PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM DI SMP ISLAM AL-MALIKI WOHA BIMA-NTB

(1)

i

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM DI SMP ISLAM AL-MALIKI WOHA BIMA-NTB

TESIS

Diajukan Kepada Program Studi Magister Ilmu Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam (M.Pd.I.)

Diajukan oleh:

Hermawansyah Nim : 201120290211019

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2013


(2)

ii

TESIS

Dipersiapkan dan disusun oleh:

Hermawansyah Nim : 201120290211019

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM

DI SMP ISLAM AL-MALIKI WOHA BIMA-NTB

Telah dipertahankan di depan dewan penguji Pada tanggal 24 April 2013

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Ketua :____________ (____________)

Sekretaris :____________ (____________)

Penguji I :____________ (____________)


(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hermawansyah

NIM : 201120290211019

Program Studi : Magister Ilmu Agama Islam Konsentrsi : Pendidikan Islam

Judul Tesis :

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya:

a. Bahwa naskah Tesis ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain, untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi manapun atau karya tulis, baik sebagian maupun secara keseluruhan kecuali yang tertulis dikutip dalam naskah ini, dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

b. Apabila ternyata di dalam naskah Tesis ini dapat terbukti unsur-unsur PLAGIASI, Penulis bersedia TESIS ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH PENULIS PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai ketentuan hukum.

c. Tesis ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak BEBAS ROYALTY NON EKSLUSIF.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam di SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB

Malang, 24 Juli 2013 Yang membuat pernyataan,


(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Alhmdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan taufik, hidayah, karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang

berjudul “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam di SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB” ini dengan baik, walaupun demiakian jauh dari kesempurnaan.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pendidik, sebagai guru, sebagai pemimpin yang menjadi uswatun hasanah bagi seluruh umat manusia, dan mampu melahirkan generasi-generasi terbaik pada zamannya namun tetap dikenang sampai hari ini, hingga akhir zaman.

Dengan terselesainya tesis ini, maka penulis tak lupa ucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan sumbangsih pemikiran, maupun, materi, tenaga, demi terselesainya tesis ini.

Dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Muhadjir Efendi, M. Ap. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) serta segala civitas akademika, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk menimba ilmu di Kampus Putih ini. Penulis sangat bangga berada dan menempuh pendidikan di AUM yang berlambangkan Sang Surya ini, mulai Sekolah Menengah Atas hingga melanjutkan di tingkat Magister (S2) walaupun di tempat yang berbeda, namun jiwa dan ruhnya tetap satu. Walau dilalui dengan penuh tantangan namun kebijaksanaan dan keramahan selalu melekat pada setiap individu terutama Dosen-dosen dan guru-guruku.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur PPs Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Bapak Dr. Latipun, M. Kes., Wakil Direktur I Bapak Prof. Dr. Syamsul Arifin, M. Si., Wakil Direktur II Dr. Rohmad Dwi


(5)

v

Jatmiko, M. M., Kaprodi Magister Ilmu Agama Islam, Bapak Prof. Dr. Tobroni, M. Si., serta seluruh staf administrasi, pegawai dan karyawan di PPs Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang telah memberi pelayanan akademis selama menjadi Mahasiwa di PPs Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Kepada Bapak Prof. Dr. Tobroni, M. Si. (Pembimbing I) dan Bapak

Ahsanul In’am, P.hD. (Pembimbing II), penulis mengucapkan banyak terima

kasih, disela-sela kesibukan yang banyak, masih memberi kesempatan penulis untuk berkonsultasi serta membimbing dan mengarahkan penulis, ketika di sms/telp dijawab dengan penuh kesabaran, keramahan, dan istimewanya lagi dipersilahkan untuk datang ke rumah untuk bimbingan, untuk diskusi demi terselesainya tesis ini dengan baik.

Tak lupa kepada seluruh staf pengajar/dosen PPs Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), yang telah memberikan banyak ilmu, wawasan serta pengetahuan baru bagi penulis dan juga membimbing dan mengarahkan penulis selama menjadi mahasiswa.

Khusus yang penulis segani dan hormati, guru-guruku di SMA Muhammadiyah, Kepala MTs. Muhammadiyah serta guru-guru, Kepala M.A. Muhammadiyah serta guru, dan seluruh Pembina/Asisten/Kader-kader, Pon-Pes Al-Ikhlas Muhammadiyah

Khusus yang penulis segani dan hormati bibi Hada, Ida, dan Nurdah nenek Lahu om Johdi./adek-adek,. Terima kasih yang amat tinggi atas segala pengorbanan dan motifasi, doa, serta tetesan air mata disetiap kali telepon. Beliau semua adalah cambuk motifasi dan pelita hidup penulis.

Khusus untuk orang-orang yang selalu memberikan motivasi dikala penulis kehilangan semangat dalam mengarungi samudera kehidupan ini, mereka menjadi tumpuan penulis dalam segala suka dan duka. Bibi Hada dan keluarga, Fariati sahabatku tercinta, paman Jufrin dan keluarga, Iparku Ridwan serta keluarga, H. Usman serta keluarga, mereka semua adalah sumber segala motifasi selama penulis menempuh pendidikan, dan selalu merindukan, dan menanyakan tentang keadaanku.


(6)

vi

Untuk sahabat-sahabat penulis di Prodi PAI angkatan 2011 khususnya kelas A, terima kasih atas kebersamaan dan kekompakannya selama ini. Semoga jalinan persaudaraan kita terus berlanjut hingga kapan pun, dan semoga ilmu yang kita dapatkan bermanfaat di dunia dan akhirat kelak.

Tak lupa juga kepada Ustaz Irwan yang telah memberikan kebranianku untuk mengikuti sarannya agar biasa melanjutkan studi S2 di Malang, teruslah berjuang untuk menegakkan agama Allah dengan lantunan-lantunan kalam suci yang sudah dimiliki, “khairukum man ta’allamal qur’ana wa’allamah” ( sebaik-baik kalian adalah belajar Al-Qur’an dan mengajarkanya), Hadits Rasulullah SAW.

Terakhir, Karya ini kupersembahkan pada Ayahanda/ Bundaku (Alm), yang menghadirkanku, yang telah membesarkanku dengan penuh ketulusan, ketabahan, keikhlasan dan kesabaran yang tiada batasnya. Sebagai ucapan terima kasih kepada ayahanda/Bundaku, tiada kata lain, melainkan do’a kepada Yang Maha Rahman dan Maha Rahim, sebagai bentuk pengabdianku, semoga segala amal perbuatannya diterima disisi-Nya sebagai kunci untuk membuka pintu Al-Jannah. Khusus bagi bundaku yang tercinta yang telah mendahuluiku. Semoga alam kubur yang sedang dihuninya saat ini adalah alam yang jauh lebih indah, baik dari alam dunia yang pernah dilaluinya dan merupakan taman Al-Jannah. Ya Allah, mudahkanlah urusan Ayah/Bundaku pada suatu hari yang penuh dengan kesulitan di akhirat kelak, pertemukanlah aku dengan keluargaku, dihari yang kekal abadi nanti dengan penuh kebahagiaan dan keselamatan, Ya Allah kabulkanlah munajatku.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari kesempurnaan baik dari segi teori, sistematika pembahasan, metodologi penelitian maupun dari segi analisa data. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari para pembaca. Akhir kata, kepada Allah jualah penulis memohon rahmat, taufik dan hidayah-Nya, semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis

pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amiin. Malang, 20 Juli 2013

Penulis,


(7)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN KAASLIAN TESIS ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAC ... xii

ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 8

D. Kegunaan Penelitian ... 8

E. Penegasan Istilah ... 9

F. Penelitian Terdahulu ... 12

G. Sistematika Pembahasan ... 16

BAB II KAJIAN TEORITIK ... 18

A. Pendidikan karakter ... 18

a. Kedudukan Pendidikan Karakter bagi pembangunan Bangsa ... 18

b. Nilai-nilai Pendidikan Karakter ... 19

c. Konsep Dasar Pendidikan Karakter ... 25

d. Esensi Pendidikan Karakter ... 32

e. Tinjauan Islam Tentang Pendidkan Karakter ... 34

B. Nilai-nilai Dalam Islam ... 39


(8)

viii

b. Model Pennanaman Nilai ... 39

c. Nilai-nilai Islam ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 53

A. Pendekatan Penelitian ... 53

B. Data dan Sumber Data ... 55

C. Tehnik Pengumpulan Data ... 56

D. Pengujian Instrumen Pengumpulan Data ... 60

E. Tehnik Analisis Data ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ... 66

1. Karakter yang diinternalisasikan kepada siswa di SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB ... 66

2. Megapa Karakter berbasis nilai-nilai Islam yang menjadi utama pilihan sekolah untuk diinternalisasikan pada siswa SMP Islam Al-Maliki Woha-Bima-NTB ... 85

3. Proses pembentukan karakter berbasis nilai-nilai Islam kepada siswa SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB ... 93

B. Pembahasan ... 102

BAB V PENUTUP ... A. Kesimpulan ... 107

B. Saran-Saran ... 110


(9)

ix

DAFTAR LAMPIRAN Profil Sekolah

GAMBAR Lampiran 1

Lokasih sekolah dan tata cara dalam lingkungan sekolah Lampiran 2

Belajar mandiri, meyenangkan dan shalat bersama

Lampiran 3

Latihan berceramah dan MTQ sekolah Lampiran 4

Kegiatan Pramuka, ngaji bersama dan kelas meeting Lampiran 5

Lomba ceramah, menghafal Do’a Shalat, kultum di masjid dan Susana kerja guru

Lampiran 6

Kegiatan budaya bersama masyarakt untuk memperingati hari Bima

Lampiran 7

Piala penghargaan selama dua tahun terakhir, kegiatan pembangun sekolah dan asrama


(10)

x

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Ahmad. (1995). Etika (Ilmu Akhlak). Terj. oleh Farid Ma’ruf, Jakarta: Bulan Bintang. Cet. VIII.

Asmaun & Angga. (2011). Desain Pembelajaran Berbasis Pendidikan Karakter, Jogjakarta: Ar Ruzz Media.

Azzet, Akhmad Muhaimin. (2011). Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia, Jokjakarta: Ar-Ruzz Media.

Amin M. Rusli. (2002). Pencerahan Spritual Sukses membangun Hidup Damai Dan Bahagia, Jakarta: A-Mawardi Prima.

Al-Attas, Syed Muhammad Al-Naquib. (1992). Konsep Pendidikan Dalam Islam: Suatu Rangka Pikir Pembinaan Fisafat Pendidikan Islam , penerjemah Bahasa Haidar Bagir Cetakan VI, Bandung: Mizzan.

Arifin. M. (1987). Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara.

Aunillah & Isna Nurla. (2010). Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Laksana.

Darmaningtyas. (2002). Pendidikan Rusak-Rusakan, Yogyakarta : LKIS.

D. Marimba, Ahmad. (1989). Pengantar Filsafat, Pendidikan Islam, cet VIII, Bandung: al-Ma’rif.

Denzin, N.K & Lincoln Yvonnas. (2009). Handbook Of Qualitative Research, Tj. Dariyatno, dkk, Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Elmubarok, Zaim. (2008). Membumikan Pendidikan Nilai, Bandung: Al Fabeta Fakhry ,Majid. (1996). Etika dalam Islam. Terj. oleh Zakiyuddin Baidhawi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kesuma dkk. (2011). Pendidikan Karakter, Kajian Teori dan Praktik di Sekolah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Lickona, Thomas.(2008). Pendidikan Karakter, Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi Pintar dan Baik, New York: Bantam Book.

---(1991). Educating for Character: How Our School Can Teach Respect and Responsibility. New York, Toronto, London, Sydney, Aucland: Bantam books.

Mawardi, Lubis. (2008). Evaluasi Pendidikan Nilai: Perkembangan Moral Keagamaan Mahasiswa PTAIN, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Marimba D.Ahmad, (1989. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung:

Ma’arif.

Muhaimin. (2003). Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam, Bandung: Penerbit Nuansa.

Majid, Abdul & Dian Andayani. (2012). Pendidikan Karakter perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosada Karya.

Mujib, Abdul & Jusuf Mudzakkir. (2006). Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana.


(11)

xi

Moleong, J.L. (2012). Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Megawangi, Ratna.(2004). Pendidikan karakter, solusi yang tepat untuk membangun bangsa, Bogor: Indonesia Heritage Foundation.

---(2008). Pendidikan Holistik , Depok: Indonesia Heritage Foundation. Mulyasa. ( 2011). Manajemen Pendidikan Karakter, Jakarta: PT Bumi Aksara,

Ma’mur Asmani Jamal. (2011). Buku panduan internalisasi pendidikan karakter di sekolah, Jogjakarta: Diva press.

M. Athiyah, Al-Abrasyi. (1993). Dasar-Dsar Pokok Pendidikan Islam, penerjemah bustami A. Ghani dan Djohar Bahry Cet ke- VII, (Jakarta: Bulan Bintang.

Mu’in, Fatchul. (2011). Pendidikan Karakter Konstruksi Teiri dan Praktik, Jogjakarta Ar-Ruzz Media.

Musa Muslim (editor). (1991). Pendidikan Islam di Indonesia Antara Cita dan Fakta Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.

Mardalis. (1993). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara.

Muhaimin. (2009). Rekonstruksi Pendidikan Islam, Jakarta: Raja Grafindo. Nazir, Moh. (2003). Metode Penelitian, Jakarta: Ghlmia Indonesia. Natsir M., (1973). Kapita Selekta , Cet ke III, Jakarta: Bulan Bintang. Nata, Abuddin.(2008). Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Grasindo. ---(2000). Akhlak Tasawuf , Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Priyatna, Andri. (2011). Parenting for character building Panduan bagi orang tua untuk membangun karakter Anak sejak Dini, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Usman, Ahmad (2008). Mari belajar meneliti. Yogyakarta: Genta Press.

Syafi’I Ma’arif. (1991). Pendidikan Islam di Indonesia antara Cita dan Fakta, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana.

Sutrisno, Hadi. (1986). Metodologi Reserch, Yogyakarta: penerbit Psikologis Universitas Gajahmada.

Sugiyono, (2010). Metode penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

---(2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosadakarya.

Subambo, P. J. (2004). Metodelogi Peneltian, Jakarta: Rosda Karya.

Sahlan, Asmaun & Angga, (2012). Desain Pembelajaran Berbasis Karakter, Jogjakarta: Ar- Ruzz Media.

Suharto, Toto. (2001). Filsafat Pendidikan Islam, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Sudjan dan Ibrahim. (2004). Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung:

Sinar Algesindo.

Samani, Muchlas & Haryanto. (2012). Pendidikan Karakter, Bandung: PT. Remaja Rosadakarya.

Sumarna, Cecep. (2005). Rekonstruksi Ilmu: Dari Empirik-Rasional Ateistik ke Empirik- Rasional tesitik, Bandung: Benang Merah Press.


(12)

xii

Suparni. (2012). Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 2 Juni. Tafsir, Ahmad. (2005). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung:

Rosdakarya.

Tobroni. (2008). Pendidikan Islam Paradigma Teologis, Filosofis dan Spritualitas, Malang: UMM, Press.

UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Dalam Pasal 1.

Zainal, Aqib. (2011). Panduan & Aplikasi Pendidikan Karakter untuk SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK, Bandung: Rama Widya.

Zubaedi,(2011). Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya Dalam Lembaga Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Rujukan Website

M. musthafa, karya tulis ilmiah berjudul Non Vitae sed Scholae Discimus Menuju Non Scholae sed Vitae Discimus (http://lead.sabda.org/?title=nilai_nilai, diakses 10 April 2013

Sudrajat, Akhmad. (2010). “Konsep Pendidikan Karakter”, dalam Akhmadsudrajat.wordprees.com15September 2012. http://akhmadsudrajat.

wordperss. com/2010/09/15. konsep-pendidikan-karakter. dan baca

Kemendiknas, Pembinaan Karakter dalam Sekolah Menengah Pertama, (Jakarta).

Suparlan,http://hifdzi.wordpress.com/2012/04/10/pendidikan-karakter-ala-rasulullah-saw/

Timo Teweng, (2013). Dalam artikelnya yang berjudul Penanaman Pendidikan Nilai (Diakses dari http. www. Google. Com pada tanggal 19 April


(13)

xiii

MOTTO

                              

“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap

(rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak

menyebut Allah”

(QS. 33. AL-Ahzab (Golongan yang Bersekutu):21)

“karakter bukan sebuah fatamorgana yang tak pasti disudut-sudut amukan yang terpandang mata, akan tetapi, karakter

dapat menggerak langkah umat manusia berketetapan ilahiyah,

berperilaku insaniyah, dengan landasan ilahi seperti jalaludin al-Rumi,

menyuarakan dengan Nyanyian kerinduan pada Ilahi seperti Rabiah al-Adawiah dan


(14)

xiv PERSEMBAHAN

Yang Utama Dari Segalanya...

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT, Hidup mati ku hanya milik Allah. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan dengan uluran kesempan dan waktu yang takpernah putus dari-Mu ya Ilahi, dengan kekuatan yang engkau persembahkan sehingga Tesis yang sederhana ini dapat terselesaikan. Salawat dan salam selalu kami curahkan kepada inspirator terbaik dunia, Rasulullah SAW. Pembawa Rahmat dan Uswatun Hasanah untuk Semua Manusia.

Kupersembahkan karya ini kepada orang yang sangat disegani dan sumber inspirasi serta diteladani. Guru-guruku Ridwanullah, S.Ag /Keluarga, M. Tayeb S.Ag/Keluarga, Abdurahman, M.PdI../Keluarga. Dosen Pembimbing Tugas Akhirku Prof. Dr. Tobroni, M. Si.(I)/Ahsanul In’an, P. hD.(II), Dosen Pengajar, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., Prof. Dr. Ishomuddin, M.Si. Dr. Ahmad Nurfuad, M.A, Ainur Rofiq, P.hD. Hj. Sutiah, M.Pd, Dr. Khozin, Rektor dan Seluruh Dosen Pengajar/Staf Akademik UMM Malang.

Tersayang istriku Joharin yang telah memberikan kesempatan dan sabar dalam mengandung belahan jiwa titipan Ilahi Rabbi yang tak pernah mengeluh selama aku tak berada disisinya, serta keluarga yang selalu bersamanya.

Juga kepada Ayahandaku Sarjan M. talib/Ibundaku Syamsiah (Alm) dan adik-adiku Firmandiansyah, Trimansyah, Muspitaloka dan Sri Imajinasi Rusda. Seluruh Keluarga


(15)

xv

besar. Dan Semua pihak yang berjasa pada penulis yang tidak bisa disebut satu persatu.

CURRICULUM VITAE

Nama : HERMAWANSYAH

TTL : Labuan Kananga, 14 Nopember 1988. Agama : Islam.

Alamat : Jln. Lintas Tambora, Dusun Sori Sumba RT 01/RW 01, Desa Labuan Kananga Kec. Tambora Kab. Bima.

Nama Ayah : Sarjan M. Talib Nama Ibu : Syamsiah (Alm)

Pekerjaan : Guru dan Aktif Anggota Drambed Kota Bima, MTQ sebagai peserta Kaligrafi.

Penulis alumni MTs Muhammadiyah Tolobali Kota Bima 2003, Lanjut SMA Muhammadiayah Tolobali Kota Bima 2006, meyelesaikan S1 STAI Muhammadiaya Bima 2010.


(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pendidikan memang cocok bila disebut “kegelisahan sepanjang zaman.”

sebab kajian tentang pendidikan adalah sebuah kajian yang tidak akan pernah selesai untuk dibahas. Masing-masing zaman mempunyai problem pendidikan yang berlainan. Bahkan, dalam dunia yang serba modern ini. Pendidikan menyimpan kekuatan luar biasa, sebagai salah satu penentu nasib manusia sebagai individu, umat maupun bangsa, atas dasar itu, perkembangan pemikiran tentang pendidikan yang menjadi dasar terbentuknya pendidikan berkualitas, perlu terus digalakan agar pendidikan dapat mengemban fungsi dan perannya secara maksimal dalam membangun manusia berkualitas dan untuk memenuhi harapan keluarga, umat, dan bangsa (Tobroni, 2008: xiii).

Masalah pendidikan memang tidak pernah selesai dibicarakan, hal ini setidaknya didasarkan pada beberapa alasan. Pertama, merupakan fitrah setiap orang bahwa mereka menginginkan pendidikan yang lebih baik. Oleh karena itu, sudah menjadi taqdir-Nya pendidikan itu tidak akan pernah selesai. Kedua, teori pendidikan akan selalu ketinggalan zaman, karena ia dibuat berdasarkan kebutuhan masyarakat yang selalu berubah pada tiap tempat dan waktu. Karena adanya perubahan itu, masyarakat tidak pernah puas dengan teori pendidikan yang ada. Ketiga, perubahan pandangan hidup juga ikut berpengaruh terhadap kepuasaan seseorang dengan keadaan pendidikan (Muhaimin,2009:3)

Untuk menghasilkan peserta didik yang unggul, proses pendidikan juga senantiasa dievaluasi dan diperbaiki. Salah satu upaya perbaikan pendidikan adalah munculnya gagasan mengenai pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia, gagasan ini muncul karena proses pendidikan selama ini


(17)

dilakukan belum sepenuhnya berhasil dalam membangun Indonesia yang berkarakter. Bahkan, ada yang menyebutkan bahwa pendidikan Indonesia gagal membentuk manusia yang berkarakter (Azzet, 2011: 9).

Hal ini masih ada epidemi yang meracuni dunia pendidikan, termasuk di Indonesia. Realitas pendidikan yang selama ini ada di Indonesia menjadi indikasi yang kuat. Kali ini, problemanya, pendidikan telah jatuh pada pragmatisme. Pendidikan tidak lagi berpegang pada filosofi dasarnya lagi, melainkan,

semata-mata, menjadi sarana penghasil “alat” yang berguna bagi masyarakat. Tujuan pendidikan yang esensial dan mulia dikalahkan oleh berbagai macam lembaga atau isme yang hendak memenangkan kepentingannya (Musthafa, 17 April 2013)

Pendidikan karakter saat ini memang dirasakan mendesak dapat dilihat dari situasi masyarakat dan bahkan situasi pendidikan di Indonesia menjadi motivasi pokok pengaruh utama implementasi pendidikan karakter di Indonesia. pendidikan karakter di Indonesia dirasakan amat perlu pengembangannya bila mengigat makin meningkatnya permasalahan dikalangan generasi muda, baik tawuran pelajar, bentuk-bentuk kenakalan remaja, narkoba kian menopang kegelisahan saat-saat ini.

Melihat Dari Definisinya Ki Hajar Dewantara mengatakan pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan pertumbuhan nilai moral (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelec) agar anak yang satu dengan yang lainnya saling berhubungan baik agar dapat memajukan kesempurnaan hidup. Menurut Lengaveld dikutip oleh Elmubarok pendidikan adalah memberi pertolongan secara sadar dan sengaja kepada seorang anak (yang belum dewasa) menuju kearah kedewasaan dan menjadi manusia yang bertanggung jawab (Elmubarok: 2008: 2).


(18)

Karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah ”bawaan, hati, jiwa,

kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, watak”. Karakter adalah kepribadian, berperilaku, sifat, tabiat, dan berwatak (Sudrajat, 2010).

Pendidikan karakter menurut Megawangi, adalah “sebuah usaha untuk mendidik

anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang

positif kepada lingkungannya”( Megawangi, 2004: 94).

Definisi lain dikemukakan oleh Fakry Gaffar dikutip oleh Kesuma Pendidikan karakter adalah sebuah transformasi nilai-nilai kehidupan untuk menumbuh kembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan orang itu (Kesuma dkk, 2011: 5). Pendidikan karakter mengantarkan siswa untuk belajar mengenai kearifan. Mengenalkan kearifan, berarti mencoba menjadikan siswa sebagai sosok Luqman. Personifikasi Luqman yang begitu melegenda dan menjadi salah satu kisah dalam al-Qur’an (Asmaun & Angga, 2011: 15).

Penulis menemukan berbagai permasalahan yang amat mendasar di era globalisasi ini yang menjadi pukulan keras dan tantangan bagi pendidikan karakter, sekarang pejabat negara dan politisi semakin gandrung melakukan praktik KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme)? Aparat penegak hukum cenderung melanggar peraturan-peraturan hukum yang mereka buat sendiri? Para elit politik suka ''cakar-mencakar'' dan berusaha menjatuhkan lawan-lawan politiknya? Kaum intelektual cenderung melanggar etika profesinya dan visi-misi luhurnya? Sesama anak-anak bangsa senang menabur benih-benih kebencian, permusuhan, dengki, dan dendam? Para siswa-siswi dan mahasiswa-mahasiswi sering terlibat dalam


(19)

aksi-aksi kekerasan, pornografi, seks bebas, narkoba, dan aneka macam penyakit sosial lainnya1? Antar sesama anggota keluarga sering terjadi percecokan, perkelahian, bahkan berakhir pada pembunuhan? Mengapa hidup kita selalu diwarnai tragedi-tragedi kemanusiaan yang memilukan, dan seterusnya? Masalah-masalah ini selalau menjadi momok yang menghantui jalannya sebuah pendidikan sekaligus godaan yang sangat berat di negara demokrasi, sehingga terlihat goyah dan rapuh. Disini perlunya pendidikan moral. Seperti yang ditegaskan oleh para pendiri Negara kita, sangat penting bagi keberhasilan sebuah masyarakat demokratis (Lickona: 2012:7).

Salah satu jawaban atas permasalahan di atas adalah karena kita gagal menumbuh kembangkan pendidikan nilai, baik nilai agama, nilai moral, maupun nilai budaya di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dalam beberapa dekade terakhir ini, pembangunan kita cenderung berorientasi pada sesuatu yang bersifat pragmatis, yaitu hasil yang bisa dilihat dengan mata dan dinikmati oleh perut. Institusi pendidikan yang fungsi awalnya untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya, saat ini tidak lebih dari sekadar lembaga bisnis dan industri yang melihat peserta didik (siswa-siswi) sebagai objek yang siap menjadi mesin ''ATM''. Pada saat yang bersamaan, moral dan etika bukan lagi menjadi

1 Jumlah kasus penyalahgunaan narkotika dan bahan adiktif lain (narkoba) di Indonesia dalam

perkiraan Badan Narkotika Nasional (BNN) meningkat rata-rata 28,9 persen per tahun. Angka pengguna narkoba hingga akhir 2004 mencapai 3,2 juta jiwa atau sekitar 1,5 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sementara korban meninggal akibat overdosis narkoba sejak tahun 2000 rata-rata 15 ribu orang setiap tahun. Baca Jawa Pos, Kamis, 03 Maret 2005. Data Direktorat Pembinaan Kesiswaan Depdiknas mengungkapkan, sekitar 70% dari kira-kira 4 juta pengguna narkoba saat ini tercatat sebagai anak usia sekolah antara 14-20 tahun. Sekarang telah mencapai separuh klimaks dari permasalahan itu yang belum bisa dituntaskan secara pemerataan.


(20)

''menu bergizi'' bagi murid sekolah (juga guru), tetapi telah menjadi ''komoditas eceran'' (Timo Teweng, 19 April 2013).

Pada dasarnya pendidikan harus mampu menciptakan manusia-manusia yang siap dan eksis untuk hidup di tengah-tengah perubahan yang ada. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan secara umum yaitu memberdayakan umat manusia sehingga mampu mengaktualisasikan dirinya secara penuh dalam kehidupan dunia dan akhirat sehingga manusia tidak ikut lebur dalam arus yang menerpannya, melainkan mampu mengendalikan arus perubahan, kemana kehidupan sebuah masyarakat akan dikendalikan. Bagaimana pun, pendidikan merupakan salah satu kunci yang sangat esensial dalam kehidupan manusia. Baik buruknya sumber daya manusia tergantung dari pendidikan yang diperolehnya. Jika pendidikan yang diperoleh seseorang memiliki kualitas yang mapan, maka baik juga sumber daya manusia yang dimilikinya. Karena itu, desain pendidikan selayaknya dipersiapkan

secara matang sehingga hasil yang dicapai pun memuaskan (Safi’s 1991:15).

Pendidikan seharusnya membuat orang menjadi manusia yang bermoral dan ber-etika, manusia yang sadar bahwasanya dirinya manusia. Kesadaran akan hal tersebut menciptakan suatu gagasan baru tentang pengembangan serta penerapan pendidikan nilai meskipun sebenarnya pendidikan nilai memang sudah ada sejak dulu. Seperti halnya konsep pendidikan yang membebaskan milik Paulo Freire atau pun konsep pendidikan yang memerdekakan milik Ki Hajar Dewantara, keduanya muncul dari latar belakang sosial yang hampir sama, yaitu masyarakat yang tertindas (Darmaningtyas, 2002: 111).

Pendidikan nilai muncul dikarenakan kondisi manusia yang semakin menurun etika moralnya maupun akhlaknya pada dasarnya pendidikan nilai itu hanya dapat


(21)

diwujudkan atau dijabarkan dalam suatu kebersamaan. Oleh karena itu, untuk melakukannya hampir tidak mungkin tanpa rasa empati dan penghargaan kepada orang lain, kepada segala sesuatu di lingkungan alam dan lingkungan sosial, yang mengerucut pada penghargaan kepada kehidupan. Sementara empati tak mungkin muncul tanpa kepekaan terhadap berbagai persoalan tanpa sekat-sekat ras, etnis, agama, golongan, dan lainnya. Nilai merupakan integritas hidup seseorang yang akan tercermin dalam pilihannya: cara berpakaian, teman-teman yang dipilih pasangan hidup, interaksi sosial, dan bagaimana hubungan keluarga dengan saudara-saudaranya.

Maka dari itu, penulis menemukan sebuah penanaman nilai Islam pada sekolah yang penulis teliti, berawal dari pendidikan karakter yang dilaksanakan oleh SMP Al-Malki yaitu sekolah ala pondok modern patuh pada nilai religius yang menjalankan atau melaksanakan ibadah, pemahaman Al-Qur’an (qir’ah)

dan hafizul Qur’an sehingga oreantasi sekolah tersebut menginternalisasikan

sebuah nilai Islam melalui pembelajaran al-Qur’an pada seluruh siswa, sehingga terbentuk sekolah yang dapat menghasilkan para qori-qori’ah yang dapat memahami al-qur’an, dan hal ini dapat dilihat dari seluruh kegiatan MTQ, menjadi tempat menyebaran para siswa untuk mengukur kemantapan dan kemampuan yang siswa miliki terhadap apa yang telah siswa dapatkan dari pelajaran, maka dari itu perilaku siswa terbentuk dengan sedirinya baik tingkah laku sifat, akhlak, jujur, moral dan sebagainya. Juga dalam lingkungan sekolahnya selain dari mata pelajaran formal ada juga pelajaran non formal. Sebab pelajaran non formal yang memberikan sebuah pembiasaan secara rutin dalam hal mempelajari Al-Qur’an dan mengambil jam terakhir untuk memepelajari Al


(22)

-Qur’an tersebut sebagai bentuk dan usaha dalam peningkatan pendidikan karakter

siswa. Sehingga sekolah tersebut tercatat memiliki budaya yang berciri khas yang kuat dalam menginternalisasikan sebuah nilai karakter pada tinggkat religiusitasnya.

Melihat realitas yang ada pada dunia pendidikan saat ini, penulis terinspirasi dan coba mengulas lebih jauh tentang pemikiran-pemikiran praktisi pendidikan yang menyorot kepada pendidikan karakter yang berbasis nilai serta bagaimana mengemas suatu pendidikan nilai keagamaan dalam bingkai pendidikan Islam. Karena itu penulis ingin meneliti lebih jauh tentang pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai keislaman, sehingga penulis memberi judul: Pendidikan Karakter Berbasis nilai-nilai Islam Di SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Karakter apa saja yang diinternalisasikan kepada siswa di SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB?

2. Mengapa karakter berbasis nilai-nilai Islam yang menjadi pilihan utama sekolah untuk diinternalisasikan pada siswa SMP Islam Al-Maliki Woha-Bima-NTB?

3. Bagaimana proses pembentukan karakter berbasis nilai-nilai Islam kepada siswa SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB?

C. Tujuan penelitian


(23)

1. Menganalisis Karakter berbasis Islam diinternalisasikan kepada siswa di SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB.

2. Menganalisis karakter berbasis nilai-nilai Islam yang menjadi pilihan utama sekolah untuk diinternalisasikan pada siswa SMP Islam Al-Maliki Woha-Bima-NTB.

3. Menganalisis proses pembentukan karakter berbasis nilai-nilai Islam kepada siswa SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB.

D. Kegunaan penelitian

Penelitian tentang “Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam Di SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTBdiharapkan dapat memberikan mamfaat, baik secara praktis maupun secara teoritis. Hal tersebut tampak sebagaimana diuraikan berikut:

1. Secara Praktis

Semoga penelitian ini mempunyai kontribusi bagi dunia pendidikan sebagai upaya pencapaian tujuan Pendidikan Nasional yang diharapkan mampu menciptakan pembelajaran yang berorientasi akhlak dan moral, pendidikan agama serta dapat terealisasikan dalam kehidupan sehari-hari. Serta memberikan kontribusi kepada sekolah khususnya Sekolah SMP Islam Al-Maliki Woha Bima-NTB, suatu evaluasi atas pelaksanaan pembentukan karakter sebagai upaya pengembangan kepribadian siswa yang merupakan salah satu bentuk harapan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

Maka dengan hadirnya penelitian ini bisa memberikan atau memperbaiki kualitas guru dan sekolah dalam membentuk karakter, sehingga siswa mampu berperilaku dan menjadi pribadi yang baik di masa sekarang maupun


(24)

mendatang, serta bisa mempertahankan nilai-nilai pendidikan Islam yang baik. Serta berkreatif mengembangkan media pengajaran dan memiliki ide pengembangan yang lebih berkreatif lagi.

2. Secara Teoritik

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk memperkaya

perbendaharaan teori dan pengetahuan tentang “Pendidikan Karakter Berbasis

Nilai-Nilai Islam Di SMP Al-Maliki Islam Woha Bima-NTB” dan upaya pengembangan kepribadian siswa dengan pelaksanaan pendidikan karakter khususnya sejak usia dini yang akan berguna bagi pengembangan ilmu pendidikan.

E. Penegasan istilah 1. Pendidikan karakter.

Pendidikan di sini sebagaimana yang diungkapkan oleh Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama (Marimba, 1989: 19). Sedangkan Ahmad Tafsir berpendapat bahwa pendidikan adalah pengembangan pribadi dengan semua aspeknya, dengan penjelasan bahwa pengembangan pribadi ialah yang mencakup pendidikan oleh diri sendiri maupun oleh lingkungan, dan pendidikan oleh guru dan orang lain. Adapun yang dimaksud semua aspek di sini yaitu mencakup jasmani, akal dan hati (Tafsir, 2005:26).

Jadi, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif


(25)

mengembangkan potensi dirinya, untuk memiliki kekuatan spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (UU SPN Nomor 20,2003). Pendidikan karakter sering kali diartikan sebagai pendidikan watak. Watak itu sendiri merupakan sebuah konsep lama yang berarti seperangkat sifat-sifat yang selalu dikagumi sebagai tanda-tanda kebaikan, kebijakan, dan kematangan moral. Ciri watak yang baik yang menjadi tujuan pencapaian pendidikan karakter adalah rasa hormat, tanggung jawab, rasa kasihan, disiplin, loyalitas, keberanian, toleransi. Menurut David dan Fredyy dikutip oleh Zubaedi bahwa pendidikan karakter adalah usaha segaja (sadar) untuk membantu manusia memahami, peduli tentang, dan melaksanakan nilai-nilai etika inti (Zubaedi, 2011:15)

Pada umumnya pendidikan karakter menekankan pada keteladanan, penciptaan lingkungan, dan pembiasaan; melalui berbagai tugas keilmuan dan kegiatan kondusif (Mulysa, 2011:9). Sejalan dengan yang diungkapkan oleh Aristoteles yang dikutip oleh Lickona mendefinisikan bahwa karakter yang baik sebagai hidup dan tingkah laku yang benar-tingkah laku yang benar dalam hal berhubungan dengan orang lain dan berhubungan dengan diri sendiri (Lickona, 2013:71-72).

Juga Ma’mur, menjelaskan bahwa karakter merupakan titian ilmu

pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan tanpa landasan kepribadian yang benar akan menyesatkan, dan ketrampilan tanpa kesadaran diri akan


(26)

Jadi untuk melahirkan sebuah pendidikan karakter yang unggul tidak dapat terbentuk dengan sendirinya tanpa adanya perpanjangan tangan dari usaha sekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus dilakukan secara bersama oleh semua guru, kepala sekolah melalui pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dan menjadi bagian yang tidak terpisah dari budaya sekolah, bahkan lingkungan keluarga dan masyarakat karena mengigat itu merupakan sebuah pembiasaan sehari-hari dilakukan secara positif.

2. Nilai-nilai Islam.

Nilai-nilai Islam merupakan sebuah perilaku yang diinternalisasikan melalui perilaku sehari-hari, yang dapat ditiru sebagai figuf serta uswah contoh teladan yang baik bagi orang lain atau perilaku yang di nampakkan oleh seseorang anak atau seorang dewasa yang memiliki pandangan yang baik dalam kehidupan lingkungannya yang hadir dari nilai Ilahiyah dan Nilai Insaniyah. Nilai Ilahiyah yang membentuk ketaqwaan sedangkan nilai insaniyah yang membentuk akhlaq mulia (Majid & Andayani,2012:98).

Lebih lanjut penanaman nilai-nilai tersebut bagi umat Islam, berdasarkan tema-tema Al-Qur’an sediri, sebagai dimensi pertama hidup ini dimulai dengan pelaksanaan kewajiban-kewajiban formal agama berupa ibadat-ibadat. Dan pelaksanaan itu harus disertai dengan penghayatan yang sedalam-dalamnya akan makna-makna ibadat terseut, sehingga ibadat-ibadat itu tidak sebagai ritus formal belaka, melainkan dengan keinsafan mendalam dan fungsi edukatifnya bagi kita (2012:92).


(27)

F. Penelitian terdahulu

Adapun judul penelitian terdahulu yang relevan dengan rencana penelitian ini adalah:

1. Kusuma karyanya “Pendidikan Karakter Melalui Pendidiksan Agama Islam (pengembangan sifat-sifat rasul dalam hidup sehari-hari peserta didik di Sekolah Dasar Negeri Percobaan 1 Malang)”Pascasarjana UMM, 2012.

Dalam penelitian ini membahas sub pokok tentang; Pertama, Memahami dan mendiskripsikan karakter siswa disekolah dasar Negeri Percobaan 1 Malang. Kedua, mendiskripsikan pengembangan pendidikan karakter utama Rasulullah SAW. Dalam kehidupan sehari-hari peserta didik disekolah Dasar Negeri Percobaan 1 Malang. penelitian yang dilakukan oleh kusuma lebih terfokus pada tahap implementasi dari konsep pendidikan karakter sesuai dengan perilaku yang telah dilakukan oleh rasul untuk di jadikan acuan pengembangan atau diimplementasikan pada peserta didik Sekolah Dasar Negeri percobaan 1 Malang.

2. Sri Sondari karyanya yang berjudul “Implementasi kebijakan pendidikan karakter di SMP AR Rohmah Kabupaten Malang” Tahun 2011 (UMM), mengungkapkan temuannya, yakni sejenis kegiatan:

Pertama; Landasan pendidikan karakter di SMP AR Rohmah itu sendiri adalah pendidikan berbasis Tauhid yang berdasarkan filosofis pendidikan

religius dengan bersumber dari Al Qur’an dan Hadits. Sedangkan arah tujuan

pendidikan karakter sesuai dengan visi dan misi SMP AR Rohmah.

Kedua, Norma yang dikembangkan di SMP AR Rohmah, nilai-nilai yang dikembangkan merujuk pada teori Lickona, sebagai moral knowing di SMP


(28)

AR Rohmah yaitu moral jujur, menghargai teman, sopan santun. Sedangkan pengenalan diri (self knowledge) yaitu kemampuan individu untuk mengenal diri sebagai makhluk individu dan makhluk social. Sedangkan yang kedua adalah moral Feeling, yakni a) kesadaran akan jati dirinya misalnya bagaimana adabnya guru, dan adabnya sebagai siswa, b) cinta kebenaran (loving the good), sebagai hal utama dalam penerapan pendidikan berbasis

Tauhid, c) ta’wadu atau kerendahan hati (humility), d) percaya diri, e) kepekaan terhadap orang lain, f) pengendalian diri dengan adanya sa’mina

wa’athona.

Ketiga, Adapun implementasi kebijakan pendidikan karakter di SMP AR Rahmah, SMP AR Rohmah sebagai lembaga pendidikan sekolah di bawah yayasan pesantren Hidayatullah di dalam upayanya untuk melahirkan generasi Tauhid yang sesuai visi dan misinya telah memantapkan dirinya menggunakan metode SNW (Sistematika Nuzulnya Wahyu). Model pendidikan karakter yang diterapkan di SMP AR Rohmah menggunakan model gabungan yaitu: a) model terintegrasi di kelas yaitu semua guru mempunyai otoritas penuh dalam penilaian adab, b) model pendidikan karakter di luar dengan adanya kegiatan MPD (Melejitkan Potensi Diri). Sedangkan kultur pesantren mewarnai pembiasaan yang dilakukan siswa baik ketika di sekolah maupun di asrama. Adapun pelaksanaan pendidikan karakter di SMP AR Rohmah mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah, guru, serta orang tua. Melalui peran yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu pembuat kebijakan, uswatun hasanah, berarti telah memberikan nilai lebih pada pelaksanaan pendidikan karakter serta membangun atau setidaknya mendorong membangun komunitas


(29)

moral dan intelektual yang kuat antara orang dewasa. Sedangkan guru melakukan perannya sebagai model (keteladanan), pengontrol, pembimbing serta penilaian adab. Adapun peran orangtua yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter yaitu: a) menguatkan, b) ikut bekerja sama melalui kegiatan pembinaan sosialisasi pendidikan berbasis Tauhid, c) menguatkan pelaksanaan pendidikan karakter di rumah.

3. Fita Masruroh, karyanya yang berjudul “Implementasi pendidikan karakter di Sekolah Dasar sebagai Upaya Pengembangan Kepribadian siswa (Studi berdasarkan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Anak Sholeh di Malang)” Tahun 2011, pada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengungkapkan temuannya yaitu. Implementasi pendidikan karakter sebagai upaya mengembangkan kepribadian siswa di sekolah Dasar Anak Sholeh adalah mencakup pengembangan dalam pola pikir, menkonsep diri, berperilaku, menguji mental, sehingga dapat membentuk sebuah kepribadian yang sejalan dengan kebiasaan anak. Beberapa hal terkait implementasi pendidian karakter di Sekolah Dasar Anak Sholeh.

4. Muhammad Muhson, karyanya yang berjudul, pendidikan karakter dipesantren (studi di pondok modern darusalam Gontor ponorogo) tahun 2013. Meneliti tentang nilai-nilai yang menjadi dasar pendidikan di pesantren Gontor, serta menjelaskan proses pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai di pesantren. Gontor telah melakukan proses-proses kontruksi dalam bentuk pengembangan pendidikan yang menggambarkan sebuah unitas namun tumbuh subur di dalamnya pluralitas, namun juga mengajarkan kesederhanaan dan semangat berkorban, namun juga mempertahankan kearifan. Secara


(30)

cultural dengan hasil poteretan yang dijumpai peneliti pondok Gontor telah melakukan banyak terobosan antara lain; Demokratisasi kepemimpinan, integrasi keilmuan yang selama ini bersifat Dualisme-dikotomik, sistem pendidikan terpadu (Holistik), sistem nilai yang didasarkan pada pemahaman Islam insklusif dan tidak berafiliasi pada kekuatan politik maupun ormas tertentu. Namun secara simbolik, Gontor masih menamakan diri sebagai pondok pesantren, tetapi secara institusional telah melampoi batas-batas fungsi tradisionalitasnya, karena Gontor telah melakukan perubahan pada paradigma pesantren.

5. Mat Rojik, dengan karyanya; Pengembangan pendidikan karakter berbasis tarekat di pondok pesantren assalafi al-fithrah Surabaya 2013. Adapun penelitianya, pengembangan pendidikan karakter tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah al-Ustmaniyyah dan bentuk-bentuk kegitan pendidikan karakter tarekat. sehingga kesimpulan dari penelitian ini menemukan 1. amalan yang menunjang pembentukan karakter di pondok pesantren, 2. doktrin tasawuf pondok pesantren, 2. profil manusia berkarakter tarekat, 3. Ajaran tarekat, 4. proses pembentukan karakter dalam tradisi tarekat.

Dari penelitian terdahulu diatas hemat kata, kusuma lebih memandang pada implementasi perilaku sehari-hari, Sri Sondari lebih mengerucut pada sebuah pendidikan karakter berbasisi tauhid, Muhammad Muhson poteretan yang dijumpai peneliti pondok Gontor telah melakukan banyak terobosan antara lain; Demokratisasi kepemimpinan, integrasi keilmuan yang selama ini bersifat Dualisme-dikotomik, sistem pendidikan terpadu (Holistik), sistem nilai yang didasarkan pada pemahaman Islam insklusif dan tidak berafiliasi pada


(31)

kekuatan politik maupun ormas tertentu, Mat Rojik lebih pada proses penanaman nilai berbasis Tarekat dan Fita Masruroh, pemfokusannya pada implementasi pendidikan karakter pada pengembangan kepribadian anak.

Sedangkan peneliti sendiri Lebih memfokuskan pada sebuah internalisasi pendidikan karakter yang memiliki basis nilai-nilai Islam di SMP Al- Maliki, mengungkap karakter tersebut yang menjadi pilihan sekolah untuk di internalisasikan pada siswa SMP Al- Maliki, serta bagaimana proses pembentukan karakter yang berbasis nilai-nilai Islam tersebut di SMP Al- Maliki.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan tesis ini dibagi menjadi 5 (lima) bab guna memberikan gambaran secara komprehensif, yaitu:

Bab I : Berisi pendahuluan yang membahas latar belakang masalah tentang Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam di SMP Al-Maliki IslamWoha Bima-NTB. Setelah itu, penulis menyusun rumusan masalah yang berkaitan dengan latar belakang masalah yang telah disusun sebelumnya. rumusan masalah ini yang akan menentukan arah tujuan penelitian dan manfaat dalam penelitian ini. Bab II: Berisi kajian teoritik yang membahas peneltian terdahulu (Fiel research) yang berkaitan dengan Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam di SMP Al-Maliki Islam Woha Bima-NTB. Kemudian penulis mengelaborasi berbagai landasan teori yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam. Penulis memulai pembahasan dalam landasan teori dengan pendidikan karakter, untuk kemudian masuk pada landasan teori tentang berbasis nilai-nilai Islam.


(32)

Bab III: Berisi pembahasan berbagai metode Penelitian yang akan ditempuh dan dimaksimalkan dalam penelitian ini.

Bab IV: Pada bab ini, penulis memulai pebahasan dengan memaparkan Karakter berbasis Islam di internalisasikan kepada siswa di SMP Al-Maliki Islam Woha Bima-NTB. Mengungkapkan karakter-karakter tersebut yang menjadi Utama Pilihan sekolah untuk di internalisasikan pada siswa SMP Al-Maliki IslamWoha-Bima-NTB. Dan bagaimana proses pembentukan karakter yang berbasis Islam tersebut kepada siswa SMP Al-Maliki Islam Woha Bima-NTB..

Bab V: Berisi penutup yang membahas kesimpulan yang berupa hasil penelitian dan saran-saran


(1)

F. Penelitian terdahulu

Adapun judul penelitian terdahulu yang relevan dengan rencana penelitian ini adalah:

1. Kusuma karyanya “Pendidikan Karakter Melalui Pendidiksan Agama Islam (pengembangan sifat-sifat rasul dalam hidup sehari-hari peserta didik di Sekolah Dasar Negeri Percobaan 1 Malang)”Pascasarjana UMM, 2012.

Dalam penelitian ini membahas sub pokok tentang; Pertama, Memahami dan mendiskripsikan karakter siswa disekolah dasar Negeri Percobaan 1 Malang. Kedua, mendiskripsikan pengembangan pendidikan karakter utama Rasulullah SAW. Dalam kehidupan sehari-hari peserta didik disekolah Dasar Negeri Percobaan 1 Malang. penelitian yang dilakukan oleh kusuma lebih terfokus pada tahap implementasi dari konsep pendidikan karakter sesuai dengan perilaku yang telah dilakukan oleh rasul untuk di jadikan acuan pengembangan atau diimplementasikan pada peserta didik Sekolah Dasar Negeri percobaan 1 Malang.

2. Sri Sondari karyanya yang berjudul “Implementasi kebijakan pendidikan karakter di SMP AR Rohmah Kabupaten Malang” Tahun 2011 (UMM), mengungkapkan temuannya, yakni sejenis kegiatan:

Pertama; Landasan pendidikan karakter di SMP AR Rohmah itu sendiri adalah pendidikan berbasis Tauhid yang berdasarkan filosofis pendidikan religius dengan bersumber dari Al Qur’an dan Hadits. Sedangkan arah tujuan pendidikan karakter sesuai dengan visi dan misi SMP AR Rohmah.

Kedua, Norma yang dikembangkan di SMP AR Rohmah, nilai-nilai yang dikembangkan merujuk pada teori Lickona, sebagai moral knowing di SMP


(2)

AR Rohmah yaitu moral jujur, menghargai teman, sopan santun. Sedangkan pengenalan diri (self knowledge) yaitu kemampuan individu untuk mengenal diri sebagai makhluk individu dan makhluk social. Sedangkan yang kedua adalah moral Feeling, yakni a) kesadaran akan jati dirinya misalnya bagaimana adabnya guru, dan adabnya sebagai siswa, b) cinta kebenaran (loving the good), sebagai hal utama dalam penerapan pendidikan berbasis Tauhid, c) ta’wadu atau kerendahan hati (humility), d) percaya diri, e) kepekaan terhadap orang lain, f) pengendalian diri dengan adanya sa’mina wa’athona.

Ketiga, Adapun implementasi kebijakan pendidikan karakter di SMP AR Rahmah, SMP AR Rohmah sebagai lembaga pendidikan sekolah di bawah yayasan pesantren Hidayatullah di dalam upayanya untuk melahirkan generasi Tauhid yang sesuai visi dan misinya telah memantapkan dirinya menggunakan metode SNW (Sistematika Nuzulnya Wahyu). Model pendidikan karakter yang diterapkan di SMP AR Rohmah menggunakan model gabungan yaitu: a) model terintegrasi di kelas yaitu semua guru mempunyai otoritas penuh dalam penilaian adab, b) model pendidikan karakter di luar dengan adanya kegiatan MPD (Melejitkan Potensi Diri). Sedangkan kultur pesantren mewarnai pembiasaan yang dilakukan siswa baik ketika di sekolah maupun di asrama. Adapun pelaksanaan pendidikan karakter di SMP AR Rohmah mendapat dukungan penuh dari kepala sekolah, guru, serta orang tua. Melalui peran yang dilakukan oleh kepala sekolah yaitu pembuat kebijakan, uswatun hasanah, berarti telah memberikan nilai lebih pada pelaksanaan pendidikan karakter serta membangun atau setidaknya mendorong membangun komunitas


(3)

moral dan intelektual yang kuat antara orang dewasa. Sedangkan guru melakukan perannya sebagai model (keteladanan), pengontrol, pembimbing serta penilaian adab. Adapun peran orangtua yang mendukung keberhasilan pelaksanaan pendidikan karakter yaitu: a) menguatkan, b) ikut bekerja sama melalui kegiatan pembinaan sosialisasi pendidikan berbasis Tauhid, c) menguatkan pelaksanaan pendidikan karakter di rumah.

3. Fita Masruroh, karyanya yang berjudul “Implementasi pendidikan karakter di Sekolah Dasar sebagai Upaya Pengembangan Kepribadian siswa (Studi berdasarkan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Anak Sholeh di Malang)” Tahun 2011, pada Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), mengungkapkan temuannya yaitu. Implementasi pendidikan karakter sebagai upaya mengembangkan kepribadian siswa di sekolah Dasar Anak Sholeh adalah mencakup pengembangan dalam pola pikir, menkonsep diri, berperilaku, menguji mental, sehingga dapat membentuk sebuah kepribadian yang sejalan dengan kebiasaan anak. Beberapa hal terkait implementasi pendidian karakter di Sekolah Dasar Anak Sholeh.

4. Muhammad Muhson, karyanya yang berjudul, pendidikan karakter dipesantren (studi di pondok modern darusalam Gontor ponorogo) tahun 2013. Meneliti tentang nilai-nilai yang menjadi dasar pendidikan di pesantren Gontor, serta menjelaskan proses pendidikan karakter yang berbasis nilai-nilai di pesantren. Gontor telah melakukan proses-proses kontruksi dalam bentuk pengembangan pendidikan yang menggambarkan sebuah unitas namun tumbuh subur di dalamnya pluralitas, namun juga mengajarkan kesederhanaan dan semangat berkorban, namun juga mempertahankan kearifan. Secara


(4)

cultural dengan hasil poteretan yang dijumpai peneliti pondok Gontor telah melakukan banyak terobosan antara lain; Demokratisasi kepemimpinan, integrasi keilmuan yang selama ini bersifat Dualisme-dikotomik, sistem pendidikan terpadu (Holistik), sistem nilai yang didasarkan pada pemahaman Islam insklusif dan tidak berafiliasi pada kekuatan politik maupun ormas tertentu. Namun secara simbolik, Gontor masih menamakan diri sebagai pondok pesantren, tetapi secara institusional telah melampoi batas-batas fungsi tradisionalitasnya, karena Gontor telah melakukan perubahan pada paradigma pesantren.

5. Mat Rojik, dengan karyanya; Pengembangan pendidikan karakter berbasis tarekat di pondok pesantren assalafi al-fithrah Surabaya 2013. Adapun penelitianya, pengembangan pendidikan karakter tarekat Qodiriyah Naqsabandiyah al-Ustmaniyyah dan bentuk-bentuk kegitan pendidikan karakter tarekat. sehingga kesimpulan dari penelitian ini menemukan 1. amalan yang menunjang pembentukan karakter di pondok pesantren, 2. doktrin tasawuf pondok pesantren, 2. profil manusia berkarakter tarekat, 3. Ajaran tarekat, 4. proses pembentukan karakter dalam tradisi tarekat.

Dari penelitian terdahulu diatas hemat kata, kusuma lebih memandang pada implementasi perilaku sehari-hari, Sri Sondari lebih mengerucut pada sebuah pendidikan karakter berbasisi tauhid, Muhammad Muhson poteretan yang dijumpai peneliti pondok Gontor telah melakukan banyak terobosan antara lain; Demokratisasi kepemimpinan, integrasi keilmuan yang selama ini bersifat Dualisme-dikotomik, sistem pendidikan terpadu (Holistik), sistem nilai yang didasarkan pada pemahaman Islam insklusif dan tidak berafiliasi pada


(5)

kekuatan politik maupun ormas tertentu, Mat Rojik lebih pada proses penanaman nilai berbasis Tarekat dan Fita Masruroh, pemfokusannya pada implementasi pendidikan karakter pada pengembangan kepribadian anak.

Sedangkan peneliti sendiri Lebih memfokuskan pada sebuah internalisasi pendidikan karakter yang memiliki basis nilai-nilai Islam di SMP Al- Maliki, mengungkap karakter tersebut yang menjadi pilihan sekolah untuk di internalisasikan pada siswa SMP Al- Maliki, serta bagaimana proses pembentukan karakter yang berbasis nilai-nilai Islam tersebut di SMP Al- Maliki.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika penulisan tesis ini dibagi menjadi 5 (lima) bab guna memberikan gambaran secara komprehensif, yaitu:

Bab I : Berisi pendahuluan yang membahas latar belakang masalah tentang Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam di SMP Al-Maliki IslamWoha Bima-NTB. Setelah itu, penulis menyusun rumusan masalah yang berkaitan dengan latar belakang masalah yang telah disusun sebelumnya. rumusan masalah ini yang akan menentukan arah tujuan penelitian dan manfaat dalam penelitian ini. Bab II: Berisi kajian teoritik yang membahas peneltian terdahulu (Fiel research) yang berkaitan dengan Pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam di SMP Al-Maliki Islam Woha Bima-NTB. Kemudian penulis mengelaborasi berbagai landasan teori yang berkaitan dengan nilai-nilai Islam. Penulis memulai pembahasan dalam landasan teori dengan pendidikan karakter, untuk kemudian masuk pada landasan teori tentang berbasis nilai-nilai Islam.


(6)

Bab III: Berisi pembahasan berbagai metode Penelitian yang akan ditempuh dan dimaksimalkan dalam penelitian ini.

Bab IV: Pada bab ini, penulis memulai pebahasan dengan memaparkan Karakter berbasis Islam di internalisasikan kepada siswa di SMP Al-Maliki Islam Woha Bima-NTB. Mengungkapkan karakter-karakter tersebut yang menjadi Utama Pilihan sekolah untuk di internalisasikan pada siswa SMP Al-Maliki IslamWoha-Bima-NTB. Dan bagaimana proses pembentukan karakter yang berbasis Islam tersebut kepada siswa SMP Al-Maliki Islam Woha Bima-NTB..

Bab V: Berisi penutup yang membahas kesimpulan yang berupa hasil penelitian dan saran-saran


Dokumen yang terkait

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM BERORIENTASI NILAI-NILAI KARAKTER Pengelolaan Pembelajaran Agama Islam Berorientasi Nilai-Nilai Karakter Di MTS Negeri Sragen.

0 2 18

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SMP ISLAM TERPADU Upaya Guru Pendidikan Agama Islam DalamP Nilai-Nilai Pendidikan Karakter di SMP Islam Terpadu Mutiara Insan Bendosari Sukoharjo Tahun Pelajaran 2014/2

0 3 12

PEMBUDAYAAN NILAI – NILAI DEMOKRASI DI SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER Pembudayaan Nilai – Nilai Demokrasi Di Sekolah Dalam Perspektif Pendidikan Karakter ( Studi Kasus Smp Islam Sudirman Tengaran Kabupaten Semarang ).

0 0 13

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM Pengelolaan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam Di SD Islam Al-Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengelolaan Pendidikan Karakter Berbasis Nilai-Nilai Islam Di SD Islam Al-Azhar 28 Solo Baru Sukoharjo.

0 2 7

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM UNTUK MEMBENTUK KARAKTER SISWA YANG TOLERAN | Muhsinin | Edukasia : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 751 2800 1 PB

0 0 24

PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI ISLAM DALAM PENDIDIKAN JASMANI - repository UPI T POR 1402952 Title

0 0 3

REKONSTRUKSI PENDIDIKAN ISLAM BERBASIS PEMBENTUKAN KARAKTER: Dari Konsep Menuju Internalisasi Nilai-Nilai Al-Qur’an

0 0 30

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM AL QUR’AN

0 1 8

PEDOMAN PEMBENTUKAN KARAKTER SEBAGAI IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

0 3 11