ANALISA KANDUNGAN NILAI BAKAR PADA BAHAN BAKAR LIMBAH PADAT KELAPA SAWIT (Fibre,Shell, dan Campuran keduanya )

ANALISA KANDUNGAN NILAI BAKARPADA BAHAN BAKAR LIMBAH
PADAT KELAPA SAWIT( Fibre, Shell, dan Campuran keduanya )
Oleh: DIYAN EKO WIBOWO ( 00510112 )
Mechanical Engineering
Dibuat: 2007-09-11 , dengan 3 file(s).

Keywords: Limbah Kelapa Sawit, Nilai Bakar
Biomasa akhir-akhir ini dipertimbangkan kembali sebagai sumber alternatif bahan bakar, dimana
tidak seperti bahan bakar fosil, biomasa secara netto tidak menambah kandungan karbon
dioksida di atmosfir. Indonesia sebenarnya memiliki potensi energi terbarukan sebesar 311.232
MW, namun kurang lebih hanya 22% yang dimanfaatkan. Potensi energi tarbarukan yang besar
dan belum banyak dimanfaatkan adalah energi dari biomassa. Potensi energi biomassa sebesar
50 000 MW hanya 320 MW yang sudah dimanfaatkan atau hanya 0.64% dari seluruh potensi
yang ada. (Mahajoeno. E, 2005).
Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi andalan indonesia yang perkembangannya
demikian pesat. Selain produksi minyak kelapa sawit yang tinggi, produk samping atau limbah
pabrik kelapa sawit juga tinggi. Secara umum limbah dari pabrik kelapa sawit terdiri atas tiga
macam yaitu limbah cair, padat, dan gas. Pada Proses pengolahan tandan buah segar (TBS)
menjadi crude palm oil (CPO) menghasilkan biomassa produk samping yang jumlahnya sangat
besar. Tahun 2004 volume produk samping sawit sebesar 12 365 juta ton tandan kosong kelapa
sawit (TKKS), 10.215 juta ton cangkang dan serat, dan 32.257 – 37.633 juta ton limbah cair (

Palm Oil Mill Effluent /POME). Jumlah ini akan terus meningkat dengan meningkatnya
produksi TBS Indonesia. Produksi TBS Indonesia di tahun 2004 mencapai 53 762 juta ton dan
pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 64.000 juta ton. (Goenadi. E, 2006).