130
Pasal 521
Subdirektorat Penyiapan Program Pemanfaatan Energi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang prakiraan kebutuhan energi dan perencanaan pemanfaatan energi.
Pasal 522
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 521, Subdirektorat Penyiapan Program Pemanfaatan Energi menyelenggarakan
fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang prakiraan kebutuhan energi; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan pemanfaatan energi.
Pasal 523
Subdirektorat Penyiapan Program Pemanfaatan Energi terdiri atas:
a. Seksi Prakiraan Kebutuhan Energi; dan
b. Seksi Perencanaan Pemanfaatan Energi.
Pasal 524
1 Seksi Prakiraan Kebutuhan Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang prakiraan kebutuhan energi.
2 Seksi Perencanaan Pemanfaatan Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perencanaan pemanfaatan energi.
Pasal 525
Subdirektorat Pengawasan Efisiensi Energi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan manajemen energi dan labelisasi pemanfaat energi.
131
Pasal 526
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 525, Subdirektorat Pengawasan Efisiensi Energi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang pengawasan manajemen energi; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan labelisasi pemanfaat energi.
Pasal 527
Subdirektorat Pengawasan Efisiensi Energi terdiri atas: a. Seksi Pengawasan Manajemen Energi; dan
b. Seksi Pengawasan Labelisasi Pemanfaat Energi.
Pasal 528
1 Seksi Pengawasan Manajemen Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan manajemen energi.
2 Seksi Pengawasan Labelisasi Pemanfaat Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pengawasan labelisasi pemanfaat energi.
Pasal 529
Subdirektorat Tekno Ekonomi Energi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisa harga lintas energi dan insentif dan disinsentif energi.
Pasal 530
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 529, Subdirektorat Tekno Ekonomi Energi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang analisa harga lintas energi; dan
132 b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang insentif dan disinsentif energi.
Pasal 531
Subdirektorat Tekno Ekonomi Energi terdiri atas: a. Seksi Analisa Harga Lintas Energi; dan
b. Seksi Insentif dan Disinsentif Energi.
Pasal 532
1 Seksi Analisa Harga Lintas Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar,
prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang analisa harga lintas energi.
2 Seksi Insentif dan Disinsentif Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang insentif dan disinsentif energi.
Pasal 533
Subdirektorat Penerapan Teknologi Energi Bersih dan Efisien mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerapan teknologi energi bersih dan efisiensi energi.
Pasal 534
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 533, Subdirektorat
Penerapan Teknologi
Energi Bersih
dan Efisien
menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerapan teknologi energi bersih; dan
b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi
di bidang penerapan teknologi efisiensi energi.
133
Pasal 535
Subdirektorat Penerapan Teknologi Energi Bersih dan Efisien terdiri atas: a. Seksi Penerapan Teknologi Energi Bersih; dan
b. Seksi Penerapan Teknologi Efisiensi Energi.
Pasal 536
1 Seksi Penerapan Teknologi Energi Bersih mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerapan teknologi energi bersih.
2 Seksi Penerapan Teknologi Efisiensi Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penerapan teknologi efisiensi energi.
Pasal 537
Subdirektorat Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta evaluasi di bidang bimbingan teknis dan kerja sama konservasi energi.
Pasal 538
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 537, Subdirektorat Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta evaluasi di bidang bimbingan
teknis konservasi energi; dan b. penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta evaluasi di bidang kerja sama konservasi energi.
Pasal 539
Subdirektorat Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi terdiri atas: a. Seksi Bimbingan Teknis Konservasi Energi; dan
b. Seksi Kerja Sama Konservasi Energi.
134
Pasal 540
1 Seksi Bimbingan Teknis Konservasi Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta evaluasi di bidang bimbingan teknis konservasi energi.
2 Seksi Kerja Sama Konservasi Energi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta evaluasi di bidang kerja sama konservasi energi.
Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 541
1 Kelompok Jabatan Fungsional berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Direktorat Jenderal atau Direktur yang bersangkutan.
2 Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 542
1 Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah jabatan fungsional tertentu, yang terbagi dalam berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai
dengan bidang keahliannya yang diangkat dan diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2 Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dikoordinasikan oleh seorang Tenaga Fungsional Senior,
yang diangkat oleh Direktur Jenderal. 3 Jumlah Tenaga Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1,
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. 4 Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
1, diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
135
BAB VIII INSPEKTORAT JENDERAL