BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Lingkungan merupakan kumpulan komponen abiotik dan biotik di luar suatu organisme yang mempengaruhi kehidupan organisme tersebut.
Lingkungan meliputi lingkungan perairan hidrosfer, daratan litosfer, dan udara atmosfer. Lingkungan tempat hidup suatu organisme disebut habitat.
Setiap organisme memiliki habitat yang khas Wasis dan Irianto, 2009
Sedangkan menurut UUPLH No.23 tahun 1997, Lingkungan Hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan mahkluk, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan peri
kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahkluk hidup lainnya Salmani, 2011.
2.2 Komponen Lingkungan
Lingkungan merupakan kumpulan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Suatu lingkungan berdasarkan susunan
dan fungsinya tersusun dari beberapa komponen, yaitu sebagai berikut : 1. Autotrofik
Autotrofik berasal dari kata autos yang berarti sendiri; trophikos yang berarti menyediakan makanan, yaitu organisme yang mampu
menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri yang berupa bahan- bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari
dan khlorofil zat hijau daun. Oleh sebab itu semua organisme yang mengandung khlorofil disebut organisme autotrofik Wardhana, 1999.
2. Heterotrofik Heterotrof berasal dari kata “Heteros” yang berarti berbeda, dan
trophikos yang berarti makanan. Pengertian dari Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya
dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba Salmani, 2011.
2
3. Komponen tak hidup abiotik Komponen atau bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia
yang terdiri beberapa macam, yaitu: 1 Cahaya Matahari
Cahaya matahari berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, karena merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya,
maka proses fotosintesis tak akan terjadi menyebabkan tanaman tersebut tampak pucat dan warna tanaman kekuning-kuningan etiolasi.
Namun, pada kecambah justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan Dewi dan khori, 2014.
2 Suhu Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan
tumbuh kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur
yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti Wijaya,dkk, 2009.
3 Air Semua makhluk hidup membutuhkan air sehingga lebih kurang
80 dari tubuh makhluk hidup terdiri atas air. Begitu pula pada tumbuhan, air sangat diperlukan terutama untuk pertumbuhan,
transportasi, fotosintesis, dan pembentukan sel-sel baru, untuk menjaga tekanan osmosis sel, dan mencegah sel dari kekeringan Henry,dkk,
2009. 4 Udara
Udara di atmosfer tersusun atas nitrogen N
2
, 78 guna membentuk protein dll, oksigen O
2
, 21 berfungsi sebagai gas pembakar dalam proses pernapasan, karbon dioksida CO
2
, 0,03, dan gas lainnya Salmani, 2011.
5 Angin dan kelembaban Angin berperan membantu penyerbukan tumbuhan, menyebarkan
spora dan biji tumbuhan serta kelembaban berperan menjaga organisme agar tidak kehilangan air karena penguapan. Kelembaban dapat menjadi
3
kontrol dari kehilangan panas melalui kulit dan saluran pernafasan Djamal, 2003.
6 Mineral Mineral yang diperlukan tumbuhan misalnya belerang S, fosfat
P, kalium K, kalsium Ca, magnesium Mg, besi fe, natrium Na, dan khlor Cl. Mineral-mineral itu diperoleh tumbuhan dalam
bentuk ion-ion yang larut didalam air tanah. Mineral tersebut digunakan untuk berlangsungnya metabolisme tubuh dan untuk penyusun tubuh.
Hewan dan manusia pun memerlukan mineral untuk penyusun tubuh dan reaksi-reaksi metabolismenya. Selain itu, mineral juga berfungsi
untuk menjaga keseimbangan asam basa dan mengatur fungsi fsikologi faal tubuh Salmani, 2011.
7 Tanah Jenis tanah akan memengaruhi jenis makhluk hidup yang berada
pada ekosistem. Di tanah yang tandus akan ditemukan sedikit tumbuhan. Adapun di daerah yang tanahnya subur dan gembur akan
ditemukan banyak tumbuhan dengan berbagai spesies Suryatna dan Takari, 2009.
8 Kadar Garam Jika kadar garam tinggi, sel-sel akar tumbuhan akan mati dan
akhirnya akan mematikan tumbuhan itu. Didaerah yang berkadar garam tinggi hanya hidup tumbuhan tertentu. Misalnya pohon bakau di pantai
yang tahan terhadap lingkungan berkadar garam tinggi Djamal, 2003. 9 Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi disuatu daerah. Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta
keadaan tanah disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkungan yang khas. Sebagai contoh keanekaragaman hayati di
daerah perbukitan berbeda dengan didaerah datar. Organisme yang hidup di daerah berbukit berbeda dengan daerah datar. Topografi juga
mempengaruhi penyebaran mahkluk hidup Salmani, 2011.
4
4. Pengurai dekomposer Pengertian dari Pengurai adalah organisme heterotrof yang
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati bahan organik kompleks. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil
penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah
bakteri dan jamur Salmani, 2011.
Selain itu menurut Campbell, komponen penyusun lingkungan dapat menyebabkan cekaman atau yang lebih dikenal sebagai kondisi lingkungan
yang dapat memberi pengaruh buruk pada pertumbuhan, reproduksi, dan kelangsungan hidup tumbuhan. Pada umumnya cekaman lingkungan pada
tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1 Cekaman biotik, terdiri dari kompetisi intra spesies dan antar spesies,
infeksi oleh hama dan penyakit 2 Cekaman abiotik berupa suhu tinggi dan rendah, air kelebihan dan
kekurangan, radiasi ultraviolet, infra merah, dan radiasi mengionisasi, kimiawi garam, gas, dan pestisida, angin, dll.
2.3 Jenis-jenis lingkungan 2.3.1. LingkunganEkosistem di Darat