Pengertian Pendidikan Jasmani Hakikat Pendidikan Jasmani

8 BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Hakikat Pendidikan Jasmani

1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang keseluruhan. Sifat pendidikan adalah kompleks atau menyeluruh, dinamis, serta berkesinambungan. Oleh karena itu, pendidikan bukan hal yang mudah untuk dibahas. Penyelenggaran pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yangharus berlangsung seumur hidup dan tidak terkecuali dengan adanya pendidikan jasmani. Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan yang bertujuan untuk memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmaniserta mengembangkan nilai-nilai pribadi yang berkaitan dengan aktivitas jasmani seperti: keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Sebagaimana telah dikemukakan oleh Mahendradalam Rukmana, 2012, hlm. 26 bahwa Pendidikan jasmani adalah suatu proses melalui aktivitas jasmani, yang dirancang dan disusun secara sistematik, yang bertujuan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan jasmani, kecerdasan dan pembentukan watak, serta nilai dan sikap yang positif bagi setiap warga negara dalam mencapai tujuan pendidikannasional. Berdasarkan uraian di atas, dapat penulissimpulkanbahwapendidikanjasmani merupakan bagian dari aktivitas jasmani yang menyangkut ranahkognitif, afektif, danpsikomotor yang dirancangsecarasistematik untukmerangsangnilai-nilaipendidikan jasmani kognitif, afektif, dan psikomotor.Adapun nilai-nilai yang dimaksud dalam pendidikan jasmani, penulis uraikan sebagai berikut. Kognitifmencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah. Aspek kognitif dalam pendidikan jasmani yaitu selainmenyangkut penguasaan pengetahuan faktual semata-mata, akan tetapi meliputi pemahaman terhadap gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan landasan ilmiah Pendidikan Jasmani dan olahraga serta manfaat pengisian waktu luang. Afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur kepribadian yang kukuh. Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat yang perlu dikembangkan, tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan komponen kepribadian lainnya, seperti intelegensia emosional dan watak. Psikomotor secara umum dapat diarahkan pada dua tujuan utama, pertama mencapai perkembangan aspek kebugaran jasmani, dan kedua, mencapai perkembangan aspek perceptual motorik. Ini menegaskan bahwa pembelajaran pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang mampu merangsang kemampuan kebugaran jasmani, sebagai pembentukan gerak keterampilan. Menurut Lutan tentang pendidikan jasmani 2001, hlm. 1 berpendapat bahwa “Proses pendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan. Sama halnya dengan mata pelajaran lainnya, melalui proses pengajaran diharapkan terjadi perubahan perilaku pada anak didik kita ”. Selanjutnya pendidikan jasmani menurut Mahendra2003, hlm. 1 berpendapat bahwa “Proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan ”. Sedangkan menurut Rosdiani tentang pendidikan jasmani 2012, hlm. 23 berpendapat bahwa “Proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, dan emosional, dalam rangka sistem pendidikan nasional ”. Berdasarkanuraian diatas, dapatpenulis simpulkan bahwa pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan yang dilakukan dengan aktivitas jasmani yang direncanakan dengan sitematik guna mencapai tujuan pendidikan yaitu mengembangkan dan meningkatkan kemampuan individu dalam gerak, kognitif, dan emosional dalam sistem pendidikan nasional.

2. Tujuan Pendidikan Jasmani