PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOPERASI ISLAM PADA IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD PROVINSI PATANI THAILAND SELATAN

(1)

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOPERASI ISLAM PADA IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD

PROVINSI PATANI THAILAND SELATAN

SKRIPSI Oleh :

Mr. Hussen Waeduere NPM : 20120730260

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

i

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOPERASI ISLAM PADA IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD

PROVINSI PATANI THAILAND SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.E.I) Strata Satu

pada Prodi Muamalat Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh :

Mr. Hussen Waeduere 20120730260

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

ii

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOPERASI ISLAM PADA IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD

PROVINSI PATANI THAILAND SELATAN

SKRIPSI

Oleh :

Mr. Hussen Waeduere NPM : 20120730260

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(4)

iii

NOTA DINAS

Lamp : 3 eks. Skripsi Yogyakarta, 25 Juli 2016 Hal : Persetujuan

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah menerima dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka saya berpendapat bahwa skripsi saudara:

Nama : Mr.Hussen Waeduere NPM : 20120730260

Judul Skripsi : Penerapan Sistem Manajemen Koperasi Islam Pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan.

Telah memenuhi syarat untuk diajukan pada ujian akhir tingkat Sarjana pada Fakultas Agama Islam Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Bersamaan ini saya sampaikan naskah skripsi tersebut, dengan harapan dapat diterima dan segera dimunaqasyahkan.

Atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing


(5)

iv

PENGESAHAN

Judul Skripsi

PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOPERASI ISLAM PADA IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD

PROVINSI PATANI THAILAND SELATAN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh: Nama : Mr.Hussen Waeduere NPM : 20120730260

Telah dimunaqasyahkan di depan sidang Munaqasyah Prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam pada tanggal 24 Agustus 2016 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.

Sidang Dewan Penguji

Ketua Sidang : Julia Noermawati Eka S, S.E.I, M. SI (...) Bimbingan : Mukhlis Rahmanto, Lc. M.A (...) Penguji : Syakir Jamaluddin, M.A (...)

Yogyakarta, 24 Agustus 2016 Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Dekan,


(6)

v

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Mr.Hussen Waeduere

Nomor Mahasiswa : 20120730260

Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam

Judul Skripsi : PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOPERASI ISLAM PADA IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE

LTD PROVINSI PATANI THAILAND SELATAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 25 Juli 2016

Yang Membuat Pernyataan


(7)

vi

MOTTO

“Allah tidak akan memberi cobaan melebihi dari kemampuan

hambanya”

(QS. Al-Baqarah : 286)

“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum,

kecuali mereka itu sendiri yang merubah keadaan apa yang ada pada

diri mereka”

(QS. Ar Ra’d : 11)

“Maju Terus Pantang Mundur”

(Hussen Bin H.Yahya)


(8)

vii

KATA PERSEMBAHAN

Alhamdulillah..Alhamdulillah..Alhamdulillah hirobbil’alamin..

Sujud syukurku kusembahkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih dan

lagi Maha penyayang, yang telah memberikan segala kenikmatan berupa kesehatan,

kekuatan dan kesabaran dengan takdirmu juga yang telah jadikan aku manusia

yang senantiasa berfikir, beriman, berilmu dan bersabar dalam mejalani kehidupan

ini. Sehingga aku dapat menyelesaikan kewajiban ini dengan baik. Semoga

keberhasilan ini menjadi manfaat dan menjadi satu langkah awal bagiku untuk

meraih cita-cita besarku serta mencari keridhaanmu.

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

Kedua Orang Tua ku tercinta Ayahanda Yahya khususnya (Almarhum

Ibunda Asisah dan nenekku), Mama Faizah, Kakak-kakak, Adek-adek

tersayang dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan rasa cinta

kasih sayang, semangat dan senantiasa menjadi sumber inspirasi serta

do’anya tiada berhenti untukku, maka tiada yang dapat diucapkan selain

rasa syukur yang begitu banyak atas karunia diberikannya Orang Tua yang

begitu luar biasa.

Almamaterku Program Studi Ekonomi Perbankan Islam Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat.


(9)

viii

KATA PENGANTAR

Asslamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah Senantiasa dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberi segala rahmat, nikmat serta taufiq dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan kewajiban untuk menyusun skripsi ini dengan lancar dan baik. Shalawat serta salam samapaikan kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, beliau sebagai bapak revolusiner yang mengubah alam jahiliyah ke alam Islamiayah, dari alam kegelapan menjadi alam terang benderang.

Do’a dan Restu samapaikan kepada sahabat-sahabat dan para mujahidin dan mujahidat yang telah gugur ,sedang gugur dan yang akan gugur dalam medan pertumpuran, demi menegakkan kalimatulhak Lailahaillallah.

Penyususan skripsi yang berjudul “PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KOPERASI ISLAM PADA IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LDT.

PROVINSI PATANI THAILAND SELATAN” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan program studi muamalat Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam Fakultas Agama Islam pada Universitas Muhammadiayah Yogyakarta yang merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa untuk memperoleh gelar sarjana (S1).

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan kuliah dan skripsi ini penulis banyak mendapatkan kesulitan dan hambatan, akan tetapi atas bekat rahmat Allah dan


(10)

ix

bantuan, bimbingan, dukungan serta semangat dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya bagi semua pihak yang bersangkutan mulai dari awal hingga selesai. Terutama kepada yang terhormati :

1. Bapak Dr.Mahli Zainuddin, M.Si. selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiayah Yogyakarta.

2. Bapak Syarif As’ad, S.E.I., M.Si. selaku Ketua Program Studi Ekonomi dan Perbankan Islam Universitas Muhammadiayah Yogyakarta.

3. Bapak Mukhlis Rahmanto, Lc, M.A. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah mengerbankan waktu untuk memberi arahan, saran yang tidak pernah lelah dan sabar memberikan bimbingan kepada peneliti selama penyusunan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Seluruh Dosen Fakultas Agama Islam yang telah mentranformasikan ilmu dan keteladanan dengan penuh keikhlasan kepeda peneliti dan seluruh karyawan yang bersangkutan khususnya TU Fakultas Agama Islam.

5. Teristimewa kepada Orang Tua Ayahanda H.Yahya khususnya Almarhum Ibunda Asisah dan Nenek ku tercinta, keluarga besarku kakak-kakak, adek-adek, dan mama tersayang yang senantiasa selalu memberi rasa kasih sayang, memotivasi, dorongan, dukungan dan pengorbanan serta do’anya yang tiada berhenti untukku. Demi kelancaran dalam menuntut ilmu, sehingga selama


(11)

x

proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini terlaksana dengan baik, semoga selalu dilindungi oleh Allah SWT. Aamiin

6. Semua narasumber yang telah meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan oleh penulis. Karena tanpa kalian semua skripsi ini tidak akan dapat menyelesaikan.

7. Sahabat sejatiku Syamsudin Mochtar, Fateh Ali, Nurkholis, Afif Arosid, Didot, Anshar, Mu’tasim, Reza, Jamal, Diwhal, Salmia, Tari dan Saripah yang telah mengorbankan waktu, jiwa dan tenaga untuk sering memberi bantuan, masukan, dorongan, dan memotivasi, selama dalam proses perkuliahan dan perjuangan skripsi ini, kalian selalu ada disampingku saat aku butuh bantuan, aku menyadari tanpa kalian kemungkinan semua impian ku tidak akan terwujud dan kalian juga membuat aku tidak merasa asing.

8. Teman-teman tersayang EPI 2012 dari A-E semua, terkhusus EPI kelas B dan E 2012 yang tidak bisa aku sebutkan satu-persatu yang sudah menjadi keluarga besar di kota Istimewa yang selalu menjadi teman berdiskusi, membagi cerita, kenangan terindah serta berjuang bersama untuk mengejarkan cita-cita selama perkuliahan ini, dimana kita sering ketawa dan bercanda bersama, semoga tali persahabatan kita ini tetap solid.

9. Teman-teman PAI C 2012 yang pernah satu kelas walaupun hanya sebentar, tetapi membuat saya bangga sudah menjadi bagian persahabatan dari kalian.


(12)

xi

10.Seluruh Sahabat-sahabatku yang mensuport dan membantu peneliti dalam banyak hal, mohon maaf tidak bisa menyebutkan satu-persatu, semoga kita dipertemukan nanti dimana kita sudah sama-sama berhasil dan sukses.

11.Keluarga Besar Persatuan Mahasiswa Islam Patani (Selatan Thailand) di Indonesia (PMIPTI) Yogyakarta yang sudah menjadi tempat kedua untuk menimba ilmu dan memberi banyak pengalaman yang kemungkinan tidak ada di bangku kuliah.

12.Terima kasih juga kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu –persatu yang telah memberikan kritik, saran dan bantuannnya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan dan apa yang penulis harapkan. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Waalaikumusalam Wr.Wb.

Yogyakarta, 25 Juli 2016 Penulis


(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORITIK ... 11

A. Tinjauan Pustaka ... 11


(14)

xiii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46

A. Jenis Penelitian ... 46

B. Jenis dan Sumber Data ... 46

C. Lokasi Penelitian ... 47

D. Metode Pengumpulan Data ... 47

E. Teknik Analisis Data ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 51

A. Gambaran Umum ... 51

B. Hasil Pembahasan ... 63

BAB V PENUTUP ... 86

A. Kesimpulan... 86

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Cabang dan Anggota Koperasi Islam Ibnu

Affan Pada Tahun 1992-2014 ... 4 Tabel 1.2 Jumlah Anggota dan Aset (dalam dominan Baht) Koperasi

Islam di Thailand Selatan Tahun 2015 ... 6 Tabel 3.1 Perkembangan Jumlah Cabang dan Anggota Koperasi Islam Ibnu

Affan Pada Tahun 1992-2014 ... 57 Tabel 3.2 Jumlah Aggota dan Aset (dalam dominan Baht) Koperasi Islam

di Thailand Selatan Tahun 2015 ... 57 Tabel 3.3 Perkembangan Jumlah Aset, Piutang dan Modal Koperasi Islam Ibnu

Affan Patani ... 59 Tabel 3.4 Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Islam Ibnu Affan Patani

Pada Tahun 2013-31 Desember 2015... 60 Tabel 3.5 Perkembangan Jumlah Simpanan Antara Tahun 2014-2015

(dalam dominan Bath) Pada Koperasi Islam Ibnu Affan ... 60 Tabel 3.6 Hasil Persentase Responden tentang Penerapan Sistem

Perencanaan Koperasi Islam Ibnu Affan Patani ... 67 Tabel 3.7 Hasil Persentase Responden tentang Penerapan Sistem


(16)

xv

Tabel 3.8 Hasil Persentase Responden tentang Penerapan Sistem

Pengarahan Koperasi Islam Ibnu Affan Patani ... 75 Tabel 3.9 Hasil Persentase Responden tentang Penerapan Sistem


(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar 3.1 Logo Koperasi Ibnu Affan Patani ... 54 Grafik 3.1 Perkembangan Jumlah Aset, Piutang dan Modal Koperasi Islam Ibnu Affan Patani ... 58 Grafik 3.2 Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Islam Ibnu Affan Patani

Pada Tahun 2013-31 Desember 2015... 59 Gambar 3.2 Struktur Organisani Koperasi Islam Ibnu Affan Patani... 61 Grafik 3.3 Perkembangan Jumlah Anggota Koperasi Islam Ibnu Affan Patani


(18)

xvii

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Islam Ibnu Affan Patani dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan manajemen koperasi Islam pada Koperasi Islam Ibnu Affan Patani dan untuk mengetahui faktor-fakor apa saja yang menjadi

pendukung dan penghambat dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada koperasi Islam Ibnu Affan Patani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitaif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Untuk data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.

Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa sistem pengelolaan oleh Koperasi Islam Ibnu Affan Patani adalah yang berasaskan syari’ah Islam. Adapun sistem manajemen yang diterapkan oleh Koperasi Islam Ibnu Affan Patani tidak terlepas dari unsur-unsur manajemen pada umumnya yaitu, perencanaan,

penorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan tujuan untuk melancarkan dalam penyusunan programnya demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Begitu pula terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan manajemen Koperasi Islam Ibnu Affan Patani yakni, adanya lingkungan masyarakat yang terus memberi dukungan dan kepercayan terhadap koperasi serta masih kuatnya budaya setempat. Sedangkan hambatan utama yang dihadapi oleh Koperasi Islam Ibnu Affan adalah kurangnya pemahaman masyarkat tentang ilmu agama Islam khususnya dalam bidang muamalah dan mental masyakat muslim Patani dikarenakan cukup lama terpengaruh oleh pemikiran Agama Budha serta kebijakan pemerintah Thailand yang belum terdapat undang-undang yang mengatur tentang

koperasi Islam.


(19)

xviii

ABSTRACT

This research is done in cooperation Islam Ibnu Affan Patani with the gool of analyze how the application of Islam cooperation management in Cooperation Islam Ibnu Affan and to determine the fakor whatever be the supporters and obstacles in the implementation of the management system at cooperation Islam in cooperation Islam Ibnu Affan Patani. The method used in this research is descriptive method Qualitative data collection techniques were done by observation, interviews, documentation and questionnaires. For data used are primary and secondary data.

The output of this research indicates that the system management by Cooperation Islam Ibnu Affan Patani is an Islamic Shari’ah based. As for the management systems implemented by the Cooperation Islam Ibnu Affan Patani is inseparable from the elements of management in General, i.e., planning, organization, direction and supervision for the purpose of waging in the preparation of the program for the sake of achieving the objectives that have been set. So is there some factor endowments and a barrier in applying management Cooperation Islam Ibnu Affan Patani i.e., the existence of a community environment that continues to give support and trust against the cooperation and strong local culture. Whereas the main obstacles faced by Cooperation Islam Ibnu Affan is a lack of understanding of the community about the science of Islamic especially in the field of mental muslim community and muamalah Patani muslim due to tong enough affected by thoughts of Buddhism as well the Thailand Government policies have not there are laws governing the cooperation about Islam.


(20)

xix

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN

Transliterasi kata Arab-Latin yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 158/1987 dan 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

ا Alif dilambangkanTidak Tidak dilambangkan

Bā’ b -

t -

s (dengan titik diatas)

ج Jīm j -

ح Hā’ h (dengan titik dibawah)

خ Khā’ kh -

Dāl d -

Zāl ż z (dengan titik diatas)

ر Rā’ r -

Zā’ z -


(21)

xx

Syīn sy -

Sād s (dengan titik dibawah)

ض Dād d (dengan titik dibawah)

ط Tā’ t (dengan titik dibawah)

Zā’ ẓ z (dengan titik dibawah)

ع Aīn ‘ Koma terbalik ke atas

Gaīn g -

ف Fā’ f -

Qāf q -

Kāf k -

Lām l -

Mīm m -

Nūn n -

و Wāwu w -

Hā’ h -

ء Hamzah ‘ Apostrof


(22)

xxi

2. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

ة Ditulis Muta’addidah

ة ع Ditulis ‘iddah

3. Ta’ Marbūṭah di akhir kata

a. Bila dimatikan tulis h

ح ditulis ḥikmah

ي ج ditulis Jiyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan, bila kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila ta’ Marbūṭah diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h

ءايلوأا ا ك ditulis Karāmah al-auliyā’

c. Bila ta’ Marbūṭah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t


(23)

xxii 4. Vokal Pendek

ۗ

--- faṭhạh ditulis a

ۗ

--- Kasrah ditulis I

ۗ

--- ḍammah ditulis U

5. Vokal Panjang

1 faṭhạh + Alifيله اج ditulis jāhiliyahā

2 faṭhạh +ya’ matiي ت ditulis tansāā

3 kasrah + ya’ matiي ك ditulis karīmī

4 ḍammah + wawu matiضو ف ditulis furūdū

6. Vokal Rangkap

1 faṭhạh + ya’ matiيب ditulis bainakumai

2 faṭhạh +wawu matiق ditulis qaulau

7. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof


(24)

xxiii

أأ ditulis a’antum

عأ ditulis u’iddat

ت ش ل Ditulis la’in syakartum

8. Kata Sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti huruf Qamariyah

ۤا لا Ditulis al –Qur’ān

اي لا Ditulis al-Qiyās

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf

Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya

ءا لا Ditulis as –Samā’

لا Ditulis asy- Syams

9. Penulisan kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

ضو لا و Ditulis zawi al-furūḍ


(25)

(26)

(27)

(28)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di Koperasi Islam Ibnu Affan Patani dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan manajemen koperasi Islam pada Koperasi Islam Ibnu Affan Patani dan untuk mengetahui faktor-fakor apa saja yang menjadi

pendukung dan penghambat dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada koperasi Islam Ibnu Affan Patani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitaif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Untuk data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.

Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa sistem pengelolaan oleh Koperasi Islam Ibnu Affan Patani adalah yang berasaskan syari’ah Islam. Adapun sistem manajemen yang diterapkan oleh Koperasi Islam Ibnu Affan Patani tidak terlepas dari unsur-unsur manajemen pada umumnya yaitu, perencanaan,

penorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan tujuan untuk melancarkan dalam penyusunan programnya demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Begitu pula terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan manajemen Koperasi Islam Ibnu Affan Patani yakni, adanya lingkungan masyarakat yang terus memberi dukungan dan kepercayan terhadap koperasi serta masih kuatnya budaya setempat. Sedangkan hambatan utama yang dihadapi oleh Koperasi Islam Ibnu Affan adalah kurangnya pemahaman masyarkat tentang ilmu agama Islam khususnya dalam bidang muamalah dan mental masyakat muslim Patani dikarenakan cukup lama terpengaruh oleh pemikiran Agama Budha serta kebijakan pemerintah Thailand yang belum terdapat undang-undang yang mengatur tentang

koperasi Islam.


(29)

ABSTRACT

This research is done in cooperation Islam Ibnu Affan Patani with the gool of analyze how the application of Islam cooperation management in Cooperation Islam Ibnu Affan and to determine the fakor whatever be the supporters and obstacles in the implementation of the management system at cooperation Islam in cooperation Islam Ibnu Affan Patani. The method used in this research is descriptive method Qualitative data collection techniques were done by observation, interviews, documentation and questionnaires. For data used are primary and secondary data.

The output of this research indicates that the system management by Cooperation Islam Ibnu Affan Patani is an Islamic Shari’ah based. As for the management systems implemented by the Cooperation Islam Ibnu Affan Patani is inseparable from the elements of management in General, i.e., planning, organization, direction and supervision for the purpose of waging in the preparation of the program for the sake of achieving the objectives that have been set. So is there some factor endowments and a barrier in applying management Cooperation Islam Ibnu Affan Patani i.e., the existence of a community environment that continues to give support and trust against the cooperation and strong local culture. Whereas the main obstacles faced by Cooperation Islam Ibnu Affan is a lack of understanding of the community about the science of Islamic especially in the field of mental muslim community and muamalah Patani muslim due to tong enough affected by thoughts of Buddhism as well the Thailand Government policies have not there are laws governing the cooperation about Islam.


(30)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari manusia tidak terlepas dari masalah ekonomi. Begitu juga dalam sebuah masyarakat, selalu ada kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Setiap kegiatan selalu memiliki tujuan masing-masing, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan merialisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Justru tidak terlepas dari aspek manajemen. Adapun dalam masyarakat modern dewasa ini manajemen semakin menjadi peran penting. Ekonomi mempunyai nilai kedudukan yang tinggi bagi kalangan masyarakat umum maupun dalam suatu negara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selama barang dan jasa masih dinilai dengan uang, Maka untuk mendapatkan suatu benda barang dan jasa yang dibutuhkan manusia harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang relatif berhubungan dengan ekonomi. Salah satu lembaga-lembaga yang menggerakkan aktivitas ekonomi yaitu Koperasi.

Menurut Mohammad Hatta, Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong sehingga dapat melahirkan rasa saling percaya kepada diri sendiri dalam persaudaraan koperasi yang merupakan semangat baru dan semangat tolong


(31)

2

menolong diri sendiri. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada orang lain berdasarkan prinsip seorang untuk semua dan semua untuk seorang (Sukamdiyo, 1999: 3).

Koperasi dapat dikatakan sebagai salah satu produk ekonomi yang hadir ditengah masyarakat dalam bentuk lembaga badan usaha khususnya pada perusahaan mikro. Koperasi menjadi jembatan antara pihak yang membutuhkan dana dan pihak yang memiliki kelebihan dana serta berusaha untuk melahirkan semangat gotong royong, bekerjasama secara kekeluargaan dan saling membantu sesama. Koperasi juga berupaya dapat mengembangkan tugas dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan para anggota pada khususnya dan kemakmuran serta memajukan masyarakat pada umumnya.

Patani adalah salah satu provinsi dalam negara Thailand yang terletak di bagian selatan yang diatur dibawah kekuasaan oleh pemerintah non Muslim. Namun, jika mengkaji lebih mendalam dengan berdasarkan dalam buku catatan yang berjudul “Sejarah Kerajaan Melayu Patani” pada asalnya Patani adalah sebuah negara yang berdaulat yang mempunyai sistem pemerintahan kesultanan atau kerajaan (Ibrahim, 2005: 34). Kemudian masyarakatnya berkuturunan Melayu, bangsa Melayu, berbahasa Melayu, budaya Melayu dan beragama Islam. Diantaranya termasuk juga Kedah, Terangganu, Kelantan dan Perak dalam Negara Malaysia saat ini. Sejak Patani telah ditakluk dan dijajah oleh Siam (Thailand) pada tahun 1785 kemudian dihapuskan sistem kerajaan pada tahun 1902 (Ibrahim, 2005: 70-71). Maka Patani digabung termasuk menjadi


(32)

3

salah satu provinsi dalam negara Thailand sampai sekarang sehingga mengakibatkan terjadi perubahan politik dan peralihan wilayah atau negara (Patani menjadi Thailand), apalagi sistem perekonomian juga mengikut berubah.

Ibnu Affan adalah salah satu lembaga ekonomi mikro atau dikenal dengan nama koperasi Islam di negara Thailand yang menyatakan diri beroperasi berlandaskan prinsip Syariah dengan tidak menggunakan prinsip riba, akan tetapi dengan prinsip bagi hasil. Koperasi Islam Ibnu Affan terletak di provinsi Patani Thailand Selatan, yang merupakan daerah yang minoritas Muslim. Koperasi ini dicetuskan oleh sekumpulan para intelektual masyarakat Muslim pribumi itu sendiri yang memahami masalah hukum dan berpandangan terhadap pentingnya membangun sebuah institusi keuangan Islam untuk menjadi suatu pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan pembiayaan dan memenuhi kebutuhan hidup dari sumber keuangan yang halal. Mengingatkan bahwa daerah Patani mayoritas masyarakatnya adalah penduduk Muslim sehingga kebutuhan akan kegiatan ekonomi secara Islam sangatlah tinggi. Hal tersebut yang menjadi alasan insiatif untuk menggalakan masyarakat dalam melakukan kegiatan pembiayaan dan simpan-pinjam serta mendukung kegiatan bersama dikalangan tokoh-tokoh masyarakat Muslim dan masyarakat keseluruhannya (Satae, 2012: 28-29).

Dari awalnya nama Ibnu Affan diambil dari nama khalifah ketiga dalam sejarah Islam yaitu, Usman bin Affan sebagai penghargaan pada Sahabat Nabi


(33)

4

Muammad SAW yang merupakan usahawan terbesar di dunia Islam. Kemudian beroperasi surat permohonan terdaftar sebagai sebuah koperasi dengan menurut akta koperasi 2524 (bersama dengan 1999 Tahun Indonesia), setelah itu Koperasi juga dapat dukungan dari pihak pemerintah kerajaan dibawah pendaftaran nama “Ibnu Affan Saving Co-Operative Limited” dengan angganran

rumah tangga pemerintah, No Pendaftaran 008335 mulai penerapan pada tanggal 19 Mithunayun 2535 (bersama dengan 19 juni 1992 Tahun Indonesia) dan samapai seterusnya. Adapun perkembangan jumlah kantor cabang Koperasi Islam Ibnu Affan ditunjukkan dalam tabel di bawah ini (Website: http://www.ibnuaffan.com,).

Tabel 1. 1 Perkembangan Jumlah Cabang Kantor dan Anggota Koperasi Islam Ibnu Affan Pada Tahun 1992-2014

No. Cabang Kantor

Tahun Berdiri

Jumlah Anggota

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Patani 2535/1992 6,943 8,764 15,707 2 Saiburi 2538/1995 3,468 4,315 7,783 3 Narayhiwat 2540/1997 3,628 4,777 8,405 4 Yala 2540/1997 4,274 5,116 9,390

5 Reso’ 2548/2005 4,276 5,822 1,0098

6 Cana’ 2549/2006 1,986 3,285 5,271

7 Sungai-kolok 2551/2008 3,181 4,565 7,746 8 Khokpho 2553/2010 1,616 2,099 3,715 9 Tanyongmas 2554/2011 3,099 4,473 7,572 10 Yaha 2554/2011 858 1,094 1,952 11 Betong 2555/2012 233 305 538

Total 33,562 44,615 78,177


(34)

5

Meskipun Koperasi Islam Ibnu Affan sudah berkembang pesat. Akan tetapi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti ada beberapa hambatan atau tantangan yang dihadapi. Untuk itu perkembangan Koperasi Islam Ibnu Affan juga mendapat tantangan dan hambatan untuk menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan visi-visi yang telah ditetapkan, seperti tentang kebijakan pemerintah dalam mengatur undang-undang lembaga keuangan Islam sehingga terdapat beberapa kendala, seperti pada tahun 1992-2016, Koperasi Islam Ibnu Affan belum terdapat undang-undang yang mengatur tentang koperasi Islam. Adapun dalam bidang pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah non Muslim, yang mengwajibkan masyarakat Muslim Patani pada umumnya untuk menyelesaikan pendidikan Nasioanl Thai/Siam apabila sudah berusia 6 tahun, mereka diwajibkan untuk mengikuti pendidikan Nasional Thai setidaknya harus selesai ditingkat sekolah dasar. Untuk itu yang menjadi perbedaan dengan negara-negara lain yaitu, waktu pelaksanaan mulai masuk jam 08.00 pagi dan selesai jam 16.00 sore, baik tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah akhir. Ini berarti waktu yang tersisa bagi mereka untuk memperoleh pendidikan Agama hanya cenderung sedikit. Oleh karena di sekolah-sekolah Nasional Thai mata pelajaran Agama Islam hanya satu pelajaran dari seluruh mata pelajaran yang diajarkan, kadang-kadang tidak ada sama sekali, pahahal di sekolah tersebut terdiri dari murid-murid yang beragama Islam hampir 100% (Arsip Koperasi Islam Ibnu Affan Patani), sehingga mengakibatkan masyarakat pada umumnya masih banyak yang kurang


(35)

6

mengerti tentang ilmu Agama khususnya dalam bidang muamalah. Untuk masyarakat awam sendiri juga sudah menganggap bahwa sistem riba itu sudah menjadi hal biasa, dikarenakan cukup lama terpengaruh oleh pikiran Agama Buhdha dan kebanyakan lembaga-lembaga keuangan yang berdiri disana adalah lembaga konvensional.

Hal ini merupakan tantangan yang perlu dihadapi manajer Koperasi Islam Ibnu Affan dan manjadi salah satu faktor yang mengakibatkan agar sulit untuk diterapkan manajemen dengan sistem Syari’ah Islam terhadap Koperasi Islam Ibnu Affan untuk menanggapi hal tersebut, perlu adanya solusi agar sistem manajemen di Koperasi Islam Ibnu Affan dapat berjalan dengan baik dan sesuai prinsip Syariah serta dapat diberikan kebebasan penuh oleh pemerintah Thailand, yang mana Koperasi Islam Ibnu Affan bertujuan untuk memperbaiki nasib mereka menuju hidup yang lebih baik dengan memajukan masyarakat umumnya dan mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran serta memberi solusi kepada masyarakat pada umumnya.

Tabel 1. 2 Jumlah Anggota dan Aset (dalam dominan Baht) Koperasi Islam di Thailand Selatan Tahun 2015

No Nama Koperasi Tahun

Berdiri

Jumlah

Anggota Jumlah Aset 1. Koperasi Islam Patani Berhad. 2530/1987 48,985 777,302,078 2. Koperasi Islam Ibnu Affan Patani. 2535/1992 83,680 1,574,469,736 3. Koperasi Ibnu Auf Satun. 2536/1993 31,859 1,438,947,923


(36)

7

4. Koperasi Al-Islamiyah Phuket. 2536/1993 2,212 153,110,874 5. Koperasi Sakofah Krabi. 2538/1995 9,306 752,448,966 6. Koperasi Assiddeek Songkhla. 2538/1995 19,978 1,170,763,649 7. Koperasi Islam Bina Berhad. 2543/2000 9,973 190,618,742 8. Koperasi Sahabah Yala. 2547/2004 1,928 22,076,306 9. Koperasi Tanmiyah Krabi. 2547/2004 3,865 226,979,547 10. Koperasi Al-Amin

Nakhonsithamarad.

2548/2005 1,022 12,887,609

Sumber: TOP 100 Cooperative members Office of Cooperative Auditing of Thailand.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam suatu karya ilmiah skripsi yang berjudul “Penerapan Sistem Manajemen Koperasi Islam Pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan

Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan?

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan?


(37)

8

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan. 2. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dan

pendukung dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam berbagai kalangan, diantaranya adalah:

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai media untuk menerapkan teori dan ilmu yang telah penulis dapatkan selama proses perkuliahan dan membandingkan dengan realita yang ada di lapangan untuk memecahkan masalah sosial ekonomi.

b. Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan bahan pertimbangan bagi Koperasi Islam Ibnu Affan Provinsi Patani Thailand Selatan untuk meningkat kinerja koperasi dimasa yang akan datang, yang menyangkut tentang manajemen koperasi serta memberi


(38)

9

sumbangan fikiran dalam meningkatkan kajian tentang koperasi di Thailand Selatan.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti

Bagi peneliti penelitian ini sebagai proses pembelajaran pengembangan diri untuk memenuhi tugas akhir kuliah, dan diharapkan memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen koperasi Islam. baik bagi penulis sendiri serta menjadi sumber informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.

b. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, pemahaman yang lebih luas atau gambaran baru mengenai Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) di neraga Thailand khususnya tentang penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Saving Co-Operative LTD Provinsi Patani Thailand Selatan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca khususnya warga negara Indonesia.

c. Bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Khususnya untuk prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan Perbankan Islam, penelitian ini diharapkan untuk menjadi tambahan


(39)

10

informasi dan sumber referensi penemuan baru mengenai Lembaga Keuangan Syari’ah (LKS) di neraga Thailand.


(40)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini di antaranya adalah:

1. Skripsi yang ditulis Miss Ni-asuenah Che-awae pada tahun (2013) yang berjudul “Strategi Pemasaran Tabungan Haji di Koperasi Ibnu Affan

Wilayah Patani Thailand Selatan”. Penelitian ini lebih memfokuskan pembahasan pada strategi pemasaran di Koperasi Ibnu Affan Wilayah Patani Thailand Selatan yang merupakan terobosan baru dalam bidang manajemen yaitu dengan memasarkan produk, salah satu produknya adalah produk Tabungan Haji. Alasan menyediakan produk ini adalah untuk menerima simpanan dari anggota yang berkeperluan untuk mengerjakan Haji dan Umroh. Hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa Strategi yang digunakan oleh koerasi ibnu affan dalam memasarkan produk tabungan yaitu, dengan cara menjalankan strategi baunran promosi. Sedangkan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan strategi pemasaran di Koperasi Ibnu Affan Wilayah Patani Thailand Selatan yaitu, dengan menggunakan media cetak dan media elektronik karena hal


(41)

12

tersebut mudah diakses oleh masyarakat. Begitu pula semua karyawan difungsikan sebagai marketing untuk memperluas jaringan dengan menekan biaya memasaran serendah mungkin dan meningkatkan kualitas layanan terhadap nasabah dan anggota koperasi. Adapun respon nasabah terhadap produk yang ada di Koperasi Ibnu Affan Wilayah Patani Thailand Selatan sudah baik, jika dilihat dari cara pelayanannya dan cara menarik masyarakat dengan promosi melalui brosur.

2. Jurnal yang ditulis oleh Siti Rahayu (2014) yang berjudul “Manajemen Koperasi dalam Meningkatkan Sisa Hasil Usaha (Kasus Koperasi Mitra Sejati Pangkalan Kurus). Penelitian ini menitik beratkan pada manajemen koperasi yang membuktikan bahwa manajemen koperasi yang dilakukan oleh Koperasi Mitra Sejati Pangkalan Kurus dalam kategori baik. Hal ini dikarena apa yang diterapkan oleh koperasi sesuai dengan harapan pengurus dan anggota koperasi.

3. Jurnal yang dilakukan oleh Rory Rifki Andita (2011) yang berjudul

“Perbandingan Kinerja Manajemen Koperasi Syariah dan Koperasi Konvensional” (studi kasus KJKS BMT Bina Ummah Sejahtera dan

Koperasi Pegawai Departemen Koperasi). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan cara pendekatan wawancara terhadap kedua koperasi yang dituju dan analisis data sekunder dari literatur penunjung yang bersedi. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan manajemen yang mendasar dari


(42)

13

koperasi Syariah dan koperasi konvensional. Dalam setiap pembuatan dan penerapan kebijakan, koperasi Syariah selalu berpatokan pada nilai-nilai Syariah Islam yang mengharamkan riba dan sesuatu yang tidak jelas. Salah satu hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kinerja keuangan koperasi Syariah secara keseluruhan dinilai lebih baik dibangkan dengan koperasi konvensional.

Berdasarkan dari beberapa penelitian terdahlu terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dari penelitian yang pertama yaitu, pada objek penelitiannya, sedangkan perbedaannya, lebih menitik beratkan pada strategi pemasarannya. Adapun penelitian yang kedua merujuk pada jurnal, yang mana memiliki persamaannya yaitu, pada sistem manajemen koperasi, sedangkan perbedaannya dalam jurnal ini lebih cenderung pada pembahasan tentang peningkatan sisa hasil usaha. Untuk penelitian terakhir lebih memfokuskan pada penbandingan kinerja manajemen koperasi Syariah dan konvensional.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam skripsi ini adalah lebih menitik beratkan pada Penerapan Sistem Manajemen Koperasi Islam Pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan. Pembahasan dalam bidang manajemen sangat luas untuk dikaji, untuk itu dalam penelitian ini penulis akan lebih memfokuskan pada sistem manajemen koperasi berbasis Syariah baik dari segi internal maupun eksternal.


(43)

14

B. Kerangka Teori

1. Tinjaun Tentang Manajemen a. Pengertian Manajemen

Manajemen adalah suatu proses atau kerangkakerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Menajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya disebut manager

atau pengelola (R.Terry dan W.Rue, 1992: 1).

Di dalam literatur manajemen, terdapat beberapa pengertian yang berbeda-beda antara para penulis. Pengertian manajemen, lebih jauh juga dikemukakan oleh Mary Parker Follet, ia menyebutkan bahwa

management is the art of getting things done through people,adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (Tisnawati Suli dan Saefullah, 2006: 5). Pengertian manajemen yang terpenting adalah pengelolaan, karena menajemen ada pada semua tingkat, dalam segala aktivitas organisasi manajemen mempunyai tugas pokok merancang dan mempertahankan lingkungan, yang mana orang-orang yang berkerja sama suatu kelompok terentu dapat mencapai misi-misi dan tujuan yang telah dipilihanya. Berikut ini ada beberapa pendapat mengenai pengertian manajemen. Menurut George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang has, terdiri dari


(44)

tindakan-15

tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainya (Rossady S, 1999: 1-4). Sedangkan Menurut Theo Haiman, manajeman adalahfungsi untuk mencapai sesuatumelaui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama (Siagan, 1993: 9).

Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris, yaitu Management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan. Artinya manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi untuk mencapai suatu tujuan (Munir, 2009: 9).

Dengan demikian, manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kerjasama orang lain, memiliki peran yang sangat penting sebagai unsur utama pelaksanaan kegiatan sehingga memungkinkan tidak terjadinya kesalahan pengelolaan dalam melaksanaan kegiatan tersebut.

b. Fungsi Manajemen

Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen sesuai fungsinya masing-masing dalam mengikuti tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pada awal abab ke-20


(45)

16

seorang industriawan Prancis bernama Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer melakukan lima fungsi manajemen yaitu merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan. Sejauh ini, fungsi-fungsi manajemen belum ada kesepakatan antara praktisi maupun para teoritis. Sehingga menimbulkan berbagai pendapat dari banyak penulis seperti Dr.SP.Siagan, MPA: Planning, Organizing, Motivating, Controlling

(POMC), George R. Terry: Planning, Organizing, Actuiting, Controlling (POAC), Jame F.Stoner: Planning, Organizing, Leading, Controlling (POLC), Henry Fayol: Planning, Organizing, Comanding, Coordinating, Controlling (POCCC). (Effandi, 2011: 18).

Berdasarkan uraian diatas pada prinsipnya bahwa fungsi-fungsi manajemen yang telah dikemukakan oleh para penulis secara umum mengandung unsur-unsur sebagai berikut:

1) Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan suatu kegiatan membuat tujuan organisasi dan diikuti dengan berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Perencanaan menyiratkan bahwa manajer terlebih dahulu memikirkan dengan matang tujuan dan tindakannnya (Effandi, 2011: 19). Perecanaan juga merupakan proses pemikiran rasional penetapan secara tepat


(46)

17

mengenai barbagai hal yang akan terjadi di masa mendatang dalam usaha yang telah ditentukan.

2) Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia yang tersedia dalam organisasi untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan organisasi. Keefektifan sebuah organisasi tergantung pada kemampuan manajernya untuk mengarah sumber daya guna mencapai tujuannya (Effandi, 2011: 19).

3) Penggerakan/Pengarahan (Actuating)

Menurut George R. Terry penggerakan adalah tindakan untuk mengusahakan semua anggota kelompok agar kerja secara sadar untuk berusaha mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha organisasi yang menyebabkan suatu organisasi tetap berjalan. Adapun penggerakan merupakan kegitan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan. Sehingga ingin bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.

4) Pengendalian (Controlling)

Controlling adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan pengawasan menilai kinerja terhadap aktivitas karyawan


(47)

18

menjaga kestabilan organisasi agar tetap berada pada jalu yang sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan (Effandi, 2011: 20).

c. Unsur-unsur Manajemen

Manusia sabagai pelaku manajemen di mana yang diatur oleh manusia adalah semua aktivitas yang ditimbulkan dalam proses manajemen yang selalu berhubungan dengan faktor-faktor produksi yang disebut dengan 6 M. Menurut George R. Terry, unsur-unsur manajemen yang disebut yaitu, “ the six M in managemen” yakni,

Man, Money, Material, Macahine, Methods dan Market (Effandi, 2011: 11).

1) Men (Manusia)

Manusia memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi yang menjalankan fungsi manajemen dalam operasional suatu organisasi yang mentukan tujuan dan dia pula yang menjadi pelaku dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tanpa manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena itu, manajemen timbul kerana adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.


(48)

19

2) Money (Uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak diabaikan. Dalam dunia modernuang sebagai alat tukar menukat dan alat mengukur nilai kekeayaan, sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional.

3) Methods (Metode)

Metode atau cara melaksanakan suatu pekerjaan guna mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Cara kerja atau metode yang tepat sangat menentukan kelancaran setiap kegiatan proses manajeman dari suatu organisasi.

4) Material (Barang/Perlengkapan)

Faktor ini sangat penting karena manusia tidak dapat melaksanakan tugas kegiatannya tanpa adanya barang atau alat perlengkapan, sehingga dalam proses perlengkapan suatu kegian oleh suatu organisasi tertentu perlu dipersiapkan bahan perlengkapan yang dibutuhkan (Effandi, 2011: 12).

5) Machines (Mesin)

Mesin adalah alat peralatan termasuk teknologi yang digunakan untuk membantu dalam operasi untuk menghasilkan barang dan jasa yang akan dijual serta memberi kemudahan


(49)

20

manusia dalam setiap kegiatan usahanya sehingga peranan mesin tertentu dalam era moden tidak dapat diragukan lagi.

6) Market (Pasar)

Market merupakan pasar yang hendak dimasuki hasil produksi baik barang atau jasa untuk menghasilkan uang dengan produksi suatu hasil lembaga/perusahaan dapat dipasarkan, karena itu pemasar dalam manajemen ditetapkan sebagai salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Pasar diperlukan untuk menyerbarluaskan hasil-hasil produksi agar sampai ketangan konsumen (Effandi, 2011: 13).

2. Manajemen dalam Perspektif Islam

Dalam bahasa Arab istilah manajeman diartikan sebagai an-nizam atau at-tanzhim yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya (Munir, 2009: 10).

Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 284 sebagai berikut:


(50)

21

Artinya:

“Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”(QS. Al-Baqarah (2) : 284)

Sejak awal, Islam telah mendorong umatnya untuk mengorganisasikan setiap pekerjaan dengan baik. Manajemen dalam Islam muncul setelah Allah SWT menurun risalahnya kepada Muhammad SAW Rasul akhir zaman. Pemikiran manajemen dalam Islam bersumber dari nash-nash Al-Qur’an dan petunjuk As-Sunnah, serta berasaskan nilai-nilai kemanusian yang berkembang di masyarakat diwaktu itu. Hal tersebut sesuai dengan maksud kehadiran Islam di tengah-tengah umat manusia sebagai pembawa rahmat (rahmatan lil alamin) bagi semua makhluk dimuka bumi (Abdullah, 2012: 2).

Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Anbiya ayat 107.

Artinya:

“Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi)

rahmat bagi semesta alam” (QS. Al-Anbiya (21) :107)

Manajemen dalam perspektif Islam adalah manajemen yang bersifat universal tanpa mengenal suku, ras atau agama yang harus didasari nilai


(51)

22

etika, akhlak dan keyakinan yang bersumber dari Islam. Boleh saja berbisnis dengan label islam dengan segala labelnya, namun bila nilai-nilai dan akhlak Islam dalam melakukan bisnis tersebut ditinggalkan, maka tidaklah lagi pantas dianggap sebagai Islam dan cepat atau lambat bisnisnya akan hancur.

Adapun, manajemen menurut pandangan Islam merupakan manajemen yang adil. Batasan yang adil adalah tidak ada perbedaan antara atasan dengan bawahan. Perbedaan level kepemimpinan hanya menunjukkan wewenang dan tanggung jawab. Atasan dan bawahan saling bekerja sama tanpa ada perbedaan kepentingan. Tujuan dan harapan mereka adalah sama dan akan diwujudkan bersama. Adapun atasan tidak menganiaya bawahan dan bawahan tidak merugikan pimpinan maupun perusahaan yang ditempati (Amin, 2010: 67). Untuk itu kesepakatan dibuat untuk kepentingan bersama antara atasan dan bawahan. Namun, jika seorang manajer menyuruhkan bawahannya bekerja melebihi waktu kerja yang ditentukan,maka manajer itu telah mendzalimi bawahannya, dan ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

Manajemen dalam Islam juga memiliki dua usur penting yaitu subjek dan objek. Subjek itu pelaku atau manejer dan objek itu adalah tindakan manajemen yang berdiri dari organisasi, sumber daya manusia, dana, operasi/produksi pemasaran dan sebagainya. Adapun memiliki empat fungsi yaitu, perencanaan, perngorganisasian, pengarahan dan


(52)

23

pengawasan (Abdullah, 2012: 3). Dalam pandangan agama Islam segala sesuatu harus dilakukan secara rapi, benar, tertib, tutas teratur dan sistematis, tidak boleh dilakukan secara asal-asalan. Apa yang diatur dalam agama Islam itu adalah berdasarkan syariat Islam (Abdullah, 2012: 13).

Selain itu, manajemen dalam Islam memandang manajemen sebagai objek yang sangat berbeda dibandingkan konvensional. Dalam manajemen konvensional, manusia dipandang sebagai makhluk ekonomi, sedangkan dalam Islam manusia merupakan makhluk spiritual yang mengakui kebutuhan baik materiel (ekonomi) maupun imateriel(Amin, 2010: 67). Dalam sisi lain manajemen dalam Islam adalah manajemen yang tidak bebas dari nilai, karena manajemen Islam tidak hanya berorientasi pada kehidupan dunia saja, tetapi juga berorientasi kepada kehidupan di akhirat nanti yang hanya dipahami dalam sistem kepercayaan dalam agama Islam (Abdullah, 2012: 2).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, manajemen adalah sebuah aktifitas yang tidak terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari untuk mengatur hidupnya, baik memimpin sekelompok orang atau tim kerja dalam sebuah organisasi agar tercapai tujuan secara bersama. Adapun tuntunan dan acuan manajemen didalam Islam ialah berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan Al-Hadist.


(53)

24

Hal yang penting dalam manajemen menurut perspektif Islam adalah bersifat universal tanpa mengenal suku, ras atau agama yang harus didasari nilai etika, akhlak dan keyakinan yang bersumber dari Islam dan adanya jiwa kepemimpinan yang bersikap adil. Hal ini merupakan faktor yang paling utama dalam konsep manajemen. Sebagaimana Allah SWT mengutus Rasulullah SAW sebagai salah seorang yang sangat ahli didalam manajemen baik dari aspek Agama, politik, sosial maupun ekonomi, yang mana beliau adalah pemimpin yang harus dicontoh dan diteladani oleh seluruh umat Islam.

3. Manajemen Koperasi

Koperasi seperti halnya organisasi lain yang membutuhkan manajemen yang baik agar tujuan koperasi tercapai dengan efisian. Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak di bidang perekonomian mempunyai tatanan manajemen yang agak berbeda dengan perusahaan lain. Hal yang membedakan menajemen koperasi dengan manajemen umum adalah terletak pada unsur-unsur menejemen koperasi yaitu, rapat anggota, pengurus dan pengawas. Jika berbicara tentang manajemen koperasi tidak bisa terlepas dari tatanan organisasinya yang mendasarkan pada pembagian wewenang dan tanggung jawab. Kekuasaan tertinggi pada koperasi terletak pada rapat anggota. Rapat anggota mendelegasikan wewenang untuk mengolola koperasi kepada pengurus.


(54)

25

Pengurus koperasi dalam menjalankan tugas-tugasnya dapat mengangkat karyawan atau manajer yang diserahi tanggung jawab mengelola kegiatan sehari-hari, terutama kegiatan usaha (Sukamdiyo, 1999: 7).

Dalam koperasi perlu adanya pembagian kerja yang baik sehingga pengelolaan koperasi bisa dilakukan dengan baik dan untuk memecah masalah yang ada dan yang mungkin timbul, untuk itu sangat perlu diadakan manajemen agar dapat mengendalikan hal tersebut. Untuk itu, manajemen koperasi adalah pengololaan organisasi koperasi yang meliputi kewenangan Rapat Anggota Tahunan (RAT), kewenanagan pengurus dan pengawas, serta kewenangan manajer dan para karyawan, agar tujuan koperasi dapat dicapai dengan lancar. Alex Dasuki menyatakan bahwa manajemen koperasi adalah Ilmu (satu usaha) sehubungan dengan cara memadukan, mengkombinasikan dan mengoperasikan faktor-faktor produksi, seperti manusia, unit-unit usaha, dan modal secara efisien dan masyarakat sekitarnya secara berkesinabungan (Sukamdiyo, 1999: 8).

Dengan demikian, berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen koperasi adalah cara bagaimana mengatur koperasi agar dapat mencapai tujuan. Mengatur atau mengelola koperasi secara profesional berdasarkan efisiensi dapat meningkat kesejahteraan para anggotanya. Menurut A.H. Gophar mengatakan bahwa manajemen koperasi pada dasarnya dapat ditelaah dari tiga sudut pandang, yaitu organisasi, proses dan gaya. Pertama, dari sudut pandang organisasi,


(55)

26

manajemen koperasi pada prinsipnya terbentuk dari tiga unsur yaitu, pengurus, anggota dan karyawan. Harap dibedakan struktur atau alat perlengkapan organisasi yang sepintas adalah sama yaitu, RAK, pengurus dan pengawas. Kedua, dari sudut pandang proses, manajemen koperasi mengutamakan demokrasi dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara (one man one vote) sudah mendarah daging dalam organisasi koperasi. Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien, kurang efektif, dan sangat mahal. Ketiga, ditinjau sudut pandang gaya manajemen (management style), manajemen menganut gaya partisipatif (participatory management), di mana posisi anggota ditempatkan sebagai subjek dari manajemen yang aktif dalam mengendalikan manajemen perusahaannya (Sitio dan Tamba, 2001: 41-42).

a. Unsur Pokok Manajemen Koperasi

Dengan menelaah lebih jauh esensi dan watak yang terkandung dalam lembaga koperasi, kiranya akan dapat membuahkan suatu keserupaan pandangan yang utuh, bahwasanya koperasi sesungguhnya memiliki cakupan multi-dimensi yang bersifat startegis terhadap proses pembangunan bangsa. Hal ini disebabkan eksistansi dan kehadiran koperasi ditengah masyarakat, (khususnya dimasyarakat yang lemah sosial-ekonominya) menyandang empat karakteristik secara sekaligus, yaitu :


(56)

27

1) Koperasi merupakan suatu sistem normatif (normative system). 2) Koperasi merupakan suatu sistem pendidikan (mechanisme

education). (Widiyanti, 1999: 18)

3) Koperasi sebagai organisasi ekonomi (economic organization). 4) Koperasi merupakan organisasi kekuatan (the organization of

force), (Widiyanti, 1999: 19).

Dari titik tolak keempat karakteristik tersebut manajemen koprasi mempunyai empat unsur pokok yaitu, sebagai berikut :

Pertama, Rapat Anggota, merupakan unsur manajemen dalam koperasi, karena koperasi merupakan badan usaha milik para anggotanya. Hal ini sesuai dengan prinsip demokrasi yang merupakan asas koperasi. Kedua, Pengurus, merupakan bagian eksekutif dari koperasi (Widiyanti, 1999:20). Ketiga, Manajer melaksanakan kegiatan sehari-hari dan bertanggung jawab langsung akan beresnya dan kelancaran jalannya koperasi. Empat, Badan Pemeriksa, melaksanakan pengawasan apakah pengurus dan manajer melaksanakan tugasnya dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku (Widiyanti, 1999:21).

4. Tinjaun Tentang Koperasi Syariah a. Pengertian Koperasi Syariah

Menurut ILO (Internasional Labor Organization)


(57)

28

dari orang-orang, umumnya yang ekonominya lemah, yang secara sukarela menggabungkan diri untuk mencapai suatu tujuan bersama dalam bidang perkoresian dengan jalan pembutukan perusahaan yang diawasi secara demokratis, di mana masing-masing anggota secara ikhlas turut memberikan modal yang dibutuhkan dan masing-masing bersedia memikul risiko dan turut mengecap keuntungan-keuntungan yang timbul dari usaha itu menurut imbangan yang adil (Edilius dan Sudarsono, 1996: 11).

Definisi tersebut sebelumnya agak berbeda dengan apa yang dikemukakan oleh Moh. Hatta “Bapak Koperasi Indonesia”. Menurut Muhammat Hatta (Tim UGM, 1980;14) mengatakan bahwa koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi yang berdasarkan tolong menolong. Selanjutnya dikemukakan bahwa gerakkan koperasi adalah perlambang harapan bagi kaum ekonomi lemah, berdasarkan self-help dan tolong menolong di antara anggota-anggotanya, sehingga dapat melahirkan rasa saling percaya kepada diri sendiri dalam persaudaraan, koperasi yang merupakan semangat baru dan semangat tolong menolong diri sendiri. Ia didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan, berdasarkan prinsip “seorang buat semua dan semua buat seoran” (Sukamdiyo, 1999: 4).

Koperasi Syariah adalah sebuah kegiatan usaha yang sistem kerjanya hampir sama dengan koperasi pada umumnya yaitu berbasis


(58)

29

pada anggota dan sifatnya kekulargaan, hanya saja dalam pengaturan keuangannya tidak menggunakan sistem bunga (Riba) sehingga halal bagi umat Muslim. Seperti yang diketahui bahwasanya koperasi konvensional muncul sebagai solusi atas keserahan penduduk kalangan ekonomi lemah untuk memajukan usahanya, karena keterbatasan modal yang dimiliki. Namun, sayangnya koperasi konvensional masih menerapkan sistem bunga/riba, sedangkan dalam Islam sudah jelas dibolehkan (Arifin, 2005: 16). Mengenai hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 130 yang berbunyi:

Artinya:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan” (QS. Ali-Imran (3) : 130). Koperasi Syariah merupakan sebuah konversi dari koperasi konvensional melaului pendekatan yang sesuai dengan syariat Islam dan meneladani kegiatan ekonomi yang dilakukan Rasulullah dan para sahabatnya. Konsep pendirian koperasi syariah menggunakan konsep

Syirkah Mufawadhoh yaitu sebuah usaha yang didirikan secara bersama-sama oleh dua orang atau lebih, masing-masing memberikan


(59)

30

kontribusi dana dalam porsi yang sama besar dan berpartisipasi dalam kerja dengan bobot yang sama pula. Masing-masing partner saling menanggung satu sama lain dalam hak dan kewajiban dan tidak diperkenankan salah seorang memasukan modal yang lebih besar dan memperoleh keuntungan yang lebih besar pula dibanding dengan partner lainnya (Buchori, 2012: 7).

Azas usaha koperasi syariah berdasarkan konsep gotong royong dan tidak dimonopoli oleh salah seorang pemilik modal. Begitu pula dalam hal keuntungan yang diperoleh maupun kerugian yang diderita harus dibagi secara sama dan proporsional. Penekanan manajemen usaha dilakukan secara musyawarah (Syuro) sesama anggota dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) dengan melibatkan seluruhnya potensi anggota yang dimilikinya (Buchori, 2012: 8).

Mengenai hal tersebut Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2:

اوُنَواَعَ تَو

َلَو ٰىَوْقَ تلاَو ِِّْلا ىَلَع

اوُنَواَعَ ت

َنِإ ََللا اوُقَ تاَو ِناَوْدُعْلاَو ِِْْْْا ىَلَع

ِباَقِعْلا ُديِدَش ََللا

:ةدئاما

٢

Artinya:

“...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan taqwa, dan jangan tolong menolong dan berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, Allah amat


(60)

31

Dengan demikian, dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, koperasi Syariah adalah sebuah kegiatan usaha yang sistem kerjanya hampir sama dengan koperasi pada umumnya yaitu berbasis pada anggota dan sifatnya kekeluargaan, hanya saja dalam pengaturan keuangannya tidak menggunakan sistem bunga (Riba) sehingga halal bagi umat muslim. Bersadarkan bekerja sama tolong menlong untuk memperbaiki nasib kehidupan ekonomi yang didorong oleh keinginan dengan memberi jasa kepada sesama melalui pendekatan yang sesuai dengan syariat Isalam.

b. Perkembangan Koperasi Islam di Thailand

Kesadaran masyarakat umat Muslim di Selatan Thailand yang semakin meningkat, terutama di bagian Selatan Thailand yang ingin menjalankan kegiatan ekonomi secara Islam dengan memerlukan sistem ekononi yang sesuai dengan ajaran Islam untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dari sumber keuangan yang halal. Maka untuk itu, Haji Zainul Abidin To’mina atau dikenal dengan nama “Den To’mina” (Ahli Parlimen pada waktu itu) yang bekerja sama dengan gubernur Patani, komite Majlis Agama Islam Provinsi Patani dan mengundang beberapa tokoh Agama, tokoh masyarakat dan kaum intelektual dengan jumlah yang ikut hadir sekitar 2,000 orang. Seminar tersebut digunakan untuk mencari solusi dalam pembangunan


(61)

32

sebuah lembaga ekonomi rakyat dan sosial dalam Provinsi Patani yang masyarakat penduduknya adalah mayoritas Muslim (Mahamad, 2014).

Seminar tersebut juga mengundang manajer dari Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) yaitu, Tuan Sri Dato’ Abdul Halim untuk menjadi narasumber yang bekerja sama dengan lembaga departemen koperasi Thai. Dari hasil seminar tersebut dapat disimmpulkan bahwa prinsip dasar sistem koperasi dan cita-cita dalam melaksanakan koperasi itu sesuai dengan kebutuhan hidup masyarakat Muslim setempat dan tidak bertentangan dengan prinsip Syariah. Namun, hal ini sangat berbeda dari nilai-nilai yang dilaksanakan oleh pemerintah Thailand yang lebih cenderung menerapkan sistem ekonomi sesuai kepada nilai agama Budha. Oleh karena itu, berdirilah sebuah lembaga keuangan yang berbentuk koperasi, yang menjadi sebagai institusi keuangan yang dijalankan sesuai dengan Syari’ah Islam ummnya, demi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Dengan nama Koperasi Islam Pattani berhad “Pattani Islamic Saving Cooperative” yang telah terdaftar dalam akta koperasi 2511 pada 28 Tulakum 2530 (bersamaan dengan Tahun Indonesia Koperasi 1968 pada 28 Oktober 1987).

Setelah itu beberapa tahun kemudian terdapat berdiri lagi 4 lembaga keuangan yang sejenisnya pada tahun 1992 yaitu, Ibnu Affan Saving Cooperative, As-Siddiq Saving Cooperative, Saqaffah Saving


(62)

33

Cooperative dan Al-Islamiah Saving Cooperative. Lembaga Keuangan Syariah (LKS) tersebut terletak di bagian Thailand Selatan, yaitu wilayah yang terpenuhi dengan jumlah penduduk mayoritas Muslim (Mahamad, 2014).

Koperasi Islam adalah suatu kumpulan orang-orang yang menggabungkan diri secara sukarela dan memiliki bersama. Berdasarkan bekerja sama tolong menolong untuk memenuhi dan memperbaiki nasib kehidupan baik dari segi ekonomi, sosial dan budaya dengan mencapai suatu tujuan bersama yang diawasi secara demokratis. Adapun prinsip-prinsip yang diterapkan oleh koperasi harus selaras dan tidak bertentangan dengan prinsip Syariah Islam ( Satae, 2012: 85).

Mengenai hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 2.

اوُنَواَعَ تَو

َلَو ٰىَوْقَ تلاَو ِِّْلا ىَلَع

اوُنَواَعَ ت

اوُقَ تاَو ِناَوْدُعْلاَو ِِْْْْا ىَلَع

َنِإ ََللا

ِباَقِعْلا ُديِدَش ََللا

:ةدئاما

٢

Artinya:

“...Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan taqwa, dan jangan tolong menolong dan berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, Allah amat berat


(63)

34

c. Sistem Operasional Koperasi Islam di Thailand

Sistem operasional koperasi Islam jelas berbeda dengan koperasi umum lainnya. Hal ini dikarenakan pemilik dana yang menanam uangnya di koperasi Islam, keuntungan yang didapat bukan dalam bentuk bunga, akan tetapi menggunakan sistem bagi hasil. Dalam pembahasan tentang prinsip sistem operasional koperasi Islam merupakan bagian dari konsep yang lebih luas tentang ekonomi Islam, yang tujuannya memperkenalkan nilai-nilai dan etika Islam ke dalam ruang lingkup ekonomi. Oleh karena itu, dengan adanya dasar etika ini dapat menjadikan kebanyakan transaksi disalurkan kepada orang muslim. Bukan sekadar transaksi yang berhubungan dengan perniagaan saja, tapi juga merupakan wadah masyarakat Muslim untuk menerapkan prinsip keislaman disemua aspek kehidupan termasuk ke dalam kegiatan bisnis perdagangan mereka dari sumber dana yang halal (www.islamicfinancethai.com).

Selain itu, operasional koperasi Islam dalam meningkatkan kualitas hidup dan pembangunan ekonomi anggota dengan memberi berbagai fasilitas bagi anggotanya.Adapun hal penting yang mendorong koperasi dapat beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam adalah sebagai berikut:


(64)

35

1) Menghindari diri supaya tidak terlibat dalam kegiatan yang berhubungan dengan bunga atau eksploitasi sesama, seperti dalam kegiatan operasional koperasi di bawah prinsip-prinsip Islam dengan menghindari sistem bunga dalam bentuk pinjaman. 2) Setiap transaksi yang dilakukan harus berdasar prinsip-prinsip

Islam, baik jual-beli, sewa menyewa dan lain-lain.

3) Bagi anggota yang terlibat dalam kegiatan usaha koperasi itu juga dapat membuat masyarakat Muslim secara keseluruhan dapat menyadari khususnya bagi anggota sendiri, bahwa hal yang paling penting dalam kegiatan usahanya adalah kerja sama dan saling membantu atau tolong menolong diantaranya (Satae, 2012: 56).

Sistem operasional koperasi Islam ini memiliki keluasan dalam menerapkan akad-akadnya yang berlandaskan dengan prinsip muamalah dalam fiqh. Secara garis besar keunggulan semua produk-produk yang ditawarkan kepada anggotanya dalam koperasi Islam saat ini berdasarkan pada prinsip-prinsip efisiensi, keadilan, kebersamaan dan tanpa bunga (Satae, 2012: 57-58). Untuk produk-produk dalam koperasi yang menawarkan kepada anggotanya terbagi menjadi dua sistem sebagai berikut:

a) Sistem Penghimpunan Dana


(65)

36

(2) Tabungan Wadiah. (3) Tabungan Mudharabah. (4) Tabungan Haji.

b) Sistem Penyaluran Dana (1) Pembiayaan Murabahah. (2) Pembiayaan Musyarakah. (3) Pembiayaan Qoldul Hasan. (4) Pembiayaan Salam.

(5) Pembiayaan Mudharabah. (6) Pembiayaan Ijarah. (7) Pembiayaan Istisna

Seiring dengan meningkatnya jumlah umat Muslim di daerah Patani Selatan Thailand, membuat peluang koperasi Islam di Thailand sangat memungkinkan untuk menarik minat masyarakat. Namun, kurangnya informasi dan pemahaman masyarakat akan akad-akad muamalah dalam koperasi, mengakibatkan keinginan masyarakat untuk menabung dikoperasi semakin menurun sehingga masyarakat lebih memilih untuk melakukan pembiayaan dibandingkan untuk manabung. Hal ini dikarenakan tingginya biaya hidup masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Disamping itu pula, masih terdapat kekurangan dalam pengetahuan dan pemahaman suberdaya manusia (SDM) terkait sistem operasioanal yang ada di koperasi


(66)

37

Islam. Hal ini berdampak pada kurangnya kepercayaan masyarakat pada koperasi tersebut. Adapun sistem operasional dalam koperasi itu sendiri terdapat berepa kendala seperti, kebijakan pemerintah dalam mengatur undang-undang lembaga keuangan Islam belum terdapat undang-undang yang mengatur tentang Koperasi Islam sehingga mengakibatkan belum dapat berlajan dengan semaksimal.

5. Landasan Koperasi Syariah

Dilihat dari usahanya yang dijalankan secara bersama-sama, koperasi identik dengan persekutuan (Syirkah). Syirkah disyariatkan Allah karena tidak semua kegiatan ekonomi/bisnis mampu dijalankan melalui usaha perorangan. Dalam usaha tertentu, diperlukan adanya kerjasama/persukutuan yang melibatkan pihak lain (Burhanuddin dan M.Hum, 2013: 3). Adapun yang menjadi dasar hukum berlakunya akad persekutuan (Syirkah) terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah yaitu adalah sebagai berikut:

Al-Qur’an surat Shaad ayat 24 yang berbunyi:

ْمُاَمٌليِلَقَوِتاَِِاَصلااوُلِمَعَواوَُمآَيِذَلا َلِإٍضْعَ بٰىَلَعْمُهُضْعَ بيِغْبَيَلِءاَطَلُْْاَِماًرِثَكَنِإَو

َباَنَأَواًعِكاَرَرَخَوُهَ بَرَرَفْغَ تْساَفُاََ تَ فاََََأُدوُواَدََظَو

ۗ


(67)

38

“...Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersekutu itu sebahagian mereka berbuat zalim dengan sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan hanya sedikitlah mereka ini (Q.S. Shaad (38) :24)”.

Maksud kata ( ءا ط ل ْل ا)pada pernyataan ayat diatas adalah mereka yang berserikat. Syirkah hukumnya ja’iz (mubah), berdasarkan dalil hadits Nabi SAW berupa taqrir (pengakuan) beliau terhadap syirkah. Ketika ketika beliau diutus sebagai Nabi, oarang-orang pada saat itu telah muamalah dengan cara syirkah dan beliau membenarkannya (Burhanuddin dan M.Hum, 2013: 26).

Dalam riwayat hadits qudsi Abu Hurairah r.a menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

بح اص ام دح أ نخ م ام نكي رشل ا ثل اث انْا :لوقي لج وزع ها نا"

تجرخ ن اخ اداف

)مك اِاو دواد وبا ا اور( " امه يب نم

Artinya:

Sesungguhnya Allah SWT. berfirman: Aku adalah pihak ketiga dari dua orang yang berserikat, sepanjang salah seorang dari keduanya tidak menghianati. Jika seorang menghianati maka Allah keluar dari kedua-nya (HR.Abu Dawud dan Hakim).

Dari hadits tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-hambanNya yang melakukan syirkah selama menjunjung tinggi amanat kebersamaan dan menjauhi penghianatan. Dengan demikian dari dalil tersebut, para ulama sepakat bahwa syirkah hukumnya mubah, meskipun


(68)

39

diantara mereka berbeda pendapat tentang bentuk syirkah. Apabila syirkah

hukumnya mubah, kemudian yang menjadi pertanyaan, bagaimanakah status hukum koperasi?

Menurut Mahmud Syaltul, koperasi (syirkah ta’awuniyah) adalah suatu bentuk syirkah baru yang belum dikenal oleh fuqaha terdahulu (Barhanuddin dan M.Hum, 2013: 27). Dilihat dari kewajiban pernyataan modal bagi tiap-tiap anggota, disertai adanya pengangkatan sebagian anggota sebagai pengurus, menunjukkan bahwa koperasi identik dengan akad musyarakah (syirkah). Oleh karena itu untuk menentukan keabsahan berlakunya koperasi, keberadaannya sangat ditentukan sejauh mana badan hukum koperasi tersebut mengaplikasikan prinsip-prinsip syirkah itu sendiri (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 5).

6. Asas-Asas dan Tujuan Koperasi Syariah a. Asas Koperasi Syariah

Istilah asas dapat diartikan sebagai sesuatu yang menjadi tumpuan pemikiran. Dalam peraturan perundang-undangan selalu ditegaskan bahwa asas koperasi adalah kekeluargaan (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 9). Dengan kata lain, segala pemikiran tentang kegiatan koperasi harus selalu bertumpu pada pendekatan kekeluargaan sebagai falsafah hidup yang semata-mata tidak hanya memandang kebutuhan materi sebagai tujuan aktivitas ekonominya. Karena bagaimanapun, manusia adalah mahluk sosial yang


(69)

40

membutuhkan sikap saling kerjasama dan tolong menolong. Karena itu melalui pendekatan kekeluargaan tersebut, diharapkan apa yang menjadi kebutuhan anggota dapat dipenuhi secara maksimal.

Pada hakikatnya asas kekeluargaan merupakan dasar pemikiran pengembangan usaha ekonomi/bisnis yang kemitraan (syirkah). Melalui asas kekeluargaan ini diharapkan usaha ekonomi yang diwujudkan ke dalam bentuk koperasi diharapkan lebih mampu mengedepankan sikap amanah diantara sesama anggotanya dalam mencapai tujuan jika dibandingkan dengan bentuk badan hukum lainnya. Meskipun bukan hannya menjadi klaim koperasi, implementasi asas kekeluargaan tetep perlu didukung oleh upaya perbaikan sistem perekonomian yang sejalan dengan asas tersebut. b. Tujuan Koperasi Syariah

Koperasi didirikan bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 11). Tujuan utama dari pembentukan koperasi pada umumnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya.

Adapun yang menjadi tujuan pengembangan koperasi berdasarkan prinsip-prinsip Syariah adalah sebagai berikut:


(70)

41

a) Meningkatkan program pemberdayaan ekonomi, khususnya di kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui sistem Syariah.

b) Mendorong kehidupan ekonomi syariah dalam kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah khususnya dan ekonomi pada umumnya.

c) Meningkatkan semangat dan peran serta anggota masyarakat dalam kegiatan koperasi berbasis Syariah (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 132).

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa koperasi merupakan perkumpulan orang-orang bukan perkumpulan modal sehingga laba bukan merupakan ukuran utama kesejahteraan anggota. Meskipun keduanya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, manfaat jasa koperasi adalah lebih utama bagi anggota dari pada laba itu sendiri. Kesuamanya ini dapat dicapai secara seimbang apabila dalam kegiatannya ada penyatuan unit-unit usaha yang disumbangkan oleh masing-masing anggota (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 12-13).

7. Prinsip-Prinsip Koperasi

Istilah prinsip sering berkaitan dengan unsur fundamental yang dijadikan sebagai rujukan ketika akan melakukan perbuatan untuk


(71)

42

mencapai tujuan tertentu. Begitu halnya dalam berkoperasi, untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan, diperlukan adanya prinsip-prinsip yang berlaku secara umum. Berlakunya prinsip-prinsip koperasi secara konseptual adalah bermula dari hasil memikiran yang digali dari kebiasaan praktik berkoperasi itu sendiri (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 12). Adapun yang menjadi prinsip-prinsip koperasi selama in adalah sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

Sifat sukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna bahwa menjadi anggota koperasi adalah atas dasar kesadaran tanpa adanya unsur paksaan dari siapapun.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

Prinsip demokrasi menunjukkan bahwa pengelolaan koperasi dilakukan atas kehendak para anggota. Implementasi dari kehendak tersebut duwujudkan melalui rapat-rapat anggota untuk menetapkan dan melaksanakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 13).

c. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil.

Yaitu sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggota dilakukan tidak semata-mata berdasarkan pada modal yang disimpan atau disertakan oleh seseorang dalam koperasi, tetapi


(72)

43

juga berdasarkan perimbangan jasa usaha (transaksi) yang telah diberikan anggota terhadap koperasi.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

Kedudukan modal dalam koperasi pada umumnya dipergunakan untuk memulai usaha, sehingga diharapkan dapat segera memberikan manfaat kepada anggota (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 14).

e. Kemandirian

Mengandung pengertian bahwa koperasi harus mampu berdiri sendiri,tanpa selalu tergantung pada pihak lain. Disamping itu kemandirian mengandung makna kebebasan yang bertanggung jawab, otonomi, swadaya, berani mempertanggung jawabkan perbuatan dan kehendak untuk mengelola diri sendiri.

Sebagaimana yang dikemukakan diatas merupakan ciri khas jati diri koperasi yang membedakannya dengan badan usaha lainnya. Dalam perkembangannya koperasi juga dapat melaksanaan pula prinsip-prinsip lainnya, seperti: pendidikan perkoperasian dan kerjasama antar koperasi. Diantaranya juga merupakan prinsip-prinsip yang penting untuk meningkat kemampuan, memperluaskan wawasan anggota, dan memperkuatkan solidaritas dalam mewujudkan tujuan koperasi (Barhanuddin dan M. Hum, 2013: 15-16).


(73)

44

8. Fungsi dan Peran Koperasi Syariah

Koperasi konvensional lebih mengutamakan mencari keuntungan untuk kesejahteraan anggota, baik dengan cara tunai atau membungakan uang yang ada pada anggota dan tidak dilihat dari sudut pandang penggunaanya. Pada koperasi Syariah hal ini tidak dibenar, karena setiap transaksi didasarkan atas penggunaan yang efektif apakah untuk pembiayaan atau kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan peran dan fungsinya, maka koperasi syariah memiliki fungsi sebagai berikut :

a. Sebagai Manajer Investasi.

Manajer Investasi yang dimaksud adalah Koperasi Syariah dapat memainkan perannya sebagai agen atau penghubung para pemilik dana.

b. Sebagai Investor.

Peren sebagai Inverstor bagi Koperasi Syariah adalah jika sumber dana yang diperoleh dari anggota maupun pinjaman dari pihak lain yang kemudian dikelola secara profesional dan efektif tanpa pensyaratan khusus dari pemilik dana.

c. Fungsi Sosial.

Konsep koperasi syariah mengharuskan memberikan pelayanan sosial baik kepada anggota yang membutuhkannya maupun kepada masyarakat dhu’afa.


(74)

45

Fungsi ini juga yang membedakan antara koperasi konvensional dengan koperasi Syariah dimana konsep tolong menolong begitu kentalnya sesuai ajaran Islam (Buchori, 2012: 13-15).


(75)

46

BAB III

METODELOGI PENELITAN

Untuk memperoleh hasil yang sempurna dalam suatu penelitian diperlukan metode yang mendukung. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Jenis Penelitian

Jenis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Menurut Moleong menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian atau dalam kontek sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti (Haris, 2010: 9). B. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil darisumber data pertama di lapangan atau berasal dari sumber yang asli dan dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian (J. Spillane, 2008: 137). Data primer yang dimaksud yaitu data yang diperoleh secara langsung dari pengurus, manajer, karyawan dan anggotaKoperasi Islam Ibnu


(1)

GAMBAR

PROSES WAWANCARA


(2)

Wawancara sama Prof. Dr.Worawit Baru selaku Ketua Pengurus Koperasi Islam Ibnu Affan


(3)

GAMBAR

Kegiatan Bakti Sosial Koperasi Islam Ibnu Affan Terhadap Masyarakat Patani

Korban Musibah Banjir Korban Musibah Rumah Kebakaran


(4)

(5)

GAMBAR

Pemberian Hadiah Undian Kepada Para Anggotanya


(6)

Kunjungan dan Rapat Anggota Tahunan (RAT)

Dosen Universitas Riau Sumatra... sedang kunjungan ke koperasi Islam Ibnu Affan Patani dalam rangka studi tour

Rapat Agung/Rapat Anggota Tahunan (RAT) Periode 2014-2015