KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KUTAI TIMUR DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS (Studi di Kecamatan Sengata Kabupaten Kutai Timur)

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH KUTAI TIMUR DALAM
PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS (Studi di Kecamatan Sengata
Kabupaten Kutai Timur)
Oleh: MUHAMMAD FADH HAMKA ( 05230008 )
Goverment science
Dibuat: 2009-11-11 , dengan 3 file(s).

Keywords: KEBIJAKAN,AGRIBISNIS
ABSTRAKSI
Sebagai wilayah pemerintahan baru yang dituntut memberikan kesejahteraan lebih baik kepada
masyarakatnya baik di masa sekarang maupun dimasa akan datang, persoalan visi dan misi
pembangunan menjadi penting terutama jika melihat sejumlah keunggulan komparatif
Kabupaten Kutai Timur, yang salah satunya memiliki SDA bahan tambang melimpah di wilayah
seluas 47.635 persegi atau setara dengan 17% dari luas Propinsi Kalimantan Timur.Di sisi lain,
terutama jika relatif pendeknya umur teknis tambang sekitar 20 tahun serta sifat bahan tambang
yang tidak bisa diperbaharui (non renewable), jika dana yang diperoleh dari bahan tambang itu
saat ini tidak dikelola dengan benar dan tidak diarahkan untuk menyiapkan masa depan daerah
ini menjadi lebih baik. Persoalan itulah yang menjadi masalah krusial bagi arah pembangunan ke
depan Kabupaten Kutai Timur. Dalam konteks ini tak ada alternatif lain bagi Pemkab Kutai
Timur kecuali menetapkan visi menjadikan agribisnis sebagai andalan masa depan. Pilihan itu
terutama mengingat SDA yang dapat diperbaharui itulah yang langgeng, yang sepanjang masa

tidak terpengaruhi oleh adanya umur teknis.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif.
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi.
Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data
sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.
Dari hasil data yang diperoleh (1). Dalam perencanaan pembangunan Kecamatan Sengata telah
menyiapkan peningkatan infrasruktur transportasi air. Salah satunya adalah pembangunan
pelabuhan untuk melayani transportasi antar wilayah sesuai dengan visi dan misi pembangunan
daerah Kabupaten Kutai Timur. Oleh karena itu pemerintah daerah Kabupaten Kutai Timur telah
menetapkan Grand Strategy pembangunan daerah melalui Strategi Internal dan Strategi
Eksternal. Sedangkan dalam implementasi walaupun sudah tersentuh progam pembangunan
Gerdabangagri akan tetapi pelaksanaan dan hasilnya masih belum maksimal. Masih banyak jalan
pengkondisinya rusak. Ini tentunya akan berpengaruh pada kelancaran distribusi hasil budidaya
pertanian di Kecamatan Sengata. Pelaksanaan pembangunan saat ini masih belum ada
peningkatan ymg berarti dalam hal infrastruktur. Dalam proses evaluasi kebijakan pembangunan
menunjukkan bahwa sekitar 72,73 persen dapat terimplementasi. walaupun terdapat kegagalan
yang terkait dengan faktor kendala fundamental. (2) Faktor pendukung adalah sarana transportasi
yang merupakan prasarana penghubung yang akan menghubungkan antara satu kegiatan dengan
kegiatan lainnya, antara pemukiman dengan lokasi kegiatan pokok dan lainya. Dengan kata lain
jaringan jalan adalah prasarana yang menjembatani berbagai aktivitas penduduk di wilayah

Kecamatan Sengata Kabupaten Kutai Timur. Sesuai dengan grand strategi Kabupaten Kutai
Timur yang melalui Gerdabangagri akan menjadi pusat agribisnis Kalimantan Timur pada Tahun
2010. Sedangkan faktor penghambatnya adalah pada sektor pertanian dan perkebunan, dimana
belum adanya pedoman penyusunan kebijakan pelaksanaan kewaspadaan pangan, belum adanya

laboratorium ternak dan laboratorium pertanian serta banyaknya usulan kelompok tani yang
belum tertampung karena keterbatasan dana. Selain itu, kurangnya sarana mobilitas di lapangan
sehingga proses monitoring dan pembinaan di lapangan kurang berjalan dengan baik. Rencana
disain tata ruang Kabupaten yang belum maksimal sehingga terjadi klaim antar batas desa,
kecamatan atau batas antar kabupaten. Produksi beras dan ikan di Kecamatan Sengata Kutai
Timur sampai dengan tahun 2008 masih mengalami defisit.
Dari hasil penelitian ini diharapkan adanya perhatian terhadap kondisi infrastruktur, khususnya
di Kecamatan Sengata semakin ditingkatkan dengan memperhatikan kebutuhan masyaakat dan
lingkungan sekitar yang memunculkan terobosan inovatif untuk membuat ketersediaan
layanannya semakin mudah. Seperti mempercepat pembangunan infrastruktur untuk kepentingan
masyarakat secara umum. Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai Timur seyogyanya melakukan
efisiensi dan terobosan inovatif untuk melaksanakan program pembangunan di kawasan
agribisnis dengan membuat bagan alur kepengurusan yang profesional serta melakukan
sosialisasi perihal tahapan-tahapan pembangunan. Perhatian akan kebutuhan masyarakat
Kecamatan Sengata merupakan masalah yang harus segera diupayakan secara maksimal karena

menyangkut secara langsung kepentingan mereka, seperti memberikan mengimplementasikan
program dan perencanaan yang telah disepakati sesuai dengan visi misi pembangunan yang
tentunya melibatkan dan bekerjasama dengan elemen masyarakat.

ABSTRAC
Become a new district government who is hoped to give a better welfare and prosperity to the
society now and in the future, the mission and vision become the important things especially if it
seen from some comparative superiority of East Kutai district that has Natural resources of
material mine which is located in area that is around 47.635 square or same with 17% of East
Borneo Province. In the other side, especially if the technically age of the mine is around 20
years and the character of material mine that could not be renew (non renewable), if the material
mine which is gotten is not carried well now and it is not navigated to prepare the future of this
territory, this problem will become the most crucial problem for the aim or purpose of the future
development of East Kutai district. Except the government of East Kutai enacted that there is no
another alternative in this context. The choice especially if it seen from the natural resources that
can make the agribusiness become mainstay in the future, that is not affect by technically age,
renewable that is become eternal. In this research the writer used qualitative approach and
descriptive method. The technique of collecting the data was done by interview and
documentation. After checking the validity of the data, it is analyzed using presenting the data
while analyzing and then taking conclusion.

From the data which is gotten (1) In the planning of Sengata already prepared the development
of the transportation on the water by constructing a port to serve the transportation between
territories in the districts, that is suitable with the mission and the vision. Therefore the
government of East Kutai already enacted East Kutai grand strategy to develop the district using
internal strategy and external strategy but the implementation process is not maximal although
already touched by Gerdabangagri program. There are a lot of the street which is in the broken
condition it is of course affect to the fluently of the distribution of the product income in Sengata.
In the process of the development shown that there is no meaningful increasing in the
infrastructure aspect, the policy evaluation shown that around 72,73 % can be implemented

although there are some failure related with the fundamental problem. (2). the transportation
facilities are the proponent that connected between one activity to the others, between a village
and there are of the main activities and others. In other words, streets are facilities which are
connecting many people’s activities in Sengata, East Kutai district. It’s suitable with Grand
Strategy of East Kutai that through Gerdabangagri would become the center of agribusiness in
East Borneo at 2010. While the blocker factors are in agriculture and estate where there is no
guidance of configuration in food attentive. There are no laboratories for farm and cattle and
there are many motions from the farmer group that could not be accepted caused by the fund’s
limit. Beside that the less of the mobility in the field caused the monitoring in the in the field
walk less well. The planning of the district room design that was not maximal yet raise a lot of

claiming about the limits of villages, territories, district. The food and fish production in Sengata,
East Kutai until 2008 still deficit. From this research hoped that there is special attention to the
infrastructure condition especially in Sengata, and more developed by watching the public need
and the environment that can raise innovative ideas that can make the availability of services for
public is more easily, such as build the infrastructure more quickly. East Kutai district should do
efficiency and innovative steps to do the development program in agribusiness area by making
slot schema of official section and make announcement about the step of the development. The
attention to the need of Sengata people is the problem that must be solved because it is related
directly to their need, such as giving the implementation of the program and the planning that
was agreed which is suitable with the mission and vision of the development that of course
involve and work together with the society.