Kerangka Berpikir LANDASAN TEORI

2.7 Kerangka Berpikir

Bagan 2.1 Kerangka Berpikir Hasil belajar dan kreativitas ansambel musik di kelas VII H SMPNegeri 27 Semarang menunjukkan bahwa 45 dari 32 siswa belum mencapai nilai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode guna mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran di kelas belum tepat. Upaya meningkatkan hasil belajar dan kreativitas ansambel musik dapat dilakukan dengan menggunakan metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan suatu cara yang menerapkan peragaan oleh guru dalam suatu proses pembelajaran. Hasil yang diharapkan dengan penggunaan metode demonstrasi adalah hasil belajar menunjukkan 80 dari jumlah siswa dapat mencapai nilai KKM, dan nilai kreativitas siswa dapat mencapai minimal 75 dengan skor rata-rata minimal 3. Kondisi Awal Hasil Belajar 45 Kreativitas 65 Cara Pemecahan Masalah Metode Demonstrasi Hasil Belajar 80 Kreativitas 75 Pra Siklus Siklus I Siklus II Hasil Akhir Bagan 2.2 Model siklus menurut Kusumah dan Dwitagama 2010: 44 Siklus I Siklus II Perancanangan Planning Tindakan Acting Refleksi Reflecting Pengamatan Observing Perancanangan Planning Tindakan Acting Pengamatan Observing Refleksi Reflekting Perubahan 21

BAB 3 METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan teknik atau cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini. Untuk mengetahui metode penelitian, pada bagian ini akan dipaparkan mengenai rancangan penelitian, perencanaan tahap penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pemeriksaan keabsahan data, teknik analisis data, dan indikator keberhasilan.

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian tentang penerapan metode Demonstrasi dalam pembelajaran musik ansambel ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas PTK. Menurut Arikunto, Suhardjono, dan Supardi 2012: 3, PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang di dalamnya terdapat empat tahapan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat tahap penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah sebelumnyaArikunto, Suhardjono, dan Supardi 2012: 20-21. Jangka waktu untuk satu siklus tergantung dari materi yang dilaksanakan dengan cara tertentu. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan yang telah dilaksanakan dalam satu siklus, maka guru pelaksana dapat