FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS GAMPING 2

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS GAMPING 2

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh

RIZQI NUR ALIFAH

20120320011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

Diajukan untukMemenuhi Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh RIZQI NUR ALIFAH

20120320011

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

(4)

(5)

iv

LEMBAR PERSEMBAHAN

Saya persembahkan Karya Tulis Ilmiah Ini kepada,

ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan Rahmatnya sehingga karya ini dapat terselesaikan.

Untuk junjunganku Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladanku sampai akhir hayat.

Yang tercinta kedua orangtuaku Ayahanda Setyo Sumarman dan Ibunda Etik Sulandari yang selalu mendukung secara moril maupun materiil. Terimakasih

untuk segala kasih sayang yang telah diberikan serta Doadan Restu yang mengiringi setiap langkahku.

Teruntuk Adikku Sefiansyah Rizqi Fauzi atas doa dan canda tawa yang selalu mewarnai sehingga memberikan motivasi dalam pembuatan dan penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, semoga menjadi semngat agar adikku dapat menggapai hal

yang sama bahkan lebih baik sehingga dapat membahagiakan kedua orangtua. Teruntuk keluarga besar dan saudara-saudara yang selalu mendoakanku, menasihatiku, dan telah memberiku semangat menyelesaikan karya tulis ini. Sahabat-sahabatku tercinta Azika Sasmika, Istiana Dewi, Rohana Fatma Zahra, Pratiwi Nova Ariani, Eka Wahyuningsih, Daru Lestika Susilo Handayani, Novita

Puspa, dan Aprilia Mekar Santoso yang selalu memberiku semangat yang luar biasa selama proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Teman-teman bimbingan Ibu Nur Azizah, Nurul Maulida, Fikri Habibah, Dwi Amelia Nugraheni, Hikmah Syahputri, Ahmad Muslimin, Ferry Ardani Tristiadi yang

selalu memberikan dukungan dan semangat.

Teruntuk seseorang yang selalu menyemangatiku, mendoakan, membantuku, dan mendengarkan keluh kesahku.

Teman-teman PSIK UMY 2012, terimakasih sudah menjadi keluarga selama 4 tahun ini, semoga kita wisuda dan menjadi sukses bersama.


(6)

v

menyesalinya karena lebih menyakitkan jika kita gagal hanya karena

tidak pernah

memperjuankannya”

“Restu orangtua juga merupakan restu Allah SWT”

“Allah SWT mencintai pekerjaan yang apabila bekerja ia

menyelesaikan dengan baik”

“Barangsiapa merasa letih di malam hari karena bekerja, maka di

malam itu ia diampuni”


(7)

vi KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat, petunjuk dan hiyadahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet fe di puskesmas gamping 2. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai sebagian syarat memperoleh derajat sarjana keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan penuh kerendahan hati menghaturkan banyak terimakasih kepada:

1 Dr. H. Ardi Pramono, Sp. An., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun Karya Tulis Ilmiah.

2 Sri Sumaryani, Ns., M.Kep., Sp. Mat., selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun Karya Tulis Ilmiah.

3 NurAzizah Indriastuti,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

4 Dewi Puspita, S.Kep.,M.Sc selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah.


(8)

vii

6 Bapak Setyo Sumarman dan Ibunda Etik Sulandari yang selalu memberikan motivasi, do’a, materi dan segalanya kepada penulis. Beserta adik dan nenek saya yang selalu memberikan senyuman semangat.

7 Teman-teman PSIK UMY 2012 yang selalu memberikan semangat dan doronagan kepada peneliti untuk menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan, sehingga saran dan kritik sangat diharapkan untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya di bidang ilmu keperawatan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Yogyakarta, 22 Agustus 2016


(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN………...……..iii

HALAMAN PERSEMBAHAN...iv

HALAMAN MOTTO...v

KATA PENGANTAR………vi

DAFTAR ISI………..….vii

DAFTAR TABEL .. ...ix

DAFTAR LAMPIRAN………..……….x

ABSTRACT……….xi

INTISARI………xii

BAB I PENDAHULUAN………..1

A. LatarBelakang………...1

B. RumusanMasalah………..5

C. TujuanPenelitian………....5

D. ManfaatPenelitian……….6

E. Keaslian Penelitian………...7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..10

A. LandasanTeori………10

B. KerangkaKonsep………31

C. Pertanyaan Penelitian……….31

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN………..32

A. DesainPenelitian………32

B. PopulasidanSampel………32

C. LokasidanWaktuPenelitian……….34

D. Variable Penelitian……….34

E. DefinisiOperasional………34

F. InstrumenPenelitian………36

G. Pengumpulan Data……….37

H. UjiValiditasdanReliabilitas……….38

I. Pengolahan Data danAnalisa Data……….41

J. Analisa Data...42


(10)

ix

3. Gambaran Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe…...47

B. Pembahasan………..51

1. Karakteristik Responden...51

2. Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe...56

C. KekuatandanKelemahanPenelitian………....68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...70

A. Kesimpul………...70

B. Saran……….71 DAFTAR PUSTAKA


(11)

x

DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Nilai Fe Dalam Makanan

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Ibu Hamil Di Puskesmas Gamping 2 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kunjungan ANC Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Efek Tablet Fe


(12)

xi Lampiran 3: Surat Izij Survey Pendahuluan Lampiran 4: Surat Keterangan Kelayakan Etik Lampiran 5: Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Lampiran 7:Lembar Kuesioner Pengetahuan


(13)

xii

Alifah, RizqiNur (2016). Factors That Affect Obedience Of Mother Pregnant To Consume Tablet Fe In PuskesmasGamping 2

ABSTRACT

Background:Maternal mortality rate is still high because of anemia during pregnancy. The success of a program providing iron tablet made by the government to combat anemia is strongly influenced by the compliance of pregnant women in consuming Fe tablet but there are still pregnant women who are poorly compliant because do not understand the benefits of tablet Fe,lazy to consume can nausea, and forgotten.

Objective: The aim of this study to determine the factors that influence compliance pregnant women consume iron tablet in Puskesmas Gamping2.

Methodology: The study is quantitative descriptive. This study population is pregnant women at Puskesmas Gamping 2 with a sample of 83 people with accidental sampling. The data analysis is univariate frequency distribution.

Results: The results showed that the factors that influence compliance pregnant women consume Fe tablet based on the categories of knowledge that is good10 people(12.0%), enough27 people(32.5%), and less 46 people(55.4%). By category motivation that is good 56 persons(67.5%), enough21 people(25.3%), and less 6 people(7.2%). Bycategory that is good family support 33 people(39.8%), enough13 people(15.7%), and less37 people(44.6%). By category ANC is good 44 people(53.0%), enough18 people(21.7%), and less 21 persons(25.3%). By category Fe tablet effect is little effect 79 people(95.2%) and many effect4 people(4.8%).

Conclusions: Factors that influence adherence pregnant women consume iron tablet that is the knowledge, motivation, family support, ANC, and the effect of Fe tablet.


(14)

xiii

selama kehamilan. Keberhasilan program pemberian tablet Fe yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi anemia sangat dipengaruhi oleh kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe tetapi masih ada ibu hamil yang kurang patuh karena kurang mengerti manfaat tablet Fe, malas untuk mengonsumsi tablet Fe yang dapat mengakibatkan mual, dan lupa karena tidak diingatkan.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping2.

Metodologi: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Gamping 2 dengan sampel sebanyak 83 orang dengan teknik accidental sampling. Analisa data yaitu univariat distribusi frekuensi.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe berdasar kategori pengetahuan yaitu baik sebanyak 10 orang(12.0%), cukup sebanyak 27 orang(32.5%), dan kurang sebanyak 46 orang(55.4%). Berdasarkan kategori motivasi yaitu baik sebanyak 56 orang(67.5%), cukup sebanyak 21 orang(25.3%), dan kurang sebanyak 6 orang(7.2%). Berdasar kategori dukungan keluarga yaitu baik sebanyak 33 orang(39.8%), cukup sebanyak 13 orang(15.7%), dan kurang sebanyak 37 orang(44.6%). Berdasar kategori kunjungan ANC yaitu baik sebanyak 44 orang(53.0%), cukup sebanyak 18 orang(21.7%), dan kurang sebanyak 21 orang(25.3%). Berdasar kategori efek tablet Fe yaitusedikit efek sebanyak 79 responden(95.2%) dan banyakefek sebanyak 4 responden(4.8%).

Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe yaitu pengetahuan, motivasi, dukungan keluarga, kunjungan ANC, dan efek tablet Fe.


(15)

(16)

xi

Background: Maternal mortality rate is still high because of anemia during pregnancy. The success of a program providing iron tablet made by the government to combat anemia is strongly influenced by the compliance of pregnant women in consuming Fe tablet but there are still pregnant women who are poorly compliant because do not understand the benefits of tablet Fe, lazy to consume can nausea, and forgotten.

Objective: The aim of this study to determine the factors that influence compliance pregnant women consume iron tablet in Puskesmas Gamping2.

Methodology: The study is quantitative descriptive. This study population is pregnant women at Puskesmas Gamping 2 with a sample of 83 people with accidental sampling. The data analysis is univariate frequency distribution.

Results: The results showed that the factors that influence compliance pregnant women consume Fe tablet based on the categories of knowledge that is good 10 people(12.0%), enough 27 people(32.5%), and less 46 people(55.4%). By category motivation that is good 56 persons(67.5%), enough 21 people(25.3%), and less 6 people(7.2%). By category that is good family support 33 people (39.8%), enough 13 people(15.7%), and less 37 people(44.6%). By category ANC is good 44 people(53.0%), enough 18 people(21.7%), and less 21 persons(25.3%). By category Fe tablet effect is little effect 79 people(95.2%) and many effect 4

people(4.8%).

Conclusions: Factors that influence adherence pregnant women consume iron tablet that is the knowledge, motivation, family support, ANC, and the effect of Fe tablet.


(17)

xii

Alifah, Rizqi Nur (2016). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe di Puskesmas Gamping 2

INTISARI

Latar Belakang: Angka kematian ibu hamil saat ini masih tinggi karena anemia selama kehamilan. Keberhasilan program pemberian tablet Fe yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi anemia sangat dipengaruhi oleh kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe tetapi masih ada ibu hamil yang kurang patuh karena kurang mengerti manfaat tablet Fe, malas untuk mengonsumsi tablet Fe yang dapat mengakibatkan mual, dan lupa karena tidak diingatkan.

Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping2.

Metodologi: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah ibu hamil di Puskesmas Gamping 2 dengan sampel sebanyak 83 orang dengan teknik accidental sampling. Analisa data yaitu univariat distribusi

frekuensi.

Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe berdasar kategori pengetahuan yaitu baik sebanyak 10 orang(12.0%), cukup sebanyak 27 orang(32.5%), dan kurang sebanyak 46 orang(55.4%). Berdasar kategori motivasi yaitu baik sebanyak 56 orang(67.5%), cukup sebanyak 21 orang(25.3%), dan kurang sebanyak 6 orang(7.2%). Berdasar kategori dukungan keluarga yaitu baik sebanyak 33 orang(39.8%), cukup sebanyak 13 orang(15.7%), dan kurang sebanyak 37 orang(44.6%). Berdasar kategori kunjungan ANC yaitu baik sebanyak 44 orang(53.0%), cukup sebanyak 18 orang(21.7%), dan kurang sebanyak 21 orang(25.3%). Berdasar kategori efek tablet Fe yaitu sedikit efek sebanyak 79 responden(95.2%) dan banyak efek sebanyak 4 responden(4.8%).

Kesimpulan: Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengonsumsi tablet Fe yaitu pengetahuan, motivasi, dukungan keluarga, kunjungan ANC, dan efek tablet Fe.


(18)

1 A. Latar Belakang

Kehamilan merupakan proses yang membahagiakan yang dirasakan oleh seorang wanita dan merupakan pengalaman yang tidak terlupakan bagi wanita. Kehamilan yang dialami oleh setiap wanita pasti akan banyak menimbulkan dampak bagi wanita tersebut. Secara fisik, ibu hamil akan merasakan letih, lemah, lesu, dan sebagainya, sehingga ibu hamil akan bergantung kepada orang yang disekitarnya. Sedangkan secara psikologis, ibu hamil akan merasakan kecemasan dengan kehamilannya (Janiwarty & Pieter, 2013). Ibu hamil bisa beresiko mengalami anemia terutama anemia karena kekurangan zat besi (Sinsin 2008).

Anemia terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa hamil atau kurangnya sel-sel darah merah di dalam darah daripada biasanya dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% (Harmatuti, 2015). Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah total, peningkatan sebagian besar terjadi pada volume plasma, sedangkan volume sel darah merah tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma. Hal tersebut berakibat terjadinya hemodilusi atau pengenceran darah meningkat sehingga kadar hemoglobin menurun (Siswosuharjo, 2010).


(19)

2

Salah satu kondisi berbahaya yang sering dialami ibu hamil adalah anemia. Anemia pada saat hamil dapat membahayakan ibu dan janinnya, oleh karena itu anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan (Sinsin, 2008). Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan terkait dengan insidennya yang tinggi dan komplikasi yang dapat timbul baik pada ibu hamil maupun janinnya. Anemia merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi tapi sampai sekarang masih sulit untuk dihilangkan terutama anemia kekurangan zat besi pada saat hamil (Camaschella, 2015).

Anemia defisiensi besi merupakan suatu polemik bagi kesehatan di Indonesia yang sering terjadi pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan terjadinya berbagai disfungsi antara lain berupa penurunan daya tahan tubuh serta tumbuh kembang yang terlambat pada janin yang sedang dikandung nya. Oleh karena itu, masalah ini memerlukan cara penanganan dan pencegahan yang tepat. Pemberian suplemen zat besi untuk ibu hamil adalah salah satu tindakan kesehatan masyarakat yang paling banyak (Sinsin, 2008).

Di Indonesia, jumlah penduduk yang mengalami anemia lebih banyak dialami oleh perempuan (23,9%) dibandingkan laki-laki (18,4%) karena wanita beresiko kekurangan darah saat mengalami menstruasi atau saat hamil. Anemia yang sering terjadi yaitu anemia pada ibu hamil. Untuk angka kejadian anemia pada ibu hamil di Yogyakarta meningkat


(20)

karenamenurunnya ibu hamil dalam mengkonsumsi zat Fe pada tahun 2013 (60,0%) (RISKESDAS, 2013).

Ibu hamil dengan anemia karena kekurangan zat besi yang disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi tablet Fe saat hamil, kesulitan mendapatkan informasi karena promosi kesehatan yang kurang atau frekuensi kunjungan pemeriksaan kehamilanyang tidak dilakukan teratur sehingga informasi yang diberikan kepada ibu hamil menjadi terlambat (Alemu, 2015).

Banyak faktor yang menyebabkan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. Penting untuk ibu hamil memenuhi kebutuhan zat besi selama masa kehamilan karena zat besi memiliki peranan penting untuk pertumbuhan janin. Mengkonsumsi suplemen zat besi selama hamil bisa mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan rendah serta anemia. Tidak hanya itu saja, dengan mencukupi kebutuhan zat besi selama kehamilan juga bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah anemia pada ibu hamil. (Kamidah, 2015).

Tablet Fe selama kehamilan berfungsi untuk membantu sintesis eritrosit, berperan mencegah kelelahan (Kemenkes RI, 2010). Apalagi ibu hamil sangat rentan terkena anemia, jadi pencegahan anemia dapat diberikan dengan memberikan tablet Fe selama kehamilan sehingga diharapkan kadar Hb ibu hamil dapat normal (Senoaji, 2012). Jika ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe saat hamil maka akan mengakibatkan


(21)

4

anemia sehingga ibu hamil akan cepat lelah dalam kesehariannya (DeLoughery,2014). Selain itu menyebabkan pendarahan yang disebabkan karena perlengketan ari-ari, robekan rahim atau otot-otot rahim yang mengendur akibat sering bersalin. Hal ini bisa diantisipasi dengan sering periksa ada tidaknya risiko pendarahan itu. Selain rajin memeriksakan kehamilan, penting juga memeriksakan hemoglobin. Pemeriksaan Hb penting untuk menghindari kemungkinan anemia. Hal ini disebabkan ibu yang anemia berisiko otot-otot rahim melemah dan tidak segera menutup kembali pasca melahirkan. Risikonya sama yaitu pendarahan (Afriyanti, 2012).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan wawancara dengan 31 ibu hamil selama 2 hari pada tanggal 19-20 Oktober 2015 yang memeriksakan kehamilannya dan yang bertempat tinggal di sekitar Puskesmas Gamping 2, didapatkan hasil bahwa hanya 19 ibu hamil yang patuh untuk mengkonsumsi tablet Fe. Mereka yang tidak patuh dikarenakan kurang mengerti manfaat tablet Fe, malas mengkonsumsi tablet Fe karena dapat mengakibatkan mual, dan ada yang lupa mengkonsumsi karena tidak ada yang mengingatkan jika tidak mengkonsumsi tablet Fe dapat mengakibatkan anemia dan akan berdampak pada ibu hamil dan kandungannya. Permasalahan ini masih banyak terjadi di masyarakat sehingga penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenaifaktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe.


(22)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Faktor apa yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2 ?

C. Tujuan Penelitian 1.Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2

2.Tujuan khusus

a. Mengetahuigambaranfaktorpengetahuan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe padaibu hamil

b. Mengetahuigambaranfaktormotivasiibu dalammengkonsumsi tablet Fe padaibuhamil.

c. Mengetahui gambaran faktor dukungan keluarga dalam mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil.

d. Mengetahui gambaran faktor kunjungan Antenatal Care dalam mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil.

e. Mengetahui gambaran faktor efek samping mengkonsumsi tablet Fe pada ibu hamil.


(23)

6

D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Ibu hamil

Memberikan informasi kepada ibu hamil tentang manfaat mengkonsumsi tablet Fe, dampak jika tidak mengkonsumsi tablet Fe, dan cara mengkonsumsi tablet Fe saat hamil.

2. Bagi Keperawatan

Memberikan masukan dan informasi bagi tenaga kesehatan khususnya bagi perawat tentang pentingnya ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe sehingga dapat meningkatkan pelayanan keperawatan yang bermutu berdasarkan informasi yang didapat dari penelitian ini.

3. Bagi Peneliti

Menambah ilmu pengetahuan tentang faktor-faktor kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe dan pentingnya mengkonsumsi tablet Fe sehingga dapat dijadikan acuan dalam penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

1. Penelitian yang dilakukan oleh Soraya (2013) dengan judul Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Dalam Mengkonsumsi Tablet Besi (Fe) di Puskesmas Keling II Kabupaten JeparaTahun 2013. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Keling II


(24)

Kabupaten Jepara dengan sampel berjumlah 69 orang dengan pengambilan sampel mengunakan tehnik total sampling. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa 40,6% responden berpengetahuan baik dan terdapat 89,9% responden memiliki kepatuhan tinggi. Analisis uji statistik menggunakan uji Fisher didapatkan p-value = 0,247 (p>0,05). Persamaan penelitiannya pada tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling. Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah pada variabelnya yaitu menggunakan 2 variabel sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan hanya 1 variabel, desain penelitian dengan cross sectional

sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan descriptive, dan tempat penelitian yang berada di Puskesmas Keling II Kabupaten Jepara sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan berada di Puskesmas Gamping.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2013) dengan judul Peran Petugas Kesehatan Dan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Besi. Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas di Desa Sidomulyo, Sidokarto, dan Sidoluhur, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dengan sampel berjumlah 34 orang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Hasil penelitian ini berdasarkan analisis univariat, ibu hamil di di Desa Sidomulyo, Sidokarto, dan Sidoluhur memiliki kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi lebih banyak yang baik yaitu 64,7% dan peran


(25)

8

petugas kesehatan dalam memotivasi ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet besi sudah baik yaitu 76,5%. Terdapat persamaan penelitian pada tehnik pengambilan sampel yaitu total sampling, jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif, dan analisa data yaitu univariat. Perbedaan penelitian dengan penelitian yang dilakukan adalah tempat penelitian yang berada di Desa Sidomulyo, Sidokarto, dan Sidoluhur sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan berada di Puskesmas Gamping 2.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Fuady (2013) dengan judul Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Defisiensi Besi Terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. Penelitian ini dilakukan di Poli KIA Puskesmas Mutiara, Sumatra Utara dengan menggunakan sampel sejumlah 99 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan

consecutive sampling. Penelitian ini bersifat analitik dengan pendekatan

cross sectional. Penilaian pengetahuan menggunakan kuesioner dan penilaian kepatuhan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan berpengaruh terhadap kepatuhan responden dengan p=0,011 (p<0,05). Pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi sehingga perlu ditingkatkan edukasi ibu hamil mengenai anemia defisiensi besi pada ibu hamil. Persamaan penelitian dengan penelitian yang sedang dilakukan adalah pada salah satu variabel, metode, dan instrumen pengambilan data. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu menggunakan 2 variabel sedangkan pada


(26)

penelitian yang akan dilakukan hanya 1 variabel, desain penelitian dengan

cross sectional sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan

descriptive, metode pengambilan sampel menggunakan metode

consecutive sampling sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan dengan total sampling, dan tempat penelitian yang berada di Poli KIA Puskesmas Mutiara Sumatra Utara sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan berada di Puskesmas Gamping.


(27)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Kepatuhan

a. Definisi Kepatuhan

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat. Kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan prilaku yang disarankan dokter atau oleh orang lain (Fuady, 2013). Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe sering menjadi masalah karena patuh sangat sulit untuk ditanamkan pada diri sendiri, apalagi untuk orang lain (Hernawati, 2013).

b. Faktor-faktor yang mempemgaruhi kepatuhan (Kamidah, 2015) : 1) Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan terjadi setelah melakukan penginderaan suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar yaitu didapat melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2011).

Pengetahuan diperoleh dari proses belajar yang dapat membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku


(28)

berdasarkan keyakinannya dan pengetahuan berhubungan dengan kepatuhan karena pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku (Kartikasari, 2010).

Pengetahuan disini erat kaitannya dengan pendidikan. Semakin tinggi pendidikan ibu hamil maka kemungkinan akan lebih mudah untuk mencerna informasi tentang manfaat tablet Fe dan bahaya jika terjadi anemia selama kehamilan jadi akan mempengaruhi ibu hamil dalam memilih dan mengevaluasi sesuatu yang baik untuk kesehatan dirinya dan kehamilannya (Fuadi, 2013).

Pengetahuan yang diperoleh melalui penginderaan ibu hamil terhadap informasi kesehatan selama kehamilan akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil dalam menjaga kesehatannya (Budiarni, 2012).

Pengetahuan tentang tablet Fe dan manfaatnya menjadi salah satu dari faktor yang mendorong ibu untuk patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe dan mayoritas ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe mengetahui manfaat dan tujuan mengkonsumsi tablet tersebut (Achadi, 2013).

Pengetahuan ibu hamil jika baik tentang dampak anemia pada kehamilan, resiko atau komplikasi jika seseorang mengalami anemia, serta manfaat tablet atau suplemen zat besi, maka ibu hamil tersebut akan mau dan berusaha untuk menghindari


(29)

12

timbulnya anemia, dengan cara mengkonsumsi tablet Fe secara teratur dan didukung dengan mengkonsumsi makanan bergizi. Sebaliknya, jika pengetahuannya rendah, maka kemungkinan akan menolak minum tablet Fe secara teratur, apalagi jika dirasa ada efek samping yang mengganggu (Prapitasari, 2013).

2) Motivasi

Motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk berperilaku. Motivasi yang baik dalam mengkonsumsi tablet Fe karena keinginan untuk mencegah anemia dan menjaga kesehatan ibu hamil dan janinnya, namun keinginan ini biasanya hanya pada tahap anjuran dari petugas kesehatan, bukan atas keinginan diri sendiri. Semakin baik motivasi maka semakin patuh ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe karena motivasi merupakan kondisi internal manusia seperti keinginan dan harapan yang mendorong individu untuk berperilaku agar mencapai tujuan yang dikehendakinya (Budiarni, 2012).

Motivasi dari petugas kesehatan merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Motivasi mereka terutama berguna saat pasien menghadapi bahwa perilaku sehat yang baru tersebut merupakan hal penting. Begitu juga mereka dapat mempengaruhi perilaku pasien dengan cara menyampaikan antusias mereka terhadap tindakan tertentu dari pasien, dan secara


(30)

terus menerus memberikan penghargaan yang positif bagi pasien yang telah mampu beroreintasi dengan program pengobatannya (Amperaningsih, 2011).

Jika petugas kesehatan memberikan motivasi untuk mengkonsumsi tablet zat besi pada ibu hamil maka konsumsi tablet zat besi akan lebih mudah tercapai. Namun jika petugas kesehatan kurang atau tidak ada sama sekali maka dapat mengakibatkan ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet zat besi. Hal ini disebabkan karena dukungan sosial sangat besar pengaruhnya terhadap praktek atau tindakan seseorang, terutama ibu hamil yang berada dalam mengkonsumsi zat besi (Achadi, 2013).

3) Dukungan Keluarga

Keluarga mempunyai peran yang signifikan dalam mendukung ibu untuk mengonsumsi tablet Fe secara rutin. Ibu seringkali lupa untuk minum tablet Fe secara rutin bahkan berhenti untuk mengonsumsinya bila tidak ada dukungan dari keluarganya (Wiradyani,2013).

Anggota keluarga akan mengingatkan ibu untuk mengonsumsi tablet Fe tersebut. Dukungan memang sangat penting bagi ibu menginat bahwa tablet Fe harus dikonsumsi setiap hari untuk jangka waktu yang lama (Achadi, 2013).


(31)

14

Upaya yang dilakukan dengan mengikutkan peran serta keluarga adalah sebagai faktor dasar penting yang ada berada disekeliling ibu hamil dengan memberdayakan anggota keluarga terutama suami untuk ikut membantu para ibu hamil dalam meningkatkan kepatuhannya mengkonsumsi tablet besi. Upaya ini sangat penting dilakukan, sebab ibu hamil adalah seorang individu yang tidak berdiri sendiri, tetapi ia bergabung dalam sebuah ikatan perkawinan dan hidup dalam sebuah bangunan rumah tangga dimana faktor suami akan ikut mempengaruhi pola pikir dan perilakunya termasuk dalam memperlakukan kehamilannya (Amperaningsih, 2011).

Suami adalah orang yang terdekat dengan ibu hamil, yang dapat menciptakan lingkungan fisik dan emosional yang mendukung kesehatan dan gizi ibu hamil. Kepeduliannya dalam memperhatikan kesehatan ibu hamil khususnya dalam memonitor konsumsi tablet Fe setiap hari diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe. Data diatas juga menunjukan bahwa kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi tablet Fe juga dipengaruhi oleh tersedianya tablet Fe di tempat pelayanan kesehatan. Hal ini didukung dari hasil wawancara terhadap lima responden yang diteliti mengenai informasi cara penggunaan tablet Fe (Kamidah, 2015).


(32)

4) Kunjungan Antenatal Care.

Menurut Ikatan Bidan Indonesia, untuk mendeteksi anemia pada kehamilan dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin ibu hamil. Pemeriksaan dilakukan pertama sebelum minggu ke 12 dalam kehamilannya dan minggu ke 28. Pemeriksaan kadar hemoglobin yang dianjurkan pada trimester pertama dan trimester ketiga kehamilan, sering hanya dapat dilaksanakan pada trimester ketiga karena kebanyakan wanita hamil baru memeriksakan kehamilannya pada trimester kedua kehamilan sehingga pemeriksaan hemoglobin pada kehamilan tidak berjalan dengan seharusnya (Asyirah, 2012).

Pemeriksaan saat kunjungan Antenatal Care(KEMENKES,2010): 1. Kunjungan pertama atau K1 adalah kontak pertama ibu hamil

dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya sebelum minggu ke 8.

2. Kunjungan ke-4 atau K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali pada trimester I (kehamilan hingga 12 minggu) dan trimester II (>12 - 24 minggu), minimal 2 kali


(33)

16

kontak pada trimester III dilakukan setelah minggu ke 24 sampai dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Kunjungan ini termasuk dalam K4.

3.Penanganan Komplikasi atau PK adalah penanganan komplikasi kehamilan, penyakit menular maupun tidak menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin, dan nifas. Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang sudah mempunyai kompetensi. Komplikasi penyakit dan masalah gizi yang sering dialami oleh ibu hamil yaitu perdarahan, preeklampsia atau eklampsia, persalinan macet, infeksi, abortus, malaria, HIV/AIDS, sifilis, hipertensi, Diabete Meliitus, anemia gizi besi, dan kurang energi kronis.

Tablet Fe diberikan saat ibu hamil melakukan kunjungan Antenatal Care. Jadi, cakupan program tergantung pada kunjungan rutin para ibu untuk melakukan kunjungan

Antenatal Care agar mendapat tablet Fe dalam jumlah yang cukup. Rendahnya partisipasi ibu untuk kunjungan Antenatal Care berhubungan dengan tingkat kepatuhan konsumsi tablet Fe yang rendah (Achadi, 2013). Sebuah studi di Jawa Barat menemukan bahwa faktor biaya merupakan hambatan utama ibu hamil untuk melakukan kunjungan Antenatal Care pada petugas


(34)

kesehatan, misalnya bidan. Selain itu, ibu juga menganggap bahwa kunjungan Antenatal Care hanya diperlukan bagi ibu yang mengalami masalah kehamilan (Achadi, 2013).

5) Efek Samping Tablet Fe

Efek samping setelah mengonsumsi tablet Fe yang dialami oleh sebagian ibu hamil telah lama diyakini sebagai salah satu faktor utama penyebab rendahnya kepatuhan ibu. Sebagian ibu hamil melaporkan bahwa mereka mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi tablet Fe sehingga membuat mereka tidak mau melanjutkan untuk mengonsumsi tablet Fe (Achadi, 2013).

Pencegahan anemia dengan mengkonsumsi tablet Fe memang memberikan efek samping yang tidak menyenangkan. Ibu hamil merasa mual akibat rasa dan bau dari tablet Fe. Selain itu, tablet Fe yang dikonsumsi setiap hari menimbulkan rasa bosan sehingga seringkali ibu hamil lupa dan merasa malas untuk mengkonsumsinya (Budiarni, 2012).

` Meskipun tablet Fe telah diberikan kepada ibu hamil, belum dapat dipastikan apakah tablet tersebut dimakan oleh ibu hamil sehingga terjadi ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe (Purnama,2014).


(35)

18

Ada beberapa cara yang dianjurkan untuk mengurangi keluhan dari efek samping konsumsi tablet Fe, yaitu (Hasanah, 2012): 1) Sebaiknya tablet Fe diberikan pada saat sebelum tidur malam karena akan mengurangi rasa mual.

2) Minum tablet Fe pada saat makan atau segera sesudah makan dapat mengurangi gejala mual yang menyertainya tetapi juga akan menurunkan jumlah zat besi yang diabsorpsi.

3) Jika dalam mengkonsumsi table Fe ibu mengalami sembelit, sebaiknya makan buah-buahan atau makanan lain yang mengandung serat serta minum sedikitnya delapan gelas cairan dalam sehari.

2. Kehamilan

a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan adalah masa berkembangnya hasil konsepsi dari awal konsepsi sampai proses awal persalinan yang merupakan sesuatu yang wajar pada wanita yang produktif. Selama masa kehamilan terjadi perubahan pada ibu baik fisik maupun psikis (Pieter & Lubis, 2010).

Kehamilan yang dialami oleh setiap wanita pasti akan banyak menimbulkan dampak bagi wanita tersebut. Secara fisik, ibu hamil akan merasakan letih, lemah, lesu, dan sebagainya, sehingga ibu hamil akan bergantung kepada orang yang berada


(36)

disekitarnya. Sedangkan secara psikologis, ibu hamil akan merasakan kecemasan dengan kehamilannya (Janiwarty & Pieter, 2013).

Ibu hamil mempunyai tingkat metabolisme tinggi. Misalnya, untuk membuat jaringan tubuh janin, membentuknya menjadi organ, dan juga untuk memproduksi energi agar ibu hamil bisa tetap beraktivitas normal sehari-hari. Karena itu, ibu hamil lebih banyak memerlukan zat besi dibanding ibu yang tidak hamil (Sinsin, 2008).

b. Kondisi Ibu Hamil

Masa ibu hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan berbagai unsur gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan tidak hamil, karena pada kehamilan terjadi peningkatan metabolisme energi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan pada saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Hernawati, 2013).

Kondisi yang sering dialami ibu hamil yaitu anemia. Anemia terjadi akibat rendahnya kandungan hemoglobin dalam tubuh semasa hamil atau kurangnya sel-sel darah merah di dalam


(37)

20

darah daripada biasanya dengan kadar hemoglobin di bawah 11 gr% (Harmatuti, 2015). Selama kehamilan terjadi peningkatan volume darah total, peningkatan sebagian besar terjadi pada volume plasma, sedangkan volume sel darah merah tidak sebanding dengan peningkatan volume plasma. Hal tersebut berakibat terjadinya hemodilusi atau pengenceran darah meningkat sehingga kadar hemoglobin menurun (Siswosuharjo, 2010).

Ketidakcukupan asupan makanan, misalkan seperti mual dan muntah atau kurang asupan zat besi juga dapat menyebabkan anemia zat besi. Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah komponen di dalam sel darah merah untuk menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb beerkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen. Oksigen digunakan untuk bahan bakar proses metabolisme. Sedangkan zat besi adalah bahan baku pembuat sel darah merah (Sinsin, 2008).

c. Tanda-tanda Kehamilan

Kehamilan datang dengan perubahan-perubahan awal. Menurut Anggarani (2013) tanda-tanda kehamilan yang umum dialami oleh wanita adalah :

1) Terlambat Datang Bulan

Tidak lagi datang bulan ketika siklus haid normal tiba merupakan tanda yang paling lazim, saat itu rahim sedang


(38)

dipersapkan untuk mengandung janin karena sel telur sudah dibuahi dan tidak ada yg harus dibuang.

2) Mual atau Muntah (Emesis)

Mual merupakan salah satu tanda kehamilan yang mudah dikenali. Mual saat awal kehamilan karena dipicu oleh adanya peningkatan hormon secara tiba-tiba pada aliran darah. Mual biasanya terjadi selama enam minggu awal kehamilan. Mual biasanya akan hilang ketika memasuki trimester kedua.

3) Hipersaliva (Air Liur Berlebihan)

Air liur berlebihan biasanya terjadi di awal kehamilan. Kejadian ini dapat diatasi dengan sikat gigi atau memakan permen. Rasa mint atau mentol dipercaya dapat mengurangi air liur ini.

4) Anoreksia (Hilangnya Selera Makan)

Penyebab anoreksia adalah perubahan hormon dalam tubuh dan biasanya akan hilang sengan sendirinya.

5) Ngidam (craving)

Ngidam terhadap makana tertentu terjadi karena pengaruh perubahan hormon dalam tubuh. Padahal, ngidam sebenanrnya berkaitan erat dengan kondisi psikologis ibu hamil.


(39)

22

Sebagai akibat dari perubahan hormon kehamilan, ngidam akan hilang dengan sendirinya ketika telah melewati bulan-bulan awal kehamilan karena hormon ibu hamil sudah mulai stabil.

6) Anemia

Anemia adalah kekurangan sel darah merah atau jumlah sel darah merah lebih rendah dari biasanya. Di awal kehamilan akan mengalami 5L (lemah, letih, lesu, lunglai, dan loyo). Kelima gejala tersebut adalah gejala anemia. Tanda lain anemia yaitu wajah pucat terutama di daerah kelopak mata, mata berkunang-kunang, sering merasakan bumi berputar ketika sedang berjalan.

Dari tanda-tanda tersebut, terdapat salah satu tanda yang akan memperburuk keadaan ibu hamil yaitu anemia. Anemia pada ibu hamil dapat menyebakan abortus, persalinan preterm, partus lama karena inersia uteri, perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri, syok, mudah terjadi infeksi, hiperemis gravidarum, dan ketuban pecah dini (Amperaningsih, 2011).

d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang janin sangat dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang dikonsumsi ibu. Kebutuhan gizi selama hamil lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi pra hamil.


(40)

Makin bertambah usia kehamilan makin tinggi juga jumlah zat gizi yang dibutuhkan. Untuk mencapai kehamilan yang sehat dibutuhkan asupan gizi yang optimal. Jika ibu hamil tidak dapat memenuhi kebutuhan tambahan gizinya, maka cadangan gizi dalam tubuh ibu akan digunakan untuk memenuhinya (KEMENKES RI, 2010).

Cara terbaik bagi ibu hamil untuk tetap sehat adalah dengan makan yang baik dan memperhatikan jenis makanannya. Menurut Megasari (2012), agar tetap sehat ibu harus memakan lima jenis makanan yaitu :

1) Makanan pokok (sumber energi ).

Makanan pokok sebagai sumber energi. Tambahan

kebutuhan kalori 300 kkal/hari. Sumbernya bisa seperti dari biji-

bijian seperti beras, jagung, padi-padian atau gandum, singkong, dan pisang.

2) Makanan pembangun (mengandung protein).

Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, membantu pembentukan tulang dan otot agar tubuh menjadi kuat, jaringan otak, kulit, kuku, dan rambut. Tambahan kebutuhan protein 60 gram/hari. Sumber protein hewani seperti daging sapi, ikan, unggas, telur, susu, dan produk olahan susu


(41)

24

seperti keju dan yogurt. Sumber protein nabati seperti kacang-kacangan dan olahannya seperti tempe, tahu, oncom, dan selai kacang.

3) Makanan pelengkap (mengandung vitamin).

Vitamin diperlukan tubuh untuk mempertahankan kesehatan, perkembangan janin, dan kekebalan tubuh. Beberapa vitamin hanya sedikit disimpan dalam tubuh, seperti vitamin B dan C sehingga harus dikonsumsi setiap hari.

4) Makanan penunjang (gula dan lemak).

Dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi dan membangun sel-sel baru dan perkembangan sistem syaraf janin. Asam lemak jenuh bersumber dari daging sapi, kambing, ayam, telur, ikan, susu, dan olahannya. Sedangkan asam lemak tak

jenuh bersumber dari minyak zaitun, lemak nabati, minyak kepala, minyak jagung, minyak kelapa sawit.

5) Makanan tiga mineral penting (besi, kalsium, yodium).

Wanita hamil membutuhkan mineral penting setiap hari. Untuk mencegah anemia, ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi satu tablet zat besi sehari segera mungkin setelah rasa mual hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320mg (zat besi 60mg). Minimal masing-masing 90 tablet selama hamil. Tablet besi


(42)

sebaiknya tidak diminum bersama teh atau kopi karena akan mengganggu penyerapan.

3. Tablet Fe

a. Pengertian Tablet Fe

Penanggulangan masalah anemia besi di Indonesia masih terfokus pada pemberian tablet tambah darah (tablet Fe). Pada ibu hamil yang kekurangan zat Fe dapat terjadi anemia zat besi tetapi kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan kelelahan maka pemberian tablet Fe merupakan salah satu pelayanan yg diberikan pada kunjungan kehamilan yang setiap tablet mengandung fero sulfat (FeSO4) 300 mg (zat besi 60 mg)(DeLoughery, 2014).

Tablet Fe adalah mineral mikro paling banyak yang terdapat dalam tubuh, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa (Megasari, 2012).

b. Anjuran Konsumsi Tablet Fe

Kebutuhan zat besi pada wanita hamil dengan janin tunggal sekitar 1000mg selama hamil atau naik sekitar 200-300%. Banyaknya ibu hamil yang mendapatkan tablet Fe namun masih ada ibu hamil yang menderita anemia walaupun telah diberikan tablet Fe , hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain ibu tidak mengerti cara mengkonsumsi tablet Fe. Sebaiknya tablet Fe


(43)

26

dikonsumsi setelah makan dan minum, tablet Fe tidak dianjurkan bersamaan dengan mengkonsumsi suplemen yang mengandung kalsium atau susu tinggi kalsium, kopi, dan teh karena penyerapan zat besi akan terganggu karena dapat mengikat Fe sehingga mengurangi jumlah serapan (Amperaningsih, 2011).

Dalam mengkonsumsi zat besi dapat menimbulkan sembelit dan perubahan warna feses menjadi gelap. Anjurkan konsumsi zat besi diikuti dengan sayuran untuk meningkatkan absorbsi zat besi. Pemberian zat besi tidak boleh lebih dari 6 bulan jika dilakukan tanpa pengawasan dokter. Kelebihan zat besi dapat menimbulkan kerusakan hati dan pankreas (Megasari, 2015).

Zat besi ini berguna untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan yang dapat menyebabkan resiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan. Tablet Fe ini sebaiknya diminum pada malam hari setelah makan sebelum tidur untuk mengurangi efek mual (Azzam, 2012).

Saat kehamilan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh lebih banyak dibandingkan saat tidak hamil. Kebutuhan zat besi pada kehamilan dengan janin tunggal adalah: a) 200-600 mg untuk memenuhi peningkatan massa sel darah merah; b) 200-370 mg untuk janin yang bergantung pada berat lahirnya; c) 150-200 mg untuk kehilangan eksternal, d) 30-170 mg untuk tali pusat dan


(44)

plasenta; e) 90-130 mg untuk menggantikan darah yang hilang saat kelahiran. Dengan demikian kebutuhan total zat besi pada kehamilan berkisar antara 800 mg, 500 mg untuk pertambahan sel darah merah dan 300 mg untuk janin dan plasenta (Kartikasari, 2010).

Untuk mengatasi kehilangan ini, ibu hamil memerlukan rata-rata 3,5- 4mg zat besi per hari. Kebutuhan zat besi tiap trimester sebagai berikut :

1) Trimester I : Kebutuhan zat besi ± 1 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg per hari) ditambah 30-40 mg untuk kebutuhan janin dan sel darah merah.

2) Trimester II : Kebutuhan zat besi ± 5 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg per hari) ditambah 300 mg untuk sel darah merah dan 115 mg untuk konsepsi.

3) Trimester III : Kebutuhan zat besi ± 5 mg per hari (kehilangan basal 0,8 mg per hari) ditambah 150 mg untuk sel darah merah dan 223 mg untuk konsepsi.

c. Hubungan Tablet Fe Dengan Ibu Hamil

Sesuai dengan teori diharapkan kadar Hb dapat normal pada ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe karena kebutuhan zat besi pada kehamilan tidak dapat dipenuhi hanya dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan mengandung besi yang banyak


(45)

28

dan absorbsinya tinggi. Karena itu pemenuhan kecukupan zat gizi dianjurkan dipenuhi melalui suplementasi (Fanny, 2012).

Tablet Fe diperoleh ketika ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan atau yang disebut Antenatal Care. Antenatal Care merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk mengawasi kesehatan ibu hamil, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta mendeteksi dini risiko-risiko dalam kehamilan dan persalinan. Dilakukannya pemeriksaan ANC pertama kali adalah sedini mungkin ketika diketahui terlambat haid 1 bulan, setiap 4 minggu hingga usia kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali dari usia kehamilan 28-36 minggu, dan setiap satu minggu sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga waktunya melahirkan. (Purnama, 2014).

Pencegahan anemia diberikan dengan memberikan tablet Fe. Apalagi ibu hamil sangat rentan terkena anemia. Dengan melakukan pemeriksaan kehamilan maka dapat diketahui ibu berisiko mengalami anemia dan juga pencegahan yang dapat dilakukan apalagi bila ibu hamil mendekati usia persalinan. Kekurangan darah akan membahayakan nyawa ibu hamil. Pemberian tablet Fe yaitu 90 tablet selama kehamilan (Senoaji,2012).


(46)

d. Manfaat Tablet Fe

Suplementasi tablet Fe merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan intake zat besi yang berhasil hanya jika individu mematuhi aturan konsumsinya. Zat besi sangat dibutuhkan oleh tenaga kerja untuk menunjang aktivitas kerjanya. Di dalam tubuh berperan sebagai alat angkut oksigen dari paru-paru ke jaringan, sebagai alat angkut elektron pada metabolisme energi, sebagai bagian dari enzim pembentuk kekebalan tubuh dan sebagai pelarut obat-obatan (Kowel, 2013).

Manfaat lain dari mengkonsumsi makanan sumber zat besi adalah terpenuhinya kecukupan vitamin A karena makanan sumber zat besi bisanya merupakan vitamin A (Waryana, 2010). Selain itu, manfaat lain dari tablet Fe selama kehamilan untuk membantu sintesis eritrosit, berperan mencegah kelelahan (Kemenkes RI, 2010).


(47)

30

e. Sumber Fe

Zat besi selain terdapat pada tablet Fe, terdapat juga pada makanan. (Surya, 2013). Nilai besi berbagai bahan makanan (mg/100gram):

Tabel 2.1. Nilai Fe dalam makanan Bahan Makanan Nilai

Fe

Bahan Makanan Nilai Fe Tempe kacang kedelai

murni

100 Biskuit 2,7

Kacang kedelai kering 8,0 Telur ayam 2,7

Udang segar 8,0 Kangkung 2,5

Kacang hijau 6,7 Jagung kuning 2,4

Hati sapi 6,6 Ikan segar 2,0

Daunkacang panjang 6,2 Kelapa tua 2,0

Kacang merah 5,0 Daun singkong 2,0

Bayam 3,9 Roti putih 1,5

Sawi 2,9 Ayam 1,5

Daging sapi 2,8 Keju 1,5

Telur bebek 2,8 Beras setengah giling 1,2

Gula kelapa 2,8 Kentang 0,7


(48)

B. Kerangka Konsep

: Diteliti

: Tidak Diteliti

C. Pertanyaan Peneliti

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2 ?

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan : 1. Pengetahuan

2. Motivasi

3. Dukungan Keluarga 4. Kunjungan Antenatal Care

5. Efek samping tablet Fe Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi tablet Fe


(49)

32 BAB III

METODE PENELITIAN A. DesainPenelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai petunjuk dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian untuk menjawab suatu pertanyaan penelitian (Nursalam, 2013).

Penelitian ini menggunakan rancangan non eksperimen dengan metode deskriptif, yaitu metode yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam masyarakat (Notoatmodjo, 2010).Dalam penelitian ini mendiskripsikan tentang faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2.

B. PopulasidanSampelPenelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2013).Populasi dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang melakukan pemeriksaan di Puskesmas Gamping 2 sejumlah 190 ibu.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,2010). Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan


(50)

menggunakan metode accidental sampling. Accidental sampling

adalah pengambilan sampel secara aksidental (accidental) dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo, 2010). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 83 ibu hamil.

Peneliti membatasi dan menentukan beberapa kriteria sebagai berikut:

Kriteria inklusi dalam penelitian ini: a. Trimester 2 dan 3.

b. Bersedia menjadi responden.

c. Sadarsepenuhnya dan dapatmenjawabsemuapertanyaantentang keadaannya.

Kriteria eksklusi dalam penelitian ini: a. Tidakmengisikuesionerdenganlengkap.

b. Tidakmengikutikegiatanpenelitiansesuaitahapan. c. Tidakhadir saat penelitian.

d. Hiperemesis gravidarium.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi

Lokasiadalahtempatdigunakanolehpenelitidalammelakukanpeneliti annya.Penentuanlokasidimaksudkanuntukmempermudahdanmemperjel asobjek yang menjadisasaranpenelitian.


(51)

34

2. Waktu

Peneliti melaksanakan penelitian pada bulan April 2016.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah perilaku patuh atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia, dan lain-lain) atau merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian (Nursalam,2013).

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah variable tunggal yaitu faktor kepatuhan ibu hamil.

E. Definisi Operasional

Definisi Operasional bertujuan untuk membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel–variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010).


(52)

Definisi operasional dari penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.1. Definisi Operasional Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2

No Variabel Definisi Operasional Instrumen Hasil Ukur Skala 1. a. Pengetahuan

b. Motivasi

c. Dukungan Keluarga

d. Kunjungan

Antenatal Care

Kemampuan ibu hamil untuk mengetahui bagaimana cara mengkonsumsi tablet Fe saat hamil, mengetahui manfaat mengkonsumsi tablet Fe, dan akibat jika ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe dan dinilai dengan kuesioner.

Motivasi adalah keinginan yang timbul dalam diri sendiri yang mendorong ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe saat hamil.

Bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh suami atau keluarga ibu hamil ntuk memberi dukungan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe saat hamil, seperti mengingatkan minum tablet Fe, membantu mengurangi efek samping dari mengkonsumsi tablet Fe.

Kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan kehamilan, diberikan tablet Fe, serta penjelasan

Lembar kuesioner Lembar kuesioner Lembar kuesioner Lembar kuesioner

Ya : 1 Tidak : 0 Baik: 76-100%, cukup: 56-75%, kurang: <56%

Ya : 1 Tidak : 0 Baik: 76-100%, cukup: 56-75%, kurang: <56%

Ya : 1 Tidak : 0 Baik: 76-100%, cukup: 56-75%, kurang: <56%

Ya : 1 Tidak : 0 Baik: 76-100%, cukup:

56-Ordinal

Ordinal

Ordinal


(53)

36

e. Efek Samping Tablet Fe

tentang tablet Fe.

Suatu reaksi yang tidak diharapkanyang diakibatkan dari mengkonsumsi tablet Fe, misalnya dapat terjadi mual dan muntah. Lembar kuesioner 75%, kurang: <56%

Ya : 1 Tidak : 0 Sedikit:≤5 0%, Banyak: >50%

Nominal

F. Instrumen penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioneruntukmengetahui faktor apa yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalammengkonsumsi tablet Fe di Puskesmas Gamping 2.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe

No Kelompok Butir Pertanyaan

1 Pengetahuan 4

2 Motivasi 3

3 Dukungan keluarga 5

4 Kunjungan ANC 4

5 Efek tablet Fe 6

Jumlah Total Soal 22

Kuesioner untuk mengetahui faktor apa yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe berupa kuesioner yang dibuat sendiri dengan jenis pertanyaan pada kuesioner ini menggunakan jenis pertanyaan tertutup. Kuesioner yang digunakan adalah jenis skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini akan menghasilkan


(54)

jawaban tegas. Dalam penelitian ini responden diminta menjawab pertanyaan dengan jawaban “Ya” atau “Tidak” dengan skor 1 untuk jawaban “Ya” dan skor 0 bila jawaban “Tidak”. Kuesioner untuk penelitian sudah dilakukan uji validitas di Puskesmas Gamping 1 dan uji reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian.

G. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan langsung dengan pertanyaan berbentuk kuesioner yang diteliti oleh responden yang termasuk kriteria yang ditentukan.Adapun tahapan prosedurnya sebagai berikut: 1. TahapPersiapan

Tahap persiapan yaitu peneliti menentukan permasalahan yang akan diteliti kemudian membuat surat izin penelitian dari Fakultas kemudian meminta izin pada bagian Tata Usaha Puskesmas Gamping II dengan menyerahkan surat izin penelitian yang sudah dibuat dan membayar administrasi yang sudah ditentukan. Kemudian peneliti meminta izin ke bidan-bidan di ruang KIA untuk studi pendahuluan dengan wawancara ibu hamil di Puskesmas Gamping II. Setelah mendapatkan informasi tentang masalah yang terjadi kemudian peneliti mengajukan judul penelitian ke dosen pembimbing KTI. Setelah judul disetujui dosen pembimbing, peneliti menyusun proposal penelitian kemudian dilanjutkan ujian proposal. Uji validitas dilaksanakan di Puskesmas Gamping 1 sebanyak 20 responden. Kemudian peneliti mengurus izin penelitian dan membuat surat


(55)

38

kelayakan penelitian dari tim etik Fakultas. Setelah mendapat surat etik dari Fakultas dan mendapat izin dari pihak Puskesmas Gamping II kemudian peneliti menyiapkan bahan kuesioner untuk penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan dimulai dengan peneliti meminta izin kepada pihak Puskesmas Gamping 2 untuk melakukan penelitian.Penelitian berlangsung di Puskesmas Gamping 2 setiap hari senin, rabu, jumat, dan sabtu pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Kemudian peneliti memperkenalkan diri ke ibu hamil satu per satu yang memeriksakan kehamilannya dan menjelaskan maksud serta tujuan penelitian. Setelah ibu hamil menyetujui menjadi responden, peneliti memberikan lembar informed consent dan menjelaskan cara pengisian kuesioner. Responden dianjurkan bertanya apabila ada pertanyaan atau pernyataan yang kurang jelas. Setelah selesai mengisi, peneliti meneliti kuesioner untuk memastikan sudah diisi semua. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh peneliti. Tetapi masih ada responden menolak menjadi responden dengan alas an ingin pulang, akan segera masuk ruang periksa, dan menolak tanpa alasan. Setelah diolah, selanjutnya peneliti menyusun laporan KTI, kemudian sidang hasil dan mengumpulkan hardcopy.


(56)

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum melakukan penelitian pada subyek yang sesungguhnya, akan melakukan uji validitas dan reliabilitas dahulu terhadap instrumen yang peneliti gunakan dan untuk mengetahui apakah kuesioner yang telah disusun oleh peneliti mampu mengukur apa yang hendak diukur.

Pada pengamatan dan pengukuran harus diperhatikan beberapa hal yang sangat penting, yaitu:

1. Validitas

Validitas adalah pengukuran dan pengamatan dalam mengumpulkan data, instrument harus dapa tmengukur apa yang seharusnya diukur (Nursalam, 2013).

Uji validitas menggunakan rumus Pearson Product Moment:

∑ ∑ ∑

√⌈ ∑ ∑ ⌉ ⌈ ∑ ∑ ⌉

Keterangan :

rhitung = koefisienkorelasi

∑ = jumlah skor item

∑ = jumlah skor total (item) = jumlah responden

Uji validitas dilakukan di Puskesmas Gamping 1 pada bulan Maret 2016 sebanyak 20 responden. Instrumen dikatakan valid apabila


(57)

40

hasilnya(r)0,463 (Arikunto, 2013). Setelah dilakukan uji validitas, dari 27 soal kuesioner yang dibuat oleh peneliti, terdapat 22 soal yang valid dengan nilai (r) > 0,5.

2. Reliabilitas

Reliabititas adalah kesamaan hasil pengukuran yang dilakukan bila fakta atau kenyataan hidup diukur dan diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2013). Hal ini bararti menunjukkan sajauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih.

Uji reliabilitas kuesioner menggunakan rumus KR-20 karena skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala Guttman. Uji reabilitas yang digunakan disini yaitu menggunakan KR-20 dengan rumus:

[ ] [ ]

Keterangan :

Rii = koefesien reliabilitas tes K = cacah butir

Pi.qi= varians skor butir

Pi = proporsi jawaban yang benar untuk nomori Si2 = varian skor total


(58)

Koefisien reliabilitas dapat dikategorikan dalam kriteria tinggi apabila nilai r lebih dari 0,76, kriteria sedang apabila nilai r antara 0,06-0,75 dan kriteria rendah apabila nilai r sama dengan 0,06 (Arikunto, 2010). Setelah dilakukan uji reliable oleh peneliti, didapat nilai (r) 0,733167. I. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul melalui angket atau kuesioner, maka dilakukan pengolahan data yang melalui beberapa tahapan berikut:

a. Editing merupakan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Isinya jelas dan jawaban terisi semua. Pada penelitian ini tidak ada kuesioner yang tidak terjawab.

b. Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Pada tahap ini peneliti memberikan jawaban dalam bentuk angka yang dimasukkan ke dalam komputer. Pemberian kode numeric (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori, yaitu untuk kategori pengetahuan, motivasi, dukungan keluarga, dan kunjungan ANC yaitu baik diberi kode 1, cukup diberi kode 2, dan kurang diberi kode 3. Pengkodean ini bertujuan untuk mempermudah analisis data dan mempercepat proses

entrydata.

c. Entry data, yaitu peneliti memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam program komputer untuk dilakukan analisis menggunakan program uji statistik dengan program komputer. Memasukkan data secara manual dengan memasukkan satu persatu item kuesioner.


(59)

42

d. Cleaning, yaitu pengecekan kembali data-data yang telah dimasukkan oleh peneliti untuk melihat tidak ada kesalahan, terutama kesesuaian pengkodean yang dilakukan.

e. Describing yaitu peneliti menggambarkan data atau menerangkan data. Hasil ukur penelitian ini pada kategori pengetahuan, motivasi, dukungan keluarga, dan kunjungan ANC yaitu baik 76-100%, cukup 56-75%, dan kurang <56%. Pada kategori efek tablet Fe yaitu dengan hasil ukur sedikit ≤50% dan banyak >50%.

J. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa univariat yang dilakukan terhadap tiap variable dari hasil penelitian, yaitu menggambarkan prosentase dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe.

Pengolahan data dilakukan setelah semua data responden terkumpul. Hasil identifikasi karakteristik responden diolah dan disajikan dalam bentuk narasi dan deskriptif untuk menggambarkan distribusi frekuensi. Pada penelitian ini menggunakanan alisa univariat untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe.


(60)

K. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti perlu mendapat rekomendasi dari institusinya dengan mengajukan permohonan izin kepada tempat penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, barulah melakukan penelitian dengan menekan masalah etika yang meliputi: 1. Anonymity (Tanpa Nama).

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan inisial nama responden.

2. Informed Consent (Lembar Persetujuan).

Lembar penelitian ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi yang disertai judul penelitian dan tujuan penelitian. Di penelitian ini terdapat 28 responden yang menolak karena ingin memasuki ruang pemeriksaan, ingin pulang, dan menolak tanpa alasan.

3. Confidentiality (Kerahasiaan).

Informasi ataupun masalah-masalah lain yang telah diperoleh dari responden disimpan dan dijamin kerahasiaannya. Informasi yang diberikan oleh responden tidak disebarluaskan atau diberikan kepada orang lain tanpa seijin yang bersangkutan.


(61)

44 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Gamping 2 yang terletak di Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Kecamatan Gamping merupakan daerah perbatasan antara wilayah agraris dan perkotaan yang wilayahnya memanjang dengan bentang lebih kurang 4 km. Luas wilayah kerja di Puskesmas Gamping 2 ini secara keseluruhan mencapai 13,1 km2 dari keseluruhan wilayah Kabupaten Sleman seluas 574,82 km2.

Puskesmas Gamping 2 merupakan salah satu dari dua puskesmas di Kecamatan Gamping. Berdiri tahun 1984, dulu beralamat di Dusun Turusan, Banyuraden Gamping, menempati tanah seluas 900 m2, dan sejak tahun 2009 berpindah lokasi di Dusun Patran, Gamping, Sleman, Yogyakarta 55293, menempati tanah seluas 1500 m2.

Secara administratif, wilayah Puskesmas Gamping 2terdiri dari 3 desa dan 28 dusun yaitu: Banyuraden (8 dusun, 22 RW, 75 RT), Nogotirto (8 dusun, 24 RW, 108 RT), dan Trihanggo (12 dusun, 35 RW, 96 RT).


(62)

Utara : Kec. Mlati.

Timur : Kec.Kasihan dan Kota Yogyakarta.

Selatan : Kec. Kasihan.

Barat : Kec. Godean.

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Gamping 2 pada tahun 2014 sebanyak 50.215 jiwa, tersebar di 3 desa yaitu Desa Banyuraden 15.790, Desa Nogotirto 16.282, dan Desa Trihanggo 17.597 jiwa. Jumlah KK sebanyak 15.244 KK. Tingkat kepadatan penduduk meningkat dari 3.050 jiwa/Km2 di tahun 2013 menjadi 3.830 jiwa/Km2 di tahun 2014. Rata-rata jiwa per rumah tangga adalah 3,29 jiwa. Tingkat pendidikan didomonasi lulusan SMP dan SMA.

Ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC Di Puskesmas Gamping 2 sebagian besar belum patuh untuk mengonsumsi tablet Fe, hal ini dikarenakan ibu hamil kurang mengerti manfaat tablet Fe, mereka terkadang malas mengkonsumsi tablet Fe karena dapat mengakibatkan mual, dan ada yang lupa mengkonsumsi karena tidak ada yang mengingatkan, karena jika tidak mengkonsumsi tablet Fe dapat mengakibatkan anemia dan akan berdampak pada ibu hamil dan kandungannya.


(63)

46

2. Gambaran Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam kelompok ini meliputi usia, pekerjaan, dan pendidikan terakhir responden. Berdasarkan hasil penelitian dapat dideskripsikan karakteristik responden sebagai berikut:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Ibu Hamil Di Puskesmas Gamping 2 (n=83)

Karakteristik Frekuensi %

1. Usia

Remaja Awal 2 2.4

Remaja Akhir 33 39.8

Dewasa Awal 39 ` 47.0

Dewasa Akhir 9 10.8

Total 83 100.0

2. Pekerjaan

IRT 52 62.7

Swasta 14 16.9

Lainnya 17 20.5

Total 83 100.0

3. Pendidikan Terakhir

SD 4 4.8

SLTP 50 60.2

SLTA 11 13.3

Sarjana 1 1.2

Lainnya 3 3.6


(64)

Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa mayoritas responden berusia tergolong dewasa awal sebanyak 39 orang (47.0%). Responden mayoritas tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga sebanyak 52 orang (62.7%) dan mayoritas pendidikan terakhir responden yaitu SLTP sebanyak 50 orang (60.2%).

3. Gambaran Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe

Hasil kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 83 orang responden ibu hamil didapatkan gambaran faktor kepatuhan konsumsi tablet Fe pada ibu hamil di Puskesmas Gamping 2. Macam-macam faktor risiko tersebut yaitu pengetahuan, motivasi, dukungan keluarga, ANC, dan efek tablet Fe.

a. Pengetahuan

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan tentang konsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner dalam 4 item pertanyaan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe Berdasarkan Pengetahuan

Kategori Pengetahuan Frekuensi (n) Prosentase (%)

Baik 10 12.0

Cukup 27 32.5

Kurang 46 55,4


(65)

48

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui prosentase terbesar dari 83 responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu sebanyak 46 orang (55.4%)berpengetahuan kurang.

b. Motivasi

Distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi tentang konsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner dalam 3 item pertanyaan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini :

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe BerdasarkanMotivasi

Kategori Motivasi Frekuensi (n) Prosentase (%) Baik 56 67.5 Cukup 21 25.3 Kurang 6 7.2 Total 83 100.0

Berdasarkan table 4.3 diketahui prosentase terbesar dari 83 responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu sebanyak 56 orang (67.5%)yang mempunyai motivasi baik.

c. Dukungan Keluarga

Distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan keluarga tentang konsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner dalam 5 item pertanyaan. Hal tersebut dapat dilihat pada table 4.4 berikut ini :


(66)

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe BerdasarkanDukungan Keluarga

Kategori Dukungan Keluarga Frekuensi (n) Prosentase (%) Baik 33 39.8

Cukup 13 15.7

Kurang 37 44.6

Total 83 100.0

Berdasarkan tabel 4.4 diketahui prosentase terbesar dari 83 responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu sebanyak 37 orang (44.6%)kurang mendapat dukungan dari keluarganya.

d. Kunjungan ANC

Distribusi frekuensi responden berdasarkan Kunjungan ANC di puskesmas tentang konsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner dalam 4 item pertanyaan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe BerdasarkanKunjungan ANC

Kategori ANC Frekuensi (n) Prosentase (%)

Baik 44 53.0

Cukup 18 21.7

Kurang 21 25.3

Total 83 100.0

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui prosentase terbesar dari 83 responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu


(67)

50

sebanyak 44 orang (53.0%)yang melakukan kunjungan ANC di puskesmas.

e. Efek Tablet Fe

Distribusi frekuensi responden berdasarkan efek dari mengkonsumsi tablet Fe dapat diukur dengan skor berdasarkan jawaban responden terhadap kuesioner dalam 6 item pertanyaan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini :

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Faktor-FaktorYang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe BerdasarkanEfek Tablet Fe

Kategori Efek Tablet Fe Frekuensi (n) Prosentase (%)

Sedikit 79 95.2

Banyak 4 4.8

Total 83 100.0

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui prosentase terbesar dari 83 responden yang mengkonsumsi tablet Fe ketika hamil yaitu sebanyak 79 orang (95.2%)mempunyai dampak yang sedikit dalam mengkonsumsi tablet Fe.

B. PEMBAHASAN

1. Karakteristik Responden a. Usia

Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Gamping 2 yang berjumlah 83 responden. Karakteristik pada penelitian ini adalah usia. Berdasarkan tabel 4.1 mayoritas usia responden tergolong dewasa awal sebanyak 39 orang (47,0%). Rata-rata usia ibu termasuk golongan


(68)

dewasa awal. Usia dewasa awal ini dapat menunjukkan perilaku positif ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe untuk kesehatannya dan kandungannya. Usia ini sudah bisa memilih mana yang baik dan buruk untuk dirinya.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Fuadi (2013) bahwa disaat usia dewasa awal, pemikiran ibu hamil sudah bisa memilah yang baik untuk dirinya. Mereka sudah mampu berfikir untukkesehatan dirinya sendiri dan anak yang dikandungnya dengan caramengonsumsi tablet Fe semasa hamil

Menurut penelitian dari Rejeki (2014) bahwa usia merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan kematangan seseorang dalam melakukan tindakan termasuk dalam pengambilan keputusan. Usia dewasa awal ini dapat menunjukkan perilaku positif dalam mempersiapkan masa yang akan datang termasuk dalam menyiapkan sang buah hati sebagai keturuan keluarga yaitu merupakan tugas dalam menjaga kesehatan diri dan anak yang dikandungnya.

Hal ini sependapat dengan penelitian Rezeki (2015) bahwa pada rentang usia dewasa awal itulah juga saat yang aman buat ibu untuk hamil dan melahirkan. Pada masa ini ibu hamil mampu memahami yang terbaik untuk kehamilannya dan kualitas kesuburan wanita sangat baik sehingga aman untuk proses pembentukan janin.

Menurut penelitian dari Purbadewi (2013) menunjukkan bahwa persentase umur ibu hamil dapat diketahui yang termasuk umur


(69)

52

reproduksi tidak sehat lebih banyak yang menderita anemia dibanding ibu hamil yang termasuk umur reproduksi sehat. Ibu hamil dalam kelompok umur reproduksi tidak sehat yaitu ibu hamil yang berumur >35 tahun mempunyai organ reproduksi yang kurang dapat berfungsi dengan baik. Kemampuan usus halus pada ibu hamil yang termasuk umur reproduksi tidak sehat kurang dapat mengabsorpsi zat besi yang terkandung dalam makanan sehingga kurang mampu mensupply darah secara cukup ke plasenta sehingga mengakibatkan terjadinya anemia saat kehamilan.

Menurut penelitian dari Astuti (2016) bahwa usia ibu hamil dapat mempengaruhi anemia jika usia ibu hamil relatif muda (<20 tahun) karena pada umur tersebut masih terjadi pertumbuhan yang membutuhkan zat gizi lebih banyak, bila zat gizi yang dibutuhkan tidak terpenuhi maka akan terjadi kompetisi zat gizi antara ibu dan bayinya.

b. Pekerjaan

Hasil dari penelitian ini mayoritas responden yang tidak bekerja yaitu sebanyak 52 orang (62,7%). Menurut penelitian dari Purbadewi (2013), ibu hamil yang tidak berkerja berarti tidak mempunyai penghasilan sendiri untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi tanggung jawab suami. Dengan kata lain ibu yang tidak bekerja cenderung lebih berat beban ekonomi keluarga. Kondisi demikian berpengaruh terhadap rutinitas kunjungan ANC ibu hamil untuk mendapatkan tablet Fe dari petugas kesehatan.


(70)

Hal ini berbeda dengan penelitian dari Wiradnyani (2013) bahwa karakteristik sosio ekonomi dan demografi tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepatuhan ibu mengkonsumsi tablet Fe. Menurut Rezeki (2015), kepatuhan mengonsumsi tablet Fe tidak berbeda pada ibu dengan berbagai kondisi ekonomi rumah tangga, sebagian besar ibu termasuk ibu di Indonesia mendapatkan tablet Fe tanpa membayar. Namun, bila ibu harus membeli, status ekonomi yang kurang dapat menyebabkan rendahnya konsumsi tablet Fe.

Menurut penelitian dari Hukmiah (2013)bahwa status pekerjaan ibu menentukan perilaku pemeriksaan kehamilannya. Ibu yang tidak bekerja atau ibu rumah tangga cenderung teratur untuk memeriksakan kehamilannya dibandingkan dengan ibu yang bekerja sebagai pegawai negeri ataupun swasta. Hal ini disebabkan karena ibu yang tidak bekerja cenderung mempunyai banyak kesempatan untuk datang memeriksakan diri dibandingkan dengan ibu yang bekerja. Dengan demikian ibu yang tidak bekerja memiliki waktu untuk memeriksakan diri dan mendapatkan tablet Fe di pelayanan kesehatan.

c. Pendidikan Terakhir

Responden pada penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Gamping 2 yang berjumlah 83 responden.Karakteristik pada penelitian ini adalah pendidikan terakhir. Berdasarkan tabel 4.1 mayoritas pendidikan terakhir responden adalah SLTP sebanyak 50 orang (60,2%). Semakin


(71)

54

tinggi tingkat pendidikan yang diterima seseorang maka akan semakin banyak pengetahuan dan wawasan yang diterimanya karena banyak informasi yang didapat dari pendidikannya formal atau non formal.

Menurut Notoatmodjo (2012) bahwa tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu sehingga perbedaan tingkat pendidikan mengakibatkan perbedaan pengetahuan yang diperoleh responden tentang konsumsi tablet Fe.

Hasil penelitian ini didukung penelitian dari Sahar (2010) bahwa pendidikan formal pada hakikatnya berfungsi sebagai sarana pemberdayaan individu untuk meningkatkan pengetahuan dalam rangka pengembangan potensi diri. Tingkat pendidikan formal sangat berperan penting dalam peningkatan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu hal.

Menurut Notoatmodjo (2010) bahwa informasi yang diperoleh baik dari pendidikanformal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan terhadap hal tersebut.

Hal ini didukung oleh penelitian dari Sunaryo (2013) bahwa tingkat pendidikan pasien dapat meningkatkan kepatuhan jika


(72)

pendidikan tersebut merupakan pendidikan yang aktif yang diperoleh secara mandiri lewat tahapan-tahapan tertentu.

Hal ini sependapat oleh penelitian Fuady (2013) bahwa tingkat pendidikan mendukung tingkat pengetahuan yang baik.Menurut penelitian dari Rezeki (2015) bahwa tingkat pendidikan yang rendah bisa disebabkan oleh keadaan demografi wilayah disekitar Puskesmas dan jumlah fasilitas pendidikan yang tersedia masih kurang.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian dari Purbadewi (2013) bahwa Ibu hamil yang berpendidikan menengah (SMA, SMK/sederajat) biasanya mempunyai pola pikir yang cukup baik apabila menginginkan kondisi kehamilannya sehat dan janin mampu berkembang dengan baik. Menurut Astuti (2016), tingkat pendidikan ibu hamil dapat menyebabkan keterbatasan dalam upaya menangani masalah gizi dan kesehatannya.

2. Faktor Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe

a. Pengetahuan

Distribusi frekuensi gambaran pengetahuan didapatkan hasil bahwa responden yang mengkonsumsi tablet Fe yang mempunyai pengetahuan kurang berdasarkan kategori pengetahuan yaitu sebanyak 46 responden (55,4%). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang kurang tentang tablet Fe. Tingkat pengetahuan seseorang mengenai tablet Fe berpengaruh terhadap


(73)

56

perilaku dalam memilih makanan yang mengandung zat besi. Hal ini menunjukkan bahwa pengetahuan sangat penting peranannya dalam menentukan kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe. Dengan adanya pengetahuan tentang tablet Fe, ibu hamil akan tahu bagaimana mengkonsumsi tablet Fe, manfaat, dan dampak yang mungkin timbul jika tidak konsumsi zat Fe pada ibu hamil.

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan merupakan salah satu domain dari perilaku yang dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari faktor internal seperti jasmani dan rohani serta faktor eksternal seperti jenis kelamin, umur, pekerjaan, paritas, pendidikan, pengalaman, ekonomi, hubungan sosial, dan informasi. Sehingga perbedaan karakteristik responden yang meliputi umur, pekerjaandan pendidikan responden pada penelitian ini mengakibatkan perbedaan pula pengetahuan yang diperoleh responden tentang tablet Fe.

Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2007) yang menyatakan bahwa sikap yang baik dan bersifat lama akan tercipta bila didasari oleh pengetahuan yang baik pula. Sedangkan menurut Sahar (2010), perilaku seseorang terhadap kesehatan dipengaruhi oleh faktor predisposisi dan salah satu bagian dari faktor tersebut adalah sikap.

Menurut Purbadewi (2013) bahwa ibu hamil yang mempunyai pengetahuan kurang tentang anemia akan berperilaku negatif, sedangkan ibu hamil yang mempunyai pengetahuan baik akan berperilaku positif dalam hal ini adalah perilaku untuk mencegah atau mengobati anemia.


(74)

Oleh karena itu, diperlukan peningkatan pengetahuan tentang anemia kepada ibu hamil. Peningkatan pengetahaun tentang anemia ini dapat dilakukan dengan cara penyuluhan yang berdasarkan karakteristiknya agar materi penyuluhan dapat diterima oleh semua ibu hamil meskipun karakteristik nya berbeda.

Menurut Adawiyani (2013), pengetahuan ibu hamil tentang kesehatan khususnya anemia akan berpengaruh terhadap perilaku ibu hamil terhadap program pelaksanaan pencegahan anemia. Pengetahuan pasien yang kurang terkait obat, meningkatkan risiko pasien untuk tidak patuh mengonsumsi tablet Fe. Hal ini sependapat dengan penelitian Fuady (2013) bahwa tingkat pendidikan mendukung tingkat pengetahuan yang baik. Menurut Astuti (2016) bahwa pengetahuan menghasilkan kesadaran bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet Fe secara teratur selama kehamilannya.

b. Motivasi

Distribusi frekuensi tentang motivasididapatkan hasil bahwa responden yang mengkonsumsi tablet Fe yang mempunyai motivasi baik berdasarkan kategori motivasi yaitu sebanyak 56 responden (67,5%). Seseorang yang mempunyai motivasi baik berarti akan mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu hal yang baik, misalnya mempunyai motivasi dalam mengonsumsi tablet Fe karena keinginan untuk menjaga kesehatan dirinya dan kandungannya.


(1)

87

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 54 65.1 65.1 65.1

1 29 34.9 34.9 100.0

Total 83 100.0 100.0

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 21 25.3 25.3 25.3

1 33 39.8 39.8 65.1

2 14 16.9 16.9 81.9

3 11 13.3 13.3 95.2

4 3 3.6 3.6 98.8


(2)

88

88

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 21 25.3 25.3 25.3

1 33 39.8 39.8 65.1

2 14 16.9 16.9 81.9

3 11 13.3 13.3 95.2

4 3 3.6 3.6 98.8

5 1 1.2 1.2 100.0

Total 83 100.0 100.0

Interpretasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 79 95.2 95.2 95.2

Buruk 4 4.8 4.8 100.0


(3)

(4)

90


(5)

(6)

92