NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI GOLONGAN RETRIBUSI CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI

Pasal 2 Dengan nama Retribusi Izin Trayek di pungut retribusi sebagai pembayaran atas pemberian izin trayek. Pasal 3 Obyek Retribusi adalah pelayanan pemberian izin trayek untuk angkutran penumpang umum pada satu atau beberapa trayek tertentu yang seluruhnya berada dalam Wilayah Daerah. Pasal 4 Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh izin trayek.

BAB III GOLONGAN RETRIBUSI

Pasal 5 Retribusi izin trayek digolongkan sebagai retribusi perizinan tertentu.

BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA

Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa retribusi izin trayek diukur berdasarkan jumlah tempat duduk dan wilayah operasi.

BAB V PRINSIP DAN SASARAN DALAM PENETAPAN STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF

Pasal 7 1 Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi didasarkan pada tujuan untuk menutup sebagian atau seluruh penyelenggaraan pemberian izin trayek. 2 Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi komponen biaya survey lapangan dan biaya transportasi dalam rangka pengendalian dan pengawasan.

BAB VI STRUKTUR DAN BESARNYA TARIF RETRIBUSI

Pasal 8 PERATURAN DAERAH NOMOR TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL 5 1 Tarif retribusi digolongkan berdasarkan jenis fasilitas, jenis kendaraan, dan jangka waktu pemakaian. 2 Besarnya tarif ditetapkan berdasarkan asas pelayanan yang berlaku di wilayah Daerah pada tujuan untuk mengendalikan permintaan dan penggunaan, peningkatan kualitas pelayanan. 3 Dalam hal tarif mekanisme pasar yang berlaku sulit dihitung, maka tarif ditetapkan sebagai jumlah pembayaran per satuan unit pelayananjasa, yang merupakan jumlah unsur­unsur tarif yang meliputi : a. Unsur biaya persatuan penyediaan jasa ; b. Unsur keuntungan yang dikehendaki per satuan jasa. 4 Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf a meliputi : a. Biaya operasional langsung, yang meliputi biaya belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan, sewa tanah dan bangunan, biaya listrik dan semua biaya rutinperiodik lainnya yang berkaitan langsung dengan penyediaan jasa ; b. Biaya tidak langsung, yang meliputi biaya administrasi umum, dan biaya lainnya yang mendukung penyediaan jasa ; c. Biaya modal, yang berkaitan dengan tersedianya aktiva tetap dan aktiva lainnya yang berjangka menengah dan panjang, yang meliputi angsuran dan bunga pinjaman, nilai sewa tanah dan bangunan, dan penyusutan aset ; d. Biaya­biaya lainnya yang berhubungan dengan penyediaan jasa, seperti bunga atas pinjaman jangka pendek. 5 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 3 huruf b ditetapkan dalam persentase tertentu dari total biaya sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan dari modal. 6 Struktur dan besarnya tarif sebagaimana dimaksud pada ayat 1, 2 dan 3 ditetapkan sebagai berikut : Jenis Pelayanan Jenis Kendaraan Ukuran Fasilitas T a r i f Penyediaan tempat parkir kendaraan penumpang dan bis umum. 1. AKAP 27 tempat duduk keatas. 2. AKDP 9 tempat duduk keatas. 3. Angkutan Pedesaan. 4. Angkutan Kota …… Rp. 2.000 sekali masuk parkir. Rp. 1.500 sekali masuk parkir. Rp. 1.000 sekali masuk parkir. Rp. 1.000 sekali masuk parkir. Pemakaian tempat usaha ­ Rumah makan. ­ Kantor PO Agen. ­ Kios ­ Pedagang asongan, gerobak barang dan lain­lain.. Rp. 2.000 m 2 bulan Rp. 2.000 m 2 bulan Rp. 2.000 m 2 bulan Rp. 1.000 bulan PERATURAN DAERAH NOMOR TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI TERMINAL 6

BAB VII WILAYAH PEMUNGUTAN