10
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Bentuk
Menurut Jamalus 1988: 34 bahwa bentuk adalah susunan serta hubungan antara unsur-unsur musik sehingga menghasilkan suatu komposisi atau
lagu yangbermakna, Sedangkan Suwondo 1992: 5 berpendapat bahwa bentuk merupakan media atau alat untuk berkomunikasi, menyampaikan arti yang
terkandung oleh bentuk itu sendiri atau menyampaikan peran tertentu dari pencipta kepada masyarakat sebagai penerima. Pendapat Suwondo berbeda
dengan Hadi 2003: 24 yang menyatakan bahwa bentuk adalah suatu aspek ruang yang selalu ada dalam musik.
Bentuk adalah unsur dasal dari semua perwujudan. Bentuk seni sebagai penciptaan seniman merupakan wujud dari ungkapan isi, pandangan dan
tanggapanya kedalam bentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indra. Bentuk adalah suatu wujud yang ditampilkan KBBI, 1999: 119.
Bentuk dalam karya musik adalah kerangka musikal sebagaimana halnya kerangka bagi mahluk hidup sehingga sangat besar perananya bagi suatu karya
musik Kurniasih, 2006: 5. Bentuk musical juga bisa di pahami sebagai disain atau rancangan karya musik, kurang lebih sama dengan rancangan arsitektur
sebuah rumah, suatu blok-blok perkantoran atau sebuah pabrik. Dalam konteks musik, composer harus membuat rancangan karya musiknya karena jika tidak
suatu karya seni atau karya musik akan tidak seimbang atau tidak jelas. Berdasarkan beberapa pendapat di atas , maka dapat dikatakan bahwa
11
bentuk adalah suatu wujud dari suatu tata hubungan faktor-faktor yang mendukungnya dan saling tergantung serta terkait satu sama yang lain, dan dapat
ditangkap indra sebagai media untuk menyampaikan arti yang ingin disampaikan oleh penciptanya. Dapat diambil kesimpulan bahwa bentuk adalah unsur dari
dasar dari semua perwujudan. Bentuk seni sebagai ciptaan seniman merupakan wujud dan ungkapan isi, pandangan dan tanggapannya kedalam bentuk fisik yang
dapat ditangkap oleh indra.
B. Pengertian Bentuk Pertunjukan