Pengembangan metodelogi rekayasa nila (value engineering) : kasus pemilihan dan evalusi rancangan traktor tangan

PENGEMBANGAN METODOLOGI REKAYASA NILAI
(VALUE ENGINEERING) :
KASUS PEMILIHAN DAN EV ALUASI
RANCANGAN TRAKTOR TANGAN

OIeh :

RON1 KASTAMAN
TEP 95562

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999

RON1 KASTAMAN. Pengembangan Metodologi Rekayasa Nilai (Value
Engineering) : Kasus Pemilihan Dan Evaluasi Rancangan Traktor Tangan.
(Dibawah Bimbingan Bambang Pramudya sebagai Ketua, Moeljamo
Djojomartono, Kudang 8.Seminar, Sam Herodian, dan Sri Hartoyo sebagai
anggota).
RINGKASAN


Industri alat/mesin pertanian di Indonesia memegang peranan yang
sangat penting terutama dalam rangka menunjang produksi pangan, narnun
tingkat perkembangannya belum begitu memuaskan. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya produk impor yang beredar di pasaran.

Disamping itu

produk lokal harganya mash lebih mahal bila dibandingkan dengan produk
impor dan produk yang dihasilkan seringkali tidak sesuai dengan harapan
pemakainya.
Penelitian ini membahas penggunaan metodologi rekayasa nilai untuk
menunjang pengembangan rancang bangun alat/mesin

pertanian di

Indonesia. Penggunaan metodologi rekayasa nilai hingga saat ini lebih banyak
untuk pengembangan produk-produk industri non pertanian, sedangkan
pemanfaatannya dalam bidang pertanian masih terbatas. Pertimbangan
penggunaan metode rekayasa nilai ini adalah :
1. Pendekatan rekayasa nilai memiliki orientasi pada pemakai.

2. Pendekatan ini dapat memberikan solusi optimal bagi penentuan biaya
pemenuhan fungsi suatu produk disesuaikan dengan apa yang menjadi
tujuan pemakai.

3. Pada setiap tahapan dalam rekayasa nilai dapat digunakan berbagai
alternatif metode analisis, sehingga metodologi ini menjadi fleksibel.

4. Metodologi ini bermanfaat tidak saja untuk pemakai akan tetapi juga bagi
produsen produk terutama sebagai pedoman dalam proses pemilihan,
evaluasi dan modifikasi rancangan produk.
Aplikasi metodologi rekayasa nilai dalam bidang pertanian masih
memerlukan adanya penyesuaian dan pengembangan metodologi terutama
bila metodologi ini digunakan untuk proses pemilihan, evaluasi dan
modifikasi rancangan alat/mesin pertanian. Dasar pengembangan metodologi
rekayasa nilai antara lain :
1. Perlunya suatu prosedur untuk proses pemilihan dan evaluasi suatu
produk, khususnya aIat/mesin pertanian dengan karakteristik informasi
yang diperoleh dari pemakai, yang sifatnya kompleks.
2. Pada tahapan informasi diperlukan adanya informasi yang lebih
terstruktur berkaitan dengan informasi apa yang dapat dijadikan dasar

bagi pemilihan, evaluasi d m modifikasi produk alat/mesin pertanian.
3. Perlunya suatu metode berbasis komputer yang dapat menunjang proses

pemilihan alternatif rancangan modifikasi yang terbaik dengan cepat d m
tepat, mengingat alternatif rancangan modifikasi dari suatu produk
alat/mesin pertanian yang dikembangkan bisa mencapai ribuan alternatif.

4. Metodologi rekayasa nilai yang ada saat ini belum dapat diaplikasikan
seluruhnya dalam menjawab permasalahan yang berkaitan dengan bidang
pertanian.
Penelitian ini bertujuan untuk :

1). Mengembangkan metodologi

rekayasa nilai untuk mendapatkan prosedur yang memudahkan dalam

memilih dan mengevaluasi rancangan alat/mesin

pertanian hingga


memungkinkan untuk dilakukan modifikasi rancangan dengan hasil
rancangan yang lebih baik; 2). Mendapatkan cara untuk menyerap informasi
yang menjadi dasar pemilihan dan pengembangan rancangan alat/mesin
pertanian yang sesuai dengan keinginan pemakai; 3). Mendapatkan gambaran
umum penerapan metodologi rekayasa nilai pada contoh kasus pemilihan
dan evaluasi rancangan traktor tangan.
Penelitian ini pada dasarnya menggunakan pendekatan deskriptif
survey analitik dengan dua materi pokok yang dibahas, yaitu :
1. pengembangan rnetodologi rekayasa nilai dengan uraian beberapa metode

analisis yang digunakan.
2. Implementasi pengembangan metodologi rekayasa nilai untuk kasus
pemilihan dan evaluasi rancangan traktor tangan di Jawa Barat.
Dalam operasionalnya penelitian ini melalui beberapa tahapan dan
metode, sesuai dengan tahapan yang umum dilakukan dalam pendekatan
metodologi rekayasa nilai, yaitu :(1).Tahapan Informasi; (2). Tahapan Kreatif;
(3). Tahapan Analisis; (4). Tahapan Pengembangan; dan (5). Tahapan

Rekomendasi.
Tahapan informasi mencakup beberapa kegiatan yang berkaitan

dengan : 1) Penentuan peubah yang berpengaruh pada pemilihan produk;
2) Analisis faktor untuk penentuan peubah yang dapat d i j a d i h dasar
pengembangan rancangan suatu produk; 3) Analisis fungsi produk untuk

menentukan fungsi-hgsi yang ada daIam rancangan alat/mesin pertanian
yang banyak beredar saat ini.
Metode yang digunakan pada tahapan kreatif antara lain : 1) Analisis
morfologi produk, yaitu untuk menggambarkan berbagai kemungkinan
konfigurasi rancangan aIat/mesin pertanian yang dapat dibuat; 2) Analisis
pendapatan dan biaya penggunaan produk untuk mendapatkan informasi
tentang biaya dan pendapatan yang diperoleh selama rancangan alat/mesin
pertanian tersebut digunakan di lapangan.
Tahapan analisis antara lain mencakup : 1)Analisis kelayakan finansial
penggunaan rancangan produk; 2) Analisis pemilihan produk dengan metode

AHPfizzy, yaitu metode pemilihan alternatif rancangan yang didasarkan atas
perbandingan

berpasangan, dengan input data


yang

bersifat fuzzy

(dinyatakan dengan angka kisaran) dan dasar pemilihan alternatifnya dengan
menggunakan

indeks

kineja

yang

memiliki

koefisien

keragaman

(perbandingan antara standar deviasi dengan rata-rata indeks) terkecil;

3) Analisis nilai, yaitu untuk mendapatkan berapa besar kinerja keseluruhan

suatu rancangan alat/mesin

dikaitkan dengan biaya produksi yang

diperlukan untuk pemenuhan kinerja tersebut. Nilai yang dimaksud adalah
Nilai Indeks Rekayasa Rancangan (NIRR), yaitu perbandingan antara indeks
kinerja produk dengan indeks harga pokok produksi produk . Produk ideal
adalah produk dengan indeks kinerja yang tinggi dan nilai yang tinggi pula;
4) Analisis atribut, yaitu untuk mengukur seberapa ideal produk terpilih
berdasarkan kriteria yang diinginkan oleh pemakai, dimana hasil penilaian

kualitatif maupun kuantitatif atas peubah kinerja yang berada di bawah titik
ideal merupakan acuan bagi pengembangan rancangan pada tahapan
selanjutnya.
Tahapan pengembangan terdiri dari beberapa prosedur, yaitu :
1) Pengembangan kemungkinan alternatif rancangan yang lebih baik dari
kondisi awalnya berdasarkan pertimbangan faktor yang dapat mempengaruhi
pemilihan produk; 2) Membandingkan rancangan; 3) Menggambar rancangan

awal dan rancangan usulan; 4) Mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari
rancangan yang diusulkan; 5) Mendiskusikan apa yang menjadi kebutuhan
dalam rancAgan yang diusulkan terutama dengan kelompok pakar,
produsen, distributor atau bengkel alat/mesin

pertanian; 6) Analisis

pemilihan alternatif rancangan modifikasi produk dengan metode zero - one
dan pemrograman SQL (Structured Query Language).
Data yang digunakan untuk tahapan pengembangan adalah bobot
kriteria pemilihan produk (diperoleh dari hasil analisis dengan metode AHP

fuzzy) dan angka persentase dari tiap komponen yang dibandingkan dengan
metode analisis zero

- one (indeks proporsi komponen).

Metode zero - one

adalah metode analisis keputusan yang didasarkan atas perbandingan

berpasangan diantara alternatif yang dibandingkan. Altematif yang lebih baik
diberi indeks 1 dan sebaliknya diberi indeks 0. Apabila diantara kedua
alternatif yang dibandingkan memiliki derajat yang sama (sama baiknya atau
sama buruknya), maka indeks yang diberikan besarnya antara 0 I x I 1.
Sedangkan proses penghitungan indeks kinerja alternatif rancangan modifika-

si dilakukan dengan menggunakan teknik pemrograman SQL.

Hal ini

dilakukan mengingat jumlah kemungkinan alternatif kombinasi rancangan
yang dapat dibentuk bisa sangat banyak (ribuan alternabf), yang apabila
dihitung dengan cara manual akan memakan waktu lama.
Tahapan rekomendasi mencakup kegiatan implementasi atas alternatif
usulan modifikasi rancangan terpilih dengan melihat persentase perubahan
nilai produk sebelum dan sesudah modifikasi rancangan dilakukan.
Pengembangan metodologi rekayasa nilai dalam ha1 ini ditekankan
pada beberapa tahapan, yaitu : 1)proses penyerapan informasi yang terkait
dengan modifikasi rancangan pada tahapan informasi; 2) penentuan model
hirarki AHP fuzzy dan penentuan alternatif terbaik hasil defusifikasi dengan

metode AHP fizzy pada tahapan analisis; 3) penentuan peubah untuk dasar
modifikasi rancangan dan pemilihan altematif usulan modifikasi rancangan
dengan metode zero - one dan teknik pemrograman SQL.
Untuk mendapatkan gambaran umum penerapan metodologi rekayasa
nilai dilakukan studi kasus pada proses pemilihan dan evaluasi rancangan
traktor tangan yang ada di 20 Kabupaten yang ada di Jawa Barat. Jurnlah
minimum contoh pengamatan dalam ha1 ini adalah sebanyak 30 responden
pemakai traktor tangan yang telah berpengalaman untuk tiap kabupaten.
Hasil penelitian pada kasus traktor tangan adalah sebagai berikut :
1.- Dari tahapan informasi diketahui ada 6 merk traktor tangan yang dijumpai

di Jawa Barat, dengan 2 merk yang paling banyak digunakan, yaitu merk
A dan merk 3. Mayoritas tipe yang dipilih dari kedua merk tersebut

adalah tipe BTLB (36,44%),BG1 (23,97%),BG9 (8,83%),AE105 (6,78%)dan
tipe AST85L (5,05%). Merk dan tipe traktor tangan lainnya dapat
diabaikan mengingat jumlahnya lebih kecil dari 5% dari keseluruhan total
populasi contoh sebanyak 634 responden pengguna traktor tangan.
2. Ada 3 faktor hasil analisis faktor dengan 13 peubah, yang dapat dijadikan


dasar pengembangan rancangan traktor tangan lebih lanjut, yakni : Faktor

pertama adalah faktor yang mencirikan karakteristik ergonomi, seperti ;
getaran mesin, tingkat kebisingan, beban terhadap operator, efek gas
buang dan panas yang terkait dengan karakteristik pendinginan traktor
tangan serta bentuk rancangan (disain) yang ditampilkan. Faktor ke dua
adalah faktor yang berkaitan dengan karakteristik teknis, seperti ; umur
teknis, fungsi traktor tangan, jenis pekejaan yang dapat ditangani,
kemudahan operasi traktor (aksesibilitas) dan persentase kandungan lokal
komponen. Faktor ke tiga adalah faktor yang berkaitan dengan karakteristik
sosial dan ekonomi traktor tangan, yakni faktor yang mencirikan seberapa
besar traktor tangan yang dipilih dapat memberikan keuntungan bagi
pemakainya dan seberapa banyak pengetahuan dan informasi yang
berkaitan dengan kaktor tangan yang ditawarkan dapat dengan mudah
diserap oleh pemakai.
3. Ke 5 traktor tangan tersebut menunjukkan kelayakan secara finansial.

Untuk traktor tangan tipe tarik, traktor tangan BG9 merupakan traktor
tangan yang memiliki kelayakan tertinggi bila dibandingkan dengan tipe
tarik lainnya. Nilai BC Ratio yang diperoleh masing-masing 1,07; 1,25; 1,27;

1,41 d m 1,42 untuk tipe BG1; BTL.8; AST85L; ATS105 dan BG9. Kemudian

NPV antara Rp. 593.766,- (untuk tipe BG1) hingga Rp. 4.995.583,- (untuk
tipe ATS105). Sedangkan IRR antara 19,61% (mtuk BG1) hingga 41,05%
(untuk ATS105). Tingkat pengembalian investasi tercapai pada tahun ke
dua hingga tahun ke tiga untuk tingkat suku bunga pinjaman sebesar 18%
untuk data tahun 1997 sebelum terjadinya krisis moneter di Indonesia.
Sedangkan jam operasi pada titik irnpas berkisar antara 228,05 jam per
tahun (untuk BG9) hingga 345,12 jam operasi per tahun (untuk BG1).
4. Traktor tangan yang paling mendekati harapan pemakai menurut Nilai

Indeks Rekayasa Rancangan (NIRR) adalah tipe BTL8, dengan NIRR
tertinggi sebesar 1,240. Sedangkan dari kinej a keseluruhan yang terbaik
(menurut aspek teknis, ekonomi, ergonomi, sosial dan kondisi lapang)
adalah tipe AST85L, dengan angka indeks kinerja rata-rata sebesar 67,25.
5. Pengembangan rancangan untuk traktor tangan tipe BTL8 difokuskan
pada manajemen produksi, seperti mekanisme transmisi yang lebih baik,
kinerja mesin dengan fungsi yang lebih baik dan lebih banyak untuk
meningkatkan umur pakai traktor tangan. Pengembangan lainnya adalah
penanganan

sistem

distribusi

dan

pemasaran

terutama

untuk

meningkatkan pelayanan purna jual. Dari aspek ergonomi, tidak terlalu
banyak masalah pada BTLS kecuali perlu adanya perbaikan pada
rancangan u t u k mengurangi tingkat kebisingannya dari 96 dB(A)
menjadi di bawah 90 dB(A) pada kecepatan operasi optimum.

6. Untuk traktor tangan tipe AST85L, kekurangan yang ada berkaitan
dengan manajemen penjualan, pemasaran dan pelayanan puma jual.
Sedangkan dari aspek ergonomi, tingkat kebisingan yang dihasilkan
traktor

tmgan tipe AST85L sudah baik. Perbaikan dimensi dapat

dilakukan dengan menurunkan posisi tinggi jangkauan stang kemudi.
7. Modifikasi rancangan untuk tipe BTL.8 meliputi perbaikan komponen
pelindung sabuk (V-belt) sebagian dari bahan plat eyser d m mesh (ram
kawat), pengencang sabuk dengan bearing yang lebih baik; roda jalan
dengan roda sangkar yang dilengkapi ring besi d m karet dibagian
luarnya; as roda dilengkapi dengan gigi belok; saringan udara tipe kering
dengan bahan busa sponge; penambahan ukuran rangka bagian depan
untuk fasilitas fungsi tambahan, modifikasi as roda gelebeg (puddler)
dengan bahan campuran kuningan-tembaga (bronze bearing); penambahan
komponen garu (leveller) dengan pelampung dari kayu; tuas kecepatan
diganti dengan mekanisme putar ke bawah serta penggunaan peredam
getar dari karet pada rangka mesin dan stang kemudi.
8. Modifikasi rancangan untuk tipe AST85L adalah mengubah bentuk stang
kemudi dengan bentuk stang BTL8 tipe panjang; roda jalan dengan roda
sangkar yang dilengkapi ring besi dan karet dibagian luarnya; tuas
kecepatan (tuas gas) diganti dengan menggunakan mekanisme putar ke
bawah.

9. Peningkatan indeks kinerja setelah modifikasi pada tipe BTL8 antara
35,87% hingga 36,17% dari indeks kinerja awal sebesar 56,57 dengan

persentase peningkatan biaya konstruksi untuk beberapa altematif dibuat
berkisar antara 3,52% hingga 7,05% dari harga pokok produksi awal
sebesar Rp. 2.210.000,-. Untuk tipe AST85L peningkatan indeks kinerja
berkisar antara 18,10% hingga 25,13% dari indeks kineja awal sebelum
modifikasi sebesar 20,77. Penurunan biaya konstruksi yang dapat
dilakukan berkisar antara 11,16% hingga 12,73% dari harga pokok
produksi traktor sebesar Rp. 3.087.500,Untuk penelitian lebih lanjut, penggunaan metodologi rekayasa nilai
ini dapat dilakukan dengan menggunakan data yang menggambarkan
kondisi umum di Indonesia. Disamping itu untuk meningkatkan kemampuan
terutama dalam pengumpulan informasi, pengolahan data dan interpretasi
data pada setiap tahapan metodologi dapat dibuat sistem pendukung
keputusan (decision support system). Dengan demikian proses pemilihan,
evaluasi d m modifikasi rancangan akan lebih mudah dan cepat.

RON1 KASTAMAN. The Development of Value Engineering Methodology :
Case of Hand Tractors Selection and Design Evaluation. Advisory
Committee : Bambang Pramudya (chairman), Moeljarno Djojomartono,
Kudang B. Seminar, Sam Herodian, and Sri Hartoyo (members).

SUMMARY
Farm machinery and equipment industries have an important role in
supporting food production sufficiency in Indonesia, but the development of
industry is not satisfactory. Many tractors have been imported from other
countries to local market, indicates the limitation of the capability of winning
market competition of designing hand tractors which are highly competitive.
The local product is often less competitive in term of price and performance if
it is compared with the import product.

This research discusses the development of value engineering
methodology to improve farm machinery design, particularly in Indonesia.
Historically, the applications of value engineering methodology are mainly
focused on the development of machinery for non-agriculture sector. This
research attempts to apply the value engineering methodology on agricultural
machinery design.
The motivating rationales of using the value engineering methodology
in this research are as follows :
1. The methodology is based on user orientation.
2. The methodology gives an optimal solution to determine the cost or

performance for fulfillment of a specific function of product according to
users' goals.

3. There are flexible methods of analysis in each phase of value engineering

methodology.
4. Is is very important to support the process of selection, evaluation and

modification of farm machinery design either for users or farm machinery
manufacturers.
There are several reasons concerning with the use of value engineering
methodology in agriculture sector for farm machinery design selection,
evaluation and modification, such as :
1. The process of farm machinery design selection and evaluation needs

a

specific procedure according to the complex information that is usually
obtained from users (farmers) in the field
2. In the information phase, structured information is an important factor for
farm machinery selection, evaluation and modification guidance.

3. When the process generates more than thousands alternatives of modified
designs, computer support is needed to carry on the selection process
easier and faster.
4. The value engineering methodology has not been aplicable throughly to

solve the specific problem in agriculture without further development in
each phase of methodology.
The objectives of the research are : 1).to develop the value engineering
methodology to obtain the effective procedure for selection and evaluation of
farm machinery. Therefore, the process of design modification can produce
better result; 2). to adapt base information for selection and development of

farm machinery design that needs users preference; 3). to discuss the use of
value engineering methodology in the case of hand tractors design selection
and evaluation.
Basically, the research uses the descriptive analytic survey method with
two main subject matter, such as :

1. The extension of value engineering methodology included the methods of
analysis on each phase of methodology.

2. The implementation of the methodology in case of hand tractors design
selection and evaluation in West Java Province.
There are five phases in value engineering methodology, such as :
(1). Information phase; (2). Creative phase; (3). Analysis phase; (4).
Development phase and (5). Recommendation phase.
Information phase covers activities such as : 1) to define variable
affecting the design product selection; 2) to determine important variable as a
dominant factor to design product development by using factor analysis; 3) to
establish functional aspects of the existing farm machinery design by using
Functional Analysis System Technique (FAST).
The activities for creative phase are : 1) to describe all possible
configuration of the farm machinery design by using morphology analysis; 2)
to collect relevant information related to benefit and cost of using product
when it is used in the field.
The analysis phase consists of several activities : 1) to study financial
feasibility of using the farm machinery design; 2) to select the best alternative

design by fuzzy AHP method. The method is based on pairwise comparison
from a specific problem hierarchy. It usesfuzzy input data expressed by range
value (lower bound and upper bound value). The selection criteria is the
highest performance index among the alternatives

which has minimum

coefficient of variance (ratio between standard deviation and average index);

3) to obtain the brief information about the cost to spent for fuIfilment of a
specific performance by using the value analysis concept. This value is a ratio
between perfomance index and the cost index to achieve that performance of
the design product. The ideal product is the product that has the highest value
and peiformance; 4) to measure the ideal point of the design product based on
users preference. If the attributes variable measured have an index above the
ideal point, the attributes become a critical point for developing the design on
the next phase.
There are several procedures for development phase, such as : 1) to
develop all possible alternatives for better performance and value of the farm
machinery design based on the factors affecting the selection; 2) to perform
comparative analysis of all possible alternatives; 3) to draw the existing design
and modified design; 4) to discuss the strength and weakness of the proposed
modified design; 5) to discuss all things related with the proposed modified
design among experts and the others concern with designing and
manufacturing of the product; 6) to select the proposed modified design using
the zero - one method and Structured Query Language programming (SQL)
technique.

xvi

The development phase uses the data of users weighting criteria (as a
result offuzzy AHP method) and the index from zero - one method. The zero one method is also a pairwise comparison method of selection which has a
specific score as one and zero. The score "1" is for the alternative with better
performance while "0" is for the opposite. If both of compared alternatives has
the same performance (in better or worse condition), the score can be given as
a spesific value between 0

x I; 1. When too many alternatives modified

design generated, it is better to perform the selection process using the
Structured Query Language programming (SQL) technique based computer
support system. It takes to long times if the process is done manual.
The recommendation phase is aimed to describe the implementation
aspect of constructing the best proposed alternatives of modified design.
The development of the value engineering methodology is focused on
several activities, such as : 1) collecting the important information in
information phase for selection and evaluation of the farm machinery design,
so that further modification is possible to do; 2) constructing the hierarchy
model of the fuzzy AHP method in analysis phase and to explore the criteria
for selecting the best alternative design analyzed further from the result of
defuzzification from thefuzzy AHP method; 3) to generate the most important
variable to determine favourable alternatives of modified design and to select
the best alternative modified design by using zero
programming technique in development phase.

-

one method and SQL

To explore the utilization of value engineering methodology, the case
study of hand tractors selection and design evaluation has carried out in 20
districts of West Java Province. The minimum sample data consists of 30
respondents which are collected from hand tractor users for each district. The
user in this case is commonly experience person.
The result of study are as follow :

1. There are 6 brand names found in West Java Province. Only two of them
are commonly used in the field. They are brand A and 3, which have major
types such as BTL8 (36.44%),BG1 (23.97%),BG9 (8.83%), ATS105 (6.78%)
and AST85L (5.05%).The other brand names are below 5%from the total

634 respondents.
2. Three factors of 13 important variables which are grouped on 3 factors
resulting from factor analysis are the ergonomic, technical and socioecocomic factors. The first factor is related to ergonomic factors such as
noise level, vibration, load, gas and heat exhausted factors. The second
factor is related to technical factors directed to the technical specification of

the tractors such as useful life, function of the tractor, type of work,
accessibility,

service and

maintenance efficiency by

using

local

components. The last factor is focused on profit achievement and the
availability of information about the product.

3. Generally, all the tractors analyzed have a good financial feasibility. For
the trailing type tractor, the BG9 type has the best financial feasibility. The

BC Ratio of the tractors are 1.07; 1.25; 1.27; 1.41 and 1.42 respectively for

BG1; BTL8; AST85L; ATS105 and BG9 type. The NPV between Rp. 593,766
(for BG1) and Rp. 4,995,583,- (for ATS105). Then IRR between 19.61% (for
BG1) and 41.05% (for ATS105). All of the designs give more benefit for the
user that is described by 2 year up to 3 year payback period or between
228.05 to 345.12 hours of operation for break event point based on 18% of
interest rate in 1997 before monetary crisis in Indonesia.
4. The best design with the highest value (NIRR) is BTLS type. The index is
1.240. Meanwhile, the best performance design is AST85L type. The
average performance index for the AST85L type is 67.25.
5. The main improvement for better production of the BTLS type is focused
on production management to make better transmission mechanism,
engine performance, and more function of the product in order to extend
the useful life. The other improvement are also the enlargement of the
marketing and distribution aspect especially to create a better after sales
service performance. There is no problem on ergonomic performance of
the BTL8 except the noise level should be reduced from 96 dB(A) to below
90 dB(A).

6. The improvement for AST85L type is focused on after sales service
performance and changing the arm lever and handle body position to
concordance with the anthropometric standard data.
7. The modification of the BTL8 design are mainly directed on v-belt cover

(by using iron plate and mesh material), and then tension pulley assembly
(by using better bearing component), modified dynamic cage wheel

combine with tyre rubber and circular i,ron ring, using the turning gear for
better turning mechanism; spoge air filter, modified front frame
attachment, better puddler gear material and mechanism (bronze bearing),
floating material attachment on levellw component (wood material),
vertical turning mechanism for speed arm (throttle assembly) and the use
of shock absorber material for reduction of noise and vibration.
8. The modification needed for AST85L type is to change the handle bar
model as BTL8 type. It is aimed to make the position of handle bar lower
than existing condition. Another improvement is to modify dynamic cage
wheels combined with tyre rubber and circular iron ring and vertical
turning mechanism for speed arm (throttle assembly).

9. The design improvement gives better value index and performance index.
In the BTL8 type, the value index changes' 35.87% up to 36.17% from initial
56.57 that was followed by the increasing 3.52%up to 7.05% construction
cost from initial cost of Rp. 2,210,000. Meanwhile, in the AST85L type, the
value index changes from 18.10%up to 25.13% from initial 20.77 followed
by construction cost reduction. The initial production cost of AST85L type
was Rp. 3.087.500 and it was possible to reduce around 11.16% up 12.73%
after modification.

It is possible to extend the research by using the data which describes
the condition of Indonesia as a whole. Another thing to consider is to develop
the decision support system for this value engineering methodology in further
research to improve the capability of analysis in all phase of the methodology.

PENGEMBANGAN METODOLOGI REKAYASA NILAI
(VALUEENGRVEERING) :
KASUS PEMILIHAN DAN EVALUASI
RANCANGAN T R m O R TANGAN

Oleh :
RON1 KASTAMAN
TEP 95562

Disertasi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Doktor Dalam Bidang Ilmu-Ilmu Pertanian
Pada
Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor

PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
1999

Judul Disertasi

:Pengembangan Metodologi Rekayasa Nilai
(ValueEngineering) :Kasus Pemilihan Dan Evaluasi

Rancangan Traktor Tangan
Nama Mahasiswa :RON1 KASTAMAN
Nomor Pokok

:TEP 95562

Program Studi

:Ilmu Keteknikan Pertanian

of .Dr.Ir.H.Bamban~Pramudva, M.En&

Anggota

I/Ph..~r.~amkerodian.
MS
Anggota

Anggota

Dr.Ir.Sri Hartovo. MS
Anggota

gram Pascasarjana

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 20 Januari 1963 di Bandung, putra
sulung dari keluarga H.Abdoellah Basyar dan Hj.Neni Soemami. Setelah
tarnat dari SD Negeri Nilem

N Bandung tahun 1974, lalu melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri XIII Bandung dan lulus pada tahun 1977. Tahm
1981 lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri III Bandung.
Pada tahun 1985 mendapat gelar Sarjana Teknologi Pertanian setelah
menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

-

Jurusan Teknologi Pertanian. Sejak tahun 1987 penulis bekerja sebagai staf
akademik di Jurusan Teknologi Pertanian

- Fakultas Pertanian Universitas

Padjadjaran Bandung hingga saat ini. Pada tahun 1988 penulis mendapat
kesempatan mengikuti pendidikan Fellowship Program dalam bidang
Keteknikan Pertanian untuk pengembangan politeknik pertanian di Lincoln
College - University of Canterbury - New Zealand selama 6 bulan.
Penulis mendapat kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan di
Jurusan Teknik Industri

- lTB

pada tahun 1990 dan lulus pada tahun 1992

dalam bidang kajian sistem informasi untuk bidang pertanian. Pada tahm

1995 penulis melanjutkan pendidikan Doktor pada Program Pascasarjana IFB
dalam bidang kajian Sistem dan Manajemen Keteknikan Pertanian.

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillaahirrohmaanirrohiim,

Fuji syukur penuIis panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat
Taufik dan Hidayah-Nya penulisan disertasi ini dapat diselesaikan. Penulisan
disertasi ini tidak lepas dari bimbingan, dukungan moril maupun materil dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Prof.Dr.Ir.H.Bambang

Pramudya,

M.Eng.

selaku

ketua

komisi

pembimbing dalam penyusunan disertasi ini, yang telah memberikan
bimbingan, petunjuk dan dorongan moril dengan penuh kesabaran dan
pengertian.
2. Dr.H.Moeljamo Qojomartono, MSA. selaku anggota komisi pembimbing

yang telah banyak memberikan dasar dan falsafah keilmuan terutama
dalam bidang analisis sistem dan pemodelan sehingga penulis banyak
mendapatkan manfaatnya.
3. Dr.Ir.H.Kudang B. Seminar, Msc. selaku anggota komisi pembimbing yang

telah memberikan banyak dukungan moril dan semangat yang tinggi dan
telah menjadi mitra diskusi AHP Fuzzy dan Database, sehingga penulis
dapat menyelesaikan perjuangan dalam mengejar prestasi akademik
tertinggi ini.

4. Dr.Ir.Sam Herodian, MS. selaku anggota komisi pembimbing yang telah

memberikan arahan terutama dalarn pengkajian masalah ergonomika
bidang pertanian yang erat kaitannya dengan penelitian ini.

5. Dr.Ir.Sri Hartoyo, MS. selaku anggota komisi pembimbing yang juga telah
banyak memberikan wawasan kepada penulis terutama berkaitan dengan
masalah ekonomi dan sosial bidang pertanian.
6. Prof.Dr.H.Kamaruddin Abdullah, MSA. selaku Direktur CREATA yang

telah

banyak

memberikan

bantuan

terutama

fasilitas peralatan

Laboratorium dan sponsorship dari JICA.
7. Rektor IPB dan Direktur Program Pascasarjana IPB, serta Ketua Tim

Manajemen Program Doktor (TMPD) yang telah banyak memberikan
bantuan, terutama beasiswa yang sangat berharga sehingga penulis dapat
melanjutkan pendidikan pada Program Pascasarjana di IPB.
8. Dr.Masaya Ishikawa

-

Expert JICA pada proyek DGKE/IPB Project

/

ADAET JTA-9a.(132) yang telah memberikan bantuan dana penunjang
penelitian program Doktor kepada penulis.
9. Para staf pengajar dan karyawan di Jurusan Teknik Pertanian IFB atas
segala bantuan, informasi maupun pelayanan administrasi yang diberikan
kepada penulis.
10. Ayah bunda, serta saudara tercinta yang telah banyak memberikan

dukungan moril dan doa restunya selama penulis mengikuti pendidikan.
11. Istri tercinta, Titin Rosmayanti, Rostika Yuliani d m Muhamad Rizki
Fitriana, yang dengan penuh kasih sayang dan kesabaran turut

mendukung dan memberikan doa serta semangat kepada penulis untuk
menyelesaikan tugas yang mulia ini.
12. Ade Moetangad Krarnadibrata, guru dan sahabat penulis yang dengan

penuh perhatian senantiasa membantu penulis dalam suka dan duka
selama penulis menempuh pendidikan di IPB Bogor.
13. Rahrnat Natawigena dan W.Daradjat Natawigena yang telah banyak

memberikan bantuan terutama dalam penyusunan gambar "disain grafis"
dan saran-sarannya.
14. Bapak Oyo selaku Ketua "Pujasinta" Kuningan dan Bapak Robby beserta
staf bengkel alsintanjnya, yang telah memberikan bantuan informasi
kepada penulis terutama yang berkaitan dengan rancang bangun alat dan
mesin pertanian, khususnya traktor tangan.
15. R.Ayusyahmida yang telah memberikan saran dan bantuannya yang
berkaitan dengan perangkat lmak untuk pembuatan model "AHP Fuzzy".
16. Aos Firdausil, Hendra Sudarsa, Sat Teguh, dan mahasiswa yang tergabung
di Himpunan Mahasiswa Keteknikan Pertanian, Jurusan Teknologi
Pertanian UNPAD yang banyak membantu penulis terutama di lapangan
dan di Laboratorium.
17.Rekan-rekan di Citra Intra Ganesha dengan segala perhatian dan
dukmgan moril yang telah diberikan.
18. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan disertasi ini.

xxvi

Semoga bantuan dan amal baiknya mendapat ridlo dari Allah SWT.
sesuai dengan keikhlasan bantuan dan amal baik yang telah diberikan.
Dengan segala keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki, penulis
menyadari bahwa disertasi ini rnasih banyak kekurangannya, baik dari segi
teknik penulisan maupun isinya. untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun.
Akhirnya, penulis berharap semoga penulisan disertasi ini dapat
bermanfaat bagi perkembangan ilrnu pengetahuan di Indonesia khususnya
bidang keteknikan pertanian. Amiin.
Bandung,
Penulis.

April 1999

DAFTAR IS1

RINGKASAN
SUMMARY

..................................................................................................

......................................................................................................

xxii

.........................................................................

xxiii

....................................................................................................

xxvii

UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR TABEL

...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR

......................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

...................................................................................

.

I PENDAHULUAN .......................................................................................

1.1. Latar Belakang Penelitian
1.2.. Perumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian

.......................................................................

...............................................................................

.....................................................................................

1.4. Manfaat Penelitian

...................................................................................

.

I1 TINJAUAN PUSTAKA

...........................................................................

XXXV

1
1
8

9
9
11

.........................................

15

.........................

18

....................................................................

28

2.3. Pemilihan. Pengujian dan Evaluasi Mesin Pertanian

2.5. Metode Analisis Faktor

xxxiii

11

2.2. Kondisi Mekanisasi Pertanian di Indonesia

2.4. Metodologi Rekayasa Nilai

XXX

..................................

2.1. Pentingnya Mekanisasi Pertanian di Indonesia

.

xii

..........................................................................................

RIWAYAT HIDUP

DAETAR IS1

..

11

...........................................................................

34

.

111 METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian

.............................................................

....................................................................................

3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

..................................................................

3.3. Responden .................................................................................................

.

IV PENGEMBANGAN METODOLOGI REKAYASA NILAI
4.1. Metode Analisis dalam tiap Tahapan Penelitian

.................................

4.1.1. Metode yang Digunakan pada Tahapan Informasi
4.1.2. Metode yang Digunakan pada Tahapan Kreatif

.........................

..............................

4.1.3. Metode yang Digunakan pada Tahapan Analisis

............................

4.1.4. Metode yang Digunakan pada Tahapan Pengembangan
4.1.5. Metode yang Digunakan pada Tahapan Rekomendasi

.

V IMPLEMENTASI METODOLOGI REKAYASA NILAI

5.1. Pembatasan Masalah
5.2. Tahapan Mormasi

............

...............

..................

...................

................................................................................

....................................................................................

5.2.1. Keberadaan Traktor Tangan pada Daerah Penelitian di
Jawa Barat ................................................................................................
5.2.2. Penentuan Peubah yang Berpengaruh pada Pemilihan Traktor
Tangan ......................................................................................................
5.2.3. Analisis Faktor Pertimbangan dalam Pengembangan Rancangan
Traktor Tangan yang Sesuai dengan Keinginan Pemakai ..............
5.2.4. Analisis Fungsi Traktor Tangan dengan Metode FAST
5.3. Tahapan Kreatif

...................

.........................................................................................

5.3.1. Analisis Morfologi

.................................................................................

5.3.2. Analisis Biaya dan Pendapatan dari Penggunaan Traktor Tangan

40
40
51

5.4. Tahapan Analisis

........................................................................................

5.4.1. Analisis Kelayakan Finansial Penggunaan Traktor Tangan ..............
5.4.2. Analisis Pemilihan Traktor Tangan dengan Metode
AHP Fuzzy .......................
...........................................................................
5.4.3. Analisis Nilai

...........................................................................................

5.4.4. Analisis Atribut

.......................................................................................

.................

5.4.5. Evaluasi Ergonomi Rancangan Traktor Tangan Terpilih

5.4.5.1. Kesesuaian Dimensi Traktor Tangan dengan Data
Anthropometri ......................................................................................
5.4.5.2. Tingkat Kebisingan yang Ditimbulkan Traktor Tangan
5.5. Tahapan Pengembangan Produk Terpilih

................

.............................................

5.5.1. Usulan Modifikasi Rancangan Traktor Tangan BTL8

.......................

5.5.2. Usulan Modifikasi Rancangan Traktor Tangan AST85L

..................

5.6. Representasi Modifikasi Rancangan Traktor Tangan Terpilih
dan Rekomendasi ......................................................................................
5.6.1. NIRR Sebelurn dan Sesudah Modifikasi

.............................................

5.6.2. Rekomendasi Implementasi Modifikasi Rancangan
Traktor Tangan ........................................................................................

.

VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesirnpulan

6.2. Saran

.................................................................

.................................................................................................

.............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

........................................................................................

........................................................................................................

DAFTAR NOTAS1

............................................................................................

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1.

Tingkat Kebisingan yang Masih Ditolerir Menurut OSHA

Tabel 2.2.

Nilai Konvexsi TDB ke TWA

Tabel 3.1.

Contoh Hasil Perhitungan Koefisien Keragaman dari
Indeks Minimum dan Indeks Maksimum Defusijkasi ......... 50

Tabel 4.1.

Contoh Morflogi Traktor Tangan

Tabel 4.2.

Contoh Penyajian Alternatif Pilihan Menurut a-cut

Tabel 4.3.

Hasil Penilaian Total Indeks Kinerja untuk Beberapa
Alternatif ...................................................................................... 77

Tabel 4.4.

Contoh Hasil Perhitungan Nilai Indeks Rekayasa
Rancangan (NIRR) dari Beberapa Altematif fioduk

Tabel 4.5.
Tabel 4.6.

...................................................

24
25

............................................

58

............

62

...........

80

Hasil Penilaian Pemenuhan Atribut Kinerja Suatu Produk
Mesin Pertanian ..........................................................................

82

Contoh Morfologi Usulan Komponen untuk Rancangan
Modifikasi Suatu Produk ..........................................................

83

Tabel 4.7.

HasiI Perbandingan Berpasangan dengan Metode ZeroOne untuk Kriteria Ekonomi Contoh pada Tabel 4.6. .......... 84

Tabel 4.8.

Penyajian Hasil Hitung NIRR Rancangan Produk Sebelum
dan Sesudah Modifikasi ............................................................ 88

Tabel 5.1.

Luas Lahan Sawah, Luas Lahan yang Diolah dengan
Sumber Tenaga Olah yang Tersedia dan Surplus Potensi
Lahan yang Diolah di 20 Kabupaten di Jawa Barat .............. 94

Tabel 5.2.

Jumlah dan Merk Traktor Tangan yang Dimiliki
Responden ..................................................................................

95

Tabel 5.3.

Merk dan Tipe Traktor Tangan yang Banyak Dipilih
Responden di 20 Kabupaten di Jawa Barat ............................ 97

Tabel 5.4.

Penyebaran Merk dan Tipe Traktor Tangan yang
Banyak Dipilih Berdasarkan Data Responden
di Jawa Barat ............................................................................... 97

xxxi

Peubah-peubah yang Berpengaruh pada Pemilihan
Traktor Tangan ...........................................................................

........

Tabel 5.6.

Nama Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Teknis

Tabel 5.7.

Narna Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Ergonomi ....

Tabel 5.8.

Nama Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Kondisi
Lapang yang Terkait dengan Operasi Traktor Tangan ........

Tabel 5.9.

Nama Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Ekonomi .....

Tabel 5.10.

Nama Peubah dan Kode Peubah untuk Aspek Sosial

.........

Tabel 5.11.

Hasil Analisis Faktor dari Semua Aspek yang Dinilai

.........

Tabel 5.12.

.Tanggapan Responden untuk Beberapa Peubah Aspek
Teknis yang Menjadi Faktor Dominan Pemilihan Tipe
Traktor Tangan yang banyak Dipilih di Jawa Barat .............

Tabel 5.13.

Karakteristik Kondisi lapang yang Terkait dengan Operasi
Traktor Tangan di Jawa Barat ...................................................

Tabel 5.14.

Morfologi Traktor Tangan Menurut Rancangan
Traktor Tangan yang banyak Dipilih .....................................

Tabel 5.15.

Harga Jual, Harga Pokok Produksi dan Biaya Pokok
Pengoperasian Traktor Tangan yang banyak Dipilih

Tabel 5.16.

Perkiraan Biaya d m Pendapatan dari Penyewaan
Traktor Tangan yang banyak Dipilih di Jawa Barat

Tabel 5.17.

Hasil Analisis Kelayakan Finansial untuk beberapa
Tipe Traktor Tangan yang Diamati pada Suku Bunga
Pinjaman (I) = 18% .....................................................................

..........

.............

Urutan Bobot Kepentingan Masing-masing Kriteria
Penilaian untuk Pemilihan Traktor Tangan dengan
AHP Fuzzy ...................................................................................
Tabel 5.19.

Indeks Rata-rata Kinerja Fuzzy Hasil Analisis dengan
Metode AHP Fuzzy .....................................................................
Hasil Perhitungan Koefisien Keragaman untuk
Menentukan Alternatif Pilihan Terbaik .................................

xxxii

Tabel 5.22.

Tabel 5.23.

Perbandingan Beberapa Peubah Kinerja Teknis dan
Ekonomi Traktor Tangan yang banyak Dipilih
Responden ...................................................................................

128

Indeks Kinerja, Indeks Harga Pokok Produksi dan
Nilai Indeks Rekayasa Rancangan Traktor Tangan
yang banyak Dipilih ..................................................................

129

Posisi Tinggi d m Lebar Kemudi Traktor Tangan
Berdasarkan Spesifikasi Pabrik dan Berdasarkan
Posisi Optimum Hasil Pengukuran Anthropometri

............. 142

Tabel 5.24.

Tingkat Kebisingan Traktor Tangan BTL8 dan AST85L
pada Beberapa Tingkat Putaran Mesin ................................... 143

Tabel 5.25.

Kelemahan yang Dijumpai pada Tipe Traktor Tangan
yang Dievaluasi Berdasarkan Hasil Analisis Atribut
dan Rantai Nilai yang Terkait .................................................. 146

Tabel 5.26.

Usulan Kemungkinan Perbaikan pada Traktor Tangan
BTLS Berdasarkan Hasil Analisis Atribut ............................... 147

Tabel 5.27.

Usulan Kemungkinan Perbaikan pada Traktor Tangan
AST85L Berdasarkan Hasil Analisis Atribut .......................... 148

Tabel 5.28.

Morfologi Rancangan Usulan Modifikasi Traktor Tangan
BTL8 ..............................................................................................

150

Tabel 5.29.

Alternatif Modifikasi Rancangan yang Diusulkan
Berdasarkan Indeks Kinerja, Harga Pokok Produksi dan
NIRR Modifikasi Rancangan untuk Traktor Tangan BTL8 ... 151

Tabel 5.30.

Morfologi UsuLan Modifikasi Traktor Tangan AST85L

Tabel 5.31.

Alternatif Modifikasi Rancangan yang Diusulkan
Berdasarkan Indeks Kinerja, Harga Pokok Produksi d m
NIRR Modifikasi Rancangan untuk Traktor Tangan
AST85L ......................................................................................... 155

........ 154

Tambahan Biaya, Persentase Perubahan Kinerja dan Nilai
Indeks Rekayasa Rancangan Sebelum dan Sesudah
Modifikasi dari Rancangan Traktor Tangan BTLS ................ 157
Tambahan Biaya, Persentase Perubahan Kinerja d m Nilai
Indeks Rekayasa Rancangan Sebelum d m Sesudah
Modifikasi dari Rancangan Traktor Tangan AST85L ...........

159

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1. Sistem Hirarki untuk Model AHP fuzzy

..............................

Garnbar 2.2. Pengelompokan Peubah Dalam Analisis Faktor

.................

Gambar 2.3. Rotasi Faktor untuk Memudahkan Interpretasi
Hasil Analisis ............................................................................
Gambar 3.1. Diagram Alir Pengembangan Metodologi yang
Digunakan ..................................................................................
Gambar 4.1. Contoh Model Diagram FAST Traktor Tangan

..................

Gambar 4.2. Diagram Alir Proses Penentuan Total Kriteria pada
.Metode AHP fuzzy ..................................................................
Gambar 4.3. Contoh Kurva Atribut / Atribut k o d u k yang
Dievaluasi dan Posisinya Terhadap Titik Ideal

...................

Gambar 5.1. Tipe Traktor Tangan yang Dipilih Responden di
Jawa Barat ..................................................................................
Gambar 5.2. Model Hirarki Kriteria Pemilihan Tranktor
Tangan dengan Metode AHP Fuzzy ........................................
Gambar 5.3. Bagan Perhitungan Harga Pokok Produksi dan
Harga Jual Produk Menurut Proses Produksi ......................
Gambar 5.4. Kurva Atribut dan Nilai Atribut terhadap Titik
Ideal Rancangan Traktor Tangan Tipe BTLS ........................
Gambar 5.5. Kurva Atribut dan Nilai Atribut terhadap Titik
Ideal Rancangan Traktor Tangan Tipe AST85L ....................
Gambar 5.6. Posisi optimum Operator dalam Mengoperasikan
Traktor Tangan ...........................................................................
Garnbar 5.7. Dirnensi yang Diukur dari Tinggi d m Lebar
Kemudi Traktor Tangan ...........................................................
Garnbar 5.8. Persentase Perubahan Biaya Konstruksi dan
Perubahan Indeks Kinerja Rancangan Modifikasi
Traktor Tangan BTL8 ................................................................

20

Garnbar 5.9. Persentase Perubahan Biaya Konstruksi d m
Perubahan hdeks Kinej a Rancangan Modifikasi
Traktor Tangan AST85L .......................................................

159

Lampiran 1. Luas Lahan Sawah d m Populasi Traktor Tangan
Roda 2 di Indonesia tahun 1994 dan tahun 1997 ................... 177
Lampiran 2. Formulir Isian Data Survey Responden Pemakai
Traktor Tangan pada Beberapa Kabupaten
di Propinsi Jawa Barat ...........................................................

178

Lampiran 3. Luas Lahan Sawah, Jumlah Buruh Cangkul, JumlahTemak
dan Jumlah Traktor Tangan di Seluruh Kabupaten di
Jawa Barat ................................................................................ 187
Lampiran 4. Hasil Analisis Faktor untuk Seluruh Aspek yang
Menjadi Kriteria Pemilihan Traktor Tangan di
. Jawa Barat ....................................................................................

188

Lampiran 5. Uraian Fungsi yang Terkandung dalam Rancangan
Traktor Tangan Tipe Tarik (BTL.8, AST85L, BG1
dan BG9) ......................................................................................

191

Lampiran 6. Uraian Fungsi dalam Rancangan Traktor Tangan Tipe
Rotary (ATSl05) ......................................................................

192

Lampiran 7. Hasil Perhitungan Biaya dan Pendapatan untuk Analisis
Kelayakan Finansial Penggunaan Traktor Tangan di
Jawa Barat ................................................................................

193

Lampiran 8. Contoh Hasil Perhitungan Bobot Kriteria Perbandingan
Berpasangan untuk Aspek Teknis (PI), Ekonomi (P4,
Ergonomi (P3),Sosial (Pa) dan Kondisi lapang (Ps) .............

199

.............

201

Lampiran 10.Data Bobot Kriteria Hasil Perbandingan Berpasangan
Antar Kriteria / Sub Kriteria untuk A H P Fuzzy
Pemilihan Traktor Tangan untuk Seluruh Kabupaten
di Jawa Barat ..............................................