keseluruhan siswa yang tuntas, maka dilakukan pembenahan pada siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram berikut.
Gambar 4. Diagram Data Hasil Pembelajaran Bola Voli Mini pada Siklus I Aspek Afektif
4.1.1.3 Aspek Psikomotorik
Pemahaman siswa pada siklus I aspek Psikomotorik dalam pembelajaran bola voli dengan model pembelajaran Penjasorkes melalui modifikasi permainan
bola dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Data Hasil Pembelajaran Bola Voli Mini pada siklus I Aspek
Psikomotorik
Keterangan Dengan Modifikasi
Tanpa Modifikasi Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase Tuntas
24 60
15 37,5
Belum Tuntas 16
40 25
62,5 Jumlah
40 100
40 100
10 20
30 40
50 60
70
Tanpa Modifikasi
Dengan Modifikasi
Tuntas Belum Tuntas
Dari tabel pemahaman konsep gerak dalam permainan bola voli pada siklus I aspek Psikomotorik dengan pemberian modifikasi diketahui bahwa siswa
tergolong dalam kriteria tuntas sebanyak 24 siswa atau sebanyak 60, sedangkan yang belum tuntas sebanyak 16 siswa atau sebanyak 40. Sedangkan dengan
pembelajaran bola voli tanpa modifikasi diperoleh hasil sebanyak 15 siswa atau sebanyak 37,5 siswa yang tuntas dan sebanyak 25 siswa atau sebanyak 62,5
siswa yang belum tuntas. Jadi berdasarkan hasil tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada siklus I aspek Psikomotorik siswa yang memperoleh
pembelajaran bola voli dengan modifikasi lebih banyak yang tuntas dibandingkan dengan siswa dengan pembelajaran bola voli tanpa modifikasi, namun demikian
secara klasikal tingkat ketuntasan belum memenuhi kriteria ketuntasan, karena belum mencapai tingkat ketuntasan sebesar 85 dari keseluruhan siswa yang
tuntas, maka dilakukan pembenahan pada siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram berikut.
Gambar 5. Diagram Data Hasil Pembelajaran Bola Voli Mini pada Siklus I Aspek Psikomotorik
10 20
30 40
50 60
70
Tanpa Modifikasi
Dengan Modifikasi
Tuntas Belum Tuntas
4.1.1.4 Perbedaan pemahaman siswa antara siswa dengan model
pembelajaran dimodifikasi dan tanpa modifikasi pada siklus I
Pemahaman siswa pada siklus I baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran bola voli dengan model pembelajaran
Penjasorkes melalui modifikasi permainan bola dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Data Hasil Pembelajaran Bola Voli Mini Secara Klasikal pada Siklus I
Keterangan Dengan Modifikasi
Tanpa Modifikasi Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase Tuntas
23 57,5
13 32,5
Belum Tuntas 17
42,5 27
67,5 Jumlah
40 100
40 100
Dari tabel pemahaman konsep gerak dalam permainan bola voli pada siklus I secara keseluruhan yaitu aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dengan
pemberian modifikasi diketahui bahwa siswa tergolong dalam kriteria tuntas sebanyak 23 siswa atau sebanyak 57,5, sedangkan yang belum tuntas sebanyak
17 siswa atau sebanyak 42,5. Sedangkan dengan pembelajaran bola voli tanpa modifikasi diperoleh hasil sebanyak 13 siswa atau sebanyak 32,5 siswa yang
tuntas dan sebanyak 27 siswa atau sebanyak 62,5 siswa yang belum tuntas. Jadi berdasarkan hasil tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pada siklus I
aspek Psikomotorik siswa yang memperoleh pembelajaran bola voli dengan modifikasi lebih banyak yang tuntas dibandingkan dengan siswa dengan
pembelajaran bola voli tanpa modifikasi, namun demikian secara klasikal tingkat
ketuntasan belum memenuhi kriteria ketuntasan, karena belum mencapai tingkat ketuntasan sebesar 85 dari keseluruhan siswa yang tuntas, maka dilakukan
pembenahan pada siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat diagram berikut.
Gambar 6. Diagram Data Hasil Pembelajaran Bola Voli Mini Secara Klasikal pada Siklus I
4.1.2 Siklus II