DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA (Study Kasus Jalan Malioboro dan Jalan Sosrokusuman Yogyakarta)

(1)

MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL

MALIOBORO YOGYAKARTA

(Study Kasus Jalan Malioboro dan Jalan Sosrokusuman Yogyakarta)

Disusun Oleh :

SUPARMAN UMSOHY

20080110056

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016


(2)

MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL

MALIOBORO YOGYAKARTA

(Study Kasus Jalan Malioboro dan Jalan Sosrokusuman Yogyakarta)

Disusun Oleh :

SUPARMAN UMSOHY

20080110056

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016


(3)

(4)

“Demi masa sesungguhnya manusia yang tidak dapat menggunakan

masanya dengan sebaik-

baiknya termasuk golongan yang merugi‟‟

(Qs Al’Ashr)

“innamal „usri yusra. Bersama dengan kesulitan itu ada

kemudahan‟‟

(Al – Insyira: 7)

sesungguhnya ilmu adalah seumpama uang yang keluar dari

padamu. Jika engkau muliakan, maka mulialah dia dan jika

engkau hinakan maka hinalah dia. Ilmu itu di datangi dan bukan

mendatangi”


(5)

Kedua Orang Tuaku Tercinta, yang dengan sepenuh hati berjuang, mendidik dan membesarkan anak-anakmu, dan tak henti-henti dalam kesabarannya mengasuh mengasih dan mengasah dengan dorongan materi

dan moril. Tiada cukup yang telah dan akan anakmu lakukan untuk membalas Kasih Sayang yang telah Bapak dan ibu berikan dengan Setulus

Hati, kecuali hanya Allah Subhanahu Wata’ala yang dapat membalas

kebaikannya. Ar-Rahman dan

Ar-RahimNya akan selalu menyayangi dan melindungi Bapak dan ibu sebagaimana yang telah Bapak dan Ibu lakukan sejak kami anak-anakmu

masih berada diKandungan (Rahim) hingga saat ini.

Kakak dan adkiku Jadilah kakak dan adik yang baik,yang bisa

memberikan dukungan kepada keluarga & Berbakti kepada Kedua Orang Tua.

Perempuan hebat yang saya sayangi, terima kasih atas doa dan

dorongannya selama ini selalu memberikan motivasi dan semangat yang tak bosan-bosannya.

Dosen idola saya, terima kasih atas semua bantuannya, semoga ilmu

yang telah di berikan berguna bagi kehidupan yang akan datang

Saudara-saudari teknik sipil, khususnya angkatan 2008 terima kasih

atas bantuan dan dukungannya serta pengalaman bersama kalian, semoga persaudaraan kita tetap terjalin.

Sahabat-sahabat terbaikku yang tidak saya sebutkan dimanapun kalian

berada, terima kasih atas dukungan dan doanya semoga Allah selalu memberikan hidayah-Nya bagi kita semua.


(6)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbal’alamin segala puji syukur penuyusun panjatkan kehadiaran Allah SWT atas rahmat, hidayah dan kasih sayang-NYA sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan tugas ahir ini dengan judul

“DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL MALIOBORO YOGYAKARTA”.

Dalam menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, penyusun

menyadari sepenuhnya bahwa selesainya Tugas Akhir ini tidaklah terlepas dari kerja sama, bantuan, bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saran-saran dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan itu penyusun menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Jaza’ul ikhsan, ST, MT, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Ibu Ir. Hj. Anita Widianti, MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Bapak Ir. Wahyu Widodo, MT., selaku Dosen pembimbing utama atas segala bimbingan, arahan dan bantuanya sehingga dapat terselesaikan penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Ir. Hj. Anita Widianti, MT., selaku Dosen pembimbing kedua atas segala bimbingan, arahan dan bantuannya sehingga dapat terselesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Muchlisin, ST, M.Sc., selaku Doesn penguji. Terima kasih atas masukan, saran dan koreksi terhadap Tugas akhir ini.

6. Bapak, Ibu Dosen pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atas ilmu yang telah dibagikan kepada penyusun dan semoga bermanfaat.

7. Seluruh staf karyawan dan karyawati Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah atas bantuanya.


(7)

yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

10. Kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penyusun ungkapkan satu persatu, terima kasih atas bantuan, dukungan dan doanya.

Penyusun berharap semoga amal baik yang telah diberikan mendapat dari Allah SWT, disadari dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekuarangan dan jauh dari sempurna, sehingga masih perlu akan adanya perbaikan dan saran dari pembaca, penyusun juga berharap semoga tugas akhir ini dapat memberi manfaat bagi kita semua, Amin Ya Rabbal’Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Yogyakarta, Desember 2016

Penyusun


(8)

HALAMAN PERSEMBAHAN... ... iii

MOTTO... ... iv

KATA PENGANTAR.. ... v

DAFTAR ISI... ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

INTISARI ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Tujuan Penelitian ... 2

C. Manfaat Penelitian ... 2

D. Batas Masalah ... 3

E. Keaslian Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Dampak Lalu lintas (Andalalin) ... 4

BAB III LANDASAN TEORI A. Jalan Perkotaan... 7

B. Karakteristik Jalan ... 7

C. Arus Lalu lintas ... 10

D. Kapasitas ... 14

E. Derajat Kejenuhan ... 20

F. Tundaan ... 21

G. Tingkat Pelayanan (LOS) ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian ... 26


(9)

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Hotel Malioboro ... 29

B. Data Geometri Jalan ... 29

C. Data Arus Lalu Lintas ... 31

D. Volume Kendaraan... 34

E. Kapasitas Ruas Jalan ... 36

F. Derajat Kejenuhan ... 37

G. Kinerja ruas jalan ... 38

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 43

B. Saran ... 45


(10)

Tabel 3.2. Kapasitas Dasar (Co) Jalan Perkotaan... ... 18

Tabel 3.3. Faktor penyesuaia untuk lebar jalur lalu lintas (FCw) ... 19

Tabel 3.4. Faktor penyesuaian pemisah arah (FCsp) ... 19

Tabel 3.5. Faktor penyesuaian kapasitas hambatan samping dan jarak kereb penghalang (FCsf) ... 20

Tabel 3.6. Faktor penyesuaian Kapasitas ukuran kota (FCcs) ... 20

Tabel 3.7. Karakteristik tingkat pelayanan jalan ... 23

Tabel 5.1. Volume lalu lintas arah utara – selatan ... 32

Tabel 5.2. Volume kendaraan keluar masuk Malioboro Mall ... 33

Tabel 5.3. Volume kendaraan menuju gang sosrokusuman dari jalan Malioboro ... 34

Tabel 5.4. Hasil survei lapangan ... 35

Tabel 5.5. Volume kendaraan pada sabtu 11 Juli 2015... 36

Tabel 5.6. Nilai derajat kejenuhan pada sabtu 11 Juli 2015 ... 38


(11)

Gambar 4.2. Lokasi penlitian... ... 28 Gambar 5.1. Jalan Malioboro dan Malioboro Mall... 30 Gambar 5.2. Tampang melintang Jalan Malioboro... ... 30


(12)

(13)

menimbulkan permasalahan lalulintas, khususnya tundaan di Jalan Malioboro. Kondisi jalan Malioboro pada saat tertentu sudah menunjukkan kemacetan, terutama Sabtu sore hingga malam hari. Pergerakan arus masuk ke hotel akan berkonflik dengan arus lalulintas yang keluar dari Malioboro Mall, sehingga seolah-olah terdapat simpang tak bersinyal di daerah pertemuan tersebut. Aktivitas komersial di sepanjang jalan Malioboro juga menimbulkan bangkitan lalulintas serta daya tarik Kawasan Malioboro sebagai aset wisata, menimbulkan dampak kumulatif terhadap gangguan kelancaran arus lalulintas

Penelitian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2015 yaitu dengan asumsi merupakan hari tersibuk di Jalan Malioboro

Hasil analisis penelitian ini menunjukan Kinerja ruas jalan salah satunya diukur berdasarkan nilai derajat kejenuhan (DS) yang merupakan perbandingan antara volume dengan kapasitas. Kondisi kinerja ruas jalan pada saat sebelum ada kegiatan sekarang (2015) tanpa proyek dengan volume kendaraan tertinggi pada jam 20.00 – 21.00 adalah 2885,9 smp/jam, nilai kapasitas 2940 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 0,98 dan tingkat pelayanan jalan (LOS) kategori E volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan kadang terhenti. Kondisi kinerja ruas jalan malioboro setelah ada kegiatan (poyek) pada tahun 2020 dengan volume kendaraan tertinggi pada jam 20.00 – 21.00 adalah 3088 smp/jam, nilai kapasitas 2940 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 1,050 dan tingkat pelayanan jalan (LOS) kategori F arus yang dipaksakan macet, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem transportasi merupakan salah satu komponen atau aspek yang tak terpisahkan dari aspek atau komponen lainnya yang membentuk kota sebagai suatu sistem. Dengan sudut pandang seperti ini dapat dipahami bahwa masalah transportasi yang timbul di suatu kota merupakan refleksi dari keterkaitan yang kompleks dan intens antara berbagai aspek atau komponen.

Permasalahan studi transportasi tidak hanya mencakup dalam hal sarana dan prasarana. Bertambahnya jumlah kendaraan dan berkembangnya pembangunan seperti tata guna lahan pendidikan, perkantoran serta sosial akan membangkitkan aktivitas parkir. Jika ketersediaan kapasitas jalan dan area parkir kurang mencukupi akan mengakibatkan timbulnya masalah seperti antrian, tundaan atau kemacetan serta akan memberikan gangguan terhadap kelancaran aktivitas pada ruas-ruas jalan tersebut.

Adanya rencana pembangunan Hotel Malioboro Yogayakarta yang berlokasi di sebelah selatan Malioboro Mall, jika ditinjau dari aspek transportasi dapat menimbulkan permasalahan lalulintas, khususnya tundaan di Jalan Malioboro. Kondisi jalan Malioboro pada saat tertentu sudah menunjukkan kemacetan, terutama Sabtu sore hingga malam hari. Pergerakan arus masuk ke hotel akan berkonflik dengan arus lalulintas yang keluar dari Malioboro Mall, sehingga seolah-olah terdapat simpang tak bersinyal di daerah pertemuan tersebut.


(15)

Aktivitas komersial di sepanjang Jalan Malioboro serta daya tarik kawasan Malioboro sebagai aset wisata juga menimbulkan bangkitan lalulintas dan menimbulkan dampak kumulatif terhadap gangguan kelancaran arus lalulintas.

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menghitung arus lalulintas di Jalan Malioboro. 2. Menghitung kapasitas ruas Jalan Malioboro.

3. Menghitung derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan Jalan Malioboro. 4. Menganalisis kinerja ruas Jalan Malioboro pada kondisi setelah ada

aktivitas Hotel Malioboro.

B. Manfaat Penelitian

1. Memberikan kemudahan bagi pemrakarsa dan instansi terkait dalam memantau arus lalu lintas dan meminimalkan dampak lalulintas yang terjadi akibat aktivitas kawasan komersial di area sekitar Malioboro Mall dan Hotel Malioboro Yogyakarta

2. Bagi pemerintah, sebagai bahan pertimbangan dalam usaha peningkatan pelayanan lalulintas berdasarkan hasil analisis dampak lalu lintas pada ruas jalan sekitar kawasan Malioboro Mall dan Hotel Malioboro Yogyakarta.

C. Batasan Masalah

1. Penelitian ini dilakukan di area pintu masuk/keluar sisi Barat Malioboro Mall dan Hotel Malioboro Yogyakarta.


(16)

2. Penelitian dilakukan hanya untuk mengetahui dampak lalulintas pada ruas jalan Malioboro.

3. Penelitian dilakukan pada hari Sabtu 11 juli 2015 yaitu dengan asumsi merupakan hari tersibuk di Jalan Malioboro

D. Keaslian Penelitian

Sepengetahuan penulis penelitian dengan judul dampak lalulintas akibat aktivitas Malioboro Mall dan rencana pembangunan Hotel Malioboro Yogyakarta belum pernah dilakukan orang lain.


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) 1. Pengertian analisis dampak lalu lintas

Dikun, dkk (1993) mendefinisikan analisis dampak lalu-lintas sebagai suatu studi khusus dari dibangunnya suatu fasilitas gedung dan penggunaan lahan lainnya terhadap sistem transportasi kota, khususnya jaringan jalan di sekitar lokasi gedung.

Menurut Tamin (2000), analisis dampak lalu lintas pada dasarnya merupakan analisis pengaruh pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus lalu-lintas di sekitarnya yang diakibatkan oleh bangkitan lalu lintas yang baru, lalulintas yang beralih, dan oleh kendaraan keluar masuk dari/ke lahan tersebut.

2. Fenomena analisis dampak lalu lintas

Menurut Murwono (2003), fenomena dampak lalu-lintas diakibatkan oleh adanya pembangunan dan pengoperasian pusat kegiatan yang menimbulkan bangkitan lalu lintas yang cukup besar, seperti pusat perkantoran pusat perbelanjaan, terminal, dan lain-lain. Lebih lanjut dikatakan bahwa dampak lalu lintas terjadi pada 2 (dua) tahap, yaitu :

a. Tahap konstruksi / pembangunan. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan lalulintas akibat angkutan material dan mobilisasi alat berat yang membebani ruas jalan pada rute material;


(18)

b. Tahap pasca konstruksi / saat beroperasi. Pada tahap ini akan terjadi bangkitan lalu-lintas dari pengunjung, pegawai dan penjual jasa transportasi yang akan membebani ruas-ruas jalan tertentu, serta timbulnya bangkitan parkir kendaraan.

Tamin (2000) mengatakan bahwa setiap ruang kegiatan akan "membangkitkan" pergerakan dan "menarik" pergerakan yang intensitasnya tergantung pada jenis tata guna lahannya. Bila terdapat pembangunan dan pengembangan kawasan baru seperti pusat perbelanjaan, superblok dan lain-lain tentu akan menimbulkan tambahan bangkitan dan tarikan lalu lintas baru akibat kegiatan tambahan di dalam dan sekitar kawasan tersebut. Karena itulah, pembangunan kawasan baru dan pengembangannya akan memberikan pengaruh langsung terhadap sistem jaringan jalan di sekitarnya.

Dikun (1993) menyatakan bahwa analisis dampak lalu-lintas harus merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses perencanaan, evaluasi rancang bangun dan pemberian ijin. Untuk itu diperlukan dasar peraturan formal yang mewajibkan pemilik melakukan analisis dampak lalu lintas sebelum pembangunan dimulai. Di dalam analisis dampak lalu lintas, perkiraan banyaknya lalu-lintas yang dibangkitkan oleh fasilitas tersebut merupakan hal yang mutlak penting untuk dilakukan. Termasuk dalam proses analisis dampak lalu lintas adalah dilakukannya pendekatan manajemen lalu lintas yang dirancang untuk menghadapi dampak dari perjalanan terbangkitkan terhadap jaringan jalan yang ada.


(19)

Djamal (1993) mengemukakan 5 (lima) faktor / elemen penting yang akan menimbulkan dampak apabila sistem guna lahan berinteraksi dengan lalu lintas. Kelima elemen tersebut adalah :

a. Elemen Bangkitan / Tarikan Perjalanan, yang dipengaruhi oleh faktor tipe dan kelas peruntukan, intensitas serta lokasi bangkitan.

b. Elemen Kinerja Jaringan Ruas Jalan, yang mencakup kinerja ruas jalan dan persimpangan.

c. Elemen Akses, berkenaan dengan jumlah dan lokasi akses. d. Elemen Ruang Parkir.

e. Elemen Lingkungan, khususnya berkenaan dengan dampak polusi dan kebisingan.

Lebih lanjut, The Institution of Highways and Transportation (1994) menyatakan bahwa besar-kecilnya dampak kegiatan terhadap lalu lintas dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

a. Bangkitan / Tarikan perjalanan.

b. Menarik tidaknya suatu pusat kegiatan.

c. Tingkat kelancaran lalu lintas pada jaringan jalan yang ada... d. Prasarana jalan di sekitar pusat kegiatan.

e. Jenis tarikan perjalanan oleh pusat kegiatan.


(20)

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada Gambar 4.1

Mulai

Tidak lengkap Rekapitulasi

data

Lengkap

Selesai

Gambar 4.1. Bagan alir penelitian

Analisis dan pembahasan a. Menghitung arus lalu lintas di Jalan Malioboro

b. Menghitung kapasitas ruas Jalan Malioboro dan tingkat pelayanan

c. Menghitung derajat kejenuhan Jalan Malioboro d. Menganalisis kinerja ruas Jalan Malioboro pada

kondisi setelah ada aktivitas Hotel Malioboro

Kesimpulan dan saran Penentuan lokasi penelitian

Pengumpulan data sekunder

1. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar area parkir Malioboro Mall dari pintu sisi Barat

2. Jumlah kendaraan yang keluar/masuk Gang Sosrokusuman 3. Volume kendaran yang melintas di Jalan Malioboro 4. Deskripsi kegiatan Hotel Malioboro


(21)

B. Lokasi dan Metode Penelitian

Lokasi penelitan ini adalah area di sekitar pintu masuk dan keluar Mall Malioboro di Jalan Malioboro. Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar 4.2.

C. Data yang Digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data meliputi denah lokasi penelitian, arus masuk dan keluar dari Jalan Sosrokusuman dan parkir Malioboro Mall di sisi Barat, geometri Jalan Malioboro, jumlah penduduk Kota Yogyakarta serta rencana kegiatan Hotel Malioboro untuk memperkiraan bangkitan lalulintasnya. Data tersebut diperoleh dari PT Buwana Matahari Sejati.

D. Analisis Data

Data volume arus lalu lintas jam jaman dicari volume yang tertinggi untuk mewakili jam sibuk. Data volume jam sibuk tersebut diubah menjadi satuan mobil penumpang (smp) dengan menggunkan nilai emp (ekivalensi mobil penumpang ) menurut MKJI sebagai berikut :

HV = 1,2 smp LV = 1,0 smp MC = 0,25 smp

Jumlah penduduk kota Yogyakarta pada tahun 2016 berdasarkan data dari BPS Daerah Istimewah Yogyakarta adalah sebesar 411.700 jiwa. Pertumbuhan arus lalu lintas diasumsikan sesuai dengan bertambahnya jumlah kendaraan di Daerah Istimewah Yogyakarta yaitu 1,033 % per tahun.


(22)

utara

Gambar 4.2. Lokasi penelitian Keterangan:

: pengamatan parkir


(23)

(24)

(25)

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Data Hotel Malioboro

Hotel direncanakan memliki kamar sebanyak 30 unit dan fasilitas parkir yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan sekitar 914 m2 dan luas lantai 1 adalah 855,16 m2.

B. Data Geometri Jalan

Data geometrik ruas jalan yang diperkirakan terkena dampak pembangunan dan operasional Hotel Malioboro adalah Jalan Malioboro dan gang Sosrokusuman serta jalur akses menuju ke area parkir Malioboro Mall seperti disajikan berikut ini.

a. Jalan Malioboro

 Lebar perkerasan : 2 x 3,50 meter (jalur cepat)  Jalur lambat : 4 meter (sisi Barat)

 Median : 1,50 meter (pembatas jalur cepat dengan jalur lambat)

b. Gang Sosrokusuman: lebar jalan 4,5 meter

c. Jalur akses menuju ke parkir Mall: jalur masuk dan keluar masing-masing 3,5 meter.


(26)

Gambar 5.1 Jalan Malioboro dan Malioboro Mall


(27)

C. Data Arus Lalu lintas

Volume arus lalulintas yang melintas di ruas Jalan Malioboro serta simpang tidak bersinyal di sepanjang Jalan Malioboro sangat dipengaruhi oleh kondisi tata guna lahan sebagai kawasan perdagangan dan pusat pemerintahan DIY, sehingga pola jam sibuknya mengikuti jam buka toko dan jam kantor. Dengan demikian pola pergerakan arus lalulintas yang ada terkonsentrasi pada pagi dan siang/sore hari. Pemuncakan arus lalulintas pada pagi hari didominasi oleh pergerakan arus lalulintas bagi warga masyarakat untuk pegawai dan sore hari terjadi pemuncakan arus terutama pada saat pulang kerja warga yang tinggal di sekitar lokasi. Namun pada hari akhir pekan, jalan Malioboro terjadi pemuncakan arus terutama pada Sabtu malam.

Arus lalu lintas yang diamati dalam penelitian ini adalah semua jenis kendaraan yang lewat sepanjang ruas jalan Malioboro. Kendaraan yang diamati meliputi :

a. Kendaraan ringan (LV) adalah kendaraan bermotor 2 as beroda 4 dengan jarak as 2 – 3 m.

b. Kendaraan berat (HV) adalah kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,5 m beroda lebih dari 4.

c. Sepeda motor (MC) adalah kendaraan bermotor beroda dua atau tiga.

d. Kendaraan tak bermotor (UM) adalah kendaraan beroda yang menggunkan tenaga manusia atau hewan.


(28)

Data arus lalulintas di Jalan Malioboro dan aktivitas parkir di Mall Malioboro disajikan pada Tabel 5.1

Tabel 5.1. Volume lalulintas arah Utara-Selatan pada hari sabtu di Jalan Malioboro

Periode waktu

Jumlah Kendaraan (kendaraan/jam)

HV LV MC UM

07.00 - 08.00 30 413 1443 323

08.00 - 09.00 31 552 1818 431

09.00 - 10.00 28 862 2247 495

10.00 - 11.00 29 837 2419 505

11.00 - 12.00 23 837 2504 419

12.00 - 13.00 26 892 2066 493

13.00 - 14.00 58 651 2449 212

14.00 - 15.00 89 808 2514 238

15.00 - 16.00 75 638 2238 259

16.00 - 17.00 66 724 2597 284

17.00 - 18.00 46 705 2660 310

18.00 - 19.00 35 626 2757 259

19.00 - 20.00 28 697 4388 327

20.00 - 21.00 22 1653 4826 330


(29)

Tabel 5.2. Volume kendaraan keluar/masuk Malioboro Mall pada hari sabtu

Periode waktu

Jumlah kendaraan (kendaraan/jam)

Mobil Sepeda motor

Masuk Mall Keluar Mall Keluar (ke Jalan

Malioboro)

07.00-08.00 4 0 38

08.00-09.00 8 6 41

09.00-10.00 13 11 45

10.00-11.00 44 17 78

11.00-12.00 42 53 145

12.00-13.00 47 50 120

13.00-14.00 65 49 101

14.00-15.00 32 45 97

15.00-16.00 79 79 123

16.00-17.00 71 58 79

17.00-18.00 51 42 105

18.00-19.00 80 71 84

19.00-20.00 72 51 79

20.00-21.00 21 67 112


(30)

Tabel 5.3. Volume kendaraan menuju ke Gang Sosrokusuman dari Jalan Malioboro pada hari sabtu

Periode waktu

Jumlah Kendaraan (kendaraan / jam)

HV LV MC UM

07.00-08.00 0 4 60 8

08.00-09.00 2 4 131 2

09.00-10.00 0 5 43 3

10.00-11.00 0 10 39 4

11.00-12.00 0 8 47 62

12.00-13.00 0 7 43 71

13.00-14.00 0 10 94 2

14.00-15.00 0 4 58 27

15.00-16.00 0 6 39 73

16.00-17.00 0 6 27 55

17.00-18.00 0 4 18 46

18.00-19.00 0 7 10 32

19.00-20.00 0 11 9 12

20.00-21.00 0 5 9 35

Sumber: Data sekunder 2015

D. Volume Kendaraan

Perhitungan volume kendaraan dilakukan dengan interval per satu jam selama penelitian.

Contoh hitungan volume kendaraan yang diambil pada pukul 07.00 – 08. 00 WIB arah Utara – Selatan sebagai berikut :


(31)

Tabel 5.4. Hasil survei di lapangan

Jumlah kendaraan per jam Faktor smp (MKJI)

HV = 30 HV = 1,2

LV = 413 LV = 1,0

MC = 1443 MC = 0,25

Volume kendaraan = (30×1,2) + (431×1,0) + (1443×0,25) = 809,75 smp/jam

Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5. Volume kendaraan pada hari sabtu 11 Juli 2015 Waktu

pengamatan

Q (smp/jam) 07.00 - 08.00 809,75 08.00 - 09.00 104,37 09.00 - 10.00 1457,35 10.00 - 11.00 1476,55 11.00 - 12.00 1490,5 12.00 - 13.00 1439,7 13.00 - 14.00 1332,85 14.00 - 15.00 1543,3 15.00 - 16.00 1287,85 16.00 - 17.00 1452,45 17.00 - 18.00 1425,2 18.00 - 19.00 1357,25 19.00 - 20.00 1827,6

20.00 - 21.00 2885,9

Jumlah 19896,25

Rata-rata 1421,15


(32)

Dari Tabel 5.5. dapat diketahui nilai volume jam puncak kendaraan pada hari sabtu 11 juli 2015 pukul 20.00 – 21.00 WIB terbesar 2885,9 smp/jam dan volume rata-rat sebesar 1421,15 smp/jam

Pertumbuhan arus lalu lintas diasumsikan sama dengan bertambahnya jumlah kendaraan di daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 1,033 % per tahun sehingga volume lalu lintas pada tahun 2020 sebesar 2885,9 × (1,01033)5 smp/jam = 3083 smp/jam.

E. Kapasitas Ruas Jalan

Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas sebagai berikut :

C = Co × FCw × FCsp × FCsf × FCcs (smp/jam)...(1) dengan :

C = kapasitas (smp/jam) Co = Kapasitas dasar (smp/jam)

FCw = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas FCsp = Faktor penyesuaian pemisah arah

FCsf = Faktor hambatan samping dan bahu FCcs = ukuran kota berdasarkan jumlah penduduk Data pelengkap arus lalu lintas untuk menentukan kapasitas :

a. Tipe Jalan Malioboro adalah 2/1 D (dua lajur searah)

b. Terletak pada daerah datar dengan nilai Co sebesar 3300 smp/jam (Tabel 3.2).


(33)

c. Lebar jalur efektif lalu lintas = 7m dengan nilai FCw sebesar 1,00 (Tabel 3.3)

d. Distribusi arah lalu lintas 50% : 50% (jalan searah) dengan nilai FCsp sebesar 1,00 (Tabel 3.4)

e. Penyesuaian kapasitas hambatan samping dan jarak kereb penghalang dengan nilai FCsf sebesar 0,99 (Tabel 3.5)

f. Jumlah penduduk kota Yogyakarta pada tahun 2016 berdasarkan data dari BPS Daerah Istimewa Yogyakarta adalah 411.700 jiwa, sehingga nilai

FCcs sebesar 0,90

Dari data arus lalu lintas diatas maka didapat nilai kapasitas sebesar : C = Co × FCw × FCsp × FCsf × FCcs

= 3300 × 1,0 × 1,0 × 0,99 × 0,9 = 2940 smp/jam.

F. Derajat Kejenuhan (DS)

Derajat kejenuhan (DS) adalah rasio arus terhadap kapasitas, dihitung dengan menggunakan rata-rata volume kendaraan dan kapasitas dalam smp/jam. Nilai kapasitas untuk ruas Jalan Malioboro adalah sebesar 2940 smp/jam, maka untuk nilai derajat kejenuhan dapat dilihat pada Tabel 5.6.


(34)

Tabel 5.6. Nilai Derajat Kejenuhan pada hari Sabtu 11 juli 2015

Waktu pengamatan

volume (smp/jam)

Kapasitsas

(smp/jam) Derajat kejenuhan

( Q ) ( C ) DS ( Q/C)

07.00 - 08.00 809,75 2940 0,27

08.00 - 09.00 1043,7 2940 0,35

09.00 - 10.00 1457,35 2940 0,49

10.00 - 11.00 1476,55 2940 0,51

11.00 - 12.00 1490,5 2940 0,51

12.00 - 13.00 1439,7 2940 0,48

13.00 - 14.00 1332,85 2940 0,45

14.00 - 15.00 1543,3 2940 0,52

15.00 - 16.00 1287,85 2940 0,43

16.00 - 17.00 1452,45 2940 0,49

17.00 - 18.00 1425,2 2940 0,48

18.00 - 19.00 1357,25 2940 0,46

19.00 - 20.00 1827,6 2940 0,62

20.00 - 21.00 2885,9 2940 0,98

Sumber: Hasil penelitan

G. Kinerja Ruas Jalan

Kinerja ruas jalan salah satunya diukur berdasarkan nilai derajat kejenuhan (DS) yang merupakan perbandingan antara volume dengan kapasitas.


(35)

1. Sebelum ada pembangunan hotel

Kondisi kinerja ruas jalan sebelum ada kegiatan proyek (tahun 2015) diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 2885,9 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,98

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori E yang artinya volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan kadang terhenti.

2. Setelah ada pembangunan hotel a. Tahap Konstruksi

Diasumsikan durasi yang dibutuhkan untuk manuver kendaraan angkutan material masuk/keluar tapak proyek adalah 30 detik. Lamanya pergerakan yang dilakukan tersebut diakibatkan truk mixer harus berjalan mundur masuk ke Jalan Malioboro, sehingga mengharuskan penghentian kendaraan dari arah Utara ke Selatan.

Untuk mengetahui headway rata-rata (detik) dan antrian kendaraan dapat hitung dengan persamaan :

h = h =

= 1,6 detik

Antrian kendaraan = T/h


(36)

Keterangan : T = waktu tunggu akibat manuver kendaraan proyek = 30 detik.

Kinerja jaringan jalan yang akan datang pada tahap konstruksi adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7. Jumlah kendaraan yang terhenti pada saat mobilisasi material (Sabtu)

PERIODE WAKTU

Jumlah (kendaraan)

(Q)

Headway (detik) (h)

Antrian kendaraan (kendaraan)

(T/h)

07.00 - 08.00 2209 1,62 19

08.00 - 09.00 2832 1,27 24

09.00 - 10.00 3632 0,99 30

10.00 - 11.00 3790 0,94 32

11.00 - 12.00 3783 0,95 32

12.00 - 13.00 3477 1,03 29

13.00 - 14.00 3370 1,06 28

14.00 - 15.00 3649 0,98 30

15.00 - 16.00 3210 1,12 27

16.00 - 17.00 3671 0,98 31

17.00 - 18.00 3721 0,96 31

18.00 - 19.00 3677 0,97 31

19.00 - 20.00 5440 0,66 45

20.00 - 21.00 6831 0,52 57


(37)

Dari hasil Tabel 5.7. menunjukan jumlah kendaraan terbesar terjadi pada pukul 20.00 – 21.00 WIB sebesar 6831, waktu headway 0,5 detik dan antrian kendaraan sebesar 57 kendaraan. Dengan demikian apabila tidak dikelola, dapat mengakibatkan antrian kendaraan makin panjang dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.

b. Tahap Operasi

Kinerja jaringan jalan dan simpang tak bersinyal Hotel Malioboro dioperasikan pada kondisi lingkungan awal maupun yang akan datang ada kegiatan (with project) dengan skenario pembebanan lalulintas yang digunakan untuk menganalisis dampak bangkitan lalulintas di tahap operasional, yaitu semua arus masuk dari arah Utara dan keluar ke arah selatan.

Volume kunjungan bila diasumsikan seluruh kamar hotel terisi dan terdistribusi secara merata pada seluruh waktu, maka diperkirakan maksimal ada kendaraan pengunjung hotel sebesar 5 kendaraan per jam (asumsi 30 kunjungan terdistribusi selama 6 jam). Dengan demikian akan ada penambahan volume sebesar 5 smp/jam pada ruas Jalan Malioboro, sehingga kinerja ruas Jalan Malioboro kondisi setelah ada kegiatan (proyek) pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 3088 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam


(38)

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori F yang artinya arus yang dipaksakan macet, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar.


(39)

Adiwijaya, Purnomo, 2010, Analisis Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Jogja-Wates Akibat Pembangunan Jogja Inland Port, Tugas Akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Anomia, 1997, manual kapasitas Jalan Raya Indonesia Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.

Dede Subangkit, 2014 Pengaruh aktivitas plaza Ambarukmo terhadap kinerja ruas jalan, jalan Laksda Adisucipto Yogyakarta

Hajir Sanata, 2013, Analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas pada kampus

terpadau STIKES ‘AISYIYAH yogyakarta.

Rasyid, M.A.Y, 2010, Analisis Bangkitan Parkir Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, Tugas Akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Tamin. O.Z, 1997 perencanaan dan permodelan Transportasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.


(40)

NASKAH SEMINAR TUGAS AKHIR

DAMPAK LALULINTAS AKIBAT AKTIVITAS MALIOBORO

MALL DAN RENCANA PEMBANGUNAN HOTEL

MALIOBORO YOGYAKARTA

(Studi Kasus Jalan Malioboro dan jalan susrokusuman, Yogyakarta)1

Suparman Umsohy2, Wahyu Widodo , Hj. Anita Widianti Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammdiyah

Yogyakarta Intisari

Rencana pembangunan Hotel Malioboro Yogyakarta yang terletak di sebelah selatan dari Malioboro Mall, ditinjau dari aspek transportasi dapat menimbulkan permasalahan lalulintas, khususnya tundaan di Jalan Malioboro. Kondisi jalan Malioboro pada saat tertentu sudah menunjukkan kemacetan, terutama Sabtu sore hingga malam hari. Pergerakan arus masuk ke hotel akan berkonflik dengan arus lalulintas yang keluar dari Malioboro Mall, sehingga seolah-olah terdapat simpang tak bersinyal di daerah pertemuan tersebut. Aktivitas komersial di sepanjang jalan Malioboro juga menimbulkan bangkitan lalulintas serta daya tarik Kawasan Malioboro sebagai aset wisata, menimbulkan dampak kumulatif terhadap gangguan kelancaran arus lalulintas

Penelitian dilakukan pada hari Sabtu tanggal 11 Juli 2015 yaitu dengan asumsi merupakan hari tersibuk di Jalan Malioboro

Hasil analisis penelitian ini menunjukan Kinerja ruas jalan salah satunya diukur berdasarkan nilai derajat kejenuhan (DS) yang merupakan perbandingan antara volume dengan kapasitas. Kondisi kinerja ruas jalan pada saat sebelum ada kegiatan sekarang (2015) tanpa proyek dengan volume kendaraan tertinggi pada jam 20.00 – 21.00 adalah 2885,9 smp/jam, nilai kapasitas 2940 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 0,98 dan tingkat pelayanan jalan (LOS) kategori E volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan kadang terhenti. Kondisi kinerja ruas jalan malioboro setelah ada kegiatan (poyek) pada tahun 2020 dengan volume kendaraan tertinggi pada jam 20.00 – 21.00 adalah 3088 smp/jam, nilai kapasitas 2940 smp/jam, derajat kejenuhan (DS) 1,050 dan tingkat pelayanan jalan (LOS) kategori F arus yang dipaksakan macet, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar.

1

Disampaikan seminar Tugas Akhir

2

Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UMY (20080110056)

3

Dosen Pembimbing I

4


(41)

1. Pedahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Rencana pembangunan Hotel Malioboro Yogyakarta yang terletak di sebelah Selatan dari Malioboro Mall, ditinjau dari aspek transportasi dapat menimbulkan permasalahan lalulintas, khususnya tundaan di Jalan Malioboro. Kondisi jalan Malioboro pada saat tertentu sudah menunjukkan kemacetan, terutama Sabtu sore hingga malam hari. Pergerakan arus masuk ke hotel akan berkonflik dengan arus lalulintas yang keluar dari Malioboro Mall, sehingga seolah-olah terdapat simpang tak bersinyal di daerah pertemuan tersebut.

Aktivitas komersial di sepanjang jalan Malioboro juga menimbulkan bangkitan lalulintas serta daya tarik kawasan Malioboro sebagai aset wisata, menimbulkan dampak kumulatif terhadap gangguan kelancaran arus lalulintas.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menghitung arus lalulintas di Jalan Malioboro. 2. Menghitung kapasitas ruas Jalan Malioboro.

3. Menghitung derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan Jalan Malioboro 4. Menganalisis kinerja ruas Jalan Malioboro pada kondisi setelah ada

aktivitas Hotel Malioboro.

C. Manfaat Penelitian

1. Memberikan kemudahan bagi pemrakarsa dan instansi terkait dalam memantau arus lalu lintas dan meminimalkan dampak lalulintas yang terjadi akibat aktivitas kawasan komersial di area sekitar Malioboro Mall dan Hotel Malioboro.

2. Bagi pemerintah, sebagai bahan pertimbangan dalam usaha peningkatan pelayanan lalulintas berdasarkan hasil analisa dampak lalu lintas pada ruas jalan sekitar kawasan Malioboro Mall dan Hotel Malioboro Yogyakarta.


(42)

D. Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini di lakukan di area pintu masuk/keluar sisi Barat Malioboro Mall dan Hotel Malioboro Yogyakarta.

2. Penelitian dilakukan hanya untuk mengetahui dampak lalulintas pada ruas jalan Malioboro.

3. Penelitian dilakukan hanya pada hari Sabtu, yaitu dengan asumsi merupakan hari tersibuk di Jalan Malioboro.

III. LANDASAN TEORI

A. Kapasitas

Menurut MKJI (1997) kapasitas ruas jalan dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut ini.

C = Co × FCw × FCsp × FCsf × FCcs (smp/jam)... (1) Dengan :

C = Kapasitas (smp/jam) Co = Kapasitas dasar (smp/jam FCw = Faktor penyesuaian lebar lajur

FCsf = Faktor penyesuaian hambatan samping FCsp = Faktor penyesuaian pemisahan arah FCcs = Faktor penyesuaian ukuran kota

Berikut tabel 1 sampai dengan 5 yang mempengaruhi perhitungan kapasitas ruas jalan :


(43)

Tabel 1 kapasitas dasar (Co) jalan perkotaan 4 lajur 2 arah (4/2D)

Tipe jalan/Tipe Alinyemen Kapasitas dasar total kedua arah (smp/jam/lajur)

Empat lajur terbagi atau Jalan satu arah Empat lajur tak terbagi

Dua lajur tak terbagi

3300 3000 2900 Sumber : MKJI (1997)

Tabel 2 faktor penyesuaian untuk lebar jalur lalu lintas (FCw)

Tipe Jalan

Lebar jalur lalulintas efektif (meter)

Faktor Penyesuaian (FCw)

5,00 0,56

6,00 0,87

2/2 UD

7,00 1,00

8,00 1,14

9,00 1,25

10,00 1,29

Sumber: MKJI, 1997

Tabel 3 Faktor penyesuaian pemisah arah (FCsp)

Pemisahan arah SP % - % 50 - 50 55 – 45 60 – 40 65 - 35 70 - 30

FCsp

Dua lajur 2/2 1,00 0,97 0,94 0,91 0,88 Empat lajur 4/2 1,00 0,985 0,97 0,955 0,94


(44)

Tabel 4 faktor penyesuaian kapasitas hambatan samping dan jarak keteb penghalang (FCsf) Tipe Jalan Kelas Hambatan

Lebar Bahu efektif Ws

0,5 m 1,0 m 1,5 m 2,0 m

2/2 UD atau Jalan searah

VL 0,93 0,95 0,97 0,99

L 0,90 0,92 0,95 0,97

M 0,86 0,88 0,91 0,94

H 0,78 0,81 0,84 0,88

VH 0,68 0,72 0,77 0,82

Sumber: MKJI, tahun 1997

Tabel 5 Faktor penyesuaan kapasitas ukuran kota (FCcs)

Ukuran kota (juta penduduk) Faktor penyesuaian untuk

ukuran kota

< 0,1 0,1 – 0,5 0,5 – 1,0 1,0 – 3,0

> 3,0 0,86 0,90 0,94 1,00 1,04 Sumber MKJI tahun 1997

B. Tingkat Pelayanan (LOS)

Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No : KM 95 Tahun 2013, tingkat pelayanan adalah kemampuan ruas jalan dan/atau persimpangan untuk menampung lalu-lintas pada keadaan tertentu.

Enam tingkat pelayanan dibatasi untuk setiap tipe dari fasilitas lalu lintas yang akan digunakan dalam prosedur analisis, yang disimbolkan dengan huruf A sampai dengan F, dimana Level of Service (LOS) A menunjukkan kondisi operasi


(45)

terbaik, dan LOS F paling jelek. Kondisi LOS yang lain ditunjukkan berada diantaranya.

Karakteristik tingkat palayanan jalan menurut HCM (1994) dapat dilihat pada Tabel 6

Tabel 6 Karakteristik Tingkat Pelayanan Jalan

Tingkat Pelayanan

6

Karakteristik-karakteristik Q/C

A

Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan.

0,00 – 0,20

B

Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas, pengemudi memliki kebebasan cukup untuk memilih kecepatan

0,21 – 0,44

C

Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan

0,45 – 0,74

D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih

dikendalikan Q/C masih dapat ditolerir 0,75 – 0,84

E

Volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan terkadang terhenti

0,85 – 1,00

F

Arus yang dipaksakan macet, kecepatan rendah, volume di atass kapassitas. Antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar

> 1,00 Sumber : HCM (1994)


(46)

IV. METODE PENELITIAN

A. Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang dilakukan mengacu pada Gambar 4.1

Mulai

Tidak lengkap Rekapitulasi

data

Lengkap

Selesai

Gambar 4.1. Bagan alir penelitian

Analisis dan pembahasan a. Menghitung arus lalulintas di Jalan malioboro b. Menghitung kapasitas ruas Jalan malioboro

c. Menghitung derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan jalan Malioboro

d. Menganalisis kinerja ruas Jalan Malioboro pada kondisi setelah ada aktivitas Hotel Malioboro

Kesimpulan dan saran Penentuan lokasi penelitian

Pengumpulan data sekunder

1. Jumlah kendaraan yang masuk dan keluar area parkir Malioboro Mall dari pintu sisi Barat

2. Jumlah kendaraan yang keluar/masuk Gang Sosrokusuman 3. Volume kendaran yang melintas di Jalan Malioboro 4. Deskripsi kegiatan Hotel Malioboro


(47)

B. Lokasi dan Metode Penelitian

Lokasi penelitan ini adalah area di sekitar pintu masuk dan keluar Mall Malioboro di Jalan Malioboro. Lokasi penelitian dapat dilihat pada gambar 4.2.

C. Data yang Digunakan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data meliputi denah lokasi penelitian, arus masuk dan keluar dari Jalan Sosrokusuman dan parkir Malioboro Mall di sisi Barat, geometri Jalan Malioboro, jumlah penduduk Kota Yogyakarta serta rencana kegiatan Hotel Malioboro untuk memperkiraan bangkitan lalulintasnya. Data tersebut diperoleh dari PT Buwana Matahari Sejati.

D. Analisis Data

Data volume arus lalu lintas jam jaman dicari volume yang tertinggi untuk mewakili jam sibuk. Data volume jam sibuk tersebut diubah menjadi satuan mobil penumpang (smp) dengan menggunkan nilai emp (ekivalensi mobil penumpang ) menurut MKJI sebagai berikut :

HV = 1,2 smp LV = 1,0 smp MC = 0,25 smp

Jumlah penduduk kota Yogyakarta pada tahun 2016 berdasarkan data dari BPS Daerah Istimewah Yogyakarta adalah sebesar 411.700 jiwa. Pertumbuhan arus lalu lintas diasumsikan sesuai dengan bertambahnya jumlah kendaraan di Daerah Istimewah Yogyakarta yaitu 1,033 % per tahun.


(48)

utara

Gambar 4.2. Lokasi penelitian Keterangan:

: pengamatan parkir


(49)

V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Data Hotel Malioboro

Hotel direncanakan memliki kamar sebanyak 30 unit dan fasilitas parkir yang menampung sebanyak 12 unit kendaraan mobil penumpang. Luas lahan sekitar 914 m2 dan luas lantai 1 adalah 855,16 m2.

B. Data Geometri Jalan

Data geometrik ruas jalan yang diperkirakan terkena dampak pembangunan dan operasional Hotel Malioboro adalah Jalan Malioboro dan gang Sosrokusuman serta jalur akses menuju ke area parkir Malioboro Mall seperti disajikan berikut ini.

a. Jalan Malioboro

 Lebar perkerasan: 2 x 3,50 meter (jalur cepat)  Jalur lambat : 4 meter (sisi Barat)

 Median :1,50 meter (pembatas jalur cepat dengan jalur Lambat) b. Gang Sosrokusuman: lebar 4,5 meter

c. Jalur akses menuju ke parkir Mall: jalur masuk keluar masing-masing 3,5 meter.

C. Data Arus Lalu lintas

Volume arus lalulintas yang melintas di ruas Jalan Malioboro serta simpang tidak bersinyal di sepanjang Jalan Malioboro sangat dipengaruhi oleh kondisi tata guna lahan sebagai kawasan perdagangan dan pusat pemerintahan DIY, sehingga pola jam sibuknya mengikuti jam buka toko dan jam kantor. Dengan demikian pola pergerakan arus lalulintas yang ada terkonsentrasi pada pagi dan siang/sore hari. Pemuncakan arus lalulintas pada pagi hari didominasi oleh pergerakan arus lalulintas bagi warga masyarakat untuk pegawai dan sore hari terjadi pemuncakan arus terutama pada saat pulang kerja warga yang tinggal di sekitar lokasi. Namun pada hari akhir pekan, jalan Malioboro terjadi pemuncakan arus terutama pada Sabtu malam.

Arus lalu lintas yang diamati dalam penelitian ini adalah semua jenis kendaraan yang lewat sepanjang ruas jalan Malioboro. Kendaraan yang diamati meliputi :


(50)

a. Kendaraan ringan (LV) adalah kendaraan bermotor 2 as beroda 4 dengan jarak as 2 – 3 m.

b. Kendaraan berat (HV) adalah kendaraan bermotor dengan jarak as lebih dari 3,5 m beroda lebih dari 4.

c. Sepeda motor (MC) adalah kendaraan bermotor beroda dua atau tiga.

d. Kendaraan tak bermotor (UM) adalah kendaraan beroda yang menggunkan tenaga manusia atau hewan.

Data arus lalulintas di Jalan Malioboro dan aktivitas parkir di Mall Malioboro disajikan pada Tabel 5.1

Tabel 5.1. Volume lalulintas arah Utara-Selatan pada hari sabtu di Jalan Malioboro

Periode waktu Jumlah Kendaraan (kendaraan/jam)

HV LV MC UM

07.00 - 08.00 30 413 1443 323

08.00 - 09.00 31 552 1818 431

09.00 - 10.00 28 862 2247 495

10.00 - 11.00 29 837 2419 505

11.00 - 12.00 23 837 2504 419

12.00 - 13.00 26 892 2066 493

13.00 - 14.00 58 651 2449 212

14.00 - 15.00 89 808 2514 238

15.00 - 16.00 75 638 2238 259

16.00 - 17.00 66 724 2597 284

17.00 - 18.00 46 705 2660 310

18.00 - 19.00 35 626 2757 259

19.00 - 20.00 28 697 4388 327

20.00 - 21.00 22 1653 4826 330


(51)

D. Volume Kendaraan

Perhitungan volume kendaraan dilakukan dengan interval per satu jam selama penelitian.

Contoh hitungan volume kendaraan yang diambil pada pukul 07.00 – 08. 00 WIB arah utara – selatan sebagai berikut :

Tabel 5.4. Hasil survei di lapangan

Jumlah kendaraan per jam Faktor smp (MKJI)

HV = 30 HV = 1,2

LV = 413 LV = 1,0

MC = 1443 MC = 0,25

Volume kendaraan = (30×1,2) + (431×1,0) + (1443×0,25) = 809,75 smp/jam

Adapun hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 5.5 berikut ini :

Tabel 5.5. Volume kendaraan pada sabtu 11 Juli 2015 Waktu

pengamatan

Q (smp/jam) 07.00 - 08.00 809,75 08.00 - 09.00 104,37 09.00 - 10.00 1457,35 10.00 - 11.00 1476,55 11.00 - 12.00 1490,5 12.00 - 13.00 1439,7 13.00 - 14.00 1332,85 14.00 - 15.00 1543,3 15.00 - 16.00 1287,85 16.00 - 17.00 1452,45


(52)

17.00 - 18.00 1425,2 18.00 - 19.00 1357,25 19.00 - 20.00 1827,6

20.00 - 21.00 2885,9

Jumlah 19896,25

Rata-rata 1421,15

Sumber : hasil penelitian

Dari Tabel 5.5. dapat diketahui nilai volume jam puncak kendaraan pada hari sabtu 11 juli 2015 pukul 20.00 – 21.00 WIB terbesar 2885,9 smp/jam dan volume rata-rat sebesar 1421,15 smp/jam.

Pertumbuhan arus lalu lintas diasumsikan sama dengan bertambahnya jumlah kendaraan di daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 1,033 % per tahun sehingga volume lalu lintas pada tahun 2020 sebesar 2885,9 × (1,01033)5 smp/jam = 3083 smp/jam

E. Derajat Kejenuhan (DS)

Derajat kejenuhan (DS) adalah rasio arus terhadap kapasitas, dihitung dengan menggunakan rata-rata volume kendaraan dan kapasitas dalam smp/jam. Nilai kapasitas untuk ruas Jalan Malioboro adalah sebesar 2940 smp/jam, maka untuk nilai derajat kejenuhan dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Nilai Derajat Kejenuhan pada hari Sabtu 11 juli 2015

Waktu pengamatan

volume (smp/jam)

Kapasitsas

(smp/jam) Derajat kejenuhan ( Q ) ( C ) DS ( Q/C)

07.00 - 08.00 809,75 2940 0,27

08.00 - 09.00 1043,7 2940 0,35

09.00 - 10.00 1457,35 2940 0,49 10.00 - 11.00 1476,55 2940 0,51


(53)

11.00 - 12.00 1490,5 2940 0,51

12.00 - 13.00 1439,7 2940 0,48

13.00 - 14.00 1332,85 2940 0,45

14.00 - 15.00 1543,3 2940 0,52

15.00 - 16.00 1287,85 2940 0,43 16.00 - 17.00 1452,45 2940 0,49

17.00 - 18.00 1425,2 2940 0,48

18.00 - 19.00 1357,25 2940 0,46

19.00 - 20.00 1827,6 2940 0,62

20.00 - 21.00 2885,9 2940 0,98

Sumber: Hasil penelitan

F. KINERJA RUAS JALAN

Kinerja ruas jalan salah satunya diukur berdasarkan nilai derajat kejenuhan (DS) yang merupakan perbandingan antara volume dengan kapasitas.

1. Sebelum ada pembangunan hotel

Kondisi kinerja ruas jalan sebelum ada kegiatan proyek (tahun 2015) diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 2885,9 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,98

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori E yang artinya volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan kadang terhenti.

2. Setelah ada pembangunan hotel

Tahap Konstruksi

Diasumsikan durasi yang dibutuhkan untuk manuver kendaraan angkutan material masuk/keluar tapak proyek adalah 30 detik. Lamanya pergerakan yang dilakukan tersebut diakibatkan truk mixer harus berjalan mundur masuk ke Jalan


(54)

Malioboro, sehingga mengharuskan penghentian kendaraan dari arah Utara ke Selatan.

Untuk mengetahui headway rata-rata (detik) dan antrian kendaraan dapat hitung dengan persamaan :

h = h =

= 1,6 detik

Antrian kendaraan = T/h = 30/1,6 = 18,75 ↔ 19

Keterangan : T = waktu tunggu akibat manuver kendaraan proyek = 30 detik. Tabel 5.7. Jumlah kendaraan yang terhenti pada saat mobilisasi material (Sabtu)

PERIODE WAKTU

Jumlah (kendaraan)

(Q)

Headway (detik) (h)

Antrian kendaraan (kendaraan)

(T/h)

07.00 - 08.00 2209 1,62 19

08.00 - 09.00 2832 1,27 24

09.00 - 10.00 3632 0,99 30

10.00 - 11.00 3790 0,94 32

11.00 - 12.00 3783 0,95 32

12.00 - 13.00 3477 1,03 29

13.00 - 14.00 3370 1,06 28

14.00 - 15.00 3649 0,98 30

15.00 - 16.00 3210 1,12 27

16.00 - 17.00 3671 0,98 31

17.00 - 18.00 3721 0,96 31

18.00 - 19.00 3677 0,97 31

19.00 - 20.00 5440 0,66 45


(55)

Dari hasil Tabel 5.7. menunjukan jumlah kendaraan terbesar terjadi pada pukul 20.00 – 21.00 WIB sebesar 6831, waktu kendaraan yang terhenti 0,5 detik dan antrian kendaraan sebesar 57 kendaraan. Dengan demikian apabila tidak dikelola, dapat mengakibatkan antrian kendaraan makin panjang dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.

Tahap Operasi

Kinerja jaringan jalan dan simpang tak bersinyal Hotel Malioboro dioperasikan pada kondisi lingkungan awal maupun yang akan datang ada kegiatan (with project) dengan skenario pembebanan lalulintas yang digunakan untuk menganalisis dampak bangkitan lalulintas di tahap operasional, yaitu semua arus masuk dari arah Utara dan keluar ke arah selatan.

Volume kunjungan bila diasumsikan seluruh kamar hotel terisi dan terdistribusi secara merata pada seluruh waktu, maka diperkirakan maksimal ada kendaraan pengunjung hotel sebesar 5 kendaraan per jam (asumsi 30 kunjungan terdistribusi selama 6 jam). Dengan demikian akan ada penambahan volume sebesar 5 smp/jam pada ruas Jalan Malioboro, sehingga kinerja ruas Jalan Malioboro kondisi setelah ada kegiatan (proyek) pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 3088 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,050

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori F yang artinya arus yang dipaksakan macet, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar.

G. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


(56)

1. Kondisi kinerja ruas jalan sebelum ada kegiatan proyek (tahun 2015) diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 2885,9 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,98

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori E yang artinya volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan kadang terhenti.

2. Kondisi kinerja ruas Jalan Malioboro setelah ada kegiatan (proyek) pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 3088 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,050

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori F yang artinya arus yang dipaksakan macet, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar.

B. SARAN

1. Memasang rambu-rambu lalu lintas di depan Mall Malioboro dan gang susrokusoman arah Hotel Malioboro Yogyakarta

2. Pemasangan rambu peringatan bahwa ada kegiatan pengangkutan, yaitu: rambu untuk peringatan bagi pengemudi angkutan truk: ’’ AWAS ANDA MEMASUKI

JALAN RAYA”, dan rambu untuk pengguna jalan :” HATI-HATI, BANYAK KENDARAAN PROYEK KELUAR MASUK.

3. Pengangkutan material menghindari jam-jam sibuk, agar tidak mengganggu arus lalulintas yang ada, yaitu setelah jam 21.00.

4. Penyuluhan kepada pengemudi untuk mematuhi rambu-rambu lalulintas selama mengemudikan kendaraan di jalan raya dalam kota

5. Menempatkan petugas untuk membantu mengatur kendaraan material yang keluar masuk lokasi proyek.


(57)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya, Purnomo, 2010, Analisis Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Jogja-Wates Akibat Pembangunan Jogja Inland Port, Tugas Akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Anomia, 1997, manual kapasitas Jalan Raya Indonesia Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.

Dede Subangkit, 2014 Pengaruh aktivitas plaza Ambarukmo terhadap kinerja ruas jalan, jalan Laksda Adisucipto Yogyakarta

Hajir Sanata, 2013, Analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas pada kampus

terpadau STIKES ‘AISYIYAH yogyakarta.

Rasyid, M.A.Y, 2010, Analisis Bangkitan Parkir Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, Tugas Akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Tamin. O.Z, 1997 perencanaan dan permodelan Transportasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.


(1)

17.00 - 18.00 1425,2

18.00 - 19.00 1357,25

19.00 - 20.00 1827,6

20.00 - 21.00 2885,9

Jumlah 19896,25

Rata-rata 1421,15

Sumber : hasil penelitian

Dari Tabel 5.5. dapat diketahui nilai volume jam puncak kendaraan pada hari sabtu 11 juli 2015 pukul 20.00 – 21.00 WIB terbesar 2885,9 smp/jam dan volume rata-rat sebesar 1421,15 smp/jam.

Pertumbuhan arus lalu lintas diasumsikan sama dengan bertambahnya jumlah kendaraan di daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 1,033 % per tahun sehingga volume lalu lintas pada tahun 2020 sebesar 2885,9 × (1,01033)5 smp/jam = 3083 smp/jam

E. Derajat Kejenuhan (DS)

Derajat kejenuhan (DS) adalah rasio arus terhadap kapasitas, dihitung dengan menggunakan rata-rata volume kendaraan dan kapasitas dalam smp/jam. Nilai kapasitas untuk ruas Jalan Malioboro adalah sebesar 2940 smp/jam, maka untuk nilai derajat kejenuhan dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Nilai Derajat Kejenuhan pada hari Sabtu 11 juli 2015

Waktu pengamatan

volume (smp/jam)

Kapasitsas

(smp/jam) Derajat kejenuhan

( Q ) ( C ) DS ( Q/C)

07.00 - 08.00 809,75 2940 0,27

08.00 - 09.00 1043,7 2940 0,35

09.00 - 10.00 1457,35 2940 0,49


(2)

11.00 - 12.00 1490,5 2940 0,51

12.00 - 13.00 1439,7 2940 0,48

13.00 - 14.00 1332,85 2940 0,45

14.00 - 15.00 1543,3 2940 0,52

15.00 - 16.00 1287,85 2940 0,43

16.00 - 17.00 1452,45 2940 0,49

17.00 - 18.00 1425,2 2940 0,48

18.00 - 19.00 1357,25 2940 0,46

19.00 - 20.00 1827,6 2940 0,62

20.00 - 21.00 2885,9 2940 0,98 Sumber: Hasil penelitan

F. KINERJA RUAS JALAN

Kinerja ruas jalan salah satunya diukur berdasarkan nilai derajat kejenuhan (DS) yang merupakan perbandingan antara volume dengan kapasitas.

1. Sebelum ada pembangunan hotel

Kondisi kinerja ruas jalan sebelum ada kegiatan proyek (tahun 2015) diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 2885,9 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,98

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori E yang artinya volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan kadang terhenti.

2. Setelah ada pembangunan hotel Tahap Konstruksi

Diasumsikan durasi yang dibutuhkan untuk manuver kendaraan angkutan material masuk/keluar tapak proyek adalah 30 detik. Lamanya pergerakan yang dilakukan tersebut diakibatkan truk mixer harus berjalan mundur masuk ke Jalan


(3)

Malioboro, sehingga mengharuskan penghentian kendaraan dari arah Utara ke Selatan.

Untuk mengetahui headway rata-rata (detik) dan antrian kendaraan dapat hitung dengan persamaan :

h = h =

= 1,6 detik

Antrian kendaraan = T/h = 30/1,6 = 18,75 ↔ 19

Keterangan : T = waktu tunggu akibat manuver kendaraan proyek = 30 detik.

Tabel 5.7. Jumlah kendaraan yang terhenti pada saat mobilisasi material (Sabtu)

PERIODE WAKTU

Jumlah (kendaraan)

(Q)

Headway (detik) (h)

Antrian kendaraan (kendaraan)

(T/h)

07.00 - 08.00 2209 1,62 19

08.00 - 09.00 2832 1,27 24

09.00 - 10.00 3632 0,99 30

10.00 - 11.00 3790 0,94 32

11.00 - 12.00 3783 0,95 32

12.00 - 13.00 3477 1,03 29

13.00 - 14.00 3370 1,06 28

14.00 - 15.00 3649 0,98 30

15.00 - 16.00 3210 1,12 27

16.00 - 17.00 3671 0,98 31

17.00 - 18.00 3721 0,96 31

18.00 - 19.00 3677 0,97 31

19.00 - 20.00 5440 0,66 45


(4)

Dari hasil Tabel 5.7. menunjukan jumlah kendaraan terbesar terjadi pada pukul 20.00 – 21.00 WIB sebesar 6831, waktu kendaraan yang terhenti 0,5 detik dan antrian kendaraan sebesar 57 kendaraan. Dengan demikian apabila tidak dikelola, dapat mengakibatkan antrian kendaraan makin panjang dan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan.

Tahap Operasi

Kinerja jaringan jalan dan simpang tak bersinyal Hotel Malioboro dioperasikan pada kondisi lingkungan awal maupun yang akan datang ada kegiatan (with project) dengan skenario pembebanan lalulintas yang digunakan untuk menganalisis dampak bangkitan lalulintas di tahap operasional, yaitu semua arus masuk dari arah Utara dan keluar ke arah selatan.

Volume kunjungan bila diasumsikan seluruh kamar hotel terisi dan terdistribusi secara merata pada seluruh waktu, maka diperkirakan maksimal ada kendaraan pengunjung hotel sebesar 5 kendaraan per jam (asumsi 30 kunjungan terdistribusi selama 6 jam). Dengan demikian akan ada penambahan volume sebesar 5 smp/jam pada ruas Jalan Malioboro, sehingga kinerja ruas Jalan Malioboro kondisi setelah ada kegiatan (proyek) pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 3088 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,050

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori F yang artinya arus yang dipaksakan macet, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar.

G. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :


(5)

1. Kondisi kinerja ruas jalan sebelum ada kegiatan proyek (tahun 2015) diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 2885,9 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,98

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori E yang artinya volume lalu lintas mendekati/berada pada kapasitas, arus tidak stabil kecepatan kadang terhenti.

2. Kondisi kinerja ruas Jalan Malioboro setelah ada kegiatan (proyek) pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

a. Volume kendaraan tertinggi sebesar 3088 smp/jam b. Nilai kapasitas 2940 smp/jam

c. Derajat kejenuhan (DS) sebesar 1,050

d. Tingkat pelayanan jalan (LOS) masuk dalam kategori F yang artinya arus yang dipaksakan macet, kecepatan rendah, volume di atas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan yang besar.

B. SARAN

1. Memasang rambu-rambu lalu lintas di depan Mall Malioboro dan gang susrokusoman arah Hotel Malioboro Yogyakarta

2. Pemasangan rambu peringatan bahwa ada kegiatan pengangkutan, yaitu: rambu untuk peringatan bagi pengemudi angkutan truk: ’’ AWAS ANDA MEMASUKI JALAN RAYA”, dan rambu untuk pengguna jalan :” HATI-HATI, BANYAK KENDARAAN PROYEK KELUAR MASUK.

3. Pengangkutan material menghindari jam-jam sibuk, agar tidak mengganggu arus lalulintas yang ada, yaitu setelah jam 21.00.

4. Penyuluhan kepada pengemudi untuk mematuhi rambu-rambu lalulintas selama mengemudikan kendaraan di jalan raya dalam kota

5. Menempatkan petugas untuk membantu mengatur kendaraan material yang keluar masuk lokasi proyek.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Adiwijaya, Purnomo, 2010, Analisis Tingkat Pelayanan Ruas Jalan Jogja-Wates Akibat Pembangunan Jogja Inland Port, Tugas Akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Anomia, 1997, manual kapasitas Jalan Raya Indonesia Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta.

Dede Subangkit, 2014 Pengaruh aktivitas plaza Ambarukmo terhadap kinerja ruas jalan, jalan Laksda Adisucipto Yogyakarta

Hajir Sanata, 2013, Analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas pada kampus

terpadau STIKES ‘AISYIYAH yogyakarta.

Rasyid, M.A.Y, 2010, Analisis Bangkitan Parkir Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, Tugas Akhir Prodi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta.

Tamin. O.Z, 1997 perencanaan dan permodelan Transportasi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.