CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP Campur Kode Dan Alih Kode Percakapan Guru Dan Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Viii A Di Smp Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten.

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP
NEGERI 1 JUWIRING KABUPATEN KLATEN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan
Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:
ARI DWI NUGROHO
A310120265

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017

 

HALAMAN PERSETUJUAN

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA

PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS YIII A DI SMP
NEGERI 1 JTIWIRING KABUPATEN KLATEN

PI]BLIKASI ILMIAH

Oleh:

ARIDWINUGROHO
Nt0120265

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

NIK/NIP : 1946121 198003001

HALAMAN PENGESAHAN
CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA
PADA PEMBELAJARAN BAIIASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP
NEGERI l JUWIRING KABUPATEN KLATEN

OLEH:

ARIDWINUGROHO
A310120265

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakana
Pada hari Senin, 17

Apil2017

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Dewan Pensuii

l.

Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum


L

(Ketua Dewan Penguji)
2.

Drs. Yakub Nasucha" M.Hum

(Anggota I Dewan Penguji)
l-

Drs. Andi Haris Prabawa, M. Hum

(Anggota II Dewan Penguji)

De l*a n.

199J03 I 00t

PER}TYATAAI{


Menyatakan dengan sebenamya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan

ini benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat orang lain, kecuali yang
secara terhrlis diacr:/dikutip dalam naskah dan

di

sebutkan pada daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung
jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta,l5 Apil2017

Yarg membuat p ernyata.an,

Ari Dwi Nugroho

/Jl0120265


t

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA
PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP
NEGERI 1 JUWIRING KABUPATEN KLATEN
Abstract
This research identification about mixing code and switching code of
conversation teacher and student on Indonesian language learning on class VIII A
SMPN 1 Juwiring, Klaten. The subject of this research is teacher and 38 students
class VIII A. this research use method padan referensial. Kind of this research is
deskriptif kualitatif. Purpose of this research to knowing form and how mixing
code and switching code on conversation teacher and student on Indonesian
language learning on class VIII A SMPN 1 Juwiring, Klaten. Mechanical validity
of the data using triangulation theory. Data analysis technique used is the analysis
of qualitative data. Based on the research results form mixing and switching code
this is Java language. The cause of occurance mixing code and switching code
conversation teacher and students is. (1) Speaker. (2) Audion. (3) Change
situation. (4) Change formal to informal or conversely. (5) Conversation change
topic. Conclusion of this researh is mixing code and switching code happened

because of students using Java language in daily life and carried on school
learning.
Keyword: mixing code, switching code
Abstrak
Penelitian ini mengkaji campur kode dan alih kode percakapan guru dan
siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1
Juwiring Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas
VIII A dengan total siswa 31 siswa. Penelitian ini menggunakan metode padan
referensial. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui wujud dan penyebab terjadinya campur kode dan alih kode
percakapan guru dengan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A
di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Teknik validitas data menggunakan
trianggulasi teori. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data secara
kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ada dua hal yang perlu
disampaikan dalam penelitian ini. Pertama, wujud campur kode dalam penelitian
ini yaitu percampuran antara bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa. Kedua, wujud
alih kode yaitu peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya.
Penyebab terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa
ada lima. (1) Pembicara atau penutur. (2) Pendengar atau lawan tutur. (3)
Perubahan situasi. (4) Perubahan dari formal ke informal atau sebaliknya. (5)

Perubahan topik pembicaraan. Simpulan penelitian ini campur kode dan alih kode
terjadi karena kebiasaan siswa menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan
sehari-hari sehingga terbawa saat pembelajaran di sekolah.
Kata Kunci: campur kode, alih kode

1

1. PENDAHULUAN
Manusia membutuhkan bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Dalam berkomunikasi diperlukan adanya sarana
agar komunikasi tersebut berjalan dengan baik. Sarana tersebut yaitu bahasa.
Bahasa digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan pesan agar orang
yang diajak berkomunikasi mengetahui maksud yang kita inginkan. Pesan
yang disampaikan dapat berupa secara langsung dan tidak langsung. Dalam
menyampaikan materi pelajaran, seorang guru harus menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar agar mudah dipahami oleh siswa sesuai
peraturan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2009 Bab 3 Pasal 29 Ayat 1 yang
menyatakan bahwa bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam pendidikan nasional. Fokus penelitian ini pada penggunaan
dan penyebab terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dan

siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1
Juwiring Kabupaten Klaten.
Campur kode adalah suatu keadaan berbahasa bilamana orang mencampur
dua atau lebih bahasa dengan saling memasukkan unsur–unsur bahasa yang
satu kedalam bahasa yang lain, unsur–unsur yang menyisip tersebut tidak lagi
mempunyai fungsi sendiri (Suwito dalam Wijana, 2010: 171). Rahardi
(2001:21) mengatakan bahwa alih kode adalah pemakaian secara bergantian
dua bahasa atau mungkin lebih, variasi-variasi bahasa dalam bahasa yang
sama atau mungkin gaya-gaya bahasanya dalam suatu masyarakat tutur
bilingual. Masalah yang ada dalam penelitian ini (1) Bagaimanakah wujud
campur kode dan alih kode percakapan guru dan siswa pada pembelajaran
bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring kabupaten Klaten.
(2) Bagaimanakah wujud campur kode dan alih kode percakapan guru dan
siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1
Juwiring kabupaten Klaten.
Penelitian ini ada dua tujuan yang ingin dicapai. (1) Mendeskripsikan
wujud campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring

2


Kabupaten Klaten. (2) Memaparkan penyebab terjadinya campur kode dan
alih kode percakapan guru dengan siswa pada pembelajaran bahasa Indonesia
kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Penelitian ini
diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang campur kode dan alih kode
yang digunakan oleh guru bahasa indonesia pada proses belajar mengajar di
kelas.
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini digolongkan dalam penelitian deskriptif kualitatif dan
berfokus pada objek penelitian berupa bahasa lisan guru dan siswa pada
pembelajaran bahasa Indonesia kelas VIII A. Data dalam penelitian ini adalah
tuturan guru dan siswa yang mengandung campur kode dan alih kode. Sumber
data penelitian ini adalah semua tuturan guru mata pelajaran bahasa indonesia
dan siswa dalam proses belajar mengajar di kelas VIII A SMP Negeri 1
Juwiring Kabupaten Klaten. Narasumber dalam penelitian ini adalah guru dan
siswa yang bertutur yang menggunakan campur kode dan alih kode. Data
penelitian ini didapatkan dengan menggunakan teknik rekam dan catat.
Perekaman data menggunakan telepon genggam dan alat perekam dengan
durasi 5-10 menit. Menurut (Nasucha dan Rohmadi, 2015:34) teknik analisis
data secara umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teknik kuantitatif dan

kualitatif. Penelitian kualitatif dan metode kuantitatif dibedakan melalui
perbedaan paradigma ilmiah dan alamiah disatu pihak dan karakteristik
metodologi di lain pihak. Analisis kualitatif secara khusus berasal dari data
yang terjaring melalui rekam dan catat, partisipasi, pustaka, serta wawancara.
Teknik kualitatif yang bersifat deskriptif digunakan dalam penelitian ini agar
dapat menguraikan dan menjelaskan karakteristik data sebenarnya secara kritis
serta mampu melatarbelakangi data yang telah diperoleh. Uji validitas data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah trianggulasi teori.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dikhususkan pada dialog antara guru dan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Analisis
dalam penelitian ini meliputi dua hal yaitu: (1) Wujud campur kode dan alih

3

kode Percakapan Guru Dengan Siswa pada Pembelajaran Bahasa Indonesia
Kelas VIII A Di SMP Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. (2) Penyebab
terjadinya campur kode dan alih kode Percakapan Guru Dengan Siswa pada
Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII A Di SMP Negeri 1 Juwiring
Kabupaten Klaten. Berikut pembahasan berdasarkan data yang sudah

ditemukan.
3.1 Wujud Campur Kode dan Alih Kode
Guru

: Yang tidak masuk hari ini siapa?

Siswa

: Devinka bu.

Guru

: Devinka?

Siswa

: (1)Nggih bu! Ibunya meninggal bu.

Guru

: Siapa yang meninggal?

Menyimak data (1)Nggih bu! Ibunya meninggal bu, pada kata
tersebut terjadi campur kode pada kata “Nggih bu!” Yang artinya Iya bu.
Guru

: (2)Kamu saya suruh maju ke depan mengerjakan! Ora
mung

cengengesan

wae!

Ora

isoh

jawab

mung

cengengesan. Ayo kamu jawab dulu yang belakang!

Siswa

: Iya bu.

Menyimak data (2)Kamu saya suruh maju ke depan mengerjakan!
Ora mung cengengesan wae! Ora isoh jawab mung cengengesan. Ayo

kamu jawab dulu yang belakang! Terdapat campur kode yaitu Ora mung
cengengesan wae! Ora isoh jawab mung cengengesan. (Jangan Cuma

bercanda saja! Tidak bisa menjawab Cuma bercanda saja).

Guru

: Sekarang buka halaman 62 buku paket. Sudah dibuka
semua bukunya? Yang tidak membawa paket tak denda
lima ribu nanti.

Siswa

: (3)ora diandumi buku paket kok bu!

4

Guru

: saya tidak mau tau pokoknya pas jam saya harus punya
buku paket! Kamu kan sudah di pinjami buku dari perpus
to?

Siswa

: (4)Dereng bu. Kulo dereng dipinjami!

Menyimak data (3) terjadi alih kode dari bahasa Indonesia ke
bahasa jawa yaitu pada kalimat: “ora diandumi buku paket kok bu!”
(Tidak diberikan buku paket bu). Data (4) terjadi campur kode yaitu pada
kalimat “Dereng bu. Kulo dereng dipinjami!” (Belum bu, saya belum
dipinjami).

Guru

: Nama instansi di tulis dengan huruf kapital semua. Kalau
ini menurut kamu gimana? Huruf kapital itu huruf apa to?

Siswa

: Huruf besar

Guru

: Nama instansi ditulis dengan huruf kapital atau huruf
besar. Kalau kamu lihat dalam buku ini bagaimana?

Siswa

: (5)Ini kok ora nganggo huruf besar kabeh?

Data (5) Terjadi campur kode pada kalimat “kok ora nganggo
huruf besar kabeh? ” (kenapa tidak menggunakan huruf besar semua?).

Guru

: (6)Kemarin denah sudah, sekarang kita lanjutkan
menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca kecepatan
250 kata per menit. Ayo bukune dibukak! Malah do gojek
wae! Luthfi?

Siswa

: (7)Mboten mbeto LKS bu!

Guru

: Halaman 62. Yang lain sudah ketemu? Saya beri waktu
lima menit untuk membaca.

Menyimak data (6) Kemarin denah sudah, sekarang kita lanjutkan
menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca kecepatan 250 kata per
menit. Ayo bukune dibukak! Malah do gojek wae! Luthfi? Telah terjadi
campur kode pada kalimat “Ayo bukune dibukak! Malah do gojek wae! ”
(Ayo bukunya dibuka! Malah pada bercanda saja!). Data (7) terjadi alih

5

kode dari bahasa Indonesia ke bahasa jawa yaitu pada kalimat: “Mboten
mbeto LKS bu!” (Tidak membawa LKS bu!).

3.2 Penyebab Terjadinya Campur Kode dan Alih Kode
Penyebab terjadinya campur kode pada data (1) disebabkan oleh lawan
tutur (Siswa) yang menganggap dengan jawaban bahasa jawa krama
tersebut, merupakan bahasa yang paling sopan. Selain itu bahasa jawa
merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan oleh para siswa dalam
berkomunikasi. Data (2) Campur kode terjadi karena adanya perubahan
dari formal ke informal yaitu guru merasa terganggu dengan siswa yang
tidak memperhatikan pelajaran. Data (3) penyebab terjadinya alih kode
tersebut adanya pengaruh situasi bicara yaitu guru ingin memberikan
denda kepada siswa yang tidak membawa buku paket padahal siswa
merasa tidak pernah mendapatkan pinjaman buku paket.
Penyebab terjadinya campur kode pada data (4) tersebut disebabkan
kurangnya penguasaan kode yang dipakai. Sehingga siswa lebih nyaman
menggunakan bahasa jawa yang sudah menjadi bahasa sehari-hari. Data
(5) Campur kode tersebut disebabkan kurangnya padanan kata sehingga
siswa hanya mampu mengungkapkan kata yang ada dipikirannya saat itu.
Campur kode pada data (6) disebabkan oleh pengaruh situasi yaitu guru
merasa tidak diperhatikan oleh siswanya ketika menyampaikan materi
pembelajaran. Alih kode pada data (7) disebabkan oleh lawan tutur yang
menggunakan bahasa jawa, sehingga penutur terpengaruh untuk
menggunakan bahasa jawa.
3.3 Pembahasan
Adisaputera (2010) dalam penelitian relevan menganalisis Alih
kode yang terjadi dalam peristiwa komunikasi komunitas remaja adalah
alih kode antar kalimat dan campur kode intra kalimat. Bentuk-bentuk
yang bercampur itu cenderung disebabkan oleh kemiripan struktur
fonologis dan morfologisnya. Penelitian ini bentuk yang bercampur juga
disebabkan oleh kemiripan struktur fonologis dan morfologis.

6

Arifin dan Husin (2011) meneliti “Code-switching and Codemixing of English and Bahasa Malaysia in Content-Based Classrooms:

Frequency and Attitudes” . Penelitian relevan ini mengungkapkan bahwa
instruktur sering alih kode dan campur kode antara dua bahasa di dalam
kelas. Analisis menunjukkan bahwa terjadinya fenomena ini terkait dengan
instruktur, serta siswa kompetensi berbahasa sendiri. Penelitian ini
fenomena campur kode dan alih kode disebabkan oleh kompetensi bahasa
siswa yang kurang menguasai bahasa Indonesia.
Hidayat (2014) meneliti “Analisis Campur Kode dan Alih Kode
Dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Sambi
Kabupaten Boyolali”. Penelitian relevan ini ditemukan jenis kode yang
dipakai dalam pembelajaran bahasa Jawa, yaitu jenis kode bahasa
Indonesia, bahasa Jawa, dan bahasa Inggris, baik formal dan informal.
Peneliti juga menemukan faktor-faktor, alasan campur kode dan fungsi
alih kode yaitu dipengaruhi penutur dan pribadi penutur, mitra tutur,
hadirnya penutur ketiga, tempat tinggal dan waktu tuturan berlangsung,
modus pembicaraan, dan topik atau pokok pembicaraan. Penelitian ini
ditemukan wujud campur kode dan alih kode yaitu kode bahasa jawa.
Terjadinya campur kode dan alih kode disebabkan oleh penutur, lawan
tutur, perubahan situasi, dan perubahan topik.
Indrastuti (1997) meneliti “Alih Kode dan Campur Kode dalam
Siaran Radio: Analisis Sosiolinguistik”. Penelitian relevan ini ditemukan
faktor penyebab alih kode yang dominan di radio Yasika adalah adanya
perubahan topik atau pokok pembicaraan dan perluasan pendengar.
Penelitian ini juga terdapat campur kode dan alih kode yang disebabkan
oleh perubahan topik pembicaraan.
Rohmadi (2004) meneliti “Karakteristik Bahasa Penyiar Radio JPI
FM Solo”. Penelitian relevan ini ditemukan ragam bahasa penyiar banyak
diwarnai campur kode dan alih kode ke dalam bahasa Jawa. Selain itu
ragam penyiar Radio JPI FM Solo menggunakan bahasa formal dan

7

informal dalam siarannya. Penelitian ini juga terjadi campur kode dan alih
kode dari bahasa formal ke informal.
Stavans dan Muchnik (2007) meneliti “Language productio in
trilingual children : Insight on code switching and code mixing” .
Penelitian relevan ini ditemukan 3 faktor terjadinya campur kode dan alih
kode. a) karakteristik individu dari tiga penguasaan bahasa dalam
Perkembangan bahasa tiap individu. b) input dampak mungkin atau tidak
mungkin memiliki pada produksi bahasa. dan c) 'kerentanan' struktur
bahasa menjalani peralihan. Penelitian ini juga terdapat faktor terjadinya
campur kode dan alih kode yaitu penguasaan bahasa indonesia siswa yang
masih kurang.
Yuniawan (2005) meneliti “Campur Kode pada Masyarakat Etnik
Jawa-Sunda: Kajian Sosiolinguistik dalam Ranah Pemerintahan di
Kabupaten Brebes”. Penelitian relevan ini ditemukan Wujud campur kode
dalam masyarakat etnik Jawa-Sunda pada ranah pemerintahan di wilayah
kabupaten Brebes terdiri atas (1) campur kode Bjw-dB, (2) campur kode
BS-dB dalam BI, (3) campur kode BJw-dB dalam BS-dB, (4) campur
kode BS-dB dalam BJw-dB, (5) campur kode BJw-Ng dalam BI, serta (6)
campur kode BJw-Kr dalam BI. Penelitian ini wujud campur kode yang
terjadi adalah kode bahasa Jawa.
4. PENUTUP
Penelitian ini mengkaji campur kode dan alih kode percakapan guru
dan siswa pada pembelajaran bahasa indonesia kelas VIII A di SMP
Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. Subjek penelitian ini adalah guru
dan siswa kelas VIII A SMPN 1 Juwiring dengan total siswa 31 siswa.
Penelitian ini menggunakan metode padan referensial. Jenis penelitian ini
adalah

deskriptif

kualitatif.

Penelitian

ini

bertujuan

untuk

(1)

Mendeskripsikan wujud campur kode dan alih kode percakapan guru
dengan siswa pada pembelajaran bahasa indonesia kelas VIII A di SMP
Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten. (2) Memaparkan penyebab
terjadinya campur kode dan alih kode percakapan guru dengan siswa pada

8

pembelajaran bahasa indonesia kelas VIII A di SMP Negeri 1 Juwiring
Kabupaten Klaten. Teknik validitas data menggunakan trianggulasi teori.
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data secara kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan ada dua hal yang perlu
disampaikan dalam penelitian ini. Pertama, wujud campur kode dalam
penelitian ini yaitu percampuran antara bahasa Indonesia dan Bahasa
Jawa. Kedua, wujud alih kode yaitu peralihan dari bahasa Indonesia ke
bahasa Jawa atau sebaliknya. Penyebab terjadinya campur kode dan alih
kode percakapan guru dengan siswa ada lima. (1) Pembicara atau penutur.
(2) Pendengar atau lawan tutur. (3) Perubahan situasi. (4) Perubahan dari
formal ke informal atau sebaliknya. (5) Perubahan topik pembicaraan.
Simpulan penelitian ini campur kode dan alih kode terjadi karena
kebiasaan siswa menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan sehari-hari
sehingga terbawa saat pembelajaran di sekolah.
Puji syukur saya ucapkan atas rahmat, hidayah, dan karunia Allah
SWT, tidak lupa salam serta sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Suatu kebanggaan tersendiri bagi penulis yang telah menyelesaikan
penelitian sederhana ini, tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.Hum. selaku dosen pembimbing yang
membimbing dan mengarahkan saya dalam menyelesaikan penelitian ini
serta Drs. Zainal Arifin, M.Hum. selaku dosen pembimbing akademik
yang membimbing serta mengarahkan dalam urusan akademik atau pun
dalam urusan lain. Terima kasih saya ucapkan kepada kedua orang tua
saya serta kepada teman-teman seperjuangan yang membantu dan
menyemagati dalam menyelesaikan penelitian sederhana ini.

DAFTAR PUSTAKA
Adisaputera Rahman dan Zein T. 2010. “Ekspresi Lingual dalam Kontak Bahasa
Komunitas Melayu Langkat di Stabat”. Jurnal Ekspresi Lingual. Vol. 34,
No. 1. Hal. 41 – 58.

9

Arifin Kamisiah dan Husin M. S. 2011. “Code switching and Code mixing of
English and Bahasa Malaysia in Content Based Classrooms: Frequency
and Attitudes”. Jurnal The Linguistic. Vol. 5.1. Hal. 220 – 247.
Hidayat, Syarif. 2014. “Analisis Campur Kode dan Alih Kode dalam Proses
Pembelajaran Bahasa Jawa di SMP Negeri 1 Sambi Kabupaten Boyolali”.
Tesis: . Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Indrastuti, Novi Siti K. 1997. “Alih Kode dan Campur Kode dalam Radio:
Analisis Sosiolinguistik”. Dalam Jurnal Humaniora. Vol. 5. Hal. 38 – 45.
Nasucha dan Muhammad Rohmadi. 2015. Dasar-Dasar Penelitian: Bahasa,
Sastra, Dan Pengajarannya . Surakarta: Pustaka Briliant.
Rahardi, R Kunjana. 2001. Sosiolinguistik, Kode dan Alih Kode. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Rohmadi, Muhammad. 2004. “Karakteristik Bahasa Penyiar Radio JPI FM Solo”.
Dalam Jurnal Humaniora. Vol. 16, No. 2. Hal. 211 – 222.
Stavans Anat dan Muchnik Malka. 2007. “Language productio in trilingual
children : Insight on code switching and code mixing”. Jurnal
Sociolinguistic Studies. Vol. 1. 3. Hal. 483 – 511.
Wijana Dewa Putu dan Muhammad Rohmadi. Sosiolinguistik Kajian Teori dan
Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yuniawan, Tommi. 2005. “Alih Kode pada Masyarakat Etnik Jawa-Sunda: Kajian
Sosiolinguistik dalam Ranah Pemerintahan di Kabupaten Brebes”. Dalam
Jurnal Humaniora. Vol. 17, No. 01. Hal. 89 – 99.

10

Dokumen yang terkait

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PERCAKAPAN BAHASA INDONESIA MASYARAKAT MINANG DI BANDARLAMPUNG DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

1 56 72

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PERCAKAPAN GURU DAN SISWA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VIII A DI SMP Campur Kode Dan Alih Kode Percakapan Guru Dan Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Viii A Di Smp Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten.

7 29 13

PENDAHULUAN Campur Kode Dan Alih Kode Percakapan Guru Dan Siswa Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas Viii A Di Smp Negeri 1 Juwiring Kabupaten Klaten.

0 1 4

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN Analisis Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Pada Guru Bahasa Indonesia Di Smp Negeri 2 Mantingan.

0 0 15

PENDAHULUAN Analisis Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Pada Guru Bahasa Indonesia Di Smp Negeri 2 Mantingan.

0 0 6

ANALISIS PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 MANTINGAN Analisis Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Pada Guru Bahasa Indonesia Di Smp Negeri 2 Mantingan.

1 1 20

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATEN KARANGANYAR.

0 0 16

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 12 KERINCI

0 0 12

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATEN KARANGANYAR

0 0 16

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII F SMP NEGERI 2 BRANGSONG KABUPATEN KENDAL - UNS Institutional Repository

0 0 11