tugas guru dan peran kepemimpinan
Kepala Sekolah. Dalam penelitian ini ada 3 variabel yaitu keyakinan tugas guru, peran kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai variabel bebas, sedangkan
motivasi berprestasi guru sebagai variabel terikat. Pemilihan variabel-variabel tersebut didasarkan atas dugaan bahwa
keyakinan tugas guru dan peran kepemimpinan Kepala Sekolah dan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi
berprestasi guru dalam melaksanakan tugas kesehariannya yaitu tugas
7
pengajaran. Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes.
D. Perumusan Masalah