Larutan Kimia
Larutan kimia yang dibutuhkan terdiri atas:
a. Larutan standarisasi formaldehida yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi
formaldehida pada larutan induk A.
b. Larutan induk A dan B yang digunakan untuk keperluan pembuatan deret larutan standar.
c. Larutan pereaksi formaldehida yang digunakan untuk mereaksikan formaldehida dalam
deret larutan standar dan larutan contoh. Larutan-larutan kimia tersebut dibuat sesuai dengan metode pengukuran emisi formaldehida
yang digunakan yaitu metode Desikator 2 jam, Desikator 24 jam, dan WKI modifikasi. Prosedur pembuatannya tercantum pada Lampiran 4 dan Lampiran 5.
Pengukuran Kadar Air
Contoh uji kadar air awal basah ditimbang dengan menggunakan neraca analitik dan beratnya dinotasikan sebagai B0. Selanjutnya, contoh uji dimasukkan ke dalam oven pada suhu
102±3 C selama 24 jam. Contoh uji dikeluarkan dari oven lalu dimasukkan desikator sehingga
dingin. Dengan menggunakan gegep, contoh uji kering dikeluarkan dari desikator lalu ditimbang kembali dan beratnya dinotasikan sebagai BKT. Perhitungan kadar air dilakukan dengan rumus :
KA=
100 x
BKT BKT
B −
Emisi Formaldehida
Prinsip penentuan konsentrasi formaldehida teremisi adalah mereaksikan gas formaldehida yang tertangkap oleh suatu cairan H
2
O, NaSO
3
, air suling, dan lain lain dengan indikator-indikator tertentu yang akan membentuk senyawa komplek berwarna tertentu. Analisa emisi formaldehida
adalah pengukuran absorban yang terjadi dari larutan contoh yang intensitasnya secara kuantitatif dilakukan menggunakan Spektrofotometer.
Penentuan konsentrasi emisi formaldehida dengan metode Desikator 2 jam, menggunakan larutan asam kromotopik 0,1 1,8-dihydroxynaphthalene-3,6-disulfonic acid. Formaldehida yang
tertangkap air suling akan bereaksi dengan asam kromotopik dalam larutan asam sulfat pekat 97 berlebih membentuk senyawa komplek. Dengan kehadiran oksigen senyawa komplek
tersebut akan menghasilkan warna purpleungu-violet Roffael, 1993 dan Zhang et al., 1994. Senyawa ini memiliki intensitas pembacaan pada panjang gelombang 570-580 nm Christian,
1986. Penentuan konsentrasi emisi formaldehida dengan metode Desikator 24 jam dan WKI
modifikasi, menggunakan larutan asetilaseton amonium asetat yang akan membentuk senyawa
komplek diacetyl dihydrolutinin. Senyawa ini akan menghasilkan warna hijau-kekuningan yang mempunyai pembacaan gelombang absorbsi maksimum 412 nm Christian,1986.
a.
Metode Desikator 2 Jam
i. Pengkondisian contoh uji