MODEL PENGEMBANGAN AGROFORESTRY PADA LAHAN MARGINAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN DI KRPH CLEBUNG BKPH CLEBUNG KPH BOJONEGORO

MODEL PENGEMBANGAN AGROFORESTRY PADA LAHAN MARGINAL
DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR
HUTAN DI KRPH CLEBUNG BKPH CLEBUNG KPH BOJONEGORO
Oleh: SURNIYAH (01740029)
Forestry
Dibuat: 2006-07-10 , dengan 3 file(s).

Keywords: Agroforestry, hutan, lahan marginal, pendapatan masyarakat

Tujuan dari penelitian adalah: mengetahui tingkat keberhasilan pengembangan model
agroforestry dilahan marginal, peningkatan penghasilan dan kesejahteraan masyarakat disekitar
kawasan hutan rakyat, mengetahui perbedaan pertumbuhan tanaman jati agroforestry dan non
agroforestry.
Penelitian ini dilaksanakan di kawasan hutan rakyat Desa Clebung Kecamatan Bubulan
Kabupaten Bojonegoro. Pemilihan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan
pertimbangan daerah tersebut merupakan salah satu daerah yang memiliki program
pengembangan agroforestry di lahan marginal.
Rerata luas andil masing-masing petani yang melakukan pola agroforestry seluas 0,22 Ha, nilai
produksi padi Rp 823.350, jagung Rp 376.450 dan kacang tanah Rp 516.250 permusim tanam.
B/C rasio padi 3,091, jagung 2,288 dan kacang tanah 2,809 berarti sistem agroforestry sangat
efektif dan menguntungkan. Rerata tinggi dan diameter tanaman pokok dengan agroforestry

yaitu 2,397m dan diameter 5,811cm dan untuk tanaman pokok non agroforestry yaitu 1,6712m
dan diameter 2,1201cm.
Model pengembangan agroforestry yang dilakukan oleh masyarakat secara tumpangsari dapat
meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan di sekitar kawasan hutan dengan B/C rasio padi
3,091, jagung 2,288, kacang tanah 2,809. Model pengembangan agroforestry berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman pokok, ini terlihat dari perbedaan rerata
tinggi 2,397 m dan diameter 5,811 cm, rerata tinggi untuk tanaman jati non agroforestry yaitu
1,6712 m dan untuk diameter 2,1201 cm. Serta dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
sekitar hutan dalam menjaga kesuburan hutan.
Disarankan bagi perhutani tidak menghentikan program agroforestry demi kesejahteraan hidup
masyarakat di sekitar kawasan hutan, perlunya bimbingan dan pengawasan kepada masyarakat
agar program pengembangan agroforestry lebih terarah dalam menjaga dan memanfaatkan hutan
secara lestari.

Dokumen yang terkait

ANALISA PENDAPATAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN LAK (Laccifer lacca Kerr) DI KPH PROBOLINGGO WILAYAH BKPH KABUARAN PERUM PERHUTANI UNIT II JAWA TIMUR

0 21 1

PENGEMBANGAN AGROFORESTRY DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN KELESTARIAN SUMBERDAYA HUTAN (Suatu Tinjauan di RPH Gendogo, BKPH Kepanjen, KPH Malang)

0 22 1

PENINGKATAN PENDAPATAN PENERAPAN MODEL AGROFORESTRY BAGI PESANGGEM RPH SENGGURUH BKPH SENGGURUH KPH MALANG

0 19 13

PEMANFAATAN LAHAN HUTAN PINUS (Pinus merkusii Jungh at de Vriese) DENGAN MODEL AGROFORESTRI SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN RPH PUJON KIDUL, BKPH PUJON, KPH MALANG

0 28 20

ANALISIS DAMPAK PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS MASYARAKAT (PHBM) TERHADAP TINGKAT KESUBURAN LAHAN DAN PENDAPATAN PESANGGEM RKPH SEKAR BKPH NGANTANG KPH MALANG

1 5 2

Ananlisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi dan Tingkat Adopsi Pola Agroforestry oleh Anggota Kelompok Tani Hutan dalam Program Perhutanan Sosial Studi Kasus di RPH Jeblogan, BKHP Clebung, KPH Bojonegoro, Jawa Timur

0 3 5

Studi lntervensi Masyarakat Terhadap Lahan Hutan dan Alternatif Pemecahannya(Kasus di RPH Babakan Madang, BKPH Bogor, KPH Bogor)

0 8 71

Pengaruh Keberadaan Hutan Cadangan Pangan Terhadap Pendapatan Masyarakat (Studi kasus di RPH Sukamantri, BKPH Bogor, KPH, Bogor)

0 12 98

Persepsi, Sikap, Perilaku Masyarakat Sekitar Hutan terhadap Keberadaan hutan Penelitian Haurbentes (Studi Kasus desa Jugalaya, RPH Jasinga, BKPH Jasinga, KPH Bogor

0 6 92

Kajian Interaksi Masyarakat Dengan Sumberdaya Hutan Di Bkph Kemadoh, Kph Randublatung

1 7 54