Sumber Data Penelitian Instrumen Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

47

3.7 Sumber Data Penelitian

Sumber data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.7.1 Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data Sugiyono, 2010:307. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan penyebaran kuesioner. 3.7.2 Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen Sugiyono, 2010:308. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari PT. Linggarjati Mahardika Mulia Pacitan yaitu data jumlah karyawan, data kejadian kecelakaan kerja dan data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.8 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipergunakan dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis, sehingga lebih mudah diolah Suharsimi Arikunto, 2006:136. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, dimana responden tinggal memberikan jawaban dengan berbagai alternatif yang telah disediakan. 48

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

3.9.1 Uji Validitas Uji validitas atau tingkat ketepatan instrumen penelitian yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu dapat mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui apakah item pertanyaan yang telah diuji cobakan kepada responden dapat digunakan untuk mengukur keadaan responden yang sebenarnya, maka perlunya uji validitas untuk menyempurnakan kuesioner. Uji validitas di lakukan pada 30 pekerja bagian produksi di UD. Tunas Subur. Dari hasil tersebut kemudian ditabulasi untuk mengetahui item pertanyaan nomor berapa yang sekiranya perlu dihapus. Pengujian validitas angket digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson dengan formulasi sebagai berikut :              2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Dimana: r xy = koefisien korelasi suatu butiratauitem N = jumlah subyek X = skor suatu butiratauitem Y = skor total Suharsimi Arikunto,2006:167 Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf signifikan 5 jika diperoleh hasil korelasi yang lebih besar dari r tabel pada taraf signifikasi 0,05 berarti butir pernyataan tersebut valid. Dalam penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 16 for Windows. 49 3.9.2 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejuah mana pengukuran itu akurat, stabil dan konsisten bila dilakukan pengukuran kembali dengan subyek yang sama. Uji Reliabilitas dilakukan pada 30 pekerja bagian produksi di UD. Tunas Subur. Untuk mengukur reliabilitas, alat pengukur yang digunakan Alpha Cronbach rumus sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2006:187:                 2 2 11 1 1 t b V k k r  Dimana : r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal  2 b  = jumlah varian butir atau item 2 t V = varian total Untuk melakukan uji ini, dapat langsung mengamati nilai alpha koefisien reliabilitas yang terdapat dibagian bawah dari deretan tabel hasil pengolahan. Kuesioner dapat dikatakan reliabel jika nilai alpha lebih dari 0,6. Dalam penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan bantuan SPSS versi 16 for Windows.

3.10 Teknik Pengambilan Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN PERILAKU AMAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT ANEKA Hubungan Kepatuhan Instruksi Kerja Dengan Perilaku Aman Pekerja Bagian Produksi Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper, Klaten.

0 2 16

HUBUNGAN KEPATUHAN INSTRUKSI KERJA DENGAN PERILAKUAMAN PEKERJA BAGIAN PRODUKSI DI PT ANEKA Hubungan Kepatuhan Instruksi Kerja Dengan Perilaku Aman Pekerja Bagian Produksi Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper, Klaten.

1 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AMAN PEKERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT. KERETA API DAERAH OPERASI VI Hubungan Antara Perilaku Aman Pekerja Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan.

0 3 15

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU AMAN PEKERJA DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA DI PT. KERETA API DAERAH OPERASI VI Hubungan Antara Perilaku Aman Pekerja Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Di PT. Kereta Api Daerah Operasi VI Yogyakarta DIPO Kereta Solo Balapan.

0 2 16

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA Hubungan Antara Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper, Klaten.

1 5 13

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATANKERJA (K3) DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN KERJA PADA Hubungan Antara Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper, Klaten.

0 5 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper, Klaten.

1 8 6

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Antara Perilaku Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Di PT Aneka Adhilogam Karya, Ceper, Klaten.

0 8 5

HUBUNGAN ANTARA RISIKO POSTUR KERJA DENGAN RISIKO KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA DI Hubungan Antara Risiko Postur Kerja Dengan Risiko Keluhan Muskuloskeletal Pada Pekerja Di Bagian Produksi Tenun PT. Kusuma Mulia Plasindo Infitex Klaten.

0 3 19

Perencanaan Produksi Menggunakan Metode Economic Production Quantity (EPQ) (Studi Kasus PT. Linggarjati Mahardika Mulia) - ITS Repository

0 0 92