Lingkup Pekerjaan Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan

HALAMAN : 4

C. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN 1.

Pekerjaan Galian Tanah a. Pekerjaan galian tanah untuk semua lubang, baru boleh dilaksanakan setelah papan bangunan dipasang atau patok-patok ditetapkan dan profil-profil atau titik duga ditentukan berikut pembuatan sumbu-sumbu banguan dan sudah diperiksa kebenarannya oleh Konsultan Pengawas. Persetujuan pelaksanaan pekerjaan galian tanah oleh Konsultan Pengawas harus dinyatakan secara tertulis dalam Buku Direksi. b. Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian tanah yang dibuat, terutama pada galian-galian tanah yang agak dalam, baik pada saat penggalian tanah dilakukan maupun pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka pemborong supaya mengeluarkan air yang mengganggu tersebut dari galian sehingga galian tanah benar-benar dalam keadaan kering dan pekerjaan pasangan maupun pekerjaan pondasi, baik dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bilamana Pemborong harus menyediakan pompa air yang cukup, baik kapasitas sedotnya maupun jumlahnya dan jika diperlukan pompa air tersebut dapat bekerja terus menerus. Pembuangan air tidak boleh mencemari lingkungan sekitarnya. c. Semua bekas tanah galian yang sudah tidak diperlukan lagi dan akan mengganggu lalu lintas, serta menganggu dan mencemari lingkungan sekitarnya, maka Pemborong harus segera menyingkirkannya dari lokasi pekerjaan atas tanggungan biaya Pemborong sendiri. d. Dalamnya galian tanah untuk lahan parkir atau untuk pondasi, harus mencapai tanah yang keras, stabil dan sekurang-kurangnya harus sesuai dengan ukuran pada Gambar Rencana, sebagai pedoman kedalaman galiani. Jika kualitas atau struktur tanah untuk pondasi ternyata kurang baik, maka Pemborong harus melakukan penggalian tanah lebih dari apa yang telah ditetapkan untuk mencapai tanah keras atau Pemborong harus bersedia mengadakan usaha perbaikan tanah misalnya dengan urugan pasir yang dipadatkan lapis demi lapis mencapai peil yang telah ditentukan. Perbaikan tanah bisa juga menggunakan bahan lain, yang akan ditetapkan bersama. Untuk semua pekerjaan tambahan yang timbul tersebut, sepenuhnya menjadi beban pemborong atau akan diadakan pembahasan negosiasi, bila pekerjaan tambahan tersebut ternyata memerlukan biaya yang cukup besar. 2. Pekerjaan Urugan Tanah a. Pekerjaan urugan tanah, baik berupa pekerjaan urugan tanah kembali maupun urugan pasir ataupun urugan tanah lain sirtu, harus dilaksanakan lapis demi lapis dengan ketebalan setiap lapis tidak boleh lebih dari 20 cm, sambil dipadatkan baik dengan alat pemadat non mekanis maupun dengan alat pemadat mekanis. Untuk urugan tanah yang sifatnya konstruktif, pemadatan harus memakai alat pemadat mekanis. b. Pekerjaan urugan pasir , baik dibawah pasangan pondasi maupun dibawah pekerjaan pasangan saluran dan pekerjaan pasangan lainnya, ketebalannya harus sesuai dengan ukuran yang tercantum pada gambar rencana. c. Urugan pasir pasang dilaksanakan pada bagian-bagian yang menurut ketentuan teknis, harus memakai pasir pasang atau yang pada gambar rencana disebutkan memakai pasir pasang misalnya pada bagian bawah pasangan pondasi; pada bagian pasangan lantai dan lain sebagainya. d. Tanah asli atau tanah sirtu atau tanah pasir yang dipergunakan untuk pekerjaan ini harus tanah yang bersih dari segala kotoran, sampah ataupun bahan-bahan organis. e. Tanah lembek atau tanah humus atau tanah jelek sama sekali tidak boleh dipergunakan untuk pekerjaan urugan. 3. Pekerjaan Pemadatan a. Pekerjaan pemadatan tanah harus dilaksanakan sebaik-baiknya, bilamana perlu diberi air secukupnya untuk membantu proses pemadatan. b. Tanah urugan baik tanah asli, tanah padas maupun sirtu, jika dipandang perlu oleh Konsultan Pengawas juga harus dipadatkan sebaik-baiknya dengan alat-alat pemadat mekanis seperti misalnya Stamperr; Mechanical Rammer atau dengan Alat-alat Pemadat lain sejenisnya. Pasal IV. 07. PEKERJAAN PASANGAN

A. Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk pekerjaan pasangan antara lain meliputi : 1. Pekerjaan pondasi batu belah. 2. Pekerjaan pasangan batu bata untuk pondasi rolag bangunan 3. Pekerjaan-pekerjaan lain yang menurut sifat pekerjaanya harus dibuat dari pasangan batu belah atau yang pada gambar rencana ditunjuk sebagai pasangan batu belah. 4. Pekerjaan-pekerjaan lain yang menurut sifat pekerjaanya harus dibuat dari pasangan batu bata atau yang pada gambar rencana, ditunjuk sebagai pekerjaan pasangan batu bata. HALAMAN : 5

B. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan

1. Pekerjaan Pasangan pada Umumnya a. Semua pekerjaan pasangan, baik untuk pekerjaan pasangan pondasi maupun untuk pekerjaan pasangan lainnya baru boleh dilaksanakan bilamana galian tanah tersebut sudah diperiksa, baik kedalaman maupun ukuranya oleh Konsultan Pengawas, pemasangannya sudah diizinkan secara tertulis dalam Buku Direksi. b. Untuk pekerjaan pasangan yang bersifat konstruktif, sebelum pekerjaan pasangan dilaksanakan, maka galian tanah tersebut harus diperiksa dulu struktur tanahnya oleh Konsultan Pengawas dan untuk pemasangan pekerjaan pasangan tersebut, harus ada izin tertulis dalam Buku Direksi dari Tenaga Pengawas Lapangan. c. Jika pada lubang-lubang galian tanah tersebut terdapat air genangan, maka sebelum pekerjaan pasangan dilaksanakan air yang ada pada galian tanah tersebut supaya dikeluarkan dulu, sehingga pekerjaan pasangan dapat dikerjakan dalam keadaan kering. d. Jika pada lubang-lubang galian tanah tersebut terdapat akar-akar tanaman, maka akar-akaran tanaman ini juga harus dilaksanakan. e. Jika keadaan tanah atau struktur tanah yang digali ternyata kurang baik dan dipandang perlu ada perbaikan tanah, maka Pemborong harus bersedia melaksanakan pekerjaan perbaikan tanah tersebut tanpa ada tuntutan tambahan biaya, sepanjang nilai biayanya tidak terlalu besar. 2. Pekerjaan pasangan batu belah a. Pekerjaan pasangan yang dalam pekerjaan ini dinyatakan dengan pekerjaan pasangan batu belah seperti misalnya untuk pekerjaan pondasi. b. Rongga-rongga atau celah-celah yang ada pada pasangan batu belah supaya diisi dengan pask dari batu belah ukuran kecil disamping adukan perekat, sehingga pasangan tersebut benar-benar pejal atau padat. c. Adukan perekat yang dipergunakan untuk pekerjaan ini adalah 1 Pc : 5 Ps, atau menggunakan campuran adukan lain seperti apa yang tercantum pada gambar rencana atau RAB. Atau seperti yang akan ditetapkan dalam Berita Acara Pemberian Penjelasan Pekerjaan bila ada. d. Untuk pasangan batu belah poerkuatan tebing pada setiap 4 m2 harus dipasang pipa suling-suling dari Pipa PVC yang dibungkus ijuk dan pasir. e. Sisa-sisa pasangan batu belah yang nantinya akan diuruk tanah kembali supaya diturap atau diberaben yang baik, dengan campuran adukan sama dengan campuran adukan pasangannya. f. Adukan perekat harus membungkus seluruh permukaan batu sehingga pasangan tidak akan ada yang keropos atau berongga. g. Semen yang dipergunakan untuk perkerjaan pasangan ini ialah Semen Nusantara atau sejenis yang masih baru dan belum ada tanda-tanda proses mengeras. Sedang untuk pasir pasanganya menggunakan pasir Muntilan. h. Pengadukan semua perekat, harus menggunakan mesin pengaduk campuran atau mixer dan sama sekali tidak dibenarkan dilakukan dengan cangkul, sekop atau dengan alat-alat lain sejenisnya. 3. Pekerjaan pasangan batu bata a. Pekerjaan pasangan batu bata atau yang pada gambar rencana pekerjaan ini dinyatakan dengan pekerjaan ini dinyatakan dengan pekerjaan pasangan batu bata, misalnya untuk dinding bangunan, pondasi rollag, pembuatan septictank, pembuatan bak kontrol mandi di KmWc, pembuatan pagar halaman, pembuatan buk jalan masuk dan lain sebagainya. b. Campuran adukan 1 PC : 2 Ps dipergunakan untuk : Trasram Pekerjaan pasangan dinding bangunan jadi di atas permukaan sloof sampai setinggi 40 cm di atas lantai bangunan. c. Pasangan batu bata dengan perekat 1 PC : 4 Ps dipergunakan pada : dinding bt. Bata untuk bangunan Pasangan batu bata dengan perakt 1 PC : 3 Ps dipergukan untuk dinding kamar madi Pasangan gulung atau rolag-rolag di atas kusen baik kusen pintu atau kusen jendela dengan bentang kurang dari 1,00 meter. d. Contoh batu bata yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini, supaya ditunjukkan dulu pada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan pemakaian. e. Batu bata yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini, harus batu batu berkualitas baik tidak banyak yang pecah tidak rapuh dan berisi tajam. f. Batu bata sebelum dipasangan, supaya direndam atau disiram dulu dengan air, sampai kencang atau jenuh. g. Pasir pasangan yang dipergunakan untuk pasangan ini ialah pasir Ex. Lokal, sedang untuk semenya menggunakan Semen setara Nusantara atau sejenisnya. h. Pekerjaan pasangan batu bata harus rajin dan harus sesuai dengan peraturan dan ketentuan teknis pemasangan batu batu. i. Pemasangan batu bata untuk dinding bangunan, supaya dilaksanakan secara bertahap. Setiap tahap tidak boleh lebih dari 1,00 meter, selanjutnya diikuti dengan perkuatan cor kolom praktis. Selanjutnya ditunggu sampai pasangan ini kuat betul minimal 1 hari baru bisa dilaksanakan pemasangan batu bata berikutnya. HALAMAN : 6 Pasal IV.08. PEKERJAAN BETON

A. Lingkup Pekerjaan