xix
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN
Transliterasi kata Arab-Latin yang dipakai dalam penyusunan skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 1581987 dan 0543bU1987 tertanggal 22 Januari 1988.
1. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Nama
Huruf Latin Nama
ا Alif
Tidak dilambangkan
Tidak dilambangkan Bā’
b -
Tā t
- Sā
ṡ s dengan titik diatas
ج Jīm
j -
ح Hā’
ḥ h dengan titik dibawah
خ Khā’
kh -
Dāl d
- Zāl
ż z dengan titik diatas
ر Rā’
r -
Zā’ z
- Sīn
s -
xx
Syīn sy
- Sād
ṣ s dengan titik dibawah
ض Dād
ḍ d dengan titik dibawah
ط Tā’
ṭ t dengan titik dibawah
Zā’ ẓ
z dengan titik dibawah ع
Aīn ‘
Koma terbalik ke atas Gaīn
g -
ف Fā’
f -
Qāf q
- Kāf
k -
Lām l
- Mīm
m -
Nūn n
- و
Wāwu w
- Hā’
h -
ء Hamzah
‘ Apostrof
ي Yā’
y -
xxi
2. Konsonan Rangkap karena
Syaddah ditulis rangkap
ة Ditulis
Muta’addidah ة ع
Ditulis ‘iddah
3. Ta’ Marbūṭah di akhir kata
a. Bila dimatikan tulis h
ح ditulis
ḥikmah ي ج
ditulis Jiyah
Ketentuan ini tidak diperlukan, bila kata-kata arab yang sudah terserap ke dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya b.
Bila ta’ Marbūṭah diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan
kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h
ءايلوأا ا ك ditulis
Karāmah al-auliyā’
c. Bila
ta’ Marbūṭah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t
ط لا ةاك ditulis
Zakāt al-fịtr
xxii
4. Vokal Pendek
---- ۗ
--- faṭhạh
ditulis a
---- ۗ
--- Kasrah
ditulis I
---- ۗ
--- ḍammah
ditulis U
5. Vokal Panjang
1 faṭhạh + Alif
يله اج ditulis
ā jāhiliyah
2 faṭhạh +ya’ mati
ي ت ditulis
ā tansā
3 kasrah + ya’ mati
ي ك ditulis
ī karīm
4 ḍammah + wawu mati
ضو ف ditulis
ū furūd
6. Vokal Rangkap
1 faṭhạh + ya’ mati
يب ditulis
ai bainakum
2 faṭhạh +wawu mati
ق ditulis
au qaul
7. Vokal Pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan
apostrof
xxiii
أأ ditulis
a’antum عأ
ditulis u’iddat
ت ش ل Ditulis
la’in syakartum
8. Kata Sandang
Alif + Lam
a. Bila diikuti huruf Qamariyah
ۤا لا Ditulis
al –Qur’ān اي لا
Ditulis al-Qiyās
b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf
Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l el-nya
ءا لا Ditulis
as –Samā’ لا
Ditulis asy- Syams
9. Penulisan kata dalam Rangkaian Kalimat
Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.
ضو لا و Ditulis
zawi al-furūḍ لا هأ
Ditulis ahl as-sunnah
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di Koperasi Islam Ibnu Affan Patani dengan tujuan untuk menganalisis bagaimana penerapan manajemen koperasi Islam pada Koperasi
Islam Ibnu Affan Patani dan untuk mengetahui faktor-fakor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam
pada koperasi Islam Ibnu Affan Patani. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitaif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi dan angket. Untuk data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
Hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa sistem pengelolaan oleh Koperasi Islam Ibnu Affan Patani adalah yang berasaskan syari’ah Islam. Adapun
sistem manajemen yang diterapkan oleh Koperasi Islam Ibnu Affan Patani tidak terlepas dari unsur-unsur manajemen pada umumnya yaitu, perencanaan,
penorganisasian, pengarahan dan pengawasan dengan tujuan untuk melancarkan dalam penyusunan programnya demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Begitu
pula terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan manajemen Koperasi Islam Ibnu Affan Patani yakni, adanya lingkungan masyarakat
yang terus memberi dukungan dan kepercayan terhadap koperasi serta masih kuatnya budaya setempat. Sedangkan hambatan utama yang dihadapi oleh Koperasi
Islam Ibnu Affan adalah kurangnya pemahaman masyarkat tentang ilmu agama Islam khususnya dalam bidang muamalah dan mental masyakat muslim Patani
dikarenakan cukup lama terpengaruh oleh pemikiran Agama Budha serta kebijakan pemerintah Thailand yang belum terdapat undang-undang yang mengatur tentang
koperasi Islam.
Keyword : Manajemen, Manajemen Koperasi, Koperasi Islam.
ABSTRACT
This research is done in cooperation Islam Ibnu Affan Patani with the gool of analyze how the application of Islam cooperation management in Cooperation Islam
Ibnu Affan and to determine the fakor whatever be the supporters and obstacles in the implementation of the management system at cooperation Islam in cooperation Islam
Ibnu Affan Patani. The method used in this research is descriptive method Qualitative data collection techniques were done by observation, interviews, documentation and
questionnaires. For data used are primary and secondary data. The output of this research indicates that the system management by
Cooperation Islam Ibnu Affan Patani is an Islamic Shari’ah based. As for the management systems implemented by the Cooperation Islam Ibnu Affan Patani is
inseparable from the elements of management in General, i.e., planning, organization, direction and supervision for the purpose of waging in the preparation
of the program for the sake of achieving the objectives that have been set. So is there some factor endowments and a barrier in applying management Cooperation Islam
Ibnu Affan Patani i.e., the existence of a community environment that continues to give support and trust against the cooperation and strong local culture. Whereas the
main obstacles faced by Cooperation Islam Ibnu Affan is a lack of understanding of the community about the science of Islamic especially in the field of mental muslim
community and muamalah Patani muslim due to tong enough affected by thoughts of Buddhism as well the Thailand Government policies have not there are laws
governing the cooperation about Islam.
Keywords: Management, Management Of Cooperation, Cooperation
Of Islam.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari manusia tidak terlepas dari masalah ekonomi. Begitu juga dalam sebuah masyarakat, selalu ada kegiatan
ekonomi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Setiap kegiatan selalu memiliki tujuan masing-masing, oleh karena itu untuk memenuhi
kebutuhan tersebut dan merialisasikan tujuan-tujuan yang diinginkan. Justru tidak terlepas dari aspek manajemen. Adapun dalam masyarakat modern
dewasa ini manajemen semakin menjadi peran penting. Ekonomi mempunyai nilai kedudukan yang tinggi bagi kalangan masyarakat umum
maupun dalam suatu negara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selama barang dan jasa masih dinilai dengan uang, Maka untuk mendapatkan suatu
benda barang dan jasa yang dibutuhkan manusia harus mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang relatif berhubungan dengan ekonomi. Salah satu
lembaga-lembaga yang menggerakkan aktivitas ekonomi yaitu Koperasi. Menurut Mohammad Hatta, Koperasi adalah usaha bersama untuk
memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong sehingga dapat melahirkan rasa saling percaya kepada diri sendiri dalam
persaudaraan koperasi yang merupakan semangat baru dan semangat tolong
menolong diri sendiri. Semangat tolong-menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada orang lain berdasarkan prinsip seorang untuk
semua dan semua untuk seorang Sukamdiyo, 1999: 3. Koperasi dapat dikatakan sebagai salah satu produk ekonomi yang hadir
ditengah masyarakat dalam bentuk lembaga badan usaha khususnya pada perusahaan mikro. Koperasi menjadi jembatan antara pihak yang membutuhkan
dana dan pihak yang memiliki kelebihan dana serta berusaha untuk melahirkan semangat gotong royong, bekerjasama secara kekeluargaan dan saling
membantu sesama. Koperasi juga berupaya dapat mengembangkan tugas dengan tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan para anggota pada khususnya
dan kemakmuran serta memajukan masyarakat pada umumnya. Patani adalah salah satu provinsi dalam negara Thailand yang terletak di
bagian selatan yang diatur dibawah kekuasaan oleh pemerintah non Muslim. Namun, jika mengkaji lebih mendalam dengan berdasarkan dalam buku catatan
yang berjudul “Sejarah Kerajaan Melayu Patani” pada asalnya Patani adalah sebuah negara yang berdaulat yang mempunyai sistem pemerintahan kesultanan
atau kerajaan Ibrahim, 2005: 34. Kemudian masyarakatnya berkuturunan Melayu, bangsa Melayu, berbahasa Melayu, budaya Melayu dan beragama
Islam. Diantaranya termasuk juga Kedah, Terangganu, Kelantan dan Perak dalam Negara Malaysia saat ini. Sejak Patani telah ditakluk dan dijajah oleh
Siam Thailand pada tahun 1785 kemudian dihapuskan sistem kerajaan pada tahun 1902 Ibrahim, 2005: 70-71. Maka Patani digabung termasuk menjadi
salah satu provinsi dalam negara Thailand sampai sekarang sehingga mengakibatkan terjadi perubahan politik dan peralihan wilayah atau negara
Patani menjadi Thailand, apalagi sistem perekonomian juga mengikut berubah.
Ibnu Affan adalah salah satu lembaga ekonomi mikro atau dikenal dengan nama koperasi Islam di negara Thailand yang menyatakan diri beroperasi
berlandaskan prinsip Syariah dengan tidak menggunakan prinsip riba, akan tetapi dengan prinsip bagi hasil. Koperasi Islam Ibnu Affan terletak di provinsi
Patani Thailand Selatan, yang merupakan daerah yang minoritas Muslim. Koperasi ini dicetuskan oleh sekumpulan para intelektual masyarakat Muslim
pribumi itu sendiri yang memahami masalah hukum dan berpandangan terhadap pentingnya membangun sebuah institusi keuangan Islam untuk menjadi suatu
pilihan bagi masyarakat yang membutuhkan pembiayaan dan memenuhi kebutuhan hidup dari sumber keuangan yang halal. Mengingatkan bahwa daerah
Patani mayoritas masyarakatnya adalah penduduk Muslim sehingga kebutuhan akan kegiatan ekonomi secara Islam sangatlah tinggi. Hal tersebut yang menjadi
alasan insiatif untuk menggalakan masyarakat dalam melakukan kegiatan pembiayaan dan simpan-pinjam serta mendukung kegiatan bersama dikalangan
tokoh-tokoh masyarakat Muslim dan masyarakat keseluruhannya Satae, 2012: 28-29.
Dari awalnya nama Ibnu Affan diambil dari nama khalifah ketiga dalam sejarah Islam yaitu, Usman bin Affan sebagai penghargaan pada Sahabat Nabi
Muammad SAW yang merupakan usahawan terbesar di dunia Islam. Kemudian beroperasi surat permohonan terdaftar sebagai sebuah koperasi dengan menurut
akta koperasi 2524 bersama dengan 1999 Tahun Indonesia, setelah itu Koperasi juga dapat dukungan dari pihak pemerintah kerajaan dibawah
pendaftaran nama “Ibnu Affan Saving Co-Operative Limited” dengan angganran rumah tangga pemerintah, No Pendaftaran 008335 mulai penerapan pada
tanggal 19 Mithunayun 2535 bersama dengan 19 juni 1992 Tahun Indonesia dan samapai seterusnya. Adapun perkembangan jumlah kantor cabang Koperasi
Islam Ibnu Affan ditunjukkan dalam tabel di bawah ini Website: http:www.ibnuaffan.com
,
.
Tabel 1. 1 Perkembangan Jumlah Cabang Kantor dan Anggota Koperasi Islam Ibnu Affan Pada Tahun 1992-2014
No. Cabang
Kantor Tahun
Berdiri Jumlah Anggota
Jumlah Laki-laki
Perempuan
1 Patani
25351992 6,943
8,764 15,707
2 Saiburi
25381995 3,468
4,315 7,783
3 Narayhiwat
25401997 3,628
4,777 8,405
4 Yala
25401997 4,274
5,116 9,390
5 Reso’
25482005 4,276
5,822 1,0098
6 Cana’
25492006 1,986
3,285 5,271
7 Sungai-kolok
25512008 3,181
4,565 7,746
8 Khokpho
25532010 1,616
2,099 3,715
9 Tanyongmas
25542011 3,099
4,473 7,572
10 Yaha 25542011
858 1,094
1,952 11 Betong
25552012 233
305 538
Total 33,562
44,615 78,177
Sumber: Dokumentasi rapat tahunan Koperasi Islam Ibnu Affan.
Meskipun Koperasi Islam Ibnu Affan sudah berkembang pesat. Akan tetapi dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti ada beberapa hambatan
atau tantangan yang dihadapi. Untuk itu perkembangan Koperasi Islam Ibnu Affan juga mendapat tantangan dan hambatan untuk menjalankan kegiatan
usahanya sesuai dengan visi-visi yang telah ditetapkan, seperti tentang kebijakan pemerintah dalam mengatur undang-undang lembaga keuangan Islam
sehingga terdapat beberapa kendala, seperti pada tahun 1992-2016, Koperasi Islam Ibnu Affan belum terdapat undang-undang yang mengatur tentang
koperasi Islam. Adapun dalam bidang pendidikan yang diterapkan oleh pemerintah non Muslim, yang mengwajibkan masyarakat Muslim Patani pada
umumnya untuk menyelesaikan pendidikan Nasioanl ThaiSiam apabila sudah berusia 6 tahun, mereka diwajibkan untuk mengikuti pendidikan Nasional Thai
setidaknya harus selesai ditingkat sekolah dasar. Untuk itu yang menjadi perbedaan dengan negara-negara lain yaitu, waktu pelaksanaan mulai masuk
jam 08.00 pagi dan selesai jam 16.00 sore, baik tingkat sekolah dasar, menengah pertama dan menengah akhir. Ini berarti waktu yang tersisa bagi
mereka untuk memperoleh pendidikan Agama hanya cenderung sedikit. Oleh karena di sekolah-sekolah Nasional Thai mata pelajaran Agama Islam hanya
satu pelajaran dari seluruh mata pelajaran yang diajarkan, kadang-kadang tidak ada sama sekali, pahahal di sekolah tersebut terdiri dari murid-murid yang
beragama Islam hampir 100 Arsip Koperasi Islam Ibnu Affan Patani, sehingga mengakibatkan masyarakat pada umumnya masih banyak yang kurang
mengerti tentang ilmu Agama khususnya dalam bidang muamalah. Untuk masyarakat awam sendiri juga sudah menganggap bahwa sistem riba itu sudah
menjadi hal biasa, dikarenakan cukup lama terpengaruh oleh pikiran Agama Buhdha dan kebanyakan lembaga-lembaga keuangan yang berdiri disana adalah
lembaga konvensional. Hal ini merupakan tantangan yang perlu dihadapi manajer Koperasi Islam
Ibnu Affan dan manjadi salah satu faktor yang mengakibatkan agar sulit untuk diterapkan manajemen dengan sistem S
yari’ah Islam terhadap Koperasi Islam Ibnu Affan untuk menanggapi hal tersebut, perlu adanya solusi agar sistem
manajemen di Koperasi Islam Ibnu Affan dapat berjalan dengan baik dan sesuai prinsip Syariah serta dapat diberikan kebebasan penuh oleh pemerintah
Thailand, yang mana Koperasi Islam Ibnu Affan bertujuan untuk memperbaiki nasib mereka menuju hidup yang lebih baik dengan memajukan masyarakat
umumnya dan mewujudkan kesejahteraan, kemakmuran serta memberi solusi kepada masyarakat pada umumnya.
Tabel 1. 2 Jumlah Anggota dan Aset dalam dominan Baht Koperasi Islam di Thailand Selatan Tahun 2015
No Nama Koperasi
Tahun Berdiri
Jumlah Anggota
Jumlah Aset
1. Koperasi Islam Patani Berhad.
25301987 48,985 777,302,078
2. Koperasi Islam Ibnu Affan Patani.
25351992 83,680 1,574,469,736
3. Koperasi Ibnu Auf Satun.
25361993 31,859 1,438,947,923
4. Koperasi Al-Islamiyah Phuket.
25361993 2,212 153,110,874
5. Koperasi Sakofah Krabi.
25381995 9,306 752,448,966
6. Koperasi Assiddeek Songkhla.
25381995 19,978 1,170,763,649
7. Koperasi Islam Bina Berhad.
25432000 9,973 190,618,742
8. Koperasi Sahabah Yala.
25472004 1,928 22,076,306
9. Koperasi Tanmiyah Krabi.
25472004 3,865 226,979,547
10. Koperasi Al-Amin Nakhonsithamarad.
25482005 1,022 12,887,609
Sumber: TOP 100 Cooperative members Office of Cooperative Auditing of Thailand.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam suatu karya ilmiah skripsi yang berjudul
“Penerapan Sistem Manajemen Koperasi Islam Pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd
Provinsi Patani Thailand Selatan ”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan
Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan? 2.
Faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Affan Saving Co-
Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu
Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan. 2.
Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung dalam penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu
Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani Thailand Selatan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam berbagai kalangan, diantaranya adalah:
1. Manfaat Teoritis
a. Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai media untuk menerapkan
teori dan ilmu yang telah penulis dapatkan selama proses perkuliahan dan membandingkan dengan realita yang ada di lapangan untuk
memecahkan masalah sosial ekonomi. b.
Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan dan bahan pertimbangan bagi Koperasi Islam Ibnu Affan Provinsi Patani
Thailand Selatan untuk meningkat kinerja koperasi dimasa yang akan datang, yang menyangkut tentang manajemen koperasi serta memberi
sumbangan fikiran dalam meningkatkan kajian tentang koperasi di Thailand Selatan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Bagi peneliti
penelitian ini
sebagai proses
pembelajaran pengembangan diri untuk memenuhi tugas akhir kuliah, dan
diharapkan memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang manajemen koperasi Islam. baik bagi penulis sendiri serta menjadi
sumber informasi dan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama.
b. Bagi Pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi, pemahaman yang lebih luas atau gambaran baru mengenai Lembaga
Keuangan Syari’ah LKS di neraga Thailand khususnya tentang penerapan sistem manajemen koperasi Islam pada Ibnu Saving Co-
Operative LTD Provinsi Patani Thailand Selatan dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembaca khususnya warga negara
Indonesia. c.
Bagi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Khususnya untuk prodi Muamalat Konsentrasi Ekonomi dan
Perbankan Islam, penelitian ini diharapkan untuk menjadi tambahan
informasi dan sumber referensi penemuan baru mengenai Lembaga Keuangan Syari’ah LKS di neraga Thailand.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini di antaranya adalah:
1. Skripsi yang ditulis Miss Ni-asuenah Che-awae pada tahun 2013 yang
berjudul
“Strategi Pemasaran Tabungan Haji di Koperasi Ibnu Affan Wilayah Patani Thailand Selatan”. Penelitian ini lebih memfokuskan
pembahasan pada strategi pemasaran di Koperasi Ibnu Affan Wilayah Patani Thailand Selatan yang merupakan terobosan baru dalam bidang
manajemen yaitu dengan memasarkan produk, salah satu produknya adalah produk Tabungan Haji. Alasan menyediakan produk ini adalah
untuk menerima simpanan dari anggota yang berkeperluan untuk mengerjakan Haji dan Umroh. Hasil penelitian ini dapat simpulkan bahwa
Strategi yang digunakan oleh koerasi ibnu affan dalam memasarkan produk tabungan yaitu, dengan cara menjalankan strategi baunran
promosi. Sedangkan hasil yang dicapai dalam pelaksanaan strategi pemasaran di Koperasi Ibnu Affan Wilayah Patani Thailand Selatan yaitu,
dengan menggunakan media cetak dan media elektronik karena hal
tersebut mudah diakses oleh masyarakat. Begitu pula semua karyawan difungsikan sebagai marketing untuk memperluas jaringan dengan
menekan biaya memasaran serendah mungkin dan meningkatkan kualitas layanan terhadap nasabah dan anggota koperasi. Adapun respon nasabah
terhadap produk yang ada di Koperasi Ibnu Affan Wilayah Patani Thailand Selatan sudah baik, jika dilihat dari cara pelayanannya dan cara
menarik masyarakat dengan promosi melalui brosur. 2.
Jurnal yang ditulis oleh Siti Rahayu 2014 yang berjudul “Manajemen Koperasi dalam Meningkatkan Sisa Hasil Usaha Kasus Koperasi Mitra
Sejati Pangkalan Kurus. Penelitian ini menitik beratkan pada
manajemen koperasi yang membuktikan bahwa manajemen koperasi yang dilakukan oleh Koperasi Mitra Sejati Pangkalan Kurus dalam
kategori baik. Hal ini dikarena apa yang diterapkan oleh koperasi sesuai dengan harapan pengurus dan anggota koperasi.
3. Jurnal yang dilakukan oleh Rory Rifki Andita 2011 yang berjudul
“Perbandingan Kinerja Manajemen Koperasi Syariah dan Koperasi Konvensional” studi kasus KJKS BMT Bina Ummah Sejahtera dan
Koperasi Pegawai Departemen Koperasi. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan cara pendekatan wawancara terhadap kedua koperasi yang dituju dan analisis data sekunder dari
literatur penunjung yang bersedi. Adapun hasil dalam penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan manajemen yang mendasar dari
koperasi Syariah dan koperasi konvensional. Dalam setiap pembuatan dan penerapan kebijakan, koperasi Syariah selalu berpatokan pada nilai-nilai
Syariah Islam yang mengharamkan riba dan sesuatu yang tidak jelas. Salah satu hasil penelitian ini menyebutkan bahwa kinerja keuangan
koperasi Syariah secara keseluruhan dinilai lebih baik dibangkan dengan koperasi konvensional.
Berdasarkan dari beberapa penelitian terdahlu terdapat persamaan dan perbedaan. Persamaan dari penelitian yang pertama yaitu, pada objek
penelitiannya, sedangkan perbedaannya, lebih menitik beratkan pada strategi pemasarannya. Adapun penelitian yang kedua merujuk pada
jurnal, yang mana memiliki persamaannya yaitu, pada sistem manajemen koperasi, sedangkan perbedaannya dalam jurnal ini lebih cenderung pada
pembahasan tentang peningkatan sisa hasil usaha. Untuk penelitian terakhir lebih memfokuskan pada penbandingan kinerja manajemen
koperasi Syariah dan konvensional. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam skripsi ini adalah
lebih menitik beratkan pada Penerapan Sistem Manajemen Koperasi Islam Pada Ibnu Affan Saving Co-Operative Ltd Provinsi Patani
Thailand Selatan. Pembahasan dalam bidang manajemen sangat luas untuk dikaji, untuk itu dalam penelitian ini penulis akan lebih
memfokuskan pada sistem manajemen koperasi berbasis Syariah baik dari segi internal maupun eksternal.
B. Kerangka Teori
1. Tinjaun Tentang Manajemen
a. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah suatu proses atau kerangkakerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang
kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Menajemen adalah suatu kegiatan, pelaksanaannya disebut manager
atau pengelola R.Terry dan W.Rue, 1992: 1. Di dalam literatur manajemen, terdapat beberapa pengertian yang
berbeda-beda antara para penulis. Pengertian manajemen, lebih jauh juga dikemukakan oleh Mary Parker Follet, ia menyebutkan bahwa
management is the art of getting things done through people,adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain Tisnawati Suli
dan Saefullah, 2006: 5. Pengertian manajemen yang terpenting adalah pengelolaan, karena menajemen ada pada semua tingkat, dalam segala
aktivitas organisasi manajemen mempunyai tugas pokok merancang dan mempertahankan lingkungan, yang mana orang-orang yang
berkerja sama suatu kelompok terentu dapat mencapai misi-misi dan tujuan yang telah dipilihanya. Berikut ini ada beberapa pendapat
mengenai pengertian manajemen. Menurut George R. Terry, manajemen adalah sebuah proses yang has, terdiri dari tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainya Rossady S, 1999: 1-4. Sedangkan Menurut Theo
Haiman, manajeman adalahfungsi untuk mencapai sesuatumelaui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk
mencapai tujuan bersama Siagan, 1993: 9. Secara etimologis, kata manajemen berasal dari Bahasa Inggris,
yaitu Management, yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan. Artinya manajemen adalah sebagai suatu proses yang
diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi untuk mencapai suatu tujuan
Munir, 2009: 9.
Dengan demikian, manajemen dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui
kerjasama orang lain, memiliki peran yang sangat penting sebagai unsur utama pelaksanaan kegiatan sehingga memungkinkan tidak
terjadinya kesalahan pengelolaan dalam melaksanaan kegiatan tersebut.
b. Fungsi Manajemen
Manajemen adalah serangkaian kegiatan yang dijalankan dalam manajemen sesuai fungsinya masing-masing dalam mengikuti
tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaannya. Pada awal abab ke-20
seorang industriawan Prancis bernama Henry Fayol mengusulkan bahwa semua manajer melakukan lima fungsi manajemen yaitu
merancang, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi dan mengendalikan. Sejauh ini, fungsi-fungsi manajemen belum ada
kesepakatan antara praktisi maupun para teoritis. Sehingga menimbulkan berbagai pendapat dari banyak penulis seperti
Dr.SP.Siagan, MPA: Planning, Organizing, Motivating, Controlling POMC, George R. Terry: Planning, Organizing, Actuiting,
Controlling POAC, Jame F.Stoner: Planning, Organizing, Leading, Controlling POLC, Henry Fayol: Planning, Organizing, Comanding,
Coordinating, Controlling POCCC. Effandi, 2011: 18. Berdasarkan uraian diatas pada prinsipnya bahwa fungsi-fungsi
manajemen yang telah dikemukakan oleh para penulis secara umum mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
1 Perencanaan Planning
Perencanaan merupakan suatu kegiatan membuat tujuan organisasi dan diikuti dengan berbagai rencana untuk mencapai
tujuan yang
telah ditentukan
sebelumnya. Perencanaan
menyiratkan bahwa manajer terlebih dahulu memikirkan dengan matang tujuan dan tindakannnya Effandi, 2011: 19. Perecanaan
juga merupakan proses pemikiran rasional penetapan secara tepat
mengenai barbagai hal yang akan terjadi di masa mendatang dalam usaha yang telah ditentukan.
2 Pengorganisasian Organizing
Pengorganisasian merupakan suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia yang tersedia dalam organisasi untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan organisasi. Keefektifan sebuah organisasi tergantung pada
kemampuan manajernya untuk mengarah sumber daya guna mencapai tujuannya Effandi, 2011: 19.
3 PenggerakanPengarahan Actuating
Menurut George R. Terry penggerakan adalah tindakan untuk mengusahakan semua anggota kelompok agar kerja secara
sadar untuk berusaha mencapai suatu tujuan yang ditetapkan sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha organisasi yang
menyebabkan suatu
organisasi tetap
berjalan. Adapun
penggerakan merupakan kegitan yang berhubungan dengan memotivasi atau memberi semangat kepada karyawan. Sehingga
ingin bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.
4 Pengendalian Controlling
Controlling adalah fungsi manajemen yang berkenaan dengan pengawasan menilai kinerja terhadap aktivitas karyawan
menjaga kestabilan organisasi agar tetap berada pada jalu yang sesuai dengan sasaran dan melakukan koreksi apabila diperlukan
Effandi, 2011: 20.
c. Unsur-unsur Manajemen
Manusia sabagai pelaku manajemen di mana yang diatur oleh manusia adalah semua aktivitas yang ditimbulkan dalam proses
manajemen yang selalu berhubungan dengan faktor-faktor produksi yang disebut dengan 6 M. Menurut George R. Terry, unsur-unsur
manajemen yang disebut yaitu, “ the six M in managemen” yakni,
Man, Money, Material, Macahine, Methods dan Market Effandi,
2011: 11.
1 Men Manusia
Manusia memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi yang menjalankan fungsi manajemen dalam
operasional suatu organisasi yang mentukan tujuan dan dia pula yang menjadi pelaku dalam proses kegiatan untuk mencapai
tujuan yang ditetapkan. Tanpa manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh karena
itu, manajemen timbul kerana adanya orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan.
2 Money Uang
Uang merupakan salah satu unsur yang tidak diabaikan. Dalam dunia modernuang sebagai alat tukar menukat dan alat
mengukur nilai kekeayaan, sangat diperlukan untuk mencapai suatu tujuan. Karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara
rasional. 3
Methods Metode Metode atau cara melaksanakan suatu pekerjaan guna
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Cara kerja atau metode yang tepat sangat menentukan kelancaran
setiap kegiatan proses manajeman dari suatu organisasi. 4
Material BarangPerlengkapan Faktor ini sangat penting karena manusia tidak dapat
melaksanakan tugas kegiatannya tanpa adanya barang atau alat perlengkapan, sehingga dalam proses perlengkapan suatu kegian
oleh suatu organisasi tertentu perlu dipersiapkan bahan perlengkapan yang dibutuhkan Effandi, 2011: 12.
5 Machines Mesin
Mesin adalah alat peralatan termasuk teknologi yang digunakan untuk membantu dalam operasi untuk menghasilkan
barang dan jasa yang akan dijual serta memberi kemudahan
manusia dalam setiap kegiatan usahanya sehingga peranan mesin tertentu dalam era moden tidak dapat diragukan lagi.
6 Market Pasar
Market merupakan pasar yang hendak dimasuki hasil produksi baik barang atau jasa untuk menghasilkan uang dengan
produksi suatu hasil lembagaperusahaan dapat dipasarkan, karena itu pemasar dalam manajemen ditetapkan sebagai salah
satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Pasar diperlukan untuk menyerbarluaskan hasil-hasil produksi agar sampai ketangan
konsumen Effandi, 2011: 13.
2. Manajemen dalam Perspektif Islam
Dalam bahasa Arab istilah manajeman diartikan sebagai an-nizam atau at-tanzhim yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala
sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya Munir, 2009: 10. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 284 sebagai
berikut:
Artinya: “Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat
perhitungan dengan kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang
dikehendaki-Nya; dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu”QS. Al-Baqarah 2 : 284
Sejak awal,
Islam telah
mendorong umatnya
untuk mengorganisasikan setiap pekerjaan dengan baik. Manajemen dalam Islam
muncul setelah Allah SWT menurun risalahnya kepada Muhammad SAW Rasul akhir zaman. Pemikiran manajemen dalam Islam bersumber dari
nash-nash Al- Qur’an dan petunjuk As-Sunnah, serta berasaskan nilai-nilai
kemanusian yang berkembang di masyarakat diwaktu itu. Hal tersebut sesuai dengan maksud kehadiran Islam di tengah-tengah umat manusia
sebagai pembawa rahmat rahmatan lil alamin bagi semua makhluk dimuka bumi Abdullah, 2012: 2.
Sebagaimana firman Allah dalam Al- Qur’an surat Al-Anbiya ayat
107.
Artinya: “Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk menjadi
rahmat bagi semesta alam” QS. Al-Anbiya 21 :107 Manajemen dalam perspektif Islam adalah manajemen yang bersifat
universal tanpa mengenal suku, ras atau agama yang harus didasari nilai