75
Pasal 293
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 292, Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang standardisasi, kelaikan teknik dan keselamatan, tenaga teknik, dan usaha penunjang ketenagalistrikan,
serta perlindungan lingkungan tenaga listrik; b. penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi, kelaikan teknik
dan keselamatan, tenaga teknik, dan usaha penunjang ketenagalistrikan, serta perlindungan lingkungan tenaga listrik;
c. penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi, kelaikan teknik dan keselamatan, tenaga teknik, dan usaha
penunjang ketenagalistrikan, serta perlindungan lingkungan tenaga listrik;
d. penyiapan pemberian bimbingan teknis, evaluasi dan pengawasan di
bidang standardisasi, kelaikan teknik dan keselamatan, tenaga teknik, dan usaha penunjang ketenagalistrikan, serta perlindungan lingkungan tenaga
listrik; dan
e. penyiapan pembinaan teknis jabatan fungsional Inspektur Ketenagalistrikan.
Pasal 294
Direktorat Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan terdiri atas: a. Subdirektorat Standardisasi Ketenagalistrikan;
b. Subdirektorat Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan; c. Subdirektorat Perlindungan Lingkungan Tenaga Listrik;
d. Subdirektorat Tenaga Teknik Ketenagalistrikan; e. Subdirektorat Usaha Penunjang Ketenagalistrikan; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 295
Subdirektorat Standardisasi Ketenagalistrikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis, evaluasi dan pengawasan di bidang standardisasi ketenagalistrikan.
76
Pasal 296
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 295, Subdirektorat Standardisasi Ketenagalistrikan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang perumusan standardisasi ketenagalistrikan; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan standardisasi ketenagalistrikan.
Pasal 297
Subdirektorat Standardisasi Ketenagalistrikan terdiri atas: a. Seksi Perumusan Standardisasi Ketenagalistrikan; dan
b. Seksi Pengawasan Standardisasi Ketenagalistrikan.
Pasal 298
1 Seksi Perumusan Standardisasi Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perumusan standardisasi ketenagalistrikan.
2 Seksi Pengawasan Standardisasi Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan standardisasi ketenagalistrikan.
Pasal 299
Subdirektorat Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelaikan teknik dan keselamatan ketenagalistrikan.
Pasal 300
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 299, Subdirektorat
Kelaikan Teknik
dan Keselamatan
Ketenagalistrikan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang kelaikan teknik ketenagalistrikan; dan
77 b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang keselamatan ketenagalistrikan.
Pasal 301
Subdirektorat Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan terdiri atas: a. Seksi Kelaikan Teknik Ketenagalistrikan; dan
b. Seksi Keselamatan Ketenagalistrikan.
Pasal 302
1 Seksi Kelaikan Teknik Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelaikan teknik ketenagalistrikan.
2 Seksi Keselamatan Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang keselamatan ketenagalistrikan.
Pasal 303
Subdirektorat Perlindungan Lingkungan Tenaga Listrik mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan lingkungan tenaga listrik.
Pasal 304
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 303, Subdirektorat Perlindungan Lingkungan Tenaga Listrik menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang perlindungan lingkungan pembangkitan tenaga listrik; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan lingkungan penyaluran tenaga listrik.
78
Pasal 305
Subdirektorat Perlindungan Lingkungan Tenaga Listrik terdiri atas: a. Seksi Perlindungan Lingkungan Pembangkitan Tenaga Listrik; dan
b. Seksi Perlindungan Lingkungan Penyaluran Tenaga Listrik.
Pasal 306
1 Seksi Perlindungan Lingkungan Pembangkitan Tenaga Listrik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan lingkungan pembangkitan tenaga
listrik.
2 Seksi Perlindungan Lingkungan Penyaluran Tenaga Listrik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perlindungan lingkungan penyaluran tenaga listrik.
Pasal 307
Subdirektorat Tenaga
Teknik Ketenagalistrikan
mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang tenaga teknik ketenagalistrikan.
Pasal 308
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 307, Subdirektorat Tenaga Teknik Ketenagalistrikan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang penyiapan kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan tenaga teknik ketenagalistrikan.
Pasal 309
Subdirektorat Tenaga Teknik Ketenagalistrikan terdiri atas: a. Seksi Penyiapan Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan; dan
b. Seksi Pengawasan Tenaga Teknik Ketenagalistrikan.
79
Pasal 310
1 Seksi Penyiapan Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan
evaluasi di
bidang penyiapan
kompetensi tenaga
teknik ketenagalistrikan.
2 Seksi Pengawasan Tenaga Teknik Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan tenaga teknik ketenagalistrikan.
Pasal 311
Subdirektorat Usaha
Penunjang Ketenagalistrikan
mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di
bidang usaha penunjang ketenagalistrikan.
Pasal 312
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 311, Subdirektorat Usaha Penunjang Ketenagalistrikan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang pelayanan usaha penunjang ketenagalistrikan; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan usaha penunjang ketenagalistrikan.
Pasal 313
Subdirektorat Usaha Penunjang Ketenagalistrikan terdiri atas: a. Seksi Pelayanan Usaha Penunjang Ketenagalistrikan; dan
b. Seksi Pengawasan Usaha Penunjang Ketenagalistrikan.
Pasal 314
1 Seksi Pelayanan Usaha Penunjang Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pelayanan usaha penunjang ketenagalistrikan.
80 2 Seksi Pengawasan Usaha Penunjang Ketenagalistrikan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis
dan evaluasi di bidang pengawasan usaha penunjang ketenagalistrikan.
Bagian Ketujuh Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 315
1 Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Direktorat Jenderal atau Direktur yang bersangkutan.
2 Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan
jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 316
1 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan fungsional tertentu, yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai
dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2 Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dikoordinasikan oleh seorang Tenaga Fungsional Senior,
yang diangkat oleh Direktur Jenderal. 3 Jumlah Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 4 Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
1, diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
81
BAB VI DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA