BAB I Pasal 6 DIM RUU Terorisme ICJR Final

ICJR 5 Maret 2016 hal 2 NO. Rumusan Catatan Rekomendasi Perubahan

1. BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- undang ini yang dimaksud dengan: 1. ..dts. Tidak ada pengertian yang memadai mengenai  Korban  Kompensasi PENAMBAHAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ini yang dimaksud dengan: Korban adalah Korban adalah orang yang mengalami penderitaan fisik, mental, danatau kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh suatu tindak pidana Kompensasi adalah ganti kerugian yang diberikan oleh Negara karena merupakan tanggungjawab Negara. ICJR 5 Maret 2016 hal 3

2. Pasal 6

Setiap Orang yang dengan sengaja menggunakan Kekerasan atau Ancaman Kekerasan yang: a. menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas; b. menimbulkan korban yang bersifat massal, merampas kemerdekaan, atau hilangnya nyawa dan harta benda orang lain; danatau c. mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap Obyek Vital yang Strategis, lingkungan hidup, Fasilitas Publik, danatau fasilitas internasional, dipidana dengan pidana mati, penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 4 empat tahun dan paling lama 20 dua puluh tahun. Harus diperjelas, apakah poin delik dalam pasal ini bersifat kumulatif ataupun alternatif. harus diperjelas, apa yang dimaksudkan dengan frase se ara eluas ; ersifat assal ; O jek ital ya g strategis ; Li gku ga hidup Ketidakjelasan unsur ini akan menimbulkan banyak penafsiran. Penggunaan pidana mati dalam kasus-kasus terorisme tidak tepat. Dalam tinjauan historis, penggunaan pidana mati dalam kasus terorisme justru menimbulkan inspirasi baru bagi kegiatan teror lainnya, selain itu konteks pidana mati justru akan menimbulkan perlawanan yang lebih besar lagi. Penggunaan pidana mati akan mengakibatkan program deradikalisasi justru tidak akan berkembang. Penggunaan Pidana minimum mengakibatkan hilangnya independensi hakim dalam menjatuhkan vonis, dalam beberapa contoh Undang-undang, aturan ini kemudian ditrobos oleh Mahkamah Agung dengan anggapan bahwa penjatuhan pidana haruslah sesuai dengan pertimbangan dan argumentasi objektif yang diberikan hakim, sehingga tidak relevan memberikan pidana minimum. 1 Hapus Pidana Mati Penghapusan Pidana Minimum 1 Lihat RAKERNAS Mahkamah Agung RI Tahun 2009 yang menyatakan Hakim dapat menjatuhkan pidana dibawah ancaman minimal sepanjang hal tersebut dipertimbangkan secara logis ICJR 5 Maret 2016 hal 4

3. Pasal 10A