Respon Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) terhadap Pemberian Asam Humik pada Tanah Latosol

RESPON RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) TERHADAP
PEMBERIAN ASAM HUMIK PADA TANAH LATOSOL

SKRIPSI
GARY AROMDHANA

PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006

RINGKASAN
GARY AROMDHANA. D24102063. 2006. Respon Rumput Gajah (Pennisetum
purpureum) terhadap Pemberian Asam Humik pada Tanah Latosol. Skripsi.
Program Studi Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian
Bogor.
Pembimbing Utama : Dr.Ir. Panca Dewi MHKS, MS.
Pembimbing Anggota : Ir. Ignatius Kismono, MS.
Ketersediaan rumput sepanjang tahun sebagai sumber pakan hijauan sangat
penting untuk peningkatan produktivitas ternak. Sebagai hijauan makanan ternak,
rumput memiliki syarat yaitu mempunyai manfaat yang tinggi sebagai bahan

makanan, mudah dicerna dan cukup tersedia. Oleh sebab itu perlu dilakukan usaha
budidaya terhadap rumput yang berkualitas tinggi.
Salah satu jenis rumput unggul yang banyak dibudidayakan adalah rumput
gajah (Pennisetum purpureum). Rumput gajah disukai ternak, tahan kering (2-3
bulan), produksi tinggi dan merupakan rumput yang sangat baik untuk silase.
Permasalahan pada tanah latosol yang miskin bahan organik pada umumnya
menyebabkan produksi rumput gajah tidak sesuai dengan yang diharapkan, antara
lain disebabkan faktor tanah yang kekurangan unsur hara tersedia. Hal ini dapat
diatasi dengan meningkatkan kemampuan tanah untuk menjerap unsur hara dengan
pemberian asam humik. Asam humik merupakan hasil akhir dari proses dekomposisi
bahan organik yang bersifat stabil. Mekanisme kerja dari asam humik pada
prinsipnya sebagai jembatan penghubung antara koloid tanah dan unsur hara yang
diberikan. Dua macam produk asam humik adalah humega tm dan soils plus m.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh asam humik terhadap
produktivitas dan kualitas rumput gajah yang ditanam pada tanah latosol yang miskin
bahan organik.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2006 di
Laboratorium Lapang Agrostologi Departemen Ilmu Nutris i dan Teknologi Pakan
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan

Acak Lengkap Kelompok dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, yang terdiri dari
kontrol (T0) , humega tm 75 ml (T1), humegatm 150 ml (T2), humega tm 225 ml (T3),
soils plustm 75 ml (T4), soils plustm 150 ml (T5) dan soils plustm 225 ml (T6) dan
peubah yang diamati adalah pertambahan tinggi vertikal, pertambahan jumlah
anakan, pertambahan diameter batang, berat kering dan rasio daun-batang. Analisa
statistik menggunakan ANOVA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis asam humik baik
humega tm maupun soils plustm tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata
(p